Karena Bumi tersusun oleh batuan, pengetahuan mengenai komposisi, pembentukan, dan sejarahnya merupakan hal utama dalam memahami sejarah bumi Whitten, DGA and Brooks, JRV. 1977. The Penguin Dictionary of Geology. Middlesex: Penguin Books. p. 204.
GEOSPHERE
GEOLOGI
Mineralogi, mempelajari mineral, berupa deskripsi mineral meliputi warna, kilap, goresan, belahan, pecahan dan sifat lainnya
Geologi Terapan, Geologi Migas, Geologi Batubara,Geohidrologi, Geologi Teknik, Geofisila, Geothermal dan sebagainya
GEOLOGI
Geomorfologi, mempelajari bentuk bentang alam dan prosesesnya, menentukan struktur geologi dan batuan penyusunnya Stratigrafi, tentang uruturutan perlapisan batuan, pemeriannya dan proses pembentukannya Geologi Struktur, mempelajari arsitektur kerak bumi dan prosesnya
Paleontologi, mempelajari aspek masa lalu berupa fosil. untuk penentuan umur dan geologi sejarah
BENCANA GEOLOGI
STRUKTUR BUMI
KERAK BUMI
Kerak bumi merupakan lapisan paling luar : keras, padat, relatifdingin, ketebalan70 -100 km, tersusun dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuanubahan.Kerak bumi dibedakan menjadi dua : Kerak Samudra dan Kerak Benua
Mantel
Mantel bumi terdiri dari dua bagian : Mantel luar ketebalan 40 - 400 km. memiliki densitas antara 3,3 sampai 4,3 gm/ cm3 Mantel dalam ketebalan 900 - 2700 km. mengandung senyawa padat MgO dan SiO2
INTI BUMI
Inti Luar ( outer core ) bersifat cairan pekat (liquid) ,
ketebalan antara 2.900 km - 5.100 km. kaya akan Besi dan Nikel, suhunya berkisar 4.500 C. Inti Dalam yaitu bagian yang mempunyai sifat padatan (solid).
Komposisi udara N2 78 % O2 21 % Ar
0,9 % CO2 0,03% Unsur jejak < 0,07% Campuran (metan, ozon, CO, NO, SO, HS, hidrokarbon, dll sebagian besar polutan)
ENERGI DI BUMI
IKLIM DUNIA
TEORI KONTRAKSI
Teori ini dikemukakan oleh Descartes (1596-1650) yang kemudian diteruskan oleh Suess (1831-1914)
Teori ini menyatakan bahwa bumi, dalam hal ini kerak bumi, mengalami pengerutan / penyusutan karena terjadinya pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas. Pengerutan-pengerutan itu mengakibatkan bumi menjadi tidak rata, sehingga terjadilah gunung-gunung dan lembah- lembah.
astenosfer dianggap satu lempeng (lempeng benua / lempeng samudera) yang saling berhubungan. Aliran konveksi yang keluar dari punggung laut menyebar ke kedua sisinya, sedang dibagian lain akan masuk kembali ke lapisan dalam dan bercampur dengan materi di lapisan itu tahun. Pergerakan lempeng tercepat dapat ditemukan di daerah Greendland (36 meter/tahun) dan Kep.Madagaskar (9 meter/tahun)
Para ahli geofisika menyatakan bahwa bagian luar bumi terbentuk oleh sekitar
enam lempengan besar dan sekurang-kurangnya delapan lempengan kecil yang bergerak sendiri-sendiri
tepi yang berbeda-beda. Setiap tipe garis tepi dapat dikenali dari gerakan lempeng, gempa, dan gejala-gejala lainnya yang berbeda-beda pula.
Lempeng Tektonik
zona perambahan/peregangan
(Divergent Boundary)
MINERAL
SIFAT FISIK MINERAL (1) BENTUK KRISTALNYA, (2) BERAT JENIS, (3) BIDANG BELAH, (4) WARNA, (5) KEKERASAN, (6) GORESAN, DAN (7) KILAP.
BATUAN (ROCK)
BATUAN Adalah merupakan semua bahan penyusun kerak bumi, dan merupakan suatu kumpulan / agregat mineral- mineral yang telah mengeras KLASIFIKASI (berdasarkan tekstur dan cara terbentuknya), ada 3 yaitu : a. Batuan beku : batuan yang berasal dari hasil pembekuan magma, teksturnya hablur / kristalin b. Batuan sedimen : batuan yang terbentuk dari hasil proses pengendapan, baik organik ataupun hasil pengendapan bahan rombakan serta kimiawi, teksturnya klastik / nonklastik c. Batuan metamorf : batuan ubahan oleh proses metamorfisme, dimana perubahannya tanpa melalui fase cair terlebih dahulu, tekstur hablur / kristalin
TEKSTUR adalah hubungan yang erat antara bentuk, ukuran
Batuan Volcanic adalah batuan beku yang terbentuk dipermukaan atau sangat dekat permukaan bumi dan umumnya berbutir sangat halus hingga gelas. Batuan Hypabysal adalah batuan beku intrusive yang terbentuk dekat permukaan bumi dengan ciri umum bertekstur porphyritic. Batuan Plutonic adalah batuan beku intrusive yang terbentuk jauh dibawah permukaan bumi dan umumnya bertekstur sedang hingga kasar. Batuan Extrusive adalah batuan beku, bersifat fragmental atau sebaliknya dan terbentuk sebagai hasil erupsi ke permukaan bumi. Batuan Intrusive adalah batuan beku yang terbentuk dibawah permukaan bumi.
