Anda di halaman 1dari 2

2.

5 Patofisiologi Kelenjar prostat adalah salah satu organ genetalia pria yang terletak disebelah inferior buli-buli, dan membungkus uretra posterior. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang deawas 20 gram. Menurut urnomo !2000", membagi kelenjar prostat dalam beberapa #ona, antara lain #ona perifer, #ona sentral, #ona transional, #ona fibromaskuler anterior dan periuretra. $jamsuhidayat !200%", menyebutkan bahwa pada usia lanjut terjadi perubahan keseimbangan testosteron estrogen karena karena produksi testosteron menurun dan terjadi kon&ersi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adipose perifer. urnomo !2000", menjelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar ini sangat tergantung pada hormon testosteron, yang di dalam kelenjar prostat hormon ini akan dirubah menjadi dihidrotestosteron !'()" dengan bantuan en#im alfa reduktase. 'ehidrotestosteron inilah yang se*ara langsung memi*u m-+,- di dalam sel-sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein sehingga terjadi pertumbuhan kelenjar prostat. Karena pembesaran prostat tejadi perlahan, maka efek terjadinya pada traktus urinarius juga terjadi perlahan-lahan. erubahan patofisiologi yang disebabkan pembesaran prostat sebenarnya disebabkan oleh kombinasi resistensi uretra daerah prostat, tonus trigonum dan leher &esika dan kekuatan kontraksi detrusor. $e*ara garis besar, detrusor dipersarafi oleh sistem saraf parasimpatis, sedangkan trigonium, leher &esika dan prostat dipersarafi oleh sistem saraf simpatis. ada tahap awal setelah terjadinya pembesaran prostat akan terjadi resistensi yang bertambah pada leher &esika dan daerah prostat. Kemudian detrusor akan men*oba mengatasi keadaan ini dengan jalan kontraksi lebih kuat dan detrusor menjadi lebih tebal. enonjolan serat detrusor ke dalam kandung kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok yang disebut trahekulasi !bulibuli balok". Mukosa dapat menerobos keluar diantara serat aetrisor. )onjolan mukosa yang ke*il dinamakan sakula sedangkan yang besar disebut di&ertikel. .ase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi otot dinding kandung kemih. -pabila keadaan berlanjut maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi

urin.

ada hiperplasi prostat digolongkan dua tanda gejala yaitu obstruksi dan

iritasi. /ejala obstruksi disebabkan detrusor gagal berkontraksi dengan *ukup lama dan kuat sehingga kontraksi terputus-putus !mengganggu permulaan miksi", miksi terputus, menetes pada akhir miksi, pan*aran lemah, rasa belum puas setelah miksi. /ejala iritasi terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna atau pembesaran prostat akan merangsang kandung kemih, sehingga sering berkontraksi walaupun belum penuh atau dapat dikatakan sebagai hipersensiti&itas otot detrusor !frekuensi miksi meningkat, nokturia, miksi sulit ditahan0 urgecy, disuria". Karena produksi urin terus terjadi, maka satu saat &esiko urinaria tidak mapu lagi menampung urin, sehingga tekanan intra&esikel lebih tinggi dari tekanan sfingter dan obstruksi sehingga terjadi inkon tinensia parado1 ! overlaw inconence). +etensi kronik menyebabkan refluks &esiko ureter dan dilatasi ureter dan ginjal, maka ginjal akan rusak dan terjadi gagal ginjal. Kerusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik mengakibatkan penderita harus mengejan pada saat miksi yang menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen yang dapat menimbulkan hernia dan hemoroid. $tatis urin dalam &esika urinaria akan membentuk batu endapan yang menambal. Keluhan iritasi dan hematuria. $elin iyu, statis urin dalam &esika urinaria menjadiak media pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluks menyebabkan pyelonefritis !$jamsuhidajat, 200%".

'-.)-+ 2$)-Kurnomo, B, B. 2000. Dasar-Dasar Urologi. 3akarta4 56 7nfo Medika. $jamsuhidajat, + 8 'e 3ong, 9. 200%. Buku Ajar Ilmu Bedah. 3akarta4 :/5.

Anda mungkin juga menyukai