Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI PUSKESMAS KESUMADADI KECAMATAN BEKRI

LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012 Misli !"i1 # ! K$%i# & A'i&(s2 ABSTRAK Keluarga Berencana (KB) adalah program nasional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan, kesejahteraan ibu, anak dan keluarga khususnya, serta bangsa pada umumnya. Tahun 2010 akupan imunisasi TT di !uskesmas "unung #ugih sebesar 10$ dari %&'( )*#, !uskesmas Bandar +aya #asaran 10.,,, cakupan -0$, !uskesmas Kesumadadi sasaran 10.(&, cakupan -$. Tahun 2011 di !uskesmas Kesumadadi sasaran &'2 cakupan TT1 '',%$ dan TT2 '',%$, tahun 2011 sasaran )*# !uskesmas Kesumadadi &'2 orang. Tujuan penelitian adalah diketahui .aktor/.aktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi TT pada )anita *sia #ubur ()*#) di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012. !enelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. !opulasi seluruh semua )*# di )ilayah kerja !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah 0ampung Tengah Tahun 2012 dengan jumlah &'2 orang. #ampel 1,% responden. 1nalisis data yang digunakan yaitu uji Chi Square. 2asil penelitian menunjukkan responden mendapatkan distribusi .rekuensi status imunisasi TT responden tidak lengkap &2,%$, memiliki pengetahuan tinggi &%,,$, sikap positi. -',1$, mendapatkan dukungan dari keluarga &2,0$, perilaku petugas kesehatan dalam kategori mendukung (3,0$. 1da hubungan antara pengetahuan (p 4alue 0,00' 56 2,%,(), sikap (p 4alue 0,000 56 ',3%'), dukungan keluarga (p 4alue 0,000 56 (,-), perilaku petugas (p 4alue 0,001 56 -,3,(). #aran bagi petugas kesehatan agar peran petugas kesehatan dalam memberikan in.ormasi mengenai pentingnya imunisasi TT yang dapan mencegah kejadian tetanus neonatorum. 7engadakan pelatihan atau kaderisasi sehingga cakupan pemberian in.ormasi dapat lebih meluas. Kata Kunci8 !endidikan, #ikap, 9ukungan Keluarga, !erilaku petugas, :munisasi TT PENDAHULUAN !enyakit Tetanus adalah penyakit menular yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia secara langsung. !enyebabnya adalah sejenis kuman yang dinamakan lostridium Tetani, kuman ini terutama spora atau bijinya banyak berada di lingkungan. Basilus lostridium Tetani, tersebar luas di tanah dalam bentuk spora, binatang seperti kuda dan kerbau bertindak sebagai harbour atau persinggahan sementara. Kuman tetanus dalam kehidupannya tidak memerlukan;kurang oksigen (anaerob). Tetanus timbul akibat masuknya spora lostridium Tetani masuk le<at pertahanan alamiah tubuh, seperti kulit, mukosa, sebagian besar le<at luka tusuk, luka bakar kotor, patah tulang terbuka dan tali pusat (1chmadi. *.=, 200&). 7eskipun Tetanus >eonatorum terbukti sebagai salah satu penyebab kesakitan dan kematian neonatal, sesungguhnya dapat dicegah, pencegahan yang dilakukan diantaranya adalah pemberian :munisasi Tetanus Toksoid (TT) serta pera<atan tali pusat yang memenuhi syarat kesehatan. :munisasi TT seharusnya diperoleh <anita usia subur sebanyak - kali, kenyataannya masih belum optimal, hal ini dipengaruhi .aktor perilaku (Behavior Clauses) manusia dari tingkat kesehatan, ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan,

