Anda di halaman 1dari 32

50

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil PT. Bumitangerang Mesindotama
4.1.1. Sejarah PT. Bumitangerang Mesindotama
PT. Bumitangerang Mesindotama, atau lebih dikenal luas sebagai BT Cocoa,
didirikan pada tahun 1993 oleh Mr.Piter Jasman, yang memiliki pengalaman yang
luas di industri coklat sejak 1983. Selama operasi awal, BT Cocoa memproduksi
produk dengan rasa coklat. BT Cocoa memfokuskan diri pada pengolahan biji kakao
pada tahun 2000 untuk menghasilkan produk olahan kakao yang berkualitas tinggi.
Sejak itu BT kakao telah menjadi spesialis di industri pengolahan kakao. Untuk
memenuhi peningkatan permintaan untuk produk kakao di seluruh dunia, selama
bertahun-tahun BT Cocoa telah meningkatkan kapasitas produksinya. Pabrik
pertama kami dilantik pada 29 Januari 2002 oleh Menteri Koordinator Ekonomi
Indonesia, Dr. Dorodjatun Kuntjorojakti, dan Menteri Perdagangan Luar Negeri
Belanda, Gerrit HE Mr. Ybema.
Pada tahun 2005 BT Cocoa merubah fasilitas produksi untuk
mengoptimalkan operasi kami serta untuk menghadapi persaingan global. Semua
mesin yang ada digantikan oleh mesin dari negara Eropa dalam rangka untuk
menjalankan efisiensi dan konsistensi. Fasilitas produksi baru kami telah diluncurkan
pada 30 Januari 2006 oleh Menteri Perindustrian Indonesia, Bapak Fahmi Idris.
BT Cocoa terletak di lokasi yang sangat strategis di Tangerang di Provinsi
Banten, Indonesia, dengan jarak yang berdekatan dengan fasilitas infrastruktur
ekspor dan impor dari Pelabuhan Tanjung Priok. Lokasi strategis kami telah
memungkinkan kami untuk menjalankan sistem logistik yang efisien yang dapat
51

mengurangi biaya transportasi dan logistik secara signifikan, khususnya biaya
pengiriman bahan baku dari pemasok kami dan pengiriman produk jadi ke
pelanggan kami di seluruh dunia.
BT Cocoa memproses sebanyak 55.000 ton kakao per tahun untuk
menghasilkan olahan kakao berkualitas tinggi seperti cocoa liquor, cocoa butter
deodorized, kue coklat dan bubuk kakao.
Siklus produksi kami telah dibuat khusus untuk menjamin tingkat efisiensi
yang tinggi dengan menggunakan mesin pengolahan kakao yang merupakan satu-
satunya di Indonesia. Mesin-mesin beroperasi melalui sistem komputerisasi (SCADA)
untuk memproduksi dan menjaga kualitas produk yang konsisten. Dengan niat
untuk mempertahankan pasokan biji kakao berkualitas tinggi untuk kebutuhan
produksi kami, BT Cocoa saat ini memiliki jaringan nasional lebih dari 40 pedagang
biji kakao di 5 wilayah Indonesia (Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Irian Jaya).
BT Cocoa didukung oleh para profesional yang sangat berpengalaman yang
terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang prima untuk pelanggan kami dan
membuat produk-produk yang berkualitas tinggi. BT Cocoa memiliki system kualitas
kontrol yang canggih untuk memonitor setiap tahapan siklus produksi kami dari
kedatangan bahan baku, selama proses produksi hingga ke pengiriman produk jadi.
Kualitas bahan kami dipilih secara cermat oleh para analis kami yang sangat terlatih
untuk menjamin kualitas yang konsisten dari produk kami. Sebagai produsen biji
kakao terbesar ketiga di dunia, Indonesia telah memberikan keuntungan besar
dalam ketersediaan bahan baku utama kami. Biji kakao di Indonesia menonjol
karena tingkat tinggi dari titik leleh. Tingkat FFA yang rendah untuk produk mentega
dan kandungan anti oksidan yang tinggi pada bubuk..
52

