Anda di halaman 1dari 115

POKOK POKOK MATERI PERKULIAHAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Arwin Zoelfatas

BAB I PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN PERILAKU

A. Tujuan : Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan Anda dapat : 1. Mendefinisikan psikologi dan psikologi pendidikan 2. Mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan indi!idu, indikator indikator moti!asi, bentuk bentuk konflik, bentuk bentuk perilaku salah suai dan taksonomi perilaku indi!idu. ". Menjelaskan psikologi pendidikan sebagai ilmu, arti penting psikologi pendidikan bagi guru, peranan dan pengaruh pendidikan terhadap perubahan dan perkembangan perilaku indi!idu. #. Menguraikan mekanisme pembentukan perilaku menurut pandangan beha!iorisme dan holistik. B. Pokok Bahasan 1. $engertian $sikologi $endidikan. 2. $erilaku %ndi!idu. ". &aksonomi $erilaku %ndi!idu. #. $engaruh $endidikan terhadap $erubahan $erilaku dan $ribadi %ndi!idu. C. Int sa! Ba"aan #. P$n%$!t an Ps ko&o% P$n' ' kan Se'ara etimologis, psikologi berasal dari kata (ps)'he* )ang berarti jiwa atau nafas hidup, dan (logos* atau ilmu. +ilihat dari arti kata tersebut seolah olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu )ang mempelajari tentang jiwa. ,ika kita menga'u pada salah satu s)arat ilmu )akni adan)a ob)ek )ang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu )ang mempelajari tentang jiwa, karena jiwa merupakan sesuatu )ang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati se'ara langsung. Berkenaan dengan ob)ek psikologi ini, maka )ang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri )akni dalam bentuk perilaku indi!idu dalam berinteraksi dengan lingkungann)a. +engan demikian, psikologi kiran)a dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. $sikologi terbagi ke dalam dua bagian )aitu psikologi umum -general phsychology. )ang mengkaji perilaku pada umumn)a dan psikologi khusus )ang mengkaji perilaku indi!idu dalam situasi khusus, diantaran)a :

$sikologi $erkembangan/ mengkaji perilaku indi!idu )ang berada dalam proses perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir ha)at. $sikologi 0epribadian/ mengkaji perilaku indi!idu khusus dilihat dari aspek 1 aspek kepribadiann)a. $sikologi 0linis/ mengkaji perilaku indi!idu untuk keperluan pen)embuhan -klinis. $sikologi Abnormal/ mengkaji perilaku indi!idu )ang tergolong abnormal. $sikologi %ndustri/ mengkaji perilaku indi!idu dalam kaitann)a dengan dunia industri. $sikologi $endidikan/ mengkaji perilaku indi!idu dalam situasi pendidikan +isamping jenis 1 jenis psikologi )ang disebutkan di atas, masih terdapat berbagai jenis psikologi lainn)a, bahkan sangat mungkin ke depann)a akan semakin terus berkembang, sejalan dengan perkembangan kehidupan )ang semakin dinamis dan kompleks. $sikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena didalamn)a telah memiliki kriteria pers)aratan suatu ilmu, )akni : Ontologis; ob)ek dari psikologi pendidikan adalah perilaku perilaku indi!idu )ang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta didik, pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan mas)arakat pendidikan. Epistemologis; teori teori, konsep konsep, prinsip prinsip dan dalil 1 dalil psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upa)a sistematis melalui berbagai studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik se'ara pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif. Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan pen'apaian efisiensi dan efekti!itas proses pendidikan. +engan demikian, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu 'abang psikologi )ang se'ara khusus mengkaji perilaku indi!idu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, )ang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pen'apaian efekti!itas proses pendidikan. $endidikan memang tidak bisa dilepaskan dari psikologi. Sumbangsih psikologi terhadap pendidikan sangatlah besar. 0egiatan pendidikan, khususn)a pada pendidikan formal, seperti pengembangan kurikulum, $roses Belajar Mengajar, sistem e!aluasi, dan la)anan Bimbingan dan 0onseling merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan )ang di dalamn)a membutuhkan psikologi. $endidikan sebagai suatu kegiatan )ang di dalamn)a melibatkan ban)ak orang, diantaran)a peserta didik, pendidik, adminsitrator, mas)arakat dan orang tua peserta didik. 2leh karena itu, agar tujuan pendidikan dapat ter'apai se'ara efektif dan efisien, maka setiap orang )ang terlibat dalam pendidikan tersebut se)og)an)a dapat memahami tentang perilaku indi!idu sekaligus dapat menunjukkan perilakun)a se'ara efektif.

3uru dalam menjalankan perann)a sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didikn)a, tentun)a dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirin)a maupun perilaku orang orang )ang terkait dengan tugasn)a, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspekn)a , sehingga dapat menjalankan tugas dan perann)a se'ara efektif, )ang pada gilirann)a dapat memberikan kontribusi n)ata bagi pen'apaian tujuan pendidikan di sekolah. +i sinilah arti penting $sikologi $endidikan, dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan pertimbangan psikologisn)a diharapkan dapat : -a. merumuskan tujuan pembelajaran, -b. memilih strategi atau metode pembelajaran, -'. memilih alat bantu dan media pembelajaran )ang tepat, -d. memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta didikn)a, -e. memfasilitasi dan memoti!asi belajar peserta didik, -f. men'iptakan iklim belajar )ang kondusif, -g. berinteraksi se'ara bijak dengan peserta didikn)a, -h. menilai hasil pembelajaran, dan -i. dapat mengadministrasikan pembelajaran se'ara efektif dan efisien. Selain itu, dengan memahami $sikologi $endidikan para guru juga dapat memahami dan mengembangkan diri pribadin)a untuk menjadi seorang guru )ang efektif dan patut diteladani. $enguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi )ang harus dikuasai guru, )akni kompetensi pedagogik. Muhibbin S)ah -244". mengatakan bahwa diantara pengetahuan pengetahuan )ang perlu dikuasai guru dan 'alon guru adalah pengetahuan psikologi terapan )ang erat kaitann)a dengan proses belajar mengajar peserta didik. (. P$! &aku In' ) 'u Salah satu tugas utama guru adalah berusaha mengembangkan perilaku peserta didikn)a. +alam hal ini, Abin S)amsuddin Makmun -244". men)ebutkan bahwa tugas guru antara lain sebagai pengubah perilaku peserta didik -behavioral changes.. 2leh karena itu itu, agar perilaku peserta didik dapat berkembang optimal, tentu saja seorang guru se)og)an)a dapat memahami tentang bagaimana proses dan mekanisme terbentukn)a perilaku para peserta didikn)a. 5ntuk memahami perilaku indi!idu dapat dilihat dari dua pendekatan, )ang saling bertolak belakang, )aitu: -1. behaviorisme dan -2. holistik atau humanisme. 0edua pendekatan ini memiliki implikasi )ang luas terhadap proses pendidikan, baik untuk kepentingan pembelajaran, pengelolaan kelas, pembimbingan serta berbagai kegiatan pendidikan lainn)a. +i bawah ini akan diuraikan mekanisme pembentukan perilaku dilihat dari kedua pendekatan tersebut dengan merujuk pada tulisan Abin S)amsuddin Makmun -244".. a. Mekanisme Pembentukan Perilaku Menurut Aliran Behaviorisme Beha!iorisme memandang bahwa pola pola perilaku itu dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan penguatan -reinforcement. dengan mengkondisikan atau men'iptakan stimulus stimulus -rangsangan. tertentu dalam lingkungan.

Beha!iorisme menjelaskan mekanisme proses terjadi dan berlangsungn)a perilaku indi!idu dapat digambarkan dalam bagan berikut :

7 atau S

S 6 stimulus -rangsangan./ 7 6 7espons -perilaku, akti!itas. dan 26organisme -indi!idu8manusia.. 0arena stimulus datang dari lingkungan -9 6 world. dan 7 juga ditujukan kepadan)a, maka mekanisme terjadi dan berlangsungn)a dapat dilengkapkan seperti tampak dalam bagan berikut ini :

:ang dimaksud dengan lingkungan -9 6 world. di sini dapat dibagi ke dalam dua jenis )aitu :

-1. ;ingkungan objektif -umgebung6segala sesuatu )ang ada di sekitar indi!idu dan
se'ara potensial dapat melahirkan S.. -2. ;ingkungan efektif -umwelt6segala sesuatu )ang aktual merangsang organisme karena sesuai dengan pribadin)a sehingga menimbulkan kesadaran tertentu pada diri organisme dan ia meresponsn)a. $erilaku )ang berlangsung seperti dilukiskan dalam bagan di atas biasa disebut dengan perilaku spontan. <ontoh : seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan di ruangan kelas )ang terasa panas, se'ara spontan mahasiswa tersebut mengipas ngipaskan buku untuk meredam kegerahann)a. 7uangan kelas )ang panas merupakan lingkungan -9. dan menjadi stimulus -S. bagi mahasiswa tersebut -2., se'ara spontan mengipaskan ngipaskan buku merupakan respons -7. )ang dilakukan mahasiswa. Merasakan ruangan tidak terasa gerah -9. setelah mengipas ngipaskan buku. Sedangkan perilaku sadar dapat digambarkan sebagai berikut:

2*

<ontoh : ketika sedang mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan di ruangan kelas )ang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah 'ua'a mendung, ada seorang mahasiswa )ang sadar kemudian dia berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk men)alakan lampu neon )ang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih n)aman dalam mengikuti perkuliahan. 7uangan kelas )ang gelap, waktu sore hari, dan 'ua'a mendung merupakan lingkungan -9., ada mahasiswa )ang sadar akan keadaan di sekelilingn)a -2*.,

meski di ruangan kelas terdapat ban)ak mahasiswa namun mereka mungkin tidak men)adari terhadap keadaan sekelilingn)a . berjalan ke depan, meminta ijin ke dosen, dan men)alakan lampu merupakan respons )ang dilakukan oleh mahasiswa )ang sadar tersebut -7., suasana kelas menjadi terang dan mahasiswa menjadi lebih men)aman dalam mengikuti perkuliahan merupakan -9.. Sebenarn)a, masih ada dua unsur penting lainn)a dalam diri setiap indi!idu )ang mempengaruhi efekti!itas mekanisme proses perilaku )aitu !eceptors -pan'a indera sebagai alat penerima stimulus. dan $ffectors -s)araf, otot dan sebagain)a )ang merupakan pelaksana gerak 7.. Selengkapn)a mekanisme perilaku sadar dapat digambarkan sebagai berikut :

2* 9 S r e 7 9

+engan mengambil 'ontoh perilaku sadar tadi, bagan di atas dapat dijelaskan bahwa mahasiswa )ang sadar -2*. mungkin merasakan penglihatann)a -!e'eptor. menjadi tidak jelas, sehingga tulisan dosen di papan tulis tidak terba'a dengan baik. Menggerakkan kaki menuju ke depan, mengu'apkan minta i=in kepada dosen, tangan menekan saklar lampu merupakan $ffe'tor. b. Mekanisme Pembentukan Perilaku Menurut Aliran Holistik Humanisme! >olistik atau humanisme memandang bahwa perilaku itu bertujuan, )ang berarti aspek aspek intrinsik -niat, motif, tekad. dari dalam diri indi!idu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku, meskipun tanpa ada stimulus )ang datang dari lingkungan. >olistik atau humanisme menjelaskan mekanisme perilaku indi!idu dalam konteks "hat -apa., ho" -bagaimana., dan "hy -mengapa.. #hat -apa. menunjukkan kepada tujuan -goals$incentives$ purpose. apa )ang hendak di'apai dengan perilaku itu. Ho" -bagaimana. menunjukkan kepada jenis dan bentuk 'ara men'apai tujuan -goals$incentives$pupose., )akni perilakun)a itu sendiri. Sedangkan "hy -mengapa. menunjukkan kepada moti!asi )ang menggerakan terjadin)a dan berlangsungn)a perilaku -ho"., baik bersumber dari diri indi!idu itu sendiri -moti!asi instrinsk. maupun )ang bersumber dari luar indi!idu -moti!asi ekstrinsik.. Se'ara skematik rangkaian, proses dan mekanisme terjadin)a perilaku menurut pandangan >olistik, dapat dijelaskan dalam bagan berikut :

0ebutuhan dirasakan -felt needs.

+orongan -motivation.

Akt ) tas +an% ' &akukan ,Instrumental behavior-

&ujuan diha)ati -goals$ incentive.

Berdasarkan bagan di atas tampak bahwa terjadin)a perilaku indi!idu diawali dari adan)a kebutuhan. Setiap indi!idu, demi mempertahankan kelangsungan dan meningkatkan kualitas hidupn)a, akan merasakan adan)a kekurangan kekurangan atau kebutuhan kebutuhan tertentu dalam dirin)a. +alam hal ini, Maslow mengungkapkan jenis jenis kebutuhan indi!idu se'ara hierarkis, )aitu: -1. kebutuhan fisiologikal, seperti : sandang, pangan dan papan/ -2. kebutuhan keamanan, tidak dalam arti fisik, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual/ -". kebutuhan kasih sa)ang atau penerimaan/ -#. kebutuhan prestise atau harga diri, )ang pada umumn)a ter'ermin dalam berbagai simbol simbol status/ dan -?. kebutuhan aktualisasi diri. &ingkatan kebutuhan tersebut dapat diragakan seperti tampak dalam gambar berikut ini :
SELF ACTUALIZATION ESTEEM NEEDS LOVE NEEDS SAFETY NEEDS PHYSIOLOGICAL NEEDS

Sementara itu, Stranger -@ana S)aodih Sukmadinata,244?. mengetengahkan empat jenis kebutuhan indi!idu, )aitu: (1) 0ebutuhan berprestasi -need for achievement., )aitu kebutuhan untuk berkompetisi, baik dengan dirin)a atau dengan orang lain dalam men'apai prestasi )ang tertinggi. (2) 0ebutuhan berkuasa -need for po"er., )aitu kebutuhan untuk men'ari dan memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap orang lain. (3) 0ebutuhan untuk membentuk ikatan -need for affiliation., )aitu kebutuhan untuk mengikat diri dalam kelompok, membentuk keluarga, organisasi ataupun persahabatan. (4) 0ebutuhan takut akan kegagalan -need for fear of failure., )aitu kebutuhan untuk menghindar diri dari kegagalan atau sesuatu )ang menghambat perkembangann)a. 0ebutuhan kebutuhan tersebut selanjutn)a menjadi dorongan -moti!asi. )ang merupakan kekuatan -energi. seseorang )ang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmen)a dalam melaksanakan suatu akti!itas, baik )ang bersumber dari dalam diri indi!idu itu sendiri -motivasi intrinsik. maupun dari luar indi!idu -motivasi ekstrinsik.. ,ika kebutuhan )ang serupa mun'ul kembali maka pola mekanisme perilaku itu akan dilakukan pengulangan -sterotype behavior., sehingga membentuk suatu siklus, )ang dapat digambarkan sebagai berikut :
Motif

(a%a )#a% a&a# "e*e+a

Per !a"# I$%&r#'e$&a!

&ujuan

Berkaitan dengan motif indi!idu, untuk keperluan studi psikologis, motif indi!idu dapat dikelompokkan ke dalam 2 golongan, )aitu : 1. Motif primer -basic motive dan emergency motive./ menunjukkan kepada motif )ang tidak pelajari, dikenal dengan istilah drive, seperti : dorongan untuk makan, minum, melarikan diri, men)erang, men)elamatkan diri dan sejenisn)a. 2. Motif sekunder/ menunjukkan kepada motif )ang berkembang dalam indi!idu karena pengalaman dan dipelajari, seperti : takut )ang dipelajari, motif motif sosial -ingin diterima, konformitas dan sebagain)a., motif motif ob)ektif dan interest -eksplorasi, manipulasi. minat., maksud dan aspirasi serta motif berprestasi. 5ntuk memahami moti!asi indi!idu dapat dilihat dari indikator indikatorn)a, )aitu : -1. durasi kegiatan/ -2. frekuensi kegiatan/ -". persistensi pada kegiatan/ -#. ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan/ -?. de!osi dan pengorbanan untuk men'apai tujuan/ -A. tingkat aspirasi )ang hendak di'apai dengan kegiatan )ang dilakukan/ -B. tingkat kualifikasi prestasi atau produk -out put. )ang di'apai dari kegiatan )ang dilakukan/ -C. arah sikap terhadap sasaran kegiatan. +alam diri indi!idu akan didapati sekian ban)ak motif )ang mengarah kepada tujuan tertentu. +engan beragamn)a motif )ang terdapat dalam indi!idu, adakalan)a indi!idu harus berhadapan dengan motif )ang saling bertentangan atau biasa disebut konflik. Bentuk bentuk konflik tersebut diantaran)a adalah : 1. 2. Approach%approach conflict/ jika indi!idu dihadapkan pada dua motif atau lebih dan semua alternatif motif sama sama kuat, dikehendaki serta bersifat positif. Avoidance%avoidance conflict/ jika indi!idu dihadapkan pada dua motif atau lebih dan semua alternatif motif sama sama kuat namun tidak dikehendaki dan bersifat negatif. Approach%avoidance conflict/ jika indi!idu dihadapkan pada dua motif atau lebih, )ang satu positif dan dikehendaki dan )ang lainn)a motif negatif serta tidak dikehendaki namun sama kuatn)a.

3.

,ika seorang indi!idu dihadapkan pada bentuk bentuk motif seperti dikemukakan di atas tentun)a dia akan mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan dan sangat mungkin menjadi perang batin )ang berkepanjangan. +alam pandangan holistik, disebutkan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam dirin)a, setiap akti!itas )ang dilakukan indi!idu akan mengarah pada tujuan

tertentu. +alam hal ini, terdapat dua kemungkinan, ter'apai atau tidak ter'apai tujuan tersebut. ,ika ter'apai tentun)a indi!idu merasa puas dan memperoleh keseimbangan diri -homeostatis.. @amun sebalikn)a, jika tujuan tersebut tidak ter'apai dan kebutuhann)a tidak terpenuhi maka dia akan ke'ewa atau dalam psikologi disebut frustrasi. 7eaksi indi!idu terhadap frustrasi akan beragam bentuk perilakun)a, bergantung kepada akal sehatn)a -reasoning& inteligensi.. ,ika akal sehatn)a berani mengahadapi kenyataan maka dia akan lebih dapat men)esuaikan diri se'ara sehat dan rasional -"ell adjustment.. @amun, jika akal sehatn)a tidak berfungsi sebagaimana mestin)a, perilakun)a lebih dikendalikan oleh sifat emosinaln)a, maka dia akan mengalami pen)esuaian diri )ang keliru -maladjusment.. Bentuk perilaku salah suai -maldjustment., diantaran)a : -1. agresi marah/ -2. ke'emasan tak berda)a/ -". regresi -kemunduran perilaku./ -#. fiksasi/ -?. represi -menekan perasaan./ -A. rasionalisasi -men'ari alasan./ -B. pro)eksi -melemparkan kesalahan kepada lingkungan./ -C. sublimasi -men)alurkan hasrat dorongan pada ob)ek )ang sejenis./ -D. kompensasi -menutupi kegagalan atau kelemahan dengan sukses di bidang lain./ -14. berfantasi -dalam angan angann)a, seakan akan ia dapat men'apai tujuan )ang didambakann)a.. +i sinilah peran guru untuk sedapat mungkin membantu para peserta didikn)a agar terhindar dari konflik )ang berkepanjangan dan rasa frustasi )ang dapat menimbulkan perilaku salah suai. Sekaligus juga dapat memberikan bimbingan untuk mengatasin)a apabila peserta didik mengalami konflik )ang berkepanjangan dan frustrasi. 5ntuk lebih jelasn)a, di bawah ini akan dikemukakan 'ontoh terbentukn)a perilaku berdasarkan pendekatan holistik. Contoh # : 0arena gagal mengikuti mengikuti testing pada salah satu Eakultas di $erguruan &inggi ternama melalui jalur 5M$&@ -frustration., dan setelah mempertimbangkan segala sesuatun)a -moralitas., se'ara sukarela Arjuna memutuskan untuk melanjutkan pada salah program studi )ang ada di E0%$ 5@%05 -sublimasi.. 0etika mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan )ang merupakan salah satu mata kuliah )ang wajib diikuti para mahasiswa, sejak awal dia sudah men)adari bahwa dia kekurangan pengetahuan, sikap dan keterampilann)a dalam bidang $sikologi $endidikan sehingga dia men)adari $sikologi $endidikan merupakan kebutuhan bagi dirin)a -need felt. dalam rangka men'apai tujuan tujuann)a -goals$incentives.. 5ntuk tujuan jangka pendekn)a, dengan berbekal kesadaran diri bahwa dia memiliki potensi dalam bidang psikologi pendidikan, dia berharap dapat memperoleh kemampuan baru berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan )ang berhubungan dengan psikologi pendidikan, )ang diperolehn)a dari setiap pertemuan tatap muka dengan dosen.

&ujuan jangka menengah, pada akhir semester dia berharap lulus mata kuliah $sikologi $endidikan dengan mendapatkan nilai A -kebutuhan harga diri.. Selain itu, nanti pada saat mengikuti $rogram $raktek ;apangan -$$;., dia berharap dapat melaksanakann)a dengan sebaik baikn)a. Sedangkan tujuan )ang ingin di'apai untuk jangka panjang, dia benar benar berharap dapat menjadi guru )ang efektif dan kompeten. 0einginan dan tujuan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam bidang psikologi pendidikan, memperoleh kesuksesan belajar dengan mendapatkan nilai A, memperoleh kesuksesan dalam mengikuti $rogram $raktek ;apangan -$$;., keinginan menjadi guru )ang efektif dan kompeten kemudian berkembang menjadi dorongan )ang kuat dalam dirin)a -motivasi intrinsik. $ada saat mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan dia senantiasa aktif bertan)a dan mengemukakan pendapatn)a tentang materi )ang disampaikan, memba'a dan mengkaji buku buku psikologi pendidikan )ang diwajibkan dan dianjurkan oleh dosen. Setiap tugas )ang diberikan diselesaikan dengan sebaik baikn)a dan tepat waktu. +ia juga sangat men)ukai diskusi tentang psikologi pendidikan dengan teman temann)a di luar kelas -perilaku instrumental.. Berkat akti!itas dan kesungguhann)a dalam mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan, dia memperoleh pengetahuan )ang luas, sikap )ang positif dan memiliki keterampilan )ang bisa dibanggakan dalam menerapkan prinsip prinsip psikologi. $ada akhir semester, dia memperoleh nilai terbaik di kelasn)a, pada saat $$; dia termasuk mahasiswa praktikan )ang disukai oleh peserta didikn)a, bahkan kepala sekolahn)a meminta dia untuk menjadi guru di sekolah menjadi tempat praktekn)a. Setelah dia selesai kuliah dia menjadi guru di sebuah sekolah, para peserta didik sangat men)enangi dia karena dia sangat dekat dan akrab dengan peserta didikn)a. Begitu juga, rekan rekan seprofesin)a sangat hormat dan kagum atas kinerjan)a sebagai guru. $ada saat mengikuti lomba pemilihan guru berprestasi tingkat kabupaten, dia berhasil meraih sebagai juara pertama. +ia sangat mens)ukuri atas segala keberhasilann)a, baik ketika selama menjadi mahasiswa maupun setelah menjadi guru -homeostatis.. Bagi dirin)a, $erkuliahan $sikologi $endidikan telah mendasari dia menjadi seorang )ang sukses. Contoh ( : Astrajingga rekan seangkatan Arjuna. +ia ber'ita 'ita menjadi seorang ekonom, karena gagal mengikuti mengikuti testing pada Eakultas Fkonomi di $erguruan &inggi ternama melalui jalur 5M$&@ -frustration., kemudian dia dipaksa orang tuan)a untuk melanjutkan pada salah satu program studi di E0%$ 5@%05 -motivasi ekstrinsik8substitusi., sehingga selama kuliah, dia belum menemukan apa tujuan kuliahn)a.

+ia tidak begitu berminat mengikuti perkuliahan mata kuliah kependidikan, termasuk mata kuliah $sikologi $endidikan -kurang merasakan adanya kebutuhan dan kekurangan motivasi.. $ikirann)a selalu terganggu bahwa seolah olah dia sedang kuliah pada Eakutas Fkonomi di $erguruan &inggi )ang diidam idamkann)a dan dia merasa seolah olah bakal menjadi Fkonom -fantasi.. +ia sering tidak masuk kuliah, sekalipun dia masuk kuliah han)a sebatas takut dimarahi oleh dosen )ang bersangkutan dan takut din)atakan tidak lulus -kebutuhan rasa aman.. &ugas tugas )ang diberikan dosen pun jarang dikerjakan, kalaupun dikerjakan han)a alakadarn)a dan selalu telat disetorkan. +ia dihadapkan pada perang batin antara terus melanjutkan studi )ang tidak sesuai dengan 'ita 'itan)a atau keluar dari kuliah dengan resiko orang tua akan marah besar terhadap dirin)a -conflict.. Selama satu semester mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan, dia han)a memperoleh sebagian ke'il saja pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan dan pada akhirn)a dia din)atakan tidak lulus dan terpaksa harus mengikuti remedial. Sambil menangis -regresi., dia men)alahkan dosen bahwa dosenn)a tidak be'us mengajar -proyeksi.. .. Taksono/ P$! &aku In' ) 'u 0alau perilaku indi!idu men'akup segala pern)ataan hidup, betapa ban)ak kata )ang harus dipergunakan untuk mendeskripsikann)a. 5ntuk keperluan studi tentang perilaku kiran)a perlu ada sistematika pengelompokan berdasarkan kerangka berfikir tertentu -taksonomi..+alam konteks pendidikan, Bloom mengungkapkan tiga kawasan -domain. perilaku indi!idu beserta sub kawasan dari masing masing kawasan, )akni : a. 0awasan 0ognitif/ )aitu kawasan )ang berkaitan aspek aspek intelektual atau berfikir8nalar.

1. $engetahuan -kno"ledge./
$engetahuan merupakan aspek kognitif )ang paling rendah tetapi paling mendasar. +engan pengetahuan indi!idu dapat mengenal dan mengingat kembali suatu objek, ide prosedur, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, atau kesimpulan. +ilihat dari objek )ang diketahui -isi. pengetahuan dapat digolongkan sebagai berikut : a. Mengetahui sesuatu se'ara khusus/ terdiri dari : Mengetahui terminologi )aitu berhubungan dengan mengenal atau mengingat kembali istilah atau konsep tertentu )ang din)atakan dalam bentuk simbol, baik berbentuk !erbal maupun non !erbal. Mengetahui fakta tertentu )aitu mengenal atau mengingat kembali tanggal, peristiwa, orang tempat, sumber informasi, kejadian masa lalu, kebuda)aan mas)arakat tertentu, dan 'iri 'iri )ang tampak dari keadaan alam tertentu. b. Mengetahui tentang 'ara untuk memproses atau melakukan sesuatu. Mengetahui kebiasaan atau 'ara mengetengahkan ide atau pengalaman

Mengetahui urutan dan ke'enderungan )aitu proses, arah dan gerakan suatu gejala atau fenomena pada waktu )ang berkaitan. Mengetahui penggolongan atau pengkategorisasian. Mengetahui kelas, kelompok, perangkat atau susunan )ang digunakan di dalam bidang tertentu, atau memproses sesuatu. Mengetahui kriteria )ang digunakan untuk mengidentifikasi fakta, prinsip, pendapat atau perlakuan. Mengetahui metodologi, )aitu perangkat 'ara )ang digunakan untuk men'ari, menemukan atau men)elesaikan masalah. Mengetahui hal hal )ang uni!ersal dan abstrak dalam bidang tertentu, )aitu ide, bagan dan pola )ang digunakan untuk mengorganisasi suatu fenomena atau pikiran. Mengetahui prinsip dan generalisasi Mengetahui teori dan struktur.

2. $emahaman -comprehension.
$emahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti merupakan kegiatan mental intelektual )ang mengorganisasikan materi )ang telah diketahui. &emuan temuan )ang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi, peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif )ang ada. &emuan temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi dengan struktur kognitif )ang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. &ingkatan dalam pemahaman ini meliputi :

a. translasi )aitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa


perubahan makna. Misalkan simbol dalam bentuk kata kata diubah menjadi gambar, bagan atau grafik/

b. interpretasi )aitu menjelaskan makna )ang terdapat dalam simbol, baik


dalam bentuk simbol !erbal maupun non !erbal. Seseorang dapat dikatakan telah dapat menginterpretasikan tentang suatu konsep atau prinsip tertentu jika dia telah mampu membedakan, memperbandingkan atau mempertentangkann)a dengan sesuatu )ang lain. <ontoh sesesorang dapat dikatakan telah mengerti konsep tentang (moti!asi kerja* dan dia telah dapat membedakann)a dengan konsep tentang *moti!asi belajar*/ dan

'. Ekstrapolasi/ )aitu melihat ke'enderungan, arah atau kelanjutan dari suatu
temuan. Misaln)a, kepada siswa dihadapkan rangkaian bilangan 2, ", ?, B, 11, dengan kemapuan ekstrapolasin)a tentu dia akan mengatakan bilangan ke A adalah 1" dan ke B adalah 1D. 5ntuk bisa seperti itu, terlebih dahulu di'ari prinsip apa )ang bekerja diantara kelima bilangan itu. ,ika ditemukan bahwa kelima bilangan tersebut adalah urutan bilangan prima, maka kelanjutannn)a dapat din)atakan berdasarkan prinsip tersebut.

". $enerapan -application.


Menggunakan pengetahuan untuk meme'ahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari. Seseorang dikatakan menguasai kemampuan ini jika ia dapat memberi 'ontoh, menggunakan, mengklasifikasikan, memanfaatkan, men)elesaikan dan mengidentifikasi hal hal )ang sama. <ontoh, dulu ketika pertama kali diperkenalkan kereta api kepada petani di Amerika, mereka berusaha untuk memberi nama )ang 'o'ok bagi alat angkutan tersebut. Satu satun)a alat transportasi )ang sudah dikenal pada waktu itu adalah kuda. Bagi mereka, ingat kuda ingat transportasi. +engan pemahaman demikian, maka mereka memberi nama pada kereta api tersebut dengan iron horse -kuda besi.. >al ini menunjukkan bagaimana mereka menerapkan konsep terhadap sebuah temuan baru.

#. $enguraian -analysis./
Menentukan bagian bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar bagian tersebut, melihat pen)ebab pen)ebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen argumen )ang men)okong suatu pern)ataan. Se'ara rin'i Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, )aitu : a. Menganalisis unsur : 0emampuan melihat asumsi asumsi )ang tidak din)atakan se'ara eksplisit pada suatu pern)ataan 0emampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa. 0emampuan untuk membedakan pern)ataan faktual dengan pern)ataan normatif. 0emampuan untuk mengidentifikasi motif motif dan membedakan mekanisme perilaku antara indi!idu dan kelompok. 0emampuan untuk memisahkan kesimpulan dari pern)ataan pern)ataan )ang mendukungn)a. b. Menganalisis hubungan 0emampuan untuk melihat se'ara komprehensif interrelasi antar ide dengan ide. 0emampuan untuk mengenal unsur unsur khusus )ang membenarkan suatu pern)ataan. 0emampuan untuk mengenal fakta atau asumsi )ang esensial )ang mendasari suatu pendapat atau tesis atau argumen argumen )ang mendukungn)a. 0emampuan untuk memastikan konsistensin)a hipotesis dengan informasi atau asumsi )ang ada.

0emampuan untuk menganalisis hubungan di antara pern)ataan dan argumen guna membedakan mana pern)ataan )ang rele!an mana )ang tidak. 0emampuan untuk mendeteksi hal hal )ang tidak logis di dalam suatu argumen. 0emampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur unsur )ang penting dan )ang tidak penting di dalam perhitungan historis.

'. Menganalisis prinsip prinsip organisasi 0emampuan untuk menguraikan antara bahan dan alat 0emampuan untuk mengenal bentuk dan pola kar)a seni dalam rangka memahami maknan)a. 0emampuan untuk mengetahui maksud dari pengarang suatu kar)a tulis, sudut pandang atau 'iri berfikirn)a dan perasaan )ang dapat diperoleh dalam kar)an)a. 0emampuan untuk melihat teknik )ang digunakan dalam me)usun suatu materi )ang bersifat persuasif seperti ad!ertensi dan propaganda.

?. Memadukan -synthesis.
Menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau menjadi suatu hal )ang baru. 0emampuan berfikir induktif dan kon!ergen merupakan 'iri kemampuan ini. <ontoh: memilih nada dan irama dan kemudian manggabungkann)a sehingga menjadi gubahan musik )ang baru, memberi nama )ang sesuai bagi suatu temuan baru, men'iptakan logo organisasi.

