OLEH : YURLENI
A. Latar Belakang
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih
merupakan masalah besar bagi bangsa. Sesuai hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 angka kematian ibu di Indonesia mencapai 359 meninggal dunia per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian bayi sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Sebanyak 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan.
Sebanyak 95% penyebab kematian ibu disebabkan oleh komplikasi obstetric yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya, maka kebijaksanaan Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI dengan mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetric
pemerintah untuk semua tenaga kesehatan yang terlibat dalam pertolongan persalinan normal wajib melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan memperhatikan standar yang telah ditetapkan. Dari pengamatan yang sudah dilakukan pada bidan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Piladang terbukti didalam melakukan pertolongan persalinan ada yang tidak mengisi partograf, pengisian partograf dilakukan jika akan merujuk pasien ke Rumah Sakit. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu Masih rendahnya pengetahuan, sikap dan motivasi tentang penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal ( APN ) oleh
Tujuan Penelitian
dan motivasi tentang Standar Asuhan Persalinan Normal oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Piladang Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013
Manfaat Penelitian
Bagi peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana sikap profesional bidan tentang penerapan standar Asuhan Persalinan Normal di Wilayah Kerja Puskesmas Piladang Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota dan sebagai bahan masukan bagi penulis yang berkecimpung di dunia Pendidikan Kebidanan
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk mengembangkan pelayanan Asuhan Kebidanan/Asuhan Persalinan Normal yang sesuai dengan standar yang ada.
Motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang mencerminkan kepuasan kerja atau mengurangi ketidakseimbangan. Kinerja bidan
adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas dan kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
pekerjaannya, pengalaman kerja, latar belakang keluarga, tingkat sosial ekonomi, dan faktor demografi (umur, jenis kelamin, etnis, dan sebagainya).
Variabel organisasi, yang antara lain terdiri dari: kepemimpinan,
desain pekerjaan, sumber daya yang lain, struktur organisasi, dan sebagainya.
Variabel psikologis, yang terdiri dari persepsi terhadap pekerjaan
Indikator kerja
Untuk mengukur tingkat hasil suatu kegiatan digunakan
indikator sebagai alat atau petunjuk pengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan.Indikator yang berfokus pada hasil asuhan kepada pasien dan proses-proses kunci serta spesifik disebut indikator klinis.Indikator klinis adalah ukuran kualitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak terhadap pelayanan.Indikator tidak dipergunakan secara langsung untuk mengukur kualitas pelayanan, tetapi dapat dianalogikan sebagai bendera yang menunjuk adanya suatu masalah spesifik dan memerlukan monitoring dan evaluasi (Depkes. 2006).
Indikator menurut WHO (1981) adalah variabel yang
oleh seseorang perawat/bidan dan disepakati oleh atasannya. Rumusan ini mencakup kegiatan yang dituntut untuk memberikan sumbangan berupa hasil kerja. Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu, termasuk penetapan standar prestasi dan tolok ukurnya. Melakukan monitoring, koreksi, memfasilitasi serta memberi kesempatan untuk perbaikan. Menilai prestasi perawat/bidan tersebut dengan cara membandingkan prestasi aktual dengan standar yang telah ditetapkan. Memberikan umpan balik kepada perawat/bidan yang dinilai
Penilaian kinerja
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja sumber daya manusia Secara lebih spesifik, tujuan dari evaluasi kinerja sebagaimana dikemukakan Agus Sunyoto (1999) adalah: Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap karier atau pekerjaan yang diembannya sekarang. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi
dapat hidup dari dalam uterus melelui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006).
Terdapat 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal : Mengenali tanda dan gejala kala II Menyiapkan Pertolongan Persalinan Memastikan Pembukaan Lengkap Dan keadaan Janin Bayi Menyiapkan Ibu Dan Keluarga Untuk Membantu proses pimpinan meneran. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi
Mengeluarkan Plasenta
Menilai Perdarahan Melakukan Prosedur paska persalinan Evaluasi Keberihan dan keamanan Pendokumentasian
KERANGKA TEORI
VARIABEL INDIVIDU: PENGETAHUAN PENERAPAN STANDAR APN VARIABEL PSIKOLOGIS : -SIKAP -MOTIVASI
KERANGKA KONSEP
VARIABEL INDEPENDENT
PENGETAHUAN
VARIABEL DEPENDENT
SIKAP
MOTIVASI
A. Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan Metode Penelitian dengan jenis penelitian Deskriptif, yaitu suatu cara penelitian kualitatif dimana prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang orang dan prilaku yang diamati. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang Analisa Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Bidan Tentang Penerapan Standar Asuhan Persalinan Normal (APN) di Wilayah Kerja Puskesmas Piladang Kecamatan Akabiluru Tahun 2014 dan waktu penelitian di mulai pada bulan februari sampai maret 2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah bidan yang bekerja di wilayah kerja Puskesmas Piladang Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 15 orang bidan.
Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak populasi yaitu 15 orang bidan yang melakukan praktek di wilayah kerja puskesmas piladang
D. Etika Penelitian
Persetujuan (Inform Consent)
Pada inform consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu.
Hak dijaga kerahasiaan
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan confidentiality (rahasia)
Hak untuk mendapatkan perilaku adil (right in fair
treatment)
2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara menggunakan yang berisi pertanyaan terbuka dan sebagian besar berbasis pada interaksi antara satu wawancara dan satu responden.
F. Prosedur Pengolahan data Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus di tempuh di antaranya ; a. Familiarisation Menggabungkan data dasar dengan mendengar rekaman, membaca transkrip, mempelajari catatan yang bertujan untuk membuat daftar ide dan tema yang di peroleh
b. Identifying a thematic framework Mengidentifikasi semua masalah penting, konsep dan tema dari data yang diperoleh. Hasil askhir dari tahap ini adalah indeks data secara detail yang sudah di label sesuai sub kelompok. c. Coding Mengaplikasi kerangka thematic secara sistematik terhadap seluruh data dalam bentuk tekstular menjadi kode kode.
d, Charting Mengatur kembali data sesuai dengan kerangka thematic dan membuat diagram.
e. Maping and interpretation Menggunakan diagram untuk mendefenisikan konsep, memetakan fenomena alamiah dan menemukan asosiasi antara tema dengan pandangan yang dapat menjelaskan hasil temuan.