Selain itu, teknologi modern Eropa kami, serta tim kami yang berdedikasi
dan profesional, memainkan peranan penting dalam memastikan bahwa produk
kami dapat mempertahankan kualitasnya. Dalam persiapan untuk menghadapi
tantangan persaingan global, BT Cocoa juga telah menerima sertifikasi ISO
9001:2000 dari SAI Global - IQ Net, serta sertifikasi HACCP-GMP pada tahun 2006.
Sertifikasi merupakan bukti dari komitmen kami untuk memastikan bahwa
manajemen kualitas kami dan standar keamanan pangan memenuhi harapan
pelanggan kami.
Kami bangga dengan sistem pengendalian kualitas yang kami terapkan,
mempertahankan tingkat kebersihan yang tinggi selama proses produksi kami,
menjadi prioritas. Hal ini didukung lebih lanjut oleh mesin-mesin teknologi modern
kami, sebagai suatu fasilitas laboratorium yang diakui secara internasional dan tim
ahli kami yang sangat terampil. Kami berulang-ulang melakukan berbagai tes dan
analisis pada setiap produk kami untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam
semua tahap pengolahan, dari kedatangan bahan baku, selama setiap proses
produksi kemasan dan pengiriman produk jadi.

4.1.2. Visi dan Misi PT. Bumitangerang Mesindotama
Visi kami adalah untuk menghasilkan produk kakao berkualitas tinggi yang
diproses baik, nilai kompetitif untuk kualitas, keamanan pangan dan keunggulan
layanan.
Misi kami adalah untuk melakukan yang terbaik dalam mempertahankan
dan meningkatkan kualitas produk kami, serta untuk terus meningkatkan kinerja
perusahaan kami dan melakukan yang terbaik dalam memenuhi harapan pelanggan
kami.
53

4.1.3. Tujuan dan Komitmen PT. Bumitangerang Mesindotama
Tujuan kami adalah menjadi mitra nomor satu untuk produk kakao,
terutama bagi perusahaan yang mengkhususkan diri dalam industri coklat yang ingin
mengambil peluang bisnis baru dalam pasar yang cepat berubah.
Kami berkomitmen untuk menyediakan berbagai macam produk kakao
berkualitas tinggi dengan harga yang paling kompetitif untuk memenuhi kebutuhan
bisnis saat ini dan masa depan Anda.
4.2. Struktur Organisasi


Sumber : data perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bumitangerang Mesindotama
54

4.3. J ob Description
1. Trading Director
Tujuan Jabatan :
Bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir seluruh
proses pemasaran barang jadi, pembelian bahan baku, pengadaan barang dan
jasa serta kegiatan logistik bersama dengan para manager untuk mencapai target
secara efektif dan efisien.
Tanggung jawab utama :
1) Merumuskan rencana kerja dan target tahunan dibagian marketing,
purchasing dan logistik
2) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian
target dibagian marketing, purchasing dan logistik.
3) Menjaga hubungan baik dengan para customer dan supplier dengan
melakukan kunjungan secara berkala dan lain-lain.
4) Menganalisa dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan kinerja
marketing, purchasing dan logistik.
5) Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang
optimal.
6) Mencari dan mengkomunikasikan informasi pasar dengan para bawahan.

2. Local Marketing Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan, mengkoordinir dan memonitor proses penjualan dan pemasaran
bersama Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target
penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien di market lokal.
55

Tanggung jawab utama :
1) Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan
serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
2) Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan
kapasitas produksi terisi secara optimal.
3) Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah
ditentukan.
4) Menganalisan dan mengembangkan strategi marketing untuk meningktakan
jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
5) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi,
untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
6) Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survei seluruh sales team
untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
7) Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
8) Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk
memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.

3. Export Marketing Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan , mengkoordinir dan memonitor proses penjualan dan pemasaran
bersama Marketing Supervisor dan Marketing Staff untuk mencapai target
penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien di market
ekspor.


56

Tanggung jawab utama :
1) Menentukan wilayah kerja, produk yang akan diluncurkan, jadwal kunjungan
serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
2) Memonitor perolehan order serta membuat proyeksi untuk memastikan
kapasitas produksi terisi secara optimal.
3) Memonitor jumlah dan umur stok agar tidak melebihi target yang telah
ditentukan.
4) Menganalisan dan mengembangkan strategi marketing untuk meningktakan
jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
5) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk dan promosi,
untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
6) Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survei seluruh sales team
untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
7) Koordinasi dengan QC untuk membuat customer profile.
8) Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan perusahaan untuk
memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.

4. Raw Material Purchasing Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian bahan baku
bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian secara efektif dan
efisien.
Tanggung jawab utama :
1) Menentukan wilayah kerja, target serta strategi pembelian untuk memastikan
tercapainya target pembelian.
57

2) Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang
efektif dan edisien serta menguntungkan perusahaan.
3) Memonitor kontrak pembelian serta membuat proyeksi untuk memastikan
kapasitas produksi terisi secara optimal.
4) Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai
target yang telah ditentukan.
5) Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan
barang yang berkualitas dan supplier yang baik.
6) Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan
secara berkala dan lain-lain.
7) Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan
tercapainya target pembelian yang ditentukan.
8) Melakukan koordinasi dengan marketing (fixation dan lainnya).
9) Melakukan koordinasi dengan QC untuk membuat supplier profile.

5. General Purchasing Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan, mengkoordinir dan memonitor proses pembelian barang dan jasa
diluar bahan baku bersama Purchasing Staff untuk mencapai target pembelian
secara efektif dan efisien.
Tanggung jawab utama :
1) Menentukan strategi pembelian untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan
perusahaan.
2) Melakukan negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan hasil yang
efektif dan efisien serta menguntungkan perusahaan
58

3) Memonitor purchase order untuk memastikan realisasinya secara optimal.
4) Koordinasi dengan bagian lainnya untuk memastikan kebutuhan barang/jasa
disemua bagian terpenuhi tapat waktu dan sesuai dengan spesifikasinya.
5) Menganalisa dan mengembangkan strategi pembelian untuk mendapatkan
barang/jasa yang berkualitas dan supplier yang baik.
6) Menjaga hubungan baik dengan para supplier dengan melakukan kunjungan
secara berkala dan lain-lain.
7) Melakukan evaluasi kinerja supplier secara berkala untuk memastikan
tercapainya target pembelian yang ditentukan.
8) Memonitor cost dan inventory sebelum melakukan pembelian.
9) Melakukan koordinasi dengan bagian lainnya untuk membuat supplier profile.

6. Logistic Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan, mengkoordinir dan memonitor aliran barang baik logistik internal
seperti produksi dan persediaan maupun logistik eksternal seperti pasokan bahan
baku dan pengiriman produk akhir secara efektif dan efisien.
Tanggung jawab utama :
1) Memonitor jumlah dan umur stok agar produksi berjalan lancar dan mencapai
target yang telah ditentukan.
2) Mendesain dan mengurus suatu sistim untuk mengawasi arus dan
penyimpanan yang strategis bagi material, suku cadang dan barang jadi agar
dapat diperoleh manfaat maksimum bagi perusahaan.
59

3) Menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah
yang tepat pada waktu yang dibutuhkan, dan dengan total biaya yang
minimal.
4) Menganalisis masalah logistik dan menciptakan solusi-solusi baru.
5) Mengkoordinasi seluruh aliran barang mulai dari produksi, persediaan,
pasokan bahan baku hingga, pengiriman produk akhir.
6) Memonitor dan mengontrol kapasitas produksi secara optimal.

7. Accounting and Finance Director
Tujuan jabatan :
Bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol, dan mengkoordinir fungsi
keuangan dan akuntansi di perusahaan bersama Accounting and Finance
Manager dalam memberikan informasi keuangan secara komprehensif dan tepat
waktu.
Tanggun jawab utama :
1) Memonitor dan mengevaluasi pengelolaan sistem akuntansi, data serta
informasi keuangan dalam perusahaan.
2) Merencanakan dan melakukan analisa keuangan untuk dijadikan sebagai
masukan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan bisinis.
3) Memonitor aktivitas dan pelaksanaan terhadap sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi di dalam perusahaan.
4) Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang
optimal.
5) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan
serta mengontrol penggunaan anggaran perusahaan agar efektif dan efisien.
60

6) Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan
untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan
perpajakan.

8. Acounting and Finance Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan
akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara
komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target finansial
perusahaan.
Tanggung jawab utama :
1) Mengelola sistem akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu.
2) Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu,
dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
3) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
4) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan,
dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan
61

penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
operasional perusahaan.
5) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk
memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib
dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
6) Mengkoordinasi dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk
dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan
dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi,
ekspansi, opersional maupun kondisi keuangan lainnya.
7) Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan
untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan
perpajakan.