1. !uskesmas Kesumadadi Kabupaten 0ampung Tengah 2. =akultas Kesehatan 7asyarakat *ni4ersitas 7alahayati B. 0ampung

tradisi orang;masyarakat yang bersangkutan disamping lingkungan .isik, ketersediaan .asilitas, (sarana/ sarana kesehatan) sikap dan perilaku para petugas kesehatan (>otoadmodjo, #. 200'). Tetanus neonatorum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius disebagian besar negara berkembang dimana cakupan pelayanan kesehatan antenatal dan imunisasi Tetanus To?oid (TT) kepada ibu hamil masih rendah. #elama lima tahun terakhir insidens tetanus neonatorum di negara/negara berkembang menurun dengan drastis karena pemberian imunisasi TT kepada ibu hamil <alaupun telah terjadi penurunan drastis namun World Health Organization ()25) masih mencatat sekitar -00.000 kematian tetanus neonatorum terjadi setiap tahun di negara/negara berkembang (9epkes 6:, 200'). 1ngka Kematian Bayi (1KB) disebabkan oleh tetanus neonatorum di :ndonesia masih tinggi dimana setiap tahunnya ,,3$ dari sekitar 13%.000 bayi baru lahir meninggal disebabkan oleh tetanus neonatorum. akupan imunisasi tetanus )*# (usia 1-/', tahun) di :ndonesia masih jauh dari target yang diharapkan minimal 30$ ()agimin, 200,). 6endahnya hasil cakupan imunisasi TT lengkap pada ibu hamil berarti akan mengurangi daya guna imunisasi ini dalam menimbulkan kekebalan dan melindungi bayi dan ibu hamil dari penyakit tetanus. Keadaan ini dengan sendirinya akan mengurangi keberhasilan program imunisasi secara keseluruhan (=itriadi, 200-). Berdasarkan pro.il kesehatan !ro4insi 0ampung diketahui cakuran TT : sebesar 30,3%$ dan cakupan TT :: sebesar (-,%%$, sedangkan untuk <ilayah Kabupaten 0ampung Tengah dari 1-.(,1 )*# termasuk ibu hamil, cakupan TT1 sebesar &(,-$, TT2 sebesar &2,1$, TT' sebesar ,,'3$, TT% 3,(($ dan cakupan TT- 1&,'-$ dan merupakan kabupaten dengan cakupan imunisasi TT terendah di !ro4insi 0ampung (!ro.il Kesehatan !ro4insi 0ampung, 2011). Tahun 2010 akupan imunisasi TT di !uskesmas "unung #ugih sebesar 10$ dari %&'( )*#, !uskesmas Bandar

+aya #asaran 10.,,, cakupan -0$, !uskesmas Kesumadadi sasaran 10.(&, cakupan -$ (!ro.il 9inas Kesehatan 0ampung Tengah, 2010). Tahun 2011 di !uskesmas Kesumadadi sasaran &'2 cakupan TT1 '',%$ dan TT2 '',%$, tahun 2011 sasaran )*# !uskesmas Kesumadadi &'2 orang (!ro.il !uskesmas Kesumadadi, 2011). 6endahnya cakupan TT antara lain disebabkan oleh pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT masih rendah serta sikap yang belum mendukung untuk melaksanakan praktek imunisasi TT (#yabirin, 200'). !enelitian menurut !ur<anto (2001) yang berjudul @=aktor/ .aktor yang Berhubungan dengan status imunisasi TT pada <anita usia subur di !uskesmas 1nyer Kabupaten #erang Tahun 2001A menunjukkan beberapa 4ariabel mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan status imunisasi TT )*# (pB0,0-). Cariabel yang mempunyai hubungan bermakna tersebut adalah umur (56D',&0), status perka<inan (-,&0), pengetahuan (',&0), sikap (%,%-), anjuran petugas kesehatan (2,&'), anjuran petugas non kesehatan ((,1%) dan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan (2,3,). #ementara 4ariabel persepsi tentang jarak, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik (pE0,0-). 2asil presur4ei pada bulan >o4ember tahun 2011 yang dilakukan terhadap 10 )*# di <ilayah kerja !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah didapatkan data bah<a terdapat % orang (%0$) yang tidak tahu tentang imunisasi TT karena belum pernah ada petugas kesehatan yang menganjurkan untuk imunisasi TT, dan & orang (&0$) yang mengetahui tentang imunisasi TT, tetapi hanya 2 orang yang telah imunisasi TT karena dukungan keluarga, sedangkan % orang tidak imunisasi karena merasa imunisasi tidak penting. Berdasarkan .enomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang @=aktor/.aktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi TT pada )anita *sia #ubur ()*#) di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012A. 1dapun tujuan dari

