Anda di halaman 1dari 4

Mengoptimalkan Kamera Ponsel untuk Fotografi

HL | 11 December 2012 | 22:51 Dibaca: 2807 Komentar: 0 17

Ponsel berkamera sedang marak. Dan ini menjadikan setiap orang dapat mengabadikan momen berharganya saat itu juga. Setiap orang pengguna ponsel berkamera dapat berkreasi untuk menangkap gambar terbaik yang bisa didapatkan. Ponsel berkamera sedang menjadi tren dan ini sisi positif bagi kemajuan dunia fotografi, khususnya di tanah air. Bahkan di kompasiana pun telah ada wadah khusus bagi kompasianer untuk belajar lebih mendalam tentang dunia fotografi. YakniKampretos. Saya bukanlah pakar di bidang ini. Saya masih pembelajar. Saya belum menggunakan kamera profesional layaknya fotografer profesional. Saya hanya pengguna kamera ponsel yang telah ikut belajar bersama rekan-rekan kampretos dari seluruh penjuru nusantara. Dari sini saya sedikit demi sedikit dapat mengoptimalkan kamera ponsel saya sehingga dalam kesempatan ini saya ingin berbagi tentang pengalaman ini.

Ponsel berkamera yang saya gunakan adalah E90. Kamera ponsel ini setipe dengan E71, E72, dan E75. Mungkin juga tipe lain karena mereka satu merk, yakni Nokia. Ada satu hal penting jika anda ingin menggunakan kamera

ponsel dengan trik-trik fotografi yang lebih optimal adalah pilihlah ponsel yang kameranya Autofocus. Karena kamera jenis Autofocus bisa memainkan trik fotografi yang lebih baik ketimbang kamera biasa. Ciri sederhana kamera Autofocus biasanya ditandai dengan tulisan AF di dekat lensa kamera. Jika tidak ada, maka penting bagi kita untuk mencari informasi tentang jenis kamera dari ponsel yang akan kita beli. MODE KAMERA Langkah pertama kita dalam membidik objek adalah memilih mode pengambilan gambar. Di kamera ponsel saya mode pengambilan gambar ada 8 (delapan jenis), yakni Auto, Ditentukan User, Mode Close-up, Portrait, Lansekap, Olahraga, Malam, dan Potret Malam. Mode Auto adalah mode sehari-hari. Kamera akan otomatis menyetel sesuai seleranya sendiri. Biasanya gambar yang didapat biasa saja namun menyesuaikan fokus secara otomatis. Ditentukan User, mode ini kita yang menentukan sendiri settingannya. Mode Close-up akan menghasilkan gambar sebagaimana foto saya di atas. Objek terdekat akan fokus sementara objek latar dibuat blur. Mode Portrait hasilnya hampir sama seperti Close-up, hanya jarak fokus yang lebih jauh. Mode Lansekap untuk memotret objek jarak jauh seperti pemandangan gunung, sawah, dll. Fokusnya dibuat sangat jauh sehingga fokus kamera nyaris tidak bekerja. Mode Olahraga untuk memotret benda bergerak. Mode Malam dan Potret Malam untuk kondisi minim cahaya atau malam hari. Saya pribadi lebih sering menggunakan Mode Close-up dan Portrait. Karena kinerja kamera ponsel lebih terlihat optimal. Hanya saja, saya harus rela mendekat sedekat mungkin dengan objek yang akan dipotret. Jangan gunakan Zoom, karena kamera ponsel pixelnya minim. Ketika Zoom digunakan maka potret yang jadi biasanya tidak sebaik yang diharapkan. Kecuali jika kita menggunkan kamera ponsel yang berkapasitas 41MP. Ada lho ponsel yang kameranya se-gede gitu pixelnya.

CAHAYA Pengaturan cahaya juga berpengaruh. Secara default kamera ponsel pada umumnya menggunakan settingan cahaya blitz Auto. Namun, jika kondisi disekitar objek dirasa sudah cukup cahaya maka jangan ragu untuk menonaktifkan kilatan Blitz kamera ponsel. ISO (Sensitivitas Cahaya) Pada kamera ponsel yang baik biasanya ada pengaturan ISO, yakni sensor sensitivitas cahaya. Ada 4 (empat) jenis ISO, yakni Auto, Rendah, Medium, dan Tinggi. ISO Auto, ini digunakan secara otomatis pada umumnya. Ponsel akan memainkan peran sensornya secara otomatis. Gunakan ISO Rendah untuk lokasi yang cukup pencahayaannya, atau bahkan terang benderang. Misal di area terbuka di siang hari. ISO Medium biasanya digunakan pada pagi dan sore hari. Kondisi di mana cahaya kurang namun masih ada pencahayaan yang di dapat. ISO Tinggi digunakan untuk kondisi rendah pencahayaan atau ruangan gelap. KOMPENSASI EKSPOSUR (EV) Kompensasi eksposur ini terbagi menjadi 2 (dua). Fungsinya untuk melakukan pengaturan pada pencahayaan yang masuk pada kamera. EV+

(EV positif) pada kamera ponsel saya berkisar antara 0,5 hingga 2.0. EV+ ini digunakan untuk menerangkan bagian gelap dari objek yang kita bidik meski efeknya bagian yang sudah terang akan tampak semakin terang. EV- (EV negatif) berkisar antara -0,5 hingga -2.0. Digunakan untuk menggelapkan bagian yang terang dari objek yang kita bidik meski efeknya bagian yang gelap bisa jadi tampak semakin gelap. Nah sahabat kompasianer, demikianlah tulisan saya ini tentang penggunaan kamera ponsel secara lebih optimal. Beberapa settingan di atas adalah settingan yang paling sering saya gunakan untuk memaksimalkan hasil jepretan. Selebihnya manu lainnya sangat jarang. Hal penting lain yang perlu kita perhatikan adalah arah datangnya cahaya. Karena dengan memperhatikan arah datangnya cahaya ini kita bisa mendapatkan objek jepret yang lebih baik. Mohon maaf jika masih banyak yang kurang pas. Kepada para senior di Kampretos mohon dijewer kalau dari tips ini ada yang kurang tepat. :) .dan semoga bermanfaat bagi anda semua khususnya pengguna ponsel berkamera. Dan sekali lagi saya sampaikan bahwa saya bukanlah pakar dunia fotografi, saya hanya berbagi pengalaman tentang menggunakan ponsel kamera. Ciauw..

Anda mungkin juga menyukai