9. HRD Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM,
serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen SDM
diseluruh bagian agar dapat menunjang dan menginkatkan kinerja SDM damal
mencapai target perusahaan.
Tanggunga jawab utama :
1) Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan
berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah
ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh
62

SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan.
2) Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi,
kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan
tercapainya sasaran bagian SDM.
3) Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanan fungsi SDM diseluruh bagian
untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan
rencana kerja yang telah disusun.
4) Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan
dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat
kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.
5) Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan
organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan
rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam
jangka waktu yang telah disepakati.
6) Menyusun sistem manajemen kinerja serta mengkoordinasikan dan
mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan,
pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan
tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
7) Mengelola dan mengontrol fasilitas perusahaan, perijinan, kepersonaliaan,
dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang
optimal bagi kelancaran operasional perusahaan.

63

8) Memastikan pelaksanaan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)
9) Menyelesaikan segala permasalahan ketenagakerjaan.

10. Factory Director
Tujuan jabatan :
Bertanggung jawab untuk merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir
seluruh operasional pabrik bersama Factory Manager untuk mencapai target
operasional pabrik secara efektif dan efisien.
Tanggung jawab utama :
1) Merumuskan rencana kerja dan target operasional pabrik.
2) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja dan pencapaian
target operasioanl pabrik.
3) Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk
meningkatkan kinerja para personil di pabrik dan mutu produk.
4) Memonitor aktivitas dan skedul proyek.
5) Menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan instansi di sekitar pabrik.
6) Membangun sinergi dengan direktur lainnya untuk mencapai hasil bisnis yang
optimal.
7) Mencari dan mengkomunikasikan informasi yang terkait dengan operasional
pabrik dengan para bawahan.
11. Factory Manager
Tujuan jabatan :
Merencanakan, mengkoordinir dan memonitor operasional pabrik bersama
dengan para kepala bagian untuk mencapai target operasional pabrik secara
efektif dan efisien.
64

Tanggung jawab utama :
1) Mengkoordinir dan menentukan target operasional masing-masing bagian.
2) Memonitor pencapaian target operasional serta membuat proyeksi untuk
memastikan target tercapai secara optimal.
3) Memonitor process flow sejak penerimaan bahan, proses produksi hingga
pengiriman produk.
4) Menganalisa dan mengembangkan strategi dan teknologi untuk
meningkatkan kinerja dan kualitas produk.
5) Menganalisa dan memberikan arah pengembangan produk untuk
memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
6) Menerapkan dan memonitor sistem dan peraturan-peraturan perusahaan
untuk memastikan sistem dan peraturan dijalankan dengan optimal.

4.4. Uraian Hasil Pengambilan Data dan Analisisnya
4.4.1. Hasil Uji Validitas
Uji Validitas untuk tiap instrument dilakukan dengan menggunakan rumus
korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan skor tiap butir
pernyataan. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai
berikut :
Jika r
hitung
> 0,16 ; maka butir atau pernyataan tersebut valid
Jika r
hitung
< 0,16 ; maka butir atau pernyataan tersebut tidak valid
Entrepreneurial Leadership PT Bumitangerang Mesindotama yang
ditunjukan melalui tabel 4.1 berikut ini :


65

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Penilaian Entrepreneurial Leadership (X
1
)
Pernyataan Corrected Item Total
Correlation
r
tabel
Keterangan
P1 0,516 0,16 Valid
P2 0,619 0,16 Valid
P3 0,665 0,16 Valid
P4 0,520 0,16 Valid
P5 0,541 0,16 Valid
P6 0,566 0,16 Valid
P7 0,654 0,16 Valid
P8 0,531 0,16 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Motivasi PT Bumitangerang Mesindotama yang ditunjukan melalui tabel 4.2
berikut ini :
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Penilaian Motivasi (X
2
)
Pernyataan Corrected Item Total
Correlation
r
tabel
Keterangan
P1 0,404 0,16 Valid
P2 0,584 0,16 Valid
P3 0,482 0,16 Valid
P4 0,588 0,16 Valid
P5 0,649 0,16 Valid
P6 0,623 0,16 Valid
66

