Anda di halaman 1dari 22

ASMA

OLEH: NURHASANI, S.Farm.

Definisi
Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas.

Patologis
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

Penyebab Penyakit Asma

pada penderita asma saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat (misalnya;parfum) dan olahraga.
4

Obat-Obat yang Dapat Menyebabkan Asma


Obat inhibitor Prostaglandin (NSAID) Obat-obat antagonis simpatis yg 1 (antagonis reseptor beta1, adrenergik), ex: obat hipertensi, obat jantung (propanolol) Zat-zat hasil industri ex: obat anti serangga.
5

Tanda dan Gejala Penyakit Asma


Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma. Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale). Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin. Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.. Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan. 6

NON FARMAKOLOGI PENANGANAN ASMA FARMAKOLOGI

Non farmakologi
dengan terapi napas (senam asma) dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
8

Farmakologi
Obat obat asma

Turunan xantin (bronkodilatasi) ex: aminophilyn, theofillyn. Kortikosteroid (anti inflamasi) ex:prednison, metilprednisolon Imunosupresan (obat yang menekan reaksi AgAb juga sebagai anti inflamasi) ex:metotreksat Garam-garam kromolin (profilaksis, untuk mencegah keluarnya AH=anti histamin)
9

Terapi Obat Asma

untuk penggunaan jangka panjang yang berguna mengontrol gejala asma dan sebagai terapi untuk mencegah kekambuhan (long-term prevention)
obat asma untuk penggunaan jangka pendek yang merupakan pengobatan cepat untuk mengatasi serangan asma akut (short-term relief).
10

Terapi Jangka Panjang


Obat jangka panjang memberikan pencegahan jangka panjang terhadap gejala asma, menekan, mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika digunakan teratur namun tidak efektif untuk mengatasi serangan akut. Beberapa obat jangka panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang merupakan obat paling efektif, beta-2 agonis aksi panjang dan metil ksantin (teofilin) untuk mengatasi gejala asma pada malam hari (gejala nocturnal), kromolin dan nedokromil sebagai antiinflamasi
11

Terapi Jangka Pendek


berupa obat-obat bronkodilator (salbutamol, terbutalin, dan ipratropium) daan kortikosteroid oral ketika serangannya sedang sampai berat. Untuk jangka panjang dan pendek, dapat digunakan obat-obat sistemik (prednisolon, prednison, metilprednisolon).

12

farmakologi
1. Agonis 2 (bronkodilator) Contoh :salbutamol, isoproterenol, metaproterenol, isoetarin, albuterol, salmeterol, formoterol, terbutalin, pirbuterol, bitolterol Dewasa : dosis 4mg, 3-4 kali sehari; dosis maksimal 8mg dalam dosis tunggal Anak: 2-6 tahun 1-2 mg 3-4 kali sehari; 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari.

2. Kortikosteroid
Inhalasi : inflamid, flamicort Dewasa: 2x sehari 1 semprot maksimal 7 kali semprot 1 hari Oral : hidrokortison, prednison, metilprednisolon, deksametason. Dewasa : Awal, 0,75-9 mg/hr PO, terbagi dalam 2-4 dosis. Anak-anak : 0,024-0,34 mg/kg/hari PO atau 0,66-10 mg/m2/hari PO, terbagi dalam 2-4 dosis.

3. Metilxantin
Contoh : teofilin Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat

4. Antikolinergik Contoh : berodual, combivent

Menghambat Astilkolin dalam menimbulkan kontraksi otot polos dan dalam membentuk mukus berlebihan dalam bronkus)
Dewasa dan anak > 6 thn, 2 semprot pada asma akut, semprotkan kembali setelah 5 menit. Maksimal 8 semprot sehari

5. Kromolin dan Nedokromil


Menghalangi pelepasan bahan yang dapat menimbulkan peradangan dan menyebabkan kemungkinan berkurangnya pengkerutan saluran udara. Efektif untuk anak-anak dan serangan asma karena olahraga. Relative mahal dan harus diminum secara teratur.

6. Pengubah Leukotrien
Obat terbaru yang membantu mengendalikan asma dengan mencegah pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala asma). Contoh : Montelukas, Zafirlukas dan Zileuton

Efek Samping
Kortikosteroid hirup, pada ibu hamil berefek pada rendahnya berat bayi yang lahir dan memperlambat pertumbuhan anak-anak jika digunakan selama bertahun-tahun. Kortikosteroid inhalasi berefek samping lokal pada anak-anak seperti batuk, rasa haus, dan kekakuan lidah bila pemberian melalui nebulizer, meningkatkan kejadian osteoporosis pada wanita. Kortikosteroid oral dapat saja digunakan untuk jangka panjang, tetapi hanya boleh digunakan kalau obat lain telah gagal sebab beresiko osteoporosis.
19

Cont..
Teofilin, pada anak-anak, menimbulkan hiperaktivitas dan gangguan pencernaan. Obat-obat sistemik dalam jangka pendek dapat meningkatkan berat badan, hipertensi, gemuk air karena retensi cairan, dan jangka panjangnya menimbulkan moon face, perlambatan pertumbuhan, diabetes, dan penipisan jaringan kulit.

20

Asma Pada Kehamilan


Obat-obat jenis beta agonis adalah yang paling sering diberikan karena menurut hasil riset obatobat beta agonis tidak meningkatkan risiko timbulnya kelainan kongenital dan kelainan lain. Albuterol atau salbutamol adalah jenis beta agonis yang paling banyak digunakan. Apabila beta agonis tidak memberikan perbaikan, pada terapi asma akut secara umum dan pada wanita hamil dapat disertakan pemberian bronkodilator seperti Nebulized Ipratropium.
21

22

Anda mungkin juga menyukai