Anda di halaman 1dari 13

Adaptasi dan Kerusakan Sel

Posted by hmkuliah November 1, 2010 Tinggalkan sebuah Komentar Filed Under adaptasi sel, atrofi, degenerasi, hipertrofi, nekrosis

Ketika terpapar oleh sesuatu ( terkena aksi) dari luar maka sel tubuh akan mengalami e as!in ury dan melakukan proses reaksi" #ksi dapat menimbulkan kerusakan sel "Tubuh mela$an proses kerusakan dengan adaptasi sel "Proses patologi didasari atas adaptasi sel Kelainan Regresif % &etrogresif % Proses kemunduran % termasuk di dalamnya ' 1" #trofi 2" (egenerasi ) *nfiltrasi +" Nekrosis ," Penimbunan pigmen ) mineral -" .angguan metabolisme /" (efisiensi Kelainan Progresif 1" 0ipertrofi 2" 0iperplasi +" &egenerasi ," 1rganisasi

Atrofi % melisut ! menge2ilnya (sel3sel parenkhim yang men alankan fungsi) organ tubuh % ma2amnya '

#trofi senilis ' osteoporosis, kulit keriput, demensia #trofi setempat (lo2al atrophy) ' menipisnya sternum (tl dada) pada aneurisma aorta #trofi inaktifitas (disuse atrophy) ' poliomyelitis #trofi desakan (pressure atrophy) ' hidroneprosis) #trofi endokrin ' penyakit 4immonds (kel"hipofisis)

Degenerasi / Infiltrasi

Perubahan morfologis " (egenerasi ' (i a$ali e as kemudian ter adi gangguan metabolism berkhir pada perubahan struktur " 4edangkan *nfiltrasi ' (i a$ali gangguan sistemik (perubahan metabolisme ) menghasilkan metabolit berlebih yang menimbulkan e as pada sel sehat 4ifat ' reversibel, terutama mengenai sitoplasma sel 5ontoh '
o o o

(egeneasi albumin ( bengkak keruh) pada sel hati, sel otot antung (egenerasi glikogen (% infiltrasi) otot dan hati pada penyakit (6 Perlemakan pada ' 0ati o"k ' hepatitis, k$asiorkor, alkoholisme, ra2un 55l, ) 2loroform, e72essive overeating" 8antung o"k ' hipoksia sedang ! berat" .in al o"k ' anoksia berat, ra2un kimia, glomerulonefritis

Nekrosis

Kematian sel ! aringan pada tubuh yang masih hidup , bersifat *rreversibel , Terutama mengenai inti sel " #da yang alami (% nekrobiosis)" Penyebab ' iskhemia, agen biologi, agen kimia

5ontoh '

.umma (sipilis std"***) tergolong Nekrosis 5oagulativa Nekrosis otak tergolong Nekrosis 9i:uefa2tion T;5 tergolong Nekrosis 5aseosa .anggren appendi7 tergolong *skemia < bakteri saprofit Pan2reatitis akut hemoragia termasuk Nekrosis =n>imatik

Pigmentasi Penimbunan pigmen ;erdasar asalnya ' 1" =ksogen ' debu 2arbon, perak, tatto ! ra ah" 2" =ndogen ' lipopigmen, melanin, peruntuhan hemoglobin (0emosiderin , hematoidin,0ematin ,Porpyrin ) Penimbunan mineral

1+ unsur ' ? dalam umlah banyak, / @tra2e elementsA ( Be, 5u, 6n, *, 5o, Cn ) 5ontoh ' 5a (kalsium)" 4umber ' susu, telur " (ipengaruhi ' vit (" Penyimpanan ' tulang #kibat ketakseimbangan 5a akan mengakibatkan '
o

Kalsifikasi metastatik pada ' 0iperparatiroidisme, Tumor tulang, 0ipervitaminosis (, #trofi tulang 5alsinosis ' pengendapan pada kulit 9ithiasis (pembentukan batu gin al) Kalsifikasi arteri

o o o

Jejas dan Kematian sel


#trofi, hipertrofi, hyperplasia, metaplasia (alam batas $aktu tertentu, 2edera akan men adi reversible (dapat kembali normal) dan irreversible (sel akan mati apabila ter adi stress berat) (ua Pola (asar Kematian 4el '
o