P7 0,517 0,16 Valid
P8 0,600 0,16 Valid
P9 0,414 0,16 Valid
P10 0,551 0,16 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Kinerja Karyawan PT Bumitangerang Mesindotama (Y) yang ditunjukan
melalui tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Penilaian Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan Corrected Item Total
Correlation
r
tabel
Keterangan
P1 0,458 0,16 Valid
P2 0,355 0,16 Valid
P3 0,470 0,16 Valid
P4 0,318 0,16 Valid
P5 0,600 0,16 Valid
P6 0,310 0,16 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Berdasarkan hasil uji validitas di atas maka dapat disimpulkan bahwa semua
pernyataan yang terdapat di kuesioner adalah valid karena nilai r
hasil
masing-masing
pernyataan bernilai lebih besar dari r
tabel
yaitu 0,16.



67

4.4.2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner.
Untuk itu, dilakukan uji reliabilitas internal pada instrumen penelitian dengan teknik
Alpha.
Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut :
Jika r
hitung
> r
tabel
; maka kuesioner yang diuji reliabel
Jika r
hitung
< r
tabel
; maka kuesioner yang diuji tidak reliabel
Pada teknik Alpha, r
hitung
didapat dengan memperhitungkan varians yang
kemudian dimasukkan pada rumus Alpha sedangkan nilai r
tabel
didapat dari melihat
tabel r Product Moment dengan df (degree of freedom) = n 2, untuk penelitian ini
df = 64 2 = 62 dan tingkat kepercayaan 95%, dengan nilai r
tabel
0,16
Entrepreneurial Leadership PT Bumitangerang Mesindotama yang
ditunjukkan melalui tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Penilaian Entrepreneurial Leadership (X
1
)
Variabel r
hitung
r
tabel
Keterangan
Entrepreneurial
Leadership
0,841 0,16 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Motivasi PT Bumitangerang Mesindotama yang ditunjukkan melalui tabel 4.5
berikut ini :
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Penilaian Motivasi (X
2
)
Variabel r
hitung
r
tabel
Keterangan
Motivasi 0,841 0,16 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
68

Kinerja Karyawan PT Bumitangerang Mesindotama yang ditunjukkan melalui
tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Penilaian Kinerja Karyawan (Y)
Variabel r
hitung
r
tabel
Keterangan
Kinerja Karyawan 0,680 0,16 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolaha Data, 2010
Berdasarkan hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang
terdapat pada kuesioner adalah reliable karena nilai r
hitung
> r
tabel
. Hal ini
menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dapat diandalkan karena
penggunaan alat ukur tersebut secara berulang-ulang akan memberikan hasil yang
serupa, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur dan dapat
dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang
sebenarnya.
4.4.3. Nilai Rata-Rata
Tabel 4.7 di bawah ini merupakan tabel yang menjabarkan nilai rata-rata
dari masing-masing variabel yang diteliti
Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata
Populasi X
1
X
2
Y
1
4.125 3.3 4.166666667
2
4.0 4.4 3.666666667
3
3.75 3.0 4.333333333
4
2.875 3.8 3.666666667
5
3.0 2.9 3.833333333
6
4.125 4.4 3.833333333
69

7
3.25 2.8 4.166666667
8
3.0 3.0 3.333333333
9
3.25 3.6 3.833333333
10
3.375 4.0 3.666666667
11
3.875 3.7 4.166666667
12
3.5 4.1 3.5
13
4.5 4.7 3.0
14
3.875 3.8 3.833333333
15
4.25 4.1 4.0
16
4.375 3.7 4.166666667
17
3.25 2.9 3.333333333
18
3.875 3.5 3.833333333
19
4.75 4.6 3.666666667
20
4.75 4.6 4.0
21
4.25 4.1 3.333333333
22
4.0 4.0 5.0
23
4.375 4.8 4.5
24
4.875 4.9 4.0
25
4.25 4.5 4.333333333
26
3.625 2.6 4.0
27
2.75 2.6 3.5
70

