Anda di halaman 1dari 65

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, dan dapat dinilai dari derajat kesehatan masyarakat. Sementara situasi derajat kesehatan Indonesia masih rendah. Hal itu bisa dibaca dari peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang masih pada peringkat !" dari "" negara berdasarkan penilaian lembaga kependudukan dunia, #$%P tahun &!!". Sekretaris 'enderal %epkes %r. Sja(ii )hmad MPH pada jumpa pers HK$ ke*++ di 'akarta, memaparkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan angka gi,i kurang. %ari ketiga masalah tersebut, yang menjadi prioritas tertinggi yaitu angka kematian ibu hamil, karena ra-annya masalah kesehatan ibu ini memberikan dampak yang bukan terbatas pada kesehatan ibu saja tetapi berpengaruh secara langsung terhadap kesehatan janin dan bayi. Indonesia masih memiliki angka kematian ibu yang tinggi. .arget Millenium Development Goals (M%/s) terkait dengan penurunan angka kematian ibu ()KI). Indikator )KI merupakan salah satu indikator yang diramalkan sulit dicapai. .idak hanya di Indonesia akan tetapi di banyak negara berkembang di dunia. 0erdasarkan Sur1ey %emogra(i dan Kesehatan Indonesia (S%KI) &!!" )ngka Kematian Ibu di Indonesia adalah &&2 per !!.!!! kelahiran hidup dan )ngka Kematian 0ayi 3+ per !!! kelahiran hidup. Sesuai dengan target M%/s, hasil tersebut masih jauh dari target yaitu )ngka Kematian Ibu tahun &! 4, !& per !!.!!! kelahiran hidup dan )ngka Kematian 0ayi baru lahir &3 per .!!! kelahiran hidup.&,3 0erdasarkan hasil perhitungan dalam 5aporan Pembangunan Manusia &!!6 yang dihitung oleh 0adan Pusat Statistik dan #$%P untuk )ngka Harapan Hidup 'a-a .engah tahun &!!+ untuk )ngka Kematian 0ayi di 'a-a .engah menunjukkan penurunan dari tahun &!!3 7 &!!+, namun &!!+ 7 &!!4 terjadi kenaikan sekitar 8,869. )ngka kematian ibu dalam kurun -aktu &!!3 7 &!!4 menunjukkan MM: cenderung menurun.3 Masalah tingginya angka kematian ibu hamil ini dapat dicegah dengan mengadakan upaya promoti( dan pre1enti(, yang dapat dilakukan dengan Antenatal Care ()$;) atau pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksakan kehamilan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. .ujuan

dari )$; menurut %epkes tahun &!!+ adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan ni(as dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Pada pemeriksaan )$;, terdapat minimal + kunjungan< kunjungan pertama pada trimester pertama, kunjungan kedua pada saat trimester kedua, sedangkan kunjungan ketiga dan keempat pada saat trimester terakhir. Keteraturan )$; ternyata menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin. %an didapatkan dalam Sur1ei Kesehatan :umah .angga (SK:.) &!! angka kematian ibu maternal dapat diturunkan sampai &!9 hanya dengan pelayanan kesehatan dasar seperti pelayanan antenatal.+ %ari data laporan KI) Puskesmas 0orobudur, periode 'anuari7%esember &! &, didapatkan data cakupan kunjungan ibu hamil K+ di Puskesmas 0orobudur sebesar 8&9, dari target 849, sehingga pencapaiannya 8",369. Hal ini merupakan masalah karena pencapaian kurang dari !!9. Sedangkan untuk %esa 0umiharjo sendiri memiliki cakupan yang paling rendah diantara desa*desa di Kecamatan 0orobudur, yaitu cakupan K+ sebesar "49 dan pencapaiannya adalah "2,849. =leh karena pencapaiannya kurang dari !!9, penulis mengangkat masalah rendahnya cakupan kunjungan bumil K+ di %esa 0umiharjo sebagai tugas mandiri. B. Rumusan Masalah 0erdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan permasalahan yaitu masih kurangnya cakupan K+ di %esa 0uniharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang pada bulan 'anuari*%esember &! & sehingga perlu diketahui apa saja yang menjadi (aktor penyebab, bagaimana alternati( pemecahan masalahnya dan rencana kegiatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Kegiatan e1aluasi ini ditujukan untuk mengetahui, mengidenti(ikasi, menganalisis penyebab serta menyusun rencana tindak lanjut pemecahan masalah belum tercapainya target kunjungan K+ di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang selama periode 'anuari*%esember &! &. . Tujuan khusus a. Mengetahui cakupan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang selama periode 'anuari*%esember &! &. &

b. Mengidenti(ikasi penyebab belum tercapainya target kunjungan K+ di -ilayah %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang selama periode 'anuari*%esember&! &. c. Mampu menganalisis penyebab masalah yang telah diidenti(ikasi. d. Mampu memberikan alternati( pemecahan masalah yang ditemukan. e. Mampu menyusun rencana tindak lanjut atau Plan of Action dari alternati( pemecahan masalah yang ditemukan. D. Man!aat Penelitian . Memberi in(ormasi mengenai kemungkinan penyebab rendahnya kunjungan K+ di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang selama periode 'anuari* %esember &! &. &. Sebagai bahan e1aluasi untuk perencanaan kegiatan puskesmas, khususnya kunjungan K+ di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang selama periode 'anuari*%esember &! &. 3. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan antenatal sehingga dapat meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal, terutama kunjungan K+ ibu hamil.

BAB II TIN"AUAN PU#TA$A A. Ante Natal Care %ANC& 1. De!inisi Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa obser1asi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal ;are). Pelayanan antenatal tersebut untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bah-a komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai. Menurut %epkes :I ( 88") Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas 4 . Tujuan antenatal care %ANC& Menurut %epkes :I (&!!+) tujuan )$; adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan ni(as dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Menurut Muchtar (&!!4) tujuan )$; adalah menyiapkan seoptimal mungkin (isik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan ni(as, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.4 a. .ujuan umum . Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. &. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan (isik, maternal dan sosial ibu dan bayi. 3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk ri-ayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. +. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 4. Mempersiapkan ibu agar masa ni(as berjalan normal dan pemberian )SI >ksklusi(. 6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. 4

". Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. b. .ujuan khusus . Mengenali dan mengobati penyulit*penyulit yang mungkin diderita sedini mungkin. &. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak. 3. Memberikan nasihat*nasihat tentang cara hidup sehari*hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, ni(as dan laktasi. .ujuan utama asuhan )$; adalah untuk mem(asilitasi hasil yang sehat dan positi( bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam ji-a, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. )suhan antenatal penting untuk menjamin bah-a proses alamiah dari kehamilan berjalan normal dan tetap demikian seterusnya. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini sudah umum diterima bah-a setiap kehamilan memba-a risiko bagi ibu. ?H= memperkirakan bah-a sekitar 49 dari seluruh -anita yang hamil akan mengembangkan komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam ji-anya. %ari seluruh 4.6!!.!!! -anita hamil di Indonesia, sejumlah besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa meningkat menjadi (atal. Sur1ei demogra(i dan Kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 88" menyatakan bah-a dari tahun 88& sampai 88", ada &69 -anita dengan kelahiran hidup mengalami komplikasi (Pusdiknakes, ?H=, 'HPI>/=, &!! ). 3. Caku'an 'ela(anan antenatal 6 ;akupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui kunjungan baru ibu hamil (K ) dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit empat kali selama kehamilan dalam -aktu sebagai berikut @ sampai dengan kehamilan trimester pertama (A + minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester kedua ( +*&2 minggu) satu kali kunjungan dan kehamilan trimester ketiga (&2*36 minggu dan sesudah minggu ke*36) dua kali kunjungan. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, dan pera-at) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal Standar meliputi 6

anamnesis, pemeriksaan (isik (umum dan kebidanan) meliputi tatalaksana kasus, nilai status gi,i, tes laboratorium, tentukan presentasi janin, %'', dan ".. Menurut Sai(uddin (&!!2) pelayananBasuhan antenatal hanya dapat di berikan oleh tenaga kesehatan pro(esional dan tidak dapat diberikan oleh dukun bayi. a. Konsep pemeriksaan antenatal Menurut %epartemen Kesehatan :I (&!!&), pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar pelayanan antenatal dimulai dengan @ )namnesa @ meliputi identitas ibu hamil, ri-ayat kontrasepsiBK0, kehamilan sebelumnya dan kehamilan sekarang. Pemeriksaan umum @ meliputi pemeriksaan (isik, pemeriksaan khusus kebidanan. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasiBdiagnose Pemberian obat*obatan, imunisasi .etanus .oCoid (..) dan tablet besi ((e) Penyuluhan tentang gi,i, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan perilaku sehari*hari, pera-atan payudara dan air susu ibu, tanda*tanda risiko, pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi selanjutnya, persalinan oleh tenaga terlatih, K0 setelah melahirkan serta pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang. b. Kunjungan ibu hamil Menurut %epartemen Kesehatan :I (&!!&), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan disini dapat diartikan ibu hamil yang datang ke (asilitas pelayanan kesehatan atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi beberapa tahap, seperti @ Kunjungan ibu hamil yang pertama (K ) Kunjungan K adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan trimester I, dimana usia kehamilan sampai & minggu. K akses adalah kunjungan ibu hamil baru (pertama kali) tanpa memandang umur kehamilan, sedangkan K murni adalah kunjungan ibu hamil baru (pertama kali) pada umur kehamilan A & minggu. "

Kunjungan ibu hamil yang kedua (K&) Kunjungan K& adalah kontak ibu hamil yang kedua atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester II, usia kehamilan D & minggu

Kunjungan ibu hamil yang ketiga (K3) Kunjungan K3 adalah kontak ibu hamil yang ketiga atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan D &+ minggu

Kunjungan ibu hamil yang keempat (K+) Kunjungan K+ adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan D &+ minggu. 0erdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bah-a kunjungan antenatal

sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut @ Minimal Minimal kali pada trimester I (K ), usia kehamilan * & minggu kali pada trimester II (K&), usia kehamilan 3*&+ minggu

Minimal & kali pada trimester III, (K3*K+), usia kehamilan D &+ minggu. In(ormasi penting yang diberikan dalam kunjungan ibu hamil pada

trimester pertama yakni@ Membangun hubungan saling percaya antara bidan dan ibu agar supaya hubungan penyelamatan ji-a bisa dibina bilamana perlu. Mendeteksi masalah yang bisa diobati sebelum menjadi bersi(at mengancam ji-a. Mencegah masalah seperti neonatal tetanus, anaemia kekurangan ,at besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi. Mendorong perilaku yang sehat (gi,i, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) (Pusdiknakes, ?H=, 'HPI>/=). In(ormasi penting yang diberikan dalam kunjungan ibu hamil pada trimester kedua yakni sama seperti dalam kunjungan pada trimester pertama, 2

ditambah ke-aspadaan khusus mengenai PIH (Pregnancy Induced Hypertension) (tanya ibu tentang gejala PIH, pantau tekanan darahnya, e1aluasi edemanya, periksa untuk mengetahui proteinBurine) (Pusdiknakes, ?H=, 'HPI>/=) In(ormasi penting yang diberikan dalam kunjungan ibu hamil pada trimester ketiga, yakni sama seperti dalam kunjungan pada trimester sebelumnya, ditambah palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda (Pusdiknakes, ?H=, 'HPI>/=). In(ormasi penting yang diberikan dalam kunjungan ibu hamil pada trimester keempat, yakni sama seperti dalam kunjungan pada trimester sebelumnya, ditambah pendeteksian letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit (Pusdiknakes, ?H=, 'HPI>/=). c. 'ad-al pemeriksaan Menurut %epartemen Kesehatan :I (&!!&), pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan antenatal dibagi atas @ Kunjungan Pertama (K ) Meliputi @ IdentitasBbiodata, :i-ayat kehamilan, :i-ayat kebidanan, :i-ayat kesehatan, :i-ayat sosial ekonomi, Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, Penyuluhan dan konsultasi. Kunjungan Keempat (K+) Meliputi @ )namnese (keluhanBmasalah), Pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, Pemeriksaan psikologis, Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasiBdiperlukan, %iagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau tergolong kehamilan risiko tinggi, Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan). Menurut Muchtar (&!!4), jad-al pemeriksaan antenatal yang dianjurkan adalah Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid terlambat satu bulan Periksa ulang kali sebulan sampai kehamilan " bulan

Periksa ulang & kali sebulan sampai kehamilan 8 bulan Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah kehamilan 8 bulan Periksa khusus bila ada keluhan atau masalah

d. Pelaksana Pelayanan )ntenatal 8

Pelaksana pelayanan antenatal adalah dokter, bidan (bidan puskesmas, bidan di desa, bidan di praktek s-asta), pembantu bidan, pera-at yang sudah dilatih dalam pemeriksaan kehamilan (%epkes :I, &!!&). %alam memberikan pelayanan tersebut telah diberikan pelayanan atau asuhan standar minimal E)TE yaitu Timbang berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (55)) secara teratur mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan erat antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir anak. Pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan janin dalam rahim. Pertambahan yang optimal adalah kira*kira &!9 dari berat badan ibu sebelum hamil, jika berat badan tidak bertambah, lingkar lengan atas A&3,4 cm menunjukkan ibu mengalami kurang gi,i. Pengukuran Tekanan darah dan penimbangan berat badan harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. )pabila pada kehamilan tri-ulan III terjadi kenaikan berat badan lebih dari kg, dalam -aktu minggu kemungkinan disebabkan terjadinya oedema, apabila kenaikan tekanan darah dan tekanan diastolik yang mencapai D +!B8!mmHg atau mengalami kenaikan 4 mmHg dalam & kali pengukuran dengan jarak jam. Ibu hamil dikatakan dalam keadaan preeklamsi mempunyai & dari 3 gejala preeklamsi. )pabila preeklamsi tidak dapat diatasi, maka akan berlanjut menjadi eklamsi. >klamsi merupakan salah satu penyebab kematian maternal yang seharusnya dapat dicegah atau deteksi secara dini, melalui monitoring kenaikan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang berlebihan. Mengukur Tinggi (undus uteri dilakukan secara rutin dengan tujuan mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Selain sebagai indikator pertumbuhan berat janin intrauterin, tinggi (undus uteri juga dapat mendeteksi secara dini terhadap terjadinya mola hidatidosa, janin ganda atau hidramnion di mana ketiganya dapat mempengaruhi terjadinya kematian maternal.

Pemberian imunisasi tetanus to oid (TT) lengkap kepada ibu hamil sebanyak & kali dengan jarak minimal + minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus pada ibu bersalin dan ni(as (Mu(dlilah, &!!8).

Pemberian Tablet ,at besi, 8! tablet selama 3 bulan kehamilan, diminum setiap hari, ingatkan ibu hamil tidak minum dengan teh dan kopi, suami atau keluarga hendaknya selalu dilibatkan selama ibu mengkonsumsi ,at besi, untuk meyakinkan betul*betul diminum.

Tes laboratorium (rutin dan khusus). Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine, gula darah, dan hepatitis 0. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah pre1alensi tinggi dan ataukelompok perilaku berisiko dilakukan terhadap HIF, si(ilis, malaria, tuberkulosis, cacingan dan thalasemia.

Temu -icara (!onseling). Pelayanan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan dan tidak dapat dilakukan oleh dukun bayi. %isini untuk memberikan penyuluhan tentang pera-atan hamil, pera-atan payudara, gi,i ibu hamil, tanda*tanda bahaya pada kehamilan dan tanda* tanda pada janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam pera-atan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh ibu dengan penuh minat

B. *akt+r Pre,is'+sisi ,an $e-utuhan ,alam Peman!aatan Antenatal Care Gaktor predisposisi dalam peman(aatan Antenatal Care ()$;) adalah",2@ . Pendidikan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk memengaruhi orang lain baik indi1idu, kelompok atau masyarakat sehingga melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan didalam bidang kesehatan ($otoatmojo, &!!3). Menurut Sedarmayanti (&!! ) yang dikutip oleh Hardy-inoto (&!!"), pekerjaan yang disertai dengan pendidikan dan keterampilan akan mendorong kemajuan setiap usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan baik pendapatan indi1idu, kelompok maupun pendapatan nasional. 5ebih lanjut dijelaskan bah-a

sumber utama kinerja yang e(ekti( yang memengaruhi indi1idu adalah kelemahan intelektual, kelemahan psikologis dan kelemahan (isik. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan keluarga karena dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau in(ormasi tentang peman(aatan pelayanan kesehatan akan lebih baik. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku seseorang sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan yang diperoleh. Perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai hasil dari pendidikan kesehatan. Gaktor pendidikan kesehatan merupakan bentuk inter1ensi terutama terhadap perilaku. Gaktor lingkungan non (isik, akibat masalah*masalah sosial penanganannya diperlukan pendidikan kesehatan. %alam rangka membina meningkatkan kesehatan masyarakat ditunjukkan pada upaya melalui tekanan, paksaan kepada masyarakat dan edukasi atau upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan. )gar inter1ensi atau upaya tersebut e(ekti(, (aktor predisposisi ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, sistem yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan (%epkes :I, &!!2). &. Pekerjaan Menurut 5abor Gorce ;onsepth, yang digolongkan bekerja adalah mereka yang melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan, baik mereka bekerja penuh maupun tidak. Pekerjaan adalah suatu yang dilakukan untuk mencari atau mendapatkan na(kah (Hardy-inoto, &!!"). Ibu hamil yang bekerja akan memiliki sedikit -aktu untuk memeriksakan kehamilannya karena sibuk dengan pekerjaannya. 3. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari HtahuE dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui &

mata dan telinga ($atoadmodjo, &!!3). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bah-a pengetahuan merupakan (akta yang mendukung tindakan seseorang ($otoatmodjo, &!!3). Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersi(at langgeng. Pentingnya aspek pengetahuan dalam peman(atan )$; dapat dilihat dari pendapat ;holil (&!!+) yang menyatakan bah-a peman(atan )$; perlu dilakukan upaya peningkatan kesehatan ibu saat kehamilan dan melahirkan. Ketidakmengertian ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan. Pengetahuan yang dimiliki ibu tentang pelayanan )$; dan pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil akan memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan (%epkes :I, &!!2). +. Paritas Menurut ?ikjosastro (&!!4), paritas &*3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Makin tinggi paritas ibu maka makin kurang baik endometriumnya. Hal ini diakibatkan oleh 1askularisasi yang berkurang ataupun perubahan atro(i pada desidua akibat persalinan yang lampau sehingga dapat mengakibatkan terjadinya plasenta pre1ia. Ibu yang pernah melahirkan mempunyai pengalaman tentang )$;, sehingga dari pengalaman yang terdahulu kembali dilakukan untuk menjaga kesehatan kehamilannya (%epkes :I, &!!2). 4. Inter1al Kehamilan Inter1al kehamilan yang terlalu rapat memang mengundang risiko bagi para -anita. Penelitian terbaru menyatakan, ibu yang hamil lagi dalam -aktu setahun setelah melahirkan berisiko menyebabkan autisme pada calon anak mereka kelak. Kehamilan berturut*turut membuat ibu bisa kepayahan. Para ilmu-an dari $e- Iork )S menyebutkan, -anita butuh -aktu untuk pulih dari kehamilan. Selain itu, kehamilan yang terjadi dalam jangka -aktu pendek akan menyebabkan anak*anak yang dilahirkan rentan mengalami kekurangan gi,i. %alam hal ini perlu memperhatikan inter1al kehamilan karena jarak kehamilan yang terlalu rapat 3

mengundang risiko bagi para -anita, 'adi sebaiknya apabila ibu hamil dengan inter1al kehamilan yang rapat sebaiknya rutin memeriksakan kehamilannya. Gaktor kebutuhan dalam peman(aatan Antenatal Care ()$;) adalah sebagai berikut" @ . Penyakit yang diderita Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun ni(as bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan ni(as normal. Penyakit yang diderita ibu baik sejak sebelum hamil ataupun sesudah kehamilan, seperti @ penyakit paru, penyakit jantung sianotik, penyakit ginjal dan hipertensi, penyakit kelenjar endokrin (gondok, diabetes mellitus dan penyakit hati), penyakit in(eksi (1irus dan bakteri parasit), kelainan darah ibu*janin ataupun keracunan obat dan bahan*bahan toksis, juga merupakan penyabab yang mengakibatkan terjadinya gangguan dan penyulit pada kehamilan. %isamping itu, kehamilan sendiri dapat menyebabkan terjadinya penyakit pada ibu hamil. Penyakit yang tergolong dalam kelompok ini antara lain@ toksemia gra1idarum (keracunan hamil), perdarahan hamil tua yang disebabkan karena plasenta pre1ia (plasenta menutupi jalan lahir) dan solusio plasenta (plasenta terlepas sebelum anak lahir). Penyebab kematian ibu bersalin di Indonesia masih di dominasi oleh perdarahan, in(eksi dan toksemia gra1idarum. Pada ibu hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya. &. Kehamilan Masa 5alu :i-ayat kehamilan masa lalu yang pernah diderita seperti normal dan tidak normal akan memengaruhi kehamilan berikutnya atau menjadi (aktor risiko yang mungkin ada pada ibu. Ibu yang mengalami masalah pada kehamilan sebelumnya akan lebih memeriksakan kehamilan. Pemeriksaan )$; memegang peranan penting dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya. ;. Tugas ,an Peran Bi,an Desa 8 0idan %esa adalah bidan yang ditempatkan dan bertugas di %esa, mempunyai -ilayah kerja sampai & desa dan harus bertanggung ja-ab langsung kepada Kepala Puskesmas. Pelayanan kebidanan dalam arti yang terbatas terdiri atas@ penga-asan serta penanganan -anita dalam masa hamil dan pada -aktu persalinan< pera-atan dan +

