Anda di halaman 1dari 3

5. Makanan khusus saat bencana. Jenis produk pangan darurat bencana untuk a.

Snack bars Adalah makanan ringan (cookies) berbentuk batang (snack bars), memiliki kandungan protein tinggi, dan dikonsumsi di sela-sela jam makan. Jenis makanan ini difomulasikan secara khusus sehingga tidak menyebabkan rasa haus. Snack bars dapat memenuhi kenyamanan, gizi, dan menutupi rasa lapar dalam waktu singkat sampai makanan utama datang. Pangan dalam bentuk bars (batang) memiliki tingkat keawetan yang lebih tinggi dibandingkan bentuk lainnya. Selain itu juga tahan guncangan ataupun lemparan karena teksturnya yang kokoh, tidak mudah hancur, dan tidak rapuh.

b. Meals Ready to Eat (MRE) Produk pangan darurat jenis ini memang diperuntukkan untuk keperluan militer. Awalnya produk ini dikembangkan untuk program luar angkasa, lalu berkembang menjadi makanan militer dan sekarang digunakan oleh banyak komunitas petualang. MRE didesain dengan mengkombinasikan beberapa jenis bahan pangan sarat gizi seimbang, dan dikemas dalam wadah yang ringan sehingga mudah untuk didistribusikan. Kemasan yang digunakan harus tertutup rapat dan tidak terekspos udara, contohnya retort pouch.

c. Camping pouch products Produk ini dikemas dalam kemasan alumunium foil dan memiliki umur simpan sampai dua tahun pada suhu ruang. Camping pouch products merupakan produk pangan darurat hasil pengeringan beku (freeze drying), dan setiap kemasannya disemprot dengan nitrogen untuk mencegah deteriorasi sehingga memperpanjang umur simpan produk. Produk ini memiliki kandungan energi yang cukup dengan komposisi gizi didominasi oleh lemak (40-50%). Dalam penyajiaannya untuk dapat

dikonsumsi camping pouch products membutuhkan tambahan air panas atau air dingin.

d. Long shelf life food supply Produk pangan darurat ini juga merupakan hasil dari proses pengeringan beku (freeze drying) yang dikemas di dalam kemasan kaleng (double-enameled can). Produk kemudian disemprot dengan nitrogen sehingga memiliki umur simpan yang sangat tinggi yaitu 10-15 tahun atau bahkan lebih tergantung oleh suhu penyimpanan. Kualitas dan Pangan yang dibagikan kepada masyarakat korban bencana bermutu baik dan di tangani secara aman sehingga layak dikonsumsi manusia. Tolok ukur kunci: a. Tidak dijumpai persebaran penyakit akibat pangan yang dibagikan. b. Tidak ada keluhan mengenai mutu bahan pangan yang dibagikan, baik dari penerima bantuan maupun dari petugas. c. Para pemasok bahan pangan melaksanakan pengendalian mutu secara teratur, dan memasok koditas yang memenuhi standar standar resmi pemerintah (sehubungan dengan masalah

keamanan pangan

pengemasan, pelabelan, tanggal kadaluarsa, dan sebagainya). d. Seluruh bahan pangan yang dipasok ke lokasi secara sistimatis di cek lebih dulu oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) setempat. e. Seluruh bahanbahan pangan yang diterima dari dalam negeri memiliki batas kadaluarsa minimum hingga 6 bulan sudah diterima (kecuali bahanbahan seperti sayursayur dan buah buahan segar, dan jagung pipilan). Semua bahan makanan ini harus sudah dibagikan sebelum lewat tanggal kadaluarsa. f. Terdapat prasaranaprasarana penyimpanan pangan yang memadai) sejalan dengan rekomendasirekomendasi terkini) dan

pengelolahannya dilaksanakan dengan baik. g. Staf memperlihatkan pengetahuan yang cukup mengenai ancamanancaman potensial bagi kesehatan dari pembagian makanan, yakni risikorisiko dari pengelolahan yang kurang baik, penyimpanan yang tidak memenuhi syarat dan pembagian yang terlambat.

Anda mungkin juga menyukai