A. $enilaian -evaluation.
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar salah, baik buruk, atau bermanfaat 1 tak bermanfaat berdasarkan kriteria kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. &erdapat dua kriteria pembenaran )ang digunakan, )aitu : a. $embenaran berdasarkan kriteria internal/ )ang dilakukan dengan memperhatikan konsistensi atau ke'ermatan susunan se'ara logis unsur unsur )ang ada di dalam objek )ang diamati. b. $embenaran berdasarkan kriteria eksternal/ )ang dilakukan berdasarkan kriteria kriteria )ang bersumber di luar objek )ang diamati., misaln)a kesesuaiann)a dengan aspirasi umum atau ke'o'okann)a dengan kebutuhan pemakai.

b. 0awasan Afektif/ )aitu kawasan )ang berkaitan aspek aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagain)a.

1. $enerimaan -receiving$attending.
0awasan penerimaan diperin'i ke dalam tiga tahap, )aitu : a. 0esiapan untuk menerima -a"areness., )aitu adan)a kesiapan untuk berinteraksi dengan stimulus -fenomena atau objek )ang akan dipelajari., )ang ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi perhatian pada stimulus )ang bersangkutan. b. 0emauan untuk menerima -"illingness to receive., )aitu usaha untuk mengalokasikan perhatian pada stimulus )ang bersangkutan. '. Mengkhususkan perhatian -controlled or selected attention.. Mungkin perhatian itu han)a tertuju pada warna, suara atau kata kata tertentu saja.

2. Sambutan -responding.
Mengadakan aksi terhadap stimulus, )ang meliputi proses sebagai berikut : a. 0esiapan menanggapi -ac'uiescene of responding.. <ontoh : mengajukan pertan)aan, menempelkan gambar dari tokoh )ang disenangi pada tembok kamar )ang bersangkutan, atau mentaati peraturan lalu lintas. b. 0emauan menanggapi -"illingness to respond., )aitu usaha untuk melihat hal hal khusus di dalam bagian )ang diperhatikan. Misaln)a pada desain atau warna saja. '. 0epuasan menanggapi -satisfaction in response., )aitu adan)a aksi atau kegiatan )ang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan keinginan mengetahui. <ontoh kegiatan )ang tampak dari kepuasan menanggapi ini adalah bertan)a, membuat 'oretan atau gambar, memotret dari objek )ang menjadi pusat perhatiann)a, dan sebagain)a.

". $enghargaan -valuing.


$ada tahap ini sudah mulai timbul proses internalisasi untuk memiliki dan mengha)ati nilai dari stimulus )ang dihadapi. $enilaian terbagi atas empat tahap sebagai berikut : a. Menerima nilai -acceptance of value., )aitu kelanjutan dari usaha memuaskan diri untuk menanggapi se'ara lebih intensif. b. Men)eleksi nilai )ang lebih disenangi -preference for a value. )ang din)atakan dalam usaha untuk men'ari 'ontoh )ang dapat memuaskan perilaku menikmati, misaln)a lukisan )ang memiliki )ang memuaskan. '. 0omitmen )aitu kesetujuan terhadap suatu nilai dengan alasan alasan tertentu )ang mun'ul dari rangkaian pengalaman. 0omitmen ini din)atakan dengan rasa senang, kagum, terpesona. 0agum atas keberanian seseorang, menunjukkan komitmen terhadap nilai keberanian )ang dihargain)a.

#. $engorganisasian -organi(ation.

$ada tahap ini )ang bersangkutan tidak han)a menginternalisasi satu nilai tertentu seperti pada tahap komitmen, tetapi mulai melihat beberapa nilai )ang rele!an untuk disusun menjadi satu sistem nilai. $roses ini terjadi dalam dua tahapan, )akni : a. 0onseptualisasi nilai, )aitu keinginan untuk menilai hasil kar)a orang lain, atau menemukan asumsi asumsi )ang mendasari suatu moral atau kebiasaan. b. $engorganisasian sistem nilai, )aitu men)usun perangkat nilai dalam suatu sistem berdasarkan tingkat preferensin)a. +alam sistem nilai ini )ang bersangkutan menempatkan nilai )ang paling disukai pada tingkat )ang amat penting, men)usul kemudian nilai )ang dirasakan agak penting, dan seterusn)a menurut urutan kepentingan.atau kesenangan dari diri )ang bersangkutan.

?. 0arakterisasi -characteri(ation..
0arakterisasi )aitu kemampuan untuk mengha)ati atau mempribadikan sistem nilai 0alau pada tahap pengorganisasian di atas sistem nilai sudah dapat disusun, maka susunan itu belum konsisten di dalam diri )ang bersangkutan. Artin)a mudah berubah ubah sesuai situasi )ang dihadapi. $ada tahap karakterisasi, sistem itu selalu konsisten. $roses ini terdiri atas dua tahap, )aitu : a. 3eneralisasi, )aitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari suatu sudut pandang tertentu. b. 0arakterisasi, )aitu mengembangkan pandangan hidup tertentu )ang memberi 'orak tersendiri pada kepribadian diri )ang bersangkutan.

'. 0awasan $sikomotor/ )aitu kawasan )ang berkaitan dengan aspek aspek
keterampilan )ang melibatkan fungsi sistem s)araf dan otot -neuronmuscular system. dan fungsi psikis. 0awasan ini terdiri dari : -a. kesiapan - set./ -b. peniruan -imitation./ -'. membiasakan -habitual./ -d. men)esuaikan -adaptation. dan -e. men'iptakan -origination. 1. 0esiapan )aitu berhubungan dengan kesediaan untuk melatih diri tentang keterampilan tertentu )ang din)atakan dengan usaha untuk melaporkan kehadirann)a, mempersiapkan alat, men)esuaikan diri dengan situasi, menjawab pertan)aan. 2. Meniru adalah kemampuan untuk melakukan sesuai dengan 'ontoh )ang diamatin)a walaupun belum mengerti hakikat atau makna dari keterampilan itu. Seperti anak )ang baru belajar bahasa meniru kata kata orang tanpa mengerti artin)a. ". Membiasakan )aitu seseorang dapat melakukan suatu keterampilan tanpa harus melihat 'ontoh, sekalipun ia belum dapat mengubah polan)a.

#. Adaptasi )aitu seseorang sudah mampu melakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan atau situasi tempat keterampilan itu dilaksanakan. ?. Men'iptakan -origination. di mana seseorang sudah mampu men'iptakan sendiri suatu kar)a. Sementara itu, Abin S)amsuddin Makmun- 244". memerin'i dengan tahapan )ang berbeda, )aitu : sub kawasan ini

1. 3erakan refleks -refle) movements.. Basis semua perilaku bergerak atau respons
terhadap stimulus tanpa sadar, misaln)a : melompat, menunduk, berjalan, dan sebagain)a. 3erakan dasar biasa -Basic fundamental movements. )aitu gerakan )ang mun'ul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui praktik, )ang terpola dan dapat ditebak. 3erakan $ersepsi -Perceptual abilities. )aitu gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan perseptual. 3erakan fisik -Physical Abilities. )aitu gerakan )ang menunjukkan da)a tahan -endurance., kekuatan -strength., kelenturan -fle)ibility. dan kegesitan. 3erakan terampil skilled movements! )aitu dapat mengontrol berbagai tingkatan gerak se'ara terampil, tangkas, dan 'ekatan dalam melakukan gerakan )ang sulit dan rumit -kompleks.. 3erakan indah dan kreatif *on%discursive communication! )aitu mengkomunikasikan perasan melalui gerakan, baik dalam bentuk gerak estetik: gerakan gerakan terampil )ang efisien dan indah maupun gerak kreatif: gerakan gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran.

2.

". #. ?.

A.

0. P$!anan 'an P$n%a!uh P$n' ' kan t$!ha'a1 P$!u2ahan 'an P$!k$/2an%an P$! &aku $endidikan memang sejak =aman dahulu kala menjadi salah satu bentuk usaha manusia dalam rangka mempertahankan keberlangsungan eksistensi kehidupan maupun buda)a manusia itu sendiri. Bagi kalangan beha!iorisme, pendidikan dipahami sebagai sebagai alat pembentukan watak, alat pelatihan keterampilan, alat mengasah otak, serta media untuk meningkatkan keterampilan. Sementara kalangan humanisme, pendidikan lebih di)akini sebagai suatu media atau wahana untuk menanamkan nilai nilai moral dan ajaran keagamaan, atau sebagai wahana untuk memanusiakan manusia, serta wahana untuk pembebasan manusia. $en)elenggaraan pendidikan selanjutn)a menjadi kewajiban kemanusiaan dalam rangka mempertahankan kehidupann)a. Melihat begitu pentingn)a pendidikan bagi umat manusia, ban)ak peradaban manusia )ang (mewajibkan* mas)arakatn)a untuk tetap menjaga keberlangsungan pendidikan.

:ang menjadi persoalan, sejauhmanakah pendidikan dapat mempengaruhi perubahan dan perkembangan perilaku indi!idu. Bagaimana pula kontribusi indi!idu itu sendiri terhadap perubahan dan perkembangan perilakun)a. +engan menggunakan konsep dasar psikologis, khususn)a dalam pandangan beha!iorisme, pendidikan pada hakekatn)a merupakan usaha conditioning -pen'iptaan seperangkat stimulus. )ang diharapkan dapat menghasilkan pola pola perilaku -seperangkat respons. tertentu, )ang dimanifestasikan dalam bentuk perubahan dan perkembangan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Seberapa besar tingkat atau derajat perubahan dan perkembangan perilaku )ang di'apai melalui usaha 1 usaha conditioning dikenal dengan istilah prestasi belajar atau hasil belajar achievement!++engan demikian, menurut pandangan beha!iorisme, arah dan kualifikasi perubahan dan perkembangan perilaku akan sangat bergantung pada faktor S -conditioning.. Sementara itu, dalam pandangan humanisme bahwa justru organisme atau indi!idu itu sendiri )ang memegang peranan penting dalam suatu proses belajar atau proses pendidikann)a. $ada dasarn)a indi!idu sejak lahir sudah dibekali potensi potensi tertentu, terutama potensi intelektual, selanjutn)a dengan bantuan atau tanpa bantuan orang lain, indi!idu )ang bersangkutan berupa)a aktif mengembangkan segenap potensi )ang dimilikin)a melalui interaksi dengan lingkungann)a, termasuk lingkungan sekolah. Sehingga potensi )ang semula masih bersifat laten -terpendam. dapat diaktualisasikan menjadi prestasi. ,ika kita amati dari kedua pandangan tersebut tampak ada hal )ang kontras. Menurut pandangan beha!iorisme hasil belajar indi!idu merupakan hasil reaktif dari lingkungan. Sedangkan dalam pandangan humanisme, hasil belajar indi!idu merupakan hasil dari upa)a aktif dan pro aktifn)a terhadap lingkungan. +engan adan)a perbedaan pandangan tersebut men)ebabkan pula terjadin)a perbedaan perbedaan dalam pendekatan dan teknis proses pendidikan. 9alaupun demikian, harus diakui bahwa kedua pandangan tersebut memiliki peranan penting dan memberikan kontribusi terhadap perubahan dan perkembangan pribadi atau perilaku indi!idu. Se'ara skematik, pengaruh fungsional pendidikan terhadap perubahan dan perkembangan perilaku, dapat dijelaskan dalam bagan berikut ini :

$ 6 f -S,2.
$6 person -pribadi, perilaku. f 6 fun'tion -fungsi. S6stimulus -pendidikan8belajar. 26organisme <ontoh : 5ntuk memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang $sikologi $endidikan -$., seorang mahasiswa -2. dengan segala karakteristikn)a -kondisi fisik, bakat, minat,

moti!asi, hasil belajar sebelumn)a serta karakteristik lainn)a. mengikuti kegiatan belajar $sikologi $endidikan. Melalui interaksi belajar mengajar )ang disepakati dengan +osen, dia memperoleh sejumlah pengalaman belajar, misaln)a melalui: diskusi dengan teman, memba'a dan mengkaji buku buku )ang rele!an, mengobser!asi perilaku di kelas, bahkan melakukan penelitian, maka pada akhirn)a, dia mendapatkan pengetahuan, sikap dan memiliki keterampilan baru tentang psikologi pendidikan, baik untuk kepentingan diri pribadi sehari hari maupun dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjadi guru kelak di kemudian hari. +engan demikian, kiran)a bisa dipahami bahwa perubahan perilaku atau diperolehn)a kemampuan indi!idu, disamping dihasilkan melalui kegiatan pendidikan -belajar. juga dipengaruhi oleh faktor internal dari indi!idu itu sendiri. D. Lat han Soa& : P & han Gan'a : $ilihlah salah satu jawaban )ang menurut Anda paling tepat, dengan 'ara memberikan tanda silang -G. H 2. $sikologi pendidikan dapat diartikan sebagai : 1. 2. ". #. %lmu ,iwa %lmu )ang mempelajari tentang perilaku peserta didik . %lmu )ang mempelajari perilaku indi!idu dalam situasi pendidikan. a, b, dan ' benar

". Beberapa pers)aratan ilmu )ang sudah dipenuhi oleh $sikologi $endidikan, kecuali :
a. Memiliki ob)ek )ang jelas )aitu perilaku indi!idu )ang terlibat dalam pendidikan. b. 0onsep dan teori $sikologi $endidikan diperoleh berdasarkan upa)a )ang sistematis, baik melalui pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. *. Menjadi pedoman bagi para pendidik dalam mengembangkan proses pendidikan. ,. Memberikan manfaat untuk kepentingan efekti!itas dan efisiensi pendidikan. #. Arti penting $sikologi $endidikan bagi guru adalah : a. b. '. d. 3uru dapat menjalankan peran tugas dan fungsin)a se'ara efektif dan efisien 3uru dapat meren'anakan pembelajaran dengan sebaik baikn)a 3uru dapat melaksanakan pembelajaran se'ara efektif. 3uru dapat menilai peserta didikn)a se'ara efisien.

?. Mekanisme terbentukn)a perilaku sadar menurut pandangan Beha!iorisme a. b. '. d. 9 S S S 2 9S 2w 7 7 2 7 7 9 9

A. +i bawah ini merupakan jenis jenis kebutuhan indi!idu )ang dikemukakan oleh Maslow,
kecuali : a. 0ebutuhan akan prestasi. b. 0ebutuhan akan harga diri. '. 0ebutuhan akan rasa aman. d. 0ebutuhan akan aktualisasi diri. B. 0onflik )ang dialami jika indi!idu dihadapkan pada dua motif atau lebih dan semua alternatif motif sama sama kuat namun tidak dikehendaki dan bersifat negatif. a. Approa'h a!oidan'e 'onfli't b. Approa'h approa'h 'onfli't '. A!oidan'e a!oidan'e 'onfli't d. a, b , dan ' benar C. +i bawah ini merupakan indikator untuk mengetahui tingkat moti!asi indi!idu. a. durasi, frekuensi dan persistensi kegiatan. b. ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan. '. tingkat kualifikasi prestasi atau produk -out put. )ang di'apai dari kegiatan )ang dilakukan dan arah sikap terhadap sasaran kegiatan. d. a, b, dan ' benar D. 7eaksi frustasi indi!idu atas kegagalan dalam men'apai tujuan dan tidak terpenuhin)a kebutuhan indi!idu dengan 'ara men'ari kambing hitam. a. agresi b. regresi '. fiksasi d. pro)eksi 14. +i bawah ini merupakan kemampuan )ang berkaitan dengan perilaku kawasan afektif. a. e!aluasi b. @on dis'ursi!e 'ommuni'ation '. 'hara'teri=ation b) !alue or !alue 'ompleI d. a, b dan ' benar 11. +apat men)impulkan, menghubungkan, menggabungkan merupakan indikator atau kata kerja operasional untuk mengukur perubahan perilaku dalam aspek : a. appli'ation b. anal)sis '. s)nthesis d. e!aluation U!a an 1. ,elaskan peranan dan pengaruh pendidikan terhadap perubahan dan perkembangan perilaku indi!idu H 2. 5raikan dan berikan gambaran se'ara skematik tentang mekanisme pembentukan perilaku dan pribadi indi!idu menurut aliran holistik H

BAB II KERAGAMAN INDIVIDU DALAM KECAKAPAN DAN KEPRIBADIAN


ujuan :

A. T

Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan Anda dapat : 1. Mendefinisikan ke'akapan n)ata, ke'akapan potensial, ke'erdasan -inteligensi., dan kepribadian 2. Mengidentifikasi tentang indikator ke'erdasan, ukuran ke'erdasan, 'iri 'iri keberbakatan, aspek aspek kepribadian. ". Menjelaskan tentang teori teori ke'erdasan dan pengukuran ke'erdasan. #. Menganalis faktor faktor )ang mempengaruhi timbuln)a keragaman dalam ke'akapan dan kepribadian.

B. Pokok Bahasan 1. 0eragaman %ndi!idu dalam 0e'akapan dan 0epribadian. 2. Eaktor Eaktor )ang Mempengaruhi &imbuln)a 0eragaman 0epribadian. dalam 0e'akapan dan

C. Int sa! Ba"aan #. K$!a%a/an In' ) 'u 'a&a/ K$"aka1an 'an K$1! 2a' an +alam melaksanakan tugasn)a, seorang guru mungkin akan dihadapkan dengan puluhan atau bahkan ratusan peserta didikn)a, dengan masing masing karakateristik )ang dimilikin)a. +i antara sekian ban)ak karakteristik )ang dimiliki peserta didik, )ang penting dan perlu diketahui guru adalah berkenaan dengan ke'akapan dan kepribadian peserta didikn)a.+ari segi ke'epatan belajar, ada peserta didik )ang menunjukkan 'epat dalam menangkap pelajaran, namun sebalikn)a ada juga )ang sangat lambat. +ari segi

kepribadian, guru akan berhadapan dengan 'iri 'iri kepribadian para peserta didikn)an)a )ang khas atau unik. Berhadapan dengan peserta didik )ang memiliki ke'epatan belajar dan memiliki 'iri 'iri kepribadian )ang positif, guru mungkin akan menganggap seolah olah tidak ada hambatan. @amun ketika berhadapan dengan peserta didik )ang lambat dalam belajar atau 'iri 'iri kepribadian )ang negatif, adakalan)a guru dibuat frustrasi. 5jung ujungn)a dia langsung saja akan men)impulkan bahwa peserta didiklah )ang salah. $eserta didik dianggap kurang rajin, bodoh, malas, kurang sungguh sungguh dan sebagain)a. ,ika saja guru tersebut dapat memahami tentang keragaman indi!idu, belum tentu dia akan langsung menarik kesimpulan bahwa peserta didiklah )ang salah. &erlebih dahulu mungkin dia akan mempelajari latar belakang sosio psikologis peserta didikn)a, sehingga akan diketahui se'ara akurat kenapa peserta didik itu lambat dalam belajar, selanjutn)a dia berusaha untuk menemukan solusin)a dan menetukan tindakan apa )ang paling mungkin bisa dilakukan agar peserta didik tersebut dapat mengembangkan perilaku dan pribadin)a se'ara optimal. Membi'arakan tentang keragaman indi!idu se'ara luas dan mendalam sebetuln)a sudah merupakan kajian tersendiri )aitu dalam bidang Psikologi ,iferensial. 5ntuk kepentingan pengetahuan guru dalam memahami peserta didikn)a, di bawah ini akan diuraikan dua jenis keragaman indi!idu )aitu keragaman dalam ke'akapan dan kepribadian. a. K$!a%a/an In' ) 'u 'a&a/ K$"aka1an 0e'akapan indi!idu dapat dibagi kedalam dua bagian )aitu ke'akapan n)ata -actual ability. dan ke'akapan potensial -potential ability.. 0e'akapan n)ata -actual ability. )aitu ke'akapan )ang diperoleh melalui belajar -achivement atau prestasi., )ang dapat segera didemonstrasikan dan diuji sekarang. Misalkan, setelah selesai mengikuti proses perkuliahan -kegiatan tatap muka di kelas., pada akhir perkuliahan mahasiswa diuji oleh dosen tentang materi )ang disampaikann)a -tes formatif.. 0etika mahasiswa mampu menjawab dengan baik tentang pertan)aan dosen, maka kemampuan tersebut merupakan atau ke'akapan n)ata -achievement.. Sedangkan ke'akapan potensial merupakan aspek ke'akapan )ang masih terkandung dalam diri indi!idu dan diperoleh dari faktor keturunan -herediter.. 0e'akapan potensial dapat dibagi ke dalam dua bagian )aitu ke'akapan dasar umum -inteligensi atau kecerdasan. dan ke'akapan dasar khusus -bakat atau aptitudes.. <.$. <haplin -1DB?. memberikan pengertian inteligensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif+ $ada awaln)a teori inteligensi masih bersifat unidimensional -ke'erdasan tunggal., )akni han)a berhubungan dengan aspek intelektual saja, seperti teori inteligensi )ang dikemukakan oleh <harles Spearman -1D4#. dengan teori (-"o .actors* n)a. Menurut pendapatn)a bahwa inteligensi terdiri dari kemampuan umum )ang diberi

kode (g* -genaral factor. dan kemampuan khusus )ang diberi kode (s* -specific factor.. Selanjutn)a, &hurstone -1D"C. mengemukakan teori (Primary Mental Abilities*, bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, )aitu : -1. kemampuan berbahasa -verbal comprehension./ -2. kemampuan mengingat -memory./ -". kemampuan nalar atau berfikir -reasoning./ -#. kemampuan tilikan ruangan -spatial factor./ -?. kemampuan bilangan -numerical ability./ -A. kemampuan menggunakan kata kata -"ord fluency./ dan -B. kemampuan mengamati dengan 'epat dan 'ermat -perceptual speed.. Sementara itu, ,.$. 3uilford mengemukakan bahwa inteligensi dapat dilihat dari tiga kategori dasar atau (faces of intellect*, )aitu : 1. 2perasi Mental -$roses Befikir. a. /ognition -men)impan informasi )ang lama dan menemukan informasi )ang baru.. b. Memory 0etention -ingatan )ang berkaitan dengan kehidupan sehari hari..

*. Memory 0ecording -ingatan )ang segera.. ,. ,ivergent Production -berfikir melebar6ban)ak kemungkinan jawaban8
alternatif.. e. /onvergent Production -berfikir memusat6 han)a satu kemungkinan jawaban8alternatif.. -. Evaluation -mengambil keputusan tentang apakah suatu itu baik, akurat, atau memadai.. 2. <ontent -%si )ang +ipikirkan. a. 1isual bentuk konkret atau gambaran!+ b. Auditory+ *. #ord Meaning semantic!+ ,. 2ymbolic informasi dalam bentuk lambang& kata%kata atau angka dan notasi musik!+ e. Behavioral -interaksi non !erbal )ang diperoleh melalui penginderaan, ekspresi muka atau suara.. ". $rodu't ->asil Berfikir. a. 5nit -item tunggal informasi.. b. 0elas -kelompok item )ang memiliki sifat sifat )ang sama.. *. 7elasi -keterkaitan antar informasi.. ,. Sistem -kompleksitas bagian saling berhubungan.. e. &ransformasi -perubahan, modifikasi, atau redefinisi informasi.. -. %mplikasi -informasi )ang merupakan saran dari informasi item lain.. Belakangan ini ban)ak orang menggugat tentang ke'erdasan intelektual -unidimensional., )ang konon dianggap sebagai anugerah )ang dapat mengantarkan

kesuksesan hidup seseorang. $ertan)aan mun'ul, bagaimana dengan tokoh tokoh dunia, seperti Mo=art dan Betho!en dengan kar)a kar)a musikn)a )ang mengagumkan, atau Maradona dan $ele sang legenda sepakbola dunia,. Apakah mereka termasuk juga orang orang )ang genius atau 'erdas J +alam teori ke'erdasan tunggal -uni dimensional., kemampuan mereka )ang demikian hebat tern)ata tidak terakomodasikan. Maka mun'ullah, teori inteligensi )ang berusaha mengakomodir kemampuan kemampuan indi!idu )ang tidak han)a berkenaan dengan aspek intelektual saja. +alam hal ini, >oward 3ardner -1DD"., mengemukakan teori Multiple 3nteligence& dengan aspek aspekn)a sebagai tampak dalam tabel di bawah ini: INTELIGENSI 1+ 4ogical 5 Mathematical 2+ 4inguistic "+ Musical #+ 2patial ?+ Bodily 6inesthetic A+ 3nterpersonal B+ 3ntrapersonal KEMAMPUAN INTI 0epekaan dan kemampuan untuk mengamati pola pola logis dan bilangan serta kemampuan untuk berfikir rasional. 0epekaan terhadap suara, ritme, makna kata kata, dan keragaman fungsi fungsi bahasa. 0emampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasikan ritme. @ada dan bentuk bentuk ekspresi musik. 0emampuan mempersepsi dunia ruang !isual se'ara akurat dan melakukan tranformasi persepsi tersebut. 0emampuan untuk mengontrol gerakan tubuh dan mengenai objek objek se'ara terampil. 0emampuan untuk mengamati dan merespons suasana hati, temperamen, dan moti!asi orang lain. 0emampuan untuk memahami perasaan, kekuatan dan kelemahan serta inteligensi sendiri.

0e'akapan potensial seseorang han)a dapat dideteksi dengan mengidentifikasi indikator indikatorn)a. ,ika kita perhatikan penjelasan tentang aspek aspek inteligensi dari teori teori inteligensi di atas, maka pada dasarn)a indikator ke'erdasan akan mengeru'ut ke dalam tiga 'iri )aitu : kecepatan -waktu )ang singkat., ketepatan -hasiln)a sesuai dengan )ang diharapkan. dan kemudahan -tanpa menghadapi hambatan dan kesulitan )ang berarti. dalam bertindak. +engan indikator indikator perilaku inteligensi tersebut, para ahli mengembangkan instrumen instrumen standar untuk mengukur perkiraan ke'akapan umum -ke'erdasan. dan ke'akapan khusus -bakat. seseorang. Alat ukur inteligensi )ang paling dikenal dan ban)ak digunakan di %ndonesia ialah -es Binet 2imon %% walaupun sebetuln)a menurut hemat penulis alat ukur tersebut masih terbatas untuk mengukur inteligensi atau bakat persekolahan -scholastic aptitude., belum dapat mengukur

aspek 1 aspek inteligensi se'ara keseluruhan -multiple inteligence.. Selain itu, ada juga tes intelegensi )ang bersifat lintas buda)a )aitu -es Progressive Metrices -$M. )ang dikembangkan oleh 7a!en. +ari hasil pengukuran inteligensi tersebut dapat diketahui seberapa besar tingkat integensi -biasa disebut %K 6 3ntelligent 7uotient )aitu ukuran ke'erdasan dikaitkan dengan usia seseorang. 7umus )ang biasa digunakan untuk menghitung %K seseorang adalah :
MA -Mental Age. %K6 144 I <A -/hronological Age.

+i bawah ini disajikan norma ukuran ke'erdasan dikaitkan dengan usia seseorang. I3 > 1#4 1"4 1"D 124 12D 114 11D D4 14D C4 CD B4 BD ?4 AD 2? #D N 2? KATEGORI ,enius -3enius. Sangat 5nggul -Mer) Superior. 5nggul -Superior. +iatas rata rata ->igh A!erage. 7ata rata -A!erage. +ibawah 7ata 7ata -;ow A!erage. Bodoh -+ull. +ebil -Moron. %mbe'il %diot PERSENTASE 4.2? L 4.B? L AL 1" L A4 L 1" L AL 4.B? L 4.24 L 4.4? L

Selain menggunakan instrumen standar, seorang guru pada dasarn)a dapat pula mendeteksi dan memperkirakan inteligensi peserta didikn)a, melalui pengamatan )ang sistematis tentang indikator 1 indikator ke'erdasan )ang dimiliki para peserta didikn)a, )aitu dengan 'ara memperhatikan ke'enderungan kecepatan ketepatan, dan kemudahan peserta didik dalam dalam men)elesaikan tugas tugas )ang diberikan dan mengerjakan soal soal pada saat ulangan atau ujian, sehingga pada akhirn)a akan diketahui kelompok peserta didik )ang tergolong 'epat -upper group., rata rata -midle group. dan lambat -lo"er group. dalam belajarn)a. 5ntuk mengukur bakat seseorang, dapat menggunakan beberapa instrumen standar, diantaran)a : +A& -,ifferential Aptitude -est., S7A $MA -2cience 0esearch Action 5 Primary Mental Ability., EA<& -.lanagan Aptitude /alassification -est.. Alat tes ini dapat mengungkap tentang : -1. pemahaman kata/ -2. kefasihan mengungkapkan kata/ -". pemahaman bilangan/ -#. tilikan ruangan/ -?. da)a ingat/ -A. ke'epatan pengamatan/ -B. berfikir logis/ dan -C. ke'akapan gerak. $erlu di'atat bahwa pengukuran tersebut, baik menggunakan instrumen standar atau han)a berdasarkan pengamatan sistematis guru bukanlah bersifat memastikan tingkat ke'erdasan atau bakat seseorang namun han)a sekedar memperkirakan -prediksi.

saja, untuk kepentingan pengembangan diri. Begitu juga ke'erdasan atau bakat seseorang bukanlah satu satun)a faktor )ang menentukan tingkat keberhasilan atau kesuksesan hidup seseorang. +alam rangka $rogram $er'epatan Belajar -Accelerated 4earning., Balitbang +epdiknas -1DCA. telah mengidentifikasi ciri%ciri keberbakatan peserta didik dilihat dari aspek ke'erdasan, kreati!itas dan komitmen terhadap tugas, )aitu:

1. 2. ". #. ?. A. B. C. D. 14. 11. 12. 1". 1#.

;an'ar berbahasa -mampu mengutarakan pikirann)a./ Memiliki rasa ingin tahu )ang besar terhadap ilmu pengetahuan/ Memiliki kemampuan )ang tinggi dalam berfikir logis dan kritis Mampu belajar8bekerja se'ara mandiri/ 5let menghadapi kesulitan -tidak lekas putus asa./ Mempun)ai tujuan )ang jelas dalam tiap kegiatan atau perbuatann)a <ermat atau teliti dalam mengamati/ Memiliki kemampuan memikirkan beberapa ma'am peme'ahan masalah/ Mempun)ai minat luas/ Mempun)ai da)a imajinasi )ang tinggi/ Belajar dengan dan 'epat/ Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat/ Mampu berkonsentrasi/ &idak memerlukan dorongan -moti!asi. dari luar.

b. K$!a%a/an In' ) 'u 'a&a/ K$1! 2a' an $ara ahli tampakn)a masih sangat beragam dalam memberikan rumusan tentang kepribadian, tergantung sudut pandang masing masing. +alam suatu penelitian kepustakaan )ang dilakukan oleh 3ordon 9. Allport -<al!in S. >all dan 3ardner ;ind=e), 244?. menemukan hampir ?4 definisi tentang kepribadian )ang berbeda beda. Berangkat dari studi )ang dilakukann)a, akhirn)a dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian )ang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko%fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya+ 0ata kun'i dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. S'heneider -1DA#. mengartikan pen)esuaian diri sebagai (suatu proses respons indi!idu baik )ang bersifat beha!ioral maupun mental dalam upa)a mengatasi kebutuhan kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan -norma. lingkungan. Sedangkan )ang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara indi!idu satu dengan indi!idu lainn)a. 0eunikann)a itu didukung oleh keadaan struktur psiko fisikn)a, misaln)a konstitusi dan kondisi fisik,

tampang, hormon, segi kognitif dan afektifn)a )ang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku indi!idu )ang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungann)a. 5ntuk menjelaskan tentang kepribadian indi!idu, terdapat beberapa teori kepribadian )ang sudah ban)ak dikenal, diantaran)a : teori $sikoanalisa dari Sigmund Ereud, teori Analitik dari <arl 3usta! ,ung, teori Sosial $sikologis dari Adler, Eromm, >orne) dan Sulli!an, teori $ersonologi dari Murra), teori Medan dari 0urt ;ewin, teori $sikologi %ndi!idual dari Allport, teori Stimulus 7espons dari &hrondike, >ull, 9atson, teori &he Self dari <arl 7ogers dan sebagain)a. Sementara itu, Abin S)amsuddin -244". mengemukakan kepribadian, )ang di dalamn)a men'akup : tentang aspek aspek

a. 0arakter/ )aitu konsekuen tidakn)a dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidakn)a dalam memegang pendirian atau pendapat. b. &emperamen/ )aitu disposisi reaktif seorang, atau 'epat lambatn)a mereaksi terhadap rangsangan rangsangan )ang datang dari lingkungan. *. Sikap/ sambutan terhadap objek )ang bersifat positif, negatif atau ambi!alen ,. Stabilitas emosi/ )aitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidakn)a tersinggung, marah, sedih, atau putus asa e. 7esponsibilitas -tanggung jawab., kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan )ang dilakukan. Seperti mau menerima resiko se'ara wajar, 'u'i tangan, atau melarikan diri dari resiko )ang dihadapi. -. Sosiabilitas/ )aitu disposisi pribadi )ang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi )ang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Setiap indi!idu memiliki 'iri 'iri kepribadian tersendiri, mulai dari )ang menunjukkan 'iri 'iri kepribadian )ang sehat sampai dengan 'iri 'iri kepribadian )ang tidak sehat. +alam hal ini, Fli=abeth >urlo'k -S)amsu :usuf, 244". mengemukakan 'iri 'iri kepribadian )ang sehat atau tidak sehat, sebagai berikut : KEPRIBADIAN 4ANG SEHAT
1. 2. ". #. ?. A. B. C.