Nekrosis (Khususnya nekrosis koagulatif) terjadi setelah suplay darah hilang atau terpajan toksin, ditandai dengan pembengkakan sel, denaturasi protein dan organelle. Dapat menyebabkan disfungsi jaringan Apoptosis (kematian sel yang terprogram) . Keadaan tersebut terjadi secara fisiologis, saat sel yang tidak dikehendaki dieliminasi (example. Embryogenesis), dan dalam berbagai kondisi patologis (example : kerusakan mutasi yang tidak dapat diperbaiki).

4tres dan e as tidak hanya berpengaruh terhadap gambaran morfologik, tetapi uga pada status fungsional sel dan jaringan Pen!ebab Jejas Sel Depri"asi #ksigen

Hipokisa atau defisiensi oksigen, mengganggu respirasi oksidatif aerobi2 merupakan penyebab e as sel yang paling sering dan terpenting, serta menyebabkan kematian" Iskemia merupakan penyebab tersering dari hipoksia" 4elain itu, disebabkan oleh oksigenasi darah yang tidak adekuat (seperti pada pneumonia), berkurangnya kemampuan pengangkutan oksigen darah (seperti pada anemia atau kera2unan 51 4ehingga menghalau pengikatan oksigen) $a%an Kimia 4ebenarnya, semua bahan kimia dapat menyebabkan e as , bahkan >at yang tak berbahaya seperti glukosa atau garam dapat menyebabkan e as atau kematian sel apabila konsentrasinya 2ukup banyak)" D keseimbangan osmotiknya dapat 2edera atau mematikan sel" Agen Infeksius ;erkisar mulai dari virus submikroskpik sampai 2a2ing pita yang pan angnya beberapa meter, di antara rentang tersebut terdapat bakteri, riketsia, fungi, dan proto>oa" Defe&t 'cacat / kegagalan) (enetik (apat menyebabkan perubahan patologis yang menyolok (e"g" ' malformasi kongential pada sindrom do$n) atau yang tidak menyolok (seperti ' 4ubstitusi asam amino tunggal pada hb 4 anemia sel sabit)" )alnutrition Ketidakseimbangan nutrisi (thereEs over D less) Reaksi Immunologi 4e2ara disenga a atau tidak disenga a, reaksi imun dapat menyebabkan e as sel dan aringan" 5ontohnya pada #nafilaksis terhadap protein asing atau suatu obat" Agen Fisik Trauma temperature yang ekstrem, radiasi, esyok elektrik, dan perubahan mendadak pada tekanan atmosfer" Penuaan Penyembuhan jaringan tidak selalu menghasilkan perbaikan struktur atau fungsi yang sempurna. Trauma berulang uga dapat menyebabkan degenerasi aringan, meskipun tanpa kematian sel sama sekali"

Proses penuaan sel intrinsi2 menimbulkan perubahan kemampuan perbaikan dan replikasi sel dan aringan )*KANIS)* J*JAS S*+
o

Respons selular terhadap stimulus yang berbahaya bergantung pada tipe cedera, durasi, dan keparahannya.

8adi, toksin berdosis renda% atau iskemia berdurasi singkat dapat menimbulkan e as sel yang re"ersible ;egitupun sebaliknya
o o

Akibat suatu stimulus yang berbahaya bergantung pada tipe, kemampuan adaptasi, dan susunan genetic sel yang mengalami jejas. Empat system intrasel yang paling rentan terkena adalah :

status,

1" 2" +" ,"


o o

Keutuhan membrane sel yang kritis terhadap homeostatis osmoti2 dan ioni2 selular" Pembentukan adenosine trifosfat (#TP) 4intesis protein Keutuhan perlengkapan genetik"
Komponen struktural dan biokimia i suatu sel terhubung secara utuh tanpa memandang lokus a al jejas, efek mutipel sekunder yang terjadi sangat cepat. !ungsi sel hilang jauh sebelum terjadi kematian sel dan perubahan morfologi jejas sel.

*skemia merupakan kurangnya suplay darah pada pembuluh darah san aringan tertentu" =fek pertama hipoksia adalah pada respirasi aerobi2 sel, yaitu fosforelasi oksidatif oleh mitokondria" *skemia men2ederai aringan lebih 2epat dibandingkan hipoksia" J*JAS ISK*)IK DAN ,IP#KSIK
o o

akti"itas #pompa natrium$ yang diatur %&' membrane plasma menurun, selanjutnya terjadi akumulasi natrium intrasel dan difusi kalium keliar sel. (likolisis anaerob meningkat karena %&' berkurang dan disertai peningkatan adenosine monofosfat (%)') yang merangsang en*im fosfofruktokinase. 'eningkatan glikolisis juga menyebabkan akumulasi asam laktat dan fosfat anorganik akibat hidrolisis ester fosfat, jadi menurunkan p+ intrasel. 'enurunan kadar p+ dan %&' menyebabkan ribosom lepas dari ,E kasar dan polisom untuk berdisosiasi menjadi monosom, dengan akibatnya terjadi penurunan sintesis protein.

Jika hipoksia tidak dihilangkan- perburukan fungsi mitokondria dan peningkatan permeabilitas membrane selanjutn!a men!ebabkan kerusakan morfologik Apabila sitoskeleton rusak- gambaran ultrastruktur seperti mikro"ilii %ilang dan permukaan sel akan menggelembung )itokondria- R*- dan semua sel tampak bengkak karena pengaturan osmoti& %ilang Jika oksigen diperbaiki, semua gangguan yang telah disebut akan reversible ; namun jika iskemia tetap terjadi, jejas yang irreversible mengikuti

J*JAS S*+ .AN( DIINDUKSI RADIKA+ $*$AS F &adikal bebas' atom ! molekul yang memiliki satu elektron bebas pada orbit luarnya

F 3 3 3

5iri radikal bebas' bereaksi dengan segala unsur kimia organik!anorganik hasil reaksinya berupa radikal bebas baru G membentuk rantai reaksi reaktifitasnya hilang sendiri atau dihentikan se2ara en>imatik

/iga spesies radikal bebas !ang penting0 o Superoksid '#123 o ,idrogen peroksid ',1#13 o ,idroksil radikal '#,43 *fek radikal bebas ter%adap sel0 o Peroksidasi membran lipid 'terutama ole% #,43 o Kerusakan protein0 &ross linking antar asam amino- peningkatan aktifitas en5im protease o Kerusakan DNA0 pembentukan strand tunggal !ang berak%ir dengan kematian sel atau mala% transformasi ganas 6enetralkan &adikal ;ebas '
o o o o

Kecepatan kerusakan spontan meningkat bermakna oleh kerja superoksida dismutase (-.D) yang ditemukan pada banyak tipe sel (lutation ((-+) peroksidase juga melindungi sel agar tidak mengalami jejas dengan mengatalisis perusakan radikal bebas. Katalase terdapat dalam peroksisom, langsung mendegradasi hydrogen peroksida. %ntioksidan endogen atau eksogen (misalnya "itamin E,%, dan /, serta 0eta1 karoten).

J*JAS KI)IA6I F D D Hang larut dalam air =feknya langsung (berikatan dengan molekul sel atau komponen organela) 5ontoh' 0g5l, sianida, antibiotik, dan kemoterapi

D 6erkuri berikatan dengan gugus 40 protein membran G permeabilitas naik dan transport yang enegy3dependant terhambat D F 4ianida merusak en>im mitokondrial Hang larut dalam lemak

D =feknya tak langsung (dimetabolisir dulu men adi metabolit yang reaktif dan toksik) D 5ontoh' 55l,

ADAP/ASI S*+U+AR /*R,ADAP J*JAS Atrofi Pengerutan ukuran sel dengan %ilangn!a substansi sel disebut atrofi 6alaupun dapat menurun fungsin!a- sel atrofi tidak mati Penyebab atrofi '
o o o

0erkurangnya beban kerja (mis, imbolisasi anggota gerak yang memungkinkan proses penyembuhan fraktur). +ilangnya persarafan, berkurangnya suplay darah nutrisi yang tidak adekuat +ilangnya rangsangan endokrin, dan

'enuaan.