pemeriksaan -anita sesudah persalinan< pera-atan bayi yang baru lahir< dan pemeliharaan laktasi (?iknjosastro, dkk., 88+ @ 3*+). .ugas dan (ungsi bidan utama bidan desa adalah memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, sebagaimana tertuang dalam S> %irjen 0inkesmas $o. +8&B0inkesmasB%jB28 yang menyatakan penempatan bidan desa adalah memberikan pelayanan ibu dan anak serta K0 dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta kelahiran. $amun pada kenyataannya bidan desa dibebani dengan berbagai macam program pelayanan kesehatan lainnya. Pada kondisi ini bidan desa dihadapkan pada keterbatasan kemampuan dan kondisi masyarakat yang beragam karakteristik. .ugas pokok 0idan %esa adalah@ Melaksanakan kegiatan puskesmas di %esa -ilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang di hadapinya, sesuai dengan ke-enangan yang dimiliki dan di berikan Menggerakkan dan membina masyarakat desa di -ilayah kerjanya agar tumbuh kesadarannya untuk dapat berperilaku hidup sehat. Peran bidan secara umum sebagai berikut@ Peran sebagai pelaksana Memberikan pelayanan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan, persalinan, dan masa ni(as, pada bayi baru lahir, P#S (pasangan usia subur), K0,?anita dengan gangguan reproduksi dan menopouse, pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga. Peran sebagai pengelola Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama untuk pelayanan kebidanan indi1idu, keluarga, dan masyarakat di -ilayah kerja dan melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di -ilayah kerja. Peran sebagai pendidik Memberi Pendidikan dan penyuluhan kesehatan tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu, )nak dan K0. Peran sebagai penelitiBin1estigator Melaksanakan In1estigasi atau Penelitian .erapan %alam 0idang Kesehatan 0aik Secara Mandiri Maupun Kelompok.

Salah satu program Kesehatan Ibu dan )nak (KI)) adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu, dan untuk mempercepat penurunan angka Kematian Ibu dan )nak adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal. %alam usaha meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan kesehatan anak terutama di desa maka tenaga kesehatan (medis) seperti bidan harus menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga non medis seperti dukun dengan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dalam menolong persalinan dan dapat mengenal tanda*tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan Selain bekerja sama dengan tenaga non medis seperti dukun, bidan desa juga bekerja sama dengan masyarakat yang secara sukarela membantu dan melaksanakan posyandu. 0iasanya masyarakat tersebut telah mendapat pelatihan dalam menjalankan tugasnya tersebut sebagai kader. %. Peran $a,er
!

%alam rangka mensukseskan pembangunan nasional, khusus dibidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bah-a masyarakat bukanlah sebagai objek akan tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada hakekatnya kesehatan dipolakan mengikutsertakan masyarakat secara akti( dan bertanggung ja-ab. Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan e(isiensi pelayanan adalah atas dasar terbatasnya daya dan adanya dalam operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan meman(aatkan sumber daya yang ada di masyarakat seoptimal mungkin. .ugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bah-a pada umumnya kader bukanlah tenaga pro(esional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. %alam hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. )dapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh kader dan semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan*kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun diluar Posyandu antara lain@ . Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah@ o Melaksanan penda(taran. o Melaksanakan penimbangan bayi dan balita. o Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan. o Memberikan penyuluhan. 6

o Memberi dan membantu pelayanan. &. Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu K0*kesehatan adalah@ o 0ersi(at yang menunjang pelayanan K0, KI), Imunisasi, /i,i dan penanggulangan diare. o Mengajak ibu*ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu. o Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada@ o Pemberantasan penyakit menular. Penyehatan rumah. Pembersihan sarang nyamuk. Pembuangan sampah. Penyediaan sarana air bersih. Menyediakan sarana jamban keluarga. Pembuatan sarana pembuangan air limbah. Pemberian pertolongan pertama pada penyakit. P3K %ana sehat. Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan. 3. Peranan Kader diluar Posyandu K0*kesehatan@ o Merencanakan kegiatan, antara lain@ menyiapkan dan melaksanakan sur1ey ma-as diri, membahas hasil sur1ei, menyajikan dalam MM%, menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan jad-al kerja. o Melakukan komunikasi, in(ormasi dan moti1asi la-an muka (kunjungan), alat peraga dan percontohan. o Menggerakkan masyarakat@ mendorong masyarakat untuk gotong royong, memberikan in(ormasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain*lain. o Memberikan pelayanan yaitu@ " masalah kesehatan bersama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut

Membagi obat Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan Menga-asi pendatang didesanya dan melapor Memberikan pertolongan pemantauan penyakit Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya

o Melakukan pencatatan, yaitu@ K0 atau jumlah Pus, jumlah peserta akti( dsb
KI) @ jumlah ibu hamil, 1itamin ) yang dibagikan dan sebagainya

Imunisasi @ jumlah imunisasi .. bagi ibu hamil dan jumlah bayi dan balita yang diimunisasikan /i,i@ jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan yang naik timbangan

%iare@ jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan dirujuk

o Melakukan pembinaan mengenai laima program keterpaduan K0* kesehatan dan upanya kesehatan lainnya. o Keluarga pembinaan yang untuk masing*masing untuk berjumlah !* &! KK atau diserahkan dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan memberikan in(ormasi tentang upanya kesehatan dilaksanakan. o Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutarna keluarga binaan. o Melakukan pertemuan kelompok. E. Pengetahuan ,an Perilaku 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga). Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan -a-ancara atau angket yang tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan ($otoatmodjo, &!!3). Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 2

a. .ingkat pengetahuan baik bila skor 2* ! b. .ingkat pengetahuan cukup bila skor 6*" c. .ingkat pengetahuan kurang bila skor A6 . Perilaku Perilaku adalah semua kegiatan atau akti1itas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. ($otoatmodjo, &!!3). Menurut :obert k-ick ( 8"+) perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Menurut >nsiklopedia )merika perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Skiner ( 832) seorang ahli psikologi merumuskan bah-a perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). $amun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau (aktor* (aktor lain dari orang yang bersangkutan. Gaktor*(aktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. %eterminan perilaku dibedakan menjadi dua yaitu @ . %eterminan atau (aktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan yang bersi(at gi1en atau ba-aan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. &. %eterminan atau (aktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan (isik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Gaktor lingkungan ini merupakan (aktor dominan yang me-arnai perilaku seseorang. Pengukuran perilaku dapat dilakukan dengan -a-ancara atau angket yang tentang isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau responden. a) b) c) Perilaku baik bila skor 2* ! Perilaku cukup bila skor 6*" Perilaku kurang bila skor A6

/reen ( 82!), mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. 0ah-a kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua (aktor pokok, yakni (aktor perilaku ("e#avior causes) dan (aktor di luar perilaku (non"e#aviorcauses) ($otoatmodjo, 883@ !&* !3). Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga (aktor, yakni @ 8

. Gaktor*(aktor Predisposisi (predisposing factors) Gaktor*(aktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal*hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Ikh-al ini dapat dijelaskan sebagai berikut@ untuk berperilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang man(aat periksa hamil, baik bagi kesehatan ibu sendiri dan janinnya. %i samping itu, kadang*kadang kepercayaan, tradisi, sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil, misalnya orang hamil tidak boleh disuntik (periksa hamil termasuk memperoleh suntikan anti tetanus), karena suntik bisa menyebabkan anak cacat. Karena (aktor ini terutama yang positi( mempermudah ter-ujudnya perilaku, maka sering disebut (aktor pemudah. &. Gaktor*(aktor sarana dan prasarana (ena"ling factors) Gaktor*(aktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau (asilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya@ air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergi,i, dan sebagainya. .ermasuk juga (asilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek s-asta, dan sebagainya. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut@ untuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya perilaku pemeriksaan kehamilan tersebut di atas, ibu hamil yang mau periksa hamil tidak hanya karena ia tahu dan sadar man(aat periksa hamil saja, melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh (asilitas atau tempat periksa hamil< misalnya puskesmas, polindes,bidan praktek, ataupun rumah sakit. Gasilitas ini pada hakekatnya mendukung ter-ujudnya perilaku kesehatan, maka (aktor*(aktor ini disebut (aktor pendukung. 3. Gaktor*(aktor sikap (reinforcing factors) Gaktor*(aktor ini meliputi (aktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas &!

kesehatan..ermasuk juga di sini #ndang*#ndang, peraturan*peraturan bayik dari Pusat maupun Pemerintah %aerah yang terkait dengan kesehatan.Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut@ untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang* kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positi( dan dukungan (asilitas saja, malainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas, lebih*lebih para petugas kesehatan. %i samping itu #ndang*#ndang, peraturan*peraturan, dan sebagainya diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut.Seperti contoh perilaku periksa hamil tersebut di atas< di samping pengetahuan dan kesadaran pentingnya periksa hamil, serta kemudahan memperoleh (asilitas periksa hamil, juga diperlukan perilaku contoh dari tokoh masyarakat setempat.%emikian juga diperlukan peraturan atau perundanganundangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa hamil.%isimpulkan bah-a perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. %i samping itu, ketersediaan (asilitas, dan sikap dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku. *. $erangka Pikir Peme.ahan Masalah . Masalah Menetapkan keadaan spesi(ik yang diharapkan, yang ingin dicapai, menetapkan alternati( tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Kemudian mempelajari keadaan yang terjadi dengan menghitung atau mengukur hasil pencapaian. Iang terakhir membandingkan antara keadaan nyata yang terjadi, dengan keadaan tertentu yang diinginkan atau alternati( tertentu yang sudah ditetapkan.. &. Memilih penyebab yang paling mungkin Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab*sebab yang didukung oleh data atau kon(irmasi dan pengamatan. 3. Menentukan )lternati( Pemecahan Masalah Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang sudah diidenti(ikasi. 'ika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada alternati( pemecahan masalah.

&

+. Penetapan Pemecahan Masalah .erpilih Setelah alternati1e pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan pemecahan terpilih. )pabila ditemukan beberapa alternati1e maka digunakan Hanlon Kualitati( untuk menentukanBmemilih pemecahan terbaik. 4. Penyusunan :encana Penerapan :encana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk P=) ( Plan of Action atau :encana Kegiatan). 6. Monitoring dan e1aluasi )da dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.

/am-ar 1. $erangka Pikir Peme.ahan Masalah /. Analisa Masalah 1. Analisis masalah %alam menganalisis masalah digunakan metode pendekatan sistem untuk mencari kemungkinan penyebab dan menyusun pendekatan*pendekatan masalah, dari pendekatan sistern ini dapat ditelusuri hal*hal yang mungkin menyebabkan munculnya permasalahan. #ntuk menganalisa penyebab masalah, pemecahannya dapat dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem sebagai berikut@ &&

INPUT Man Money Met#od Material Mac#ine

PR0#E# P P& P3

0UTPUT ;akupan Program

0UTC0ME

LIN/$UN/AN Gisik Kependudukan Sosial 0udaya Sosial >konomi Kebijakan /am-ar . $erangka Pemikiran Pen,ekatan #istem11 Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai standar minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah kegiatan dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut, berdasarkan pendekatan sistern masalah dapat terjadi pada input, lingkungan maupun proses. . Analisis 'en(e-a- masalah Penentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau kepustakaan dengan curah pendapat. #ntuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat dipergunakan diagram fis# "one. Metode ini berdasarkan pada kerangka pendekatan sistem, seperti yang tampak pada gambar di ba-ah ini Proses P& P Material Money Man Input &3 P3 M)S)5)H Met#ode Mac#ine 5ingkungan

/am-ar 1. Fish Bone H. Penentuan Peme.ahan Masalah Dengan $riteria Matriks Mengunakan Rumus M 2 I 2 34C Setelah melakukan analisis penyebab maka langkah selanjutnya yaitu menyusun alternati( pemecahan masalah. Setelah menemukan alternati( pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan penentuan prioritas alternati( pemecahan masalah. Penentuan prioritas alternati( pemecahan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan metode kriteria matriks MCICFB;. 0erikut ini proses penentuan prioritas alternati( pemecahan masalah dengan menggunakan metode kriteria matriks @ a. Magnitude(M) adalah besarnya penyebab masalah dari pemecahan masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab masalah yang dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah, maka semakin e(ekti(. b. Importancy (I) adalah pentingnya cara pemecahan masalah. Makin penting cara penyelesaian dalam mengatasi penyebab masalah, maka semakin e(ekti(. c. $ulnera"ility (F) adalah sensiti(itas cara penyelesaian masalah. Makin sensiti( bentuk penyelesaian masalah, maka semakin e(ekti(. d. Cost (;) adalah perkiraan besarnya biaya yang diperlukan untuk melakukan pemecahan masalah. Masing*masing cara pemecahan masalah diberi nilai *4 Ta-el 1. $riteria Matriks Magnitu,e J .idak magnitude &JKurang magnitude 3 J ;ukup magnitude + J Magnitude 4J Sangat magnitude Im'+rtan.( J .idak penting & J Kurang penting 3 J ;ukup penting + J Penting 4 J Sangat penting 3ulnera-ilit( J .idak sensiti( & J Kurang sensiti( 3 J ;ukup sensiti( + J Sensiti( 4 J Sangat sensiti( C+st J Sangat murah & J Murah 3 J ;ukup murah + J mahal 4 Jsangat mahal

I. Pem-uatan Plan of Action ,an Gantt Chart Setelah melakukan penentuan pemecahan masalah maka selanjutnya dilakukan pembuatan plan o( action serta /ann ;hart, halaman ini bertujuan untuk menentukan perencanaan kegiatan.

&+

BAB III ANALI#I# MA#ALAH 0erdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) &! & yang berasal dari %inas Kesehatan Kabupaten Magelang telah ditetapkan target pelayanan kunjungan K+ sebesar 849. $amun data Puskesmas 0orobudur periode 'anuari 7 %esember tahun &! & didapatkan data cakupan kunjungan ibu hamil K+ dengan persentase 8& 9 dan pencapaian sebesar 8",369, sehingga masih diba-ah target %inas Kesehatan Kabupaten Magelang.
Ta-el . Data Caku'an $unjungan $5 ,ari #PM Puskesmas B+r+-u,ur 'eri+,e "anuari 6 Desem-er 71

.arget (9)

Sasaran bulan berjalan 3&

;akupan Kegiatan !+" Persen (9) 8& Pencapaian

%ata SPM

84

8",36

Selain itu, juga didapatkan data yang berasal dari laporan di bagian KI), berdasarkan data dari &! desa yang ada di 0orobudur, desa 0umiharjo menjadi salah satu desa dengan pencapaian kunjungan K+ kurang dari target. %ata pelayanan dari bulan 'anuari 7 %esember di tahun &! & menunjukkan angka cakupan "49. N+. Nama Desa #asaran Bumil +" 44 "3 6 34 && 8 3 2 " $umulati! A-s+lut Presentase %8& 3" 4 "! 6 "2."& 8&."3 84.28 !! 22.4" 2 .2& 28.+" Ranking

/iri Purno /Iri .engah

99 9III I9 I3 93 9I9 9I3 &4

1 5

.uksongo Majaksingi )tas Majaksingi 0a-ah

: ;

Kenalan 0igaran

) < = 17 11 1 11 15 1: 1; 1) 1< 1= 7

Sambeng ;andirejo $gargogondo ?anurejo 0orobudur .anjungsari Karanganyar Karangrejo $gadiharjo Kebonsari .egalarum Kembang 5imus ?ringin Putih 0umiharjo

34 ; &6 8" "+ & 3& 43 "8 &" +& 3+ 3 +!

3+ :5 &4 83 66 & &" 6 "4 3+ ++ 3! 3 3!

8". + 2". ! 86. 4 84.22 84.+! !! 2+.32 4.!8 8+.8+ &4.83 !+."6 22.&+ !! "4

3II 93II 3III 9 9I 3 93III II 9II I III 93I 3I 99I

%ari table di atas, %esa 0umiharjo menempati urutan terendah cakupan kunjungan K+ di kecamatan 0orobudur, Kabupaten Magelang. Ta-el 1. Caku'an $5 $e.amatan B+r+-u,ur Bulan "anuari>Desem-er 71 Ta-el 5. $unjungan $1 akses? $1 murni? $ ?$1?$5 'eri+,e "anuari 6Desem-er 71 Desa Bumiharj+ %sasaran -umil 57& "anuari *e-ruari $1 akses ) : $1 murni : 5 $ 1 $1 1 5 &6 $5

Maret A'ril Mei "uni "uli Agustus #e'tem-er 0kt+-er N+@em-er Desem-er "UMLAH

5 5 1 1 : ; 5 1 5;

1 5 1 5 ; 5 1 57

1 1 1 1 1 1 1 5 ) 1=

1 1 5 1 1 1 5 5 1 =

1 1 7 1 1 5 5 17

%idapatkan jumlah K akses sebanyak +6 orang sedangkan K murni +! orang, hal ini menunjukkan bah-a ada 6 orang ibu hamil yang melakukan kunjungan pertama dilakukan pada usia kehamilan D &! minggu. A. Besar .aku'an kunjungan -umil $5 ,i Desa Bumiharj+ 0esar ;akupan kunjungan bumil K+ di %esa 0umiharjo adalah@ 'umlah bumil yang melakukan K+ Sasaran bumil 'anuari * %esember &! & @ 3! +! C !! 9

0esar cakupan @

C !! 9

@ "49 B. Besar 'en.a'aian kunjungan -umil $5 ,i Desa Bumiharj+ %ari hasil didapatkan skor pencapaian kunjungan bumil K+ di %esa 0umiharjo &! & lebih rendah dari target %inkes &! & (849) sebesar "49 Pencapaian @ 0esar ;akupan .arget %inkes &! @ @ "4 84 "2,849 &" C !! 9 CC C !! 9

BAB I3 $ERAN/$A PENELITIAN A. $erangka Te+ri INPUT Man @ %okter, 0idan %esa, Kader M+ne( @ 0=K dan 'ampersal Meth+, @ )$; Material @ Posyandu, Puskesmas, PK%, Polindes Ma.hine @ kohort, buku KI), tensi meter, meteran, stestoskop, laenec, timbangan, tempat tidur pemeriksaan. * * * PR0#E# Pelayanan 'ad-al kegiatan Pencatatan data kunjungan K+ 0UTPUT ;akupan Kunjungan K+

LIN/$UN/AN &2 Gaktor lokasi rumah ibu hamil Pengetahuan ibu tentang )$; Perilaku ibu tentang )$;

/am-ar 5. Diagram $erangka Te+ri B. $erangka $+nse' Penelitian

IBU HAMIL *akt+r LingkunganA * Pendidikan * Pengetahuan kehamilan * Program kunjungan K+ * 5okasi rumah * %ana kesehatan * Perencanaan )$; * )bortus dan persalinan preterm * Sosial 0udaya

BIDAN DE#A * %ana kesehatan * Peralatan * Perlengkapan * Sistem pencatatan dan pelaporan *'ad-al Kegiatan * Penyuluhan

$ADER * Man(aat kunjungan K+ * Penyuluhan pada ibu hamil * Peran kader

LIN/$UN/AN *Pengetahuan ibu tentang )$;

Pr+ses Pelayanan 'ad-al kegiatan Pencatatan data kunjungan K+

Ren,ahn(a Caku'an $unjungan $5 ,i Desa Bumiharj+

*Perilaku ibu tentang )$;

/am-ar :. Diagram $+nse' Penelitian

&8

BAB 3 MET0DE PENELITIAN A. "enis Data (ang Diam-il 'enis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. %ata primer diperoleh dari hasil -a-ancara dengan koordinator KI) Puskesmas 0orobudur, hasil -a-ancara kuesioner terstruktur pada bidan desa (Ibu Ismaya Sari), para kader, dan mengunjungi rumah Ibu hamil yang tidak mengikuti kunjungan K+ di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang pada tanggal &+ Maret &! 3 %ata sekunder didapat dari data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas 0orobudur dan laporan bulanan bagian KI) Puskesmas 0orobudur. %ata yang sudah terkumpul di analisa secara deskripti( dilakukan berdasarkan kerangka pemikiran pendekatan sistem yang dia-ali dari input yang meliputi 4M, yaitu man% money% met#od% material, mac#ine, kemudian dilanjutkan dengan proses yang meliputi (ungsi manajeman (P , P&, P3) dan manajemen mutu sehingga didapatkanlah output. Input dan proses dipengaruhi juga oleh (aktor lingkungan. %ata kemudian di olah untuk mengidenti(ikasi permasalahan dan mencari penyebab yang paling mungkin. 5angkah selanjutnya menentukan alternati( pemecahan masalah kemudian penetapan pemecahan masalah terpilih dengan menggunakan kriteria matriC dengan rumus m.i.1Bc. Selanjutnya menyusun rencana kegiatan terpilih dan membuat Plan of Action (P&A) dari rencana kegiatan kemudian di jad-alkan dalam sebuah Gant C#art' B. Batasan "u,ul 5aporan ini berjudul (encana Pening)atan Ca)upan !un*ungan !+ di Desa ,umi#ar*o% -ilaya# !er*a Pus)esmas ,oro"udur% !ecamatan ,oro"udur% !a"upaten Magelang% .valuasi Mana*emen Program !IA Pus)esmas ,oro"udur Periode /anuari 0 Desem"er 1231, memiliki batasan* batasan sebagai berikut @ a. :encana Kerangka sesuatu yang akan dikerjakan b. Peningkatan #saha memajukan suatu rencana