2.
3.
4.
5.
Batuan beku
Batuan Sedimen
Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin merupakan agen pengangkut yang utama. Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen.
sangat kecil ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau angin. pasir, kerikil, kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat berfungsi memindahkan pertikel-partikel yang besar di dasar. Pergerakan dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi kekuatan inertia butiran pasir tersebut pada saat diam. Gerakan-gerakan sedimen tersebut bisa menggelundung, menggeser, atau mendorong sedimen yang lainnya. pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada mampu mengembalikan sedimen pasir tersebut ke dasar.
b)Bed load: ini terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seperti
Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu: 1. Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam kelompok batuan autochhonous antara lain adalah batuan evaporit (halit) dan batugamping. 2. Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik.
Sifat Klastik, yaitu yang tersusun dari fragmen fragmen lepas hasil pelapukan batuan yang kemudian tersemenkan menjadi batuan sedimen klastik. Kandungan fosil juga menjadi penciri dari batuan sedimen.
struktur sedimen
Struktur sedimen dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Struktur sedimen yang terbentuk sebelum proses pembatuan ; 2.Struktur sedimen yang terbentuk pada proses sedimentasi (struktur primer); 3.Struktur sedimen yang terbentuk setelah pembentukan batuan sedimen (struktur sekunder)
struktur sedimen
Batuan Metamorf
Kata metamorfosa berasal dari bahasa Yunani, yaitu metamorphism dimana meta Yang artinya berubah dan morph yang artinya bentuk . Dengan demikian pengertian metamorfosa dalam geologi adalah merujuk pada perubahan dari kelompok mineral dan tekstur batuan yang terjadi dalam suatu batuan yang mengalami tekanan dan temperatur yang berbeda dengan tekanan dan temperatur saat batuan tersebut pertama kalinya terbentuk. Metamorofsa terjadi pada temperatur dan tekanan diatas diagenesa. Batuan yang dapat mengalami tekanan dan temperatur diatas 300 Mpa dan 200 C umumnya berada pada kedalaman tertentu dan biasanya berasosiasi dengan proses tektonik, terutama di daerah tumbukan lempeng atau zona subduksi.
Tipe Metamorfosa
1. Metamorfosa Kataklastik adalah metamorfosa yang diakibatkan oleh deformasi mekanis, seperti pada dua blok batuan yang mengalami pergeseran disepajang zona sesar / patahan. Panas oleh gesekan yang mengakibatkan batuan tergerus dan termetamorfosokan. Metamorfosa kataklastik jarang dijumpai dan penyebarannya terbatas hanya disepanjang zona sesar. 2. Metamorfosa Burial adalah metamorfosa yang terjadi apabila batuan sedimen yang berada pada kedalaman tertentu dengan temperaturnya diatas 300 C serta absennya tekanan diferensial. Kondisi tersebut mineralmineral baru akan berkembang, tetapi batuan tampak seperti tidak mengalami metamorfosa. Mineral utama yang dihasilkan kondisi tersebut adalah mineral zeolite. Metamorfosa burial umumnya saling overlap dengan diagenesa dan akan berubah metamorfosa regional seiring meningkatnya tekanan dan temperatur.
3. Metamorfosa Kontak adalah metamorfosa yang terjadi didekat intrusi batuan beku dan merupakan hasil dari kenaikan temperatur yang tinggi dan berhubungan dengan intrusi batuan beku. Metamorfosa kontak dikenal sebagai aureole metamorphic. Derajat metamorfosa akan meningkat kesegala arah kearah luar dari tubuh intrusi. Metamorfosa kontak dikenal sebagai metamorfosa yang bertekanan rendah dan temperatur tinggi dan batuan yang dihasilkan batuan berbutir halus tanpa foliasi dan dikenal sebagai hornfels.
4. Metamorfosa Regional adalah metamorfosa yang terjadi pada wilayah yang sangat luas dimana tingkat deformasi yang tinggi dibawah tekanan diferensial. Metamorfosa jenis ini biasanya akan menghasilkan batuan metamorf dengan tingkat foliasi yang sangat kuat, seperti Slate, Schists, dan Gneisses. Tekanan diferensial berasal dari gaya tektonik yang berakibat batuan mengalami tekanan (kompresi), dan tekanan ini umumnya berasal dari dua masa benua yang saling bertumbukan. Dengan demikian batuan metamorfosa regional terjadi pada inti dari rangkaian pegunungan atau pegunungan yang mengalami erosi. Hasil dari tekanan kompresi pada batuan yang terlipat dan adanya penebalan kerak dapat mendorong batuan kearah bagian bawah sehingga menjadi lebih dalam yang memiliki tekanan dan temperatur lebih tinggi.
Hubungan antara Tekanan (P), Temperatur (T), Kedalaman (D) dan Derajat Metamorfosa
Metamorfosa derajat rendah terjadi pada temperatur antara 200 . 320 C dan tekanan yang relatif rendah batuan metamorf derajat rendah: Mineral Lempung Serpentine Chlorite Metamorfosa derajat tinggi terjadi pada temperatur lebih besar dari 320 C dan tekanan yang relatif tinggi. batuan metamorfosa derajat tinggi adalah: Muscovite - mineral hydrous yang akan menghilang pada metamorfosa derajat tinggi Biotite - mineral hydrous yang stabil pada meskipun pada metamorfosa derajat tinggi sekalipun. Pyroxene . mineral non-hydrous Garnet . mineral non-hydrous