Anda di halaman 1dari 8

Tugas ke-7 23 April 2014

ENDAPAN LAHAR

Makalah

Disusun sebagai tugas mata kuliah Vulkanologi

Disusun oleh: Nanda Najih Habibil Afif 270110120183 (Geologi-B)

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014

Pendahuluan: Lahar dan Keterbentukannya Lahar adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa

campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan. Lahar merupakan lava yg tercampur dengan air (baik air hujan maupun lainnya seperti danau disekitar gunung) sehingga menjadi jenuh dan membentuk aliran yg meluncur dengan kecepatan tinggi menuruni lereng hingga jarak puluhan kilometer. Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi penduduk yang tinggal di perkampungan yang berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang sering berada di daerah aliran lahar ini (Sirgudsson, 2000). Pada konvensi internasional tentang sedimentologi vulkaniklastik tahun 1988, istilah lahar digunakan untuk menjelaskan suatu aliran bahan rombakan yang bercampur dengan air dan alirannya terjadi secara cepat yang berasal dari erupsi gunungapi. Jadi, lahar merupakan istilah yang mengacu pada peristiwa bukan pada endapannya (Bammelan, 1972). Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa puluh meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang cukup besar. Ketika terjadi erupsi, banyak material vulkanis yang tidak ikut tergelincir dan turun ke bawah, tetapi menumpuk di daerah dekat puncak gunung Merapi. Secara umum, lahar dapat dibagi menjadi dua, yaitu lahar panas danlahar dingin. Lahar panas adalah lahar yang baru keluar dari lubang kepundan. Lahar panas hanya dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai danau kepundan seperti Gunung Kelud, sedangkan gunungapi yang tidak punya danau kepundan tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi ledakan).

Endapan Lahar

Lahar dingin adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra (material vulkanik-red) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded (Daryono, 2011). V

a.

b.

Gambar 1(a). Lahar akibat letusan di Tangiwai 2007 (b) Lahar di India 1982.

Ketika meluncur dari puncak gunungapi, material lahar umumnya berasal dari material piroklastik yang menyebabkan terbentuknya awanpanas. Isinya terdiri atas batuan berukuran bongkah, kerakal, kerikil, pasir hingga debu panas. Setelah di daerah produksi ini terkena hujan maka di daerah transportasi di lerengnya akan memiliki energi sangat tinggi yang mampu merusak apa saja yang dilewatinya. Seterusnya ketika sampai dibawah maka akan terjadi proses sedimentasi dari pasir-pasir ini sebagai endapan material vulkanik yang sering kita lihat di tebing-tebing sungai ditengah perkotaan atau kawasan penduduk. Dengan demikian, lahar akan mengalami pengendapan di wilayah yang dilaluinya.

Faktor Penyebab Lahar: Asal Muasal Endapan Singenetic Lahar Lahar dapat terjadi karena beberapa pemicu berikut ini, yaitu:

Endapan Lahar

a. Erupsi gunungapi, dapat memicu lahar secara langsung dengan pencairan salju dan es secara cepat pada suatu tubuh gunungapi atau melontarkan air dari danau kawah. b. Curah hujan yang tinggi selama atau setelah erupsi gunungapi. Air hujan dapat dengan mudah mengerosi batuan volkanik yang lepas-lepas dan tanah di lereng gunungapi atau bukit, dan di dalam lembah sungai. Cara pembentukan lahar seperti adalah yang paling sering terjadi. c. Dimulai dari gerakan tanah dari batan jenuh dan mengalami alterasi hidrotermal di lereng gunungapi atau lereng bukit didekatnya. Gerakan tanah dipicu oleh erupsi gunungapi, gempa bumi, hujan, atau peningkatan tarikan gravitasi di gunungapi.

Pengertian Endapan Lahar Endapan lahar merupakan material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi) dan terendapkan pada wilayah yang dilaluinnya. Beberapa pengertian mengenai endapan lahar yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Menurut Wohletz, dkk. (1992), endapan lahar merupakan lava yg tercampur dengan air (baik air hujan maupun lainnya seperti danau disekitar gunung) sehingga menjadi jenuh dan membentuk aliran yg meluncur dengan kecepatan tinggi menuruni lereng hingga jarak puluhan kilometer, sehingga selama proses transportasi menuju dataran yang lebih rendah akan terendapakan, baik secara fragmental maupun keseluruhan. 2. Menurut Daryono (2011), endapan lahar merupakan suatu penghabluran materi material piroklastik yang mengalir akibat bercampur dengan air hujan yang dalam sejumlah memiliki kecepatan aliran lahar bisa mencapai

Endapan Lahar

lebih dari 65 kilometer per jam dan dapat mengalir deras hingga jarak lebih dari 80 kilometer, dan selanjutnya mengalami kondensasi ikatan akibat pengaruh penurun suhu. Endapan tersebut dapat terjadi sepanjang aliran lahar terjadi menuruni kawasan yang dilaluinya. 3. Menurut Sirgudsson (2000), endapan lahar adalah endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diangkut dari puncak dan lereng gunungapi oleh hujan dan diendapkan di lembah. Endapan ini merupakan komoditi bahan galian yang menjanjikan berupa sirtu, pasirnya tercuci akibat transportasi air sehingga sangat baik untuk bahan campuran beton dan bahan bangunan lainnya.

a. b. Gambar 1(a). Endapan lahar purba (postgenetic) (b) Endapan lahar muda (singenetic) 4. Menurut Costa, dkk. (1987), endapan lahar merupakan aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra (material vulkanik-red) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter dan akhirnya terendapkan akibat adanya penurunan suhu oleh pengaruh lingkungan selama tertransportasi.