3!

c. ;akupan ;akupan adalah merupakan suatu total hasil kegiatan yang dilakukan perbulan yang kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan d. Kunjungan )dalah kegiatan mengunjungi suatu tempat dalam hal ini (asilitas kesehatan. e. K+ Kontak ibu hamil dengan tenaga pro(esional yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat @ minimal satu kali kontak pada tri-ulan I minimal satu kali kontak pada tri-ulan II minimal dua kali kontak pada tri-ulan III

(. %esa 0umiharjo %esa 0umiharjo adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan 0orobudur. g. Kecamatan 0orobudur Kecamatan Salaman adalah salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Magelang. h. Kabupaten Magelang i. Kabupaten Magelang adalah salah satu Kabupaten yang berada di Pro1insi 'a-a .engah. j. >1aluasi )dalah proses penilaian yang sistematis mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi*solusi atau permasalahan yang ditemukan k. Manajemen Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara e(ekti( untuk mencapai sasaran. l. Program KI)

)dalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta pra sekolah m. Puskesmas 0orobudur Puskesmas 0orobudur adalah puskesmas di kecamatan 0orobudur.

n. Periode 'anuari*%esember &! & Periode 'anuari*%esember &! & adalah periode -aktu yang digunakan untuk melakukan e1aluasi mengenai cakupan kunjungan K+ C. Batasan ,an De!inisi 0'erasi+nal 1. De!inisi +'erasi+nal a. K+ adalah Kontak ibu hamil dengan tenaga pro(essional yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan dengan syarat@ * minimal satu kali kontak pada trimester I * minimal satu kali kontak pada trimester II * minimal dua kali kontak pada trimester III b. Sasaran adalah jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo, Kecamatan borobudur, Kabupaten Magelang. c. ;akupan adalah presentase hasil perbandingan antara jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo dibagi jumlah semua ibu hamil yang ada di desa tersebut pada periode 'anuari*%esember &! &. d. Peran 0idan dalam melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang meliputi dari pengetahuan, kemampuan, dan pelaksanaan pemeriksaan kehamilan dalam hal ini kunjungan K+ e. Peran Kader dalam membantu tenaga kesehatanBbidan dalam upaya meningkatkan cakupan kunjungan K+ (. Pengetahuan ibu hamil mengenai kunjungan K+. Pengetahuan adalah tingkat pengetahuan masyarakat di %esa Kebonrejo mengenai pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan. 3&

g. Perilaku ibu hamil untuk datang memeriksakan kehamilannya adalah tanggapan atau reaksi indi1idu (ibu hamil) merespon terhadap pemeriksaan kehamilan tersebut. Skala @ 2* ! @Perilaku yang baik untuk melakukan pemeriksaan kehamilan 4*" @Perilaku yang kurang untuk tidak melakukan pemeriksaan kehamilan !*+ @ Perilaku yang sangat kurang untuk tidak melakukan pemeriksaan kehamilan . Ruang Lingku' a. 5ingkup lokasi @ %esa 0umiharjo, Kecamatan 0orobudur, Kabupaten Magelang. b. 5ingkup -aktu @ 'anuari 7 %esember &! &. c. 5ingkup metode @ ?a-ancara dan pencatatan. d. 5ingkup materi @ >1aluasi dan rencana peningkatan cakupan program KI) tentang cakupan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo periode 'anuari 7 %esember &! &. 1. Batasan masalah Permasalahan pada penulisan ini adalah kurangnya cakupan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo, Kecamatan 0orobudur, Kabupaten Magelang, Periode 'anuari 7 %esember &! & dengan cakupan "49 dan pencapaian 8",369. 5. $riteria Inklusi ,an Eklusi a. $riteria inklusi Ibu hamil yang pada 'anuari*%esember &! & seharusnya sudah K+ tapi tidak melakukan K+ Ibu yang telah melahirkan K 3 bulan lalu yang tidak melakukan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo. 0ertempat tinggal di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang 0ersedia untuk di-a-ancarai

33

-. $riteria Eksklusi Ibu hamil yang sudah melakukan kunjungan K+ Ibu hamil yang telah melakukan K3 yang bertempat tinggal di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur Kabupaten Magelang. .idak bersedia di-a-ancara

3+

BAB 3I HA#IL PENELITIAN A. Data Umum Desa Bumiharj+ 1. $ea,aan ge+gra!is Desa Bumiharj+ a. 5etak -ilayah %esa 0umiharjo terletak di -ilayah Kecamatan 0orobudur, Kabupaten Magelang, pro1insi 'a-a .engah. .erdapat 4 dusun di desa Kebonrejo, yaitu dusun Sodongan, 'aban, Sigug, Senden, Perumahan. Pelaksanaan kegiatan inter1ensi dilakukan di desa tersebut.

/am-ar ;. Peta Desa Bumiharj+ b. 0atas -ilayah ?ilayah desa 0umiharjo dibatasi oleh@ a. b. c. d. Sebelah utara Sebelah .imur Sebelah Selatan@ Sebelah 0arat @5uas -ilayah @ @

5uas -ilayah %esa 0umiharjo@ . $ea,aan ,em+gra!i Desa Bumiharj+ 34

a. 'umlah penduduk 'umlah penduduk desa Kebonrejo pada tahun &! & adalah &!6& ji-a. 'umlah KK sebanyak 46 KK b. %ata penduduk %a(tar tabel diba-ah ini memberikan gambaran jumlah penduduk %esa Kebonrejo menurut dusun, jenis kelamin dan peserta jamkesmas. Ta-el :. "umlah 'en,u,uk Desa $e-+nrej+ menurut 'a,a ,usun tahun 71
"umlah $$ N0 1 1 5 : Dusun

Sodongan 'aban Sigug Senden Perumahan


'umlah

&36 33 26 +2 42 46

(Sumber @ 0alai %esa 0umiharjo) 0erdasarkan tabel di atas, dusun dengan jumlah KK dan jumlah penduduk terbanyak adalah %usun Sodongan. Ta-el ;. "umlah Pen,u,uk Desa Bumiharj+ menurut jenis kelamin tahun 71 $o . &. 'enis Kelamin 'umlah Penduduk 5aki*laki 886 Perempuan !66 .=.)5 &!6& (Sumber @ 0alai %esa 0umiharjo) 0erdaasarkan table di atas, jenis elamin desa 0umiharjo didominasi oleh permpuan, yaitu sebanyak 4 ,689.

Ta-el ). "umlah Pen,u,uk (ang Men,a'atkan "amkesmas 36

N0 1 1 5 :

Dusun

"umlah Peserta "amkesmas

#+,+ngan "a-an #igug #en,en Perumahan


"umlah ):;

(Sumber @ 0alai %esa 0umiharjo) Pada tabel di atas dapat kita lihat, bah-a dusun dengan peserta jamkesmas terbanyak terdapat di dusun... *asilitas umum Ta-el <. *asilitas umum 'a,a ,esa Bumiharj+
TEMPAT IBADAH N0 DU#UN MA#"ID MU#H0LLA BC UMUM BALAI DE#A #E$0LAH

& 3 + 4 "UMLAH

(Sumber @ 0alai %esa 0umiharjo) 1. $esehatan a. %ata Sarana Kesehatan Ta-el =. Data #arana $esehatan Desa $e-+nrej+ N0 PK% #ARANA "UMLAH 1 $ET

3"

& 3 +

Posyandu Posyandu 5ansia 0idan

: 1

1 (Sumber @ 0alai %esa 0umiharjo)

Ta-el 17. P+s(an,u ,i Desa Bumiharj+ N+. . &. 3. +. 4. Dusun


Sodongan 'aban Sigug Senden Perumahan "UMLAH

"umlah P+s(an,u

(Sumber @ 0alai %esa 0umiharjo) b. #paya kesehatan Promoti(, pre1enti( oleh kader Promoti(, pre1enti( oleh bidan @ %ilakukan secara berkala @ Melalui posyandu

Pemantauan kesehatan bumil, balita, dan pengendalian risiko @ Melalui posyandu. c. Pengamatan dan pemantauan kesehatan . 0uku KI) &. 0uku SIP 3. 0uku catatan kasusB rujukan kader +. 0uku catatan keluarga miskin 4. 0uku catatan kelahiran dan kematian d. Pembiayaan kesehatan . .abulinBdasolin &. Pokmair 3. %ana Posyandu @ )da @ )da @ )da 32 @ )da @ )da di tiap posyandu @ 0elum ada @ )da @ )da

+. %ana Sehat 4. %ana kematian B. 3isi? Misi ,an #trategi Puskesmas

@ 0elum ada @ )da

Fisi merupakan gambaran yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap komponen masyarakat, melalui pembangunan kesehatan, Fisi Puskesmas 0orobudur adalah menjadi pusat pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan dipercaya sehingga ter-ujud masyarakat 0orobudur Sehat. )dapun misinya adalah@ . &. kesehatan 3. +. 4. 6. Meningkatkan mutu dan pro(esionalisme S%M Meningkatkan kesejahteraan karya-an Meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan Puskesmas Memelihara agar orang tetap sehat dengan membentuk lingkungan yang sehat, mengikutkan peran serta masyarakat dan mendorong kemandirian hidup sehat Meningkatkan mutu pelayanan Menjalin kemitraan pelanggan dalam memelihara dan meningkatkan

Sedangkan (iloso(i yang dianut oleh Puskesmas 0orobudur adalah@ . &. 3. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukan Mencegah lebih baik dari pada mengobati Kepuasan pelanggan adalah hal utama

Pelayanan upaya kesehatan di Puskesmas dilaksanakan melalui 6 kegiatan pokok secara terpadu dan menyeluruh, meliputi KI)BK0, #saha Peningkatan /i,i, Kesehatan 5ingkungan, Pemberantasan Penyakit Menular (P&M), Pengobatan dan Penyuluhan 38

Kesehatan Masyarakat (PKM) serta ditambah lagi dengan program kesehatan pengembangan yaitu @ #saha Kesehatan Sekolah (#KS) dan Perkesmas, sehingga dapat me-ujudkan misi puskesmas. Secara operasional, Puskesmas berarti harus ada upaya yang berkelanjutan, menyeluruh, terpadu, sistematis dan objekti( yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. #ntuk mengembangkan re(ormasi Puskesmas, ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan yakni @ . Penentuan prioritas program puskesmas &. Pengembangan program menjaga mutu 3. Pengembangan s-adana

Ketiga pendekatan itu sebaiknya dilaksanakan bertahap dan berkelanjutan karena saling terkait satu sama lain. %engan melakukan re(ormasi Puskesmas, diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama yang potensial berkembang di -ilayah kerja Puskesmas. C. Hasil #ur@e( %ata cakupan kunjungan ibu hamil K+ di %esa Kebonrejo diperoleh dari data primer yaitu data diperoleh langsung dari responden dengan -a-ancara dan pengisian kuesioner< dan data sekunder yaitu data diperoleh dari laporan Puskesmas 0orobudur. :esponden diambil dari ! ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K+ atau telah melahirkan yang tidak melakukan kunjungan K+ di %esa 0umiharjo, Kecamatan 0orobudur, Kabupaten Magelang. Pengambilan data dilakukan dengan mendatangi rumah responden dan dilakukan dengan -a-ancara dan pengisian kuesioner. Kuesioner dibacakan oleh dokter muda kepada responden. Sebelum pengambilan data primer, dilakukan pengambilan data sekunder dari laporan KI) Puskesmas 0orobudur dan bidan %esa 0umiharjo.