28
3.75 5.0 4.5
29
5.0 5.0 4.833333333
30
5.0 5.0 4.333333333
31
4.25 3.5 4.5
32
4.25 3.9 3.333333333
33
3.375 3.5 3.166666667
34
4.5 4.3 4.166666667
35
4.875 3.8 4.166666667
36
3.625 4.2 4.0
37
5.0 3.5 3.833333333
38
4.375 3.9 3.666666667
39
4.0 4.2 3.333333333
40
4.375 4.4 4.333333333
41
4.375 3.3 3.5
42
4.375 3.3 3.5
43
4.125 5.0 4.166666667
44
4.75 4.4 4.666666667
45
4.625 4.5 2.833333333
46
4.375 3.5 3.666666667
47
4.125 3.4 4.166666667
48
4.625 3.0 3.833333333
71

49
3.75 4.1 4.0
50
3.875 3.7 3.833333333
51
5.0 4.3 3.833333333
52
3.875 3.3 4.333333333
53
4.875 3.9 4.0
54
4.125 4.3 4.0
55
4.5 4.1 4.5
56
4.25 3.0 3.0
57
4.25 3.4 4.333333333
58
4.5 4.7 3.833333333
59
4.625 4.4 4.666666667
60
4.125 4.6 4.0
61
4.0 4.4 4.5
62
3.875 3.9 4.0
63
3.625 4.4 4.666666667
64
5.0 4.1 5.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010






72

4.4. 4. Hasil Uji Normalitas
Kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut :
Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05 maka data
berdistribusi normal
Jika angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal
Entrepreneurial Leadership PT Bumitangerang Mesindotama yang
ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Penilaian Entrepreneurial Leadership (X
1
)
Variabel Uji Kolmogorov-
smirnov Sig
Keterangan
Entrepreneurial Leadership 0,200 Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Motivasi PT Bumitangerang Mesindotama yang ditunjukkan pada tabel 4.9
berikut ini :
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Penilaian Motivasi (X
2
)
Variabel Uji Kolmogorov-
smirnov Sig
Keterangan
Motivasi 0,200 Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010


73

Kinerja Karyawan PT Bumitangerang Mesindotama yang ditunjukkan pada
tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Penilaian Kinerja Karyawan (Y)
Variabel Uji Kolmogorov-
smirnov Sig
Keterangan
Kinerja Karyawan 0,200 Normal
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
semua variabel yang diteliti berdsitribusi normal karena angka signifikansi Uji
Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05.

4.5. Hasil Uji Korelasi Pearson

Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi Variabel X
1
,X
2
dan Y
Correlations

Kinerja_Karyawa
n_Y
Entrepreneurial_
Leadership_X1 Motivasi_X2
Pearson Correlation Kinerja_Karyawan_Y 1.000 .249 .268
Entrepreneurial_Leadership_
X1
.249 1.000 .498
Motivasi_X2 .268 .498 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja_Karyawan_Y . .024 .016
Entrepreneurial_Leadership_
X1
.024 . .000
Motivasi_X2 .016 .000 .
N Kinerja_Karyawan_Y 64 64 64
Entrepreneurial_Leadership_
X1
64 64 64
Motivasi_X2 64 64 64
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
74

1. Hubungan antara Entrepreneurial Leadership (X
1
) dengan Kinerja
Karyawan (Y)
Berdasarkan Tabel 4.11 Hasil Korelasi bahwa besarnya hubungan entrepreneurial
leadership (X
1
) dengan kinerja karyawan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi
adalah 0,249 atau (ryx
1
= 0,249). Hal ini menunjukkan hubungan yang rendah dan
searah antara entrepreneurial leadership dengan kinerja karyawan.
Sumbangan entrepreneurial leadership dengan kinerja karyawan adalah sebesar KP
= r
2
x 100% = 0,249
2
x 100% = 6,2%. Maknanya sumbangan 6,2% variable kinerja
karyawan ini dijelaskan oleh variabel entrepreneurial leadership dan sisanya 93,8%
ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka sebesar 0,024 dimana =
0,05 lebih besar dari nilai Sig [0,05 > 0,024], maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya entrepreneurial leadership berhubungan secara signifikan dengan kinerja
karyawan.
2. Hubungan antara Motivasi (X
2
) dengan Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan Tabel 4.11 Hasil Korelasi bahwa besarnya hubungan motivasi (X
2
)
dengan kinerja karyawan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,268
atau (ryx
2
= 0,268). Hal ini menunjukkan hubungan yang rendah dan searah antara
motivasi dengan kinerja karyawan.
Sumbangan motivasi dengan kinerja karyawan adalah sebesar KP = r
2
x 100% =
0,268
2
x 100% = 7,18%. Maknanya sumbangan 7,18% variabel kinerja karyawan ini
dijelaskan oleh variabel motivasi dan sisanya 92,82% ditentukan oleh variabel lain
yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
75

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka sebesar 0,016 dimana =
0,05 lebih besar dari nilai Sig [0,05 > 0,016], maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Artinya motivasi berhubungan secara signifikan dengan kinerja karyawan.

