Anda di halaman 1dari 37

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ke-3 di dunia. Sekitar70 % penyebab polusi udara tersebut berasal dari emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% karbonmonoksida ( !"# 100% timbal ($b"#71-%&% hidrokarbon (' " serta 3(-73% nitrogen oksida ()!*" ke udara yang semuanya itu merupakan parameter pen+emaran udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut $eraturan $emerintah )omor (1 tahun 1&&&. ,dara yang ter+emar oleh -at--at tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama ter.adi pada /ungsi /aal dari organ tubuh seperti salah satunya yaitu paru. 0erdasarakan hasil penelitian yang dilakukan di 1merika Serikat pada tahun 1&%0# bahwa kematian yang disebabkan oleh pen+emaran udara men+apai angka sekitar 21.000 orang. 1ngka tersebut +ukup mengerikan karena bersaing keras dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit .antung# kanker# dan 1I3S. 4angguan pada sistem perna/asan dapat menyebabkan penurunan kemampuan /ungsional paru yang salah satu indikatornya adalah kapasitas 5ital (K6" paru. 'asil dari salah satu penelitian kohort di ali/ornia Selatan pada tahun 1&&7-8000 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara polusi udara dengan perkembangan /ungsi paru yang diukur dengan nilai K6 paru pada anak-anak. $ernyataan di atas se.alan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu pusat studi di Swiss# S1$193I1 (:he Swiss Study on 1ir

$ollution and 9ung 3isease in 1dults"# yang mempublikasikan bahwa terdapat penurunan sekitar 3#1( % K6 paru pada setiap 10 ;g<m3 partikular mater ($=10". Indonesia sebagai )egara berkembang memberikan berbagai dampak positi/ yaitu terbukanya lapangan ker.a# membaiknya sarana transportasi dan komunikasi serta meningkatnya tara/ sosial ekonomi masyarakat. Suatu kenyataan dapat disimpulkan bahwa perkembagan Indonesia se+ara umum .uga merupakan sektor yang potensial sebagai sumber pen+emaran baik berasal dari industri# transportasi yang akan merugikan bagi kesehatan dan lingkungan terutama masalah kesehatan paru. :empat peker.aan yang paling beresiko untuk menyebabkan ter.adinya beberapa masalah kesehatan pada paru-paru salah satunya tempat pengisian bahan bakar (S$0,". $ada lokasi ini memungkinkan tempat berkumpulnya segala ma+am polusi dikarenakan letaknya yang dekat dengan .alanan raya# tempat terbuka# banyak kendaraan yang berhenti untuk mengisis bahan bakar kendaraan# dan asap kendaraan yang menumpuk disana. 0ahan pen+emar tersebutdapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia khususnya gangguan /ungsiparu. !rgan paru dengan 300 .uta al5eoli yang luas permukaannya sekitar %0 > 100 m? merupakan organ yang paling luas bidang pa.anannya dengan dunia luar. Sebagai satusatunya organ dalam tubuh yang berhubungan dengan dunia luar# /aktor lingkungan berpengaruh besar terhadap penyakit-penyakit pernapasan. ($ri+e @ Ailson# 8008". $olusi udara merupakan bahan ka.ian penting karena manusia tidak dapat menghindar dari bahan hirup yang ada di lingkungan seperti partikel debu# gas# atau uap. $engetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan polusi udara termasuk penilaian tingkat polusi

perlu dikuasai dengan baik agar dapat melakukan pembahasan mendalam tentang dampak polusi udara terhadap kesehatan paru. $olusi udara terdiri atas polusi udara dalam ruangan ($,3B"# polusi udara luar ruangan ($,9B" dan polusi udara akibat dari lingkungan ker.a. Cmisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi# .enis mesin# alat pengendali emisi bahan bakar# suhu operasi dan /aktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi men.adi rumit. Denis bahan bakar pen+emar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar sebenarnya sama sa.a# hanya berbeda proporsinya karena perbedaan +ara operasi mesin. Cmisi tersebut didalamnya terkandung .uga senyawa lain dengan .umlah yang +ukup besar yang dapat membahayakan gas buang membahayakan kesehatan maupun lingkungan. 0ahan pen+emar yang terutama terdapat didalam gas buang buang kendaraan bermotor adalah karbonmonoksida ( !"# berbagai senyawa hindrokarbon# berbagai oksida nitrogen ()!*"dan sul/ur (S!*"# dan partikulat debu termasuk timbel ($b". 0eberapa -at buang gas ini berpengaruh terhadap ter.adinya masalah kesehatan paru# bisa berupa bron+hitis# rhinitis dan sebagainya. 3an hal ini dapat dilihat dengan melihat kapasitas paru pada peker.a yang beker.a di tempat tersebut. (Kup+hella @ 'yland# 1&&3" 0erdasarkan permasalahan di atas# maka penulis tertarik untuk meneliti tentang perbandingan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan non-S$0, di-wilayah =ataram.