Mampu menilai diri sendiri se'ara realistik Mampu menilai situasi se'ara realistik Mampu menilai prestasi )ang diperoleh se'ara realistik Menerima tanggung jawab 0emandirian +apat mengontrol emosi Berorientasi tujuan Berorientasi keluar -ekstro!ert.

KEPRIBADIAN 4ANG TIDAK SEHAT 1. Mudah marah 2. Menunjukkan kekhawatiran dan ke'emasan ". Sering merasa tertekan -stress atau depresi. #. Bersikap kejam ?. 0etidakmampuan untuk menghindar dari perilaku men)impang A. 0ebiasaan berbohong B. >iperaktif

D. $enerimaan sosial 14. Memiliki filsafat hidup 11. Berbahagia

C. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas D. Senang mengkritik8 men'emooh 14. Sulit tidur 11. 0urang rasa tanggung jawab 12. Sering mengalami pusing kepala 1". 0urang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama 1#. $esimis 1?. 0urang bergairah

Berdasarkan uraian diatas kita dapat memahami bahwa ketika seorang guru berhadapan dengan peserta didikn)a di kelas, dia dihadapkan dengan sejumlah keragaman ke'akapan dan kepribadian )ang dimiliki para peserta didikn)a. 2leh karena itu, se)og)an)a guru dapat memperlakukan peserta didik dan mengembangkan strategi pembelajaran, dengan memperhatikan aspek perbedaan atau keragaman ke'akapan dan kepribadian )ang dimiliki peserta didikn)a. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan diri sesuai dengan ke'epatan belajar dan karakteristik perilaku dan kepribadiann)a masing masing. (. 5akto!65akto! +an% M$/1$n%a!uh T /2u&n+a K$!a%a/an 'a&a/ K$"aka1an 'an K$1! 2a' an &imbuln)a keragaman dalam ke'akapan dan kepribadian dipengaruhi oleh bebagai faktor. 0endati demikian, para ahli sepakat bahwa pada dasarn)a keragaman dalam ke'akapan dan kepribadian dipengaruhi oleh tiga faktor utama, )aitu : a. >erediter/ pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan )ang bersifat kodrati, seperti : konstitusi dan struktur fisik, ke'akapan potensial -bakat dan ke'erdasan.. Seberapa kuat pengaruh keturunan sangat bergantung pada besarn)a kualitas gen )ang dimiliki oleh orang tuan)a -a)ah atau ibu.. Berdasarkan per'obaann)a dengan 'ara mengawinkan bunga merah dengan bunga putih, 3regor Mendel mengemukakan pandangann)a, bahwa : -1. tiap tiap sifat -traits. makhluk hidup itu dikendalikan oleh keturunan/ -2. tiap tiap pasangan faktor keturunan menentukan bentuk alternatif sesaman)a, dan satu dari pada pasangan alternatif itu memegang pengaruh besar/ dan -". pada waktu proses pembentukan sel sel kelamin, pasangan faktor keturunan itu memisah, dan tiap tiap sel kelaminn)a menerima salah satu faktor dari pasangan keturunan itu. >asil per'obaan Mendel ini menjelaskan kepada kita bahwa faktor keturunan memegang peranan penting bagi perilaku dan pribadi indi!idu. Beberapa asas tentang keturunan di bawah ini akan memberikan gambaran pembanding kepada kita tentang apa apa )ang diturunkan dari orang tua kepada anakn)a : 1. Asas 7eproduksi Menurut asas ini bahwa ke'akapan -achievement. dari masing masing a)ah atau ibun)a tidak dapat diturunkan kepada anak anakn)a. Sifat sifat atau 'iri 'iri perilaku )ang diturunkan orang tua kepada anakn)a han)alah bersifat

2.

".

#.

?.

reproduksi, )aitu memun'ulkan kembali mengenai apa )ang sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku orang tua )ang diperolehn)a melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan lingkungann)a. Asas Mariasi Bahwa penurunan sifat pembawaan dari orang tua kepada anak anakn)a akan ber!ariasi, baik mengenai kuantitas maupun kualitasn)a. >al ini disebabkan karena pada waktu terjadin)a pembuahan komposisi gen berbeda beda, baik )ang berasal dari a)ah maupun ibu. 2leh karena itu, akan didapati beberapa perbedaan sifat dan 'iri 'iri perilaku indi!idu dari orang )ang bersaudara, walaupun berasal dari a)ah dan ibu )ang sama, sehingga mungkin saja kakakn)a lebih ban)ak men)erupai sifat dan 'iri 'iri perilaku a)ahn)a sedangkan adikn)a lebih ban)ak men)erupai sifat dan 'iri 'iri perilaku ibun)a atau sebalikn)a. Asas 7egresi Eilial &erjadi pensurutan sifat atau 'iri perilaku dari kedua orangtua pada anakn)a )ang disebabkan oleh ga)a tarik menarik dalam perpaduan pembawaan a)ah dan ibun)a, sehingga akan didapati sebagian ke'il dari sifat sifat a)ahn)a dan sebagian ke'il pula dari sifat sifat ibun)a. Sedangkan perbandingann)a mana )ang lebih besar antara sifat sifat a)ah dan ibun)a ini sangat tergantung kepada da)a kekuatan tarik menarik dari pada masing masing sifat keturunan tersebut. Asas ,enis Men)ilang Menurut asas ini bahwa apa )ang diturunkan oleh masing masing orang tua kepada anak anakn)a mempun)ai sasaran men)ilang jenis. Seorang anak perempuan akan lebih ban)ak memilki sifat sifat dan tingkah laku a)ahn)a, sedangkan bagi anak laki laki akan lebih ban)ak memilki sifat pada ibun)a. Asas konformitas Berdasarkan asas konformitas ini bahwa seorang anak akan lebih ban)ak memiliki sifat sifat dan 'iri 'iri tingkah laku )ang diturunkan oleh kelompok rasn)a atau suku bangsan)a.Misaln)a, orang Fropa akan men)erupai sifat sifat dan 'iri 'iri tingkah laku seperti orang orang Fropa lainn)a dibandingkan dengan orang orang Asia.

b. Fn!ironment/ lingkungan tempat di mana indi!idu itu berada dan berinteraksi, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosio psikologis, termasuk didalamn)a adalah belajar. &erhadap faktor lingkungan ini ada pula )ang men)ebutn)a sebagai empirik )ang berarti pengalaman, karena dengan lingkungan itu indi!idu mulai mengalami dan menge'ap alam sekitarn)a. Manusia tidak bisa melepaskan diri se'ara mutlak dari pada pengaruh lingkungan itu, karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarn)a. Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri indi!idu, dapat kita ikuti pada uraian berikut : 1. ;ingkungan membuat indi!idu sebagai makhluk sosial

:ang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini han)a meliputi orang orang atau manusia manusia lain )ang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga ken)ataann)a akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial )ang dalam keadaan bergaul satu dengan )ang lainn)a. &erputusn)a hubungan manusia dengan mas)arakat manusia pada tahun tahun permulaan perkembangann)a, akan mengakibatkan berubahn)a tabiat manusia sebagai manusia. Berubahn)a tabiat manusia sebagai manusia dalam arti bahwa ia tidak akan mampu bergaul dan bertingkah laku dengan sesaman)a. +apat kita ba)angkan andaikata seorang anak manusia )ang sejak lahirn)a dipisahkan dari pergaulan manusia sampai kira kira berusia 14 tahun saja, walaupun diberin)a 'ukup makanan dan minuman, akan tetapi serentak dia dihadapkan kepada pergaulan manusia, maka sudah dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mampu berbi'ara dengan bahasa )ang biasa, 'anggung pemalu dan lain lain. Sehingga kalaupun dia kemudian dididik, maka pen)esuaian dirin)a itu akan berlangsung sangat lambat sekali. 2. ;ingkungan membuat wajah buda)a bagi indi!idu ;ingkungan dengan aneka ragam keka)aann)a merupakan sumber inspirasi dan da)a 'ipta untuk diolah menjadi keka)aan buda)a bagi dirin)a. ;ingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia )ang berfikir dan serba ingin tahu serta men'oba 'oba terhadap segala apa )ang tersedia di alam sekitarn)a. ;ingkungan memiliki peranan bagi indi!idu, sebagai : a. Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup indi!idu dan menjadi alat pergaulan sosial indi!idu. <ontoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah. b. &antangan bagi indi!idu dan indi!idu berusaha untuk dapat menundukkann)a. <ontoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk men'ari 'ara 'ara untuk mengatasin)a. '. Sesuatu )ang diikuti indi!idu. ;ingkungan )ang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada indi!idu untuk berpartisipasi dan mengikutin)a serta berupa)a untuk meniru dan mengidentifikasin)a, apabila dianggap sesuai dengan dirin)a. <ontoh : seorang anak )ang senantiasa bergaul dengan temann)a )ang rajin belajar, sedikit ban)akn)a sifat rajin dari temann)a akan diikutin)a sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak )ang rajin. d. 2b)ek pen)esuaian diri bagi indi!idu, baik se'ara alloplastis maupun autoplastis. $en)esuaian diri alloplastis artin)a indi!idu itu berusaha untuk merubah lingkungann)a. <ontoh : dalam keadaan 'ua'a panas indi!idu memasang kipas angin sehingga dikamarn)a menjadi sejuk. +alam hal ini, indi!idu melakukan manipulation )aitu mengadakan usaha untuk

memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirin)a. Sedangkan pen)esuaian diri autoplastis, pen)esusian diri )ang dilakukan indi!idu agar dirin)a sesuai dengan lingkungann)a. <ontoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awaln)a dia merasa mual karena bau obat obatan, namun lama kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirin)a telah sesuai dengan lingkungann)a.

'. Maturit)/ kematangan )ang menga'u pada tahap tahap atau fase fase perkembangan
)ang dijalani indi!idu. 0ematangan pada awaln)a merupakan hasil dari adan)a perubahan perubahan tertentu dan pen)esuaian struktural pada diri indi!idu, seperti adan)a kematangan jaringan jaringan tubuh, otot, s)araf dan kelenjar. 0ematangan seperti ini disebut kematangan biologis. 0ematangan terjadi pula pada aspek aspek psikis, seperti : kemampuan berfikir, emosi, sosial, moral, dan kepribadian, religius. 0ematangan aspek psikis ini diperlukan adan)a latihan dan belajar tertentu. 0etiga faktor tersebut di atas dapat dibuat formulasi sebagai berikut :

$6 f ->.F.M.
$6 $ribadi atau perilaku f 6 fungsi >6 >erediter -pembawaan. F6Fn!ironment -lingkungan, termasuk belajar. M6Maturit) -tingkat kematangan.

D. Lat han Soa& : P & han Gan'a $ilihlah salah satu jawaban )ang menurut Anda paling tepat, dengan 'ara memberikan tanda silang -G. H 1. 0e'akapan khusus indi!idu )ang merupakan hasil pembawaan. a. A'hie!ement b. Aptitude '. %nteligensi d. 0epribadian 2. 5ntuk mengenali tingkat ke'erdasan peserta didikn)a, seorang guru dapat melakukan pengamatan dengan melihat indikator sebagai berikut : a. hasil belajar )ang diperoleh peserta didik, terutama dalam mata pelajaran Matematika dan bahasa %nggris b. ke'epatan ketepatan, dan kemudahan peserta didikn)a dalam men)elesaikan tugas tugas )ang diberikan dan mengerjakan soal soal pada saat ulangan atau ujian.

'. 'ara berbi'ara dan bertindak peserta didik sehari hari. d. a, b dan ' benar.

". %nteligensi merupakan penjelmaan dari : -1. kemampuan berbahasa -verbal


comprehension./ -2. kemampuan mengingat -memory./ -". kemampuan nalar atau berfikir -reasoning./ -#. kemampuan tilikan ruangan -spatial factor./ -?. kemampuan bilangan -numerical ability./ -A. kemampuan menggunakan kata kata -"ord fluency./ dan -B. kemampuan mengamati dengan 'epat dan 'ermat - perceptual speed.. Merupakan teori inteligensi :

a+ b+ c+ d.

-"o .actors Primary Mental Abilities Multiple 3ntlelligence a, b, dan ' benar

#. %ntelligen'e Kuotient -%K. merupakan ukuran tingkat ke'erdasan seseorang dibandingkan dengan : a. b. '. d. kemampuan usia prestasi belajar a, b, dan ' benar

?. Berdasarkan hasil test ke'erdasan, siswa G memperoleh ukuran ke'erdasan -%K. sebesar 1"?. >asil ini menunjukkan bahwa siswa G memiliki ke'erdasan tergolong : a. b. '. d. Mer) Superior Superior 3enius +i atas rata rata

A. +i bawah ini merupakan 'iri 'iri keberbakatan dalam rangka per'epatan belajar
-accelerated learning., kecuali : a. b. '. d. tidak memerlukan dorongan -moti!asi. dari luar. selalu memperoleh peringkat pertama di kelas memiliki kemampuan memikirkan beberapa ma'am peme'ahan masalah. mampu belajar8bekerja se'ara mandiri.

B. +i bawah ini merupakan aspek aspek kepribadian menurut Abin S)amsuddin Makmun : a. b. '. d. karakter dan temperamen stabilitas emosi sikap dan stabilitas emosi responsibilitas dan sosiabilitas a, b, dan ' benar terhadap rangsangan

C. +isposisi reaktif seorang, atau 'epat lambatn)a mereaksi rangsangan )ang datang dari lingkungan. a. karakter

b. temperamen '. stabilitas emosi d. sikap dan stabilitas emosi D. &erjadi pensurutan sifat atau 'iri perilaku dari kedua orangtua pada anakn)a )ang disebabkan oleh ga)a tarik menarik dalam perpaduan pembawaan a)ah dan ibun)a. a. b. '. d. Asas 7eproduksi Asas Mariasi Asas konformitas Asas ,enis Men)ilang

14. $en)esuaian diri )ang dilakukan indi!idu dengan berusaha merubah lingkungann)a. a. alloplastis b. autoplastis '. mal adjusment d. well adjusment U!a an 1. ,elaskan tentang teori Multiple %nteligensi menurut >oward 3ardner H 2. ,elaskan bagaimana 'ara mengukur ke'erdasan seseorang J ". ,elaskan bahwa faktor herediter, lingkungan dan kematangan dapat mempengaruhi terhadap timbuln)a keragaman dalam ke'akapan dan kepribadian H

BAB III PERKEMBANGAN INDIVIDU


A. Tujuan : Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan Anda dapat : 1. Mendefinisikan perkembangan, tugas perkembangan indi!idu dan masa remaja. 2. Mengidentifikasi 'iri 'iri umum perkembangan, prinsip prinsip perkembangan, dan model pentahapan perkembangan indi!idu. ". Menjelaskan tahapan perkembangan indi!idu berdasarkan pendekatan didaktis. #. Menjelaskan tentang aspek aspek perkembangan indi!idu, aspek aspek perkembangan perilaku dan pribadi pada masa remaja, serta problema )ang dihadapi pada masa remaja. ?. Menguraikan tugas tugas perkembangan indi!idu pada masa ba)i kanak kanak, dan remaja. B. Pokok Bahasan 1. 2. ". #. ?. A. $engertian $erkembangan. <iri <iri 5mum $erkembangan %ndi!idu Model $entahapan $erkembangan. Aspek 1 Aspek $erkembangan %ndi!idu. &ugas 1 &ugas $erkembangan %ndi!idu $erkembangan $ada Masa 7emaja

C. Int sa! Ba"aan #. P$n%$!t an P$!k$/2an%an $erkembangan dapat diartikan sebagai perubahan )ang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri indi!idu sejak lahir hingga akhir ha)atn)a atau dapat diartikan pula sebagai perubahan 1 perubahan )ang dialami indi!idu menuju tingkat kedewasaan atau kematangann)a.

:ang dimaksud dengan sistematis adalah bahwa perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainn)a, baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan )ang harmonis. <ontoh : kemampuan berbi'ara seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam perkembangan intelektual atau kognitifn)a. 0emampuan berjalan seseorang akan seiring dengan kesiapan otot otot kaki. Begitu juga ketertarikan seorang remaja terhadap jenis kelamin lain akan seiring dengan kematangan organ organ seksualn)a. Progresif berarti perubahan )ang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik se'ara kuantitatif -fisik. mapun kualitatif -psikis.. <ontoh : perubahan proporsi dan ukuran fisik -dari pendek menjadi tinggi dan dari ke'il menjadi besar./ perubahan pengetahuan dan keterampilan dari sederhana sampai kepada )ang kompleks -mulai dari mengenal huruf sampai dengan kemampuan memba'a buku.. Berkesinambungan artin)a bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung se'ara beraturan atau berurutan. <ontoh : untuk dapat berdiri, seorang anak terlebih dahulu harus menguasai tahapan perkembangan sebelumn)a )aitu kemampuan duduk dan merangkak. ;ebih jauh lagi, S)amsu :usuf -244". memerin'i, indi!idu, )aitu : a. b. '. d. e. f. beberapa prinsip perkembangan

$erkembangan merupakan proses )ang tidak pernah berhenti. Semua aspek perkembangan saling berhubungan. $erkembangan terjadi pada tempo )ang berlainan. Setiap fase perkembangan mempun)ai 'iri khas. Setiap indi!idu normal akan mengalami tahapan8fase perkembangan. $erkembangan mengikuti pola atau arah tertentu. :elon dan 9instein -S)amsu :usuf, 244". mengemukakan tentang arah atau pola perkembangan sebagai berikut : 1. /ephalocaudal O pro)imal%distal -perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke kaki dan dari tengah -jantung, paru dan sebagain)a. ke samping -tangan.. 2. Struktur mendahului fungsi. 3. +iferensiasi ke integrasi. 4. +ari konkret ke abstrak. .. +ari egosentris ke perspekti!isme. 6. +ari outer control ke inner control+

(. C ! 6C ! U/u/ P$!k$/2an%an In' ) 'u $erkembangan indi!idu mempun)ai 'iri 'iri umum sebagai berikut : a. &erjadin)a perubahan dalam aspek : 1. Eisik/ seperti : berat dan tinggi badan. 2. $sikis/ seperti : berbi'ara dan berfikir. b. &erjadin)a perubahan dalam proporsi.

1. Eisik/ seperti : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangann)a. 2. $sikis/ seperti : perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis. '. ;en)apn)a tanda tanda )ang lama. 1. Eisik/ seperti: rambut rambut halus dan gigi susu, kelenjar th)mus dan kelenjar pineal. 2. $sikis/ seperti : len)apn)a masa mengo'eh, perilaku impulsif. d. +iperolehn)a tanda tanda baru. 1. Eisik/ seperti : pergantian gigi dan karakteristik seI pada usia remaja, seperti kumis dan jakun pada laki dan tumbuh pa)udara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua. 2. $sikis/ seperti berkembangn)a rasa ingin tahu, terutama )ang berkaitan dengan seI, ilmu pengetahuan, nilai nilai moral dan ke)akinan beragama. .. Mo'$& P$ntaha1an P$!k$/2an%an In' ) 'u Memperhatikan kompleksitas dari sifat perkembangan indi!idu, maka untuk kepentingan studi para ahli telah men'oba mengembangkan model pentahapan -stages. mengenai proses perkembangan. $ara ahli mengemukakan pendapat tentang model 1 model petahapan )ang beragam, )ang se'ara garis besarn)a dapat dikelompokkan ke dalam tiga pendekatan )aitu pendekatan biologis& didaktis, dan psikologis. +i bawah ini disajikan tabel tentang model tahapan perkembangan )ang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Na/a Ah& Aristoteles Taha1an Masa 0anak 0anak Masa Anak Sekolah Masa 7emaja Masa 5sia $ra Sekolah Masa 5sia Sekolah +asar Masa 5sia Sekolah Menengah Masa 5sia Mahapeserta didik &ahap % Masa Asuhan &ahap %% Masa $endidikan ,asmani dan latihan $an'a %ndera &ahap %%% Masa $endidikan Akal &ahap %M Masa $endidikan 9atak dan Agama Eullungs -$engisisian. % Stre'kungs -7entangan. % Eullungs -$engisisian. %% Stre'kungs -7entangan.%% $ranatal %nfan') -orok. Bab)hood -ba)i. <hildhood -kanak kanak. Adolesen'e8pubert) -masa remaja.: $re Adolesen'e Farl) Adolesen'e ;ate Adolesen'e Adulthood -masa dewasa. Middle age -tengah ba)a. 2ld Age -masa tua. 7aktu 4 B th B 1# th 1# 21 th 4 A th A 12 th 12 1C th 1C 2? th 4 2 th 2 12 th 12 1? th 1? 24 th 4 " th " B th B 1" th 1" 24th D bln 2C4 hr 14 hr 1# hr 2 mng 2 th 2 th remaja 11 1A 1C 21 2? "4 1" th 1B th 21 th 2? th "4 th wafat

S)amsu :usuf

7osseau

0rets'hmer

Fli=abeth >urlo'k

$iaget

Sensori motor $ra operasional : $re konseptual %ntuitif 0onkret 2perasional Eormal operasional

4 2 th 2 B th 2 # th # B th B 11 th 11 1? th

;oe!enger sebagaimana dikemukakan oleh Sunar)o dkk -244". mengemukakan tentang fase fase perkembangan indi!idu beserta 'iri 'irin)a, )aitu :
Taha1 %mpulsif C! C! %dentitas diri terpisah dari orang lain Bergantung pada lingkungan Beorientasi hari ini %ndi!idu tidak menempatkan diri sebagai pen)ebab perilaku $eduli terhadap kontrol dan keuntungan )ang dapat diperoleh dari berhubungan dengan orang lain 2. Mengikuti aturan se'ara oportunistik dan hedonistik ". Berfikir tidak logis dan stereotip #. Melihat kehidupan sebagai (=ero sum game* ?. <enderung men)alahkan dan men'ela orang lain 1. $eduli terhadap penampilan diri 2. Berfikir sterotip dan klise ". $eduli akan aturan eksternal #. Bertindak dengan motif dangkal ?. Men)amakan diri dalam ekspresi emosi A. 0urang introspeksi B. $erbedaan kelompok didasarkan 'iri 'iri eksternal C. &akut tidak diterima kelompok D. &idak sensitif terhadap keindi!idualan 14. Merasa berdosa jika melanggar aturan 1. Bertindak atas dasar nilai internal 2. Mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan ". Mampu melihat keragaman emosi, motif. +an perspektif diri #. $eduli akan hubungan mutualistik ?. Memiliki tujuan jangka panjang A. <enderung melihat peristiwa dalam konteks sosial B. Berfikir lebih kompleks dan atas dasar analisis 1. $eningkatan kesadaran in!idualitas 2. 0esadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan ketergantungan ". Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain #. Mengenal eksistensi perbedaan indi!idual ?. Mampu bersikap toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan A. Membedakan kehidupan internal dan kehidupan luar dirin)a B. Mengenal kompleksitas diri C. $eduli akan perkembangan dan masalah masalah sosial 1. Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan 2. Bersikap realistis dan ob)ektif terhadap diri sendiri maupun orang lain ". $eduli akan paham abstrak, seperti keadilan sosial. #. Mampu mengintegrasikan nilai nilai )ang bertentangan 1. 2. ". #. 1.

$erlindungan +iri

0onformistik

Seksama

%ndi!idualistik

2tonomi

?. A. B. C. D.

$eduli akan self fulfillment Ada keberanian untuk men)elesaikan konflik internal 7espek terhadap kemandirian orang lain Sadar akan adan)a saling ketergantungan dengan orang lain Mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh ke)akinan dan ke'eriaan

+engan memperhatikan fase dan 'iri 'iri perkembangan di atas, Sunar)o, dkk. telah mengembangkan suatu instrumen untuk mela'ak tugas tugas perkembangan indi!idu. :ang dikenal dengan sebutan 3nventori -ugas Perkembangan 3-P!+ Selanjutn)a, dengan merujuk pada pemikiran S)amsu :usuf -244"., di bawah ini dikemukakan tahapan perkembangan indi!idu dengan menggunakan pendekatan didaktis: a. Masa 5sia $ra Sekolah Masa 5sia $ra Sekolah terbagi dua )aitu -1. Masa Mital dan -2. Masa Fstetik 1. Masa Mital/ pada masa ini indi!idu menggunakan fungsi fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunian)a. 5ntuk masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan indi!idu , Ereud men)ebutn)a sebagai masa oral -mulut., karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar.$ada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak belajar menguasai ruang, mulai dari )ang paling dekat sampai dengan ruang )ang jauh. $ada tahun kedua umun)a terjadi pembiasaan terhadap kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan impuls impuls atau dorongan dorongan )ang datang dari dalam dirin)a. 2. Masa Fstetik/ dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Anak bereksplorasi dan belajar melalui pan'a inderan)a. $ada masa ini pan'a indera masih sangat peka. b. Masa 5sia Sekolah +asar Masa 5sia Sekolah +asar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah pada umur A B tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Masa 5sia Sekolah +asar terbagi dua, )aitu : -a. masa kelas kelas rendah dan -b. masa kelas tinggi. <iri 'iri pada masa kelas kelas rendah-A8B 1 D814 tahun. : 1. 2. 3. 4. .. Adan)a korelasi positif )ang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi Sikap tunduk kepada peraturan peraturan permainan tradisional. Adan)a ke'enderungan memuji diri sendiri Membandingkan dirin)a dengan anak )ang lain Apabila tidak dapat men)elesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.

/. $ada masa ini -terutama usia A 1 C tahun. anak menghendaki nilai angka rapor )ang baik, tanpa mengingat apakah prestasin)a memang pantas diberi nilai baik atau tidak. <iri 'iri pada masa kelas kelas tinggi -D814 1281" tahun. : 1. Minat terhadap kehidupan praktis sehari hari )ang konkret 2. Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar 3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjoln)a bakat bakat khusus 4. Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainn)a untuk men)elesaikan tugas dan memenuhi keinginann)a. Selepas usia ini pada umumn)a anak menghadapi tugas tugasn)a dengan bebas dan berusaha untuk men)elesaikann)a .. $ada masa ini anak memandang nilai -angka rapor. sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahn)a. /. 3emar membentuk kelompok seba)a untuk bermain bersama. +alam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional -)ang sudah ada., mereka membuat peraturan sendiri. '. Masa 5sia Sekolah Menegah Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja, )ang terbagai ke dalam " bagian )aitu : 1. masa remaja awal/ biasan)a ditandai dengan sifat sifat negatif, dalam jasmani dan mental, prestasi, serta sikap sosial, 2. masa remaja/ pada masa ini mulai tumbuh dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adan)a teman )ang dapat memahami dan menolongn)a. $ada masa ini sebagai masa men'ari sesuatu )ang dipandang bernilai, pantas dijunjung dan dipuja. 3. masa remaja akhir/ setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupn)a, pada dasarn)a telah ter'apai masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas tugas perkembangan pada masa remaja, )ang akan memberikan dasar bagi memasuki masa berikutn)a )aitu masa dewasa. d. Masa 5sia 0emahasiswaan -1C,44 2?,44 tahun. Masa ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa mad)a, )ang intin)a pada masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup. 0. As1$k6 As1$k P$!k$/2an%an In' ) 'u a. $erkembangan Eisik $erkembangan fisik indi!idu men'akup aspek aspek : 1. $erkembangan anatomis/ adan)a perubahan kuantitatif pada struktur tulang, indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan se'ara se'ara keseluruhan.

2. $erkembangan fisiologis/ ditandai dengan adan)a perubahan se'ara kualitatif, kuantitaif dan fungsional dari sistem kerja biologis, seperti konstraksi otot otot, peredaran darah dan pernafasan, pers)arafan, sekresi kelenjar dan pen'ernaan. ;aju perkembangan berjalan se'ara berirama, pada masa bayi dan kanak%kanak perubahan fisik sangat pesat, pada usia sekolah menjadi lambat, mulai masa remaja terjadi amat mencolok. 6emudian& pada permulaan masa remaja akhir bagi "anita dan penghujung masa remaja akhir bagi pria& laju per% kembangan menurun sangat lambat bahkan menjadi mapan. b. $erkembangan $erilaku $sikomotorik $erkembangan psikomotorik memerlukan adan)a koordinasi fungsional antara neuronmuscular system -sistem s)araf dan otot. dan fungsi psikis -kognitif, afektif, konatif.. +ua prinsip utama dalam perkembangan psikomotorik, )aitu : -1. bah"a perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dan -2. dari yang kasar dan global gross bodily movements! kepada yang halus dan spesifik dan terkoordinasikan -finely coordinated movements.. ;oree dalam Abin S)amsuddin -244". mengatakan bahwa ada dua ma'am perilaku psikomotorik utama )ang bersifat uni!ersal harus dikuasai oleh setiap indi!idu pada masa ba)i atau masa kanak kanak )aitu berjalan -"alking. dan memegang benda -prehension.. 0edua jenis keterampilan ini menjadi dasar bagi perkembangan keterampilan )ang lebih kompleks untuk bermain -playing. dan bekerja -"orking.. '. $erkembangan Bahasa 0emampuan berbahasa merupakan kemampuan )ang membedakan antara manusia dengan hewan. Melalui bahasa, manusia, mengkodifikasikan, men'atat, men)impan, mengekspresikan dan mengkomunikasikan berbagai informasi, baik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, lukisan gerak gerik, dan mimik serta simbol ekspresif lainn)a. Perkembangan bahasa dimulai dengan masa meraban& bicara monolog& haus nama%nama& gemar bertanya yang tidak selalu harus dija"ab& membuat kalimat sederhana& dan bahasa ekspresif dengan belajar menulis& membaca dan menggambar permulaan. d. $erkembangan $erilaku 0ognitif +engan menggunakan hasil pengukuran tes inteligensi )ang men'akup 8eneral 3nformation and 1erbal Analogies, ,ones dan <onrad -;oree,1DB4. menunjukkan bahwa laju perkembangan inteligensi berlangsung sangat pesat sampai masa remaja, setelah itu kepesatann)a berangsur menurun. $un'ak perkembangan pada umumn)a ter'apai di penghujung masa remaja akhir. $erubahan perubahan amat tipis sampai usia ?4 tahun, dan setelah itu terjadi plateau -mapan. sampai dengan usia A4 tahun selanjutn)a berangsur menurun.

+engan berpatokan kepada hasil tes %K, Bloom -1DA#. mengungkapkan prosentase taraf perkembangan sebagai berikut :
Us a 1 tahun # tahun C tahun 1" tahun P$!k$/2an%an Sekitar 24 L Sekitar ?4 L Sekitar C4 L Sekitar D2 L

Se'ara kualitatif perkembangan perilaku kognitif diungkapkan oleh $iaget, sebagai berikut : 1. &ahap Sensori Motor -4 2. %nteligensi sensori motor dipandang sebagai inteligensi praktis -practical intelligence., )ang berfaedah untuk belajar berbuat terhadap lingkungann)a sebelum mampu berfikir mengenai apa )ang sedang ia perbuat. %nteligensi indi!idu pada tahap ini masih bersifat primitif, namun merupakan inteligensi dasar )ang amat berarti untuk menjadi fondasi tipe tipe inteligensi tertentu )ang akan dimiliki anak kelak. Sebelum usia 1C bulan, anak belum mengenal object permanence+ Artin)a, benda apapun )ang tidak ia lihat, tidak ia sentuh, atau tidak ia dengar dianggap tidak ada meskipun sesungguhn)a benda itu ada. +alam rentang 1C 2# bulan barulah kemampuan object permanence anak tersebut mun'ul se'ara bertahap dan sistematis. 2. &ahap $ra 2perasional -2 1 B. $ada tahap ini anak sudah memiliki penguasaan sempurna tentang object permanence+ Artin)a, anak tersebut sudah memiliki kesadaran akan tetap eksisn)a suatu benda )ang harus ada atau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi. ,adi, pandangan terhadap eksistensi benda tersebut berbeda dengan pandangan pada periode sensori motor, )akni tidak bergantung lagi pada pengamatann)a belaka. $ada periode ditandai oleh adan)a egosentris serta pada periode ini memungkinkan anak untuk mengembangkan diferred%imitation& insight learning dan kemampuan berbahasa, dengan menggunakan kata kata )ang benar serta mampu mengekspresikan kalimat kalimat pendek tetapi efektif. ". &ahap konkret operasional -B 11. $ada periode ditandai oleh adan)a tambahan kemampuan )ang disebut system of operation -satuan langkah berfikir. )ang bermanfaat untuk mengkoordinasikan pemikiran dan iden)a dengan peristiwa tertentu ke dalam pemikirann)a sendiri. $ada dasarn)a perkembangan kognitif anak ditinjau dari karakteristikn)a sudah sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa. @amun masih ada keterbatasan kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikirann)a. $ada periode ini anak baru mampu berfikir sistematis mengenai benda benda dan peristiwa peristiwa )ang konkret. #. &ahap formal operasional -11 dewasa.

