Pengertian Hukum
Hukum merupakan peraturan-peraturan hidup di dalam masyarakat yang dapat memaksa orang supava menataati tata tertib dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mau patuh menaatinya. Ciri dan Unsur Hukum Hukum memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. Adanya perintah/larangan. b. Perintah/larangan itu bersifat memaksa/mengikat semua orang a. Hukum mengandung beberapa unsur berikut. b. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat. c. Peraturan itu dibentuk oleh badan-badan resmi yang berwajib/ berwenang. d. Peraturan itu bersifat memaksa. e. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas dan nyata.
B. PENGGOLONGAN HUKUM
Penggolongan hukum menurut Dudu Duswara Machmudin dan S.T Kansil dapat dilihat pada tabel berikut.
1. 2. 3. 4. 5.
b.
Daerah hukum Pengadilan Tinggi pada dasarnya meliputi satu provinsi. Fungsi pengadilan tingkat kedua adalah sebagai berikut. 1. Menjadi pimpinan bagi pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah hukumnnya. 2. Melakukan pengawasan teijadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselesaikan dengan seksama dan sewajarnya. 3. Mengawasi dan meneljti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah hukumnya. 4. Untuk kepentingan negara dan keadilan, pengadilan tinggi dapat memberikan peringatan, teguran dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah hukumnya.
c.
1. 2. 3. 4.
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung, sebagai pemegang pengadilan negara tertinggia. Fungsi: Sebagai puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan tertinggi untuk semua lingkungan peradilan dan memberi pimpinan kepada pengadilan-pengadilan yang bersangkutan. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan di seluruh Indonesia dan menjaga supaya peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya. Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan. Untuk kepentingan negara dan keadilan, Mahkamah Agung memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran
I. J.
Adapun jernis sanksi hukum yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Sanksi administrasi, berupa denda, peringatan, pembekuan izin, dan pencabutan izin. 2. Sanksi perdata, berupa ganti rugi. 3. Sanksi pidana, berupa kurungan (penjara) atau denda senilai hukuman penjara tersebut.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Peraturan perundang-undangan rersebut adalah sebagai berikut. Undang-Undang No. 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan Korupsi. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Peraturan Pemerintah R.I. No. 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Undang-Undang No. 30 Tahurl 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
8. 9.
Undang-Undang No. 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003). Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.L. Korupsi jalan pintas Korupsi-upeti Korupsi-kontrak Korupsi-pemerasan