+!

1. Hasil #ur@ei Dengan Pengisian $uesi+ner Pengamatan dilakukan dengan cara -a-ancara serta pengisian kuesioer tehadap ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K+ pada saat kehamilannya periode 'anuari* %esember &! & di %esa 0umiharjo Kecamatan 0orobudur, Kabupaten Magelang .erdapat &! pertanyaan yang diberikan yang terdiri dari ! pertanyaan pengetahuan, dan ! pertanyaan perilaku. Ta-el 11. Data Res'+n,en ,ari Desa $e-+nrej+ N+ 1 1 5 Nama Res'+n,en $asiroh 0udi ?aryani Umur %tahun& 3& &4

a. Pertanyaan tentang pengetahuan Ta-el 1 . 17 Pertan(aan $uisi+ner Pengetahuan Pertan(aan . )pakah )nda mengetahui tanda kehamilanL &. )pakah )nda mengetahui tanda bahaya kehamilanL 3. )pakah )nda mengetahui (aktor resiko yang mempengaruhi kehamilanL +. )pakah )nda mengetahui pentingnya pemeriksaan kehamilanL 4. )pakah )nda tahu dimana harus memeriksakan kehamilanL 6. )pakah )nda tahu kapan saja harus memeriksakan kehamilanL ". )pakah )nda mengetahui tanda persalinanL 2. )pakah anda mengetahui tanda bahaya persalinanL 8. )pakah )nda mengetahui tanggal taksiran persalinan )ndaL !. )pakah keluarga )nda adalah peserta@ 'amkesmasBiuran dana sehatBaskesB jampersalL

Ta-el 11. Hasil $uisi+ner Pengetahuan Pertan(aan 1 1 5 : ; ) < = 1 7 T0TAL $RITERIA

Res'+n,en 1 ! 1 5 ! ! ! ! ! ! ! ! 4 6 Pengetahuan kurang Pengetahuan kurang

$ilai

@ untuk ja-aban HI)E ! @ untuk ja-aban H.I%)KE

Skala @ 2* ! @ pengetahuan baik 4*" @ pengetahuan kurang !*+ @ pengetahuan sangat kurang %ari tabel hasil -a-ancara M hasilM

Ta-el 15. Hasil #ur@e( Pengetahuan 0aik Kurang Sangat Kurang

+&

b. Pertanyaan tentang perilaku Ta-el 1:. 17 Pertan(aan $uisi+ner Perilaku Pertan(aan . )pakah anda melakukan pemeriksaan kehamilan secara teraturL &. )pakah )nda memeriksakan kehamilan kepada tenaga kesehatanL 3. )pakah jarak dari rumah )nda dengan (asilitas kesehatan dekatL +. )pa terdapat sarana transportasi yang )nda gunakanL 4. )pakah pemeriksaan kehamilan pertama kali saat usia kehamilan A + mingguL 6. )pakah )nda memeriksakan kehamilan saat usia kehamilan D3& mingguL ". )pakah )nda melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilanL 2. %imana tempat )nda melahirkanL 8. Siapakah penolong persalinan )ndaL !. )pakah di rumah (dinding luar) saat ibu hamil telah terpasang stiker P+KL Ta-el 1;. Hasil $uisi+ner Pertan(aan Perilaku Pertan(aan Res'+n,en 1 1 5 $ilai @ #ntuk ja-aban yang diharapkan ! @ #ntuk ja-aban yang tidak diharapkan Skala 2* !@ Perilaku yang baik untuk melakukan pemeriksaan kehamilan 4*" @ Perilaku yang kurang untuk tidak melakukan pemeriksaan kehamilan !*+ @ Perilaku yang sangat kurang untuk tidak melakukan pemeriksaan kehamilan %ari tabel hasil -a-ancara terhadap M hasil,,,, 1 1 5 : ! ; ) < = 17 ! ! T0TAL 2 8 $RITERIA 0aik 0aik

Ta-le 1). Hasil #ur@e( Perilaku Perilaku 0aik Perilaku Kurang Perilaku Sangat Kurang +3

c. Hasil -a-ancara dengan bidan desa %ari hasil -a-ancara dengan Ibu .uti, bidan %esa 0umiharjo, didapatkan bah-a@ Ta-el 1<. Hasil BaCan.ara ,engan Bi,an Desa $e-+nrej+ INPUT $o. Pertanyaan . Man 0erapa jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam program kunjungan K+L 0erapa jumlah kader di %esa KebonrejoL 0agaimana pengetahuan mereka tentang pemeriksaan K+ pada kehamilanL 0agaimana keakti(an para kader dalam menjalankan (ngsinya.L 'a-aban orang bidan desa

Money

Metode

&! orang kader dari 4 dusun. Pengetahuan para kader tentang pemeriksaan dan pentingnya pemeriksaan K+ kurang, keakti(an para kader dalam menjalankan (ungsinya dirasa kurang dan koordinasi antara bidan desa dan para kader belum baik. )pakah ada kader khusus yang .idak ada menangani program kunjungan K+L Siapa koordinator program 0idan desa kunjungan K+ di %esa KebonrejoL )pakah ada pembinaan kader 0elum ada mengenai pentingnya kunjungan K+L %ari manakah sumber dana %ari pemerintah yaitu 'ampersal untuk program kunjungan K+L )pakah ada dana khusus yang .idak ada diberikan kepada para kader yang ikut membantu pelaksanaan program K+L Pemeriksaan apa saja yang Pemeriksaan (isik ibu hamil dilakukan saat kunjungan K+L (timbang 00, ukur tanda 1ital, tinggi G#, 5eopold). )pa yang dilakukan bila %ilakukan kunjungan rumah. menemukan ibu yang tidak melakukan kunjungan K+L )pa yang di lakukan untuk Pemberitahuan kepada bumil tentang mencegah kunjungan K+ yang pentingnya pemeriksaan kehamilan rendahL dan kunjungan rumah ibu hamil dan ++

Material Machine

penjad-alan kunjungan berikutnya. %imana saja kunjungan K+ %i PK%, rumah ibu hamil, dan dilakukanL puskesmas. )pakah seluruh alat Semua alat yang diperlukan untuk pemeriksaan tersediaL pemeriksaan sudah tersedia )pakah ada buku khusus )da, berupa kohort ibu pencatatan untuk hasil program iniL )pakah semua ibu hamil Iya, semuanya memiliki buku KI) memiliki buku KI)L dan disimpan oleh ibu hamil it sendiri.

PR0#E# $o. Pertanyaan 'a-aban P )pakah ada jad-al untuk )da, terdapat jad-al kegiatan kunjungan kegiatan kunjungan K+L pemeriksaan kehamilan (K+) berdasarkan usia kehamilan bumil dan temuan ibu hamil yang seharusnya sudah jad-al K+. )pakah ada koordinasi dengan .idak ada. kader dalam perencanaan kunjungan K+L P& 0agaimana sistem kunjungan Kunjungan K+ dilakukan pada trimester K+L III minimal & kali, dilakukan di PK% B posyandu. Kunjungan K+ oleh bidan desa ke rumah bumil jika bumil tidak datang K+, terutama untuk bumil resti P3 Kapan saja dilakukan e1aluasi Setiap akhir tahun, dibuat berupa laporan untuk program K+L data ke coordinator bidan (Ibu >sti)

LIN/$UN/AN +4

$o

Pertanyaan )pakah ada kesulitan dalam menjalankan program kunjungan K+L

&. 3.

'a-aban )da, bila kesadaran ibu rendah tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, dan -aktu antara kegiatan K+ yang terbentur dengan kegiatan ibu )pakah -arga dan perangkat desa ;ukup mendukung namun kurang support. mendukung program iniL )pakah menurut ibu tingkat Pengetahuan ibu rata*rata sudah cukup pengetahuan dan kesadaran baik namun masih ada juga ibu yang masyarakat tentang pemeriksaan kesadarannya kurang untuk memeriksa kehamilan sudah cukup baikL kehamilan

d. Hasil ?a-ancara dengan Kader %esa Kader %esa 0umiharjo berjumlah &! orang dari 4 dusun. ?a-ancara dilakukan pada + kader yang ditemui di tempat dengan pertanyaan sebagai berikut@ . )pakah para kader mengetahui tentang pengertian kunjungan K+L Para kader tidak mengerti istilah kunjungan K+ &. )pa man(aat kunjungan K+L Para kader tidak mengetahui pasti man(aat dari kunjungan K+, para kader hanya mengetahui man(aat kunjungan K+ untuk memeriksakan kehamilan, keadaan ibu dan bayi lebih lanjut. 3. )pakah para kader mengetahui pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada kunjungan K+L Para kader hanya mengetahui bah-a yang rutin dilakukan pada saat pemeriksaan adalah penimbangan 00 dan pengukuran tekanan darah. Masih ada pemeriksaan lain yang dilakukan namun para kader tidak mengetahui dengan pasti mengenai pemeriksaan tersebut. +. )pakah para kader membantu bidan desa melakukan kunjungan K+L Iya, para kader membantu bidan desa dalam melakukan kunjungan ke rumah ibu yang tidak melakukan kunjungan K+. 4. )pakah para kader memberikan in(ormasi kepada para ibu hamil untuk teratur melakukan kunjungan K+ sesuai jad-al yang ditentukanL Iya, para kader menerima in(ormasi dari bidan desa dan memberitahu langsung kepada para ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya. +6

6. )pakah dilakukan kunjungan rumah oleh bidan desa pada kegiatan kunjungan K+L Kunjungan rumah dilakukan dibantu para kader untuk ibu yang tidak melakukan K+.

+"

BAB 3II PEMBAHA#AN A. Analisis Pen(e-a- Masalah 1. Da!tar kemungkinan 'en(e-a- masalah -er,asarkan sistem Hasil cakupan kunjungan K+ %esa 0umiharjo pada bulan 'anuari 7 %esember &! &, yang masih menjadi masalah perlu diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pikir pendekatan sistem. 0erdasarkan pendekatan sistem, dapat ditelaah penyebab*penyebab masih kurangnya cakupan kunjungan K+, masalah tersebut dapat disebabkan oleh input, lingkungan dan proses. Input terdiri dari 4 komponen, yaitu@ Man, Money, Method, Material, dan Machine. Sedangkan pada proses terdiri dari P (perencanaan), P& (pergerakkan dan pelaksanaan), dan P3 (penga-asan, pengendalian, dan penilaian). Ta-el 1=. Analisis In'ut In'ut Man $ekurangan a. kurang akti(nya para kader dalam menjalankan (ungsinya. Koordinasi bidan desa dengan para kader belum baik. b. belum terselanggaranya pelatihan atau pembinaan kader, terutama tentang k+ %ari pemerintah dalam bentuk 'amkesmas * dan 'ampersal a. .erdapat sistem pencatatan mengenai * cakupan kunjungan K+ di kohort, status ibu, dan buku KI) b. .erdapat metode kohort untuk mengikuti perkembangan kehamilan dan persalinan ibu hamil c. Metode pemeriksaan ". dan pencatatan setiap ibu hamil yang datang pada kunjungan ke + dengan usia kehamilan pada trimester ketiga. d. Ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan dilakukan pendataan dengan dilakukan penjemputan oleh kader. a. )danya 4 posyandu dan * +2 $ele-ihan a. .erdapat bidan desa sebagai koordinator program kunjungan K+ yang dibantu oleh &! orang kader untuk 4 dusun yang bersedia membantu bidan desa dalam program kunjungan K+

Money Methode

Material

polindesBPK% Machine a. Peralatan yang digunakan sudah lengkap (tensimeter, stetoskop, meja dan kursi, tempat tidur, lemari, Hb Sahli, timbangan berat badan, buku Kesehatan Ibu dan )nak (KI)) serta buku register milik bidan) b. 0uku kesehatan ibu dan anak (KI)) c. %ata kohort ibu bersalin d. 0idan desa memiliki kendaraan pribadi.

* Peralatan di beberapa posyandu dalam kondisi kurang layak seperti timbangan berat badan yang kurang akurat

Ta-el 7. Analisis Pr+ses Pen(e-a- Masalah $ele-ihan a. )danya jad-al rutin posyandu setiap sebulan sekali b. Pencatatan ibu hamil, -aktu kunjungan, hari perkiraan lahir, persalinan dan data bayi di buku kohort Pelaksanaan %P & a. 0idan desa sudah melakukan pemeriksaan kehamilan b. Posyandu sudah terlaksana rutin sebulan sekali pada masing*masing dusun c. Kader memoti1asi ibu hamil agar melakukan pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan yang ada. d. Pelaksanaan program K+ berjalan sesuai dengan S=P PengaCasan? a. )danya laporan bulanan dari bidan Penilaian? ,an desa kepada puskesmas untuk Pengen,alian %P1& e1aluasi program KI) tentang kunjungan K+ b. Penga-asan dan penilaian dilakukan dan akan e1aluasi setiap tahun oleh bidan koordinator c. .erdapat laporan mengenai laporan bumil yang dianggap E%=E karena abortus atau preterm Pr+ses Peren.anaan %P1& $ekurangan c. Koordinasi antara bidan desa dan kader dalam perencanaan kunjungan desa kurang berjalan baik

Sistem pencatatan dan pelaporan belum optimal (kunjungan ke bidan praktik s-asta atau dokter umum atau rumah sakit)

+8

Ta-el 1. Analisis Lingkungan Pen(e-a- Masalah Lingkungan Lingkungan $ele-ihan $ekurangan a. )danya -arga masyarakat yang a. )danya ibu hamil yang sukarela mau menjadi kader mengalami abortus posyandu di lingkungannya b. Pengetahuan beberapa orang kader mengenai man(aat K+ dalam kelancaran persalinan tenaga kesehatan kurang, juga kurang pengetahuan mengenai (ungsi kader itu sendiri

a. Peralatan di beberapa posyandu dalam kondisi kurang layak seperti timbangan berat badan yang kurang akurat b. Sistem pencatatan dan pelaporan belum optimal (kunjungan ke bidan praktik s-asta atau dokter umum atau rumah sakit. c. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang )$;, serta tanda dan bahaya kehamilan dan persalinan d. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya sesuai jad-al. e. Kurangnya pengetahuan dan peran beberapa kader mengenai mengenai pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil. (. )danya ibu hamil yang mengalami abortus . $+n!irmasi Pen(e-a- Masalah (ang Paling Mungkin a. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang )$;, serta tanda dan bahaya kehamilan dan persalinan b. Kurangnya pengetahuan dan peran beberapa kader mengenai mengenai pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil. c. Sistem pencatatan dan pelaporan belum optimal (kunjungan ke bidan praktik s-asta atau dokter umum atau rumah sakit. d. )danya ibu hamil yang mengalami kelahiran prematur

4!

PR0#E#

P1 A Sistem pencatatan dan pelaporan belum optimal (kunjungan ke bidan praktik s-asta atau dokter umum atau rumah sakit)

P1 A tidak ada masalah

P A tidak ada masalah Caku'an kunjungan -umil $5 ,i Desa $e-+nrej+ 'a,a "anuari>Desem-er 71 ;=?:;8 ,ari target Dinkes =:8 METH0DE A tidak ada masalah

MAN A tidak ada masalah M0NED A tidak ada masalah MACHINE @ Peralatan di beberapa posyandu dalam kondisi kurang layak seperti timbangan berat badan yang kurang akurat INPUT

MATERIAL A tidak ada masalah

LIN/$UN/AN A Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang )$;, serta tanda dan bahaya kehamilan dan persalinan Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya sesuai jad-al Kurangnya pengetahuan dan peran beberapa kader mengenai pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil. )danya ibu hamil yang mengalami abortus

/am-ar ). Diagram Hasil Penentuan Pen(e-a- Masalah Ber,asarkan Diagram *ish B+ne

B. Alternati! Peme.ahan Masalah Ta-el . Alternati! Peme.ahan Masalah N+. Pen(e-a- masalah Alternati! Peme.ahan Masalah . Kurangnya pengetahuan ibu hamil Memberikan penyuluhan kepada tentang )$;, serta tanda dan kelompok ibu hamil mengenai arti bahaya kehamilan dan persalinan pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. &. Kurangnya kesadaran ibu hamil Memberikan penyuluhan kepada untuk memeriksakan kandungan kelompok ibu hamil mengenai arti sesuai jad-al pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Pengetahuan beberapa kader Memberikan pembinaan secara rutin mengenai pentingnya pemeriksaan kepada kader mengenai pentingnya pada ibu hamil kurang. pemeriksaan kehamilan Sistem pencatatan dan pelaporan Meningkatkan koordinasi dengan sarana belum optimal (kunjungan ke bidan kesehatan s-asta praktik s-asta atau dokter umum Memberikan pembinaan secara rutin pada atau rumah sakit) kader mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil )danya ibu hamil yang mengalami Memberikan penyuluhan kepada abortus kelompok ibu hamil mengenai arti pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Memberikan penyuluhan kepada remaja -anita tentang reproduksi, kehamilan dan abortus

3. +.

4.

1. Pengga-ungan 'eme.ahan masalah Setelah menentukan alternati( pemecahan masalah, selanjutnya adalah melakukan penggabungan alternati( pemecahan masalah. 0erikut ini digambarkan penggabungan alternati( pemecahan masalah @

4&

$o.

Penyebab Masalah Sistem pencatatan dan pelaporan belum optimal (kunjungan ke bidan praktik s-asta atau dokter umum atau rumah sakit) Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang )$;, serta tanda dan bahaya kehamilan dan persalinan Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungan sesuai jad-al Pengetahuan beberapa kader mengenai pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil kurang. )danya ibu hamil yang mengalami abortus

Meningkatkan dengan sarana s-asta

koordinasi kesehatan

&

+ 4

Memberikan pembinaan secara rutin pada kader mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil Memberikan penyuluhan kepada kelompok ibu hamil mengenai arti pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Memberikan pembinaan secara rutin kepada kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan Memberikan penyuluhan kepada remaja -anita tentang reproduksi, kehamilan dan abortus 43

.abel &3. )lternati( penggabungan masalah Hasil Pengga-ungan Alternati! Peme.ahan Masalah? (aituA a. Memberikan penyuluhan kepada kelompok ibu hamil mengenai arti pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. b. Memberikan pembinaan secara rutin kepada kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan c. Meningkatkan koordinasi dengan sarana kesehatan s-asta d. Memberikan pembinaan secara rutin pada kader mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil e. Memberikan penyuluhan kepada remaja -anita tentang reproduksi, kehamilan dan abortus C. Pri+ritas Peme.ahan Masalah Setelah menemukan alternati( pemecahan masalah, selanjutnya dilakukan penentuan prioritas alternati( pemecahan masalah dengan menggunakan kriteria matriks. 0erikut ini adalah rumus kriteria matriks @ M.I.F ; 1. E!ekti@itas 'r+gram Pedoman untuk mengukur e(ekti1itas program @ a. Magnitude (M) @ 0esarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan. Makin besar (banyak) penyebab masalah yang dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah, maka semakin e(ekti(. b. Importancy (I) @ Pentingnya cara penyelesaian masalah, semakin penting cara penyelesaian dalam mengatasai penyebab masalah maka akan semakin e(ekti(. c. $ulnera"ility (F) @ Sensiti(itas cara penyelesaian masalah, semakin sensiti( maka akan semakin e(ekti(.