$ada periode ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik se'ara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif )aitu : a. 0apasitas menggunakan hipotesis 0emampuan berfikir mengenai sesuatu khususn)a dalam hal peme'ahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar )ang rele!an dengan lingkungan )ang dia respons dan kapasitas menggunakan prinsip prinsip abstrak. b. 0apasitas menggunakan prinsip prinsip abstrak 0emampuan untuk mempelajari materi materi pelajaran )ang abstrak se'ara luas dan mendalam. e. $erkembangan $erilaku Sosial Sejak indi!idu dilahirkan ke muka bumi ini ia telah mulai belajar tentang keadaan lingkungan sosialn)a. $ada awaln)a, ia mempelajari segala )ang terjadi dalam lingkungan keluarga. %a men'oba meniru, mengidentifikasi dan mengamati segala sesuatu )ang ditampilkan orang tua dan anggota keluarga lainn)a. Selanjutn)a ia mempelajari keadaan keadaan di luar rumah, baik )ang men)angkut nilai, norma, dan kebiasaan kebiasaan )ang ada dalam mas)arakat. Akhirn)a, ia men)adari bahwa dirin)a merupakan bagian dari mas)rakat dan dituntut untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan mas)arakat. $roses tersebut biasa disebut sosialisasi+ 0agan -1DB2. mengartikan sosialisasi sebagai: (Pthe process by "hich the child is integrated into the society throgh e)posure to the actions and opnions of older members of the society9+ Sementara itu 3ilmore -1DB#. mengemukakan bahwa (Psociali(ation is the process "hereby an individual is prepared or trainned to participate in his environment9+ +ari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi pada intin)a merupakan upa)a mempersiapkan indi!idu untuk dapat berperilaku sesuai dengan lingkungan sosialn)a. 0re'h et. al. -1DA2. mengemukan bahwa untuk memahami perilaku sosial indi!idu, dapat dilihat dari 'iri 'iri respons interpersonaln)a, )ang dibagi ke dalam tiga kategori :

1. 0e'enderungan peranan -role disposition./ 'iri 'iri respons interpersonal )ang


merujuk kepada tugas dan kewajiban dari posisi tertentu. 2. 0e'enderungan sosiometrik -sociometric disposition./ 'iri 'iri respons interpersonal )ang bertalian dengan kesukaan, keper'a)aan terhadap indi!idu lain. 3. 0e'enderungan ekspresif -e)pressive disposition./ 'iri 'iri respons interpersonal )ang bertautan dengan ekspresi diri, dengan menampilkan kebiasaan kebiasaan khasn)a -particular fashion..

Sementara itu, Buhler -Abin S)amsuddin Makmun, 244". mengemukakan tahapan dan 'iri 'iri perkembangan perilaku sosial indi!idu sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut :

Taha1 0anak 0anak Awal - 4 1 " . Sub)ektif 0ritis % - " # . &ro=t Alter 0anak 1 0anak Akhir - # 1 A . Masa Sub)ektif Menuju Masa 2b)ektif Anak Sekolah - A 1 12 . Masa 2b)ektif 0ritis %% - 12 1 1" . Masa $re $uber 7emaja Awal - 1" 1 1A . Masa Sub)ektif Menuju Masa 2b)ektif 7emaja Akhir - 1A 1 1C . Masa 2b)ektif

C ! 6C ! Segala sesuatu dilihat berdasarkan pandangan sendiri $embantah, keras kepala Mulai bisa men)esuaikan diri dengan aturan Membandingkan dengan aturan 1 aturan $erilaku 'oba 'oba, serba salah, ingin diuji Mulai men)adari adan)a ken)ataan )ang berbeda dengan sudut pandangn)a Berperilaku sesuai dengan tuntutan mas)arakat dan kemampuan dirin)a

8.

P$!k$/2an%an Mo!a& tas 0etika indi!idu mulai men)adari bahwa ia merupakan bagian dari lingkungan sosial dimana ia berada, bersamaan itu pula indi!idu mulai men)adari bahwa dalam lingkungan sosialn)a terdapat aturan aturan, norma norma8nilai nilai sebagai dasar atau patokan dalam berperilaku. 0eputusan untuk melakukan sesuatu berdasarkan pertimbangan norma )ang berlaku dan nilai )ang dianutn)a itu disebut moralitas. +alam hal ini, 0ohlberg mengemukakan tahapan perkembangan moralitas indi!idu, sebagaimana tampak dalam tabel berikut :
T n%kat Pre /onventional -4 1 D. 1. 2. Taha1 2rientasi terhadap kepatuhan dan hukuman 7elati!istik hedonism

/onventional -D 1 1?. Post /onventional - Q 1? .

". #. ?. A.

2rientasi mengenai anak )ang baik Mempertahankan norma norma sosial dan otoritas 2rientasi terhadap perjanjian antara dirin)a dengan lingkungan sosial $rinsip etis uni!ersal

%. P$!k$/2an%an P$n%ha+atan K$a%a/aan +engan melalui pertimbangan fungsi afektif, kognitif, dan konatifn)a, pada saat saat tertentu, indi!idu akan me)akini dan menerima tanpa keraguan bahwa di luar dirin)a ada sesuatu kekuatan )ang maha Agung )ang melebihi apa pun, termasuk dirin)a. $engha)atan seperti itu disebut pengalaman keagamaan -religious e)perience. -Zakiah +arajat, 1DB4.. Brightman -1D?A. menjelaskan bahwa pengha)atan keagamaan tidak han)a sampai kepada pengakuan atas kebaradaan @)a, namun juga mengakui @)a sebagai sumber nilai nilai luhur )ang abadi )ang mengatur tata kehidupan alam semesta ra)a ini. 2leh karena itu, manusia akan tunduk dan berupa)a untuk mematuhin)a dengan penuh kesadaran dan disertai pen)erahan diri dalam bentuk ritual tertentu, baik se'ara indi!idual maupun kolektif, se'ara simbolik maupun dalam bentuk n)ata kehidupan sehari hari. Abin S)amsuddin -244". menjelaskan tahapan sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini :
Taha1an C ! 6C ! Sikap reseptif meskipun ban)ak bertan)a Masa 0anak 0anak $andangan ke &uhan an )ang dipersonifikasi $engha)atan se'ara rohaniah )ang belum mendalam >al ke &uhan an dipahamkan se'ara ideos)n'riti' -menurut kha)alan pribadin)a. Sikap reseptif )ang disertai pengertian $andangan ke &uhan an )ang diterangkan se'ara rasional $engha)atan se'ara rohaniah semakin mendalam, melaksanakan kegiatan ritual diterima sebagai keharusan moral Sikap negatif disebabkan alam pikirann)a )ang kritis melihat realita orang 1 orang beragama )ang h)po'rit -pura pura. Masa Sekolah Masa 7emaja Awal Masa 7emaja Akhir $andangan ke &uhan an menjadi ka'au, karena beragamn)a aliran paham )ang saling bertentangan $engha)atan rohaniahn)a 'enderung skeptik, sehingga ban)ak )ang enggan melaksanakan ritual )ang selama ini dilakukan dengan penuh kepatuhan Sikap kembali ke arah positif, bersamaan dengan kedewasaan intelektual bahkan akan agama menjadi pegangan hidupn)a $andangan ke &uhan an dipahamkann)a dalam konteks agama )ang dianut dan dipilihn)a $engha)atan rohaniahn)a kembali tenang setelah melalui proses identifikasi dan merindu puja, ia dapat membedakan antara agama sebagai doktrin atau ajaran manusia

perkembangan

keagamaan

h. P$!k$/2an%an P$! &aku Konat 8 $erilaku konatif merupakan perilaku )ang berhubungan dengan moti!asi atau faktor penggerak perilaku seseorang )ang bersumber dari kebutuhan kebutuhann)a. Ereud -+i Mesta O &hompson dalam Abin S)amsuddin,244". mengemukakan tentang tahapan tahapan perkembangan perilaku )ang berhubungan ob)ek pemuasan ps)'hoseIual, sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini :

Da$!ah S$ns t 8 Pre 8enital Period Oral 2tage Early Oral 4ate Oral Anal 2tage Early Anal 4ate Anal Early 8enital Period phalic stage! *o *e" ;one -tidak ada daerah sensitif baru. 4ate 8enital Period >idup kembali daerah sensitif waktu masa kanak kanak Akhirn)a, siap berfungsin)a alat kelamin

Ca!a P$/uasan

Sasa!an P$/uasan

A. MASA BA:% +A@ 0A@A0 0A@A0 -3*.A*/: PE03O,. 3nfantile 2e)uality Mulut dan benda Menghisap ibu jari Menggigit, merusak dengan mulut Mulut sendiri, memilih dan memasukkan benda kemulut Memilih benda dan digigitn)a se'ara sadis +ubur dan benda Memeriksa dan memainkan duburn)a Memainkan dan memperhatikan duburn)a Men)entuh, memegang, menunjukkan alat kelaminn)a melihat, +itujukan kepada orang tuan)a -oediphus atau electra phantaties. Memilih benda dan men)entuhn)a8memasukkan ke dubur

B. MASA A@A0 SF02;A> -;A&F@<: $F7%2+. 7epresi 7eaksi formasi Sublimasi dan ke'en derungan kasih sa)ang Berkembangn)a perasaan sosial perasaan1

<. MASA 7FMA,A -A,O4E2E*/E PE03O,.

Mengurangi 'ara 'ara waktu masa kanak kanak Mun'uln)a 'ara orang memperoleh pemuasan dewasa

Men)enangi diri sendiri -nar'isism. atau obje'k oediphus n)a 2bjek pemuasann)a mungkin diri sendiri8sejenis -homoseIual. atau lain jenis -heteroseIual.

P$!k$/2an%an E/os ona& Aspek emosional dari suatu perilaku, pada umumn)a selalu melibatkan tiga !ariabel, )aitu : -1. rangsangan )ang menimbulkan emosi -stimulus./ -2. perubahan1 perubahan fisiologis )ang terjadi pada indi!idu/ dan -". pola sambutan. :ang mungkin dirubah dan dipengaruhi adalah !ariabel )ang kesatu -stimus. dan )ang ketiga -respons., sedangkan !ariabel )ang kedua merupakan )ang tidak mungkin dirubah karena terjadin)a pada indi!idu se'ara mekanis. &erdapat dua dimensi emosional )ang sangat penting untuk dipahami )aitu : -1. senang 1 tidak senang -suka tidak suka./ dan -2. intensitasn)a -kuat lemah.. Bridges -;oree, 1DB4. menjelaskan proses perkembangan dan diferensiasi emosional pada anak anak, sebagai berikut :

Us a $ada saat dilahirkan 4 " bln " 1 A bln D 1 12 bln 1C bulan pertama 2 th ? th

C ! 6C ! Ba)i dilengkapi kepekaan umum terhadap rangsangan 1 rangsangan tertentu -bun)i, 'aha)a, temperatur. 0esenangan dan kegembiraan mulai didefinisikan dari emosi orang tuan)a 0etidaksenangan berdiferensiasi ke dalam kemarahan, keben'ian dan ketakutan 0egembiraan berdiferensiasi ke dalam kegairahan dan kasih sa)ang 0e'emburuan mulai berdiferensiasi ke dalam kegairahan dan kasih sa)ang 0enikmatan dan keas)ikan berdiferensiasi dari kesenangan 0etidaksenangan berdiferensiasi di dalam rasa malu, 'emas dan ke'ewa sedangkan kesenangn berdiferensiasi ke dalam harapan dam kasih sa)ang

j.

P$!k$/2an%an K$1! 2a' an Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam ken)ataann)a sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada faktor fisik. Frikson dalam @ana S)aodih Sukmadinata, 244? mengemukakan perkembangan kepribadian dengan ke'enderungan )ang bipolar : tahapan

1. Masa ba)i -infancy. ditandai adan)a ke'enderungan trust 1 mistrust+ $erilaku


ba)i didasari oleh dorongan memper'a)ai atau tidak memper'a)ai orang orang di sekitarn)a. +ia sepenuhn)a memper'a)ai orang tuan)a, tetapi orang )ang dianggap asing dia tidak akan memper'a)ain)a. 2leh karena itu kadang kadang ba)i menangis bila di pangku oleh orang )ang tidak dikenaln)a. %a bukan saja tidak per'a)a kepada orang orang )ang asing tetapi juga kepada benda asing, tempat asing, suara asing, perlakuan asing dan sebagain)a. 0alau menghadapi situasi situasi tersebut seringkali ba)i menangis.

2. Masa kanak kanak awal -early childhood. ditandai adan)a ke'enderungan


autonomy 1 shame, doubt+ $ada masa ini sampai batas batas tertentu anak sudah bisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari

botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuan)a, tetapi di pihak lain dia ga telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuan)a.

3. Masa pra sekolah -Preschool Age. ditandai adan)a ke'enderungan initiative 5


guilty. $ada masa ini anak telah memiliki beberapa ke'akapan, dengan ke'akapan ke'akapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalan)a dia mengalami kegagalan. 0egagalan kegagalan tersebut men)ebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.

4. Masa Sekolah -2chool Age. ditandai adan)a ke'enderungan industry5inferiority+


Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumn)a, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja )ang ada di lingkungann)a. +orongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungann)a sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasan keterbatasan kemampuan dan pengetahuann)a kadang kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. >ambatan dan kegagalan ini dapat men)ebabkan anak merasa rendah diri.

5. Masa 7emaja -adolescence. ditandai adan)a ke'enderungan identity 5 3dentity


/onfusion. Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan ke'akapan1ke'akapan )ang dimilikin)a dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, 'iri 'iri )ang khas dari dirin)a. +orongan membentuk dan memperlihatkan identitas diri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungann)a sebagai pen)impangan atau kenakalan. +orongan pembentukan identitas diri )ang kuat di satu pihak, sering diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi )ang besar terhadap kelompok seba)an)a. +i antara kelompok seba)a mereka mengadakan pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran )ang diberikan kepada masing masing anggota.

6. Masa +ewasa Awal -:oung adulthood. ditandai adan)a ke'enderungan intimacy


1 isolation. 0alau pada masa sebelumn)a, indi!idu memiliki ikatan )ang kuat dengan kelompok seba)a, namun pada masa ini ikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan )ang intim han)a dengan orang orang tertentu )ang sepaham. ,adi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan )ang intim dengan orang orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan )ang lainn)a.

7. Masa +ewasa -Adulthood. ditandai adan)a ke'enderungan generativity 1


stagnation. Sesuai dengan naman)a masa dewasa, pada tahap ini indi!idu telah men'apai pun'ak dari perkembangan segala kemampuann)a. $engetahuann)a 'ukup luas, ke'akapann)a 'ukup ban)ak, sehingga perkembangan indi!idu sangat pesat. Meskipun pengetahuan dan ke'akapan indi!idu sangat luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala ma'am ilmu dan ke'akapan, sehingga

tetap pengetahuan dan ke'akapann)a terbatas. 5ntuk mengerjakan atau men'apai hal 1 hal tertentu ia mengalami hambatan.

8. Masa hari tua -Senescence. ditandai adan)a ke'enderungan ego integrity 1


despair. $ada masa ini indi!idu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua )ang telah dikaji dan didalamin)a telah menjadi milik pribadin)a. $ribadi )ang telah mapan di satu pihak digo)ahkan oleh usian)a )ang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan )ang akan di'apain)a tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat di'apai. +alam situasi ini indi!idu merasa putus asa. +orongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga keputusasaan a'apkali menghantuin)a. 0edelapan tahapan perkembangan kepribadian dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :
D$)$&o1/$nta& Sta%$ %nfan') Farl) 'hildhood $res'hool age S'hool age Adoles'en'e :oung adulthood Adulthood Senes'en'e Bas " Co/1on$nts &rust !s Mistrust Autonom) !s Shame, +oubt %nitiati!e !s 3uilt %ndustr) !s %nferiorit) %dentit) !s %dentit) <onfusion %ntima') !s %solation 3enerati!it) !s Stagnation Fgo %ntegrit) !s +espair

k. P$!k$/2an%an Ka! $! $erkembangan karier sangat erat kaitann)a dengan pekerjaan seseorang. 0eberhasilan seseorang dalam suatu pekerjaan bukanlah sesuatu )ang diperoleh se'ara tiba tiba atau se'ara kebetulan, namun merupakan suatu proses panjang dari tahapan perkembangan karier )ang dilalui sepanjang ha)atn)a, mulai dari usaha memperoleh kesadaran karier, eksplorasi karier, persiapan karier hingga sampai pada penempatan kariern)a. &)lor O 9alsh -1DBD. men)ebutkan bahwa kematangan karier indi!idu diperoleh manakala ada kesesuaian antara perilaku karier dengan perilaku )ang diharapkan pada umur tertentu. Adapun )ang dimaksud dengan perilaku karier )aitu segenap perilaku )ang ditampilkan indi!idu dalam usaha men)iapkan masa depan untuk memperoleh kematangan kariern)a. Selanjutn)a, berkenaan dengan tahapan perkembangan karier, Zunker -$opon S). Arifin,1DC". mengemukakan lima tahapan perkembangan karier indi!idu, sebagaimana tampak dalam tabel berikut ini :
Taha1 8ro"th E)ploratory C ! 6C ! ,evelopment of capacity& attitudes& interest& and needs associated "ith self concept -entative phase in "hich choices are narro"ed but not finali(ed Us a -birth 1# or 1?. -1? 1 2#.

Establishment Maintenance ,ecline

-rial and stabili(ation trhough "ork e)periences A continual adjustment process to improve "orking position and situation Preretirement consideration& "ork out put& and eventual retirement+

-2? 1 ##. -#? 1 A#. -A? P.

9. Tu%as Tu%as P$!k$/2an%an In' ) 'u Salah satu prinsip perkembangan bahwa setiap indi!idu akan mengalami fase perkembangan tertentu, )ang merentang sepanjang hidupn)a fase fase perkembangan tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

Masa +ewasa : Masa &ua &engah Ba)a Masa +ewasa Awal Masa 7emaja -Adolesen'e. : -1. ;ate Adolesen'e -1C 1 21 th. -2. Farl) Adolesen'e -1A 1 1B th. -". $re Adolesen'e -11 1 1" th. Masa 0anak 0anak -2 th 1 7emaja. Masa Ba)i -2 Minggu s.d. 2 th. Masa 2rok -14 11# hari. Masa 0onsepsi -$ranatal. -4 D bln. $ada setiap fase perkembangan menuntut untuk tertuntaskann)a tugas tugas perkembangan. &ugas1tugas perkembangan ini berkenaan dengan sikap, perilaku dan keterampilan )ang se)og)an)a dikuasai sesuai dengan usia atau fase perkembangann)a. >a!ighurst -1DA1. memberikan pengertian tugas tugas perkembangan bahwa : ( A developmental task is a task "hich arises at or about a certain period in the life of the individual& succesful achievement of "hich leads to his happiness and to success "ith later task& "hile failure leads to unhappiness in the individual& disaproval by society& difficulty "ith later task+ &ugas perkembangan bersumber pada faktor 1 faktor : -1. kematangan fisik/ -2. tuntutan mas)arakat se'ara kultural/ -". tuntutan dan dorongan dan 'ita 'ita indi!idu iru sendiri/ dan -#. norma norma agama. $endidikan sebagai upa)a sadar untuk mengantarkan indi!idu men'apai kedewasaan. :ang dimaksud dengan kedewasaan adalah dapat terpenuhin)a tugas tugas perkembangan, sehingga dapat bertindak wajar sesuai dengan tingkat usian)a. 2leh karena itu segenap proses pendidikan se)og)an)a diarahkan untuk ter'apain)a tugas tugas perkembangann)a para peserta didik. +i bawah ini dikemukakan tugas tugas perkembangan dari setiap fase menurut >a!ighurst.

a. &ugas $erkembangan Masa Ba)i dan 0anak 0anak Awal 1. 2. 3. 4. .. /. 0. 1.

-4,41A.4.

Belajar berjalan pada usia D.4 1 1?.4 bulan. Belajar memakan makan padat. Belajar berbi'ara. Belajar buang air ke'il dan buang air besar. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. Men'apai kestabilan jasmaniah fisiologis. Membentuk konsep konsep sederhana ken)ataan sosial dan alam. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain. 2. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati. b. &ugas $erkembangan Masa 0anak 0anak Akhir dan Anak Sekolah -A,4 12.4. 1. Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. 2. Belajar membentuk sikap )ang sehat terhadap dirin)a sendiri sebagai makhluk biologis. 3. Belajar bergaul dengan teman seba)a. 4. Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminn)a. .. Belajar keterampilan dasar dalam memba'a, menulis dan berhitung. /. Belajar mengembangkan konsep konsep sehari hari. 0. Mengembangkan kata hati. 1. Belajar memperoleh kebebasan )ang bersifat pribadi. 2. Mengembangkan sikap )ang positif terhadap kelompok sosial. '. &ugas $erkembangan Masa 7emaja -12.4 21.4. 1. 2. 3. 4. .. /. 0. 1. Men'apai hubungan )ang lebih matang dengan teman seba)a. Men'apai peran sosial sebagai pria atau wanita. Menerima keadaan fisik dan menggunakann)a se'ara efektif. Men'apai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainn)a. Men'apai jaminan kemandirian ekonomi. Memilih dan mempersiapkan karier. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep konsep )ang diperlukan bagi warga negara. 2. Men'apai perilaku )ang bertanggung jawab se'ara sosial. 13. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk8pembimbing dalam berperilaku. d. &ugas $erkembangan Masa +ewasa Awal 1. Memilih pasangan. 2. Belajar hidup dengan pasangan. 3. Memulai hidup dengan pasangan.

4. .. /. 0. 1.

Memelihara anak. Mengelola rumah tangga. Memulai bekerja. Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara. Menemukan suatu kelompok )ang serasi.

Sementara itu, +epdiknas -244". memberikan rin'ian tentang tugas perkembangan masa remaja untuk usia tingkat S;&$ dan SM&A, )ang dijadikan sebagai rujukan Standar 0ompetensi ;a)anan Bimbingan dan 0onseling di sekolah, )aitu :

a. &ugas $erkembangan &ingkat S;&$ 1. Men'apai perkembangan diri sebagai remaja )ang beriman dan bertaRwa kepada &uhan :ang Maha Fsa. 2. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis )ang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan )ang sehat. 3. Men'apai pola hubungan )ang baik dengan teman seba)a dalam peranann)a sebagai pria atau wanita. 4. Memantapkan nilai dan 'ara bertingkah laku )ang dapat diterima dalam kehidupan sosial )ang lebih luas. .. Mengenal kemampuan bakat, dan minat serta arah ke'enderungan karier dan apresiasi seni. /. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhann)a untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan mas)arakat. 0. Mengenal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri se'ara emosional, sosial dan ekonomi. 1. Mengenal sistem etika dan nilai nilai sebagai pedoman hidup sebagai pribadi, anggota mas)arakat dan minat manusia. b. &ugas $erkembangan $eserta didik S;&A 1. Men'apai kematangan dalam beriman dan bertaRwa kepada &uhan :ang Maha Fsa 2. Men'apai kematangan dalam hubungan teman seba)a, serta kematangan dalam perann)a sebagai pria dan wanita. 3. Men'apai kematangan pertumbuhan jasmaniah )ang sehat 4. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan mas)arakat )ang lebih luas.

.. Men'apai kematangan dalam pilihan karir /. Men'apai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri se'ara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi. 0. Men'apai kematangan gambaran dan sikap tentang berkehidupan berkeluarga, bermas)arakat, berbangsa dan bernegara. 1. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni. 2. Men'apai kematangan dalam sistem etika dan nilai.

:. P$!k$/2an%an Pa'a Masa R$/aja a. P$n%$t an 'an Makna Masa R$/aja Ease remaja merupakan masa perkembangan indi!idu )ang sangat penting. >arold Albert) -1D?B. mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan )ang dijalani seseorang )ang terbentang sejak berakhirn)a masa kanak kanak sampai dengan awal masa dewasa. <onger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa )ang amat kritis )ang mungkin dapat merupakan the best of time and the "orst of time. $ara ahli umumn)a sepakat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari usia 11 1" tahun sampai dengan 1C 24 th -Abin S)amsuddin, 244".. $ada rentangan periode ini -sekitar A 1 B th. terdapat beberapa indikator perbedaan )ang signifikan, baik se'ara kuantitatif maupun kualitatif. 2leh karena itu, para ahli mengklasikasikan masa remaja ini ke dalam dua bagian )aitu: -1. remaja awal -11 1" th s.d. 1# 1? th./ dan -2. remaja akhir -1# 1A th s.d.1C 24 th.. 0ita menemukan berbagai tafsiran dari para ahli tentang masa remaja : 1. Ereud menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa men'ari hidup seksual )ang mempun)ai bentuk )ang definitif. 2. <harlotte Buhler menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi mengisi. ". Spranger memberikan tafsiran masa remaja sebagai masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan )ang fundamental. #. >ofmann menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa pembentukan sikap sikap terhadap segala sesuatu )ang dialami indi!idu. ?. 3. Stanle) >all menafsirkan masa remaja sebagai masa storm and drang -badai dan topan.. 2. Ka!akt$! st k P$! &aku 'an P! 2a' Pa'a Masa R$/aja

+engan merujuk pada berbagai 'iri 'iri dari aspek perkembangan indi!idu sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, di bawah ini disajikan berbagai karakteristik perilaku dan masa remaja, )ang terbagi ke dalam bagian dua kelompok )aitu remaja awal -11 1" s.d. 1# 1? tahun. dan remaja akhir -1# 1A s.d. 1C 24 tahun. meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian.

R$/aja A*a& ,##6#. Th s.'.#06#9 Th5sk 1. ;aju perkembangan se'ara umum berlangsung pesat. 2. $roporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kali kurang seimbang.

R$/aja Akh ! ,#06#: Th.s.'.#;6(< Th1. ;aju perkembangan se'ara umum kembali menurun, sangat lambat. 2. $roporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa. ". Siap berfungsin)a organ organ reproduktif seperti pada orang dewasa.

".

Mun'uln)a 'iri 'iri sekunder -tumbul bulu pada pubi' region, otot mengembang pada bagian 1 bagian tertentu., disertai mulai aktifn)a sekresi kelenjar jenis kelamin -menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki laki. Ps ko/oto!

1. 3erak 1 gerik tampak 'anggung dan kurang terkoordinasikan. 2. Aktif dalam permainan. berbagai jenis 'abang

1. 3erak gerik mulai mantap.

2. ,enis dan jumlah 'abang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan )ang menunjang kepada persiapan kerja. Bahasa

1. Berkembangn)a penggunaan bahasa sandi 1. ;ebih memantapkan diri pada bahasa dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing tertentu )ang dipilihn)a. asing. 2. Menggemari literatur )ang bernafaskan dan 2. Menggemari literatur )ang bernafaskan mengandung segi erotik, fantastik dan dan mengandung nilai nilai filosofis, estetik. ethis, religius. P$! &aku Ko%n t 8 1. $roses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah kaidah logika formal -asosiasi, diferen siasi, komparasi, kausalitas. )ang bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas. 2. 0e'akapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan )ang terpesat. 1. Sudah mampu meng operasikan kaidah kaidah logika formal disertai kemampuan membuat generalisasi )ang lebih bersifat konklusif dan komprehensif.

2.

&er'apain)a titik pun'ak kedewasaan bahkan mungkin mapan -plateau. )ang

suatu saat -usia ?4 A4. menjadi deklinasi. ". 0e'akapan dasar khusus -bakat. mulai ". 0e'enderungan bakat tertentu men'apai menujukkan ke'enderungan ke'ende titik pun'ak dan kemantapann)a rungan )ang lebih jelas. P$! &aku Sos a& 1. +iawali dengan ke'enderungan ambi!alensi keinginan men)endiri dan keinginan bergaul dengan ban)ak teman tetapi bersifat temporer. 2. Adan)a kebergantungan )ang kuat kepada kelompok seba)a disertai semangat konformitas )ang tinggi. 1. Bergaul dengan jumlah teman )ang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama -teman dekat..

2. 0ebergantungan kepada kelompok seba)a berangsur fleksibel, ke'uali dengan teman dekat pilihann)a )ang ban)ak memiliki kesamaan minat. Mo!a& tas 1. Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai 1 nilai atau normatif )ang uni!ersal dari para pendukungn)a )ang mungkin dapat ber buat keliru atau kesalahan. 2. Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakann)a sendiri atas norma atau sistem nilai )ang dipilih dan dianutn)a sesuai dengan hati nuranin)a.

1. Adan)a ambi!alensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua. 2. +engan sikapn)a dan 'ara berfikirn)a )ang kritis mulai menguji kaidah kaidah atau sistem nilai etis dengan ken)ataann)a dalam perilaku sehari hari oleh para pendukungn)a. ". Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas )ang dipandang tepat dengan tipe idolan)a.

". Mulai dapat memelihara jarak dan batas batas kebebasan n)a mana )ang harus dirundingkan dengan orang tuan)a. P$! &aku K$a%a/aan 1. Fksistensi dan sifat kemurah an dan keadilan &uhan mulai dipahamkan dan diha)ati menurut sistem keper'a)aan atau agama )ang dianutn)a. 2. $engha)atan kehidupan keagamaan sehari hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuranin)a sendiri se'ara tulus ikhlas ". Mulai menemukan pegangan hidup

1. Mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan &uhan mulai dipertan)akan se'ara kritis dan skeptis.

2. $engha)atan kehidupan keagamaan sehari hari dilakukan atas pertimbangan adan)a sema'am tuntutan )ang memaksa dari luar dirin)a. ". Masih men'ari dan men'oba menemukan pegangan hidup Konat 8= E/os = A8$kt 8 'an K$1! 2a' an 1. ;ima kebutuhan dasar -fisiologis, rasa aman, kasih sa)ang, harga diri dan aktualisasi diri. mulai menunjukkan arah ke'enderungann)a 2. 7eaksi reaksi dan ekspresi emosionaln)a masih labil dan belum terkendali seperti pern)a taan marah, gembira atau kesedihann)a masih dapat berubah ubah dan silih berganti dalam )ang 'epat ". 0e'enderungan ke'enderungan arah sikap nilai mulai tampak -teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius., meski masih dalam taraf eksplorasi dan men'oba 'oba.

1. Sudah menunjukkan arah ke'enderungan tertentu )ang akan mewarnai pola dasar kepribadiann)a. 2. 7eaksi reaksi dan ekspresi emosinaln)a tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirin)a.

#. Merupakan masa kritis dalam rangka meng hadapi krisis identitasn)a )ang sangat

". 0e'enderungan titik berat ke arah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti )ang akan ditunjukkan oleh ke'enderungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutann)a/ )ang juga akan memberi warna kepada tipe kepribadiann)a. #. 0alau kondisi psikososialn)a menunjang se'ara positif maka mulai tampak dan

dipengaruhi oleh kondisi psiko sosialn)a, )ang akan membentuk kepribadiannn)a.

ditemukan identitas kepriba diann)a )ang relatif definitif )ang akan mewarnai hidupn)a sampai masa dewasa.

c. P!o2&$/a 1a'a Masa R$/aja Masa remaja ditandai dengan adan)a berbagai perubahan, baik se'ara fisik maupun psikis, )ang mungkin saja dapat menimbulkan problema tertentu bagi si remaja. pabila tidak disertai dengan upa)a pemahaman diri dan pengarahan diri se'ara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal. $roblema )ang mungkin timbul pada masa remaja diantaran)a : 1. $roblema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik. $ada masa remaja ditandai dengan adan)a pertumbuhan fisik )ang 'epat. 0eadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal )ang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapann)a -ketidaksesuaian antara body image dengan self picture. dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang per'a)a diri. Begitu juga, perkembangan fisik )ang tidak proporsional. 0ematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upa)a pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma norma dapat menjurus pada pen)impangan perilaku seksual. 2. $roblema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa. $ada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual )ang pesat. @amun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualn)a tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. @amun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, men)ebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. &idak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal )ang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. @amun dengan adan)a hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentun)a akan sedikit ban)ak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariern)a. &erhambatn)a perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek aspek perilaku dan kepribadian lainn)a. ". $roblema berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan. Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger -kehausan sosial., )ang ditandai dengan adan)a keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok seba)an)a -peer group.. $enolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. @amun sebalikn)a apabila remaja dapat diterima oleh rekan seba)an)a dan bahkan menjadi idola tentun)a ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan

dalam dirin)a. $roblema perilaku sosial remaja tidak han)a terjadi dengan kelompok seba)an)a, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainn)a, termasuk dengan guru di sekolah. >al ini disebabkan pada masa remaja, khususn)a remaja awal akan ditandai adan)a keinginan )ang ambi!alen, di satu sisi adan)a keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan pilihann)a sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua, terutama se'ara ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial )ang dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adan)a keinginan untuk menjalin hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing dapat menjurus tindakan pen)impangan perilaku sosial dan perilaku seksual. $ada masa remaja juga ditandai dengan adan)a keinginan untuk men'oba 'oba dan menguji kemapanan norma )ang ada, jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam dirin)a maupun dengan lingkungann)a. #. $roblema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional. Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri -self identity.. 5saha pen'arian identitas pun, ban)ak dilakukan dengan menunjukkan perilaku 'oba 'oba, perilaku imitasi atau identifikasi. 0etika remaja gagal menemukan identitas dirin)a, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion& sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian )ang bukan menggambarkan keadaan diri )ang sebenarn)a. 7eaksi reaksi dan ekspresi emosional )ang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialn)a. +ia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang )ang berperilaku agresif. $ertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosin)a. Selain )ang telah dipaparkan di atas, tentun)a masih ban)ak problema keremajaan lainn)a. &imbuln)a problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiran)a diperlukan kearifan dari semua pihak. 5pa)a untuk memfasilitasi perkembangan remaja menjadi amat penting. +alam hal ini, peranan orang tua, sekolah, serta mas)arakat sangat diharapkan. D. Lat han Soa& : P & han Gan'a : $ilihlah salah satu jawaban )ang menurut Anda paling tepat, dengan 'ara memberikan tanda silang -G. H 1. $erubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainn)a.

a. b. '. d.

