Anda di halaman 1dari 17

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12, Pasal 19, Pasal 25, Pasal 33, dan Pasal 89 Undang-Undang Nomor !ahun 2""9 tentang Pertambangan Mineral dan #atubara, $erlu meneta$kan Peraturan Pemerintah tentang %ila&ah Pertambangan' Mengingat : 1( Pasal 5 a&at )2* Undang-Undang +asar Negara ,e$ublik -ndonesia !ahun 19 5' 2( Undang-Undang Nomor !ahun 2""9 tentang Pertambangan Mineral dan #atubara ).embaran Negara ,e$ublik -ndonesia !ahun 2""9 Nomor , !ambahan .embaran Negara ,e$ublik -ndonesia Nomor 959*' MEMUTUSKAN : Meneta$kan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 +alam Peraturan Pemerintah ini &ang dimaksud dengan: 1( Pertambangan adalah sebagian atau seluruh taha$an kegiatan dalam rangka $enelitian, $engelolaan, dan $engusahaan mineral atau batubara &ang meli$uti $en&elidikan umum, eks$lorasi, studi kela&akan, konstruksi, $enambangan, $engolahan dan $emurnian, $engangkutan dan $en/ualan, serta kegiatan $as0atambang( 2( Mineral adalah sen&awa anorganik &ang terbentuk di alam &ang memiliki si1at 1isik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungann&a &ang membentuk batuan, baik dalam bentuk le$as atau $adu( 3( #atubara adalah enda$an sen&awa organik karbonan &ang terbentuk se0ara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan( ( Pertambangan mineral adalah $ertambangan kum$ulan mineral &ang beru$a bi/ih atau batuan, di luar $anas bumi, min&ak dan gas bumi serta air tanah( 5( Pertambangan batubara adalah $ertambangan enda$an karbon &ang terda$at di dalam bumi, termasuk bitumen $adat, gambut, dan batuan as$al( 2( Usaha $ertambangan adalah kegiatan dalam rangka $engusahaan mineral atau batubara &ang meli$uti taha$an kegiatan $en&elidikan umum, eks$lorasi, studi kela&akan, konstruksi, $enambangan, $engolahan dan $emurnian, $engangkutan dan $en/ualan, serta $as0atambang( 3( 4ks$lorasi adalah taha$an kegiatan usaha $ertambangan untuk mem$eroleh in1ormasi se0ara ter$erin0i dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber da&a terukur dari bahan galian, serta in1ormasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidu$(

8( %ila&ah Pertambangan &ang selan/utn&a disebut %P, adalah wila&ah &ang memiliki $otensi mineral dan5atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi $emerintahan &ang meru$akan bagian dari ren0ana tata ruang nasional( 9( %ila&ah Usaha Pertambangan &ang selan/utn&a disebut %UP, adalah bagian dari %P &ang telah memiliki ketersediaan data, $otensi, dan5atau in1ormasi geologi( 1"( %ila&ah -6in Usaha Pertambangan &ang selan/utn&a disebut %-UP, adalah wila&ah &ang diberikan ke$ada $emegang -6in Usaha Pertambangan( 11( %ila&ah Pertambangan ,ak&at &ang selan/utn&a disebut %P,, adalah bagian dari %P tem$at dilakukan kegiatan usaha $ertambangan rak&at( 12( %ila&ah Pen0adangan Negara &ang selan/utn&a disebut %PN, adalah bagian dari %P &ang di0adangkan untuk ke$entingan strategis nasional( 13( %ila&ah Usaha Pertambangan 7husus &ang selan/utn&a disebut %UP7, adalah bagian dari %PN &ang da$at diusahakan( 1 ( %ila&ah -6in Usaha Pertambangan 7husus dalam %UP7 &ang selan/utn&a disebut %-UP7, adalah wila&ah &ang diberikan ke$ada $emegang -6in Usaha Pertambangan 7husus( 15( Pemerintah Pusat &ang selan/utn&a disebut Pemerintah, adalah Presiden ,e$ublik -ndonesia &ang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara ,e$ublik -ndonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang +asar Negara ,e$ublik -ndonesia !ahun 19 5( 12( Menteri adalah menteri &ang men&elenggarakan urusan $emerintahan di bidang $ertambangan mineral dan batubara( Pasal 2 )1* %P meru$akan kawasan &ang memiliki $otensi mineral dan5atau batubara, baik di $ermukaan tanah mau$un di bawah tanah, &ang berada dalam wila&ah daratan atau wila&ah laut untuk kegiatan $ertambangan( )2* %ila&ah &ang da$at diteta$kan sebagai %P sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* memiliki kriteria adan&a: a( indikasi 1ormasi batuan $embawa mineral dan5atau $embawa batubara' dan5atau b( $otensi sumber da&a bahan tambang &ang berwu/ud $adat dan5atau 0air( )3* Pen&ia$an wila&ah sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* dilakukan melalui kegiatan: a( $eren0anaan %P' dan b( $eneta$an %P( BAB II PERENCANAAN WILAYAH PERTAMBANGAN Bag a! K"sa#$ U%$% Pasal & Peren0anaan %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 a&at )3* huru1 a disusun melalui taha$an: a( in8entarisasi $otensi $ertambangan' dan b( $en&usunan ren0ana %P( Bag a! K"'$a I!("!#a) sas P*#"!s P")#a%+a!ga!