4+

Kriteria M, I, dan F masing*masing diberi nilai dan F . E!isiensi Pr+gram

7 4. 0ila makin magnitude maka

nilainya makin besar, mendekati 4. 0egitu juga dalam melakukan penilaian pada kriteria I

)dalah biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( cost). Kriteria cost (c) diberi nilai matriks @ Ta-el 5. Te+ri Pri+ritas Peme.ahan Masalah Magnitu,e J .idak magnitude & J Kurang magnitude 3 J ;ukup magnitude + J Magnitude 4 J Sangat magnitude Im'+rtan.( J .idak penting & J Kurang penting 3 J ;ukup penting + J Penting 4 J Sangat penting 3ulnera-ilit( J .idak sensiti( & J Kurang sensiti( 3 J ;ukup sensiti( + J Sensiti( 4 J Sangat sensiti( C+st J Sangat murah & J Murah 3 J ;ukup murah + J mahal 4 J sangat mahal 7 4. 0ila costnya makin kecil, maka nilainya mendekati . 0erikut ini proses penentuan prioritas alternati( pemecahan masalah dengan menggunakan kriteria

44

#ntuk mendapatkan nilai dari setiap point M, I, F dan ;, dilakukan penilaian menggunakan metode Hanlon kualitati(, sebagai berikut @ Ta-el :. Pri+ritas Peme.ahan Masalah Pen(elesaian Masalah M Memberikan penyuluhan kepada kelompok ibu hamil mengenai arti pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan Memberikan pembinaan secara rutin kepada kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak a-al kunjungan, serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Meningkatkan koordinasi dengan sarana kesehatan s-asta. Memberikan pembinaan secara rutin pada kader mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil Memberikan penyuluhan kepada remaja -anita tentang reproduksi, kehamilan dan abortus + Nilai $riteria I + 3 3 C 3 Hasil Akhir %M.I.3&4C 6 Urutan I

&

II

&

IF

&

III

Setelah melakukan penentuan prioritas alternati( penyebab pemecahan masalah dengan menggunakan kriteria matriks, maka didapatkan urutan prioritas alternati( pemecahan penyebab masalah rendahnya kunjungan K+ tahun &! & antara lain @ 46

a. Memberikan penyuluhan kepada kelompok ibu hamil mengenai arti pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. b. Memberikan pembinaan secara rutin kepada kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan c. Memberikan penyuluhan kepada remaja -anita tentang reproduksi, kehamilan dan abortus d. Meningkatkan koordinasi dengan sarana kesehatan s-asta e. Memberikan pembinaan secara rutin pada kader mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil 1. #trategi Peme.ahan Masalah 0erdasarkan alternati( pemecahan masalah, kemudian ditentukan strategi pemecahan masalah sebagai berikut @ Ta-el ;. #trategi Peme.ahan Masalah $o. . Strategi Pemecahan Masalah Kegiatan Memberikan penyuluhan Penyuluhan melalui kelas ibu hamil kepada kelompok ibu hamil mengenai arti pentingnya pemeriksaan kehamilan serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Memberikan pembinaan Memberikan pembinaan kepada para kader secara rutin kepada kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak a-al kunjungan, serta tanda dan bahaya dalam kehamilan dan persalinan. Memberikan penyuluhan Penyuluhan di sekolah*sekolah kepada remaja -anita tentang reproduksi, kehamilan dan abortus Meningkatkan koordinasi :apat koordinasi lintas sektor dengan sarana kesehatan s-asta. Memberikan pembinaan Memberikan pembinaan kepada para kader 4"

&.

3.

+. 4.

secara rutin pada kader mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil

5. Ren.ana tin,ak lanjut kegiatan :encana kegiatan yang telah dibuat sebagai upaya dari strategi pemecahan masalah selanjutnya dibuat dalam sebuah tabel Plan of Action yang meliputi kegiatan, tujuan, sasaran, -aktu, dana, lokasi, pelaksana, metode dan tolak ukur keberhasilan strategi pemacahan masalah tersebut yang disesuaikan dengan masalah yang telah ditentukan.

42

Ta-el $o. ). Plan Of Action Ren.ana Peningkatan Caku'an Kegiatan .ujuan Sasaran $unjungan 5okasi $5 ,i Desa $e-+nrej+ Pelaksana ?aktu . Penyuluhan Meningkatkan Ibu Posyandu 0idan dan Sebulan kepada ibu pengetahuan ibu hamil atau PK% kader desa kali hamil hamil tentang )$;, tanda dan bahaya kehamilan dan persalinan

%ana 0=K

Metode Pemberian edukasi, diskusi, tanya ja-ab

&.

Memberikan pembinaan kepada kader

Meningkatnya Para pengetahuan kader kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil dan mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kunjungan bumil

Posyandu atau PK%

0idan desa

Sebulan kali

%ana operasion al puskesma s dan 0=K

Pemberian materi tentang pentingnya pemeriksaa n kehamilan, diskusi dan .anya ja-ab Pemberian edukasi, diskusi dan tanya ja-ab

3.

Penyuluhan di Meningkatkan :emaja sekolah pengetahuan perempu (SMPBSM)) para remaja an tentang sistem reproduksi, seks bebas, kehamilan dan abortus

SMP atau SM)

%okter muda

Semingg u kali

%ana operasion al puskesma s

.olok ukur .olok ukur proses Penyuluhan berjalan sesuai jad-al .olok ukur hasil 0ertambahnya pengetahuan para ibu hamil mengenai man(aat )$; dan pentingnya pemeriksaan kehamilan sejak a-al kunjungan K 7 K+ serta tanda dan bahaya kehamilan Proses Pembinaan kader terlaksana dengan baik Hasil Meningkatnya pengetahuan dan peran kader mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil dan system pelaporan dan pencatatan kunjungan ibu hamil. Proses Penyuluhan terlaksana sesuai jad-al Hasil Meningkatnya pengetahuan remaja tentang seks bebas, kehamilan dan abortus Proses pencatatan dan pelaporan tercatat seluruhnya Hasil 48 pencatatan dan pelaporan ibu hamil lebih akurat

+.

:apat koordinasi lintas sektor

Pencatatan dan pelaporan mengenai ibu hamil terdata dengan baik

0idan praktik s-asta, dokter, rumah sakit

Puskesmas

0idan desa, koordinator KI) Puskesmas Salaman I

Sebulan sekali

%ana operasioa l puskesma s

Pencatatan dan pelaporan kunjungan ibu hamil

Ta-el <. /ann Chart Ren.ana Peningkatan Caku'an $unjungan $5 ,i Desa $e-+nrej+ tahun 71

6!

N+ $egiat an 1. Penyul uhan ibu hamil . Pembin aan kepada kader 1. :apat koordin asi dengan sarana kesehat an s-asta 5. Penyul uhan di sekolah * sekolah BAB 3III PENUTUP A. $esim'ulan 1 1 5 : ; ) < = 17 11 1 11 15 1: 1;

Maret 1) 1< 1 = 7

0erdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Salaman I didapatkan hasil cakupan kunjungan K+ 22,3!9 dari target 849 dan pencapaiannya 8&,8+9, kemudian yang 6

menunjukkan hasil kegiatan %esa Kebonrejo pada bulan 'anuari*%esember &! & didapatkan cakupan kunjungan K+ di %esa Kebonrejo 68,469 dan pencapaiannya "3,&&9. Iang menjadi masalah bah-a kurangnya cakupan kunjungan ibu hamil K+ dengan berbagai penyebab, terutama dikarenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan para ibu hamil tentang pentingnya kunjungan K+ dan sistem pencatatan dan pelaporan kunjungan ibu hamil yang kurang optimal, pengetahuan kader. )lternati( pemecahan masalah yang paling berman(aat adalah dengan menyelenggarakan penyuluhan kepada ibu hamil sehingga dapat menambah pengetahuan serta menekankan pentingnya kunjungan K+ terhadap ibu hamil, pembinaan kepada kader dan meningkatkan koordinasi dengan sarana kesehatan s-asta, juga penyuluhan kepada remaja putri. B. #aran Kepada 0idan %esa . Mengadakan penyuluhan tentang antenatal care kepada masyarakat oleh petugas kesehatan &. Meningkatan kualitas pelayanan antenatal care oleh bidan desa, Posyandu, Puskesmas, dan 0idan Praktek S-asta (0PS) Kepada Kader . :ajin mengikuti pembinaan kader yang di laksanakan di PK%, posyandu, atau di puskesmas &. Selalu sigap dan akti( melaporkan in(ormasi mengenai data ibu hamil yang belum K+ kepada bidan dan tenaga kesehatan Kepada Ibu Hamil . :ajin mengikuti kelas ibu hamil di PK%, posyandu, atau di puskesmas &. :ajin memeriksakan kehamilannya ke PK%, posyandu, atau puskesmas

DA*TAR PU#TA$A . :e(erensi M%/Ns. %iunduh dari@ http@BB-artapedia.comBkesehatanBmedisB +46* depkes*target*mdgs*bidang*kesehatan.html. %iakses tanggal Gebruari &! 3.

&. Gera)an !ese#atan I"u Dan Ana) Menu*u Milenium Development Goals (MDGs)' Diundu# dari #ttp455666'perd#a)i'org5content5gera)an7)ese#atan7i"u7 6&

dan7ana)7menu*u7milenium7development7goals7mdgs' 8e"ruari 1239' 3. Ang)a !ematian I"u (A!I)'

Dia)ses

tanggal

33

Diundu# Dia)ses tanggal

dari 33

#ttp455666'unicef'org5indonesia5id5media:3;;3;'#tml 8e"ruari 1239' +' Pemeri)saan Antenatal Care' Diundu# dari

#ttp455666'repository'usu'ac'id"itstream319+<=>;?931==+C#apter@12II'pdf' Dia)ses tanggal 33 8e"ruari 1239' 4. Antenatal Care (AAC)' %iunduh dari http@BB---.medicalera.comBindeC.phpL optionJcomOkunenaPItemidJ3+"P(uncJ1ie-PcatidJ+6PidJ88&. tanggal & Gebruari &! 3. 6. Pelayanan Antenatal Care (AAC). %iunduh dari http@BB---.morningcamp.mht. %iakses tanggal 3 Gebruari &! 3. ". Pengetahuan Ibu Hamil .entang )ntenatal ;are %itinjau %ari Segi #mur Pendidikan Pekerjaan %an Paritas. http@BB---.scribd.comBdocB 43+328+BPengetahuan*Ibu*Hamil*.entang* )ntenatal*;are*%itinjau*%ari*Segi*#mur*Pendidikan*Pekerjaan*%an*Paritas. %iakses tanggal 3 Gebruari &! 3. 2. Antenatal Care (AAC). %iunduh dari@ http@BBarc.ugm.ac.idB(ilesB)bstO9&23268* H*&!!"9&8.pd(. %iakses tanggal 3 Gebruari &! 3 8. ?inarni, 5inda Pusri. 8a)tor78a)tor Bang ,er#u"ungan Dengan Peranan ,idan Desa Dalam Cpaya Menurunan)an Ang)a !ematian I"u di !a"upaten Ace# Ctara Da#un 122>. %iunduh dari http@BB---.google.co.idBurlL saJtPsourceJ-ebPcdJ3&P1edJ!;0#QGj)0=0+PurlJhttp93)9&G 9&Geprints.undip.ac.id 9&G +6"69&G 9&G&!!+MIKM3488.pd(PrctJjPRJpengertianSantenatalScare, Sanc,SpemeriksaanSkehamilan,Spd(PeiJ4F-d.M;TK+* %iakses

63

!r)(T!M;i;-PusgJ)GQj;$H/o*Oj-UPp&l"G3!)Q=d+%?F#;:). %iakses tanggal &" September &! &. !. Peran dan .ugas Kader. %iunduh dari httpBB---.posblog.comBkaderBtugasBperan. %iakses tanggal " %esember &! &. . Hartoyo, M.Kes. Handout Pemeca#an Masala#@ Magelang, &! &

6+

64

Anda mungkin juga menyukai