$erkembangan bersifat progresif. $erkembangan bersifat sistematis $erkembangan berkesinambungan. a, b dan ' benar

2. +i bawah ini merupakan 'iri 'iri umum perkembangan indi!idu, kecuali :


a. b. '. d. &erjadin)a perubahan dalam proporsi. +iperolehn)a tanda tanda baru Setiap indi!idu menjadi lebih matang. ;en)apn)a tanda tanda )ang lama.

". Ahli )ang mengelompokkan tahapan perkembangan berdasarkan pendekatan didaktis. a. b. '. d. 7osseau 0rets'hmer $iaget Fli=abeth >urlo'k

#. Menurut ;o!enger, tahapan perkembangan tertinggi untuk siswa tingkat SM&A, )aitu : a. b. '. d. 0onformistik Seksama %ndi!idualistik 2tonomi

?. $erkembangan fisik )ang sangat pesat terjadi pada masa : a. b. '. d. ba)i -4 2 th., kanak kanak -2 B th. dan sekolah -B 12 th.. ba)i -4 2 th., kanak kanak -2 B th. dan remaja -12 24 th.. kanak kanak -2 B th. dan remaja -12 24 th. ba)i -4 2 th. dan remaja -12 24 th..

A. $erkembangan psikomotorik utama )ang harus dikuasai pada masa ba)i dan masa kanak kanak : a. b. '. d. Merangkak dan memegang Memegang dan berjalan Berjalan dan berbi'ara Memegang dan berbi'ara

B. $ola urutan perkembangan bahasa adalah : a. Meraban, bi'ara monolog, gemar bertan)a, bahasa ekspresif, haus nama nama. b. Meraban, bi'ara monolog, gemar bertan)a, haus nama nama,. membuat kalimat sederhana, bahasa ekspresif. '. Meraban, bi'ara monolog, haus nama nama, gemar bertan)a, membuat kalimat sederhana, dan bahasa ekspresif. d. Meraban, bi'ara monolog, gemar bertan)a, bahasa ekspresif, haus nama nama, membuat kalimat sederhana. C. 0emampuan kognitif anak sudah sama dengan kemampuan kognitif orang dewasa, namun masih ada keterbatasan kapasitas dalam mengkoordinasikan pemikirann)a. a. &ahap Sensori Motor b. &ahap $ra 2perasional

'. &ahap 0onkret 2perasional d. &ahap Eormal 2perasional D. $erkembangan perilaku sosial )ang ditandai dengan usaha untuk membandingkan aturan 1 aturan, terjadi pada masa : a. b. '. d. 0anak 0anak Awal -41" th. 0anak 1 0anak Akhir -#1A th. Anak Sekolah -A112 th. 7emaja Awal -1"11A th.

14. &ahap perkembangan moralitas )ang ditandai dengan orientasi mengenai anak )ang baik dan mempertahankan norma norma sosial dan otoritas.

a. $re <on!entional b. <on!entional '. $ost <on!entional d. @on <on!entional

11. $erkembangan pengha)atan keagamaan pada masa kanak kanak ditandai oleh adan)a :
a. Sikap negatif )ang disebabkan melihat realita orang 1 orang beragama )ang h)po'rit -pura pura.. b. >al ke &uhan an dipahamkan se'ara ideos)n'riti'. '. $andangan ke &uhan an )ang ka'au, karena beragamn)a aliran paham )ang saling bertentangan. d. $engha)atan rohaniah )ang skeptik, sehingga enggan melaksanakan ritual. 12. $erkembangan emosi pada usia 4 " bulan ditandai oleh adan)a : a. 0esenangan dan kegembiraan mulai didefinisikan dari emosi orang tuan)a. b. 0epekaan umum terhadap rangsangan 1 rangsangan tertentu -bun)i, 'aha)a, temperatur. '. 0etidaksenangan berdiferensiasi ke dalam kemarahan, keben'ian dan ketakutan. d. 0egembiraan berdiferensiasi ke dalam kegairahan dan kasih sa)ang. 1". $erkembangan kepribadian )ang ditandai oleh adan)a dorongan untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, terjadi pada masa : a. b. '. d. %nfan') Farl) <hildhood $re S'hoolage Adoles'en'e.

1#. $erkembangan karier )ang ditandai oleh adan)a proses pen)esuaian )ang
berkesinambungan untuk meningkatkan posisi dalam pekerjaan, terjadi pada tahap: a. b. '. d. 3rowth FIplorator) Fstablishment Maintenan'e

1?. $erkembangan fisik pada masa remaja awal ditandai oleh adan)a:
a. ;aju perkembangan se'ara umum berlangsung pesat. b. $roporsi ukuran tinggi dan berat badan seringkali kurang seimbang. '. Mun'uln)a 'iri 'iri sekunder -tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian 1 bagian tertentu., disertai mulai aktifn)a sekresi kelenjar jenis kelamin -menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki laki. d. a, b, dan ' benar 1A. $erkembangan perilaku motorik pada masa remaja awal ditandai oleh adan)a : a. b. '. d. Aktif dalam berbagai jenis 'abang permainan. ,enis dan jumlah 'abang permainan lebih selektif. 3erak gerik mulai mantap. a, b, dan ' benar.

1B. $erkembangan perilaku sosial pada masa remaja awal ditandai oleh adan)a :
a. Bergaul dengan jumlah teman )ang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama -teman dekat.. b. 0ebergantungan )ang kuat kepada kelompok seba)a disertai semangat konformitas )ang tinggi. '. Menarik diri dari lingkungan sosialn)a. d. Berupa)a mempelajari norma norma )ang berlaku di lingkungan sosialn)a.

1C. $erkembangan perilaku moralitas pada masa remaja akhir ditandai oleh adan)a :
a. Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas )ang dipandang tepat dengan tipe idolan)a. b. Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai 1 nilai atau normatif )ang uni!ersal dari para pendukungn)a )ang mungkin dapat ber buat keliru atau kesalahan.. '. Adan)a ambi!alensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua. d. +engan sikap dan 'ara berfikirn)a )ang kritis mulai menguji kaidah kaidah atau sistem nilai etis dengan ken)ataann)a dalam perilaku sehari hari oleh para pendukungn)a.

1D. <iri 'iri $erkembangan perilaku keagamaan pada masa remaja awal, kecuali :
a. Mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan &uhan mulai dipertan)akan se'ara kritis dan skeptis. b. $engha)atan kehidupan keagamaan sehari hari dilakukan atas pertimbangan adan)a sema'am tuntutan )ang memaksa dari luar dirin)a. '. $engha)atan se'ara rohaniah )ang belum mendalam. d. Masih men'ari dan men'oba menemukan pegangan hidup. 24. +i bawah ini merupakan 'iri perkembangan konatif pada masa remaja awal. a. ;ima kebutuhan dasar -fisiologis, rasa aman, kasih sa)ang, harga diri dan aktualisasi diri. mulai menunjukkan arah ke'enderungann)a. b. 7eaksi reaksi dan ekspresi emosionaln)a masih labil dan belum terkendali seperti pern)a taan marah, gembira atau kesedihann)a masih dapat berubah ubah dan silih berganti dalam )ang 'epat. '. 0e'enderungan ke'enderungan arah sikap dan nilai mulai tampak -teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius., meski masih dalam taraf eksplorasi dan men'oba 'oba.

d. Masa kritis dalam rangka menghadapi krisis identitasn)a )ang sangat dipengaruhi oleh kondisi psiko sosialn)a, )ang akan membentuk kepribadiannn)a. U!a an 1. Apa )ang dimaksud dengan tugas perkembangan J 2. ,elaskan tugas tugas perkembangan indi!idu pada masa remaja H Bagaimana implikasin)a terhadap pendidikan J ". ,elaskan problema problema )ang terjadi pada masa remaja H dan bagaimana pula peran orang tua, guru serta mas)arakat dalam upa)a men'egah timbuln)a berbagai prolema pada remaja J

BAB I> PROSES BELA?AR MENGA?AR


A. Tujuan : Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan Anda dapat : 1. Mendefinisikan belajar dan pengelolaan kelas. 2. Mengidentifikasi 'iri 'iri belajar, bentuk bentuk perubahan perilaku sebagai hasil belajar, pendekatan pendekatan pembelajaran, masalah masalah dalam pengelolaan kelas. ". Menjelaskan se'ara skematik tentang perubahan perilaku dan pribadi )ang terjadi dari proses belajar, peran dan kompetensi guru. #. Menerapkan berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah pengelolaan kelas. B. Pokok Bahasan 1. 2. ". #. ?. >akekat Belajar. &eori &eori $okok Belajar. $embelajaran $eran dan 0ompetensi 3uru $engelolaan 0elas.

C. Int sa! Ba"aan

#. Hak$kat B$&aja!
Belajar merupakan salah satu faktor )ang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku indi!idu. @ana S)aodih Sukmadinata -244?. men)ebutkan bahwa sebagian terbesar perkembangan indi!idu berlangsung melalui kegiatan belajar. ;antas, apa sesungguhn)a belajar itu J +i bawah ini disampaikan tentang pengertian belajar dari para ahli :

Moh. Sur)a -1DDB. : (belajar dapat diartikan sebagai suatu proses )ang dilakukan oleh indi!idu untuk memperoleh perubahan perilaku baru se'ara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman indi!idu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungann)a*. 9itherington -1D?2. : (belajar merupakan perubahan dalam kepribadian )ang dimanifestasikan sebagai pola pola respons )ang baru berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan ke'akapan*. <row O <row dan -1D?C. : ( belajar adalah diperolehn)a kebiasaan kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru*. >ilgard -1DA2. : (belajar adalah proses dimana suatu perilaku mun'ul perilaku mun'ul atau berubah karena adan)a respons terhadap sesuatu situasi* +i Mesta dan &hompson -1DB4. : ( belajar adalah perubahan perilaku )ang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman*. 3age O Berliner : (belajar adalah suatu proses perubahan perilaku )ang )ang mun'ul karena pengalaman* +ari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kun'i dari belajar adalah perubahan perilaku. +alam hal ini, Moh Sur)a -1DDB. mengemukakan 'iri 'iri dari perubahan perilaku, )aitu : a. $erubahan )ang disadari dan disengaja -intensional.. $erubahan perilaku )ang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari indi!idu )ang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil hasiln)a, indi!idu )ang bersangkutan men)adari bahwa dalam dirin)a telah terjadi perubahan, misaln)a pengetahuann)a semakin bertambah atau keterampilann)a semakin meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. Misaln)a, seorang mahasiswa sedang belajar tentang psikologi pendidikan. +ia men)adari bahwa dia sedang berusaha mempelajari tentang $sikologi $endidikan. Begitu juga, setelah belajar $sikologi $endidikan dia men)adari bahwa dalam dirin)a telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan )ang berhubungan dengan $sikologi $endidikan. b. $erubahan )ang berkesinambungan -kontin)u.. Bertambahn)a pengetahuan atau keterampilan )ang dimiliki pada dasarn)a merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan )ang telah diperoleh sebelumn)a. Begitu juga, pengetahuan, sikap dan keterampilan )ang telah diperoleh itu, akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan berikutn)a. Misaln)a, seorang mahasiswa telah belajar $sikologi $endidikan tentang (>akekat Belajar*. 0etika dia mengikuti perkuliahan (Strategi Belajar Mengajar*, maka pengetahuan, sikap dan keterampilann)a tentang (>akekat Belajar* akan dilanjutkan dan dapat dimanfaatkan dalam mengikuti perkuliahan (Strategi Belajar Mengajar*.

'. $erubahan )ang fungsional. Setiap perubahan perilaku )ang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup indi!idu )ang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. <ontoh : seorang mahasiswa belajar tentang psikologi pendidikan, maka pengetahuan dan keterampilann)a dalam psikologi pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mempelajari dan mengembangkan perilaku dirin)a sendiri maupun mempelajari dan mengembangkan perilaku para peserta didikn)a kelak ketika dia menjadi guru.

d. $erubahan )ang bersifat positif. $erubahan perilaku )ang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan. Misaln)a, seorang mahasiswa sebelum belajar tentang $sikologi $endidikan menganggap bahwa dalam dalam $rose Belajar Mengajar tidak perlu mempertimbangkan perbedaan perbedaan indi!idual atau perkembangan perilaku dan pribadi peserta didikn)a, namun setelah mengikuti pembelajaran $sikologi $endidikan, dia memahami dan berkeinginan untuk menerapkan prinsip 1 prinsip perbedaan indi!idual maupun prinsip prinsip perkembangan indi!idu jika dia kelak menjadi guru. e. $erubahan )ang bersifat aktif. 5ntuk memperoleh perilaku baru, indi!idu )ang bersangkutan aktif berupa)a melakukan perubahan. Misaln)a, mahasiswa ingin memperoleh pengetahuan baru tentang psikologi pendidikan, maka mahasiswa tersebut aktif melakukan kegiatan memba'a dan mengkaji buku buku psikologi pendidikan, berdiskusi dengan teman tentang psikologi pendidikan dan sebagain)a. f. $erubahan )ang bersifat pemanen. $erubahan perilaku )ang diperoleh dari proses belajar 'enderung menetap dan menjadi bagian )ang melekat dalam dirin)a. Misaln)a, mahasiswa belajar mengoperasikan komputer, maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasiswa tersebut. g. $erubahan )ang bertujuan dan terarah. %ndi!idu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan )ang ingin di'apai, baik tujuan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Misaln)a, seorang mahasiswa belajar psikologi pendidikan, tujuan )ang ingin di'apai dalam panjang pendek mungkin dia ingin memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang psikologi pendidikan )ang diwujudkan dalam bentuk kelulusan dengan memperoleh nilai A. Sedangkan tujuan jangka panjangn)a dia ingin menjadi guru )ang efektif dengan memiliki kompetensi )ang memadai tentang $sikologi $endidikan. Berbagai akti!itas dilakukan dan diarahkan untuk men'apai tujuan tujuan tersebut.

h. $erubahan perilaku se'ara keseluruhan. $erubahan perilaku belajar bukan han)a sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilann)a. Misaln)a, mahasiswa belajar tentang (&eori &eori Belajar*, disamping memperoleh informasi atau pengetahuan tentang (&eori &eori Belajar*, dia juga memperoleh sikap tentang pentingn)a seorang guru menguasai (&eori &eori Belajar*. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan dalam menerapkan (&eori &eori Belajar*. Belajar merupakan suatu proses, terjadin)a perubahan perilaku diperoleh tidak se'ara tiba tiba, tetapi melalui berbagai tahapan dan kegiatan )ang harus ditempuh indi!idu. +i Mesta dan &ompson dalam Abin S)amsuddin -244":1?B. menggambarkan perubahan perilaku atau pribadi )ang terjadi dari suatu proses belajar seperti tampak dalam bagan berikut:
$erilaku8$ribadi sebelum belajar -$re ;earning. G64 :61 Z6 1 $erilaku8$ribadi setelah belajar -$ost ;earning. G 6 -GS1. 6 1 : 6 -:S1. 6 2 Z 6 -Z 1. 6 4

$engalaman, $raktik, ;atihan -;earning FIperien'e.

<ontoh 1 : Mahasiswa G belajar akan mempelajari tentang (&eori &eori Belajar* dalam perkuliahan $sikologi $endidikan pada semester 1. $ada awaln)a dia tidak memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang (&eori &eori Belajar* -Pre learning., namun setelah dia memba'a dan mengkaji buku dan berlatih mempraktekan (&eori &eori Belajar* dalam kegiatan simulasi -4earning E)perience., maka dalam dirin)a telah bertambah kemampuann)a, dengan bertambah pengetahuan, sikap keterampilann)a tentang (&eori &eori Belajar* -Post 4earning.. <ontoh 2 : Mahasiswa : akan mempelajari tentang (Metode Metode $embelajaran*, dalam perkuliahan Strategi Belajar Mengajar pada semester 2. $ada semester 1 dia telah menguasai tentang (&eori &eori Belajar* )ang akan mendasari penguasaan (Metode Metode $embelajaran* -Pre 4earning.. Setelah dia memba'a dan mengkaji buku dan berlatih mempraktekan (Metode Metode $embelajaran* dalam kegiatan simulasi -4earning E)perience., maka kemampuann)a akan meningkat, dengan bertambah pengetahuan, sikap keterampilann)a tentang (Metode Metode $embelajaran* -Post 4earning.. <ontoh " : Mahasiswa Z memiliki kebiasaan merokok )ang ingin dihilangkann)a, lalu dia datang meminta bantuan dari konselor )ang ada di kampus - Pre4earning.. 0emudian oleh

konselor dia dilatih untuk menghilangkan kebiasaan merokokn)a, menggunakan teknik teknik konseling tertentu . +engan tekun dan penuh kesungguhan dia mengikuti apa apa )ang harus dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan merokokn)a -4earning E)perience.. Akhirn)a, dia dapat berhasil menghilangkan kebiasaan merokokn)a -Post 4earning.. Belajar terjadi karena adan)a sesuatu )ang mendorong -moti!asi. dan ada suatu tujuan )ang ingin di'apai. Seberapa kuat moti!asi belajar )ang dimiliki indi!idu, khususn)a motif berprestasi dan seberapa kuat komitmen indi!idu terhadap tujuan belajarn)a akan menentukan kualitas perubahan perilaku belajarn)a. Misaln)a, seorang mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan, dia memiliki moti!asi )ang sangat kuat untuk menjadi )ang terbaik -the best. di kelasn)a. Begitu juga, dia memiliki komitmen )ang kuat serta memiliki tujuan tujuan )ang ingin di'apain)a se'ara jelas, maka sangat mungkin mahasiswa tersebut akan memperoleh prestasi belajar )ang tinggi dalam mata kuliah $sikologi $endidikan Belajar juga merupakan bentuk pengalaman kehidupan melalui situasi n)ata. +alam belajar, indi!idu memperoleh pengalaman langsung melalui pengalaman indrawi )ang memungkinkan mereka memperoleh pengetahuan dari melihat, mendengar, meraba8menjamah, men'i'ipi, dan men'ium. Selain itu, dalam belajar indi!idu juga memperoleh berbagai pengalaman sosial melalui interaksi dengan lingkungan sosialn)a. Misaln)a, mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan $sikologi $endidikan ingin memperoleh pengetahuan tentang (0eterampilan $engelolaan 0elas*, lalu dia bersama sama kawan kawann)a melakukan obser!asi langsung ke kelas. +ia dapat mengamati langsung bagaimana guru mempraktekkan berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah masalah )ang mun'ul dalam pengelolaan kelas. Selain itu, dia juga memperoleh pengalaman bagaimana bekerjasama dengan temann)a dan berkomunikasi dengan orang lain. Menurut 3agne -Abin S)amsuddin Makmun, 244"., perubahan perilaku )ang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :

a. 3nformasi verbal/ )aitu penguasaan informasi dalam bentuk !erbal, baik se'ara
tertulis maupun tulisan, misaln)a pemberian nama nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagain)a. b. 6ecakapan intelektual/ )aitu keterampilan indi!idu dalam melakukan interaksi dengan lingkungann)a dengan menggunakan simbol simbol, misaln)a: penggunaan simbol matematika. &ermasuk dalam keterampilan intelektual adalah ke'akapan dalam membedakan -discrimination., memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. 0etrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi peme'ahan masalah. '. 2trategi kognitif/ ke'akapan indi!idu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan akti!itasn)a. +alam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif )aitu kemampuan mengendalikan ingatan dan 'ara 1 'ara berfikir agar

terjadi akti!itas )ang efektif. 0e'akapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran. d. 2ikap/ )aitu hasil pembelajaran )ang berupa ke'akapan indi!idu untuk memilih ma'am tindakan )ang akan dilakukan. +engan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri indi!idu )ang akan memberikan ke'enderungan !ertindak dalam menghadapi suatu ob)ek atau peristiwa, didalamn)a terdapat unsur pemikiran, perasaan )ang men)ertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. e. 6ecakapan motorik/ ialah hasil belajar )ang berupa ke'akapan pergerakan )ang dikontrol oleh otot dan fisik. Sementara itu, Moh. Sur)a -1DDB. mengemukakan bahwa hasil belajar akan tampak dalam : a. 0ebiasaan/ seperti : peserta didik belajar bahasa berkali kali menghindari ke'enderungan penggunaan kata atau struktur )ang keliru, sehingga akhirn)a ia terbiasa dengan penggunaan bahasa se'ara baik dan benar/ b. 0eterampilan/ seperti : menulis dan berolah raga )ang meskipun sifatn)a motorik, keterampilan keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak )ang teliti dan kesadaran )ang tinggi/ '. $engamatan/ )akni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan )ang masuk melalui indera indera se'ara ob)ektif sehingga peserta didik mampu men'apai pengertian )ang benar/ d. Berfikir asosiatif/ )akni berfikir dengan 'ara mengasosiasikan sesuatu dengan lainn)a dengan menggunakan da)a ingat/ e. Berfikir rasional dan kritis )akni menggunakan prinsip prinsip dan dasar dasar pengertian dalam menjawab pertan)aan kritis seperti (bagaimana* -ho". dan (mengapa* -"hy./ f. Sikap )akni ke'enderungan )ang relatif menetap untuk bereaksi dengan 'ara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan ke)akinan/ g. %nhibisi -menghindari hal )ang muba=ir./ h. Apresiasi -menghargai kar)a kar)a bermutu./ i. $erilaku afektif )akni perilaku )ang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, ke'ewa, senang, ben'i, was was dan sebagain)a. Sedangkan menurut Bloom, perubahan perilaku )ang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan -domain. kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan aspek aspekn)a. -lihat tentang taksonomi perilaku indi!idu pada Bab %.

(. T$o! 6T$o! Pokok B$&aja!


,ika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan ban)ak teori belajar )ang bersumber dari aliran aliran psikologi.@amun dalam kesempatan ini han)a akan dikemukakan lima jenis teori belajar saja, )aitu: -a. teori beha!iorisme/ -b. teori belajar

kognitif menurut $iaget/ -#. teori pemrosesan informasi dari 3agne, dan -?. teori belajar gestalt. a. T$o! B$ha) o! s/$ Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab %% bahwa beha!iorisme merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku indi!idu. Beha!iorisme memandang indi!idu han)a dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek 1 aspek mental. +engan kata lain, beha!iorisme tidak mengakui adan)a ke'erdasan, bakat, minat dan perasaan indi!idu dalam suatu belajar. $eristiwa belajar semata mata melatih refleks refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan )ang dikuasai indi!idu. Beberapa hukum belajar )ang dihasilkan dari diantaran)a : 1. /onnectionism 2%0 Bond! menurut &horndike. +ari eksperimen )ang dilakukan &horndike terhadap ku'ing menghasilkan hukum hukum belajar, diantaran)a: a. 4a" of Effect/ artin)a bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek )ang memuaskan, maka hubungan Stimulus 7espons akan semakin kuat. Sebalikn)a, semakin tidak memuaskan efek )ang di'apai respons, maka semakin lemah pula hubungan )ang terjadi antara Stimulus 7espons. b. 4a" of 0eadiness/ artin)a bahwa kesiapan menga'u pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemda)agunaan satuan pengantar -'ondu'tion unit., dimana unit unit ini menimbulkan ke'enderungan )ang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. *. 4a" of E)ercise/ artin)a bahwa hubungan antara Stimulus dengan 7espons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih. 2. /lassical /onditioning menurut %!an $a!lo! +ari eksperimen )ang dilakukan $a!lo! terhadap seekor anjing menghasilkan hukum hukum belajar, diantaran)a : a. 4a" of 0espondent /onditioning )akni hukum pembiasaan )ang dituntut. ,ika dua ma'am stimulus dihadirkan se'ara simultan -)ang salah satun)a berfungsi sebagai reinfor'er., maka refleks dan stimulus lainn)a akan meningkat. b. 4a" of 0espondent E)tinction )akni hukum pemusnahan )ang dituntut. ,ika refleks )ang sudah diperkuat melalui 0espondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinfor'er, maka kekuatann)a akan menurun. pendekatan beha!iorisme ini,

3. Operant /onditioning menurut B.E. Skinner +ari eksperimen )ang dilakukan B.E. Skinner terhadap tikus dan selanjutn)a terhadap burung merpati menghasilkan hukum hukum belajar, diantaran)a : a. 4a" of operant conditining )aitu jika timbuln)a perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat. b. 4a" of operant e)tinction )aitu jika timbuln)a perilaku operant telah diperkuat melalui proses 'onditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah. 7eber -Muhibin S)ah, 244". men)ebutkan bahwa )ang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku )ang membawa efek )ang sama terhadap lingkungan. 7espons dalam operant 'onditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek )ang ditimbulkan oleh reinfor'er. 0einforcer itu sendiri pada dasarn)a adalah stimulus )ang meningkatkan kemungkinan timbuln)a sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainn)a seperti dalam classical conditioning+ 4. 2ocial 4earning menurut Albert Bandura &eori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar )ang relatif masih baru dibandingkan dengan teori teori belajar lainn)a. Berbeda dengan penganut Beha!iorisme lainn)a, Bandura memandang $erilaku indi!idu tidak semata mata refleks otomatis atas stimulus -S 7 Bond., melainkan juga akibat reaksi )ang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif indi!idu itu sendiri. $rinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa )ang dipelajari indi!idu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan -imitation. dan pen)ajian 'ontoh perilaku -modeling.. &eori ini juga masih memandang pentingn)a conditioning. Melalui pemberian re"ard dan punishment& seorang indi!idu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana )ang perlu dilakukan. Sebetuln)a masih ban)ak tokoh tokoh lain )ang mengembangkan teori belajar beha!ioristik ini, seperti : 9atson )ang menghasilkan prinsip kekerapan dan prinsip kebaruan, 3uthrie dengan teorin)a )ang disebut /ontiguity -heory )ang menghasilkan Metode Ambang -the treshold method., metode meletihkan --he .atigue Method. dan Metode rangsangan tak serasi --he 3ncompatible 0esponse Method., Miller dan +ollard dengan teori pengurangan dorongan. 2. T$o! B$&aja! Ko%n t 8 /$nu!ut P a%$t +alam bab sebelumn)a telah dikemukan tentang aspek aspek perkembangan kognitif menurut $iaget )aitu tahap -1. sensory motor/ -2. pre operational/ -". concrete operational dan -#. formal operational. Menurut $iaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. $eserta didik hendakn)a diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan

ob)ek fisik, )ang ditunjang oleh interaksi dengan teman seba)a dan dibantu oleh pertan)aan tilikan dari guru. 3uru hendakn)a ban)ak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan se'ara aktif, men'ari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. %mplikasi teori perkembangan kognitif $iaget dalam pembelajaran adalah : 1. Bahasa dan 'ara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. 2leh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa )ang sesuai dengan 'ara berfikir anak. 2. Anak anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. 3uru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik baikn)a. 3. Bahan )ang harus dipelajari anak hendakn)a dirasakan baru tetapi tidak asing. 4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangann)a. .. +i dalam kelas, anak anak hendakn)a diberi peluang untuk saling berbi'ara dan diskusi dengan teman teman)a. ". T$o! P$/!os$san In8o!/as 'a! Ro2$!t Ga%n$ Asumsi )ang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor )ang sangat penting dalam perkembangan. $erkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut 3agne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. +alam pemrosesan informasi terjadi adan)a interaksi antara kondisi kondisi internal dan kondisi kondisi eksternal indi!idu. 0ondisi internal )aitu keadaan dalam diri indi!idu )ang diperlukan untuk men'apai hasil belajar dan proses kognitif )ang terjadi dalam indi!idu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan )ang mempengaruhi indi!idu dalam proses pembelajaran. Menurut 3agne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase )aitu, -1. moti!asi/ -2. pemahaman/ -". pemerolehan/ -#. pen)impanan/ -?. ingatan kembali/ -A. generalisasi/ -B. perlakuan dan -C. umpan balik. '. T$o! B$&aja! G$sta&t 3estalt berasal dari bahasa ,erman )ang mempun)ai padanan arti sebagai (bentuk atau konfigurasi*. $okok pandangan 3estalt adalah bahwa ob)ek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan )ang terorganisasikan. Menurut 0offka dan 0ohler, ada tujuh prinsip organisasi )ang terpenting )aitu :

1. >ubungan bentuk dan latar -figure and gound relationship./ )aitu menganggap
bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua )aitu figure -bentuk. dan latar belakang. $enampilan suatu ob)ek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagain)a membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure.

2. 0edekatan -pro)mity./ bahwa unsur unsur )ang saling berdekatan -baik waktu
maupun ruang. dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu. 0esamaan -similarity./ bahwa sesuatu )ang memiliki kesamaan 'enderung akan dipandang sebagai suatu ob)ek )ang saling memiliki. Arah bersama -common direction./ bahwa unsur unsur bidang pengamatan )ang berada dalam arah )ang sama 'enderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu. 0esederhanaan -simplicity./ bahwa orang 'enderung menata bidang pengamatann)a bentuk )ang sederhana, penampilan reguler dan 'enderung membentuk keseluruhan )ang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan/ dan 0etertutupan -closure. bahwa orang 'enderung akan mengisi kekosongan suatu pola ob)ek atau pengamatan )ang tidak lengkap.

3. 4.

..

/.

&erdapat empat asumsi )ang mendasari pandangan 3estalt, )aitu: 1. $erilaku (Molar( hendakn)a ban)ak dipelajari dibandingkan dengan perilaku (Mole'ular*. $erilaku (Mole'ular* adalah perilaku dalam bentuk kontraksi otot atau keluarn)a kelenjar, sedangkan perilaku (Molar* adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar. Berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola adalah beberapa perilaku (Molar*. $erilaku (Molar* lebih mempun)ai makna dibanding dengan perilaku (Mole'ular*. 2. >al )ang penting dalam mempelajari perilaku ialah membedakan antara lingkungan geografis dengan lingkungan beha!ioral. ;ingkungan geografis adalah lingkungan )ang sebenarn)a ada, sedangkan lingkungan beha!ioral merujuk pada sesuatu )ang nampak. Misaln)a, gunung )ang nampak dari jauh seolah olah sesuatu )ang indah. -lingkungan beha!ioral., padahal ken)ataann)a merupakan suatu lingkungan )ang penuh dengan hutan )ang lebat -lingkungan geografis.. 3. 2rganisme tidak mereaksi terhadap rangsangan lokal atau unsur atau suatu bagian peristiwa, akan tetapi mereaksi terhadap keseluruhan ob)ek atau peristiwa. Misaln)a, adan)a penamaan kumpulan bintang, seperti : sagitarius, !irgo, pis'es, gemini dan sebagain)a adalah 'ontoh dari prinsip ini. <ontoh lain, gumpalan awan tampak seperti gunung atau binatang tertentu. 4. $emberian makna terhadap suatu rangsangan sensoris adalah merupakan suatu proses )ang dinamis dan bukan sebagai suatu reaksi )ang statis. $roses pengamatan merupakan suatu proses )ang dinamis dalam memberikan tafsiran terhadap rangsangan )ang diterima. Aplikasi teori 3estalt dalam proses pembelajaran antara lain :

1. $engalaman tilikan -insight./ bahwa tilikan memegang peranan )ang penting


dalam perilaku. +alam proses pembelajaran, hendakn)a peserta didik memiliki

2.

3.

4.