Pasal , )1* -n8entarisasi $otensi $ertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huru1 a ditu/ukan untuk mengum$ulkan data dan in1ormasi $otensi $ertambangan &ang da$at digunakan sebagai dasar $en&usunan ren0ana $eneta$an %P( )2* Potensi $ertambangan sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dikelom$okkan atas: a( $ertambangan mineral' dan b( $ertambangan batubara( )3* Pertambangan mineral dan batubara sebagaimana dimaksud dikelom$okkan ke dalam 5 )lima* golongan komoditas tambang: a( mineral radioakti1' b( mineral logam' 0( mineral bukan logam' d( batuan' dan e( batubara( $ada a&at )2*

) * Pengaturan mengenai komoditas tambang sebagaimana dimaksud $ada a&at )3* diatur dalam Peraturan Pemerintah tersendiri( Pasal )1* -n8entarisasi $otensi $ertambangan dilakukan melalui kegiatan $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan( )2* Pen&elidikan dan $enelitian $ertambangan dilakukan untuk mem$eroleh data dan in1ormasi( )3* +ata dan in1ormasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* memuat: a( 1ormasi batuan $embawa mineral logam dan5atau batubara' b( data geologi hasil e8aluasi dari kegiatan $ertambangan &ang sedang berlangsung, telah berakhir, dan5atau telah dikembalikan ke$ada Menteri, gubernur, atau bu$ati5walikota sesuai dengan kewenangann&a' 0( data $eri6inan hasil in8entarisasi terhada$ $eri6inan &ang masih berlaku, &ang sudah berakhir, dan5atau &ang sudah dikembalikan ke$ada Menteri, gubernur, atau bu$ati5 walikota sesuai dengan kewenangann&a' dan5atau d( inter$retasi $enginderaan /auh baik beru$a $ola struktur mau$un sebaran litologi( Pasal . )1* Pen&elidikan dan $enelitian $ertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan oleh: a( Menteri, untuk $en&elidikan dan $enelitian $ada wila&ah: 1( lintas wila&ah $ro8insi' 2( laut dengan /arak lebih dari 12 )dua belas* mil dari garis $antai' dan5atau 3( berbatasan langsung dengan negara lain' b( gubernur, untuk $en&elidikan dan $enelitian $ada wila&ah: 1( lintas wila&ah kabu$aten5kota' dan5atau 2( laut dengan /arak )em$at* sam$ai dengan 12 )dua belas* mil dari garis $antai' 0( bu$ati5walikota, untuk $en&elidikan dan $enelitian $ada wila&ah: 1( kabu$aten5kota' dan5atau 2( laut sam$ai dengan )em$at* mil dari garis $antai( )2* +alam hal wila&ah laut berada di antara 2 )dua* $ro8insi &ang berbatasan dengan /arak kurang dari 2 )dua $uluh em$at* mil, wila&ah $en&elidikan dan $enelitian masingmasing $ro8insi dibagi sama /arakn&a sesuai $rinsi$ garis tengah(

)3*

7ewenangan bu$ati5walikota $ada wila&ah laut sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* se/auh 153 )se$ertiga* dari garis $antai masing-masing wila&ah kewenangan gubernur( Pasal /

Pen&elidikan dan $enelitian $ertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilaksanakan se0ara terkoordinasi oleh Menteri, gubernur, dan bu$ati5walikota sesuai dengan kewenangann&a( Pasal 0 )1* +alam melakukan kegiatan $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan, Menteri atau gubernur da$at memberikan $enugasan ke$ada lembaga riset negara dan5atau lembaga riset daerah( Penugasan sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dilakukan untuk menun/ang $en&ia$an %P dan $engembangan ilmu $engetahuan dan teknologi $ertambangan( +alam hal tertentu, lembaga riset negara da$at melakukan ker/a sama dengan lembaga riset asing setelah menda$at $ersetu/uan dari Menteri sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundang-undangan( Pasal 1 )1* .embaga riset negara dan5atau lembaga riset daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 a&at )1* wa/ib: a( men&im$an, mengamankan, dan merahasiakan data dan in1ormasi $otensi $ertambangan hasil $en&elidikan dan $enelitian sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundangan-undangan' dan b( men&erahkan seluruh data dan in1ormasi $otensi $ertambangan &ang di$erolehn&a ke$ada Menteri atau gubernur &ang memberi $enugasan( )2* .embaga riset asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 a&at )3* wa/ib: a( men&im$an, mengamankan, dan merahasiakan data dan in1ormasi $otensi $ertambangan hasil $en&elidikan dan $enelitian sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundangan-undangan' dan b( men&erahkan seluruh data dan in1ormasi $otensi $ertambangan &ang di$erolehn&a ke$ada lembaga riset negara &ang beker/a sama dengann&a $aling lambat $ada tanggal berakhirn&a ker/a sama( Pasal 10 )1* Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangann&a meneta$kan wila&ah $enugasan $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan &ang akan dilaksanakan oleh lembaga riset negara dan5atau lembaga riset daerah dan dituangkan dalam $eta( )2* Menteri dalam meneta$kan wila&ah $enugasan sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* berkoordinasi dengan gubernur dan bu$ati5walikota setem$at( )3* 9ubernur dalam meneta$kan wila&ah $enugasan sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* berkoordinasi dengan Menteri dan bu$ati5walikota setem$at( ) * #u$ati5walikota da$at mengusulkan suatu wila&ah $enugasan untuk dilakukan $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan ke$ada Menteri atau gubernur( Pasal 11 Peta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" a&at )1* sebagai dasar dalam memberikan $enugasan $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan ke$ada lembaga riset negara dan5atau lembaga riset daerah(

)2*

)3*

Pasal 12 )1* +ata dan in1ormasi hasil $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan &ang dilakukan oleh Menteri, gubernur, dan bu$ati5walikota wa/ib diolah men/adi $eta $otensi mineral dan5atau batubara( )2* +ata dan in1ormasi hasil $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan &ang dilakukan oleh lembaga riset berdasarkan $enugasan dari Menteri atau gubernur wa/ib diolah men/adi $eta $otensi mineral dan5atau batubara( )3* Peta $otensi mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dan a&at )2* $aling sedikit memuat in1ormasi mengenai 1ormasi batuan $embawa mineral dan5atau $embawa batubara( ) * 9ubernur dan bu$ati5walikota wa/ib men&am$aikan $eta $otensi mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dan a&at )2* ke$ada Menteri( )5* #erdasarkan $eta $otensi mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud $ada a&at ) *, Menteri melakukan e8aluasi( )2* :asil e8aluasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )5* digunakan oleh Menteri sebagai bahan $en&usunan ren0ana %P( Pasal 1& 7etentuan lebih lan/ut mengenai tata 0ara $enugasan $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan diatur dengan Peraturan Menteri( Bag a! K"# ga P"!2$s$!a! R"!3a!a W la2a4 P")#a%+a!ga! Pasal 1, )1* ,en0ana %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )2* dituangkan dalam lembar $eta dan dalam bentuk digital( )2* Peta sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* harus menggambarkan %P dalam bentuk 6ona &ang di-delineasi dalam garis $utus-$utus( )3* ,en0ana %P sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* digunakan sebagai dasar $eneta$an %P( BAB III PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN Bag a! K"sa#$ U%$% Pasal 1)1* ,en0ana %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 a&at )3* diteta$kan oleh Menteri men/adi %P setelah berkoordinasi dengan gubernur, bu$ati5walikota dan berkonsultasi dengan +ewan Perwakilan ,ak&at ,e$ublik -ndonesia( )2* %P da$at ditin/au kembali 1 )satu* kali dalam 5 )lima* tahun( )3* 9ubernur atau bu$ati5walikota sesuai dengan kewenangann&a da$at mengusulkan $erubahan %P ke$ada Menteri berdasarkan hasil $en&elidikan dan $enelitian( Pasal 1. )1* %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 a&at )1* da$at terdiri atas: a( %UP' b( %P,' dan5atau 0( %PN( 5

)2* %UP dan %PN sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* huru1 a dan huru1 0 diteta$kan oleh Menteri( )3* %P, sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* huru1 b diteta$kan oleh bu$ati5walikota( ) * Menteri da$at melim$ahkan kewenangan $eneta$an %UP untuk $ertambangan mineral bukan logam dan %UP untuk $ertambangan batuan &ang berada $ada lintas kabu$aten5kota dan dalam 1 )satu* kabu$aten5kota dalam 1 )satu* $ro8insi ke$ada gubernur( )5* Untuk meneta$kan %UP, %P,, dan %PN sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* dan a&at )3*, Menteri, gubernur, atau bu$ati5walikota sesuai dengan kewenangann&a da$at melakukan eks$lorasi( )2* 4ks$lorasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )5* dilakukan untuk mem$eroleh data dan in1ormasi beru$a: a( $eta, &ang terdiri atas: 1( $eta geologi dan $eta 1ormasi batuan $embawa' dan5atau 2( $eta geokimia dan $eta geo1isika' b( $erkiraan sumber da&a dan 0adangan( )3* Menteri dalam melakukan eks$lorasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )5* wa/ib berkoordinasi dengan gubernur dan bu$ati5walikota setem$at( )8* 9ubernur dalam melakukan eks$lorasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )5* wa/ib berkoordinasi dengan Menteri dan bu$ati5 walikota setem$at( )9* #u$ati5walikota dalam melakukan eks$lorasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )5* wa/ib berkoordinasi dengan Menteri dan gubernur( Pasal 1/ )1* +ata dan in1ormasi hasil eks$lorasi &ang dilakukan oleh gubernur dan bu$ati5walikota wa/ib diolah men/adi $eta $otensi50adangan mineral dan5atau batubara( )2* Peta $otensi50adangan mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* $aling sedikit memuat sebaran $otensi50adangan mineral dan5atau batubara( )3* 9ubernur dan bu$ati5walikota wa/ib men&am$aikan $otensi50adangan mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* beserta la$oran hasil eks$lorasi ke$ada Menteri( ) * Peta $otensi50adangan mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* dibuat dalam bentuk lembar $eta dan digital( Bag a! K"'$a W la2a4 Usa4a P")#a%+a!ga! Pa)ag)a5 1 U%$% Pasal 10 %UP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )1* huru1 a terdiri atas: a( %UP mineral radioakti1' b( %UP mineral logam' 0( %UP batubara' d( %UP mineral bukan logam' dan5atau e( %UP batuan( Pasal 11

)1* %UP diteta$kan oleh Menteri( )2* Untuk %UP mineral radioakti1, $eneta$ann&a dilakukan oleh Menteri berdasarkan usulan dari instansi &ang men&elenggarakan urusan $emerintahan di bidang ketenaganukliran( Pa)ag)a5 2 P"!2$s$!a! R"!3a!a P"!"#a6a! W la2a4 Usa4a P")#a%+a!ga! Pasal 20 )1* Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangann&a men&usun ren0ana $eneta$an suatu wila&ah di dalam %P men/adi %UP berdasarkan $eta $otensi mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )1* serta $eta $otensi50adangan mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 a&at )1*( )2* %UP sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* harus memenuhi kriteria: a( memiliki 1ormasi batuan $embawa batubara, 1ormasi batuan $embawa mineral logam, dan5atau 1ormasi batuan $embawa mineral radioakti1, termasuk wila&ah le$as $antai berdasarkan $eta geologi' b( memiliki singka$an geologi untuk mineral radioakti1, mineral logam, batubara, mineral bukan logam, dan5atau batuan' 0( memiliki $otensi sumber da&a mineral atau batubara' d( memiliki 1 )satu* atau lebih /enis mineral termasuk mineral ikutann&a dan5atau batubara' e( tidak tum$ang tindih dengan %P, dan5atau %PN' 1( meru$akan wila&ah &ang da$at diman1aatkan untuk kegiatan $ertambangan se0ara bekelan/utan' dan g( meru$akan kawasan $eruntukan $ertambangan sesuai dengan ren0ana tata ruang( Pa)ag)a5 & P"!"#a6a! W la2a4 Usa4a P")#a%+a!ga! Pasal 21 )1* %ila&ah di dalam %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2" a&at )1* &ang memenuhi kriteria diteta$kan men/adi %UP oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan gubernur dan bu$ati5walikota setem$at( )2* %UP sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* da$at terdiri atas: a( %-UP radioakti1' b( %-UP mineral logam' 0( %-UP batubara' d( %-UP mineral bukan logam' dan5atau e( %-UP batuan( )3* Peneta$an %UP sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* disam$aikan se0ara tertulis oleh Menteri ke$ada +ewan Perwakilan ,ak&at ,e$ublik -ndonesia( ) * 7etentuan lebih lan/ut mengenai tata 0ara $eneta$an %UP diatur dengan Peraturan Menteri( Pa)ag)a5 , P"!"#a6a! W la2a4 I7 ! Usa4a P")#a%+a!ga! Pasal 22 )1* Untuk meneta$kan %-UP dalam suatu %UP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 a&at )2* harus memenuhi kriteria: a( letak geogra1is' b( kaidah konser8asi' 3

0( da&a dukung lingkungan' d( o$timalisasi sumber da&a mineral dan5atau batubara' dan e( tingkat ke$adatan $enduduk( )2* +alam hal %-UP mineral bukan logam dan5atau batuan berada $ada: a( lintas wila&ah $ro8insi dan5atau wila&ah laut lebih dari 12 )dua belas* mil dari garis $antai, diteta$kan oleh Menteri $ada %UP' b( lintas kabu$aten5kota dan5atau wila&ah laut )em$at* mil dari garis $antai sam$ai dengan 12 )dua belas* mil diteta$kan oleh gubernur $ada %UP' dan5atau 0( kabu$aten5kota dan5atau wila&ah laut sam$ai dengan )em$at* mil dari garis $antai diteta$kan oleh bu$ati5walikota $ada %UP( )3* Pada wila&ah laut &ang berada di antara 2 )dua* $ro8insi &ang berbatasan dengan /arak kurang dari 2 )dua $uluh em$at* mil, wila&ah kewenangan masing-masing $ro8insi dibagi sama /arakn&a sesuai $rinsi$ garis tengah( ) * 7ewenangan bu$ati5walikota $ada wila&ah laut sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* se/auh 153 )se$ertiga* dari garis $antai masing-masing wila&ah kewenangan gubernur( )5* Peneta$an %UP mineral bukan logam dan5atau batuan sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* huru1 b dan huru1 0 da$at dilim$ahkan oleh Menteri ke$ada gubernur sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundang-undangan( )2* Menteri, gubernur, atau bu$ati5walikota sesuai dengan kewenangann&a dalam meneta$kan luas dan batas %-UP mineral bukan logam dan5atau batuan dalam suatu %UP berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud $ada a&at )1*( )3* Menteri dalam meneta$kan luas dan batas %-UP mineral logam dan5atau batubara dalam suatu %UP berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud $ada a&at )1*( Pasal 2& )1* %-UP mineral logam dan5atau batubara diteta$kan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan gubernur dan bu$ati5walikota setem$at( )2* %-UP mineral bukan logam dan5atau batuan diteta$kan oleh Menteri, gubernur, atau bu$ati5walikota sesuai dengan kewenangann&a berdasarkan $ermohonan dari badan usaha, ko$erasi, atau $erseorangan sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundangundangan( Pasal 2, +alam hal di %-UP mineral logam dan5atau batubara terda$at komoditas tambang lainn&a &ang berbeda, untuk mengusahakan komoditas tambang lainn&a wa/ib diteta$kan %-UP terlebih dahulu( Pasal 27etentuan mengenai $emberian %-UP diatur dalam Peraturan Pemerintah tersendiri( Bag a! K"# ga W la2a4 P")#a%+a!ga! Ra82a# Pasal 2. )1* #u$ati5walikota men&usun ren0ana $eneta$an suatu wila&ah di dalam %P men/adi %P, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )1* huru1 b berdasarkan $eta $otensi mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )1* serta $eta $otensi50adangan mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 a&at )1*( )2* %P, sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* harus memenuhi kriteria:

a(

mem$un&ai 0adangan mineral sekunder &ang terda$at di sungai dan5atau diantara te$i dan te$i sungai' b( mem$un&ai 0adangan $rimer logam atau batubara dengan kedalaman maksimal 25 )dua $uluh lima* meter' 0( meru$akan enda$an teras, dataran ban/ir, dan enda$an sungai $urba' d( luas maksimal %P, sebesar 25 )dua $uluh lima* hektare' e( men&ebutkan /enis komoditas &ang akan ditambang' dan5atau 1( meru$akan wila&ah atau tem$at kegiatan tambang rak&at &ang sudah diker/akan sekurang-kurangn&a 15 )lima belas* tahun' g( tidak tum$ang tindih dengan %UP dan %PN' dan h( meru$akan kawasan $eruntukan $ertambangan sesuai dengan ren0ana tata ruang( Pasal 2/ )1* %ila&ah di dalam %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 &ang memenuhi kriteria diteta$kan men/adi %P, oleh bu$ati5walikota setem$at setelah berkoordinasi dengan $emerintah $ro8insi dan berkonsultasi dengan +ewan Perwakilan ,ak&at +aerah kabu$aten5kota( )2* Peneta$an %P, sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* disam$aikan se0ara tertulis oleh bu$ati5walikota ke$ada Menteri dan gubernur( )3* 7oordinasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dilakukan untuk menda$atkan $ertimbangan berkaitan dengan data dan in1ormasi &ang dimiliki $emerintah $ro8insi &ang bersangkutan( ) * 7onsultasi dengan +ewan Perwakilan ,ak&at +aerah kabu$aten5kota sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* untuk mem$eroleh $ertimbangan( Bag a! K""%6a# W la2a4 P"!3a'a!ga! N"ga)a Pa)ag)a5 1 U%$% Pasal 20 Untuk ke$entingan strategis nasional, Menteri meneta$kan %PN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )1* huru1 0 setelah menda$atkan $ersetu/uan +ewan Perwakilan ,ak&at ,e$ublik -ndonesia( Pa)ag)a5 2 P"!2$s$!a! R"!3a!a P"!"#a6a! W la2a4 P"!3a'a!ga! N"ga)a Pasal 21 )1* Menteri men&usun ren0ana $eneta$an suatu wila&ah di dalam %P men/adi %PN berdasarkan $eta $otensi mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 a&at )1* serta $eta $otensi50adangan mineral dan5atau batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 a&at )1*( )2* %PN sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* harus memenuhi kriteria: a( memiliki 1ormasi batuan $embawa mineral radioakti1, mineral logam, dan5atau batubara berdasarkan $eta5data geologi' b( memiliki singka$an geologi untuk mineral radioakti1, logam, dan5atau batubara berdasarkan $eta5data geologi' 9

0( d( e( 1( g(

memiliki $otensi50adangan mineral dan5atau batubara' dan untuk ke$erluan konser8asi komoditas tambang' berada $ada wila&ah dan5atau $ulau &ang berbatasan dengan negara lain' meru$akan wila&ah &ang dilindungi' dan5atau berada $ada $ulau ke0il dengan luas maksimal 2(""" )dua ribu* kilometer $ersegi sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundang-undangan( Pa)ag)a5 & P"!"#a6a! W la2a4 P"!3a'a!ga! N"ga)a 'a! W la2a4 Usa4a P")#a%+a!ga! K4$s$s Pasal &0

)1*

%ila&ah di dalam %P sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 a&at )1* &ang memenuhi kriteria diteta$kan men/adi %PN oleh Menteri setelah mem$erhatikan as$irasi daerah dan menda$at $ersetu/uan dari +ewan Perwakilan ,ak&at ,e$ublik -ndonesia( %PN sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* da$at terdiri atas 1 )satu* atau bebera$a %UP7( Pasal &1

)2*

)1* %PN &ang diteta$kan untuk komoditas tertentu da$at diusahakan sebagian luas wila&ahn&a setelah berubah statusn&a men/adi %UP7 dengan $ersetu/uan dari +ewan Perwakilan ,ak&at ,e$ublik -ndonesia( )2* Perubahan status sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* diusulkan oleh Menteri dengan mem$ertimbangkan: a( $emenuhan bahan baku industri dan energi dalam negeri' b( sumber de8isa negara' 0( kondisi wila&ah didasarkan $ada keterbatasan sarana dan $rasarana' d( ber$otensi untuk dikembangkan sebagai $usat $ertumbuhan ekonomi' e( da&a dukung lingkungan' dan5atau 1( $enggunaan teknologi tinggi dan modal in8entasi &ang besar( Pa)ag)a5 , P"!"#a6a! W la2a4 I7 ! Usa4a P")#a%+a!ga! K4$s$s Pasal &2 )1* Untuk meneta$kan %-UP7 dalam suatu %UP7 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3" a&at )2* harus memenuhi kriteria: a( letak geogra1is' b( kaidah konser8asi' 0( da&a dukung lingkungan' d( o$timalisasi sumber da&a mineral dan5atau batubara' dan e( tingkat ke$adatan $enduduk' %UP7 sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* terdiri atas: a( %-UP7 mineral logam' dan5atau b( %-UP7 batubara( Menteri dalam meneta$kan luas dan batas %-UP7 mineral logam dan5atau batubara dalam suatu %UP7 berdasarkan kriteria sebagaimana dimaksud $ada a&at )1*( Pasal &&

)2*

)3*

1"

+alam hal di %-UP7 mineral logam dan5atau batubara terda$at komoditas tambang lainn&a &ang berbeda, untuk mengusahakan komoditas tambang lainn&a wa/ib diteta$kan %-UP7 terlebih dahulu( Pasal &, 7etentuan mengenai $emberian %-UP7 diatur dalam Peraturan Pemerintah tersendiri( Bag a! K"l %a D"l !"as 9*!as U!#$8 WIUP a#a$ WIUPK O6")as P)*'$8s Dala% Ka:asa! L !'$!g Pasal &)1* Peta 6onasi untuk %-UP 4ks$lorasi dan %-UP7 4ks$lorasi $ada kawasan lindung da$at di-delineasi men/adi $eta 6onasi %-UP ;$erasi Produksi atau %-UP7 ;$erasi Produksi( )2* +elineasi 6onasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dilakukan berdasarkan hasil ka/ian kela&akan dan mem$erhatikan keseimbangan antara bia&a dan man1aat serta antara resiko dan man1aat dalam kon8ersi kawasan lindung( )3* 7eseimbangan antara bia&a dan man1aat dan antara resiko dan man1aat sebagaimana dimaksud $ada a&at )2* dilakukan dengan mem$erhitungkan $aling sedikit mengenai reklamasi, $as0atambang, teknologi, $rogram $engembangan mas&arakat &ang berkelan/utan, dan $engelolaan lingkungan sesuai dengan ketentuan $eraturan $erundang-undangan( ) * 7etentuan lebih lan/ut mengenai tata 0ara melakukan delineasi diatur dengan Peraturan Menteri( BAB I; DATA DAN IN<ORMASI Bag a! K"sa#$ P"!g"l*laa! Da#a 'a! I!5*)%as Pasal &. )1* Pemerintah, $emerintah $ro8insi, dan $emerintah kabu$aten5kota wa/ib mengelola data dan5atau in1ormasi kegiatan usaha $ertambangan sesuai dengan kewenangann&a( )2* Pengelolaan data dan5atau in1ormasi meli$uti kegiatan $erolehan, $engadministrasian, $engolahan, $enataan, $en&im$anan, $emeliharaan, dan $emusnahan data dan5atau in1ormasi( )3* Pemerintah $ro8insi atau $emerintah kabu$aten5kota wa/ib men&am$aikan data dan5atau in1ormasi usaha $ertambangan ke$ada Pemerintah( ) * +ata dan in1ormasi sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* dan a&at )2* meru$akan milik negara dan dikelola oleh Menteri( )5* :asil $engelolaan data dan5atau in1ormasi sebagaimana dimaksud $ada a&at ) * digunakan untuk: a( $eneta$an klasi1ikasi $otensi dan %P' b( $enentuan nera0a sumber da&a dan 0adangan mineral dan batubara nasional' atau 0( $engembangan ilmu $engetahuan dan teknologi mineral dan batubara( Pasal &/ 7etentuan lebih lan/ut mengenai tata 0ara $engelolaan data dan5atau in1ormasi diatur dengan Peraturan Menteri(

11

Bag a! K"'$a S s#"% I!5*)%as G"*g)a5 s Pasal &0 )1* %P dikelola oleh Menteri dalam suatu sistem in1ormasi %P &ang terintegrasi se0ara nasional untuk melakukan $en&eragaman mengenai sistem koordinat dan $eta dasar dalam $enerbitan %UP, %-UP, %P,, %PN, %UP7, dan %-UP7( )2* <istem koordinat $emetaan %UP, %-UP, %P,, %PN, %UP7, dan %-UP7 sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* menggunakan +atum 9eodesi Nasional &ang diteta$kan oleh instansi Pemerintah &ang men&elenggarakan urusan $emerintahan di bidang sur8ei dan $emetaan nasional( )3* <istem in1ormasi %P sebagaimana dimaksud $ada a&at )1* harus da$at diakses oleh $emerintah $ro8insi dan $emerintah kabu$aten5kota( ) * 7etentuan lebih lan/ut mengenai sistem in1ormasi %P diatur dengan Peraturan Menteri( BAB ; KETENTUAN PERALIHAN Pasal &1 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: 1( -nstansi Pemerintah, $emerintah $ro8insi, atau $emerintah kabu$aten5kota &ang belum menggunakan sistem koordinat $eta berdasarkan +atum 9eodesi Nasional &ang diteta$kan oleh instansi Pemerintah &ang men&elenggarakan urusan $emerintahan di bidang sur8ei dan $emetaan nasional wa/ib men&esuaikan dalam /angka waktu $aling lama 2 )enam* bulan( 2( %ila&ah surat i6in $ertambangan daerah dan wila&ah kuasa $ertambangan &ang telah diberikan ke$ada $emegang <urat -6in Pertambangan +aerah atau 7uasa Pertambangan &ang diberikan berdasarkan ketentuan $eraturan $erundang-undangan sebelum diterbitkann&a Peraturan Pemerintah ini, dalam /angka waktu $aling lambat 3 )tiga* bulan se/ak berlakun&a Peraturan Pemerintah ini, harus diteta$kan men/adi %-UP dalam %UP sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini( 3( %ila&ah kontrak kar&a dan wila&ah $er/an/ian kar&a $engusahaan $ertambangan batubara &ang telah diberikan ke$ada $emegang kontrak kar&a dan $emegang $er/an/ian kar&a $engusahaan $ertambangan batubara &ang diberikan berdasarkan ketentuan $eraturan $erundang-undangan sebelum diterbitkann&a Peraturan Pemerintah ini, dalam /angka waktu $aling lambat 3 )tiga* bulan se/ak berlakun&a Peraturan Pemerintah ini, harus diteta$kan dalam %UP sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini( BAB ;I KETENTUAN PENUTUP Pasal ,0 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku semua $eraturan $elaksanaan &ang mengatur mengenai wila&ah $ertambangan din&atakan masih teta$ berlaku se$an/ang tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini( Pasal ,1 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku $ada tanggal diundangkan( =gar setia$ orang mengetahuin&a, memerintahkan $engundangan Peraturan Pemerintah ini dengan $enem$atann&a dalam .embaran Negara ,e$ublik -ndonesia( 12

+isahkan di >akarta $ada tanggal 1 ?ebruari 2"1" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ##'. DR.H.SUSILO BAMBANG YUDHOYONO +iundangkan di >akarta $ada tanggal 1 ?ebruari 2"1" MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ##'. PATRIALIS AKBAR .4M#=,=N N49=,= ,4PU#.-7 -N+;N4<-= !=:UN 2"1" N;M;, 28

13

PEN=ELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN I. UMUM 7egiatan $ertambangan di -ndonesia se0ara n&ata telah membuka dan mengembangkan wila&ah ter$en0il( +engan berkembangn&a $usat $ertumbuhan baru di bebera$a wila&ah, telah memberikan man1aat dalam $embangunan in1rastruktur dasar, $eningkatan $enerimaan negara, dan $en&ediaan la$angan ker/a( 7egiatan usaha $ertambangan mineral dan batubara dihara$kan men/adi $enggerak $embangunan, terutama di kawasan !imur -ndonesia( Pengembangan sektor $ertambangan mineral dan batubara harus berdasarkan $raktek $ertambangan &ang baik dan benar dengan mem$erhatikan elemen dasar $raktek $embangunan berkelan/utan, baik dari segi ekonomi, sosial, mau$un lingkungan hidu$( 7egiatan $ertambangan mineral dan batubara memiliki $otensi strategis untuk $emenuhan kebutuhan umat manusia, baik langsung mau$un tidak langsung( Mineral dan batubara &ang terkandung dalam %ila&ah Pertambangan Mineral dan #atubara -ndonesia, keterda$atann&a memiliki si1at &ang tidak terbarukan, tersebar tidak merata, terbentuk /utaan tahun &ang lalu, keberadaann&a tidak kasat mata, keterda$atann&a alamiah dan tidak bias di$indahkan( <elain mem$un&ai $eranan $enting dalam memenuhi ha/at hidu$ orang ban&ak, $ertambangan mineral dan batubara /uga da$at menimbulkan dam$ak terhada$ lingkungan, memiliki resiko dan bia&a tinggi dalam eks$lorasi dan o$erasi $roduksin&a, nilai keekonomiann&a da$at berubah dengan berubahn&a waktu dan teknologi, karena itu dalam meneta$kan %ila&ah Pertambangan harus mem$ertimbangkan keter$aduan, $eman1aatan ruang dalam kerangka Negara 7esatuan ,e$ublik -ndonesia, &ang berkesinambungan berdasarkan da&a dukung lingkungan( Peman1aatan sumber da&a mineral dan batubara memiliki kedudukan &ang sama dengan $eman1aatan sumber da&a alam lainn&a se0ara berkelan/utan dalam tata ruang, sehingga harus dikelola se0ara bi/aksana untuk memberi nilai tambah bagi $erekonomian nasional dan harus da$at diman1aatkan se0ara o$timal bagi $eningkatan kese/ahteraan rak&at( +alam rangka memberikan kesem$atan ke$ada mas&arakat &ang berada $ada sekitar wila&ah $ertambangan mineral dan batubara, baik orang $erseorangan, kelom$ok mas&arakat, mau$un ko$erasi untuk melakukan kegiatan usaha $ertambangan, diteta$kan %ila&ah Pertambangan ,ak&at( <ehubungan dengan hal tersebut di atas, maka $erlu meneta$kan Peraturan Pemerintah tentang %ila&ah Pertambangan &ang mengatur $en&elidikan dan $enelitian $ertambangan, $eren0anaan dan $eneta$an %P, %UP, %-UP, %PN, %UP7, %-UP7, %P,, data dan in1ormasi, serta s&stem in1ormasi geogra1is( II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 @uku$ /elas( Pasal 2 @uku$ /elas( Pasal 3 1

@uku$ /elas( Pasal @uku$ /elas( Pasal 5 @uku$ /elas( Pasal 2 @uku$ /elas( Pasal 3 @uku$ /elas( Pasal 8 =&at )1* @uku$ /elas( =&at )2* @uku$ /elas( =&at )3* Aang dimaksud dengan Bdalam hal tertentuC antara lain beru$a ker/a sama teknik antara Pemerintah dan $emerintah asing, baik dalam bentuk bilateral, regional, mau$un multilateral( Pasal 9 @uku$ /elas( Pasal 1" @uku$ /elas( Pasal 11 @uku$ /elas( Pasal 12 =&at )1* +ata dan in1ormasi diolah dan dituangkan men/adi $eta $otensi mineral menggunakan standar nasional $engolahan data geologi( =&at )2* @uku$ /elas( =&at )3* @uku$ /elas( =&at ) * @uku$ /elas( =&at )5* @uku$ /elas( =&at )2* @uku$ /elas( Pasal 13 @uku$ /elas( Pasal 1 @uku$ /elas( Pasal 15 @uku$ /elas( 15

Pasal 12 @uku$ /elas( Pasal 13 @uku$ /elas( Pasal 18 @uku$ /elas( Pasal 19 @uku$ /elas( Pasal 2" @uku$ /elas( Pasal 21 =&at )1* #erkoordinasi dimaksudkan untuk meneta$kan batas dan luas %-UP mineral logam dan5atau batubara( =&at )2* @uku$ /elas( =&at )3* @uku$ /elas( =&at ) * @uku$ /elas( Pasal 22 @uku$ /elas( Pasal 23 @uku$ /elas( Pasal 2 @uku$ /elas( Pasal 25 @uku$ /elas( Pasal 22 =&at )1* @uku$ /elas( =&at )2* :uru1 a Aang dimaksud dengan Bte$i dan te$i sungaiC adalah daerah akumulasi $enga&aan mineral sekunder )pay streak) dalam suatu meander sungai( :uru1 b @uku$ /elas( :uru1 0 @uku$ /elas( :uru1 d @uku$ /elas( :uru1 e @uku$ /elas( :uru1 1 @uku$ /elas( 12

:uru1 g @uku$ /elas( :uru1 h @uku$ /elas( Pasal 23 @uku$ /elas( Pasal 28 @uku$ /elas( Pasal 29 @uku$ /elas( Pasal 3" @uku$ /elas( Pasal 31 =&at )1* 7omoditas tertentu antara lain tembaga, timah, emas, besi, nikel, bauksit, dan batubara( =&at )2* @uku$ /elas( Pasal 32 @uku$ /elas( Pasal 33 @uku$ /elas( Pasal 3 @uku$ /elas( Pasal 35 @uku$ /elas( Pasal 32 @uku$ /elas( Pasal 33 @uku$ /elas( Pasal 38 @uku$ /elas( Pasal 39 @uku$ /elas( Pasal " @uku$ /elas( Pasal 1 @uku$ /elas( !=M#=:=N .4M#=,=N N49=,= ,4PU#.-7 -N+;N4<-= N;M;, 511"

13

Anda mungkin juga menyukai