penelitian ini adalah diketahui .aktor/ .aktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi TT pada )anita *sia #ubur ()*#) di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012. METODE PENELITIAN !enelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitati.. !enelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. !enelitian cross sectional (!otong lintang) adalah suatu penelitian dengan cara pendekatan, obser4asi atau pengumpulan data sekaligus pada saat itu (point time approach). !enelitian dilakukan pada bulan 9esember 2011 di !uskesmas Kesumadadi 0ampung Tengah. !opulasi penelitian adalah semua )*# di )ilayah kerja !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah HASIL PENELITIAN K & )"*&is"i) R*s+%!#*!, U'(& I-(

0ampung Tengah Tahun 2012 dengan jumlah &'2 orang. 7etode sampling yang digunakan adalah random sampling dengan teknik Cluster sampling, yaitu dengan membagi atau mengelompokkan subjek populasi kedalam beberapa stratus, kemudian dibuat da.tar subjek dari tiap stratum, lalu memilih subjek dari masing/masing sub populasi dengan tehnik random sampling (>otoatmodjo, 200-). 9i !uskesmas Kesumadadi jumlah )*# &'2 orang dari 3 9esa. #ampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 2%- )*#. Cariabel dependen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, perilaku petugas kesehatan. #edangkan 4ariabel independen dalam penelitian ini adalah perilaku )*# melakukan imunisasi TT.

T -*l ./1 Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" U'(& #i P(s)*s' s K*s(' # #i Cariabel *mur 7ean 7edian 2&.& 2& #td. 9e4iasi %.1&& 7in/ 7a? 1(/'% : ,-$ 2-.(,/2(.%&

Berdasarkan Tabel %.1 diketahui bah<a rata/rata umur responden adalah 2&,&1 tahun dengan nilai tengah 2& tahun, usia termuda adalah 1( dan P*!#i#i) ! R*s+%!#*!

tertua '% tahun, dengan tingkat kepercayaan ,-$ diyakini usia responden dalam rentang 2-,(, tahun hingga 2(,%& tahun.

T -*l ./2 Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" P*!#i#i) ! #i P(s)*s' s K*s(' # #i !endidikan #9 #7! #71 !erguruan Tinggi +umlah Berdasarkan tabel %.2 diketahui bah<a sebagian besar responden berpendidikan akhir #ekolah 7enengah +umlah &( 101 (' % 2%!ertama (#7!) responden !ersentase 2(.' %1.2 2,.3 1.& 100,0 yaitu sebanyak 101 (%1.2$).

A! lis U!i0 &i " S" "(s I'(!is si TT T -*l ./1 Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" S" "(s I'(!is si TT #tatus :munisasi TT Tidak 0engkap 0engkap +umlah Berdasarkan Tabel %.' diketahui bah<a sebagian besar status imunisasi TT responden tidak lengkap yaitu 1-' responden (&2.%$), sedangkan P*!2*" $( ! T -*l ./. Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" P*!2*" $( ! !engetahuan 6endah Tinggi +umlah Berdasarkan Tabel %.% diketahui bah<a sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang imunisasi TT yaitu sebanyak 1-, Si) + T -*l ./3 Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" Si) + #i P(s)*s' s K*s(' # #i #ikap >egati. !ositi. +umlah +umlah 111'0 2%!ersentase %&., -'.1 100,0 1'0 orang (-',1$), sedangkan responden yang memiliki sikap negati. sebanyak 11- responden (%&,,$). +umlah 3& 1-, 2%!ersentase '-.1 &%., 100,0 +umlah 1-' ,2 2%!ersentase &2.% '(.& 100,0

responden yang status imunisasi TT nya lengkap sebanyak ,2 responden ('(.&$).

orang (&%,,$), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak ,& orang ('-.1$).