Ialaupun beberapa rangsangan ini bersifat fisiologis (mis, hilangnya rangsangan hormone pada menopause) dan patologi lain (misal, denervasi), perubahan selular yang mendasar bersifat identik" Perubahan itu menggambarkan kemunduran sel men adi berukuran lebih ke2il dan masih memungkinkan bertahan hidup" ,ipertrofi
o o

Penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran organ. Hiperplasia 2 ditandai dengan penambahan jumlah sel

#tau dengan kata lain, pada hipertrofi murni, tidak ada sel baru, hanya sel yang men adi lebih besar" Pembesarannya akibat peningkatan sintesis organela dan protein stru2tural"

o o

+ipertrofi dapat fisiologik atau patologik dan disebabkan juga oleh peningkatan kebutuhan fungsional atau rangsangan hormonal spesifik. +ipertrofi dan hyperplasia dapat terjadi bersamaan dan keduanya

mengakibatkan pembesaran organ (hipertrofik).

Jadi, hipertrofi fisiologik pada uterus selama kehamilan terjadi sebagai akibat rangsangan estrogen dari hipertrofi otot polosdan hyperplasia otot polos.

,iperplasia )erupakan peningkatan jumla% sel dalam organ atau jaringan 0ipertrofi dan hyperplasia terkait erat dan seringkali ter adi se2ara bersamaan, sehingga keduanya berperan terhadap penambahan ukuran organ se2ara menyeluruh (misalnya pada uterus)" 0iperplasia dapat fisiologik atau patologik ,iperplasia fisiologik dibagi0
o o

Hyperplasia hormonal, ditunjukkan dengan poliferasi epitel kelenjar payudara perempuan saat pubertas dan selama kehamilan. Hiperplasia kompensatoris, yaitu hyperplasia yang terjadi saat sebagian jaringan dibuang atau sakit

4ebagian besar bentuk hyperplasia patologi adalah 2ontoh stimulasi fa2tor pertumbuhan atau hormonal yang berlebih" )etaplasia )etaplasia adala% peruba%an re"ersible7 pada peruba%an tersebut satu jenis sel de8asa digantikan ole% jenis sel de8asa lain J*JAS R*9*RSI$*+

Perubahan ultrastruktur e as sel reversible meliputi ' 1" Peruba%an membrane plasma seperti bulaJ penumpulan atau distorsi mikrovilliJ dan longgarnya perlekatan intrasel" 2" Peruba%an mitokondrial- seperti pembengkakan dan mun2ulnya densitas amorf kaya fosfolipid" +" ," dilatasi R* dengan kerusakan ribosom dan disosiasi polisom, dan peruba%an nu&lear- dengan disagregasi unsure granular dan fibrilar"

(ua pola perubahan morfologik yang berkaitan dengna e as reversible dapat dikenali dengan mikroskop 2ahaya ' pembengkakan sel dan degenerasi lemak 'perlemakan3 Pembengkakan sel adalah manifestasi yang pertama ter adi dari hampir semua bentuk e as selJ mun2ul setiap sel tidak mampu mempertahankan homeostasis ioni2 dan 2airan" Pola e as nonletal, ireversibel tersebut kadang3kadang disebut peruba%an %idropik atau degenerasi "a&uolar
o

Pembengkakan Sel Bersifat Reversibel

Perlemakan- ter adi pada e as hipoksisk dan berbagai bentuk e as toksik atau metaboli2, bermanifestasi dengan mun2ulnya vakuola lipid dalam sitoplasma" J*JAS S*+ IR*9*RSI$+* : N*KR#SIS Nekrosis Koagulatif 0 pada keadaan digesti en>imatik yang dominan, hasilnya adalah nekrosis li;uefaktif - pada keadaan khusus, dapat ter adi nekrosis kaseosa atau nekrosis lemak Nekrosis Koagulatif 6enun ukkan pemeliharaan kerangka stru2tural dasar asal atau aringan terkoagulasi selama angka $aktu beberapa hari" K #utline sel nekrosis diperta%ankan sementara K /erjadi karena en5im lisosom juga ikut rusak K karakteristik untuk semua nekrosis karena %ipoksia- ke&uali pada otak Nekrosis +i;uefaktif

