Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang Di era globalisasi ini masih banyak pekerja yang mengalami penyakit akibat kerja ( PAK) salah satunya adalah dermatitis. Dermatitis sendiri adalah peradangan kulit ( epidermis dan dermis ) sebagai respon terhadap pengaruh factor eksogen atau pengaruh factor endogen, yang menimbulkan kelainan klinis berupa eflorensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuamal) dan keluhan gatal menurut studi yang yang dituliskan Djuanda,Adhi ( !!") . Para pekerja di industri sering mengalami penyakit dermatitis kontak yang meliputi dermatitis kontak alergik dan iritan. ritan. Dermatitis kontak alergik disebabkan oleh reaksi kekebalan tertunda (delayed immune system) akibat kontak kulit dengan senya#a alergenik sehingga menyebabkan radang kulit dalam $% jam setelah paparan terjadi. &eberapa agen penyebab eksim jenis ini adalah jelatang, parfum, penga#et kosmetik, metal, dan pe#arna. Dermatitis kontak iritan terjadi karena paparan senya#a iritan yang dapat merusak kulit secara kimia#i, contohnya sabun keras, detergen, dan produk pembersih lainnya. 'enya#a iritan tersebut dapat menghilangkan minyak dan kelembaban dari lapisan luar kulit, kemudian merusak lapisan pelindung dan memicu terjadinya peradangan (Kaukiainen et al., !!(). Dermatitis masih menjadi masalah akibat kerja yang dihadapi oleh para pekerja diberbagai sector industry yang ada dinegara)negara berkembang saat ini . &eberapa penelitian menunjukan bah#a penyakit dermatitis sejak *+% telah menjadi salah satu dari *! besar penyakit akibat kerja ( PAK ) berdasarkan potensial insiden, keparahan dan kemampuan untuk dilakukan pencegahan. Pada penelitian ,-. pada pekerja tentang penyakit akibat kerja di ( ( lima ) benua tahun *+++, memperlihatkan bah#a penyakit gangguan otot rangka ( /usculo 'keletal Disease ) pada urutan pertama $%0 kemudian gangguan ji#a *!) 1!0, penyakit paru obstruksi kronis **0 , penyakit kulit ( dermatitis ) akibat kerja *! 0, gangguan pendengaran +0 keracunan pestisida 10,

cedera dan lain)lain hasil penelitian dari 2etari pada 3urnal Kesehatan /asyarakat . 'edangkan pada data di 4nggris menunjukan * + kasus per *!!! pekerja merupakan dermatitis akibat kerja, dan apabila ditinjau lebih lanjut jenis penyakit kulit akibat kerja, maka lebih dari +(0 merupakan dermatitis kontak , sedangkan yang lain merupakan penyakit kulit lain seperti akne, urtikaria kontak, dan tumor kulit. Di 4ndonesia sendiri secara umum, diantara % penyakit keturunan , prebelensi dermatitis menjadi yang tertinggi (5, 0) . Prevelensi kontak tinggi (6*!0) terjadi di ,akatobi dan Kota &au)bau. Pada Kota Kudus yang terkenal sebagai kota industry banyak pekerja industry yang mengalami penyakit dermatitis kontak, dari data dinas setempat menunjukan * 0 dari *!! kasus yang timbul akibat dari kurangnya kesadaran pemakaian alat pelindung diri dan pelaksanaan kebersihan diri. Pentingnya pemakaian alat pelindung diri dan kepatuhan dalam pemakaiannya harus menjadi perhatian utama oleh para pekerja . -al ini di karenakan pengendalian bahaya pada sumbernya harus menjadi pilihan pertama karena metode ini akan menghilangkan bahaya sama sekali dari tempat kerja . pendekatan ini mungkin memerluhkan penggantian bahan dengan yang Nonhazardous, isolasi bahaya, penambahan fitur keamanan untuk peralatan yang ada, desain ulang proses kerja, atau pembelian peralatan baru. Dan ketika bahaya tidak dapat dihilangkan atau dikontrol secara memadai, maka Alat Pelindung Diri ( APD ) dapat digunakan pada saat melakukan pekerjaan di area berbahaya tersebut. Kepatuhan tenaga kerja dalam penggunaan APD dapat mengurangi risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja, yaitu dengan patuh terhadap peraturan yang telah disepakati perusahaan dalam mengurangi resiko kecelakaan kerja. Ketidakpatuhan penggunaan APD sangat mempengaruhi kejadian kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja yang akan menyebabkan ( jenis kerugian diantaranya adalah kerusakan, kekacauan organisasi, keluhan dan kesedihan, kelainan dan cacat, kematian (3urnal

Kesehatan /asyarakat, 7ol , 8o * . !*1) . Kurangnya kepatuhan dalam pemakaian APD pada industry)industry yang ada di Kabupaten Kudus banyak menimbulkan penyakit akibat kerja misalnya saj pada industry tahu ditemukan penyakit dermatitis kontak. &erbagai upaya dalam menjaga kesehatan diri , menjadi salah satu acuan agar tidak mudah terserang penyakit dermatitis. 'alah satunya menjaga kebersihan diri sebagai upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut,kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (9ffendy, *++"). /enjaga kebersihan adalah sebuah hal yang memang akan mendatangkan banyak sekali manfaat bagi diri Kita dan juga lingkungan Kita. :ntuk lebih khususnya ketika kita menjaga kebersihan tubuh maka akan memberikan manfaat bagi tubuh itu sendiri. 3ika kita tidak menjaga kebersihan dari tubuh itu sendiri maka akan terjadi hal buruk yang menimpa diri kita sendiri seperti dapat terjadinya penyakit akibat kerja , misalnya dermatitis . ;ingkat kesadaran akan pentingnya kebersihan diri pada pekerja industri tahu di Kabupaten Kudus sendiri masih kurang. -al tersebut ditandai dengan masih banyaknya pekerja yang mengalami penyakit dermaitits akibat dari kurangnya perhatian pekerja terhadap kebersihan diri setelah melakukan pekerjaan di industri pembuatan tahu di Kabupaten Kudus. &erdasarkan fenomena tersebut kemudian mendorong saya untuk melakukan penelitian terhadap hubungan penggunaan alat pelinding diri dan pelaksanaan kebersihan diri sehingga menimbulkan penyakit akibat kerja seperti penyakit dermatitis yang banyak dialami oleh pekerja di pabrik pembuatan tahu. Dengan demikian masyarakat tahu pentingnya pemakaian alat perlindungan diri dan pelksanaan kebersihan diri dalam bekerja itu sendiri agar tecipta produk yang hygiene serta pekerja jadi lebih sehat dan terlindungi, dan tentunya perusahan atau pabrik tersebut dapat menghasilkan produksi industri yang sehat dan terjamin kualitas

kebersihannya. 'erta ketenangan masyarakat dari terkenanya penyakit) penyakit tertentu sebagai akibat mengkonsumsi makanan yang tidak bersih dapat dihindarkan. -al ini secara tidak langsung akan memberikan kepercayaan masyarakat untuk mengkonsumsi produksi industri tersebut dan tentunya memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan industri terkait.

B. Rumusan Masalah &erdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adanya hubungan alat pelindung diri dan pelaksanaan kebersihan diri dengan timbulnya penyakit dermatitis pada pekerja industri tahu di Kabupaten Kudus. C. Tujuan Penelitian *. ;ujuan :mum ;ujuan umum dari penelitian ini adalah mendiskripsikan hubungan hubungan alat pelindung diri dan pelaksanaan kebersihan diri dengan timbulnya penyakit dermatitis pada pekerja industri tahu di Kabupaten Kudus. . ;ujuan Khusus a. /endiskripsikan penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD ) pada pekerja industri pembuatan tahu di Kabupaten Kudus. b. /endiskripsikan pelaksanaan kebersihan diri pada pekerja industri pembuatan tahu di Kabupaten Kudus. c. /enganalisa hubungan pemakaian Alat Pelindung Diri ( APD ) dengan terjadinya penyakit dermatitis kontak pada pekerja industri tahu di Kabupaten Kudus. d. /enganalisa hubungan pelaksanaan kebersihan diri dengan terjadinya penyakit dermatitis kontak pada pekerja industri tahu di Kabupaten Kudus.

Anda mungkin juga menyukai