4.6. Uji Regresi Berganda
Kriteria uji koefisien regresi ganda dari variable entrepreneurial leadership dan
motivasi terhadap kinerja karyawan sebagai berikut.
Hipotesis
Ho : Entrepreneurial leadership dan motivasi tidak berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Ha : Entrepreneurial leadership dan motivasi berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.

Dasar pengambilan keputusan
Jika Sig 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika Sig 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Tabel 4.12 ANOVA
ANOVA
b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.281 2 .640 3.000 .057
a
Residual 13.023 61 .213

Total 14.304 63

a. Predictors: (Constant), Motivasi_x2, Entrepreneurial_Leadership_x1

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
76

Pada tabel 4.12 ANOVA nilai Sig adalah 0,057 atau Sig = 0,057 > 0,05,
maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya koefisien regresi ganda adalah tidak
signifikan. Jadi, entrepreneurial leadership dan motivasi tidak berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4.13 Coefficients Variable
Coefficients
a

Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
2.864 .463 6.192 .000
Entrepreneurial_Leadershi
p_X1
.130 .119 .153 1.089 .281
Motivasi_X2 .143 .105 .192 1.360 .179
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010

Pada table 4.13 Coefficients Variable menggambarkan bahwa persamaan regresi
ganda sebagai berikut.
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
= 2,864 + 0,153X
1
+ 0,192X
2
Dimana :
X
1
= Entrepreneurial Leadership
X
2
= Motivasi
Y = Kinerja Karyawan
77

Jika entrepreneurial leadership (X
1
) dan motivasi (X
2
) tidak mengalami
perubahan, maka kinerja karyawan (Y) tidak akan mengalami peningkatan.
Jika entrepreneurial leadership (X
1
) menjadi lebih baik, maka kinerja karyawan
(Y) akan mengalami peningkatan.
Jika Motivasi (X
2
) menjadi lebih baik, maka kinerja karyawan (Y) akan
mengalami peningkatan.

Tabel 4.14 Model Summary
Model Summary
b

Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .299
a
.090 .060 .46205
a. Predictors: (Constant), Motivasi_X2,
Entrepreneurial_Leadership_X1
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2010
Pada tabel 4.14 Model Summary angka R yang tertera adalah sebesar
0,299 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara entrepreneurial
leadership dan motivasi terhadap kinerja karyawan rendah dan searah.
Nilai R Square adalah 0,090 menunjukkan bahwa 9% kinerja karyawan PT
Bumitangerang Mesindotama dipengaruhi oleh variabel entrepreneurial leadership
dan variabel motivasi. Sedangkan sisanya 91% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.



78

4.7. Pembahasan
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh entrepreneurial leadership dan
motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Bumitangerang Mesindotama. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan namun pada penelitian ini hanya
dibahas mengenai dua variabel di atas.
Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan metode korelasi pearson dan
regresi berganda menggunakan program SPSS16 maka dapat diperoleh hasil
penelitian dalam bagan sebagai berikut.

Sumber : Hasil Olahan Data ,2010
Gambar 4.2 Hubungan Antar Variabel

Keterangan :
Hubungan entrepreneurial leadership (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) PT.
Bumitangerang Mesindotama adalah sebesar 0,249 artinya rendah dan searah,
maksudnya jika entrepreneurial leadership menjadi lebih lebih baik maka kinerja
karyawan akan meningkat.
79