Berdasarkan Tabel %.- diketahui bah<a responden yang memiliki sikap positi. terhadap imunisasi TT sebanyak D()(!2 ! K*l( &2

T -*l ./4 Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" D()(!2 ! K*l( &2 9ukungan Keluarga Tidak 7endukung 7endukung +umlah Berdasarkan Tabel %.& diketahui bah<a sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari keluarga untuk imunisasi TT yaitu sebanyak 1-2 +umlah !ersentase

,' '3.0 1-2 &2.0 2%100,0 responden (&2.0$), sedangkan responden yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya sebanyak ,' responden ('3.0$).

P*&il )( +*"(2 s )*s*$ " ! T -*l ./5 Dis"&i-(si R*s+%!#*! M*!(&(" P*&il )( +*"(2 s )*s*$ " ! #i P(s)*s' s K*s(' # #i !erilaku petugas kesehatan Tidak Baik Baik +umlah Berdasarkan Tabel %.( diketahui bah<a sebagian besar responden berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan dalam kategori baik yaitu sebanyak 1,1 responden ((3,0$), sedangkan responden yang berpendapat bah<a dukungan keluarga petugas kesehatan tidak baik sebanyak -% responden (22,0$). A! lisis Bi0 &i " H(-(!2 ! P*!2*" $( ! #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah<a dari 3& responden dengan pengetahuan rendah, sebanyak &- orang ((-,&$) status imunisasinya tidak lengkap, sedangkan dari 1-, responden yang berpengetahuan tinggi sebanyak 33 orang (--,'$) status imunisasinya lengkap. 2asil uji statistik diperoleh nilai /4alue 0.00' maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi TT pada )*#. #ecara persentase )*# yang berpengetahuan rendah lebih besar yang melakukan imunisasi TT secara tidak lengkap dibandingkan dengan )*# yang berpengetahuan tinggi. 9erajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai 56 2.%,( ( : ,-$ 1.',%/%.%(') artinya responden dengan pengetahuan rendah mempunyai resiko 2,%,( kali lebih besar tidak melakukan imunisasi TT jika dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan tinggi. H(-(!2 ! Si) + #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah<a dari 11- responden dengan sikap negati., sebanyak ,- orang (32,&$) status imunisasinya tidak lengkap, sedangkan dari 1'0 responden yang bersikap positi., sebanyak -3 orang +umlah -% 1,1 2%!ersentase 22.0 (3.0 100,0

(%%,&$) status imunisasinya lengkap. 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0,000 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara sikap dengan status imunisasi TT pada )*#. #ecara persentase )*# yang bersikap negati. lebih besar yang melakukan imunisasi TT secara tidak lengkap dibandingkan dengan )*# yang bersikap positi.. 9erajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai 56 -.3,( ( : ,-$ '.2-3/10.&(') artinya responden yang bersikap negati. mempunyai resiko -,3,( kali lebih besar tidak melakukan imunisasi TT secara lengkap dibandingkan dengan responden yang bersikap positi.. H(-(!2 ! D()(!2 ! K*l( &2 #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah<a dari ,' responden yang keluarganya tidak mendukung, sebanyak 31 orang (3(,1$) status imunisasinya tidak lengkap, sedangkan dari 1-2 responden yang keluarganya mendukung, sebanyak (2 orang (%(,%$) status imunisasinya tidak lengkap. 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0,000 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara dukungan keluarga dengan status imunisasi TT pada )*#. #ecara persentase )*# yang tidak mendapatkan dukungan keluarga, lebih besar yang melakukan imunisasi TT secara tidak lengkap dibandingkan dengan )*# yang mendapatkan dukungan keluarganya. 9erajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai 56 (,( : 3-$ '.(32/1%.3(-) artinya responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga mempunyai resiko (,- kali lebih besar tidak melakukan imunisasi TT dibandingkan dengan

responden yang keluarganya.

