Anda di halaman 1dari 2

BATAN Bandung sebagai kawasan peningkatan penguasaan dibidang iptek nuklir tertua.

Seiring perkembangan jaman, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pun semakin pesat. Perkembangan suatu bangsa sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang ada. Beberapa negara telah membuktikan bahwa dengan menguasai Iptek maka pembangunan di berbagai infrastrukturnya mengalami kemajuan yang sangat pesat. Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Jerman dan Prancis merupakan contoh negara-negara yang lebih dulu memimpin dalam menguasai iptek dibandingkan negara-negara lainnya, sehingga dapat dilihat bahwa pembangunan negara dan bangsanya dapat maju dengan signifikan, bahkan produk teknologinya dapat mendominasi di tingkat Internasional. Iptek nuklir adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum. Seperti halnya bidang lainnya, iptek nuklir mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam perkembangannya, iptek nuklir sudah memiliki peran penting dalam memajukan ilmu-ilmu lainnya seperti di bidang kesehatan, industri, pertanian, dan energy. Namun sampai saat ini nuklir masih merupakan sesuatu yang menakutkan bagi kalangan masyarakat, karena pemahaman nuklir bagi sebagian besar masyarakat tersebut identik dengan sesuatu yang merugikan contohnya bom atau senjata pemusnah massal, padahal aplikasi iptek nuklir sendiri tidak bisa dilepaskan dari keseharian kita. Iptek nuklir BATAN Bandung merupakan salah satu kawasan peningkatan penguasaan di bidang iptek nuklir tertua yang dibangun pada tahun 1965 dengan luas area sekitar 3 hektar yang letaknya di Jalan Tamansari No. 71 Bandung Jawa Barat. Pengembangan iptek nuklir di Indonesia ini dimulai sejak didirikannya Lembaga Tenaga Atom (LTA) yang saat ini menjadi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dimana awalnya bernama Badan Tenaga Atom Nasional. Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir tersebut, maka hingga kini telah dibangun beberapa fasilitas penelitian, pengembangan dan rekayasa (libangyasa) yang tersebar diberbagai kawasan, antara lain Kawasan Nuklir Bandung (1965), Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta (1966) dimana kawasan nuklir ini merupakan kantor pusat BATAN, Kawasan Nuklir Yogyakarta (1967), dan Kawasan Nuklir Serpong (1987). Hasil kunjungan mahasiswa kimia FMIPA Universitas Jember kemarin menunjukkan bahwa terdapat beberapa bidang dalam proses penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa) antara lain bidang reaktor, bidang keselamatan dan kesehatan (k-2), bidang senyawa bertanda dan radiometri, bidang fisika, balai instrumentasi dan elektromekanik, bagian tata usaha, dan unit pengamanan nuklir. Pada bidang reaktor, terdapat kisi teras berbentuk heksagonal dan jarak antar elemen bakar beserta pendingin air. Untuk mengendalikan daya reaktor, digunakan 5 buah batang kendali yang berisi bahan penyerap neutron dan bagian bawahnya terdapat batang bahan bakar. Pengendalian serta pemantauan operasi reaktor oleh para supervisor/operator reaktor dilakukan dalam ruang kendali reaktor. Sedangkan untuk bidang k-2 bertugas melakukan proteksi dan pemantauan radiasi untuk menjamin keselamatan pekerja di dalam lingkungan instalasi. Untuk pembuatan dan perbaikan sistem pendingin, produksi nitrogen cair serta instrumen gelas dilakukan dibalai instrumentasi dan elektromekanik (BIE) dan radioaktif yang digunakan yaitu jenis Uranium-235.

Berbicara mengenai nuklir, terdapat beberapa manfaat beserta bahaya dari pengaplikasian tenaga nuklir tersebut, diantaranya yaitu manfaat dalam bidang pertanian dan peternakan berupa beberapa produk bibit unggul, pengawetan bahan pangan, teknologi suplemen pakan ternak ruminansia dan lain sebagainya, sedangkan dalam bidang energi salah satunya berupa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan memanfaatkan panas dari reaksi nuklir tersebut. Selain itu, juga terdapat manfaat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, bidang kesehatan dan obat-obatan, serta edukasi dan informasi publik. Sedangkan bahaya yang didapat dalam pengaplikasian tenaga nuklir yaitu adanya efek radiasi yang dapat menyebabkan mutasi genetik dan lain sebagainya. Penanggulangan yang dapat dilakukan jika terkena efek radiasi dari nuklir tersebut yaitu dengan memberikan pembangkit daya tahan tubuh. Maka dari itu, diperlukan keselamatan kerja dalam menanggulanginya serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).

Anda mungkin juga menyukai