..

kemampuan tilikan )aitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur unsur dalam suatu ob)ek atau peristiwa. $embelajaran )ang bermakna -meaningful learning./ kebermaknaan unsur unsur )ang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu )ang dipelajari. >al ini sangat penting dalam kegiatan peme'ahan masalah, khususn)a dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif peme'ahann)a. >al hal )ang dipelajari peserta didik hendakn)a memiliki makna )ang jelas dan logis dengan proses kehidupann)a. $erilaku bertujuan -pusposive behavior./ bahwa perilaku terarah pada tujuan. $erilaku bukan han)a terjadi akibat hubungan stimulus respons, tetapi ada keterkaitann)a dengan dengan tujuan )ang ingin di'apai. $roses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan )ang ingin di'apain)a. 2leh karena itu, guru hendakn)a men)adari tujuan sebagai arah akti!itas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuann)a. $rinsip ruang hidup -life space./ bahwa perilaku indi!idu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. 2leh karena itu, materi )ang diajarkan hendakn)a memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik. &ransfer dalam Belajar/ )aitu pemindahan pola pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan 3estalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian ob)ek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata susunan )ang tepat. ,udd menekankan pentingn)a penangkapan prinsip prinsip pokok )ang luas dalam pembelajaran dan kemudian men)usun ketentuan ketentuan umum -generalisasi.. &ransfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam meme'ahkan masalah dalam situasi lain. 2leh karena itu, guru hendakn)a dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip prinsip pokok dari materi )ang diajarkann)a.

.. P$/2$&aja!an.
Belajar tidak han)a berlangsung sekolah saja, namun juga dilaksanakan di rumah maupun mas)arakat. Misaln)a, seorang anak perempuan memiliki keterampilan bagaimana 'ara men'u'i piring, memasak, men)eterikan baju, sopan santun berhadapan dengan orang tua dan sebagain)a, biasan)a lebih ban)ak diperoleh dari pengalaman belajarn)a di rumah. 2rang tua memiliki keterbatasan dalam menjalankan fungsin)a sebagai pendidik di rumah, sementara tuntutan kehidupan )ang harus dipenuhi indi!idu semakin tinggi, maka kegiatan belajar di sekolah dijadikan pilihan untuk mengembangkan perilaku dan pribadi indi!idu dalam rangka memenuhi berbagai tuntutan kehidupan.

Berbeda dengan kegiatan belajar di rumah, kegiatan belajar )ang berlangsung di sekolah lebih bersifat formal, disengaja dan diren'anakan, dengan bimbingan guru atau pendidik lainn)a. 0egiatan belajar di sekolah ditandai dengan adan)a interaksi antara atau pendidik dengan peserta didik, atau peserta didik dengan peserta didik untuk men'apai tujuan belajar )ang telah ditetapkan. %nteraksi pendidikan seperti itu biasa disebut pembelajaran. Bentuk bentuk kegiatan belajar )ang dilakukan peserta didik di sekolah sangat ditentukan oleh pendekatan pendekatan pembelajaran )ang diberikan oleh guru. Se'ara garis besarn)a, terdapat dua pendekatan pembelajaran, )aitu : a. $endekatan Fkspositorik adalah pendekatan )ang bisa dijadikan pedoman dalam memilih metode )ang sifatn)a pen)ampaian informasi, termasuk metode 'eramah dan sejenisn)a. $endekatan ini lebih berpusat kepada guru dan pada umumn)a guru bertindak sebagai sumber informasi )ang utama.

b. $endekatan >euristik )aitu )ang bisa dijadikan pedoman dalam memilih metode
)ang sifatn)a praktek, termasuk dis'o!er) inRuir), eksperimen, obser!asi dan sejenisn)a. $endekatan ini lebih menekankan kepada akti!itas siswa dan guru lebih ban)ak berperan sebagai fasilitator, moti!ator dan pembimbing untuk kepentingan belajar peserta didikn)a.

0. P$!an 'an Ko/1$t$ns Gu!u


Ffekti!itas dan efisien belajar indi!idu di sekolah sangat bergantung kepada peran dan kompetensi guru. Abin S)amsuddin -244". mengemukakan bahwa dalam pengertian pendidikan se'ara luas, seorang guru )ang ideal se)og)an)a dapat berperan sebagai : a. b. '. d. konser!ator -pemelihara. sistem nilai )ang merupakan sumber norma kedewasaan/ ino!ator -pengembang. sistem nilai ilmu pengetahuan/ transmitor -penerus. sistem sistem nilai tersebut kepada peserta didik/ transformator -penterjemah. sistem sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadin)a dan perilakun)a, dalam proses interaksi dengan sasaran didik/ e. organisator -pen)elenggara. ter'iptan)a proses edukatif )ang dapat dipertanggungjawabkan, baik se'ara formal -kepada pihak )ang mengangkat dan menugaskann)a. maupun se'ara moral -kepada sasaran didik, serta &uhan )ang men'iptakann)a.. Sedangkan dalam pengertian pendidikan )ang terbatas, Abin S)amsuddin dengan mengutip pemikiran 3age dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik, )ang men'akup :

a. 3uru sebagai peren'ana -planner. )ang harus mempersiapkan apa )ang akan
dilakukan di dalam proses belajar mengajar -pre%teaching problems../ b. 3uru sebagai pelaksana -organi(er., )ang harus dapat men'iptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan ren'ana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber -resource person.,

konsultan kepemimpinan )ang bijaksana dalam arti demokratik O humanistik -manusiawi. selama proses berlangsung -during teaching problems.. '. 3uru sebagai penilai -evaluator. )ang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirn)a harus memberikan pertimbangan -judgement., atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria )ang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesn)a maupun kualifikasi produkn)a. Selanjutn)a, dalam konteks proses belajar mengajar di %ndonesia, Abin S)amsuddin menambahkan satu peran lagi )aitu sebagai pembimbing -teacher counsel., di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik )ang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangann)a, harus membantu peme'ahann)a -remedial teaching.. +i lain pihak, Moh. Sur)a -1DDB. mengemukakan tentang peranan guru di sekolah, keluarga dan mas)arakat. +i sekolah, guru berperan sebagai peran'ang pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran peserta didik, pengarah pembelajaran dan pembimbing peserta didik. Sedangkan dalam keluarga, guru berperan sebagai pendidik dalam keluarga -family educator!. Sementara itu di mas)arakat, guru berperan sebagai pembina mas)arakat -social developer., penemu mas)arakat -social inovator., dan agen mas)arakat -social agent.. ;ebih jauh, dikemukakan pula tentang peranan guru )ang berhubungan dengan akti!itas pengajaran dan administrasi pendidikan, diri pribadi -self oriented., dan dari sudut pandang psikologis. +alam hubungann)a dengan akti!itas pengajaran dan administrasi pendidikan, guru berperan sebagai : a. $engambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan/ b. 9akil mas)arakat di sekolah, artin)a guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan mas)arakat dalam pendidikan/ '. Seorang pakar dalam bidangn)a, )aitu menguasai bahan )ang harus diajarkann)a/ d. $enegak disiplin, )aitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin/ e. $elaksana administrasi pendidikan, )aitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik/ f. $emimpin generasi muda, artin)a guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda )ang akan menjadi pewaris masa depan/ dan g. $enterjemah kepada mas)arakat, )aitu guru berperan untuk men)ampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mas)arakat. +i pandang dari segi diri pribadin)a -self oriented., seorang guru berperan sebagai :

a. $ekerja sosial -social "orker., )aitu seorang )ang harus memberikan pela)anan
kepada mas)arakat/ b. $elajar dan ilmuwan, )aitu seorang )ang harus senantiasa belajar se'ara terus menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuann)a/

'. 2rang tua, artin)a guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap peserta didik di sekolah/ d. model keteladanan, artin)a guru adalah model perilaku )ang harus di'ontoh oleh mpara peserta didik/ dan e. $emberi keselamatan bagi setiap peserta didik. $eserta didik diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan gurun)a. +ari sudut pandang se'ara psikologis, guru berperan sebagai : a. $akar psikologi pendidikan, artin)a guru merupakan seorang )ang memahami psikologi pendidikan dan mampu mengamalkann)a dalam melaksanakan tugasn)a sebagai pendidik/ b. seniman dalam hubungan antar manusia -artist in human relations., artin)a guru adalah orang )ang memiliki kemampuan men'iptakan suasana hubungan antar manusia, khususn)a dengan para peserta didik sehingga dapat men'apai tujuan pendidikan/ '. $embentuk kelompok -group builder., )aitu mampu mambentuk men'iptakan kelompok dan akti!itasn)a sebagai 'ara untuk men'apai tujuan pendidikan/ d. /atalyc agent atau ino!ator, )aitu guru merupakan orang )ang )ang mampu men'iptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal )ang baik/ dan e. $etugas kesehatan mental -mental hygiene "orker., artin)a guru bertanggung jawab bagi ter'iptan)a kesehatan mental para peserta didik. a. Sementara itu, +o)le sebagaimana dikutip oleh Sudarwan +anim -2442. mengemukan dua peran utama guru )aitu men'iptakan keteraturan -establishing order. dan memfasilitasi proses belajar -facilitating learning.. :ang dimaksud keteraturan di sini men'akup hal hal )ang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan sesaman)a, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem )ang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain lain. Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan pen)esuaian kemampuan profesionaln)a. 3uru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. 3uru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu satun)a orang )ang paling "ell informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan )ang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat ra)a ini. +i masa depan, guru bukan satu satun)a orang )ang lebih pandai di tengah tengah peserta didikn)a. ,ika guru tidak memahami mekanisme dan pola pen)ebaran informasi )ang demikian 'epat, ia akan terpuruk se'ara profesional. 0alau hal ini terjadi, ia akan kehilangan keper'a)aan baik dari peserta didik, orang tua maupun mas)arakat. 5ntuk menghadapi

tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir se'ara antisipatif dan proaktif. Artin)a, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan )ang dimilikin)a se'ara terus menerus. +isamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efekti!itas pengajaran )ang dilaksanakann)a, sehingga dengan dukungan hasil penelitiaan guru tidak terjebak pada praktek pengajaran )ang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum ken)ataann)a justru mematikan kreati!itas para peserta didikn)a. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian )ang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran )ang ber!ariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi )ang sedang berlangsung. 5ntuk meningkatkan profesionalisme guru di %ndonesia, pemerintah telah menetapkan 5ndang 5ndang @o 1# &ahun 244? tentang 3uru dan +osen, )ang di dalamn)a mengatur berbagai hal )ang berkaitan dengan profesi guru, diantaran)a adalah berkenaan dengan kualifikasi, kompetensi, sertifikasi dan remunerasi guru. Berkenaan dengan kompetensi guru, dalam 5ndang 5ndang tersebut dikemukakan empat jenis kompetensi )ang harus dikuasai guru )aitu : a. 0ompetensi pedagogik )aitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik )ang meliputi: 1. 2. ". #. ?. A. B. b. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan/ pemahaman terhadap peserta didik/ pengembangan kurikulum8silabus/ peran'angan pembelajaran/ pelaksanaan pembelajaran )ang mendidik dan dialogis/ e!aluasi hasil belajar/ dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi )ang dimilikin)a.

0ompetensi kepribadian )aitu merupakan kemampuan kepribadian )ang : 1. 2. ". #. ?. A. B. C. D. mantap/ stabil/ dewasa/ arif dan bijaksana/ berwibawa/ berakhlak mulia/ menjadi teladan bagi peserta didik dan mas)arakat/ menge!aluasi kinerja sendiri/ dan mengembangkan diri se'ara berkelanjutan.

'.

0ompetensi sosial )aitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari mas)arakat untuk : 1. berkomunikasi lisan dan tulisan/ 2. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi se'ara fungsional/

". bergaul se'ara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua8wali peserta didik/ dan #. bergaul se'ara santun dengan mas)arakat sekitar. d. 0ompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran se'ara luas dan mendalam )ang meliputi: 1. konsep, struktur, dan metoda keilmuan8teknologi8seni )ang menaungi8 koheren dengan materi ajar/ 2. materi ajar )ang ada dalam kurikulum sekolah/ ". hubungan konsep antar mata pelajaran terkait/ #. penerapan konsep konsep keilmuan dalam kehidupan sehari hari/ dan ?. kompetisi se'ara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan buda)a nasional, Sementara itu, 7aka ,oni sebagaimana dikutip oleh Su)anto dan +jihad >is)am -2444. mengemukakan tiga jenis kompetensi )ang se)og)an)a dimiliki guru, )aitu : a. 0ompetensi profesional/ memiliki pengetahuan )ang luas dari bidang studi )ang diajarkann)a, dapat memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar )ang diselenggarakann)a. b. 0ompetensi kemas)arakatan/ mampu berkomunikasi, baik dengan peserta didik, sesama guru, maupun mas)arakat luas. *. 0ompetensi personal/ memiliki kepribadian )ang mantap dan patut diteladani. +engan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin )ang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada& ing madya mangun karsa& tut "uri handayani+ +engan jumlah )ang berbeda namun esensin)a sama, mengetengahkan lima jenis kompetensi guru, meliputi : Moh. Sur)a -1DDB.

a. 0ompetensi profesional, )aitu berbagai kemampuan )ang diperlukan untuk dapat mewujudkan dirin)a sebagai guru profesional . 0ompetensi profesional meliputi aspek kepakaran atau keahlian dalam bidangn)a )aitu penguasaan bahan )ang harus diajarkann)a beserta metoden)a, rasa tanggung jawab akan tugasn)a, dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainn)a. b. 0ompetensi sosial, )aitu kemampuan )ang diperlukan oleh seorang guru agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. +alam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial. '. 0ompetensi personal, )aitu kualitas kemampuan pribadi seorang guru )ang diperlukan agar dapat menjadi guru )ang baik. 0ompetensi personal ini men'akup kemampuan pribadi )ang berkenaan dengan pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri. d. 0ompetensi intelektual, )aitu penguasaan berbagai ilmu pengetahuan )ang berhubungan dengan tugasn)a sebagai guru.

e. 0ompetensi spiritual, )aitu kualitas keimanan dan ketaRwaan sebagai seorang )ang beragama. Sebagai pembanding, *ational Board for Profesional -eaching 2kill -@B$&S. merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, )ang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan #hat -eachers 2hould 6no" and Be Able to ,o& di dalamn)a terdiri dari lima proposisi utama, )aitu: a. -eachers are /ommitted to 2tudents and -heir 4earning : 1. 2. ". #. $enghargaan guru terhadap perbedaan indi!idual peserta didik. $emahaman guru tentang perkembangan belajar peserta didik. $erlakuan guru terhadap seluruh peserta didik se'ara adil, dan Misi guru dalam memperluas 'akrawala berfikir peserta didik.

b. -eachers 6no" the 2ubjects -hey -each and Ho" to -each -hose 2ubjects to 2tudents : 1. Apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain. 2. 0emampuan guru untuk men)ampaikan materi pelajaran, 3. Mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan berbagai 'ara -multiple path.. *. -eachers are 0esponsible for Managing and Monitoring 2tudent 4earning : 1. $enggunaan berbagai metode dalam pen'apaian tujuan pembelajaran. 2. Men)usun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok -group setting., kemampuan untuk memberikan ganjaran -re"ard. atas keberhasilan peserta didik. 3. Menilai kemajuan peserta didik se'ara teratur, dan 4. 0esadaran akan tujuan utama pembelajaran. ,. -eachers -hink 2ystematically About -heir Practice and 4earn from E)perience : 1. 3uru se'ara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan keputusan terbaik. 2. 3uru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran. e. -eachers are Members of 4earning /ommunities: 1. 3uru memberikan kontribusi terhadap efekti!itas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainn)a. 2. 3uru bekerja sama dengan tua orang peserta didik. ". 3uru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber da)a mas)arakat.

Mengutip pemikiran +a!is dan Margareth A. &homas dalam bukun)a Effective 2chools and Effective -eachers& Su)anto dan +jihad >is)am -2444. memaparkan tentang beberapa kemampuan guru )ang men'erminkan guru )ang efektif, )aitu men'akup : a. 0emampuan )ang terkait dengan iklim kelas, seperti : 1. Memiliki kemampuan interpersonal, khususn)a kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada peserta didik, dan ketulusan. 2. Memiliki hubungan baik dengan peserta didik ". Se'ara tulus menerima dan memperhatikan peserta didik. #. Menunjukkan minat dan enthusias )ang tinggi dalam mengajar. ?. Mampu men'iptakan atmosfer untuk bekerja sama dan kohesi!itas dalam kelompok. A. Melibatkan peserta didik dalam mengorganisasikan dan meren'anakan kegiatan pembelajaran. B. Mampu mendengarkan peserta didik dan menghargai hak peserta didik untuk berbi'ara dalam setiap diskusi/ dan C. Mmeminimalkan friksi friksi di kelas jika ada. b. 0emampuan )ang terkait dengan strategi manajemen, seperti: 1. Memiliki kemampuan se'ara rutin untuk mengahadapi peserta didik )ang tidak memiliki perhatian, suka men)ela, mengalihkan pembi'araan, dan mampu memberikan transisi dalam mengajar. 2. Mampu bertan)a atau memberikan tugas )ang memerlukan tingkatan berfikir )ang berbeda. *. 0emampuan )ang terkait dengan pemberian umpan balik dan penguatan -reinforcement., )aitu : 1. Mampu memberikan umpan balik )ang positif terhadap respon peserta didik. 2. Mampu memberikan respon )ang membantu kepada peserta didik )ang lamban belajar. ". Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban )ang kurang memuaskan. #. Mampu memberikan bantuan kepada peserta didik )ang diperlukan. d. 0emampuan )ang terkait dengan peningkatan diri, antara lain: 1. Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar se'ara ino!atif. 2. Mampu memperluas dan menambah pengetahuan metode metode pengajaran. ". Mampu memanfaatkan peren'anaan kelompok guru untuk men'iptakan metode pengajaran.

9. P$n%$&o&aan K$&as
+alam uraian di atas telah disinggung bahwa salah satu keterampilan )ang harus dimiliki guru adalah keterampilan dalam mengelola kelas. $engelolaan kelas merupakan hal )ang berbeda dengan pengelolaan pembelajaran. $engelolaan pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan peren'anaan, pelaksanaan, e!aluasi dan tindak lanjut dalam suatu

pembelajaran. Sedangkan pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upa)a upa)a untuk men'iptakan dan mempertahankan kondisi )ang optimal bagi terjadin)a proses belajar -pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik )ang men)elewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, pen)elesaian tugas oleh peserta didik se'ara tepat waktu, penetapan norma kelompok )ang produktif., didalamn)a men'akup pengaturan orang -peserta didik. dan fasilitas. &erdapat dua ma'am masalah pengelolaan kelas, )aitu :

a. Masalah %ndi!idual :
1. 2. 3. 4. Attention getting behaviors -pola perilaku men'ari perhatian.. Po"er seeking behaviors -pola perilaku menunjukkan kekuatan. 0evenge seeking behaviors -pola perilaku menunjukkan balas dendam.. helplessness -peragaan ketidakmampuan..

b. Masalah 0elompok :
1. 0elas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagain)a. 2. $en)impangan dari norma norma perilaku )ang telah disepakati sebelumn)a. 3. 0elas mereaksi se'ara negatif terhadap salah seorang anggotan)a. 4. (Membombong* anggota kelas )ang justru melanggar norma kelompok. .. 0elompok 'enderung mudah dialihkan perhatiann)a dari tugas )ang tengah digarap. /. Semangat kerja rendah atau sema'am aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas )ang diberikan kurang fair. 0. 0elas kurang mampu men)esuakan diri dengan keadaan baru. Berangkat dari teori teori belajar sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, terdapat beberapa pendekatan )ang dapat dilakukan dalam pengelolaan kelas, )aitu : a. Behavior % Modification Approach Behaviorism Apparoach! Asumsi )ang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa perilaku (baik* dan (buruk* indi!idu merupakan hasil belajar. 5pa)a memodifikasi perilaku dalam mengelola kelas dilakukan melalui pemberian positive reinforcement -untuk membina perilaku positif. dan negative reinforcement -untuk mengurangi perilaku negatif.. b. 2ocio%Emotional /limate Approach Humanistic Approach! Asumsi )ang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa proses belajar mengajar )ang baik didasari oleh adan)a hubungan interpersonal )ang baik antara peserta didik guru dan atau peserta didik 1 peserta didik dan guru menduduki posisi penting bagi terbentukn)a iklim, sosio emosional )ang baik. +alam hal ini, <arl A. 7ogers mengemukakan pentingn)a sikap tulus dari guru -realness& genuiness& congruence./ menerima dan menghargai peserta didik sebagai

manusia -acceptance& pri(ing& caring& trust. dan mengerti dari sudut pandangan peserta didik sendiri -emphatic understanding.. Sedangkan >aim <. 3innot mengemukakan bahwa dalam meme'ahkan masalah, guru berusaha untuk membi'arakan situasi& bukan pribadi pelaku pelanggaran dan mendeskripsikan apa )ang ia lihat dan rasakan/ serta mendeskripsikan apa )ang perlu dilakukan sebagai alternatif pen)elesaian. >al senada dikemukakan 9illiam 3lasser bahwa guru se)og)an)a membantu mengarahkan peserta didik untuk mendeskripsikan masalah )ang dihadapi/ menganalisis dan menilai masalah/ men)usun ren'ana peme'ahann)a/ mengarahkan peserta didik agar committed terhadap ren'ana )ang telah dibuat/ memupuk keberanian menanggung akibat (kurang men)enangkan*/ serta membantu peserta didik membuat ren'ana pen)elesaian baru )ang lebih baik. Sementara itu, 7udolf +raikurs mengemukakan pentingn)a ,emocratic /lassroom Process, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat memikul tanggung jawab/ memperlakukan peserta didik sebagai manusia )ang dapat se'ara bijak mengambil keputusan dengan segala konsekuensin)a/ dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengha)ati tata aturan mas)arakat. '. 8roup Process Approach Asumsi )ang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok )ang produktif dan kohesif. 7i'hard A. S'hmu'k O $atri'ia A. S'hmu'k menegemukakan prinsip 1 prinsip dalam penerapan pendekatan group proses, )aitu : -a. mutual e)pectations/ -b. leadership/ -'. attraction -pola persahabatan./ -'. norm/ -d. communication/ -d. cohesiveness

D. Lat han : Soa& : P & han Gan'a

1. +i bawah ini merupakan hakekat belajar, kecuali :


a. b. '. d. Belajar sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan. Belajar merupakan usaha indi!idu, dari tidak tahu menjadi tahu. Belajar merupakan usaha indi!idu memperoleh perubahan perilaku. Belajar merupakan kegiatan indi!idu di sekolah untuk memperoleh pengetahuan

2. +i bawah ini merupakan 'iri 'iri perubahan perilaku dari kegiatan belajar : e. f. g. h. $erubahan )ang bersifat intensional, kontin)u, positif, dan permanen $erubahan )ang bersifat fungsional, bertujuan dan terarah, $erubahan )ang bersifat aktif dan men)eluruh. a, b dan ' benar

". 0eterampilan indi!idu dalam melakukan interaksi dengan lingkungann)a dengan menggunakan simbol simbol merupakan bentuk perubahan perilaku dalam : a. b. '. d. %nformasi !erbal 0e'akapan intelektual Strategi kognitif Sikap dan ke'akapan motorik

#. ,ika sebuah respons menghasilkan efek )ang memuaskan, maka hubungan Stimulus 7espons akan semakin kuat. Sebalikn)a, semakin tidak memuaskan efek )ang di'apai respons, maka semakin lemah pula hubungan )ang terjadi antara Stimulus 7espons. a. b. '. d. ;aw of Fffe't ;aw of 7eadiness ;aw of FIer'ise ;aw of 7espondent <onditioning

?. &eori belajar )ang menganggap pentingn)a imitation dan modelling dalam belajar.
a. b. '. d. <onne'tionism -S 7 Bond. <lassi'al <onditioning So'ial ;earning 2perant <onditioning

A. %mplikasi teori perkembangan kognitif $iaget dalam pembelajaran adalah : a. b. '. d. $entingn)a reinfor'ement dalam pembentukan perilaku indi!idu Bahasa dan 'ara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. +alam proses pembelajaran, hendakn)a peserta didik memiliki kemampuan tilikan )aitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur unsur dalam suatu ob)ek atau peristiwa. a, b, dan ' benar.

B. Materi )ang diajarkan hendakn)a memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik merupakan salah satu aplikasi dalam pembelajaran )ang dihasilkan dari teori belajar : a. b. '. d. Beha!iorisme 3estalt 0ognitif $emrosesan %nformasi

C. $endekatan pembelajaran )ang dianggap paling sesuai untuk pembentukan kompetensi peserta didik, adalah : a. b. '. d. Fkspositorik >euristik +is'o!er) %nRuir)

D. +apat men'iptakan situasi belajar, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar merupakan peran guru sebagai : a. b. $eren'ana $embelajaran $elaksana $embelajaran

'. d.

F!aluator $embelajaran Easilitator $embelajaran

14. 0ompetensi guru )ang berhubungan dengan pemahaman perkembangan peserta didik, meren'anakan, melaksanakan dan menge!aluasi pembelajaran. a. b. '. d. U!a an 1. Apa )ang dimaksud dengan pengelolaan kelas J 2. ,elaskan se'ara skematik tentang perubahan perilaku dan pribadi )ang terjadi dari proses belajar H. ". Sebagai guru, apa )ang akan dilakukan jika di kelas menemukan: a. siswa )ang sedang as)ik ngobrol dengan temann)a. b. para siswa kurang kompak dan selalu berisik. 0ompetensi akademik 0ompetensi personal 0ompetensi pedagogik 0ompetensi sosial

BAB V BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

A. Tujuan : Setelah mempelajari Bab ini, diharapkan Anda dapat : 1. Mendefinisikan bimbingan dan konseling. 2. Mengidentifikasi fungsi, prinsip, asas, jenis la)anan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. ". Menjelaskan peran kepala sekolah dan guru mata pelajaran dalam Bimbingan dan 0onseling, orientasi baru, prosedur umum bimbingan dan konseling. bimbingan terhadap peserta didik bermasalah, proses konseling. #. Menerapkan teknik 1 teknik dalam konseling. ?. Menganalisis kasus dan mengatasi masalah )ang dihadapi peserta didik. B. Pokok Bahasan 1. 0onsep +asar Bimbingan dan 0onseling. 2. $eran 0epala Sekolah dan 3uru Mata $elajaran dan 9ali 0elas dalam Bimbingan dan 0onseling. ". 0egiatan ;a)anan dan $endukung Bimbingan dan 0onseling. #. $rosedur 5mum Bimbingan dan 0onseling. ?. Bimbingan terhadap $eserta +idik Bermasalah. A. $roses dan &eknik 0onseling.

C. Int sa! Ba"aan #. Kons$1 Dasa! B /2 n%an 'an Kons$& n% a. P$n%$!t an B /2 n%an 'an Kons$& n% Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance )ang didalamn)a terkandung beberapa makna. Sert=er O Stone -1DAA. menemukakan bahwa guidance berasal kata guide )ang mempun)ai arti to direct& pilot& manager& or steer -menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan.. Sedangkan menurut 9.S. 9inkel -1DC1. mengemukakan bahwa guidance mempun)ai hubungan dengan guiding : ( sho"ing a "ay* -menunjukkan jalan., leading -memimpin., conducting -menuntun., giving instructions -memberikan petunjuk., regulating -mengatur., governing -mengarahkan. dan giving advice -memberikan nasehat.. $enggunaan istilah bimbingan seperti dikemukakan di atas tampakn)a proses bimbingan lebih menekankan kepada peranan pihak pembimbing. >al ini tentu saja tidak sesuai lagi dengan arah perkembangan dewasa ini, dimana pada saat ini klien lah )ang justru dianggap lebih memiliki peranan penting dan aktif dalam proses pengambilan keputusan serta bertanggungjawab sepenuhn)a terhadap keputusan )ang diambiln)a. 5ntuk memahami lebih jauh tentang pengertian bimbingan, di bawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli : Miller -%. +jumhur dan Moh. Sur)a, 1DB?. mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap indi!idu untuk men'apai pemahaman diri )ang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri se'ara maksimum di sekolah, keluarga dan mas)arakat. $eters dan Shert=er -Sof)an S. 9illis, 244#. mendefiniskan bimbingan sebagai : the process of helping the individual to understand himself and his "orld so that he can utili(e his potentialities+ <nited 2tates Office of Education -Arifin, 1DBC. memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan )ang terorganisir untuk memberikan bantuan se'ara sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema )ang dihadapin)a, misaln)a problema kependidikan, jabatan, kesehatan, sosial dan pribadi. +alam pelaksanaann)a, bimbingan harus mengarahkan kegiatann)a agar peserta didik mengetahui tentang diri pribadin)a sebagai indi!idu maupun sebagai anggota mas)arakat. ,ones et.al. -1DB4. mengemukakan : (guidance is the help given by one person to another in making choice and adjusment and in solving problem. %. +jumhur dan Moh. Sur)a, -1DB?. berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan )ang terus menerus dan sistematis kepada indi!idu dalam meme'ahkan masalah )ang dihadapin)a, agar ter'apai kemampuan untuk dapat memahami dirin)a -self understanding., kemampuan untuk menerima dirin)a -self acceptance., kemampuan untuk mengarahkan dirin)a -self direction.

dan kemampuan untuk merealisasikan dirin)a -self reali(ation. sesuai dengan potensi atau kemampuann)a dalam men'apai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan mas)arakat. +alam $eraturan $emerintah @o. 2D &ahun 1DD4 tentang $endidikan Menengah dikemukakan bahwa (Bimbingan merupakan bantuan )ang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan meren'anakan masa depan*. $ra)itno, dkk. -244". mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pela)anan bantuan untuk peserta didik, baik se'ara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang se'ara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis la)anan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma norma )ang berlaku. +ari beberapa pendapat di atas, tampakn)a para ahli masih beragam dalam memberikan pengertian bimbingan, kendati demikian kita dapat melihat adan)a benang merah, bahwa : Bimbingan merupakan upa)a untuk memberikan bantuan kepada indi!idu atau peserta didik.. Bantuan dimaksud adalah bantuan )ang bersifat psikologis. &er'apain)a pen)esuaian diri, perkembangan optimal dan kemandirian merupakan tujuan )ang ingin di'apai dari bimbingan. +ari pendapat $ra)itno, dkk. )ang memberikan pengertian bimbingan disatukan dengan konseling merupakan pengertian formal dan menggambarkan pen)elenggaraan bimbingan dan konseling )ang saat ini diterapkan dalam sistem pendidikan nasional. 0eberadaan la)anan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan di %ndonesia dijalani melalui proses )ang panjang, sejak kurang lebih #4 tahun )ang lalu. Selama perjalanann)a telah mengalami beberapa kali pergantian istilah, semula disebut Bimbingan dan $en)uluhan -dalam 0urikulum C# dan sebelumn)a., kemudian pada 0urikulum 1DD# dan 0urikulum 244# berganti nama menjadi Bimbingan dan 0onseling. Akhir akhir ini para ahli mulai melun'urkan sebutan $rofesi 0onseling, meski se'ara formal istilah ini belum digunakan. 5ntuk kepentingan penulisan ini, penulis akan menggunakan istilah Bimbingan dan 0onseling sesuai dengan istilah formal )ang saat ini dipergunakan dalam sistem pendidikan nasional. 2. O! $ntas Ba!u B /2 n%an 'an Kons$& n% $ada masa sebelumn)a -atau mungkin masa sekarang pun, dalam praktekn)a masih ditemukan. bahwa pen)elenggaraan Bimbingan dan 0onseling 'enderung bersifat klinis%therapeutis atau menggunakan pendekatan kuratif, )akni han)a berupa)a menangani para peserta didik )ang bermasalah saja. $adahal ken)ataan di sekolah

jumlah peserta didik )ang bermasalah atau berperilaku men)impang mungkin han)a satu atau dua orang saja. +ari 144 orang peserta didik paling ban)ak ? hingga 14 -?L 14L.. Selebihn)a, peserta didik )ang tidak memiliki masalah -D4L D?L. kerapkali tidak tersentuh oleh la)anan bimbingan dan konseling. Akibatn)a, bimbingan dan konseling memiliki 'itra buruk dan sering dipersepsi keliru oleh peserta didik, guru bahkan kepala sekolah. Ada anggapan bimbingan dan konseling merupakan (polisi sekolah*, tempat menangkap, mera=ia, dan menghukum para peserta didik )ang melakukan tindakan indisipliner. Anggapan lain )ang keliru bahwa bimbingan dan konseling sebagai (keranjang sampah* tempat untuk menampung semua masalah peserta didik, seperti peserta didik )ang bolos, terlambat S$$, berkelahi, bodoh, menentang guru dan sebagain)a. Masalah masalah ke'il seperti itu dapat diantisipasi dan diatasi oleh para guru mata pelajaran atau wali kelas dan tidak perlu diselesaikan oleh guru pembimbing. Mengingat keadaan seperti itu, kiran)a perlu adan)a orientasi baru bimbingan dan konseling )ang bersifat pengembangan atau developmental dan pencegahan pendekatan preventif+ + Sof)an. S. 9illis -244#. mengemukakan baru bimbingan dan konseling, )aitu : landasan landasan filosofis dari orientasi

1. $edagogis/ artin)a men'iptakan kondisi sekolah )ang kondusif bagi perkembangan peserta didik dengan memperhatikan perbedaan indi!idual diantara peserta didik. 2. $otensial, artin)a setiap peserta didik adalah indi!idu )ang memiliki potensi untuk dikembangkan, sedangkan kelemahann)a se'ara berangsur angsur akan diatasin)a sendiri. 3. >umanistik religius, artin)a pendekatan terhadap peserta didik haruslah manusiawi dengan landasan ketuhanan. peserta didik sebagai manusia dianggap sanggup mengembangkan diri dan potensin)a. 4. $rofesional, )aitu proses bimbingan dan konseling harus dilakukan se'ara profesional atas dasar filosofis, teoritis, )ang berpengetahuan dan berketerampilan berbagi teknik bimbingan dan konseling. +engan adan)a orientasi baru ini, bukan berarti upa)a upa)a bimbingan dan konseling )ang bersifat klinis ditiadakan, tetapi upa)a pemberian la)anan bimbingan dan konseling lebih dikedepankan dan diutamakan )ang bersifat pengembangan dan pen'egahan. +engan demikian, kehadiran bimbingan dan konseling di sekolah akan dapat dirasakan manfaatn)a oleh seluruh peserta didik, tidak han)a bagi peserta didik )ang bermasalah saja. ". 5un%s B /2 n%an 'an Kons$& n% +engan orientasi baru Bimbingan dan konseling terdapat beberapa fungsi )ang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. )aitu:

1. Pemahaman/

2. 3. 4. 5.

menghasilkan pemahaman pihak pihak tertentu untuk pengembangan dan pema'ahan masalah peserta didik meliputi : -a. pemahaman diri dan kondisi peserta didik, orang tua, guru pembimbing/ -2. lingkungan peserta didik termasuk di dalamn)a lingkungan sekolah/ dan keluarga peserta didik dan orang tua/ lingkungan )ang lebih luas, informasi pendidikan, jabatan8pekerjaan, dan sosial buda)a8terutama nilai nilai oleh peserta didik. Pencegahan; menghasilkan ter'egahn)a atau terhindarn)a peserta didik dari berbagai permasalahan )ang timbul dan menghambat proses perkembangann)a. Pengentasan; menghasilkan terentaskann)a atau teratasin)a berbagai permasalahan )ang dialami peserta didik. Advokasi; menghasilkan kondisi pembelaaan terhadap pengingkaran atas hak hak dan8atau kepentingan pendidikan. Pemeliharaan dan pengembangan; terpelihara dan terkembangkann)a berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirin)a se'ara mantap dan berkelanjutan.