mendapat

dukungan

H(-(!2 ! P*&il )( P*"(2 s K*s*$ " ! #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah<a dari -% responden yang berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan tidak baik, sebanyak %- orang (3','$) status imunisasinya tidak lengkap, sedangkan dari 1,1 responden yang berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan mendukung, sebanyak 103 orang (-&,-$) status imunisasinya lengkap. 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0.001 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara dukungan petugas dengan status imunisasi TT pada )*#. #ecara persentase )*# yang berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan tidak mendukung lebih besar yang melakukan imunisasi TT secara tidak lengkap dibandingkan dengan )*# yang berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan mendukung. 9erajat nilai keeratan dari hubungan dapat dilihat dari nilai 56 '.3%' ( : ,-$ 1.((3/3.'0-) artinya responden yang berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan tidak mendukung mempunyai resiko ',3%' kali lebih besar tidak mendapatkan imunisasi TT dibandingkan dengan perilaku petugas kesehatan mendukung. PEMBAHASAN U!i0 &i " S" "(s I'(!is si 2asil penelitian diketahui bah<a sebagian besar status imunisasi TT responden tidak lengkap yaitu 1-' responden (&2.%$), sedangkan responden yang status imunisasi TT nya lengkap sebanyak ,2 responden ('(.&$). Besarnya jumlah proporsi yang belum memperoleh imunisasi TT - kali, disebabkan oleh berbagai .aktor terutama .aktor pengetahuan, sikap, serta ada tidaknya anjuran dari petugas kesehatan atau orang terdekat responden untuk memberikan dukungan. 2asil penelitian ini sama dengan penelitian !ur<anto (2002) yang menunjukkan bah<a lebih dari separuh

responden (&-.'$) belum mendapatkan imunisasi TT dengan lengkap (hingga TT -) mereka sebagian besar hanya melakukan TT hingga TT ' kali suntikan;dosis. !emberian pelayanan imunisasi TT masih banyak dilakukan dalam kegiatan s<eeping )*#. 1rtinya, secara akti. petugas kesehatan berkunjung ke lapangan. Kegiatan pelayanan imunisasi TT dengan s<eeping )*# masih menjadi alternati4e terbaik untuk meningkatkan cakupan imunisasi TT. !emberian imunisasi TT yang sesuai dengan jad<al yang ditetapkan menemui beberapa hambatan baik dari pihak pro4ider maupun sasaran. Beberapa kemungkinan kendala yang dapat muncul dari pro4ider adalah terlambatnya logistik, terutama penyediaan alat suntik atau kesibuhan ganda dari petugas karena adanya prioritas program lain. #ementara hambatan dari )*# terutama adalah ketidakpatuhan untuk mengikuti jadual pelayanan yang ditetapkan. P*!2*" $( ! 2asil penelitian diketahui bah<a sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang imunisasi TT yaitu sebanyak 1-, orang (&%,,$), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak ,& orang ('-.1$). #ecara teori pengetahuan adalah merupakan hasil @tahuA, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. !enginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni8 indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. #ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (>otoatmodjo, 200-). 2asil penelitian ini sama dengan penelitian !ur<anto (2002) yang menunjukkan bah<a ((,($ pengetahuan responden tentang imunisasi TT dalam kategori baik. 2ampir sebagian besar responden telah mendengar dan memahami imunisasi TT, termasuk man.aat dan jumlah dosisi imunisasi TT yang sebaiknya diberikan kepada )*#. #ebagian besar in.ormasi mengenai imunisasi TT diperoleh

responden dari petugas kesehatan pada saat menerima pelayanan kesehatan atau melakukan pemeriksan kehamilan. Beberapa responden juga menyatakan bah<a orang/orang di sekitar rumah seperti kader dan keluarga memberikan in.ormasi berkaitan dengan imunisasi TT. 1danya sumber in.ormasi dari berbagai pihak menyebabkan responden semakin mengerti dan memahami pentingnya imunisasi TT, dan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perilaku. Si) + 2asil penelitian diketahui bah<a responden yang memiliki sikap positi. terhadap imunisasi TT sebanyak 1'0 orang (-',1$), sedangkan responden yang memiliki sikap negati. sebanyak 11- responden (%&,,$). 7enurut >otoatmodjo (200') bah<a sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. #ikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau memihak (positi.) maupun perasaan tidak mendukung (negati.) pada objek tertentu. 2asil penelitian ini sesaui dengan penelitian !ur<anto (2001) yang menunjukkan bah<a sebagian besar mereka menyatakan setuju bah<a <anita usia subur perlu dilakukan imunisasi TT (,3,,$). #ikap positi. yang ditunjukkan oleh sebagian besar responden ini dipengaruhi adanya pengetahuan yang baik dari responden tentang man.aat dari imunisasi TT. !engetahuan responden tentang man.aat imunisasi TT akan membentuk sikap dan keyakinan secara positi. terhadap imunisasi TT. D()(!2 ! K*l( &2 2asil penelitian diketahui bah<a sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari keluarga untuk imunisasi TT yaitu sebanyak 1-2 responden (&2.0$), sedangkan responden yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya sebanyak ,' responden ('3.0$). 7enurut =riedman (1,,3), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. 1nggota

