net
A. San Lohat | Fisika SMA Kelas X Semester 1
MATERI POKOK
ASAS BLACK
I. Kompetensi Dasar
Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah
II. Indikator Hasil Belajar
Siswa dapat :
1. Memahami kekekalan energi (kalor)
2. Menggunakan asas Black untuk menentukan suhu akhir campuran dua benda atau lebih dari dua benda yang
setimbang termal
3. Menggunakan asas Black untuk menentukan kalor jenis suatu benda
4. Menggunakan asas Black untuk menentukan massa salah satu benda yang setimbang termal dengan benda
lain
III. Materi Pembelajaran
1. Asas Black
2. Penerapan asas Black dalam pemecahan masalah
Asas Black http://gurumuda.net
A. San Lohat | Fisika SMA Kelas X Semester 2
1. Pengertian sistem dan lingkungan
Sistem adalah sebuah benda atau sekumpulan benda yang hendak diteliti. Benda-benda lainnya di alam
semesta dinamakan lingkungan. Biasanya sistem dipisahkan dengan lingkungan menggunakan
penyekat/pembatas/pemisah.
Misalnya kita hendak menyelidiki air yang berada di dalam termos. Air yang ada
di dalam termos merupakan sistem, sedangkan udara dan benda-benda lainnya
yang berada diluar termos merupakan lingkungan. Dinding termos, baik dinding
kaca pada bagian dalam termos maupun dinding plastik pada bagian luar termos
berfungsi sebagai penyekat alias pemisah.
Terdapat beberapa jenis sistem, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
system dengan lingkungan. Contoh sistem terbuka adalah tumbuh-tumbuhan, hewan dkk. Tumbuh-tumbuhan
biasanya menyerap air dan karbondioksida dari lingkungan (terjadi pertukaran materi). Tumbuhan juga
membutuhkan kalor yang dipancarkan matahari (terjadi pertukaran energi). Manusia juga termasuk sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran materi antara sistem
dengan lingkungan. Sistem tertutup dikatakan terisolasi jika tidak adanya kemungkinan terjadi pertukaran energi
antara sistem dengan lingkungan. Sistem tertutup dikatakan tidak terisolasi jika bisa terjadi pertukaran energi antara
sistem dengan lingkungan. Contoh sistem tertutup yang terisolasi adalah termos air panas. Dinding bagian dalam
dari termos air panas biasanya terbuat dari bahan isolator panas. Dalam kenyataannya, banyak sistem terisolasi
buatan yang tidak sangat ideal atau bisa terjadi pertukaran energi walaupun jumlahnya sangat kecil.
2. Asas Black
1.1 Pengertian asas Black
J ika kita mencampur air panas dan air dingin di dalam sebuah wadah terbuka (misalnya ember), maka
terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin. Karena wadah terbuka, maka sebagian kalor berpindah
menuju udara. Wadah juga menjadi lebih hangat. Kalor yang dilepaskan oleh air panas, tidak hanya diserap oleh air
dingin, tetapi juga diserap oleh udara dan wadah. Dalam hal ini, ember merupakan sistem tidak terisolasi.
Apabila kita mencampur air panas dan air dingin di dalam sebuah termos tertutup, maka terjadi perpindahan
kalor dari air panas menuju air dingin. Termos merupakan sistem terisolasi karenanya tidak ada kalor yang
berpindah menuju udara atau menuju termos. Kalor yang dilepaskan oleh air panas hanya diserap oleh air dingin
hingga campuran air panas dan air dingin mencapai kesetimbangan termal.
Asas Black menyatakan bahwa dalam sistem tertutup terisolasi, kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu
tinggi = kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah.
1.2 Rumus asas Black
Q
lepas
=Q
serap
Keterangan : Q
lepas
=kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi, Q
serap
=kalor yang disedot oleh benda
bersuhu rendah.
1.3 Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal 1.
Sepotong besi panas bermassa 1 kg dan bersuhu 100
o
C dimasukkan ke dalam sebuah wadah berisi air bermassa 2
kg dan bersuhu 20
o
C. Berapa suhu akhir campuran ? Kalor jenis besi =450 J /kg C
o
, kalor jenis air =4200 J /kg C
o
.
Pembahasan :
Diketahui :
m besi =1 kg, T
besi
=100
o
C, m air =2 kg, T
air
=20
o
C, c besi =450 J /kg C
o
, c air =4200 J /kg C
o
.
Ditanya :
T campuran ?
J awab :
Besi bersuhu lebih tinggi daripada air sehingga besi yang melepaskan kalor, air yang menyerap kalor.
Qlepas =Qsedot
m c =m c
(1)(450)(100-T) =(2)(4200)(T-20)
(450)(100-T) =(8400)(T-20)
45000 450T =8400 T 168000
45000 +168000 =8400 T +450 T
Asas Black http://gurumuda.net
A. San Lohat | Fisika SMA Kelas X Semester 3
213000 =8850 T
T =213000 : 8850
T =24
o
C
Suhu akhir campuran besi panas dan air dingin ketika keduanya berada dalam kesetimbangan termal adalah 24
o
C.
Contoh soal 2.
Es bermassa 0,2 kg dicampur dengan teh hangat bermassa 0,2 kg. Suhu es =-10
o
C,suhu teh hangat =40
o
C. Kalor
jenis es =2100 J /kg C
o
, kalor jenis air =4200 J /kg C
o
, kalor lebur air =334000 J /kg. Es dan teh hangat dicampur
dalam sistem tertutup terisolasi.
Pembahasan :
Diketahui :
m es =0,2 kg, m teh =0,2 kg, c air =4180 J /kg C
o
, c es =2100 J /kg C
o
, L
F
) air =334 x 10
3
J /kg, T es =-10
o
C, T
teh =40
o
C
Ditanya :
T campuran ?
J awab :
Langkah pertama : Perkirakan keadaan akhir
Kalor yang harus dilepaskan oleh air untuk menurunkan suhu 0,2 kg teh hangat, dari 40
o
C sampai 0
o
C
Q lepas = T mc
Q lepas =(0,2 kg) (4180 J /Kg C
o
) (40
o
C 0
o
C)
Q lepas =(0,2 kg) (4180 J /Kg C
o
) (40
o
C)
Q lepas =33.440 J oule =33,44 kJ
Kalor yang diserap oleh 0,2 kg es untuk menaikkan suhunya dari -10
o
C sampai 0
o
C
Q terima = T mc
Q terima =(0,2 kg) (2100 J /Kg C
o
) (0
o
C (-10
o
C))
Q terima =(0,2 kg) (2100 J /Kg C
o
) (10
o
C)
Q terima =4200 Joule =4,2 kJ
Kalor yang diserap untuk mencairkan 0,2 kg es (Kalor yang diperlukan untuk mengubah semua es menjadi air)
Q lebur =mL
F
Q lebur =(0,2 kg) (334 x 10
3
J /Kg)
Q lebur =66,8 x 10
3
Joule =66,8 kJ
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh hasil sebagai berikut :
Q lepas =33,44 kJ
Q terima =4,2 kJ
Q lebur =66,8 kJ
Ketika teh hangat melepaskan kalor sebanyak 33,44 kJ , suhu teh hangat berubah dari 40
o
C menjadi 0
o
C. Sebagian
kalor yang dilepaskan (sekitar 4,2 kJ ) digunakan untuk menaikkan suhu es dari -10
o
C sampai 0
o
C. 33,44 kJ 4,2
kJ =29,24 kJ . Kalor yang tersisa =29,24 kJ . Untuk meleburkan semua es menjadi air diperlukan kalor sebesar 66,8
kJ . Kalor yang tersisa hanya 29,24 kJ .
Kesimpulannya, kalor yang dilepaskan oleh teh hangat digunakan hanya untuk menaikkan suhu es dari -10
o
C
sampai 0
o
C dan meleburkan sebagian es. Sebagian es telah berubah menjadi air, sebagiannya belum. Selama proses
perubahan wujud padat menjadi cair, suhu tidak berubah. Karenanya suhu akhir campuran =0
o
C.
Contoh soal 3.
Massa teh panas =0,4 kg, massa es =0,2 kg, suhu es batu =-10
o
C, suhu teh panas =90
o
C. J ika keduanya
dicampur, berapakah suhu akhir campuran ? Kalor jenis (c) air =4180 J /kg C
o
, kalor jenis (c) es =2100 J /kg C
o
Kalor Lebur (L
F
) air =334 x 10
3
J /kg,
Pembahasan :
Langkah pertama : Perkirakan keadaan akhir
Kalor yang harus dilepaskan oleh air untuk menurunkan suhu 0,4 kg air teh panas, dari 90
o
C sampai 0
o
C
Q lepas = T mc
Q lepas =(0,4 kg) (4180 J /Kg C
o
) (90
o
C 0
o
C)
Q lepas =(0,4 kg) (4180 J /Kg C
o
) (90
o
C)
Q lepas =150.480 Joule =150,48 kJ
Asas Black http://gurumuda.net
A. San Lohat | Fisika SMA Kelas X Semester 4
Kalor yang diterima oleh 0,2 kg es untuk menaikkan suhunya dari -10
o
C sampai 0
o
C
Q terima = T mc
Q terima =(0,2 kg) (2100 J /Kg C
o
) (0
o
C (-10
o
C))
Q terima =(0,2 kg) (2100 J /Kg C
o
) (10
o
C)
Q terima =4200 Joule =4,2 kJ
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan 0,2 kg es (kalor yang diperlukan untuk mengubah semua es batu menjadi
air)
Q lebur =mL
F
Q lebur =(0,2 kg) (334 x 10
3
J /Kg)
Q lebur =66,8 x 10
3
Joule =66,8 kJ
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh hasil sebagai berikut :
Q lepas =150,48 kJ
Q terima =4,2 kJ
Q lebur =66,8 kJ
Ketika air teh panas melepaskan kalor sebanyak 150,48 kJ , suhu teh panas berubah dari 90
o
C menjadi 0
o
C.
Sebagian kalor yang dilepaskan (sekitar 4,2 kJ ) digunakan untuk menaikkan suhu es dari -10
o
C sampai 0
o
C.
150,48 kJ 4,2 kJ =146,28 kJ. Kalor yang tersisa =146,28 kJ .
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan semua es menjadi air hanya sebesar 66,8 kJ . 146,28 kJ 66,8 kJ =79,48
kJ . Ternyata kelebihan 79,48 kJ . Teh panas tidak perlu melepaskan semua kalor hingga suhunya berkurang menjadi
0
o
C. Kesimpulannya : suhu akhir campuran pasti lebih besar dari 0
o
C.
Langkah Kedua : Menentukan suhu akhir (T)
Kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu es dari -10
o
C sampai 0
o
C =4200 J oule
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan semua es menjadi air alias kalor laten =66.800 J oule
Kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu air (air hasil peleburan semua es) dari 0
o
C sampai T =(massa
es)(kalor jenis air)(T 0
o
C) =(0,2 kg) (4180 J /Kg C
o
) (T) =(836 T) J /C
o
Kalor yang dilepaskan oleh teh hangat untuk menurunkan suhunya dari 90
o
C sampai T =(massa air panas)(kalor
jenis air)(90
o
C T) =(0,4 kg) (4180 J /Kg C
o
) (90
o
C T) =1672 J /C
o
(90
o
C T) =150.480 J (1672 T) J /C
o
4200 J +66.800 J +(836 T) J /C
o
= 150.480 J (1672 T) J /C
o
71000 J +(836 T) J /C
o
=150.480 J (1672 T) J /C
o
(836 T) J /C
o
+(1672 T) J /C
o
=150.480 J 71.000 J
(2508 T) J /C
o
=79.480 J
T =
o
C J
J
/ 2508
79480
T =31,7
o
C
Suhu akhir =31,7
o
C
Referensi :
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). J akarta : Penerbit Erlangga.
Halliday dan Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). J akarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid I (Terjemahan). J akarta : Penebit Erlangga.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas Jilid I (Terjemahan). J akarta : Penerbit Erlangga.