1.2

Perumusan Masalah 0erdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah apakah ada perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai )on-S$0, di wilayah kota =ataramE

1.3

Tujuan Penelitian 1.3.1 :u.uan ,mum $enelitian ini bertu.uan untuk mengetahui ada perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai )on-S$0, di wilayah Kota =ataram. 1.3.8 :u.uan khusus :u.uan khusus penelitian ini adalahF

1.3.8.1 Sebagai syarat meraih gelar sar.ana strata satu (S1" 1.3.8.8 ,ntuk mengidenti/ikasi seberapa kapasitas paru pada pegawai S$0, di wilayah Kota =ataram. 1.3.8.3 ,ntuk mengidenti/ikasi seberapa kapasitas paru pada pegawai non-S$0, (pegawai Supermarket" di wilayah Kota =ataram. 1.3.8.( =enganalisa hubungan peker.aan terhadap kapasitas paru. 1.3.8.2 =enganalisa apakah terdapat perbedaan antara kapasitas paru pegawai S$0, dengan kapasitas paru pegawai )on-S$0,. 1. Man!aat Penelitian 1.(.1 0agi $eneliti Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang ada perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai )on-S$0, di wilayah kota =ataram. 1.(.8 0agi Institusi Sebagai bahan in/ormasi berkaitan dengan adanya perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai S$0, di wilayah kota =ataram. 1.(.3 0agi =asyarakat

1.(.3.1 =emberikan in/ormasi kepada masyarakat khususnya kepada pegawai S$0, bahwa terdapat perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan non-S$0,. 1.(.3.8 3engan mengetahui adanya perbandingan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan non-S$0, maka diharapkan para pegawai S$0, dan pegawai non-S$0, untuk dapat menerapkan perilaku hidup sehat. 1.(.( 0agi Ilmu $engetahuan Sebagai sumber in/ormasi berkaitan dengan ada perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai )on-S$0, di wilayah kota =ataram# sehingga dapat diman/aatkan sebagai bahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 1.(.2 0agi Kesehatan Sebagai in/ormasi terhadap instansi Kesehatan bahwa terdapat perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai non-S$0, di Ailayah Kota =ataram sehingga diharapkan adanya tindak lan.ut dari instansi yang terkait.

2.

"erangka "#nse$
VARIABEL INDEPENDEN Jenis Pekerjaan Pegawai Operator SPBU Pegawai Non-SPBU

VARIABEL DEPENDEN Kapasitas Paru Responden

4ambar 8.10

Kerangka Konsep

Operator SPBU

2.% "erangka Te#ri

.misi Kendaraan Bermotor

'ebu

-at Kimia

+ O

NO
,

SO
,

#erin)alasi 'alam rongga *idung akan diproses Reaksi perta)anan non spesi ik Reaksi perta)anan spesi ik

-at (ritan

*b+O

(ritan kuat

Paparan berulang

'(serap ole) mukosa saluran na as bagian atas

Peningkatan Sensi itas Bronko-konstriksi, edema, peradangan Obstruksi Sal. Na as !kut bersi at Re"ersibel

Pembengkakan %ukosa

Otot Polos %en&empit

Sistem %ukosilier

Pen&empitan Sal. Na as

Pen&empitan Sal. Pernapasan

Produksi Sekret berlebi)an

Pen&empitan Sal. Na as

#es Uji $ungsi Kapasitas Paru %enurun

4ambar 8.11 Kerangka :eori

2.&

Hi$#tesa '0 F :idak terdapat perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai S$0, di wilayah Kota =ataram '1 F :erdapat perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai S$0, di wilayah Kota =ataram

BAB III MET'DE PENELITIAN 3.1 (enis )an *an+angan Penelitian $enelitian ini menggunakan Denis penelitian observational analitik dengan ran+angan penelitian case control study yaitu ran+angan penelitian epidemiologi dengan +ara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya karena penelitian kasus kontrol merupakan satu-satunya +ara yang relati/ murah# mudah dan +epat untuk men+ari asosiasi antara /aktor risiko dengan penyakit yang .arang ditemukan (Suradi# 8008". $enelitian ini bertu.uan untuk mengetahui perbandingan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan non-S$0, di-wilayah Kota =ataram.