keluarga memandang bah<a orang yang bersi.at mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Bentuk dukungan keluarga yang dapat diberikan meliputi dukungan in.ormasional seperti nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian in.ormasi mengenai imunisasi TT pada )*#, mengusulkan tempat untuk melakukan imunisasi TT, dukungan penilaian yaitu mensuport )*# untuk melakukan imunisasi TT, memberikan perhatian pada )*# saat akan melakukan imunisasi TT. Bentuk dukungan lainya adalah instrumental, dalam hal ini keluarga bersedia mengantar kan )*# saat akan imunisasi TT atau menyiapkan biaya untuk imunisasi TT. 9an dukungan lain yang dapat diberikan keluarga adalah dukungan emosional yaitu keluarga memberikan kesempatan pada )*# untuk menceritakan atau perasaannya saat akan melakukan imunisasi TT. P*&il )( P*"(2 s K*s*$ " ! 2asil penelitian diketahui bah<a sebagian besar responden berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 1,1 responden ((3,0$), sedangkan responden yang berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan tidak mendukung sebanyak -% responden (22,0$). #ecara teori perilaku petugas kesehatan adalah <ujud realisasi tindakan petugas pelayanan terhadap )*#, baik .isik maupun non .isik (>otoatmodjo, 200(). !erilaku petugas kesehatan dapat dikatakan baik jika petugas kesehatan menjelaskan tentang man.aat imunisasi TT, menyediakan <aktu untuk berdiskusi tentang man.aat imunisasi TT, mengingatkan ibu untuk melakukan imunisasi TT ulang sesuai jad<al, menjelaskan tentang imunisasi TT dengan bahasa yang mudah dimengerti dan petugas kesehatan bersikap ramah setiap kali ibu datang untuk imunisasi TT atau hanya sekedar untuk berkonsultasi. H(-(!2 ! P*!2*" $( ! #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0,00' artinya lebih kecil

dibandingkan dengan nilai alpha (0,00' B 0,0-). maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012. #ejalan dengan pemikiran tersebut, maka upaya untuk memberikan kesadaran dan pengetahuan yang bersi.at intensi. berkaitan dengan imunisasi TT termasuk man.aatnya, diharapkan akan memberikan perubahan dan ketertarikan (interest) pada sasaran program, sehingga mereka berani untuk mencoba dan mengadopsi secara langgeng perilaku yang diharapkan tersebut. 2asil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan "oniyah (200,) yang menunjukkan hasil ada pengetahuan mempunyai koe.isien regresi sebesar 0,%10 yang berarti mempunyai hubungan bermakana dengan cakupan imunisasi TT. 2asil penelitian ini menunjukkan bah<a seorang ibu yang memiliki pengetahuan baik mengenai imunisasi TT, akan mengerti tentang man.aat dari imunisasi TT tersebut, baik bagi dirinya maupun bagi janin yang sedang dikandungnya. 2al tersebut membuat ibu mau melakukan imunisasi TT secara lengkap. 6ogers (1,(%) menyatakan bah<a perubahan atau adopsi perilaku melalui beberapa tahapan proses yang sangat berurutan. *paya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya perilaku tersebut merupakan .aktor utama dalam tahapan proses tersebut. 1danya kesadaran dan pengetahuan tersebut selanjutnya akan membangun minat dan usaha untuk mencoba perilaku yang diinginkan (>otoatmodjo, 200'). H(-(!2 ! Si) + #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0.000 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara sikap dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012.

2al ini sejalan dengan dengan teori yang dikemukan oleh 1F<ar (200-) bah<a sikap menunjukan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasarkan oleh asumsi bah<a kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan berperilaku secara konsisten selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap indi4idual. #ikap sering diperoleh dari orang lain yang paling dekat. #ikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. #ikap positi. terhadap nilai/nilai kesehatan tidak selalu ter<ujud dalam suatu tindakan nyata. 2al ini sesuai dengan pendapat >otoatmodjo (200') bah<a sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang stimulus atau objek. Karena itu adalah logis untuk mengharapkan bah<a seseorang akan dicerminkannya dalam bentuk tendensi perilaku terhadap objek. 2asil penelitian ini sama dengan penelitian menurut !ur<anto (2001) yang menunjukkan beberapa 4ariabel mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan status imunisasi TT )*# (pB0,0-), antara lain sikap (%,%-), anjuran petugas kesehatan (2,&'). #ikap yang berhubungan dengan perilaku ibu untuk melakukan imunisasi TT menunjukkan bah<a seorang ibu yang telah menerima in.ormasi tentang imunisasi TT akan berpikir dan berusaha supaya dapat merasakan man.aat dari imunisasi TT tersebut, sehingga ibu mau melakukan imunisasi TT secara lengkap. H(-(!2 ! D()(!2 ! K*l( &2 #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0.000 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara dukungan keluarga dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012 9ari hasil penelitian ini dapat diketahui bah<a dengan adanya dukungan keluarga terhadap )*#

dimana anggota keluarga siap mengantarkan )*# untuk melakukan imunisasi TT, menyiapkan dana untuk imunisasi TT membuat )*# tersebut mau melakukan imunisasi TT. !ada masyarakat, peran orang terdekat khusunya keluarga masih sangat besar dalam menentukan perubahan perilaku seseorang. Keluarga, teman dekat atau orang yang paling dekat akan mempengaruhi secara normati. terhadap seseorang sehingga dapat mengakibatkan e.ek yang memudahkan dalam proses pengaturan diri terhadap perubahan perilaku. H(-(!2 ! P*&il )( P*"(2 s K*s*$ " ! #*!2 ! S" "(s I'(!is si TT 2asil uji statistik diperoleh nilai p 4alue 0.001 maka dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara perilaku petugas kesehatan dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012 !eran petugas kesehatan dalam perubahan prilaku )*# untuk melakukan imunisasi TT adalah dengan memberikan in.ormasi/in.ormasi tentang man.aat imunisasi TT, dengan demikian pengetahuan )*# akan meningkat, selanjutnya dengan pengetahuan/ pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya itu (>otoatmodjo, 200(). 2asil penelitian ini sejalan dengan penelitian menurut !ur<anto (2001) yang menunjukkan beberapa 4ariabel mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan status imunisasi TT )*# (pB0,0-), antara lain anjuran petugas kesehatan (2,&'). 1danya dukungan berupa anjuran atau dukungan dari petugas kesehatan menjadi in.ormasi yang akan membentuk pengetahuan dan sikap responden sehingga termoti4asi untuk melakukan imunisasi TT. 2asil penelitian ini menunjukkan bah<a perilaku petugas kesehatan yang baik selama melakukan pemeriksan kehamilan akan berdampak pada keinginan ibu untuk melakukan imunisasi TT ulang sehingga tercapai imunisasi TT yang lengkap

KESIMPULAN 1. 9istribusi .rekuensi status imunisasi TT responden tidak lengkap yaitu 1-' responden (&2,%$). 2. 9istribusi =rekuensi responden memiliki pengetahuan tinggi tentang imunisasi TT yaitu sebanyak 1-, orang (&%,,$). 3. 9istribusi .rekuensi responden yang memiliki sikap positi. terhadap imunisasi TT sebanyak 1'0 orang (-',1$). 4. 9istribusi .rekuensi responden mendapatkan dukungan dari keluarga untuk imunisasi TT yaitu sebanyak 1-2 responden (&2,0$). 5. 9istribusi .rekuensi responden berpendapat bah<a perilaku petugas kesehatan dalam kategori mendukung yaitu sebanyak 1,1 responden ((3,0$). 6. 1da hubungan antara pengetahuan dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012 (p 4alue 0,00' 56 2,%,(). 7. 1da hubungan antara sikap dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012 (p 4alue 0,000 56 ',3%'). 8. 1da hubungan antara dukungan keluarga dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012 (p 4alue 0,000 56 (,-). 9. 1da hubungan antara perilaku petugas dengan status imunisasi TT pada )*# di !uskesmas Kesumadadi Kecamatan Bekri 0ampung Tengah Tahun 2012 (p 4alue 0,001 56 -,3,(). SARAN Bagi !uskesmas Kesumadadi 7eningkatkan peran petugas kesehatan dalam memberikan in.ormasi mengenai pentingnya imunisasi TT yang dapan mencegah kejadian tetanus neonatorum. 7engadakan pelatihan atau kaderisasi sehingga cakupan pemberian in.ormasi dapat lebih meluas. Bagi institusi pendidikan 7emberikan in.ormasi mengenai pentingnya imunisasi TT pada peserta

didik sebagai bahan saat mahasis<a akan mengaplikasikan ilmunya di masyarakat. Bagi penelitian selanjutnya 7elakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan perilaku imunisasi TT pada )*# dengan 4ariabel yang berbeda seperti, nilai, kepercayaan, persepsi, kebijakan atau undang/undang yang mengatur tentang pemberian imunisasi TT, keahlian, kemampuan sumber daya kesehatan, dan ketersediaan sarana dan prasarana. DAFTAR PUSTAKA 1limul 2, 1. 1FiF (200'). 6iset Kepera<atan 9an Tehnik !enelitian :lmiah, +akarta 8 #alemba 7edika 1rikunto, #uharsimi. 200&. !rosedur !enelitian #uatu !endekatan !raktik. +akarta 8 6ineka ipta 1F<ar, S. 2002. Penyusunan Skala Psikologi. Gogyarkarta 8 !ustaka !elajar. 9epkes 6: (2010) Pro il !inas "esehatan Provinsi #ampung $ahun %&'& 9es<ita, 200-, (munisasi $$ pada ()u Hamil, dalam http8;;putriaFka.<ordpress.com =itriadi, 200-, *aktor yang mempengaruhi drop+out imunisasi $$ i)u hamil dalam http8;;<<<.tempointerakti..com. =riedman, 7.7, 1,,3, "epera,atan "eluarga $eori dan Praktek, H" , +akarta. "oniyah (200,) *aktor+ aktor yang )erhu)ungan dengan cakupan imunisasi $$ pada ,anita usia su)ur dalam <<<.skripsistikes.<ordpress.com;20 0,;0-;0'

"reen (200-). Health program planingan aduantional and ecological approach. #a,rence W. /reen. 7arshal ). Kreuter. %th/ed 2astono (2001) 0nalisa !ata. 9epok. =akultas Kesehatan 7asyarakat *ni4ersitas :ndonesia. :danati, 6ukna., 200-. $$ Pregnancy, http8;;adln.lib.unair.ac.id, >otoatmodjo, #oekidjo, 200(. !endidikan dan !erilaku Kesehatan. +akarta 8 6ineka ipta !ro.il !uskesmas Kesumadadi, 2010 !usdiknakes, )25 +ohn 2okins *ni4ersity (+2!:H"5) 2001. 0nalisa Situasi 0nak dan Wanita di (ndonesia. +akarta8 !emerintah 6:/ *>: H=. !ur<anto (2001) *aktor+ aktor yang Berhu)ungan dengan status imunisasi $$ pada ,anita usia su)ur di Puskesmas 0nyer "a)upaten Serang $ahun %&&' dalam repository.ui.ac.id;doc;abstrak;111 #ai.uddin, dkk. 2001. Buku 0cuan 1asional Pelayanan "esehatan 2aternal dan. 1eonatal. +akarta8 H" )algito, Bimo (200&) Pengantar psikologi umum. Gogyakarta8 1ndi 5..ise )agimin, 200, 2u)ungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan W3S dalam melakukan imunisasi di Puskesmas Wonosari (( /unungkidul, http8;;<<<.rudieart.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai