Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Latar Belakang Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan pasar. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Penanganannya tidak memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Sementara kebijakan

pemerintah, dalam memanfaatkan produk samping dari sampah dirasakan belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya dampak yang ditimbulkan oleh tertumpuknya sampah diberbagai sisi kehidupan, khususnya di kota-kota besar. Berdasarkan perkiraan, volume sampah yang dihasilkan oleh manusia ratarata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari, sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta orang menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit (Sudrajat, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan penelitian yang dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya adalah memanfaatkan sampah khususnya sampah organik untuk bahan baku pupuk cair sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah dan dapat membantu petani dalam menyediakan pupuk. Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan. Pupuk organik cair antara lain adalah ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain. Hal yang perlu diingat dalam memilih sampah organik untuk diolah menjadi pupuk yaitu kandungan bahan organiknya. Ada sebagian bahan organik yang bergetah dan tidak baik untuk menjadi bahan baku pupuk organik, misalnya daun damar, pinus, daun bambu, serta daun tembakau. Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus dari sampah organik yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan atau sayur- sayuran. Selain mudah terkomposisi, bahan ini juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik (C/N rasio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama (Purwendro dan Nurhidayat, 2007). Air kelapa ternyata memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa yang sering dibuang oleh para pedagang di pasar ternyata

Universitas Sumatera Utara

dapat kita manfaatkan sebagai penyubur tanaman. Selama ini air kelapa banyak digunakan sebagai nutrisi tambahan di dalam media kultur jaringan. Penggunaan Effective Microorganism (EM4) dalam pembuatan pupuk cair adalah untuk mempercepat proses fermentasi. Effective Microorganism

merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi aktinomisetes dan jamur fermentasi) yang dapat meningkatkan keragaman mikroba tanah. Pemanfaatan EM4 dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman (Sutanto, 2002).

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuat pupuk cair organik dari sampah organik. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan penulis untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program studi Teknik Pertanian Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang akan mengembangkan teknologi ini. 3. Sebagai informasi bagi masyarakat dalam pembuatan pupuk cair.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai