Anda di halaman 1dari 8

KRIPTOLOGI

Kriptologi di sini adalah cara pengkodean dengan menggunakan

aritmetika

modulo 26, atau membaca kembali pengkodean dengan menggunakan aritmetika modulo 26. Kriptologi muncul karena adanya bahan informasi yang tidak boleh diketahui orang atau harus rahasia. Pesan rahasia ini harus dibuat dalam kode khusus dan dimengerti oleh si penerima pesan dan tidak boleh diketahui oleh orang lain yang bukan kelompok sasaran. Pada zaman kekaisaran Julius Caesar, sistem pengkodean telah dikenal dan disebut dengan chipper Caesar. Chipper yaitu suatu metode dalam mengubah naskah biasa menjadi naskah rahasia. Pada tahun 1970, pengkodean alphabet mulai ditransformasikan ke dalam bilangan bulat 0 s.d 25.

HURUF

BILANGAN

10

11

12

HURUF

BILANGAN

13

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Definisi 1 Ditentukan suatu alphabet. Suatu kode adalah pemetaan (mapping) antara huruf-huruf alphabet, dengan domain (daerah asal) naskah biasa, dan dengan range (daerah hasil) adalah naskah chiper.

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 1

Pasangan huruf dan bilangan pada Tabel di atas dapat dibuat lain atau berbeda, sehingga ada 26! cara yang dapat dilakukan untuk membuat pasangan, dan diperoleh sistemsistem yang berbeda karena perbedaan pasangan huruf dan bilangan. Pengkodean monografik didasarkan pada penggantian lambang huruf menjadi lambang bilangan, kemudian dilanjutkan dengan transformasi kembali dari bilangan ke huruf sehingga diperoleh naskah rahasia yang diperlukan. Dengan menggunakan aritmetika modulo, chipper Caesar dapat dijelaskan

sebagai berikut : Jika B adalah ekuivalensi bilangan dari huruf-huruf pada naskah biasa, dan R menyatakan ekuivalensi bilangan dari pasangan huruf pada naskah rahasia, maka Sehingga, .

BIASA

A 0

B 1

C 2

D 3

E 4

F 5

G 6

H 7

I 8

J 9

K 10

L 11

M 12

RAHASIA

3 D

4 E

5 F

6 G

7 H

8 I

9 J

10 K

11 L

12 M

13 N

14 O

15 P

BIASA

N 13 16 Q

O 14 17 R

P 15 18 S

Q 16 19 T

R 17 20 U

S 18 21 V

T 19 22 W

U 20 23 X

V 21 24 Y

W 22 25 Z

X 23 0 A

Y 24 1 B

Z 25 2 C

RAHASIA

Untuk membuat kode naskah biasa dengan transformasi aritmetika modulo, kelompokkan huruf-huruf dalam blok dengan ukuran sama (misalnya pengelompokan lima huruf), ubahlah huruf-huruf menjadi bilangan-bilangan ekuivalen, carilah pasangan bilanganbilangan dengan aritmetika modulo, kemudian gantilah bilangan-bilangan yang diperoleh
Zubaidah Amir MZ, M.Pd Page 2

dengan huruf-huruf yang bersesuaian sehingga diperoleh naskah cipher (rahasia) yang dicari. Naskah rahasia ini oleh penerima pesan perlu dibaca melalui transformasi balik . Contoh 1 Pesan berupa naskah biasa SAYA SUKA BELAJAR TEORI BILANGAN akan diubah menjadi naskah chipper untuk dikirim ke sasaran tertentu dengan menggunakan aturan chipper Caesar. Langkah-langkah memperoleh jawaban adalah: (a) pengelompokan 5 huruf menjadi : SAYAS UKABE LAJAR TEORI BILAN GAN (b) pengubahan menjadi bilangan-bilangan ekuivalen 18 0 24 18 6 0 13 (c) pencarian pasangan bilangan dengan aritmetika modulo 26 : R B (mod 26) 21 3 1 21 9 3 16 (d) penggantian bilangan-bilangan dengan huruf ekuivalen, sehingga diperoleh : VDBV XNDEH ODMDU WHRUL ELODQ JDQ (e) pengiriman naskah rahasia ke sasaran Penerima pesan rahasia harus bisa memecahkan atau membaca kode sehingga pesan sesungguhnya bisa dipahami, dan tentu saja dikerjakan kalau pesan itu suatu perintah yang penting. Untuk keperluan membaca pesan, huruf-huruf diubah ke bilangan, kemudian diubah menjadi bilangan lain menggunakan hubungan terakhir pesan itu ditransformasikan menjadi huruf-huruf. dan 23 13 3 4 7 14 3 12 3 20 22 7 17 20 11 4 11 14 3 16 20 10 0 1 4 11 0 9 0 17 19 4 14 17 8 1 8 11 0 13

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 3

Pengkodean dalam cipher Caesar merupakan satu keluarga cipher yang serupa dan disebut dengan suatu transformasi penggantian (shift transformation), yaitu :

dimana k disebut kunci dari besarnya penggantian huruf dalam alphabet. Dengan demikian terdapat 26 transformasi yang berbeda, termasuk untuk tidak berubah karena . , yaitu huruf-huruf

Secara umum dapat ditentukan suatu jenis transformasi :

dimana

dan disebut transformasi affin. Transformasi penggantian = 1, maka

adalah transformasi affin dengan p = 1. Dengan mempersyaratkan

bergerak dalam suatu sistem residu lengkap modulo 26, sehingga terdapat (26) = 12 pilihan untuk dan 26 pilihan untuk , akibatnya ada 12.36 = 312 pilihan transformasi affin, yang dipilih bila = 1 dan = 0. Jika hubungan antara . maka hubungan antara huruf seperti

termasuk untuk

naskah biasa dan naskah rahasia dinyatakan dengan Jika = 7 dan = 10, maka

tabel berikut:

BIASA

A 0

B 1

C 2

D 3

E 4

F 5

G 6

H 7

I 8

J 9

K 10

L 11

M 12

RAHASIA

10 K

17 R

24 Y

5 F

12 M

19 T

0 A

7 H

14 O

21 V

2 C

9 J

16 Q

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 4

BIASA

N 13

O 14

P 15

Q 16

R 17

S 18

T 19

U 20

V 21

W 22

X 23

Y 24

Z 25

RAHASIA

23 X

4 E

11 L

18 S

25 Z

6 G

13 N

20 U

1 B

8 I

15 P

22 W

3 D

Selain itu, terdapat sistem pengkodean yang dapat digunakan untuk menghindari frekuensi kemunculan terbanyak huruf yang disebut dengan sistem pengkodean blok, atau pengkodean poligrafik. Dalam sistem pengkodean blok, huruf-huruf pada naskah biasa di blok menurut panjang tertentu, kemudian masing-masing blok diganti dengan bilangan. Dengan transformasi tertentu, bilangan pengganti diubah menjadi bilangan lain, dan terakhir menjadi naskah rahasia. Misalnya kita kan mengubah naskah biasa dengan menggunakan blok dua (diagraphic cipher), maka masing-masing blok dua huruf pada naskah biasa diganti menjadi blok huruf yang lain pada naskah rahasia. Naskah biasa : SEMUA ORANG MEMERLUKAN BILANGAN diblok menjadi : SE MU AO RA NG ME ME RL UK AN BI LA NG AN Kemudian, masing-masing blok dua huruf ini diganti bilangan seperti yang dilakukan pada pengkodean monografik sehingga diperoleh : 18 4 12 20 0 14 17 0 12 4 12 4 17 11 20 10 0 13 1 8 11 0 13 6 0 13 Masing-masing blok bilangan naskah biasa bilangan naskah rahasia dengan mendefinisikan diubah menjadi suatu blok sebagai residu non-negatif modulo

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 5

26 dari suatu kombinasi linier suatu kombinasi linier dan

dan

, serta

sebagai residu non-negatif modulo 26 dari

yang lain. Sebagai contoh, jika kita tentukan :

maka dapat kita cari konversi masing-masing blok dua, misalnya : Blok 19 2 : R1 5.18 + 17.4 = 158 2 (mod 26) R2 4.18 + 15.4 = 132 2 (mod 26) Blok 12 20 : R1 5.12 + 17.20 = 400 10 (mod 26) R2 4.12 + 15.20 = 348 10 (mod 26) Secara keseluruhan, konversi semua blok dua adalah : 2 2 10 10 4 2 7 16 10 2 10 2 7 1 10 22 4 13 11 20 1 4 13 12 4 13 Jika blok-blok dua ini kembali ditransfer ke huruf-huruf, maka diperoleh : BB KK EC HQ KC KC HB KW EN LU BE NM EN

Sumber: Muhsetyo, Gatot. 2010. Modul Teori Bilangan. UM: tidak dipublikasikan

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 6

Tugas. 1. Buatlah empat kalimat yang berisi paling sedikit 3 kata dan nyatakan dalam naskah rahasia dengan menggunakan chipper Caesar, gunakan rumus;

. Jabarkan cara kerjamu 2. Buatlah tiga kalimat yang berisi 4 kata dan nyatakan dalam naskah rahasia dengan menggunakan Transformasi Affin, gunakan rumus; . Jabarkan cara kerjamu. 3. Anda adalah seorang intelejen dari suatu negara dan memperoleh informasi negara akan diserang. Maka, anda akan memperingatkan militer dengan memberikan pesan rahasia. Dengan menggunakan aturan pengkodean monografik yang ada, buatlah naskah rahasia untuk mengirim pesan tersebut. 4. Buatlah pesan rahasia untuk kata HIDUP INI MEMERLUKAN USAHA DAN DOA. Gunakan rumus transformasi Affin ( , dimana 5. Buatlah pesan ) yang memenuhi: .

yang berisi 5 kata dan nyatakan dalam naskah rahasia dengan ) yang memenuhi: Kemudian

menggunakan rumus transformasi Affin ( , dimana

ubah kembali naskah rahasia itu menjadi pesan awal. Jabarkan cara kerjamu. 6. Buatlah kalimat yang memuat paling sedikit 3 kata dan nyatakan dalam naskah rahasia dengan menggunakan diagrafik chipper yang mengubah blok yang memenuhi persamaan; menjadi

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 7

7. Buatlah kalimat yang memuat paling sedikit 4 kata dan nyatakan dalam naskah rahasia dengan menggunakan diagrafik chipper yang mengubah blok yang memenuhi persamaan; menjadi

Zubaidah Amir MZ, M.Pd

Page 8

Anda mungkin juga menyukai