'.

P! ns 16P! ns 1 B /2 n%an 'an Kons$& n% : Sejumlah prinsip mendasari gerak langkah pen)elenggaraan kegiatan bimbingan dan konseling. $rinsip prinsip ini berkaitan dengan tujuan, sasaran la)anan, jenis la)anan dan kegiatan pendukung, serta berbagai aspek operasionalisasi pela)anan bimbingan dan konseling. $rinsip prinsip tersebut adalah : 1. $rinsip prinsip )ang berkenaan dengan sasaran la)anan/ -a. mela)ani semua indi!idu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial/ -b. memperhatikan tahapan perkembangan/ -'. perhatian adan)a perbedaan indi!idu dalam la)anan. 2. $rinsip prinsip )ang berkenaan dengan permasalahan )ang dialami indi!idu/ -a. men)angkut pengaruh kondisi mental maupun fisik indi!idu terhadap pen)esuaian pengaruh lingkungan, baik di rumah, sekolah dan mas)arakat sekitar, -b. timbuln)a masalah pada indi!idu oleh karena adan)a kesenjangan sosial, ekonomi dan buda)a. 3. $rinsip prinsip )ang berkenaan dengan program pela)anan Bimbingan dan 0onseling/ -a. bimbingan dan konseling bagian integral dari pendidikan dan pengembangan indi!idu, sehingga program bimbingan dan konseling diselaraskan dengan program pendidikan dan pengembangan diri peserta didik/ -b. program bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan/ -'. program bimbingan dan konseling disusun dengan mempertimbangkan adan)a tahap perkembangan indi!idu/ -d. program pela)anan bimbingan dan konseling perlu diadakan penilaian hasil la)anan.

4. $rinsip prinsip )ang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pela)anan/ -a.
diarahkan untuk pengembangan indi!idu )ang akhirn)a mampu se'ara mandiri membimbing diri sendiri/ -b. pengambilan keputusan )ang diambil oleh klien hendakn)a atas kemauan diri sendiri/ -'. permasalahan indi!idu dila)ani oleh tenaga ahli8profesional )ang rele!an dengan permasalahan indi!idu/ -d. perlu adan)a kerja sama dengan personil sekolah dan orang tua dan bila perlu dengan pihak lain )ang berkewenangan dengan permasalahan indi!idu/ dan -e. proses pela)anan bimbingan dan konseling melibatkan indi!idu )ang telah memperoleh hasil pengukuran dan penilaian la)anan. $. Asas6Asas B /2 n%an 'an Kons$& n% $en)elenggaraan la)anan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling selain dimuati oleh fungsi dan didasarkan pada prinsip prinsip tertentu, juga dituntut untuk memenuhi sejumlah asas bimbingan. $emenuhan asas asas bimbingan itu akan memperlan'ar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan la)anan8kegiatan, sedangkan pengingkarann)a akan dapat menghambat atau bahkan menggagalkan pelaksanaan, serta mengurangi atau mengaburkan hasil la)anan8kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri. Betapa pentingn)a asas asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan la)anan bimbingan dan konseling. Apabila asas asas ini tidak dijalankan dengan baik, maka pen)elenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan tersendat sendat atau bahkan terhenti sama sekali. Asas asas bimbingan dan konseling tersebut adalah : 1. Asas 6erahasiaan confidential!; )aitu asas )ang menuntut dirahasiakann)a segenap data dan keterangan peserta didik -klien. )ang menjadi sasaran la)anan, )aitu data atau keterangan )ang tidak boleh dan tidak la)ak diketahui orang lain. +alam hal ini, guru pembimbing -konselor. berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaan)a benar benar terjamin, 2. Asas 6esukarelaan; )aitu asas )ang menghendaki adan)a kesukaan dan kerelaan peserta didik -klien. mengikuti8 menjalani la)anan8kegiatan )ang diperuntukkan bagin)a. 3uru $embimbing -konselor. berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. 3. Asas 6eterbukaan; )aitu asas )ang menghendaki agar peserta didik -klien. )ang menjadi sasaran la)anan8kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirin)a sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar )ang berguna bagi pengembangan dirin)a. 3uru pembimbing -konselor. berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik -klien.. Agar peserta didik -klien. mau terbuka, guru pembimbing -konselor. terlebih dahulu bersikap terbuka dan

tidak berpura pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. 4. Asas 6egiatan; )aitu asas )ang menghendaki agar peserta didik -klien. )ang menjadi sasaran la)anan dapat berpartisipasi aktif di dalam pen)elenggaraan8kegiatan bimbingan. 3uru $embimbing -konselor. perlu mendorong dan memoti!asi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap la)anan8kegiatan )ang diberikan kepadan)a. 5. Asas 6emandirian; )aitu asas )ang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling/ )aitu peserta didik -klien. sebagai sasaran la)anan8kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi indi!idu indi!idu )ang mandiri, dengan 'iri 'iri mengenal diri sendiri dan lingkungann)a, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. 3uru $embimbing -konselor. hendakn)a mampu mengarahkan segenap la)anan bimbingan dan konseling bagi berkembangn)a kemandirian peserta didik. 6. Asas 6ekinian; )aitu asas )ang menghendaki agar ob)ek sasaran la)anan bimbingan dan konseling )akni permasalahan yang dihadapi peserta didik$klien dalam kondisi sekarang. 6ondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa )ang ada dan diperbuat peserta didik -klien. pada saat sekarang. 7. Asas 6edinamisan; )aitu asas )ang menghendaki agar isi la)anan terhadap sasaran la)anan -peserta didik8klien. hendakn)a selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangann)a dari waktu ke waktu. 8. Asas 6eterpaduan; )aitu asas )ang menghendaki agar berbagai la)anan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik )ang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. +alam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak )ang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik baikn)a. . Asas 6enormatifan; )aitu asas )ang menghendaki agar segenap la)anan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan 1 kebiasaan )ang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap la)anan8kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik -klien. dalam memahami, mengha)ati dan mengamalkan norma norma tersebut. 1!. Asas 6eahlian; )aitu asas )ang menghendaki agar la)anan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah kaidah profesional. +alam hal ini, para pelaksana la)anan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainn)a hendakn)a tenaga )ang benar benar ahli dalam bimbingan dan konseling. $rofesionalitas guru pembimbing -konselor. harus terwujud baik

dalam pen)elenggaraaan jenis jenis la)anan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. 11. Asas Alih -angan 6asus; )aitu asas )ang menghendaki agar pihak pihak )ang tidak mampu men)elenggarakan la)anan bimbingan dan konseling se'ara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik -klien. kiran)a dapat mengalih tangankan kepada pihak )ang lebih ahli. 3uru pembimbing -konselor.dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru guru lain, atau ahli lain. +emikian pula, sebalikn)a guru pembimbing -konselor., dapat mengalih tangankan kasus kepada pihak )ang lebih kompeten, baik )ang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah. 12. Asas -ut #uri Handayani; )aitu asas )ang menghendaki agar pela)anan bimbingan dan konseling se'ara keseluruhan dapat men'iptakan suasana menga)omi -memberikan rasa aman., mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan )ang seluas luasn)a kepada peserta didik -klien. untuk maju.

(. P$!anan K$1a&a S$ko&ah= Gu!u Mata P$&aja!an 'an 7a& K$&as 'a&a/ B /2 n%an 'an Kons$& n% +alam kurikulum 244#, se'ara tegas dikemukakan bahwa : (Sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa )ang men)angkut tentang pribadi, sosial, belajar, dan karier*. +engan adan)a kata (kewajiban*, maka setiap sekolah mutlak harus men)elenggarakan bimbingan dan konseling. 0eberhasilan pen)elenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain 3uru $embimbing atau 0onselor sebagai pelaksana utama, pen)elenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah , guru mata pelajaran dan wali kelas. 0epala sekolah selaku penanggung jawab seluruh pen)elenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan la)anan bimbingan dan konseling di sekolah. Se'ara garis besarn)a, peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, sebagai berikut : a. Mengkoordinir segenap kegiatan )ang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pela)anan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan )ang terpadu, harmonis, dan dinamis. b. Men)ediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksanan)a pela)anan bimbingan dan konseling )ang efektif dan efisien. '. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap peren'anaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upa)a tidak lanjut pela)anan bimbingan dan konseling.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pela)anan bimbingan dan konseling +i sekolah kepada +inas $endidikan )ang menjadi atasann)a. e. Men)ediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan )ang dilakukan oleh $engawas Sekolah Bidang B0. Sedangkan, peran, tugas dan tanggung jawab guru guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah : a. Membantu memas)arakatkan pela)anan bimbingan dan konseling kepada siswa b. Membantu 3uru $embimbing mengidentifikasi siswa siswa )ang memerlukan la)anan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa siswa tersebut. '. Mengalihtangankan siswa )ang memerlukan pela)anan bimbingan dan konseling kepada 3uru $embimbing d. Menerima siswa alih tangan dari 3uru $embimbing, )aitu siswa )ang menuntut 3uru $embimbing memerlukan pela)anan pengajar 8latihan khusus -seperti pengajaran8 latihan perbaikan, program penga)aan.. e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru siswa dan hubungan siswa siswa )ang menunjang pelaksanaan pela)anan pembimbingan dan konseling. f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa )ang memerlukan la)anan8kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti 8menjalani la)anan8kegiatan )ang dimaksudkan itu. g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. h. Membantu pengumpulan informasi )ang diperlukan dalam rangka penilaian pela)anan bimbingan dan konseling serta upa)a tindak lanjutn)a. Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pela)anan bimbingan dan konseling, 9ali 0elas berperan : a. membantu 3uru $embimbing melaksanakan tugas tugasn)a, khususn)a di kelas )ang menjadi tanggung jawabn)a/ b. membantu 3uru Mata $elajaran melaksanakan peranann)a dalam pela)anan bimbingan dan konseling, khususn)a dikelas )ang menjadi tanggung jawabn)a/ '. membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususn)a dikelas )ang menjadi tanggung jawabn)a, untuk mengikuti8menjalani la)anan dan8atau kegiatan bimbingan dan konseling/ d. berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus/ dan e. mengalihtangankan siswa )ang memerlukan la)anan bimbingan dan konseling kepada 3uru $embimbing. Berkenaan peran guru mata pelajaran dan wali kelas dalam bimbingan dan konseling, Sof)an S. 9illis -244?. mengemukakan bahwa guru guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa s)arat.

3. K$% atan La+anan 'an P$n'ukun% B /2 n%an 'an Kons$& n% 0egiatan la)anan merupakan kegiatan dalam rangka memenuhi fungsi fungsi bimbingan dan konseling. Sedangkan kegiatan pendukung merupakan kegiatan untuk menopang terhadap keberhasilan la)anan )ang diberikan. +alam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis la)anan dan lima kegiatan pendukung. @amun sangat mungkin ke depann)a akan semakin berkembang, baik dalam jenis la)anan maupun kegiatan pendukung. $ara ahli bimbingan di %ndonesia saat ini sudah mulai melun'urkan dua jenis la)anan baru )aitu la)anan konsultasi dan la)anan mediasi. @amun, kedua jenis la)anan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan. 5ntuk lebih jelasn)a, di bawah ini akan diuraikan tujuh jenis la)anan dan lima kegiatan pendukung bimbingan dan konseling )ang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional. a. K$% atan La+anan B /2 n%an 'an Kons$& n% 1. 4ayanan Orientasi; ;a)anan orientasi merupakan la)anan )ang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan ob)ek ob)ek )ang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlan'ar berperann)a peserta didik di lingkungan )ang baru itu, sekurang kurangn)a diberikan dua kali dalam satu tahun )aitu pada setiap awal semester. &ujuan la)anan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan men)esuaikan diri dengan lingkungan baru se'ara tepat dan memadai, )ang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. 2. 4ayanan 3nformasi; merupakan la)anan )ang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi -seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan.. &ujuan la)anan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan se'ara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi )ang diperolehn)a )ang memadai. ;a)anan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

3. 4ayanan Pembelajaran; merupakan la)anan )ang memungkinan peserta didik


mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar )ang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi )ang 'o'ok dengan ke'epatan dan kemampuan dirin)a serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainn)a, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar )ang baik. ;a)anan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan+ 4. 4ayanan Penempatan dan Penyaluran; merupakan la)anan )ang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan pen)aluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan8program studi, program latihan, magang, kegiatan ko8ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap

bakat, minat dan segenap potensi lainn)a. ;a)anan $enempatan dan $en)aluran berfungsi untuk pengembangan+

.. 4ayanan 6onseling Perorangan; merupakan la)anan )ang memungkinan peserta


didik mendapatkan la)anan langsung tatap muka -se'ara perorangan. untuk mengentaskan permasalahan )ang dihadapin)a dan perkembangan dirin)a. &ujuan la)anan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah )ang dihadapin)a. ;a)anan 0onseling $erorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi+ /. 4ayanan Bimbingan 6elompok; merupakan la)anan )ang memungkinan sejumlah peserta didik se'ara bersama sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan -topik. tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan -topik. tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. ;a)anan Bimbingan 0elompok berfungsi untuk pemahaman dan Pengembangan

0. 4ayanan 6onseling 6elompok; merupakan la)anan )ang memungkinan peserta


didik -masing masing anggota kelompok. memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. ;a)anan 0onseling 0elompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi+ 2. K$% atan P$n'ukun% B /2 n%an 'an Kons$& n% 5ntuk menunjang kelan'aran pemberian la)anan la)anan seperti )ang telah dikemukakan di atas, kiran)a perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung +alam hal ini, terdapat lima jenis kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, )aitu : 1. Aplikasi 3nstrumentasi ,ata; merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainn)a, )ang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes, dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala karakteristikn)a dan memahami karakteristik lingkungan. 2. Himpunan ,ata; merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan )ang rele!an dengan keperluan pengembangan peserta didik. >impunan data diselenggarakan se'ara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatn)a tertutup.

3. 6onferensi 6asus; merupakan kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan )ang dihadiri oleh pihak pihak )ang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskann)a permasalahan klien. $ertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. &ujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak )ang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien. 4. 6unjungan 0umah; merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskann)a permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien. 0erja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua8keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien. .. Alih -angan 6asus; merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan )ang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan )ang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain )ang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainn)a, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan )ang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan )ang dihadapin)a melalui pihak )ang lebih kompeten. 0. P!os$'u! U/u/ B /2 n%an 'an Kons$& n% Se'ara umum, prosedur bimbingan dan konseling dapat ditempuh melalui prosedur seperti tampak dalam bagan berikut : Da&a$4 Se$, r 5D *ar I$-6r'a% 7a$4 A,a5D *ar I$-6r'a% 7a$4 A,a5D *ar I$-6r'a% 7a$4 A,a5D *ar

%dentifikasi 0asus %dentifikasi Masalah +iagnosis $rognosis 7emedial87eferal F!aluasi8Eollow 5p

a. 3dentifikasi kasus; merupakan upa)a untuk menemukan peserta didik )ang diduga memerlukan la)anan bimbingan dan konseling. 7obinson dalam Abin S)amsuddin Makmun -244". memberikan beberapa pendekatan )ang dapat dilakukan untuk mendeteksi peserta didik )ang diduga mebutuhkan la)anan bimbingan dan konseling, )akni : 1. /all them approach/ melakukan wawan'ara dengan memanggil semua peserta didik se'ara bergiliran sehingga dengan 'ara ini akan dapat ditemukan peserta didik )ang benar benar membutuhkan la)anan konseling.

2. Maintain good relationship; men'iptakan hubungan )ang baik, penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru pembimbing dengan peserta didik. >al ini dapat dilaksanakan melalui berbagai 'ara )ang tidak han)a terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja, misaln)a melalui kegiatan ekstra kurikuler, rekreasi dan situasi situasi informal lainn)a. 3. ,eveloping a desire for counseling; men'iptakan suasana )ang menimbulkan ke arah pen)adaran peserta didik akan masalah )ang dihadapin)a. Misaln)a dengan 'ara mendiskusikan dengan peserta didik )ang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes, seperti tes inteligensi, tes bakat, dan hasil pengukuran lainn)a untuk dianalisis bersama serta diupa)akan berbagai tindak lanjutn)a. 4. Melakukan analisis terhadap hasil belajar peserta didik, dengan 'ara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar )ang dihadapi peserta didik. .. Melakukan analisis sosiometris& dengan 'ara ini dapat ditemukan peserta didik )ang diduga mengalami kesulitan pen)esuaian sosial b. 3dentifikasi Masalah; langkah ini merupakan upa)a untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah )ang dihadapi peserta didik. +alam konteks $roses Belajar Mengajar, permasalahan peserta didik dapat berkenaan dengan aspek : -1. substansial 1 material/ -2. struktural 1 fungsional/ -". beha!ioral/ dan atau -#. personalit). 5ntuk mengidentifikasi masalah peserta didik, $ra)itno dkk. telah mengembangkan suatu instrumen untuk mela'ak masalah peserta didik, dengan apa )ang disebut Alat 5ngkap Masalah -A5M.. %nstrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan )ang dihadapi peserta didik, seputar aspek : -1. jasmani dan kesehatan/ -2. diri pribadi/ -". hubungan sosial/ -#. ekonomi dan keuangan/ -?. karier dan pekerjaan/ -A. pendidikan dan pelajaran/ -B. agama, nilai dan moral/ -C. hubungan muda mudi/ -D. keadaan dan hubungan keluarga/ dan -14. waktu senggang. *. ,iagnosis; upa)a untuk menemukan faktor faktor pen)ebab atau )ang melatarbelakangi timbuln)a masalah peserta didik. +alam konteks $roses Belajar Mengajar faktor faktor )ang pen)ebab kegagalan belajar peserta didik, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarn)a. 9.>. Burton membagi ke dalam dua bagian faktor 1 faktor )ang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar peserta didik, )aitu : -1. faktor internal/ faktor )ang besumber dari dalam diri peserta didik itu sendiri, seperti : kondisi jasmani dan kesehatan, ke'erdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap serta kondisi kondisi psikis lainn)a/ dan -2. faktor eksternal, seperti : lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk didalamn)a faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisn)a. ,. Prognosis; langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah )ang dialami peserta didik masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif peme'ahann)a, >al ini dilakukan dengan 'ara mengintegrasikan dan

menginterpretasikan hasil hasil langkah kedua dan ketiga. $roses mengambil keputusan pada tahap ini se)og)an)a terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak pihak )ang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus kasus )ang dihadapi. e. 0emedial atau referal Alih -angan 6asus!; jika jenis dan sifat serta sumber permasalahann)a masih berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri. @amun, jika permasalahann)a men)angkut aspek aspek kepribadian )ang lebih mendalam dan lebih luas maka sela)akn)a tugas guru atau guru pembimbing sebatas han)a membuat rekomendasi kepada ahli )ang lebih kompeten. -. Evaluasi dan .ollo" <p; 'ara manapun )ang ditempuh, e!aluasi atas usaha peme'ahan masalah se)og)an)a dilakukan e!aluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan -treatment. )ang telah diberikan terhadap peme'ahan masalah )ang dihadapi peserta didik. Berkenaan dengan e!aluasi bimbingan dan konseling, +epdiknas telah memberikan kriteria kriteria keberhasilan la)anan bimbingan dan konseling )aitu : 1. Berkembangnya pemahaman baru )ang diperoleh peserta didik berkaitan dengan masalah )ang dibahas/ 2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi )ang dibawakan melalui la)anan, dan 3. 0encana kegiatan )ang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah pelaksanaan la)anan dalam rangka mewujudkan upa)a lebih lanjut pengentasan masalah )ang dialamin)a. Sementara itu, 7obinson dalam Abin S)amsuddin Makmun -244". mengemukakan beberapa kriteria dari keberhasilan dan efekti!itas la)anan )ang telah diberikan, )aitu apabila: 1. $eserta didik telah men)adari -to be a"are of. atas adan)a masalah )ang dihadapi. 2. $eserta didik telah memahami -self insight. permasalahan )ang dihadapi. 3. $eserta didik telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima ken)ataan diri dan masalahn)a se'ara ob)ektif -self acceptance.. 4. $eserta didik telah menurun ketegangan emosin)a -emotion stress release.. .. $eserta didik telah menurun penentangan terhadap lingkungann)a /. $eserta didik mulai menunjukkan kemampuann)a dalam mempertimbangkan, mengadakan pilihan dan mengambil keputusan se'ara sehat dan rasional. 0. $eserta didik telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha 1usaha perbaikan dan pen)esuaian diri terhadap lingkungann)a, sesuai dengan dasar pertimbangan dan keputusan )ang telah diambiln)a.

9. B /2 n%an t$!ha'a1 P$s$!ta D ' k B$!/asa&ah Bimbingan terhadap peserta didik bermasalah tetap menjadi perhatian bimbingan dan konseling, namun perlu diingat bahwa tidak semua masalah peserta didik harus ditangani oleh 3uru $embimbing -konselor.. +alam hal ini, Sof)an S. 9illis -244#. mengemukakan tingkatan masalah berserta mekanisme dan petugas )ang menanganin)a, sebagaimana dalam bagan berikut :
7ingan Masalah peserta didik Sedang Berat Semua 3uru89ali 0elas 3uru $embimbing Alih &angan 0asus

a. Masalah kasus! ringan, seperti : membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang tertentu, berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar, minum minuman keras tahap awal, berpa'aran, men'uri kelas ringan. 0asus ringan dibimbing oleh wali kelas dan guru dengan berkonsultasi kepada kepala sekolah -konselor8guru pembimbing. dan mengadakan kunjungan rumah. b. Masalah kasus! sedang& seperti : gangguan emosional, berpa'aran, dengan perbuatan men)impang, berkelahi antar sekolah, kesulitan belajar, karena gangguan di keluarga, minum minuman keras tahap pertengahan, men'uri kelas sedang, melakukan gangguan sosial dan asusila. 0asus sedang dibimbing oleh guru pembimbing -konselor., dengan berkonsultasi dengan kepala sekolah, ahli8profesional, polisi, guru dan sebagain)a. +apat pula mengadakan konferensi kasus+ *. Masalah kasus! berat& seperti : gangguan emosional berat, ke'anduan alkohol dan narkotika, pelaku kriminalitas, peserta didik hamil, per'obaan bunuh diri, perkelahian dengan senjata tajam atau senjata api. 0asus berat dilakukan referal -alihtangan kasus. kepada ahli psikologi dan psikiater, dokter, polisi, ahli hukum )ang sebelumn)a terlebih dahulu dilakukan kegiatan konferensi kasus+ :. P!os$s Kons$& n% 'an T$kn k6T$kn k Kons$& n% +ari beberapa jenis la)anan Bimbingan dan 0onseling )ang diberikan kepada peserta didik, tampakn)a untuk la)anan konseling perorangan perlu mendapat perhatian lebih. 0arena la)anan )ang satu ini boleh dikatakan merupakan 'iri khas dari la)anan bimbingan dan konseling. +alam praktekn)a, memang strategi la)anan bimbingan dan konseling harus terlebih dahulu mengedepankan la)anan 1 la)anan )ang bersifat pen'egahan dan pengembangan, namun tetap saja la)anan )ang bersifat pengentasan pun masih diperlukan. 2leh karena itu, guru maupun konselor se)og)an)a dapat menguasai proses dan berbagai teknik

konseling, sehingga bantuan )ang diberikan kepada peserta didik dalam rangka pengentasan masalahn)a dapat berjalan se'ara efektif dan efisien. a. P!os$s Kons$& n% Se'ara umum, proses konseling terdiri dari tiga tahapan )aitu: -1. tahap awal -tahap mendefinisikan masalah./ -2. tahap inti -tahap kerja./ dan -". tahap akhir -tahap perubahan dan tindakan.. 1. &ahap Awal &ahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan sampai konselor dan klien menemukan masalah klien. $ada tahap ini beberapa hal )ang perlu dilakukan, diantaran)a : a. Membangun hubungan konseling )ang melibatkan klien -rapport.. 0un'i keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhin)a asas asas bimbingan dan konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan/ dan kegiatan. b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. ,ika hubungan konseling sudah terjalin dengan baik dan klien telah melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu memperjelas masalah klien. '. Membuat penaksiran dan perjajagan 0onselor berusaha menjajagi atau menaksir kemungkinan masalah dan meran'ang bantuan )ang mungkin dilakukan, )aitu dengan membangkitkan semua potensi klien, dan menentukan berbagai alternatif )ang sesuai bagi antisipasi masalah. d. Menegosiasikan kontrak Membangun perjanjian antara konselor dengan klien, berisi : 1. 0ontrak waktu, )aitu berapa lama waktu pertemuan )ang diinginkan oleh klien dan konselor tidak berkebaratan. 2. 0ontrak tugas, )aitu berbagi tugas antara konselor dan klien. 3. 0ontrak kerjasama dalam proses konseling, )aitu terbinan)a peran dan tanggung jawab bersama antara konselor dan konseling dalam seluruh rangkaian kegiatan konseling. 2. &ahap %nti -&ahap 0erja. Setelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses konseling selanjutn)a adalah memasuki tahap inti atau tahap kerja. $ada tahap ini terdapat beberapa hal )ang harus dilakukan, diantaran)a : a. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam.

$enjelajahan masalah dimaksudkan agar klien mempun)ai perspektif dan alternatif baru terhadap masalah )ang sedang dialamin)a. 0onselor melakukan reassessment -penilaian kembali., bersama sama klien meninjau kembali permasalahan )ang dihadapi klien. b. Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara. >al ini bisa terjadi jika : 1. 0lien merasa senang terlibat dalam pembi'araan atau waan'ara konseling, serta menampakan kebutuhan untuk mengembangkan diri dan meme'ahkan masalah )ang dihadapin)a. 2. 0onselor berupa)a kreatif mengembangkan teknik teknik konseling )ang ber!ariasi dan dapat menunjukkan pribadi )ang jujur, ikhlas dan benar 1 benar peduli terhadap klien. '. $roses konseling agar berjalan sesuai kontrak. 0esepakatan )ang telah dibangun pada saat kontrak tetap dijaga, baik oleh pihak konselor maupun klien. ". &ahap Akhir -&ahap &indakan. $ada tahap akhir ini terdapat beberapa hal )ang perlu dilakukan, )aitu : a. 0onselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling b. Men)usun ren'ana tindakan )ang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan )ang telah terbangun dari proses konseling sebelumn)a. *. Menge!aluasi jalann)a proses dan hasil konseling -penilaian segera.. ,. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutn)a $ada tahap akhir ditandai beberapa hal, )aitu / a. b. *. ,. Menurunn)a ke'emasan klien $erubahan perilaku klien ke arah )ang lebih positif, sehat dan dinamis. $emahaman baru dari klien tentang masalah )ang dihadapin)a. Adan)a ren'ana hidup masa )ang akan datang dengan program )ang jelas.

2. T$kn k6T$kn k Kons$& n% +alam konseling perorangan terdapat dua jenis teknik )ang biasa dilakukan, )aitu : -1. teknik umum dan -2. teknik khusus. 1. &eknik 5mum &eknik umum merupakan teknik konseling )ang la=im digunakan dalam tahapan tahapan konseling dan merupakan teknik dasar konseling )ang harus dikuasai oleh konselor. 5ntuk lebih jelasn)a, di bawah ini akan disampaikan beberapa jenis teknik umum, diantaran)a :

a. Perilaku Attending $erilaku attending disebut juga perilaku menghampiri klien )ang men'akup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. $erilaku attending )ang baik dapat : 1. Meningkatkan harga diri klien. 2. Men'iptakan suasana )ang aman 3. Mempermudah ekspresi perasaan klien dengan bebas. <ontoh perilaku attending )ang baik : 1. 0epala : melakukan anggukan jika setuju 2. Fkspresi wajah : tenang, 'eria, sen)um 3. $osisi tubuh : agak 'ondong ke arah klien, jarak antara konselor dengan klien agak dekat, duduk akrab berhadapan atau berdampingan. 4. &angan : !ariasi gerakan tangan8lengan spontan berubah ubah, menggunakan tangan sebagai is)arat, menggunakan tangan untuk menekankan u'apan. .. Mendengarkan : aktif penuh perhatian, menunggu u'apan klien hingga selesai, diam -menanti saat kesempatan bereaksi., perhatian terarah pada lawan bi'ara. <ontoh perilaku attending )ang tidak baik : 1. 0epala : kaku 2. Muka : kaku, ekspresi melamun, mengalihkan pandangan, tidak melihat saat klien sedang bi'ara, mata melotot. 3. $osisi tubuh : tegak kaku, bersandar, miring, jarak duduk dengan klien menjauh, duduk kurang akrab dan berpaling. 4. Memutuskan pembi'araan, berbi'ara terus tanpa ada teknik diam untuk memberi kesempatan klien berfikir dan berbi'ara. .. $erhatian : terpe'ah, mudah bu)ar oleh gangguan luar. b. Empati Fmpati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa )ang dirasakan klien, merasa dan berfikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien. Fmpati dilakukan sejalan dengan perilaku attending, tanpa perilaku attending mustahil terbentuk empati. &erdapat dua ma'am empati, )aitu : a. Fmpati primer, )aitu bentuk empati )ang han)a berusaha memahami perasaan, pikiran dan keinginan klien, dengan tujuan agar klien dapat terlibat dan terbuka. <ontoh ungkapan empati primer :

* 2aya dapat merasakan bagaimana perasaan Anda9+ 9 2aya dapat memahami pikiran Anda9+ 9 2aya mengerti keinginan Anda9+ b. Fmpati tingkat tinggi, )aitu empati apabila kepahaman konselor terhadap perasaan, pikiran keinginan serta pengalaman klien lebih mendalam dan men)entuh klien karena konselor ikut dengan perasaan tersebut. 0eikutan konselor tersebut membuat klien tersentuh dan terbuka untuk mengemukakan isi hati )ang terdalam, berupa perasaan, pikiran, pengalaman termasuk penderitaann)a. <ontoh ungkapan empati tingkat tinggi : *2aya dapat merasakan apa yang Anda rasakan& dan saya ikut terluka dengan pengalaman Anda itu*.

'. 0efleksi 7efleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku !erbal dan non !erbaln)a. &erdapat tiga jenis refleksi, )aitu : 1. 7efleksi perasaan, )aitu keterampilan atau teknik untuk dapat memantulkan perasaan klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku !erbal dan non !erbal klien. <ontoh : * -ampaknya yang Anda katakan adalah ++++9 9 Barangkali Anda merasa++++9 9 Hal itu rupanya seperti +++ kiasan!9 9 Adakah yang Anda maksudkan...* 2. 7efleksi pikiran, )aitu teknik untuk memantulkan ide, pikiran, dan pendapat klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku !erbal dan non !erbal klien. <ontoh : * -ampaknya yang Anda katakan+++9 9 Barangkali yang akan Anda utarakan adalah+++9 9 Adakah yang Anda maksudkan...* ". 7efleksi pengalaman, )aitu teknik untuk memantulkan pengalaman pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku !erbal dan non !erbal klien.

<ontoh : * -ampaknya yang Anda katakan suatu+++9 9 Barangkali yang akan Anda utarakan adalah+++9 9 Adakah yang Anda maksudkan peristi"a...* d. Eksplorasi Fksplorasi adalah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien. >al ini penting dilakukan karena ban)ak klien men)impan rahasia batin, menutup diri, atau tidak mampu mengemukakan pendapatn)a. +engan teknik ini memungkinkan klien untuk bebas berbi'ara tanpa rasa takut, tertekan dan teran'am. Seperti haln)a pada teknik refleksi, terdapat tiga jenis dalam teknik eksplorasi, )aitu : 1. Fksplorasi perasaan, )aitu teknik untuk dapat menggali perasaan klien )ang tersimpan. <ontoh : * Bisakah Anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan ++++9 9 2aya kira rasa sedih Anda sangat mendalam+ ,apat Anda kemukakan lebih lanjut J* 2. Fksplorasi pikiran, )aitu teknik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien. <ontoh : * 2aya yakin Anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide Anda tentang sekolah sambil bekerja9 9 2aya kira pendapat Anda mengenai hal itu baik+ ,apatkah Anda menguraikannya lebih lanjut J 3. Fksplorasi pengalaman, )aitu keterampilan atau teknik untuk menggali pengalaman pengalaman klien. <ontoh : * 2aya terkesan dengan pengalaman yang Anda lalui *amun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan pengaruhnya terhadap pendidikan Anda* e. Menangkap Pesan Paraphrasing! Menangkap $esan -$araphrasing. adalah teknik untuk men)atakan kembali esensi atau initi ungkapan klien dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat )ang mudah dan sederhana, biasan)a ditandai

dengan kalimat awal : adakah atau nampaknya& dan mengamati respons klien terhadap konselor. &ujuan paraphrasing adalah : -1. untuk mengatakan kembali kepada klien bahwa konselor bersama dia dan berusaha untuk memahami apa )ang dikatakan klien/ -2. mengendapkan apa )ang dikemukakan klien dalam bentuk ringkasan / -". memberi arah wawan'ara konseling/ dan -#. penge'ekan kembali persepsi konselor tentang apa )ang dikemukakan klien. <ontoh dialog : 0lien 0onselor f. : * 3tu suatu pekerjaan yang baik& akan tetapi saya tidak mengambilnya+ 2aya tidak tahu mengapa demikian = 9 : * -ampaknya Anda masih ragu.*

Pertanyaan -erbuka Opened 7uestion! $ertan)aan terbuka )aitu teknik untuk meman'ing siswa agar mau berbi'ara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirann)a dapat digunakan teknik pertan)aan terbuka -opened 'uestion.. $ertan)aan )ang diajukan sebaikn)a tidak menggunakan kata tan)a mengapa atau apa sebabnya+ $ertan)aan sema'am ini akan men)ulitkan klien, jika dia tidak tahu alasan atau sebab sebabn)a. 2leh karenan)a, lebih baik gunakan kata tan)a apakah& bagaimana& adakah& dapatkah. <ontoh : * Apakah Anda merasa ada sesuatu yang ingin kita bicarakan = 9 9 Bagaimana perasaan Anda saat ini =9 9 ,apatkah Anda mengemukakan hal itu lebih lanjut J*

g. Pertanyaan -ertutup /losed 7uestion! +alam konseling tidak selaman)a harus menggunakan pertan)aan terbuka, dalam hal hal tertentu dapat pula digunakan pertan)aan tertutup, )ang harus dijawab dengan kata :a atau -idak atau dengan kata kata singkat. &ujuan pertan)aan tertutup untuk : -1. mengumpulkan informasi/ -2. menjernihkan atau memperjelas sesuatu/ dan -". menghentikan pembi'araan klien )ang melantur atau men)impang jauh. <ontoh dialog : 0lien : *2aya berusaha meningkatkan prestasi dengan mengikuti belajar kelompok yang selama ini belum pernah saya lakukan*. : *Biasanya Anda menempati peringkat berapa J *. : * Empat * : * 2ekarang berapa J *

0onselor 0lien 0onselor

0lien

: * 2ebelas *

h. ,orongan minimal Minimal Encouragement! +orongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung )ang singkat terhadap apa )ang telah dikemukakan klien.Misaln)a dengan menggunakan ungkapan : oh+++& ya++++& lalu+++& terus++++dan... &ujuan dorongan minimal agar klien terus berbi'ara dan dapat mengarah agar pembi'araan men'apai tujuan. +orongan ini diberikan pada saat klien akan mengurangi atau menghentikan pembi'araann)a dan pada saat klien kurang memusatkan pikirann)a pada pembi'araan atau pada saat konselor ragu atas pembi'araan klien. <ontoh dialog : 0lien : * 2aya putus asa+++ dan saya nyaris... * -klien menghentikan pembi'araan. : * ya...*

0onselor 0lien

: * nekad bunuh diri* : * lalu...*

0onselor i. 3nterpretasi

:aitu teknik untuk mengulas pemikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan merujuk pada teori teori, bukan pandangan sub)ektif konselor, dengan tujuan untuk memberikan rujukan pandangan agar klien mengerti dan berubah melalui pemahaman dari hasil rujukan baru tersebut. <ontoh dialog : 0lien : * 2aya pikir dengan berhenti sekolah dan memusatkan perhatian membantu orang tua merupakan bakti saya pada keluarga& karena adik%adik saya banyak dan amat membutuhkan biaya.* : * Pendidikan tingkat 2MA pada masa sekarang adalah mutlak bagi semua "arga negara+ -erutama hidup di kota besar seperti Anda+ 6arena tantangan masa depan makin banyak& maka dibutuhkan manusia 3ndonesia yang berkualitas+ Membantu orang tua memang harus& namun mungkin disayangkan jika orang seperti Anda yang tergolong akan meninggalkan 2MA*.

6onselor

j.

Mengarahkan ,irecting! :aitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien melakukan sesuatu. Misaln)a men)uruh klien untuk bermain peran dengan konselor atau mengha)alkan sesuatu.

0lien

: * Ayah saya sering marah%marah tanpa sebab+ 2aya tak dapat lagi menahan diri+ Akhirnya terjadi pertengkaran sengit.* : * Bisakah Anda mencobakan di depan saya& bagaimana sikap dan kata%kata ayah Anda jika memarahi Anda.*

0onselor

k. Menyimpulkan 2ementara 2ummari(ing! :aitu teknik untuk men)impulkan sementara pembi'araan sehingga arah pembi'araan semakin jelas. &ujuan men)impulkan sementara adalah untuk : -1. memberikan kesempatan kepada klien untuk mengambil kilas balik dari hal hal )ang telah dibi'arakan/ -2. men)impulkan kemajuan hasil pembi'araan se'ara bertahap/ -". meningkatkan kualitas diskusi/ -#. mempertajam fokus pada wawan'ara konseling. <ontoh : * 2etelah kita berdiskusi beberapa "aktu alangkah baiknya jika simpulkan dulu agar semakin jelas hasil pembicaraan kita+ ,ari materi materi pembicaraan yang kita diskusikan& kita sudah sampai pada dua hal> pertama& tekad Anda untuk bekerja sambil kuliah makin jelas; kedua& namun masih ada hambatan yang akan hadapi& yaitu > sikap orang tua Anda yang menginginkan Anda segera menyelesaikan studi& dan "aktu bekerja yang penuh sebagaimana tuntutan dari perusahaan yang akan Anda masuki+9 !. Memimpin -leading. :aitu teknik untuk mengarahkan pembi'araan dalam wawan'ara konseling sehingga tujuan konseling . <ontoh dialog : 0lien 0onselor :* 2aya mungkin berfikir juga tentang hubungan dengan pacar+ -api bagaimana ya=9 masalah

: * 2ampai ini kepedulian Anda tertuju kuliah kuliah sambil bekerja+ Mungkin Anda tinggal merinci kepedulian itu+ Mengenai pacaran apakah termasuk dalam kerangka kepedulian Anda juga =9

'. .okus :aitu teknik untuk membantu klien memusatkan perhatian pada pokok pembi'araan. $ada umumn)a dalam wawan'ara konseling, klien akan mengungkapkan sejumlah permasalahan )ang sedang dihadapin)a. 2leh karena itu, konselor se)og)an)a dapat membantu klien agar dia dapat menentukan apa )ang fokus masalah. Misaln)a dengan mengatakan :

* Apakah tidak sebaiknya jika pokok pembicaraan kita berkisar dulu soal hubungan Anda dengan orang tua yang kurang harmonis *. Ada beberapa )ang dapat dilakukan, diantaran)a : 1. Eokus pada diri klien. <ontoh : * -anti& Anda tidak yakin apa yang akan Anda lakukan *. 9 -ampaknya Anda berjuang sendirian9 2. Eokus pada orang lain. <ontoh : * 0oni& telah membuat kamu menderita& -erangkanlah tentang dia dan apa yang telah dilakukannya =9

". Eokus pada topik. <ontoh : * Pengguguran kandungan = 6amu memikirkan aborsi = Pikirkanlah masak%masak dengan berbagai pertimbangan9+ #. Eokus mengenai buda)a. <ontoh: * Mungkin budaya menyerah dan mengalah pada laki%laki harus diatas sendiri oleh kaum "anita+ #anita tak boleh menjadi obyek laki%laki+9 $. 6onfrontasi :aitu teknik )ang menantang klien untuk melihat adan)a inkonsistensi antara perkataan dengan perbuatan atau bahasa badan, ide awal dengan ide berikutn)a, sen)um dengan kepedihan, dan sebagain)a. &ujuann)a adalah : -1. mendorong klien mengadakan penelitian diri se'ara jujur/ -2. meningkatkan potensi klien/ -". membawa klien kepada kesadaran adan)a diskrepansi/ konflik, atau kontradiksi dalam dirin)a. $enggunaan teknik ini hendakn)a dilakukan se'ara hati hati, )aitu dengan : -1. memberi komentar khusus terhadap klien )ang tidak konsisten dengan 'ara dan waktu )ang tepat/-2. tidak menilai apalagi men)alahkan/ -". dilakukan dengan perilaku attending dan empati. <ontoh dialog : 0lien : * 2aya baik%baik saja*. -suara rendah, wajah murung, posisi tubuh gelisah..*

0onselor

:* Anda mengatakan baik%baik saja& tapi kelihatannya ada yang tidak beres9 92aya melihat ada perbedaan antara kenyataan diri *. ucapan dengan

6. Menjernihkan /larifying! :aitu teknik untuk menjernihkan u'apan u'apan klien )ang samar samar, kurang jelas dan agak meragukan. &ujuann)a adalah : -1. mengundang klien untuk men)atakan pesann)a dengan jelas, ungkapan kata kata )ang tegas, dan dengan alasan alasan )ang logis, -2. agar klien menjelaskan, mengulang dan mengilustrasikan perasaann)a. <ontoh dialog : 0lien : * Perubahan yang terjadi di keluarga saya membuat saya bingung+ 2aya tidak mengerti siapa yang menjadi pemimpin di rumah itu.* : *Bisakah Anda menjelaskan persoalan pokoknya = Misalnya peran ayah& ibu& atau saudara%saudara Anda.*

0onselor

). Memudahkan -facilitating. :aitu teknik untuk membuka komunikasi agar klien dengan mudah berbi'ara dengan konselor dan men)atakan perasaan, pikiran, dan pengalamann)a se'ara bebas <ontoh : * 2aya yakin Anda akan berbicara apa adanya& karena saya akan mendengarkan dengan sebaik%baiknya.* R. ,iam &eknik diam dilakukan dengan 'ara attending, paling lama ? 1 14 detik, komunikasi )ang terjadi dalam bentuk perilaku non !erbal. &ujuann)a adalah -1. menanti klien sedang berfikir/ -2. se!agai protes jika klien ngomong berbelit belit/ -". menunjang perilaku attending dan empati sehingga klien babas bi'ara. <ontoh dialog : 0lien :*2aya tidak senang dengan perilaku guru itu* :*..............* -diam.

0onselor 0lien

:* 2aya++harus bagaimana++& 2aya++ tidak tahu.. :*..............* -diam.

0onselor r.

Mengambil 3nisiatif

&eknik ini dilakukan manakala klien kurang bersemangat untuk berbi'ara, sering diam, dan kurang parisipatif. 0onselor mengajak klien untuk berinisiatif dalam menuntaskan diskusi. &eknik ini bertujuan : -1. mengambil inisiatif jika klien kurang semangat/ -2. jika klien lambat berfikir untuk mengambil keputusan/ -". jika klien kehilangan arah pembi'araan. <ontoh: * Baiklah& saya pikir Anda mempunyai satu keputusan namun masih belum keluar+ /oba Anda renungkan kembali*. %. Memberi *asehat $emberian nasehat sebaikn)a dilakukan jika klien memintan)a. 9alaupun demikian, konselor tetap harus mempertimbangkann)a apakah pantas untuk memberi nasehat atau tidak. Sebab dalam memberi nasehat tetap dijaga agar tujuan konseling )akni kemandirian klien harus tetap ter'apai. <ontoh respons konselor terhadap permintaan klien : * Apakah hal seperti ini pantas saya untuk memberi nasehat Anda = 2ebab& dalam hal seperti ini saya yakin Anda lebih mengetahuinya dari pada saya.* &. Pemberian informasi Sama haln)a dengan nasehat, jika konselor tidak memiliki informasi sebaikn)a dengan jujur katakan bahwa dia mengetahui hal itu. 0alau pun konselor mengetahuin)a, sebaikn)a tetap diupa)akan agar klien mengusahakann)a. <ontoh : * Mengenai berapa biaya masuk ke <niversitas Pendidikan 3ndonesia& saya sarankan Anda bisa langsung bertanya ke pihak <P3 atau Anda berkunjung ke situs """+upi+com di internet9+ u. Merencanakan &eknik ini digunakan menjelang akhir sesi konseling untuk membantu agar klien dapat membuat ren'ana tindakan -a'tion., perbuatan )ang produktif untuk kemajuan klien. <ontoh : * *ah& apakah tidak lebih baik jika Anda mulai menyusun rencana yang baik berpedoman hasil pembicaraan kita sejak tadi 9 !. Menyimpulkan &eknik ini digunakan untuk men)impulkan hasil pembi'araan )ang men)angkut : -1. bagaimana keadaan perasaan klien saat ini, terutama mengenai ke'emasan/ -2. memantapkan ren'ana klien/ -". pemahaman baru

klien/ dan -#. pokok pokok )ang akan dibi'arakan selanjutn)a pada sesi berikutn)a, jika dipandang masih perlu dilakukan konseling lanjutan. 2. &eknik &eknik 0husus +alam konseling, di samping menggunakan teknik teknik umum, dalam hal hal tertentu dapat menggunakan teknik teknik khusus. &eknik teknik khusus ini dikembangkan dari berbagai pendekatan konseling, seperti pendekatan Beha!iorisme, 7ational Fmoti!e &heraph), 3estalt dan sebagain)a +i bawah disampaikan beberapa teknik 1 teknik khusus konseling, )aitu : a. 4atihan Asertif &eknik ini digunakan untuk melatih klien )ang mengalami kesulitan untuk men)atakan diri bahwa tindakann)a adalah la)ak atau benar. ;atihan ini terutama berguna di antaran)a untuk membantu indi!idu )ang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan men)atakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainn)a. <ara )ang digunakan adalah dengan permainan peran dengan bimbingan konselor. +iskusi diskusi kelompok juga dapat diterapkan dalam latihan asertif ini. b. ,esensitisasi 2istematis +esensitisasi sistematis merupakan teknik konseling beha!ioral )ang memfokukskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan )ang dialami dengan 'ara mengajarkan klien untuk rileks. Fsensi teknik ini adalah menghilangkan perilaku )ang diperkuat se'ara negatif dan men)ertakan respon )ang berlawanan dengan perilaku )ang akan dihilangkan. +engan pengkondisian klasik respon respon )ang tidak dikehendaki dapat dihilangkan se'ara bertahap. ,adi desensitisasi sistematis hakekatn)a merupakan teknik relaksi )ang digunakan untuk menghapus perilaku )ang diperkuat se'ara negatif biasan)a merupakan ke'emasan, dan ia men)ertakan respon )ang berlawanan dengan perilaku )ang akan dihilangkan. *. Pengkondisian Aversi &eknik ini dapat digunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk. &eknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus )ang disenangin)a dengan kebalikan stimulus tersebut. Stimulus )ang tidak men)enangkan )ang disajikan tersebut diberikan se'ara bersamaan dengan mun'uln)a perilaku )ang tidak dikehendaki kemun'ulann)a. $engkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara perilaku )ang tidak dikehendaki dengan stimulus )ang tidak men)enangkan. d. Pembentukan Perilaku Model &eknik ini dapat digunakan untuk membentuk $erilaku baru pada klien, dan memperkuat perilaku )ang sudah terbentuk. +alam hal ini konselor

menunjukkan kepada klien tentang perilaku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainn)a )ang teramati dan dipahami jenis perilaku )ang hendak di'ontoh. $erilaku )ang berhasil di'ontoh memperoleh ganjaran dari konselor. 3anjaran dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial. e. Permainan ,ialog &eknik ini dilakukan dengan 'ara klien dikondisikan untuk mendialogan dua ke'enderungan )ang saling bertentangan, )aitu ke'enderungan top dog dan ke'enderungan under dog, misaln)a : 1. 2. ". #. ?. 0e'enderungan orang tua lawan ke'enderungan anak. 0e'enderungan bertanggung jawab lawan ke'enderungan masa bodoh. 0e'enderungan (anak baik* lawan ke'enderungan (anak bodoh*. 0e'enderungan otonom lawan ke'enderungan tergantung. 0e'enderungan kuat atau tegar lawan ke'enderungan lemah.

Melalui dialog )ang kontradiktif ini, menurut pandangan 3estalt pada akhirn)a klien akan mengarahkan dirin)a pada suatu posisi di mana ia berani mengambil resiko. $enerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik (kursi kosong*. f. 4atihan 2aya Bertanggung ?a"ab Merupakan teknik )ang dimaksudkan untuk membantu klien agar mengakui dan menerima perasaan perasaann)a dari pada mempro)eksikan perasaann)a itu kepada orang lain. +alam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pern)ataan dan kemudian klien menambahkan dalam pern)ataan itu dengan kalimat : (...dan sa)a bertanggung jawab atas hal itu*. Misaln)a : (2aya merasa jenuh& dan saya bertanggung ja"ab atas kejenuhan itu* (2aya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang& dan saya bertanggung ja"ab atas ketidaktahuan itu9+ @2aya malas& dan saya bertanggung ja"ab atas kemalasan itu* Meskipun tampakn)a mekanis, tetapi menurut 3estalt akan membantu meningkatkan kesadaraan klien akan perasaan perasaan )ang mungkin selama ini diingkarin)a. 4. Bermain Proyeksi $ro)eksi :

Memantulkan kepada orang lain perasaan perasaan )ang dirin)a sendiri tidak mau melihat atau meneriman)a Mengingkari perasaan perasaan sendiri dengan 'ara memantulkann)a kepada orang lain. Sering terjadi, perasaan perasaan )ang dipantulkan kepada orang lain merupakan atribut )ang dimilikin)a. +alam teknik bermain pro)eksi konselor meminta kepada klien untuk men'obakan atau melakukan hal hal )ang dipro)eksikan kepada orang lain. 8. -eknik Pembalikan 3ejala gejala dan perilaku tertentu sering kali mempresentasikan pembalikan dari dorongan dorongan )ang mendasarin)a. +alam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran )ang berkebalikan dengan perasaan perasaan )ang dikeluhkann)a. Misaln)a : konselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan peran (ekshibisionis* bagi klien pemalu )ang berlebihan. . Bertahan dengan Perasaan &eknik ini dapat digunakan untuk klien )ang menunjukkan perasaan atau suasana hati )ang tidak men)enangkan atau ia sangat ingin menghindarin)a. 0onselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan )ang ingin dihindarin)a itu. 0eban)akan klien ingin melarikan diri dari stimulus )ang menakutkan dan menghindari perasaan perasaan )ang tidak men)enangkan. +alam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan )ang dialamin)a sekarang dan mendorong klien untuk men)elam lebih dalam ke dalam tingkah laku dan perasaan )ang ingin dihindarin)a itu. 5ntuk membuka dan membuat jalan menuju perkembangan kesadaran perasaan )ang lebih baru tidak 'ukup han)a mengkonfrontasi dan menghadapi perasaan perasaan )ang ingin dihindarin)a tetapi membutuhkan keberanian dan pengalaman untuk bertahan dalam kesakitan perasaan )ang ingin dihindarin)a itu. 9. Home "ork assigments, &eknik )ang dilaksanakan dalam bentuk tugas tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu )ang menuntut pola perilaku )ang diharapkan. +engan tugas rumah )ang diberikan, klien diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan ide ide dan perasaan perasaan )ang tidak rasional dan tidak logis, mempelajari bahan bahan tertentu )ang ditugaskan untuk mengubah aspek aspek

kognisin)a )ang keliru, mengadakan latihan latihan tertentu berdasarkan tugas )ang diberikan. $elaksanaan home work assigment )ang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselor. &eknik ini dimaksudkan untuk membina dan mengembangkan sikap sikap tanggung jawab, keper'a)aan pada diri sendiri serta kemampuan untuk pengarahan diri, pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungann)a kepada konselor. k. Adaptive &eknik )ang digunakan untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk se'ara terus menerus men)esuaikan dirin)a dengan perilaku )ang diinginkan. ;atihan latihan )ang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.

l.

Bermain peran &eknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan )ang menekan -perasaan perasaan negatif. melalui suatu suasana )ang dikondisikan sedemikian rupa sehingga klien dapat se'ara bebas mengungkapkan dirin)a sendiri melalui peran tertentu.

m. 3mitasi &eknik untuk menirukan se'ara terus menerus suatu model perilaku tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan perilakun)a sendiri )ang negatif.

D. Lat han : Soa& :

1. +i bawah ini merupakan pengertian bimbingan dan konseling, kecuali : a. Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan terhadap indi!idu untuk
men'apai pemahaman diri )ang dibutuhkan untuk melakukan pen)esuaian diri se'ara maksimum di sekolah, keluarga dan mas)arakat. b. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan )ang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan meren'anakan masa depan. '. Bimbingan dan konseling merupakan upa)a untuk membantu mengatasi masalah masalah )ang dihadapi peserta didik. d. Bimbingan dan konseling merupakan la)anan bantuan untuk peserta didik, baik se'ara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang se'ara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier,

melalui berbagai jenis la)anan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma norma )ang berlaku.

2. Eungsi bimbingan dan konseling )ang menghasilkan kondisi pembelaaan terhadap


pengingkaran atas hak hak dan8atau kepentingan pendidikan. a. b. '. d. $emahaman dan pen'egahan $engembangan Ad!okasi $engentasan

". $rinsip bimbingan dan konseling berkenaan dengan sasaran la)anan


a. $engambilan keputusan )ang diambil oleh klien hendakn)a atas kemauan diri sendiri b. Bimbingan dan konseling mela)ani semua indi!idu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial. '. $rogram bimbingan dan konseling harus fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan. d. Bimbingan dan konseling diarahkan untuk pengembangan indi!idu )ang akhirn)a mampu se'ara mandiri membimbing diri sendiri. #. +i bawah ini merupakan beberapa asas )ang harus dipenuhi dalam la)anan bimbingan dan konseling, a. b. '. d. a. b. '. d. kerahasiaan, sukarela, keterbukaan, keahlian kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan kenormatifan, alih tangan kasus, tut wuri handa)ani a, b, dan ' benar 2rientasi dan %nformasi 0onseling $erorangan dan 0onseling 0elompok $embelajaran dan Bimbingan 0elompok $enempatan

?. ;a)anan bimbingan dan konseling )ang memiliki fungsi pemahaman dan pen'egahan.

A. ,enis la)anan )ang memungkinan peserta didik mendapatkan la)anan langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan )ang dihadapin)a dan perkembangan dirin)a. a. b. '. d. 2rientasi %nformasi 0onseling $erorangan $embelajaran

B. Bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan ilmiah. 2leh karena itu, setiap la)anan )ang diberikan kepada peserta didik hendakn)a didukung oleh : a. b. *. ,. $etugas bimbingan )ang profesional +ata )ang lengkap dan memadai Bekerja sama dengan kalangan profesional lainn)a a, b, dan ' benar

C. &ujuan dilaksanakan kegiatan konferensi kasus. a. Men'ari 'ara )ang terbaik guna men)elamatkan kepentingan dan nama baik klien maupun sekolah. b. Memperoleh keterangan )ang lebih lengkap tentang klien dan membangun komitmen dari para peserta konferensi dalam rangka pengentasan masalah klien.

'. Membangun komitmen dari para peserta konferensi dalam rangka disiplin sekolah. d. a, b, dan ' benar

penegakan

D. 0egiatan pendukung )ang dilakukan guru atau konselor, apabila kasus )ang ditangani berada diluar kemampuan atau kewenangann)a. a. b. '. d. 0unjungan rumah 0onferensi kasus Alih tangan kasus Aplikasi instrumentasi data

14. $enanganan peserta didik )ang menunjukkan permasalahan atau perilaku men)impang tingkat ringan, seperti bolos, berkelahi dengan teman, dapat dilakukan oleh : a. b. '. d. 3uru pembimbing8konselor 3uru dan wali kelas $olisi a, b dan ' benar

11. 5pa)a untuk menemukan faktor faktor pen)ebab atau )ang melatarbelakangi timbuln)a masalah peserta didik. a. b. '. d. %dentifikasi kasus +iagnosis $rognosis &reatment

12. +i bawah ini merupakan hal hal )ang perlu dilakukan pada tahap awal konseling, ke'uali

a. Membangun hubungan konseling )ang melibatkan klien -rapport..


b. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. '. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih. d. Membuat penaksiran dan perjajagan 1". <ontoh ungkapan penggunaan teknik konfrontasi : a. 92aya yakin Anda akan berbicara apa adanya& karena saya akan mendengarkan dengan sebaik%baiknya.* b. 9Anda mengatakan baik%baik saja& tapi kelihatannya ada yang tidak beres9+ '. 9 2aya kira rasa sedih Anda sangat mendalam+ ,apat Anda kemukakan lebih lanjut J * d. 92aya dapat memahami pikiran Anda9+

1#. &eknik konseling dengan menghilangkan perilaku )ang diperkuat se'ara negatif dan
men)ertakan respon )ang berlawanan dengan perilaku )ang akan dihilangkan. a. b. '. d. A!ersi +esensitisasi ;atihan asertif $embentukan $erilaku Model

1?. &eknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan )ang menekan -perasaan perasaan negatif. melalui suatu suasana )ang dikondisikan sedemikian rupa sehingga klien dapat se'ara bebas mengungkapkan dirin)a sendiri melalui peran tertentu. a. %mitasi b. $ermainan dialog

'. Bermain peran d. >ome work assigments U!a an 1. ,elaskan orientasi baru bimbingan dan konseling H 2. ,elaskan peran 0epala Sekolah dan 3uru Mata $elajaran dalam Bimbingan dan 0onseling H ". Mengapa guru pembimbing -konselor. perlu menjaga kerahasiaan data klien J #. Analisis 0asus : Eulan seorang siswa kelas G% SMA @egeri 1 @unjauh +isana. 0etika dia masih duduk di bangku kelas M%%% SM$, dia telah menjadi anak )atim dan semenjak itu dia hidup bersama dengan kakek nenekn)a, dengan kondisi ekonomi )ang pas pasan. Sementara itu, sang ibu sudah satu tahun ini pergi merantau ke Mala)sia menjadi &0% di sana namun jarang memberi khabar apalagi memberi kiriman uang untuk anakn)a. Berdasarkan 'atatan absensi )ang ada di wali kelas, pada semester )ang lalu dia sering tidak masuk sekolah, tanpa alasan )ang jelas. Selama bulan Eebruari 244A, ter'atat sudah tujuh hari dia tidak masuk kelas. $adahal ketika masih duduk di kelas G kehadirann)a termasuk bagus. Berdasarkan informasi dari rekan sekelasn)a, bahwa jika dia tidak masuk kelas, dia suka nongkrong di terminal. Bahkan Andi, kawan sekelasn)a, pernah men)aksikan dia dalam keadaan teler di terminal dan sempat meminta paksa uang kepadan)a. +alam buku ;aporan $endidikan semester )ang lalu, prestasi belajarn)a sungguh sangat tidak memuaskan, hampir terjadi pada semua mata pelajaran, ke'uali untuk Mata $elajaran 0esenian, prestasin)a malah jauh berada di atas kawan kawann)a. 0etika dia masih duduk dibangku S+, dia pernah meraih predikat sebagai Siswa Berprestasi se 0e'amatan @unjauh +isana dan pernah menjadi ,uara $ertama ;omba @)an)i Anak Anak se 0abupaten @un ,auh +isana. Melihat kondisi demikian, jika dibiarkan tentun)a Eulan sangat beresiko tinggi untuk tidak naik kelas bahkan mungkin dikeluarkan dari sekolah. &ugas : &untaskan kasus tersebut di atas dengan memperhatikan dan menggunakan prinsip prinsip dan prosedur bimbingan dan konseling H

DA5TAR PUSTAKA
Abin S)amsuddin Makmun. 244". Psikologi Pendidikan. Bandung : $& 7osda 0ar)a 7emaja. <al!in S. >all O 3ardner ;id=e) -editor A. Supratikn)a.. 244?. -eori%-eori Psiko ,inamik 6linis! : ,akarta : 0anisius <haplin, ,.$. -terj. 0artini 0artono..244?. 6amus 4engkap Psikologi. ,akarta : $.&. 7aja 3rafindo $ersada. +epdiknas, 244#. ,asar 2tandarisasi Profesi 6onseling. ,akarta : Bagian $ro)ek $eningkatan &enaga Akdemik +irjen +ikti 244". Pedoman Penyelenggaraaan Program Percepatan Belajar 2,& 2MP dan 2MA . ,akarta : +irjen +ikdasmen. F. Mul)asa. 244". 6urikulum Berbasis 6ompetensi+ 6onsep&6arakteristik dan 3mplementasi.Bandung : $.&. 7emaja 7osdakar)a. . 244#. 3mplementasi 6urikulum ABBC; Panduan Pembelajaran 6B6. Bandung : $.&. 7emaja 7osdakar)a. 3endler, Margaret F..1DD2. 4earning D 3nstruction; -heory 3nto Practice+ $ublishing. @ew :ork : M'Millan

>.M. Arifin. 244". -eori%-eori 6onseling Agama dan <mum. ,akarta. $& 3olden &era)on $ress. >urlo'k, Fli=abeth B. 1DC4. ,evelopmental Phsychology+ @ew :uork : M'3raw >ill Book <ompan) Moh. Sur)a. 1DDB. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung $$B %0%$ Bandung. Muhibbin S)ah. 244". Psikologi Belajar. ,akarta : $& 7aja 3rafindo. @ana S)aodih Sukmadinata. 244?. 4andasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : $.&. 7emaja 7osdakar)a. @ational Board for $rofessional &ea'hing Standards. 2442 . .ive /ore Propositions. @B$&S >ome $age. Nhtt1:@@***.nbpts.org8 standards8fi!e'ore.htmlQ. -A''essed, "1 2't 2442.. $ra)itno, dkk. 244#. Pedoman 6husus Bimbingan dan 6onseling, ,akarta : +epdiknas. , dkk. 244#. Panduan 6egiatan Penga"asan Bimbingan dan 6onseling, ,akarta : 7ineka <ipta.

Sof)an S. 9illis. 244#.6onseling 3ndividual; -eori dan Praktek. Bandung : Alfabeta Sudarwan +anim. 2442. 3novasi Pendidikan > ,alam <paya Meningkatkan Profesionalisme -enaga 6ependidikan. Bandung : $ustaka Setia. Sugiharto.-244?. Pendekatan dalam 6onseling -Makalah.. ,akarta : $$$3 Sumadi Sur)abrata. 1DC#. Psikologi 6epribadian. ,akarta : 7ajawali. Sunar)o 0artadinata.244". 3nventori -ugas Perkembangan. Bandung : ;ab. $$B 5$% Bandung Su)anto dan +jihad >is)am. 2444. 0efleksi dan 0eformasi Pendidikan 3ndonesia Memasuki Millenium 333+ :og)akarta : Adi <ita. S)amsu :usuf ;@. 244". Psikologi Perkembangan Anak dan 0emaja.. Bandung : $& 7osda 0ar)a 7emaja. ***.1usku!.%o. '.

Anda mungkin juga menyukai