A. Pengertian Riba
Pengertian Riba menurut et imologi adalah kelebihan at au t ambahan, riba art inya kelebihan pembayaran t anpa gant i rugi at au imbalan, yang disyarat kan bagis salah seorang dari dua orang yang melakukan t ransaksi Misalnya, Si A memberi pinjaman kepada si B dengan syarat si B harus mengembalikan uang pokok pinjaman dan sekian persen t ambahnya
(275: ).
Art inya. Sesungguhnya Allah t elah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (AlBaqoroh / 2:275) Riba hanyalah berlaku pada benda benda sepert i emas, perak, makanan dan uang. Karena it u t idak diperbolehkan menjual emas dengan emas, perak dengan perak, kecuali jika harganya sebanding dan dilakukan dengan kont an. T idak diperbolehkan menjual sesuat u barang, dimana barang t ersebut belum berada dit angannya (misal A membeli barang t ersebut kepada si B) T idak diperbolehkan pula menjual daging dengan binat ang yang masih hidup. T idak diperbolehkan juga menjual emas dengan dit ukar dengan perak yang harga nilainya t idak sebanding. Demikian pula menjual makanan, t idak diperbolehkan dijual dengan makanan sejenis, kecuali jika sebanding harganya. T idak diperbolehkan pula jual beli barang sejenis daripadanya dengan barang yang t idak seimbang harganya. T idak diperbolehkan pula beli barang yang
belum menjadi miliknya, misalnya menjual burung yang bebas t erbang di udara dan lain lain Pada ayat ini juga disebut kaan:
(13:
Art inya : Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bert aqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat kan keberunt ungan (Ali imran/3 : 130) Dalam sebuah hadit s dijelaskan konsekuensi kaharaman it u, t erdapat sanski sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
Art inya : Dari Jabir, Rasulullah SAW. Melaknat yang memakan riba, yang mewakilinya, penulisnya dan kedua saksinya dan Rasul berkat a, mereka semua berdosa. (Riwayat Muslim dari Jabir) Set iap orang Islam dan mukalaf sebelum t erlibat dalam sat u urusan, t erlebih dahulu wajib menget ahui apa apa yang dihalalkan dan diharamkan Allah. Sesungguhnya Allah t elah membebani kit a dengan t ugas t ugas mengabdi. Oleh karena it u,, mau t idak mau harus memelihara apa yang dit ugaskan kepada kit a. Allah t elah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Allah t elah mengayidi kat a jual beli dengan alat memakrif at kan, yakni dan Jual beli ini diikat oleh beberapa ikat an ikat an, syarat , dan rukun yang harus dipelihara semua. Jadi orang yang hendak jual beli wajib menget ahui hal hal t ersebut . Jika t idak, jelas akan makan riba, mau t idak mau Rasulullah t elah bersabda. Pedagang yang jujur, besok pada hari kiamat digiring bersama dengan orang orang yang jujur dan orang orang yang mat i sahid. Semua it u t idak lain kecuali karena sesuat u yang dia lakukan yait u berperang melawan hawa naf su dan keinginan (yang menyeleweng) sert a memaksa naf sunya unt uk menjalankan akad sesuai dengan apa yang diperint ahkan Allah. Jika t idak, maka t ak samar lagi past i mendapat apa yang akan diancamkan
Allah kepada orang yang melanggar bat as bat as Kemudian sesungguhnya semua akad, sepert i akad ijarah (persewaaan), qirad (andil berdagang), rohn (gode), wakalah, wadiah, ariah, sirkah, musaqah, dan sebagainya, wajib dijaga syarat syarat dan rukun rukunnya Akad nikah (malah) membut uhkan kehat i hat ian dan ket elit ian unt uk menghindari kejadian yang ada kait annya dengan ket idaksempurnaan syarat dan rukun (jika t idak sah nikahnya lant as ist ri diset ubuhi, maka berart i berzinah)
C. Macam-Macam Riba
Menurut para ulama, riba ada empat macam yait u: 1. Riba Fadli yait u riba dengan sebab t ukar menukar benda, barang sejenis (sama) dengan t idak sama ukuran jumlahnya. Misalnya sat u ekor kambing dit ukar dengan sat u ekor kambing yang berbeda besarnya sat u gram emas dit ukar dengan seperempat gram emas dengan kadar yang sama. Sabda Rasul SAW
: )
Art inya: Dari Abi Said Al Khudry, sesungguhnya Rasulullah SAW. T elah bersabda, Janganlah kamu jual emas dengan emas kecuali dalam t imbangan yang sama dan janganlah kamu t ambah sebagian at as sebagiannya dan janganlah kamu jual uang kert as dengan uang kert as kecuali dalam nilai yang sama, dan jangan kamu t ambah sebagian at as sebagiannya, dan janganlah kamu jual barang yang nyat a (riil) dengan yang abst rak (ghaib). (riwayat Bukhari dan muslim) Riba Fadli at au riba t ersembunyi ini dilarang karena dapat membawa kepada riba nasiah (riba jail) art inya riba yang nyat a 2. Riba Qardhi yait u riba yang t erjadi karena adanya proses ut ang piut ang at au pinjam meminjam dengan syarat keunt ungan (bunga) dari orang yang meminjam at au yang berhut ang. Misalnya, seseorang meminjam uang sebesar sebesar Rp. 1.000.000,- (sat u jut a) kemudian diharuskan membayarnya
Rp. 1.300.000,- (sat u jut a T iga rat us ribu rupiah) T erhadap bent uk t ranssaksi sepert i ini dapat dikat egorikan menjadi riba, sepert i sabda Rasulullah Saw.:
Art inya Semua piut ang yang menarik keunt ungan t ermasuk riba. (Riwayat Baihaqi) 3. Riba Nasiah ialah t ambahan yang disyarat kan oleh orang yang mengut angi dari orang yang berut ang sebagai imbalan at as penangguhan (penundaan) pembayaran ut angnya. Misalnya si A meminjam uang Rp. 1.000.000,kepada si B dengan perjanjian wakt u mengembalikannya sat u bulan, set elah jat uh t empo si A belum dapat mengembalikan ut angnya. Unt uk it u, si A menyanggupi memberi t ambahan pembayaran jika si B mau menunda jangka wakt unya. Cont oh lain, si B menawarkan kepada si A unt uk membayar ut angnya sekarang at au mint a dit unda dengan memberikan t ambahan. Mengenai hal ini Rasulullah SAW. Menegaskan bahwa:
(
Art inya: Dari Samrah bin Jundub, sesungguhnya Nabi Muhammad saw. T elah melarang jual beli hewan dengan hewan dengan bert enggang wakt u. (Riwayat Imam Lima dan dishahihkan oleh T urmudzi dan Ibnu Jarud) 4. Riba Yad, yait u riba dengan berpisah dari t empat akad jual beli sebelum serah t erima ant ara penjual dan pembeli. Misalnya, seseorang membeli sat u kuint al beras. Set elah dibayar, sipenjual langsung pergi sedangkan berasnya dalam karung belum dit imbang apakah cukup at au t idak. Jual beli ini belum jelas yang sebenarnya. Sabda Rasulullah SAW.
Art inya: Emas dengan emas, perak dengan perak, beras dengan beras, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam dengan garam, hendaknya serupa dan sama banyaknya, t unai dengan t unai, apabila berlainan jenisnya boleh kamu menjual sekehendamu asal t unai. (Riwayat Muslim)
Haram memisahkan ant ara budak perempuan dan anaknya sebelum t amyiz, semua it u haram. Demikian pula menipu at au berkhianat dalam urusan t imbangan t akaran, met eran, ht ungan dan at au berdust a Haram menjual kapuk at au lainnya dari barang barang dagangan kepada pembeli, t et api disamping menjual juga memberi hut angnya kepada si pembeli beberapa dirham. Kemudian harga barang lebih mahal, hal ini dilakukan oleh si penjual karena demi hut angnya t ersebut Demikian juga umpamanya, memberi hut ang kepada pembuat t enun (at au penjahit ) at au lainnya dari pekerjaan buruh, t api sebelum diberi hut angnya, t erlebih dahulu para pemint a hut ang it u disuruh dengan upah yang t erlalu sedikit , demi hut ang t ersebut . Hal ini disebut dengan ist ilah rubt ah, ini juga amat haram. Haram memberi hut angan kepada para pet ani yang bayarnya secara t empo sampai saat panen, t api dengan janji supaya hasil panen mereka dijual kepada si pemberi ut angan t ersebut dengan harga dibawah harga umum. Hal ini disebut dengan muqda