Anda di halaman 1dari 24

dr. Susilodinata Halim, M.Pd.

,AIFO Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Fungsi Anatomi

Salah satu fungsi hati yang penting harus melakukan satu penyaringan antara darah berasal dari saluran cerna dan darah dalam keadaan istirahat. Darah dari usus dan viscera lain tiba di hati melalui vena portal sinusoids vena hepatica vena cava inferior. Empedu dibentuk pada bagian lain dari sel hepar. Empedu masuk ke usus melalui duktus hepatica. Setiap sel hati berhadapan dengan beberapa canaliculi biliaris. Canaliculi mengalir ke dalam duktus biliaris intralobulus, dan duktus ini bersatu melalui duktus biliaris interlobulus membentuk duktus hepatikus kanan dan kiri.

Duktus sistikus mengalir keluar dari kandung empedu. Duktus hepatikus bersatu dengan duktus sistikus membentuk duktus biliaris komunis (duktus koledokus). Duktus biliaris komunis masuk ke dalam duodenum di papilla duodeni. Orifisiumnya dikelilingi oleh sfingter Oddi, dan duktus ini biasanya bersatu dengan duktus pancreaticus mayor tepat sebelum masuk ke dalam duodenum. Sfingter biasanya tertutup, tetapi ketika isi lambung memasuki duodenum, CCK dilepaskan dan hormon gastrointestinal melemaskan sphingter serta membuat kontraksi kandung empedu.

Struktur Hati td:


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Lobus Lobuli Vena portae Arteri Hepatica Biliary duct Vena Hepatica Sinusoid Syncitium

Fungsi Hati
1. Membentuk dan menyekresi empedu 2. Metabolisme bahan gizi Dan Vitamin Glukosa dan gula lain Asam Amino Lipid (asam lemak, kolesterol, lipoprotein) Vitamin yang larut dalam lemak Vitamin yang larut dalam air 3. Inaktivasi berbagai zat Toksin Steroid Hormon lain

4. Sintesis protein plasma o Protein fase akut o Albumin o Faktor pembekuan o Protein steroid-binding dan hormonebinding lainnya 5. Imunitas Sel Kupffer

Empedu
Empedu terdiri dari: - garam empedu - pigmen empedu - Zat lain Sekitar 500 ml disekresi per hari. Sebagian komponen empedu diserap kembali dalam usus kemudian diekskresikan kembali oleh hati ( Sirkulasi enterohepatik)

Glukuronida

pada pigmen empedu, bilirubin dan biliverdin, menyebabkan empedu berwarna kuning kemasan. Garam Empedu adalah garam-garam natrium dan kalium asam empedu, dan semua zat yang disekresi ke dalam empedu berkonjugasi dengan glisin dan taurin, suatu untuk derivativat sistein. Asam-asam empedu disintesis dari kolesterol. Dua asam empedu utama yang terbentuk dalam hati adalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat.

Di

dalam kolon, bakteri mengubah asam kolat menjadi asam deoksikolat dan asam kenodeoksikolat menjadi asam litokolat. (asam biliaris sekunder) Garam-garam empedu memiliki sejumlah efek penting:
o o

menurunkan tegangan permukaan emulsifikasi lemak sebagai persiapan untuk dicerna dan diserap di usus halus bersama dengan fosfolipid dan monogliserida.

90 95% garam-garam empedu diserap dari usus halus. Sisanya yang 5- 10% garam empedu masuk ke dalam kolon dan diubah menjadi garam-garam asam deoksikolat dan asam litokolat. Litokolat relatif tidak larut dan sebagian besar diekresikan dalam tinja; hanya 1 % yang diserap. Namun deoksikolat diserap. Garam-garam empedu yang diserap disalurkan kembali ke hati dalam vena porta dan diekresikan kembali dalam empedu ( sirkulasi enterohepatik). Yang hilang dalam feces digantikan oleh sintesis dalam hati ( tingkat normal sintesis empedu adalah 0.2-0.4 g/hr). Total garam empedu yang mengalami siklus berulang-ulang melalui sirkulasi enterohepatik adalah sekitar 3.5 g

Komposisi Empedu Duktus Hepatikus Manusia

Air Musin& Pigmen empedu garam empedu asam lemak Kolesterol Lesitin Garam anorganik

Hati(%) 97.48 0.53 0.93 0.12 0.06 0.02 0.83

Kandung empedu(%) 83.08 4.44 8.70 0.85 0.87 0.14 1.02

Metabolisme & Ekskresi BILIRUBIN

Sebagian besar bilirubin dalam tubuh terbentuk di jaringan dari pemecahan hemoglobin. Dalam peredaran darah bilirubin berikatan dengan albumin. Sebagian berikatan dengn erat, tetapi sebagian besar dapat terurai di hati dan bilirubin bebas masuk ke dalam sel-sel hati. Kemudian bilirubin dikonjugasikan dengan asam glukuronat dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim glukuronil transferase ( UDPGLUKURONOSILTRANSFERASE). Setiap molekul bilirubin bereaksi dengan 2 molekul asam uridin difosfoglukuronida ( UDPGA) membentuk bilirubin diglukuronida.

Glukuronida

ini, yang lebih mudah larut dalam air dari bilirubin bebas, lalu diangkut melawan gradien konsentrasi mungkin oleh suatu proses aktip ke dalam kanalikulus biliaris. Sejumlah kecil bilirubin glukuronida masuk ke dalam darah dan diekskresikan di urin. Sebagian besar bilirubin glukuronida disalurkan melalui duktus biliaris ke dalam usus.

Ikterus
Apabila

bilirubin bebas atau terkonjugasi menumpuk dalam darah, warna kulit, sklera, dan membrane mukosa menjadi kuning; ini dikenal sebagai jaundice ( ikterus). Biasanya dapat terdeteksi apabila total bilirubin plasma > 2 mg/dl ( 34 mol/L).

Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh :


Produksi bilirubin berlebihan 2. Pengambilan bilirubin yang berkurang oleh selsel hati 3. Gangguan konjugasi atau pengikatan protein intrasel 4. Gangguan sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam kanalikulus biliaris 5. Sumbatan duktus biliaris intrahepatik atau ekstrahepatik 13 : bilirubin bebas 4&5 : bilirubin terkonjugasi
1.

Fungsi kandung empedu

Pada orang normal, empedu mengalir ke dalam kandung empedu apabila sfingter Oddi menutup. Dalam kandung empedu, empedu menjadi lebih pekat akibat absorpsi air. 97% empedu hati terdiri dari air, sedangkan empedu kandung empedu rata-rata mengandung air sebanyak 89%. Apabila duktus biliaris dan duktus sistikus dijepit, tekanan intrabiliaris sampai sekitar 320 mm empedu dalam 30 menit, dan sekresi empedu terhenti. Apabila duktus biliaris dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air akan diserap dalam kandung empedu, dan tekanan intrabiliaris hanya sampai sekitar 100 mm empedu dalam beberapa jam

Pengaturan sekresi empedu


Bila

makanan masuk ke dalam mulut, resistensis sfingter Oddi . Asam lemak dan asam amino dalam duodenum menyebabkan penglepasan CCK, yang menyebabkan kontraksi kandung empedu. Zat-zat yang menyebabkan kontraksi kandung empedu disebut cholagogue. Zat-zat yang meningkatkan sekresi empedu diberi nama koleretik.

Efek kolesistektomi

Pengeluaran empedu secara berkala dari kandung empedu membantu pencernaan tetapi bukan merupakan hal yang sangat penting untuk itu. Pasien-pasien yang menjalani kolesistetomi dapat mempertahankan kesehatan dan gizi mereka dengan pengeluaran empedu yang lambat dan konstan ke dalam duodenum. Mereka dapat menoleransi makanan gorengan, walaupun umumnya mereka harus menghindari makanan yang banyak mengandung lemak.

Batu empedu ( Kolelitiasis)


2 tipe : - Batu kalsium bilirubinat - Batu kolesterol

Faktor: 1. Stasis empedu 2. Supersaturasi empedu oleh kolesterol 3. Campuran factor-faktor nukleasi yang memudahkan terbentunya batu dari empedu yang sangat jenuh tersebut

Daftar Pustaka
1. Arthur C. Guyton M.D. Text Book of Medical Physiology, 9th Edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia, Pennsylvania 1996. 2. John B. West M.D. PhD Best and Taylors Physiological Basis of Medical Practice, 9th Edition, Williams & Wilkins, Baltimore 1973. 3. Lauralee Sherwood Human Physiology, 5th Edition, Thomson Learning, Belmont 4. William F. Ganong Review of Medical Physiology, 22nd Edition, The McGraw-Hill Companies,Inc., New York 2005. 5. Wolf-Rdiger Gay and Barbara Gay Color Atlas of Physiology, 2nd Edition, Thieme-Stratton., New York 1984

2004

Anda mungkin juga menyukai