Endapan Lahar

Ciri-Ciri Endapan Lahar Lahar adalah tersusun atas bahan rombakan yang tercampur oleh air sehingga semakin tinggi kuantitas air, kekentalan lahar akan berkurang, maka akan semakin mudah untuk mengalir. Dalam pembentukannya, kemiringan lereng terpengaruh oleh adanya gaya gravitasi, karena semakin besar sudut kelerengan, maka kecepatan aliran lahar akan semakin cepat karena gaya gravitasi untuk bergerak ke bawahnya semakin besar. Material bahan rombakan yang menjadi lahar memilik ukuran mulai dari lempung hingga bongkah. Ketika material tersebut bercampur dengan air lalu bergerak mengalir menuruni lereng, maka segala sesuatu yang ada di depannya dapat diterjang karena kecepatan dan konsentrasinya yang tinggi. a. Sortasi buruk Sortasi atau pemilahan adalah keseragaman dari ukuran besar butir penyusun batuan

sedimen, artinya bila semakin seragam ukuranya dan besar butirannya maka pemilahan

Gambar 2. Dokumentasi endapan lahar (bersortasi buruk)

semakin baik. Bila dalam suatu endapan keseragaman butirnya

tidak tertaur (terlalu variatif), maka sortasi atau pemilahannya buruk. Begitu pula dengan endapan lahar, endapan ini tidak terpilah dengan baik secara vertikal seperti pada umumnya endapan yang terbawa arus dengan kecepatan medium.

Endapan Lahar

b. Konsentrasi tinggi Ditinjau dari segi morofgenetiknya, lahar tersusun atas bahan rombakan yang tercampur oleh air sehingga semakin tinggi kuantitas air, kekentalan lahar akan berkurang, maka akan semakin mudah untuk mengalir. Kemiringan lereng akibat pengaruh gaya gravitasi selama tertransportasi menyebabkan endapan yang terbentuk semakin menggumpal dan konsentrasi dalam satuan volume tertentu menjadi semakin tinggi. c. Kecepatan transportasi tinggi Dalam pembentukannya, kemiringan lereng terpengaruh oleh adanya gaya gravitasi, karena semakin besar sudut kelerengan, maka kecepatan aliran lahar akan semakin cepat karena gaya gravitasi untuk bergerak ke bawahnya semakin besar. Kemiringan lereng yang umum terbentuk pada tipe-tipe strato, maar, dan perisai berkisar antara 50 300, sehingga kecepatan yang terbentuk dapat berkisar antara 8 km/jam hingga 55 km/jam. d. Memiliki struktur floating mass Sifat lahar lahar yang tercampur dengan air (baik air hujan maupun lainnya seperti danau disekitar gunung) smenjadi jenuh dan membentuk aliran yang meluncur dengan kecepatan tinggi menuruni lereng hingga jarak puluhan kilometer. Asal pembentukan ini menyebabkan lahar yang terendapkan membentuk massa apungan antar fragmen penyusunnya. (Sumber: Nainggolan, 2012).

Endapan Lahar

DAFTAR PUSTAKA Bemmelen, R. W. Van. 1972. Geodynamic Models: An Evaluation and A Synthesis.. Amsterdam: Elsevier Pub. Co. Costa, John E., dan Gerald F. Wieczorek. 1987. Debris Flows/Avalanches: Process, Recognition, and Mitigation. Boulder, Colo.: Geological Society of America. Daryono. 2011. Ancaman Banjir Lahar Merapi. http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/lain_lain/artikel/ancaman_banjir_laha r_merapi.bmkg [diakses tanggal 20 April 2014 07:34 WIB.]. Naenggolan, Nico Andreas. 2012. Perbedaan Endapan Lahar dan Endapan Fluvial. http://nicoandreasnainggolan.blogspot.com/2012/12/perbedaanendapan-lahar-dengan-endapan.html [diakses tanggal 20 April 2014 08:41 WIB.]. Parera, Andre. 2011. Perbedaan Lava dan Lahar. http://andreparera.wordpress.com/2011/02/10/27/ [diakses tanggal 19 Maret 2014 05:55 WIB.]. Prakoso, Teguh Wage. 2012. Batuan Beku dan Batuan Gunung Api yang Bersifat Basa. http://teguhgeost.blogspot.com/2012/03/batuan-beku-dan-batuangunung-api-yang.html [diakses tanggal 11 Maret 2014 05:55 WIB.]. Rusydi, Ibnu. 2014. Mengenal Aliran Piroklastik dan Awan Panas. http://www.ibnurusydy.com/mengenal-aliran-piroklastik-dan-awan-panas/ [diakses tanggal 25 Maret 2014 19:07 WIB.]. Sigurdsson, Haraldur. 2000. Encyclopedia of Volcanoes. San Diego, Calif.: Academic Press. Wohletz., Kenneth., Grant, Heiken. 1992. Volcanology and Geothermal Energy. California: University of California Press.

Endapan Lahar

Anda mungkin juga menyukai