Kapasitas Paru Normal /-0 Kasus Kapasitas Paru #idak Normal /10 /Pegawai SPBU0

Kapasitas Paru Normal /-0

+ontrol /Pegawai NonSPBU0

Kapasitas Paru #idak Normal /10

3.2

,aktu )an Tem$at Penelitian $enelitian ini dilakukan mulai tanggal 1 3esember 8018 sampai 30 =ei 8013. $enelitian dilakukan di S$0, wilayah Kota =ataram. S$0, yang termasuk dalam wilayah Kota =ataram antara lainF 1. S$0, Karang Dangkong 8. S$0, =ayura 3. S$0, Kekalik (. S$0, Sayang-Sayang )o. S$0, 2( %38 01 )o. S$0, 2( %38 08 )o. S$0, 2( %38 03 )o. S$0, 2( %38 0(

2. S$0, $rimkopal 9anal =ataram )o. S$0, 2( %38 02

7. S$0, 3asan ermen 7. S$0, 0ertais %. S$0, 9ingkar Selatan &. S$0, $elembak ,3 =unakti 10. S$0, Selagalas 3.3 -aria.el )an De!inisi '$erasi#nal 3.3.1 6ariabel !perasional

)o. S$0, 2( %38 07 )o. S$0, 2( %38 07 )o. S$0, 2( %38 0% )o. S$0, 2( %38 0& )o. S$0, 2( %38 10

6ariabel independen dalam penelitian ini adalah pegawai operator S$0, (Kelompok kasus" dan pegawai )on-S$0, (Kelompok +ontrol". Sedangkan 5ariabel dependennya adalah kapasitas paru (e/ek". 3.3.8 3e/inisi !perasional

3.3.8.1 $eker.a !perator S$0, dan $egawai Supermarket !perator pompa bensin di S$0, (Stasiun $engisian 0ahan 0akar untuk ,mum" adalah salah satu kelompok peker.a yang mempunyai resiko menderita gangguan pada system respirasi. 9okasi S$0, yang di pinggir .alan raya dapat menimbulkan kebisingan serta /aktor +emaran udara oleh karena -at--at tertentu# debu dan lain-lain sebagai akibat ker.a yang merupakan /aktor-/aktor yang dapat berakibatnya timbulnya gangguan pada system respirasi (Biyadina# 8008"

3.3.8.8 Kapasitas $aru Kapasitas paru merupakan gabungan dari beberapa 5olume paru dan dibagi men.adi empat bagian# yaituF 1. Kapasitas Inspirasi# sama dengan 5olume tidal G 5olume +adangan inspirasi. 0esarnya H 3200 ml# dan merupakan .umlah udara yang dapat dihirup seseorang mulai pada tingkat ekspirasi normal dan

mengembangkan paru sampai .umlah maksimum. 8. Kapasitas Besidu Iungsional# sama dengan 5olume +adangan ekspirasi G 5olume residu. 0esarnya H 8300 ml# dan merupakan besarnya udara yang tersisa dalam paru pada akhir eskpirasi normal. 3. Kapasitas 6ital# sama dengan 5olume +adangan inspirasi G 5olume tidal G 5olume +adangan ekspirasi. 0esarnya H (700 ml# dan merupakan .umlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru# setelah terlebih dahulu mengisi paru se+ara maksimal dan kemudian mengeluarkannya sebanyak-banyaknya. (. Kapasitas $aru :otal# sama dengan kapasitas 5ital G 5olume residu. 0esarnya H 2%00ml# adalah 5olume maksimal dimana paru

dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa. 6olume dan kapasitas seluruh paru pada wanita H 80 > 82% lebih ke+il daripada pria# dan lebih besar pada atlet dan orang yang bertubuh besar daripada orang yang bertubuh ke+ildan astenis.

3alam pengukuran kapasitas paru dikenal beberapa istilah# seperti F 1. 6ital apasity (6 " < Kapasitas 6ital 1dalah 5olume udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya se+ara maksimum. 8. Ior+ed 6ital apasity (I6 " 1dalah 5olume udara maksimal yang dapat dikeluarkan se+ara paksa setelah inspirasi se+ara maksimal# diukur dalam liter.

3. Ior+ed C*piratory 6olume in Iirst Se+ond (IC61" 1dalah 5olume udara yang dapat dikeluarkan se+ara paksa dalam waktu 1 detik# diukur dalam liter setalah melakukan inspirasi maksimal. 3. /u.jek Penelitian 3. .1 P#$ulasi Penelitian $opulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas ob.ek atau sub.ek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipela.ari dan kemudian ditarik kesimpulan ()otoatmo.o# 8010". $opulasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai yang beker.a di S$0, wilayah =ataram dan pegawai non-S$0, di wilayah Kota =ataram. 1. S$0, Karang Dangkong

8. 3. (. 2. 7. 7. %. &.

S$0, =ayura S$0, Kekalik S$0, Sayang-Sayang S$0, $rimkopal 9anal =ataram S$0, 3asan ermen S$0, 0ertais S$0, 9ingkar Selatan S$0, $elembak ,3 =unakti

10. S$0, Selagalas 3. .2 /am$el Penelitian 1. Sampel Sampel penelitian akan diambil se+ara a+ak dengan menggunakan simple random sampling. Semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai .umlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi. 1dapun beberapa kriteria yang dapat di.adikan sebagai sample penelitian sebagai berikutF Kriteria Inklusi 1. $egawai S$0, yang beker.a outdoor di wilayah =ataram

8. $egawai non-S$0, yang beker.a indoor di wilayah =ataram 3. 9aki-laki dan $erempuan (. 0erusia 80 > 20 tahun 2. 0eker.a minimal 18 bulan. 7. :elah<pernah mengidap penyakit paru setelah beker.a di S$0,. Kriteria Cksklusi 1. :idak bersedia ikut dalam penelitian 8. $erokok 3. :elah mengidap $enyakit $aru sebelum beker.a di S$0, (. 1da riwayat menderita $DK atau penyakit .antung lainnya. 0. ara $emilihan Sampel Bumus yang digunakan untuk men+ari besar sampel baik +ase +ontrol maupun khohor adalah sama# terutama .ika menggunakan ukuran proporsi. 'anya sa.a untuk penelitian khohor# ada .uga yang menggunakan ukuran data kontinue (nilai mean". 0esar sampel untuk penelitian +ase +ontrol adalah bertu.uan untuk men+ari sampel minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan kelompok kontrol. Kadang-kadang peneliti membuat perbandingan antara .umlah sampel kelompok kasus dan kontrol tidak harus 1 F 1# tetapi .uga bisa 1F 8 atau 1 F 3 dengan tu.uan untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Suyatno# 8008".

1dapun rumus yang banyak dipakai untuk men+ari sampel minimal penelitian +ase-+ontrol adalah sebagai berikutF $ada studi kasus +ontrol peneliti menggunakan odds ratio (!B" sebagai perkiraan hasil yang diinginkan. 3engan demikian apabila $1J $roporsi kasus dan $0 J $roporsi kontrol# makaF $0 J 0ila !B J 11#333# $1 J 0#73 makaK $0 J 0#73 11#33 (1 > 0#73" G 0#73 J 0#73 3#7%&1 J 0# 1&8727%& $0 J 0#8 Setelah diketahui proporsi kontrol# maka bisa digunakan rumus perhitungan sebagai berikutF n J (( L1-M<8N(8$O" G L1-N($1O1 G $0O0" "? $1 > $0 Keterangan F n $1 J 0esar Sampel J $roporsi paparan pada kelompok kasus (sakit"

$0 $

J proporsi paparan pada kelompok kontrol atau tidak sakit J Bata-rata $1 dan $0# maka ($1G$0"<8

L1-M<8 J )ilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan M (untuk M J 0#02 adalah 1#&7" L1- J )ilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa (power" sebesar diinginkan (untuk PJ0#10 adalah 1#8%" O1 O J 1 > $1 dan O0 J 1 > $0 J1>$ 3iketahui F $1 $0 $ J 0#73 J 0#8 J ($1G$0"<8 J (0#73 G 0#8"<8 J 0#(72 L1-M<8 J )ilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan M (untuk M J 0#02 adalah 1#&7" L1- J nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa(power" sebesar diinginkan (untuk PJ0#10 adalah 1#8%"

O1 J 1 > $1 dan J 1 > 0#73 J 0#87 O0 J 1 > $0 J 1- 0#8 J 0#% O J1>$ J 1 > 0#(72 J 0#232 =aka perhitungan sampelnya sebagai berikut F n J ( 1#&7N(8.0#(72.0#273" G 1#8%N(0#73.0#87 G 0#8.0#%" "? 0#73 > 0#8 n J ( 1#&7N(0#2832&" G 1#8%N(0#1&71 G 0#17" "? 0#73 > 0#8 n J ( 1#(1%8(77 G 0#77(&00(1 "? 0#73 > 0#8 n J ( 8#1%31(7"? 0#23 n J %#&&

J&

Dadi# sampel minimum dalam penelitian ini adalah & orang. 3engan menggunakan perbandingan antara kasus dengan kontrol sebesar 8 F 1 maka .umlah sampel sebagai kelompok kontrol sebanyak & orang# dan kelompok kasus sebanyak 1% orang. 3ikarenakan .umlah populasi men+apai 1%& orang# peneliti bermaksud menambah .umlah sampel dengan +ara meningkatkan kelipatan perbandingan men.adi ( F 8 sehingga .umlah sampel pada kelompok kasus men.adi 37 orang dan pada kelompok kontrol men.adi 1%. 'al ini dilakukan dengan tu.uan untuk meningkatkan keakuratan data. 3.% Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrument dalam penelitian ini antara lain meteran dan timbangan badan untuk mengukur tinggi badan# lingkar dada# dan berat badan responden. Spirometri analog digunakan untuk mengukur kapasitas paru responden. 3.& Teknik Pengum$ulan Data $engumpulan data untuk penelitian ini diperoleh dari data primer. 3ata diperoleh langsung dari responden melalui angket yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan /ormulir responden pada pegawai yang beker.a di S$0, wilayah =ataram dan pegawai non-S$0, di wilayah =ataram. Selain membagikan lembar lembar /ormulir responden# akan dilakukan .uga pemeriksaan /isik meliputi tinggi badan# dan kapasitas paru.

3.0

*an+angan Penelitian
Pengisian $ormulir Responden, Sampel Pemeriksaan $isik2 #inggi Badan Pengukuran Kapasitas paru

%enganalisa )asil Pemeriksaan

4ambar 3.1 3.1

Ban+angan $enelitian

2ara Penelitian 3.%.1 $eneliti memberikan surat permohonan i-in melakukan penelitian kepada 01$$C31 Kota =ataram. 3.%.8 Setelah mendapatkan i-in# peneliti meneruskan surat pengantar dari 01$$C31 ke 'iswana =igas ):0 dan Supermarket )iaga Sriwi.aya =ataram.

3.%.3 Setelah mendapat i-in dari 'iswana =igas ):0# peneliti meneruskan surat pengantar dari 'iswana =igas ):0 dan 01$$C31 untuk di serahkan ke masingmasing S$0, yang berada di wilayah Kota =ataram. 3.%.( Setelah mendapat kelompok kontrol dan kelompok kasus sesuai dengan kriteria inklusi# kemudian melakukan pemeriksaan /isik. 3.%.2 Setelah itu# kemudian data yang dikumpulkan di analisis oleh peneliti. 3.3 Analisa Data 3.&.1 1nalisa ,ni5ariat 1nalisa uni5ariat digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik masingmasing 5ariable independen yaitu .enis peker.aan (pegawai S$0, dan pegawai )on-S$0," dan 5ariable dependen yaitu kapasitas paru. 3.&.8 1nalisa 0i5ariat 1nalisa bi5ariat dilakukan untuk melihat perbandingan antara 5ariable dependen dan 5ariable independen. Karena ran+angan penelitian ini adalah case control, digunakan u.i statistik Odds Ratio (!B" J 13<0 . 3igunakan .uga table silang 8*8 dengan tingkat keper+ayaan &2% (M J 0#02"

$eker.aan

Kapasitas $aru :idak )ormal

Kapasitas $aru )ormal 0 3

:otal

$egawai S$0, $egawai )on-S$0, :otal

1G0 G3 1G G0G3

1G

0G3

:abel 3.8 1nalisa Silang 0i5ariat ,ntuk analisa pada penelitian ini menggunakan u.i 1)!61 untuk menganalisa perbedaan atau perbandingan dua buah 5ariable. 3asar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis berdasarkan tingkat signi/ikan (nilai M" sebesar &2%F
a. Dika nilai p Q M (M J 0#02" maka hipotesis penelitian '0 diterima. b. Dika nilai p R M (M J 0#02" maka hipotesis penelitian '0 ditolak.

BAB I-

HA/IL DAN PEMBAHA/AN PENELITIAN (.1 'asil $enelitian dan $embahasan $enelitian ini dilaksanakan di S$0, yang terdapat di kota =ataram dan dilaksanakan di Supermarket (non S$0," yang terdapat pada wilayah kota =ataram. Sampel yang diambil ber.umlah 2( orang. Sampel yang ber.umlah 2( orang terdiri dari 1% orang pegawai )on-S$0, atau pegawai Supermarket# dan 37 orang yang beker.a sebagai operator S$0,. (.1.1 1nalisa ,ni5ariat 3eskripsi data yang diperoleh dalam penelitian ditun.ukkan dalam table berikut. :abel (.1 Irekuensi dan $ersentase Besponden berdasarkan :empat 0eker.a

:empat 0eker.a

Dumlah (orang"

$ersen

S$0,

37

77.7

)on-S$0,

1%

33.3

77#7% 33#3%

Sumber F 3ata $rimer yang diolah 3ari table (.1 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa responden yang beker.a pada )onS$0, ber.umlah 1% orang atau 33#3% dari 2( orang# sedangkan responden yang beker.a pada S$0, ber.umlah 37 orang atau 77#7% dari 2( orang.

:abel (.8 Irekuensi dan $ersentase Besponden berdasarkan Denis Kelamin

Denis Kelamin

Dumlah (!rang"

$ersen

9aki-9aki

33

71.1

$erempuan

81

3%.&

71#1% 3%#&%

Sumber F 3ata primer yang diolah 3ari table (.8 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa responden yang ber.enis kelamin perempuan ber.umlah 81 orang atau 3%#&% dari 2( orang# sedangkan responden yang ber.enis kelamin laki-laki ber.umlah 33 orang atau 71#1% dari 2( orang.

:abel (.3 Irekuensi dan persentase responden berdasarkan ,mur ,mur 80 - 30 31 - (0 (1 - 20 Dumlah (!rang" 33 18
3

$ersen 71.1 88.8


45.6

71#1 %

88#8% 17#7%

Sumber F 3ata primer yang diolah 3ari tabel (.3 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa responden yang berumur 80 > 30 tahun ber.umlah 33 orang atau 71#1% dari 2( orang. Besponden yang berumur 31 > (0 tahun ber.umlah 18 orang atau 88#8% dari 2( orang. 3an responden yang berumur (1 > 20 tahun ber.umlah & orang atau 17#7% dari 2( orang.

:abel (.(

Irekuensi dan $ersentase nilai IC61

)ilai IC61

Dumlah (!rang"

$ersen

Kurang dari %0%

38

2&.3

%0% Keatas

88

(0.7

2&#3% (0#7%

Sumber F 3ata primer yang di olah 3ari tabel (.( dan histogram diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki nilai IC61 kurang dari %0% ber.umlah 38 orang atau 2&#3% dari 2( orang. Besponden yang memiliki nilai IC61 sebesar %0% dan lebih ber.umlah 88 orang atau (0#7% dari 2( orang.

:abel (.2

Irekuensi dan $ersentasi nilai I6

I6

Dumlah (!rang"

$ersen

Kurang dari 72%

11

80.(

72% Keatas

(3

7&.7

7&#7%

80#(%

Sumber F 3ata $rimer Sang di !lah 3ari table (.2 dan histogram diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki nilai I6 kurang dari 72% ber.umlah 11 orang atau 80#(% dari 2( orang. Besponden yang memiliki nilai I6 sebesar 72% dan lebih ber.umlah (3 orang atau 7&#7% dari 2( orang.

:abel (.7

Irekuensi dan $ersentase nilai Batio (IC61<I6 "

Batio (IC61<I6 "

Dumlah (!rang"

$ersen

Kurang dari %0%

38

2&.3

%0% Keatas

88

(0.7

2&#3%

(0#7%

Sumber F 3ata $rimer yang 3iolah 3ari table (.7 dan histogram diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki nilai Batio (IC61<I6 " kurang dari %0% ber.umlah 38 orang atau 2&#3% dari 2( orang. Besponden yang memiliki nilai I6 sebesar %0% dan lebih ber.umlah 88 orang atau (0#7% dari 2( orang. (.1.8 1nalisa 0i5ariat :abel (.7 rosstab Denis peker.aan dengan nilai Batio (IC61<I6 "

Pekerjaan*es$#n)en 4 Nilai *ati# 56E-176-28 *es$#n)en 2r#ssta.ulati#n )ilai Batio (IC61<I6 " Besponden T%0% $eker.aan Besponden S$0, )on-S$0, 8& %0.7% 3 17.7% 38 2&.3% Sumber F 3ata $rimer yang 3iolah QJ%0% 7 12 :otal 37 1%

1&.(% 100.0% %3.3% 100.0% 88 2( (0.7% 100.0%

:otal

0erdasarkan 2( orang yang sampel yang sudah peneliti lakukan# didapatkan sebanyak 8& orang atau %0#7% peker.a S$0, yang memiliki nilai Batio (IC61<I6 " dibawah %0%# dan sebanyak 7 orang atau 1&#(% peker.a S$0, yang memiliki nilai Batio (IC61<I6 " %0% atau lebih. Sedangkan pada peker.a )on-S$0, di dapatkan 3 orang atau 17#7% peker.a yang memiliki nilai Batio (IC61<I6 " kurang dari %0%# dan didapatkan 12 orang atau %3#3% peker.a yang memiliki nilai Batio (IC61<I6 " %0% atau lebih. 3engan nilai !dds BatioF !B J 13 0 !B J 8&*12 7*3 !B J (32 81 !B J 80#71 :abel (.% :abel ,.i Komparasi Denis $eker.aan dengan Kapasitas $aru
Descriptives Ratio (FEV1/FVC) Std. N Non(S)%& S)%& 1otal Mean Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean #o$er %o!nd */.-50* ,-..0-,,.01-. &''er %o!nd 90.10+* ,9.-.5/ *..,,10 Mini ! /9.5. 59.059.0Ma"i ! 99.+* 9/... 99.+*

1* 9+.19,* ,.9-9+. 1.*/**9 ./ ,5.,**9 1+.1*/*/ 1./9,*1 50 *+.5919 11./0911 1.5*5-0

Test of Homogeneity of Variances Ratio (FEV1/FVC) #evene Stati2tic ./55 df1 1 df5Si3. .0--

ANOVA Ratio (FEV1/FVC) S! %et$een 5ro!'2 6it7in 5ro!'2 1otal of S4!are2 -091..9. 0,++.*+. ,19-.19/ Df 1 55. Mean S4!are -091..9. 9+.0++ F -,.5/+ Si3. .+++

Sumber F 3ata $rimer yang 3iolah 3ari output tersebut dapat disimpulkanF 1. Bata-rata nilai Batio IC61<I6 pada pegawai )on-S$0, &0#1&7%% dan rata-rata nilai

rata-rata ratio IC61<I6 pada pegawai S$0, 72#7%%&%. 8. 'asil perhitungan u.i homogenitas 5arians dengan 9e5ene Statisti+s menun.ukkan nilai sebesar 0#722 dengan signi/ikansi 0#(88. ,.i homogenitas 5arians adalah pengu.ian terhadap asumsi dalam u.i 1)!61# yaitu homogenitas dari 5arians. Karena nilai Sig yang lebih besar dari le5el keper+ayaan# maka keputusan yang diambil adalah menerima '0. Itu berarti 5arians dari )ilai Batio IC61<I6 pada pegawai S$0, dan )on-S$0, adalah hampir sama. 3engan hasil tersebut maka pengu.ian 1)!61 dengan menggunakan u.i I bias dilakukan. 3. 'asil analisa menun.ukkan nilai I hitung sebesar 87#270 dengan nilai signi/ikansi

sebesar 0#000. Ini berarti menun.ukkan nilai signi/ikansi atau p 5alue kurang dari M (0#02". Dadi 'o ditolak# atau terbukti se+ara signi/ikans terdapat perbedaan nilai Kapasitas $aru pada pegawai S00, dengan pegawai )on-S$0,.

.2 "ETE*BATA/AN PENELITIAN 1. $eneliti mengabaikan beberapa /aktor yang dapat mempengaruhi dari kapasitas paru dalam penelitian ini seperti# akti5itas sehari-hari# rutinitas olahraga# dll. 8. $eneliti .uga tidak mengukur beberapa -at yang dimaksud dalam teori seperti kandungan !# )!*# S!*# .enis debu yang terkait dikarenakan memerlukan alat yang tidak dapat di.angkau oleh peneliti. 3. 'al-hal di atas dikarenakan terbatasnya .umlah waktu dan sampel untuk diteliti# selain itu .uga karena keterbatasan kemampuan peneliti.

BAB PENUTUP %.1 /IMPULAN

0erdasarkan hasil dan pembahasan tentang $erbandingan Kapasitas $aru pada $egawai S$0, dengan $egawai )on-S$0, di Ailayah Kota =ataram $eriode 3esember 8018 s<d =ei 8013 dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikutF 1. 3ari hasil analisa data pada pegawai S$0, dapat dilihat dari 37 orang pegawai# 8& orang atau %0#7% didapatkan ter.adi penurunan pada Kapasitas $aru dikarenakan nilai Batio (IC61<I6 " kurang dari %0%# sedangkan 7 orang atau 1&#(% memiliki Kapasitas $aru normal karena nilai Batio (IC61<I6 " sebesar %0% atau lebih. 8. 3ari hasil analisa data pada pegawai )on-S$0, dapat dilihat dari 1% orang pegawai# 3 orang atau 17#7% didapatkan ter.adi penurunan pada Kapasitas $aru dikarenakan nilai Batio (IC61<I6 " kurang dari %0%# sedangkan 12 orang atau %3#3% memiliki kapasitas $aru )ormal. 3. 3ari hasil u.i statistik menggunakan S$SS 17 didapatkan nilai Signi/ikansi sebesar 0#00 ini menun.ukkan terdapat perbedaan Kapasitas $aru antara pegawai S$0, dengan pegawai )on-S$0, dikarenakan nilai signi/ikansi lebih ke+il dari nilai p 5alue (MJ0#02".

%.2 /A*AN 1. =elihat adanya perbedaan kapasitas paru pada pegawai S$0, dengan pegawai )onS$0,# hal ini menun.ukkan bahwa terdapat /ator resiko untuk ter.adinya penurunan kapasitas paru akibat peker.aan tersebut# untuk itu diharapkan bagi para peker.a S$0, untuk men+ari in/ormasi tentang penanganan<pen+egahan dari e/ek peker.aan tersebut.

8.

Kepada Instansi yang terkait# diharapkan lebih selekti/ dalam pemilihan kepegawaian. ,ntuk lebih melihat kesehatan /isik dari responden tersebut.

3.

Sebagai bahan pertimbangan penelitian selan.utnya untuk meneliti /a+tor-/aktor lain yang belum diteliti oleh peneliti.

(.

,ntuk penelitian selan.utnya# dapat men.adikan hasil penelitian ini sebagai a+uan dan diharapkan mengambil populasi yang lebih banyak lagi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.

DA6TA* PU/TA"A 0adan $engelolaan 9ingkungan 'idup 3aerah Dawa 0arat. (800&". Pencemaran Udara dari Sektor Transportasi. 15ailable at F

httpF<<www.bplhd.abar.go.id<inde*.php<bidangpengendalian<subid-pemantauanpen+emaran<&(-pen+emaran-udara-dari-sektor-transportasi diakses 10 Iebruari 8013

3ahlan# =.Sopiyudin. (800&"# Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 4. Dakarta. Salemba =edika. 3epkes. (8007"# aporan !asil Riset Kesehatan "asar #R$SKES"%S& 'asional ())*, Dakarta 0adan $enelitian dan $engembangan Kesehatan 3C$KCS BI. 15ailable /rom

www.depkes.go.id Iorbes D 9# 6 Kapetanakis# 1 B Budni+ka# 3 4 ook# : 0ush# D B Stedman# $ ' Ahin+up# 3 $ Stra+han# ' B 1nderson. (800&". +hronic E,posure to Outdoor %ir Pollution and ung -unction in %dults. :hora*# 7(# 727-773. 4auderman# A Dames. 4illiland# Irank. 6ora# 'ita. 1d5ol# Cdward. Stram# 3aniel. =+ onell# Bob. :homas# 3un+an. 9urmann# Ired. =argolis# 'elena 4. Bappaport# Cdward. 0erhane# Kiros. $etter# Dohn =. (8008". %ssociation bet.een %ir Pollution and ung -unction

/ro.th in Southern +ali0ornia +hildren. 1m D Bespir rit are =ed # 177# 77-%(. 4uyton# 1. .# dan 'all# D.C. (800%"# -isiologi Kedokteran. Dakarta F C4 # hal (&7-207. Khumaidah. (800&"# %nalisis -aktor1-aktor 2ang 3erhubungan "engan /angguan -ungsi Paru Pada Peker4a 5ebel Pt Kota 6ati -urnindo "esa Su.a.al Kecamatan 5longgo Kabupaten 6epara7 Semarang F $rogram $endidikan Sar.ana ,ni5ersitas 3iponegoro. =oore# K.9.# dan 1gur# 1.=.B. (8008"# %natomi Klinis "asar. Dakarta F 'ipokrates# hal. ((-(2. $ri+e# S.1 dan Ailson 9.=. (8007"# Pato0isiologi Konsep Klinis Proses1Proses Penyakit edisi 87 Dakarta F C4 # hal 737-7%0. Sastroasmoro# S.# Ismael. (8007"# "asar1"asar 5etodologi Penelitian klinis. DakartaF Sagung Seto.

Sherwood# 9auralee. (8008"# -isiologi 5anusia "ari Sel ke Sistem Edisi (7 Dakarta F C4 # hal.(10-(27. Snell# Bi+hard.S. (8008"# %natomi Klinis Untuk 5ahasis.a Kedokteran. Dakarta F C4 # hal. &2107. SumaUmur# dr. (800&"# !igiene Perusahaan dan Kesehatan Ker4a #!iperkes& . Dakarta. Sagung Seto# hal 83%-87& :risnawati# 'anida. (8007"# -aktor1-aktor 2ang 3erhubungan "engan Kapasitas 9ital Paru Tukang O4ek di %lun1%lun Ungaran Kabupaten Semarang 3ulan 5aret Tahun ())*7 Semarang. ,ni5ersitas )egeri Semarang. ,liyandari# 1dhikarmika. (800&"# Pengaruh atihan -isik Terprogram Terhadap Prubahan

'ilai Konsumsi Oksigen 5aksimal #9O (5%:& pada Sis.i Sekolah 3ola 9oli Tugu 5uda Semarang Usia ;;1;< Tahun. Semarang F ,ni5ersitas 3iponegoro. 6aithiyanadane# dkk. (8010"# $lumonary Iun+tion :est in Swimmers and )on-Swimmers a omparati5e Study# $nternational 6ournal o0 3iological and 5edical Research# 6ol 3# )o 8# pp 1732-173%. Aibawa# 1ri. (800%"# !ubungan %ntara Posisi Tubuh Terhadap 9olume Statis Paru. Surakarta F ,ni5ersitas =uhammadiyah Surakarta. Laenal# S.S. 8002. !ubungan antara 5asa Ker4a dengan Kapasitas -ungsi Paru pada Pengemudi 3us "%5R$ Unit Kota Semarang 6alur Terboyo1 5angkang 800(. Semarang F ,))CS

Anda mungkin juga menyukai