Khas untuk infeksi ba2terial fokal atau kadang fungal, karena memberikan rangsang yang sangat kuat untuk akumulasi sel darah putih" Lntuk alas an yang tidak elas, kematian sel hipoksik sel dalam system saraf pusat uga menghasilkan nekrosis li:uefaktif" Apapun patogenesisnya, liquefaksi (pen airan! sepenuhnya meren ana sel mati. Ialaupun nekrosis gangrenosa bukan merupakan pola e as kematian sel, istilahnya masih sering digunakan dalam praktik pembedahan. *stilah tersebut menun ukkan nekrosis koagulativa iskemik (seringkali ekstremitas)J saat terjadi infeksi yang menumpangi dengan komponen liquefaksi, lesi disebut "gangrene basah#. K Terjadi karena autolisis dan heterolisis K Karakteristik pada infeksi bakteri (nanah) dan nekrosis hipoksik pada otak K Nekrosis gangrenosa: nekrosis koagulatif yang terinfeksi dan berubah menjadi nekrosis li uefaktif Nekrosis Kaseosa adalah bentuk tersendiri nekrosis yang paling sering ditemukan pada fo2us infeksi tuber2ulosis" *stilah @kaseosaA berasal dari gambaran makroskopik putih, seperti ke u di daerah nekrotik sentral" Tidak seperti nekrosis koagulatif, arsitektur aringan seluruhnya terobliterasi (tertutup)" K $entuk k%usus nekrosis koagulatif- pada tb& K )akroskopik mirip <keju= K 6akroskopik ' massa, amorf, granuler, diselubungi sel radang" Nekrosis +emak 6erupakan istilah lain yang telah diterima dengan baik, yang sebenarnya tidak menun ukkan pola spesifik nekrosis" Nekrosis lemak, ter adi pada kega$atdaruratan abdomen yang membahayakan dan dikenal sebagai pan&reatitis akut K Destruksi lemak ole% en5im lipase pankreas K Asam lemak !ang terbentuk akan berikatan dengan kalsium K )ikroskopik0 area nekrosis- timbunan kalsium 'kebiruan3- dan inflamasi di sekitarn!a AP#P/#SIS #poptosis merupakan 2ara kematian sel yang penting dan tersendiri, yang seharusnya dibedakan dengan nekrosis, meskipun beberapa gambaran mekanistik sama"

Apoptosis adala% jalur <bunu% diri> sel bukan <pembunu%an sel= !ang terjadi pada kematian sel nekrotik F /erjadi pada keadaan fisiologis dan patologis

D <Programmed &ell deat%= pada embriogenesis- in"olusi organ !ang %ormon dependent- kematian sel pada tumor- dll3 F D D D D )orfologi0 Sel mengkerut Kondesasi kromatin Pembentukan gelembung dan apoptoti& bodies Fagositosis ole% sel di sekitarn!a

)ekanisme Apoptosis ? $ignaling. #poptosis dapat dipi2u dengan berbagai sinyal yang berkisar dari ke adian terprogram intrinsi2 (misalnya pada perkembangan), kekurangan fa2tor tumbuh, interaksi ligan3reseptor spesifik, pelepasan gran>im dari sel T sitotoksik, atau agen e as tertentu (misalnya radiasi)" 1 %ontrol dan integrasi. 5ontrol dan intergrasi dilengkapi oleh protein spesifik yang menghubungkan sinyal kematian asli dengan program eksekusi akhir" @ &ksekusi. 8alur akhir apoptosis ini ditandai ditandai dengan konstelasi ke adian biokimia$i khas yang dihasilkan dari sintesis dan!aktivasi se umlah en>im kataboli2 sistolik" K*SI)PU+AN F F F Jejas sel mendasari setiap peruba%an patologi $isa re"ersibel atau ire"ersibel 'berak%ir dengan kematian sel3 )orfologi jejas seluler karakteristik

F )ekanisme jejas sel %arus selalu diingat dalam mempelajari kulia%Akulia% $)D selanjutn!a

Anda mungkin juga menyukai