LATAR BELAKANG
1. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya mengutamakan ekonomi, tetapi aspek kelestarian lingkungan 2. Setiap pembangunan harus dilakukan dengan berwawasan lingkungan 3. Setiap Pembangunan yang akan menimbulkan perubahan aspek bentang alam & ekologi 4. UU No. 23 Th 1997 Pengelolaan Lingkungan Hidup; Permen LH No. 11 Tahun 2006 Jenis rencana kegiatan wajib AMDAL
Proyek Pembangunan
Pertemuan 2 Kepentingan tersebut Menimbulkan BENTURAN yang disebut DAMPAK (terhadap lingkungan)
DAMPAK yang bersifat BESAR dan PENTING WAJIB DIKELOLA melalui STUDI AMDAL.
Studi AMDAL Merupakan persyaratan yg ditetapkan
1. UU. No.23 (1997) Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. UU. No. 32 (2004) Tentang Pemerintahan Daerah 3. PP. No. 27 (1999) Tentang AMDAL 4. Permen LH. No. 11 (2006) Tentang jenis Kegiatan yang wajib AMDAL
Kajian mengenai dampak usaha dan/atau kegiatan lingkungan hidup yang pengambilan keputusan usaha dan/atau kegiatan. 23/1997)
besar dan penting suatu yang direncanakan pada diperlukan bagi proses tentang penyelenggaraan (Psl 1 angka 21 UU. No.
KA - ANDAL adalah:
Dokumen pertama yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun studi ANDAL.
ANDAL adalah:
Dokumen Kedua yang berisi tentang kajian secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana kegiatan terhadap LH.
RKL adalah:
Dokumen Ketiga yang berisi tentang rekomendasi ANDAL tentang berbagai alternatif rencana upaya pengelolaan lingkungan yang perlu dilakukan dalam rangka mencegah dan menanggulangi dampak negatif penting yang diprakirakan terjadi dan mendorong dampak positif penting yang diprakirakan terjadi.
RPL adalah:
Dokumen Keempat yang berisi tentang rekomendasi ANDAL tentang berbagai alternatif rencana upaya pemantauan lingkungan yang akan dilakukan dalam rangka melihat efektifitas RKL dan kecenderungan perubahan lingkungan yang terjadi sekaligus sebagai early warning system.
Sebagai salah satu persyaratan bagi diterbitkannya surat perijinan yang diperlukan.
Sebagai bukti kesadaran, ketaatan, dan kepedulian pemrakarsa (perusahaan) terhadap ketentuan hukum yang berlaku.
b. Bagi Pemerintah :
Membantu Menjadi
proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan bagi rencana penambangan batu bara oleh perusahaan bahan acuan dalam pengawasan terutama dalam pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah di Kabupaten/Kota.
Menyediakan
c. Bagi Masyarakat :
Mengetahui
informasi lebih dini tentang adanya rencana kegiatan tersebut, sehingga dapat mengantisipasi resiko negatip yang akan dihadapi dengan adanya proyek tsb dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada sehubungan dengan adanya kegiatan tersebut, seperti : kesempatan kerja dan peluang berusaha berperan serta dalam mencegah dan menanggulangi dampak negatif yang diprakirakan terjadi.
Turut
Persiapan
Draft Dokumen KA - ANDAL Presentasi Draft Dokumen ANDAL, RKL & RPL Presentasi draft KA - ANDAL
Persetujuan dokumen ANDAL, RKL dan RPL di Komisi Penilai AMDAL Kabupaten atau kota
Perbaikan Draft Dokumen KA ANDAL (masukan dari Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota)
Perbaikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL (masukan dari Komisi Penilai AMDAL Kabupaten atau kota)
Masyarakat Berkepentingan
Pemrakarsa
PENGUMUMAN RENCANA USAHA DAN KEGIATAN
1. Survei potensi deposit batu bara 2. Sosialisasi dan negoisasi dengan masyarakat 3. Penetapan batas wilayah penambangan 4. Aspek Legal dan Perizinan lokasi penambangan
B. Tahap Kontruksi
1. Penerimaan tenaga kerja 2. Pembangunan Sarana penambangan (jalan, base camp dsb) 3. Mobilisasi peralatan 4. Pembukaan dan Pembersihan Lahan
C. Tahap Operasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Penerimaan Tenaga Kerja Pengadaan dan Mobilisasi Peralatan Pengupasan dan penggalian tanah D. Tahap Pascaoperasi Penimbunan tanah galian 1. Pengembalian tanah Penambangan batu bara 2. Rehabilitasi lahan bekas Pencucian batubara tambang Pentirisan dan Penimbunan batu bara 3. Pemutusan hubungan kerja Pengangkutan batu bara
1 2 3 4 4 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 A. Tahap Pra Konstruksi (1)Penyelidikan geologi X X X X X X X X (2)Sosialisasi&Negoisasi X X X X X X (3)Perizinan X X X X X X X X X X X X X B. Tahap Konstruksi X X X X X X X (1)Rekruitmen tenaga kerja X X X (2)Mobilisasi X X X X X X X X X X peralatan&material (3)Pembersihan lahan X X (4)Pembangunan X X X sarana&prasarana X X X X C. Tahap Operasi (1)Rekruitmen tenaga kerja X (2)Mobilisasi peralatan X X (3)Pengupasan lahan X X X X X X X X X (4)Penimbunan tanah galian X (5)Penggalian batubara (6)Pencucian batubara X X X X (7)Penirisan & penimbunan X X X X X
batubara
X X X X X X X X X X X
DAMPAK POTENSIAL A. FISIKA KIMIA 1. Kualitas Air 2. Kualitas Udara 3. Kebisingan 4. Bentuk Wilayah 5. Kualitas Tanah 6. Perubahan Muka Air 7. Erosi 8. Banjir Identifikasi Dampak Potensial B. BIOLOGI 1. Vegetasi 2. Satwa C. SOSIAL 1. Kesempatan Kerja 2. Peluang Usaha 3. Peningkatan PAD 4. Kecemburuan Sosial 5. Persepsi masyarakat 6. Perubahan Gaya Hidup D. KESLINGMAS 1. Gangguan kesehatan 2. Sanitasi E. KAMTIBMAS 1. Kriminalitas 2. Kecelakaan Lalin 3. Gangguan Lalu Lintas Evaluasi Dampak Potensial
DAMPAK PENTING HIPOTETIK A. FISIKA KIMIA 1. Kualitas Air 2. Kualitas Udara 3. Kuantitas Air 4. Bentuk Wilayah 5. Erosi 6. Kualitas tanah B. BIOLOGI 1. Vegetasi C. SOSIAL 1. Kesempatan Kerja 2. Peluang Usaha 3. Peningkatan PAD 4. Kecemburuan Sosial 5. Persepsi masyarakat C. KESLINGMAS 1. Gangguan kesehatan E. KAMTIBMAS 1. Kriminalitas 2. Gangguan Lalu Lintas
F O C U S S I N G
ISU POKOK 1. Perubahan bentang alam 2. Penurunan Kualitas Lingkungan 3. Peingkatan perekonomian daerah 4. Keresahan masyarakat
Metode Matriks
Diskusi antar pakar Studi pustaka Survei lapang Profesional judgment Konsultasi publik
Bentuk wilayah
Banjir/Genangan
Peluang usaha
Peningkatan PAD
Kualitas udara
Kualitas Air
Vegetasi
Banjir/genangan Erosi Kesehatan masyarakat Kualitas Tanah
Vegetasi
Banjir/genangan
Bentuk wilayah
Kesehatan masyarakat
Kesempatan kerja
Keresahan Masyarakat
Peluang usaha
METODE STUDI
I. Metode Pengumpulan dan Analisis Data II. Metode Prakiraan Dampak Penting III. Metode Evaluasi Dampak Penting
I. Metode Pengumpulan dan Analisis Data A. FISIKA KIMIA 1. Kualitas air permukaan (Kep.Men.LH No. 113/2003)
No
1 2 3
Parameter
Suhu Padatan tersuspensi Padatan terlarut
Metode/Alat
Pemuaian Gravimetri Spektrofotometer
4
5 6
pH
Besi total (Fe) Mangan (Mn)
pH meter
AAS AAS
Metode/Alat
Gravimetri Sound level meter
3. Bentuk Wilyah
Bentuk Wilayah diukur dengan melihat topografi
4. Kualitas tanah
Sampling tanah komposit Analisis Laboratorium Sifat Fisik kimia tanah: -Berat jenis
-Tekstur
-Kandungan hara N, P, K dan unsur-unsur mikro
B. Biologi :
Vegetasi :
Kepadatan Jenis Dominasi Relatif
Keragaman Relatif
Indeks Nilai Penting
