Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

(PERENCANAAN DAN KELAYAKAN USAHA)

OLEH
KELOMPOK LIMA (V)
ANGGOTA:
1. Chainur rahman

(1210211004)

2. Dery mulya tama (1110213012)


3. Fadilla ratib

(1210211020)

4. Ikbal zunaidi

(1110213021)

5. Pebriandi lukman (1110213018)


6. Annisa Fitri

(1210212079)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

1. Pengertian dan Tujuan Perencanaan dan Kelayakan Usaha


Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses bagaimana organisasi bias mencapai tujuannya. Prerencanaan
adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Dalam istilah lebih resmi perencanaan didefenisikan sebagai program sistematis dari
program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan usaha yang telah disepakati melalui
proses analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih
dahulu.
Tujuan Perencanaan
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud: perlindungan dan kesepakatan.
Maksud perlindungan adalah meminimalisi resiko dengan mengurangi ketidakpastian disekitar
kondisi usaha dan menjelaskan konsekkuensi tindakan manajerial yang berhubungan. Tujuan
kesepakatan adalah untuk meningkatkan keberhasilan organisasional. Disamping itu, tutjuan
perencanaan adalah membentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya
perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya efek
ketidakpastian.
Pengertian Kelayakan Usaha
Pengertian Studi Kelayakan Usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sunggah data dan
informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis hasil penelitian terebut dengan
menggunakan metode-metode tertentu. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara
mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan memberikan
mnfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Sedangkn pengertian
usaha adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamany untuk memperoleh keuntungan.

Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek.
Setiap aspek yang bisa dikatakan layak harus memiliki standar nilai tertentu, namun keputusan
penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk mnentukan kelayakan
harus didasarkan pada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.
Tujuan Kelayakan Usaha
Perlu diadakan studi kelayakan sebelum proyek dijalankan. Intinya agar proyek yang
dijalankan akan memberikan keuntungan dan manfaat, sehingga sumber daya yang sudah
dikerahkan tidak akan sia-sia. Paling tidak ada 5 tujuan mengapa melakukan studi kelayakan
sebelum memulai usaha, yaitu :
1. Menghindari kerugian
Masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat
diramalkan dan ada yang tidak dapat diramalkan. Fungsi studi ini adalah untuk
meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang bisa dikendalikan
dan yang tidak bisa dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Jika sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka
akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang
perlu direncanakan.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat mempermudah
pelaksanaan usaha. Para pelasana akn memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
Kemudian pengerjaan usaha data dilakukan dengan lebih sistematik, sehingga tepat
sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan dilaksanakannya proyek secara tersusun baik, maka akan mempermudah
perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan
perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang sudah disusun.

5. Memudahkan pengandalian
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan dengan pengawasan, maka apabila
terjadi suatu penyimpangan kan mudah terdeteksi, sehingga bisa dilakukan
pengendaliaan atas penyimpangan tersebut.
2. Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh berbagai
pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha atau proyek yang akan
dijalankan. Adapun pihak-pihak yang berkepetingan terhadap hasil studi tersebut adalah :
1. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis studi
kelayakan yang telah dibuat, dalam hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika
sampai dana yang ditamankan akan mengalami kerugian.
2. Kreditor
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan yang telah dibuat.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah apakah usaha yang akan
dijalankan kan memberikan keuntungan atau manfaat bagi perekonoian secara umum.
4. Masyarakat
Bagi masyarakat pakah dengan adanya usaha akn emberikan manfaat seperti
ketersediaan lapangan pekerjaan baik bagi pekerja maupun bagi masyarakat disekitar
lokasi kerja, serta tersedianya fasilitas pendukung dan terbukanya isolasi wilayah.
5. Manajemen
Bagi manajemen hasil studi ini merupakan ukuran kinerja bagi manajemen
perusahaan untuk menjalankan tugas yang sudah dijalankan.

3. Aspek-Aspek Penilaian
Dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan usaha, hendaknya dilakukan secara benar
dengan melewati tahap-tahap yang sudah ditentukan. Sehingga kelayakan usaha semakin akurat.
Ada beberapa aspek yang menentukn dalam studi kelayakan usaha. Masing-masing aspek tidak
berdiri sendiri tetapi saling berkaitan. Artinya apabila jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka
diperlkan suatu perbaikan atau tambahan jika diperlukan. Aspek-aspek tersebut adalah :

1.

Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen

perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai surat izin-izin yang dimiliki. Kelengkapan
dan keabsahan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus
dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen
dapat diperoleh dari pihak-pihak yang akan menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.
Dokumen yang diperlukan meliputi :
-

Bentuk badan usaha serta keabsahannya dan untuk badan usaha tertentu, seperti

perseroan terbatas atau yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman ;


-

Tanda Daftar Perusahaan (TDP);

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Di samping dokumen diatas, perusahaan juga harus memiliki izin-izin tertentu sesuai
dengan jenis bidang usaha perusahaan. Izin-izin tersebut antara lain :
-

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

Surat Izin Usaha Industri (SIUI),

Izin Usaha tambang,

Izin Usaha Perhotelan dan parawisata,

Izin Usaha Farmasi dan rumah sakit,

Izin Usaha Pertenakan dan Pertanian,

Izin Usaha domisili, di mana perusahaan/lokasi proyek berbeda,

Izin gangguan,

Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

Izin Ternaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.

Di samping keabsahan dokumen di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen lainya, yaitu :

2.

a.

Bukti dari (KTP dan SIM)

b.

Sertifikat tanah,

c.

Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB),

d.

Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang diangap perlu.

Aspek Pasar dan Pemasaran


Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Factor ada tidaknya

konsumen yang akan membeli dan besarnya pasar yang ada perlu diketahui terlebih dahulu.
Disamping itu, perusahaan juga harus mengetahui perilaku konsumen sebagai calon pembeli dan
persaingan yang ada, baik saat ini maupun yang akan datang. Setelah itu, perusahaan mengatur
strategi pemasaran yang tepat untuk meraup komsumen.
Dalam aspek pasar dan pemasaran hal-hal yang perlu dijabarkan adalah :
a.

Ada tidaknya pasar, (komsumen calon pembeli);

b.

Jika ada, seberapa besar pasar yang ada (pasar nyata dan pasar pontesial);

c.

Bagaimana peta kondisi pesaing terutama untuk produk sejenis sekarang;

d.

Bagaimana perilaku komsumen (menyakut selera dan kebiasaan);

e.

Srategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut

pasar yang ada sekarang dan yang akan datang.


Untuk mengetahui ada tidaknya pasar dan beberapa besarnya pasar baik pasar nyata,
pontesi pasar yang ada, maupun perilaku konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar. Riset
pasar dilakukan dengan cara :
1.

Terjun langsung ke lapangan melalui observasi, wawancara, maupun kuesioner.

2.

Mengumpulkan data dari berbagai sumber.

Setelah diketahuin pasar nyata dan potensi pasar yang ada barulah disusun srategi
pemasarannya yang meliputi :
a.

Strategi produk,

b.

Strategi harga,

c.

Strategi lokasi dan distribusi,

d.

Strategi promosi.

Masing-masing strategi dapat dibaca ulang dalam Bab XII tentang strategi pemasaran.
3.

Aspek Keuangan

Dalam aspek keuangan hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah investasi, biayabiaya, dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi berakti jumlah dana yang akan
dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva tetap maupun modal kerja. Selain itu,
juga biaya-biaya yang diperlukan selama umur investasi dan pendapatan. Semua ini pada
akhirnya dibuat seperti dalam bab sebelumnya, yaitu menilai jumlah kebutuhan investasi dan
pembuatan cash flow. Setelah itu baru dinilai kelayakan usaha melalui metode penelian investasi.
Metode penelitian yang akan digunakan antara lain :
-

Payback period,

Average Rate of Return,

Net Present Value,

Internal Rate of Return,

Profitability Index,

Break Event Point,

Serta rasio-rasio keuangan.

Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu
(Periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Artinya, seberapa lama uang yang
diinvestasikan itu akan kembali.
Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian
bunga dengan cara membandikan antra rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata
investasi.
Net Present Value (NVF) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV
Kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih
antara nilai kedua PV tersebut dikenal dengan Net Present Value (NPV).
Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian
hasil intern.
4.

Aspek Teknik/Operasi

Dalam aspek teknis atau operasi yang akan digambarkan secara lengkap adalah mengenai :
a.

Lokasi usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, atau gudang (penelitian mengenai

lokasi meliputi berbagai pertimbangan, apakah harus dekat dengan pasar, bahan baku,
tenaga kerja, pemerintahan, lembaga keuagan, pelabuhan, atau pertimbangan lainnya);
b.

Penentuan layout gedung, mesin dan peralatan, serta layout ruangan sampai pada

usaha perluasan selanjutnya ;


c.

Teknologi yang digunakan (penggunanaan teknologi padat karya, maka akan

member kesempatan kerja, namun jika padat modal justru sebaliknya.

5.

Aspek Manajemen/Organisasi
Dalam aspek manajemen dan organisasi yang perlu diteliti dan dinilai adalah;
a.

Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal);

b.

Pengolahan usaha (manajemen) dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan yang

berpengalaman);

6.

c.

Struktur organisasiyang ada sekarang, sarta gambaran mengenai jabatan;

d.

Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan.

Aspek Ekonomi Sosial


Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang

ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi
secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Dampak ekonomi mengabarkan ;
a.

Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang berkerja di pabrik ataupun

masyarakat diluar lokasi pabrik;


b.

Peningkatan pendapatan masyarakat.

Demikian pula, perusahaan perlu mencantumkan dampak sosial yang ada dalam hasil
penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa tersedianya sarana dan
prasarana, antara lain;
a.

Pembanggunan jalan,

b.

Pemanggunan jembatan,

c.

Penerangan,

d.

Sarana telepon,

e.

Sarana air minum,

f.

Tempat kesehatan,

g.

Lembaga pendidikan,

h.

Sarana olahraga,

i.

Sarana ibadah,

j.

Sarana lainnya.

7.

Aspek Dampak lingkungan

Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini
karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak sangat besar terhadap lingkungan di
sekitarnya.
Dampak lingkungan yang perlu diperhatian antara lain;
a.

Terhadap tanah,

b.

Terhadap air,

c.

Terhadap udara,

d.

Terhadap kesehatan manusia.

pada akhirnya pendirian usaha akan berdapak terhadap kehidupan fisik, flora, dan fauna
yang ada disekitar usaha secara keseluruhan.

Referensi

Adrian J. Slywotzky dan Benson P. Shapiro, "Leveraging to Beat the Odds: The New Marketing
Mind-Sets", Harvard Business Review, September-Oktober 1993, hal. 97-107.
Buchari Alma. (2006) Kewirausahaan. Edisi kesepuluh. Bandung: Alfabeta
Geoffrey G. Meredith dkk. (1996) Kewirausahaan, Teori dan Praktek. Edisi kelima. Jakarta: PT
Pustaka Binaman Pressindo.
Justin G. Longenecker dkk.(2001) Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: PT.
Salemba Emban Patria.

Anda mungkin juga menyukai