by Y. Permana Ramlan Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesiadadaaaa
Ferrous Metals and Alloys
Definisi Ferrous Metal, sbb : 1. Logam yang mengandung content Ferro (Fe) / Besi / Iron sebagai logam utamanya (base metal). 2. Yang termasuk didalamnya, adalah : 1. 2. 3. 4. Carbon & Alloys Steel (Baja carbon) Stainless Steel (Baja Stainless) Tool & Die Steel (Baja Tool dan Cetakan) Cast Iron & Cast Steel (Baja Tuang/ Cast) Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Ferrous Alloys diproduksi untuk : 1. Lembaran besi baja untuk aplikasi pada kendaraan, kontainer dan produk applians 2. Pelat besi baja untuk boiler, kapal dan jembatan 3. Struktur tertentu ( I , H, etc) untuk axles, crankshaft, railroad (rel) 4. Gears untuk stock tool dan cetakan 5. Wire untuk penarik, konstruksi, alat musik 6. Pengikat seperti mur, baut dan rivet
Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Secara historis Besi merupakan penemuan terpenting dalam sejarah manusia, telah dikembangkan sejak 3000 4000 SM dan diproduksi masala sejak ditemukannya blas furnace di thn 1340. Sebagai gambaran besi masih merupakan content utama pada kendaran (50 60 % dari bobot kendaran). Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Produksi besi (iron): Bahan baku (raw material) : Bijih besi, limestone (batu kapur) dan coke (kokas) Biih besi adalah komponen utama, yang terdiri dari : taconite (seperti batu kecil hitam), hemanite (Oksida besi padat), limonite (Oksida besi mengandung air) Bumi merupakan tempat yang mengandung banyak unsur besi (5 %)
Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Produksi besi (iron): Bahan baku (raw material) : Bijih besi, limestone (batu kapur) dan coke (kokas) Coke atau Kokas adalah bahan pembakar yang terbuat dari batu bara dengan grade baik, yang telah dipanaskan sampai suhu 1150 C dan didinginkan dengan air secara quenching, gas yang dihasilkan digunakan untuk bahan bakar pabrik. Fungsi utama : 1 sebagai pembakar yang memproduksi panas tingkat tinggi. 2. Untuk memproduksi Carbon Monoksida yang menyedot Oksigen Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Produksi besi (iron): Bahan baku (raw material) : Bijih besi, limestone (batu kapur) dan coke (kokas) Limestone (CaCO3) calcium carbonat adalah bahan yang digunakan untuk meminimalisir cacat (ketidaksempurnaan) pada molten iron (besi yang baru diproduksi dari furnace)
Bekerja sebagai flux (mengalir seperti fluida) yang kemudian melelehkan bahanbahan penggangu pada suhu rendah dan mengalirkannya keluar menjadi slag Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Ketiga bahan dasar tadi dimasukkan kedalam blast furnace dari atas. Blast furnace (tanur tinggi) memiliki ketinggian seperti gedung 10 lantai. Berbentuk silinder baja yang besar dan ditempeli refractory (bata tahan panas) sebagai penahan panas. Bahan dasar tadi dicampur dan dimasukan pada suhu 1650 C dengan disembur (blast) oleh udara yang telah dipre-heated pada suhu 1100 C Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Hasil dari blast furnace ini adalah molten iron yang sering disebut sebagai pig iron atau secara umum disebut sebagai hot metal. Pig iron ini memiliki komposisi Carbon 4 %, Silicon 1.5 %, Mangan 1 %, Sulfur 0.04 %, Fosfor 0.4 % sedang sisanya adalah Fe (besi) Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Ferrous Metals and Alloys
Produksi baja (steel) Diproduksi pertama kali di China dan Jepang. Disebut juga sebagai proses Refining Iron (Pemasakan kembali besi) Intinya adalah mereduksi kandungan carbon, silicon, fosfor, mangan, dan komponen lainnya dan mengontrol output elemen yang dihasilkan (dengan juga menambahkan elemen lain) Molten iron yang dihasilkan dari blast furnace dipindahkan ke furnace khusus untuk steel, yakni : open-hearth, electric atau basic oxigen furnace (2 yang terakhir memproduksi baja dengan kualitas lebih baik) Laboratorium Desain Mekanik Dept. Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia