1. Merupakan bagian tata ruang nasional merupakan penetapan kegiatan pertambangan 2. Ditetapkan oleh Pemerintah 3. WP terdiri dari Wilayah Usaha Pertambangan (WUP) 4. WUP terdiri dari satu atau beberapa WIUP pada lintas wilayah provinsi, kab/kota dan/atau dalam 1 kab/kota 5. WIUP diberikan kepada badan usaha dengan cara permohonan kepada bupati
reklamasi & pascatambang dapat dilakukan oleh pihak ketiga yang ditetapkan oleh bupati dengan dana jaminan apabila pemegang IUP tidak melakukan sesuai rencana pemegang IUP O&P wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri dapat mengolah dan memurnikan hasil penambangan dari pemegang IUP lain pengolahan & pemurnian dapat dilakukan kerja sama dengan pemegang IUP lain
Kewajiban
dilarang melakukan pengolahan dan pemurnian dari hasi penambangan yang tidak memiliki IUP memanfaatkan tenaga kerja setempat, barang dan jasa dalam negeri reklamasi & pascatambang dapat dilakukan oleh pihak ketiga yang ditetapkan oleh bupati dengan dana jaminan apabila pemegang IUP tidak melakukan sesuai rencana pemegang IUP O&P wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri dapat mengolah dan memurnikan hasil penambangan dari pemegang IUP lain
IUP Eksplorasi
IUP Eksplorasi mineral bukan logam diberikan paling lama 3 tahun Mineral/batu bara yang tergali saat eksplorasi wajib dilaporkan kepada pemberi IUP
IUP O&P mineral bukan logan diberikan Pemegang IUP yang ingin menjual mineral/batubara tersebut wajib mengajukan izin paling lama 10 tahun, diperpanjang 2 kali masing-masing 5 tahun sementara dari bupati (dalam 1 kab) untuk melakukan pengangkutan dan penjualan Mineral/batubara yg tergali terkena iuran produksi Luas WIUP min. 500 Ha, max. 25,000 Ha Pada wilayah yang telah diberikan IUP, dapat diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain setelah mempertimbangkan pendapat pemegang IUP pertama Luas WIUP max 5,000 Ha