Observasi lapangan
Data sekunder Analisis statistik deskriptif:
* Peluang kerja
* Peluang berusaha * Peningkatan PAD * Persepsi masyarakat * Peluang insiden penyakit tertentu
B1
C1
Sosek- Bud C2 C3 C4 C5 -P -P -P -P -P -P -P -P
Kesling
Kamtib
Komponen Lingkungan
C6 -P -P TP -P Tp TP TP -P
D1 -P
D2 -P
E1 -P -P TP -P -P -P
E2 A1 = Kualitas udara -P A2 = Kebisingan TP A3 = Kualitas air TP A4 = Kuantitas air TP A5 = Kualitas tanah TP A6 = Fisiografi Lahan TP A7 = Banjir dan Erosi -P A8 = Longsor
B1 = vegetasi
1. Jumlah manusia terkena dampak 2. Intensitas dampak 3. Luas sebaran dampak 4. Lamanya dampak 5. Sifat kumulatif dampak 6. Berbalik tidaknya dampak 7. Komponen lain terkena dampak Derajat kumulatif dampak Sumber dampak penting Tahap Prakonstruksi 1. Penyelidikan Geologi 2. Sosialisasi & Negoisasi 3. Perizinan & Penetapan batas lokasi Tahap Konstruksi 1. Penerimaan tenaga kerja 2. Pembangunan sarana & prasarana 3. Mobilisasi peralatan & material 4. Pembukaan dan pembersihan lahan Tahap Operasi 1. Penerimaan tenaga kerja 2. Pengadaan & mobilisasi peralatan 3. Pengupasan & penggalian tanah 4. Penimbunan Tanah galian 5. Penambangan batu bara 6. Pencucian, pentirisan & penimb. bt bara 7. Pengangkutan batu bara Tahap pasca operasi 1. Pengembalian tanah & reklamasi lahan 2. Pemutusan hubungan kerja
-TP +P + P +P
-TP - P
TP + P + P + P - P
-TP -TP - P -TP -TP -P -TP -P -TP -P -P -TP -TP -TP -TP -TP
-TP T P T P -TP - P -P -P -P -P -P -P -P
TP + P + P + P T P - P -TP + P + P + P - P -TP + P + P + P - P -P +P +P +P -P
-TP T P T P -TP + P + P + P - P
-TP - P -TP - P -P -P -P -P
TP -TP T P - P
-P +P +P +P -P
-P
C1 = Kesempatan kerja C2 = Peluang usaha C3 = Peningkatan PAD C4 = Kecemburuan sosial C5 = Persepsi Masyarakat C6 = Situs/Keramat D1 = Sanitasi Lingkungan D2 = Gangguan kesehatan
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
X X X
X X X X X X X X X
Disain Reklamasi
Sebelum penambangan
Sesudah penambangan
Smbe r dmpk
Kegiat an sosiali sasi dan peneta pan batas wilaya h penam banga n (KP) eksplo itasi batuba ra yang menca kup bebera pa desa di Keca matan Bojong manik, Kabup aten Lebak.
Tolok ukur dampak Adanya ketidakpuasa n para pemilik/pengg arap lahan atas bentuk kerjasama dan konpensasi yang ditawarkan oleh pemrakarsa. Adanya penolakan dari pemilik/pengg arap lahan untuk ditambang sedemikian banyaknya sehingga merubah batas-batas wilayah KP eksploitasi yang telah diajukan oleh pemrakarsa atau merubah keputusan pemrakarsa mengenai rencana penambanga
Tujuan Rencana Pengelolaan Agar masyarakat mengetahui dengan jelas tentang rencana kegiatan penambangan batubara beserta dampaknya yang dapat terjadi, baik yang positif maupun negatif sehingga masyarakat setempat dapat mengambil keputusan yang terbaik sehubungan dengan rencana kegiatan tersebut. Agar masyarakat mengetahui dan memahami batas wilayah rencana penambangan batubara yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak kepada pemrakarsa, sehingga komitmen dan menghargai keputusan yang diambil sehubungan dengan rencana kegiatan tersebut.
Upaya Pengelolaan
Lokasi pengelolaan Desa Bojongmanik, Desa Bojongmanik, Desa Mekarmanik dan Desa Cempaka dan Desa Cempaka, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak.
Periode pengelolaa n
Kegiatan sosialisasi minimal dilakukan satu kali di setiap desa selama tahap prakontruksi atau sebelum dilakukan kegiatan penentuan batas-batas wilayah KP di lapangan.
Institusi Pengelola Pelaksana : PT. . Pengawas : Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertambanga n dan Energi, Dinas Sosial Kab. Lebak, Camat Bojongmani k dan Aparat Pelaporan : Bupati Kabupaten Lebak
Sm ber dna
Pe mra kars a
1.Melakukan sosialisasi secara memadai dalam rangka menjelaskan rencana kegiatan penambangan kepada masyarakat, khusunya mereka yang akan terkena dampak, baik langsung maupun tidak langsung. 2. Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat berkaitan dengan masalah kerjasama dan konpensasi kepada pemilik/penggarap lahan dan masyarakat setempat sehubungan dengan dampak negative dari rencana kegiatan. 3. Melibatkan berbagai pihak yang terkait dan disepakati oleh para pemilik/penggarap lahan dalam penentuan batas wilayah penambangan batubara di lapangan. 4. Mempertimbangkan permintaan masyarakat tentang dana kompensansi dan berbagai permintaan lainnya oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan perusahaan baik dari segi finansial maupun segi teknik. 5. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak dan instansi terkait lainnya,
Kompo -nen kena dampak Komp onen Fisikkimia Penuru nan Kualita s Udara
Sumber dampak
Tujuan Rencana Pengelola Tujuan pengelolaa n dampak peningkata n debu adalah untuk meminimal isasi peningkata n kadar debu di udara hingga berada dibawa baku mutu kualitas udara.
Upaya Pengelolaan
Lokasi pengelo laan Pengelol aan dilakukan pada pit, jalan tambang dan jalan angkutan
Periode pengelolaan Selama tahap operasi, sejak lahan mulai ditambang dan pada saat pengangkut an batu bara dari tambang hingga stock pile
Institusi Pengelola
Sumber dampak peningkatan partikulat (debu) di udara selama tahap operasi penambangan batubara di Kecamatan Bojongmanik adalah debu tanah akibat adanya pwnimbunan tanah, penumpukan batubara hasil olahan untuk dipasarkan), dan pembukaan lahan batubara untuk pit tambang. Selain itu penyebaran debu juga dapat berasal dari kendaraan yang melewati jalan-jalan yang belum mengalami pengaspalan serta gas buang dari kendaaran angkutan batu bara.
Tolok ukur untuk mengklaim bahwa telah terjadi peningkatan kadar debu di udara selain visual juga adalah baku mutu yang digunakan sebagai tolok ukur dampak adalah SK Gubernur Jawa Barat No. 660.31/694BKPMD/82 tahun 2000, tentang baku mutu udara ambient dan
1. Luas lahan yang dibuka untuk pit dibuka secara bertahap 2. Lakukan penyiraman secara periodik atau setiap hari terhadap lahanlahan gundul hasil kupasan dan jalan pengangkutan batu bara dari mulai tambang hingga stock pile 3. Posisi lahan pit tambang memperhatikan arah angin yang dominan di Kecamatan Bojongmanik. 4. Posisi lahan yang segera dibuka disesuaikan dengan pemukiman penduduk, lahanlahan kebun milik masyarakat terutama yang masih produktif. 5. Mempercepat proses reklamasi setelah tambang selesai dimanfaatkan 6. Menutup bak angkutan batu bara dengan terpal, sehingga debu batu bara yang diangkut
Pelaksana : PT. Pengawas : Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertambangan dan Energi, Kab. Lebak, Camat Bojongmanik dan Aparat Desa Pelaporan : Bupati Kabupaten Lebak
Taha pan
Sumber dampak
Upaya Pemantau an
Melakuk an wawanca ra dengan penduduk pemilik/p enggarap lahan dan masyarak at setempat. Melakuk an wawanca ra dengan penanggu ngjawab dan pelaksan a kegiatan penamba ngan batubara (pihak pemrakar sa dan
Perio dePe mant auan Kegia tan pema ntaua n minim al dilaku kan satu kali di setiap desa selam a tahap prako ntruks i atau sebel um dilaku kan kegiat an penen
Institusi Pengelola
Sumb er dana
Kegiata n sosialis asi dan penetap an batas wilayah penamb angan (KP) eksploit asi batubar a yang mencak up beberap a desa di Kecama tan Bojong manik, Kabupat en
Adanya ketidakpuasan para pemilik/penggar ap lahan atas bentuk kerjasama dan konpensasi yang ditawarkan oleh pemrakarsa. Adanya penolakan dari pemilik/penggar ap lahan untuk ditambang sedemikian banyaknya sehingga merubah batasbatas wilayah KP eksploitasi yang telah diajukan oleh pemrakarsa atau merubah keputusan pemrakarsa mengenai
Desa Bojongm anik, Mekarma nik dan Cempaka dan sekitarny a, Kecamat an Bayat, Kabupate n Lebak.
Pelaksana : PT. .. Pengawas : DinasLingku ngan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Sosial Kab. Lebak, Camat Bojongmanik dan Aparat Pelaporan : Bupati Kabupaten Lebak
Pemra karsa .
Terima kasih
Referensi AMDAL:
1. 2. 3. 4. Otto Soemarwoto - AMDAL F.Gunarwan Suratmo AMDAL Pedoman Penyusunan AMDAL Wisnu AW Dampak Pencemaran Lingkungan 5. Referensi lain tentang AMDAL