Hubungan motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Bumitangerang
Mesindotama adalah sebesar 0,268 artinya rendah dan searah, maksudnya jika
motivasi menjadi lebih baik maka kinerja karyawan akan meningkat.
Hubungan entrepreneurial leadership (X1) dan motivasi (X2) terhadap kinerja
karyawan (Y) PT. Bumitangerang Mesindotama adalah sebesar 0,299 artinya
rendah dan searah, maksudnya jika entrepreneurial leadership dan motivasi
menjadi lebih baik maka kinerja karyawan akan meningkat.
Jika dilihat dari hasil analisis dengan regresi berganda maka disimpulkan bahwa
entrepreneurial leadership dan motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan. Bagaimanapun juga pengaruh entrepreneurial leadership dan
motivasi terhadap kinerja karyawan tidak dapat diabaikan begitu saja walaupun
pengaruhnya tidak begitu besar.
Tabel 4.15 Hasil Penjumlahan Butir Pernyataan Kuesioner
Butir Pernyataan J umlah
I . Entrepreneurial Leadership
Butir 1 261
Butir 2 281
Butir 3 261
Butir 4 249
Butir 5 262
Butir 6 268
Butir 7 266
Butir 8 263
II . Motivasi
Butir 1 247
Butir 2 261
Butir 3 239
Butir 4 258
Butir 5 251
Butir 6 252
Butir 7 260
Butir 8 238
Butir 9 256
Butir 10 254
80

III . Kinerja Karyawan
Butir 1 259
Butir 2 256
Butir 3 234
Butir 4 237
Butir 5 265
Butir 6 271
Dari tabel 4.15 tersebut menyatakan bahwa pada variabel entrepreneurial leadership
angka yang kecil adalah pada butir 1, 3, dan 4 yang artinya dalam kuesioner untuk
butir butir tersebut harus diperbaiki. Untuk variabel motivasi yaitu butir 3 dan 8
yang harus diperbaiki sedangkan untuk variabel kinerja karyawan adalah butir 3
yang harus diperbaiki.

a. Entrepreneurial leadership (X
1
) berkontribusi secara positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada kuesioner, angka entrepreneurial
leadership yang positif dan tidak signifikan menunjukkan bahwa entrepreneurial
leadership yang sangat baik tidak berdampak terhadap peningkatan kinerja
karyawan. Hal ini disebabkan karena karyawan melihat kurangnya kemampuan
pemimpin dalam memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada sehingga jarang
ada penambahan produk ataupun inovasi-inovasi yang baru. Selain itu, pemimpin
kurang memantau pekerjaan serta perkembangan para karyawan di dalam
perusahaan. Seperti banyaknya kasus keterlambatan pada waktu masuk kerja yang
membuat pemimpin perusahaan mengeluarkan kebijakan dimana bagi karyawan
yang telat tidak akan mendapatkan uang makan, namun kebijakan tersebut hanya
berjalan selama beberapa bulan dan selanjutnya kasus keterlambatan kembali
sering terjadi. Hal tersebut menggambarkan kurangnya pantauan pemimpin
terhadap pekerjaan karyawan.
81

b. Motivasi (X
2
) berkontribusi secara positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada kuesioner, angka motivasi yang
positif dan tidak signifikan menunjukkan bahwa tingkat motivasi yang sangat tinggi
tidak berdampak terhadap peningkatan kinerja karyawan. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar karyawan merasa tertantang dalam pekerjaan yang diberikan, hal ini
disebabkan kurangnya inovasi produk dalam perusahaan yang menyebabkan bentuk
pekerjaan yang monoton sehingga kemampuan karyawan tidak dapat berkembang.
Selain itu, karyawan merasa besarnya gaji yang diterima kurang sesuai dengan
banyaknya tugas yang diberikan sehingga karyawan merasa kurang termotivasi
dalam melaksanakan pekerjaannya.

4.8. Implikasi Hasil Penelitian
Dalam implikasinya terhadap PT. Bumitangerang Mesindotama, maka
sebaiknya PT. Bumitangerang Mesindotama harus tetap meningkatkan
entrepreneurial leadership terutama pada indikator persepsi terhadap peluang,
mampu melihat dan memanfaatkan peluang, menyalurkan dan memantau sumber
daya serta memperbaiki dan mempertahankan motivasi terutama pada indikator
tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri, gaji dan upah walaupun pengaruh kedua
variabel tersebut terhadap kinerja karyawan tidak terlalu besar, namun pengaruh
kedua variabel tersebut terhadap kinerja karyawan tidak dapat diabaikan begitu
saja. Selain itu, untuk lebih meningkatkan kinerja karyawan sebaiknya perusahaan
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor faktor lain yang lebih
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Anda mungkin juga menyukai