Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Di Bali memang terkenal dengan budaya yang bernafaskan adat istidat dan tradisi, budaya tersebut dituangkan dalam berbagi ragam aktivitas masyarakat dalam menjalankan kehidupannya termasuk pula produk dari budaya itu sendiri, budaya tersebut menjadi seni yang dinikmati setiap insan pelakunya dan juga orang lain yang berkunjung ke Bali, produk kerajinan Bali memiliki beragam bentuk baik pahat, patung, lukis, dan juga berbagai macam ornament dekorasi dan peralatan rumah tangga lainnya Bali sepertinya penuh dengan galeri-galeri seni rupa lokasi yang dipilih pun utamanya di daerah wisatawan seperti Ubud, Kuta, Sanur dan Jimbaran, serta beberapa galeri lain yang berlokasi di kota Denpasar. Bagaimanapun juga, dari banyaknya galeri-galeri seni rupa atau yang lebih sering dianggap seperti art shops yang mana sejak era 1970-an dan era 1980-an hanya untuk memenuhi penjualan karya dan souvenir kepada wisatawan asing yang orientasinya banyak memenuhi permintaan pasar lukisan tradisional dan neo-traditional, seiring berjalannya waktu tepatnya sejak awal tahun 1990-an seniman-seniman Bali berada pada masa-masa kesuksesannya dalam mempromosikan dan menjual karya mereka. Meski demikian, para seniman seringkali masih merasa kesulitan menemukan sebuah

galeri yang mau memamerkan hasil karyanya dan terbatasnya tempat yang tersedia untuk seniman-seniman Bali dan hanya sedikit yang dianggap layak dalam beberapa tahun lalu. Dengan terus meningkatnya jumlah seniman Bali dan karena tidak adanya ruang-ruang pameran yang representatif, maka Museum Bali, Art Centre Denpasar, hotel bintang-lima dan museum-museum milik perorangan yang justru lebih dipilih untuk menggelar sebuah pameran seni Bali. Pada saat ini di setiap tahunnya, seorang pecinta seni diharapkan mengunjungi beberapa pameran seni Bali. Galeri-galeri banyak menyerempakkan jadwal pameran yang bertepatan dengan musim libur tahunan, dan puncaknya saat musim datangnya para wisatawan, untuk saat ini yang menjadi sasaran para seniman-seniman Bali adalah para wisatawan domestik dan asing serta para pecinta seni dan para kolektor untuk mengunjungi pameran mereka Seperti yang dicatat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat ini terdapat lima jenis kerajinan yang dapat mengangkat kearifan lokal di Provinsi Bali dan berpotensi sangat besar untuk dapat dikembangkan, Pertama, kerajinan pandai besi yang dapat diolah menjadi peralatan upacara keagamanan, aksesoris atau perhiasan, dan peralatan sehari-hari. Kedua, tenun Bali yang dapat dikreasikan menjadi kain tenun dengan berbagai variasi motif, kualitas, dan bentuk. Ketiga, kulit kerang. Bali memiliki banyak kulit kerang yang dapat dikreasikan menjadi berbagai aksesoris atau perhiasan. Keempat limbah kaca yang dapat diolah menjadi berbagai wadah dan aksesorisatau perhiasan. Kelima perak. Bali memang terkenal dengan kerajinan peraknya yang bisa dikreasikan menjadi perhiasan dan aksesoris, peralatan upacara, dan peralatan sehari-hari yang dimodifikasi, Perlu pula dicermati, saat ini perilaku wisatawan mengalami perubahan, dari yang semula hanya sekadar melihat objek wisata yang ditawarkan, sekarang (menjadi) berusaha untuk terlibat dalam satu kegiatan pada saat menikmati objek dimaksud. Memang, tidak semua produk kerajinan atau karya seni dapat menjadi cinderamata bagi wisatawan. Untuk menjadikan sebuah karya seni produk kerajinan bernilai cinderamata, tentunya harus melalui proses desain yang mempertimbangkan beberapa faktor. Sebut saja faktor unik, menarik, mempunyai ciri khas daerah setempat, portable (mudah dibawa), berkualitas, harga layak, dapat

difungsikan, dan dapat menimbulkan kenangan. Faktor-faktor itu dikemukakan Drs. Ponimin, M.Hum, dosen jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang yang juga seorang praktisi kriya. Selain produk (barang) kerajinan, menyimak proses pembuatan barang kerajinan pun merupakan hal yang menarik bagi wisatawan. Dalam presentasinya, Dra. Kun Aniroh MM, Direktur 03 Pariwisata Universitas Merdeka Malang, menjelaskan bagaimana membuat wisatawan lebih tertarik. Dia paparkan, untuk bisa lebih memikat, mestinya wisatawan tidak hanya disuguhi produk akhir barang kerajinan, tetapi juga disuguhi proses produksi dari awal hingga akhir. Proses produksi dimaksud idealnya dapat dinikmati wisatawan secara patut. Diyakinkan, menyimak proses produksi barang kerajinan seni itulah daya tarik tersendiri dan luar biasa. Dengan demikian keseluruhan unit usaha kerajinan/seni hingga membuahkan produk, dapat menjadi suatu objek wisata yang menjadi tujuan wisatawan. Galeri Kerajinan Tangan merupakan gagasan dalam menempatkan dan memberikan wadah pemasaran atau penjualan hasil karya seni kerajinan tangan, dimana konsepnya adalah sebuah wadah pemasaran dan penjualan hasil kerajinan tangan dan tempat wisata seni kerajinan tangan yang memberikan fasilitas lengkap, dan berfungsi untuk memenuhi segala kebutuhan kegiatan tersebut, penyediaan tersebut berupa galeri atau artshop kerajinan tangan, food centre, pameran, wahana rekreasi, tempat penyelenggaraan event tertentu dan area edukasi. Dengan demikian masyarakat secara umum memiliki kesempatan untuk mengenal, melihat, dan mempelajari seni kerajinan tangan secara edukatif, efektif, dan rekreatif Berdasarkan pertimbangan maka dipilihlah lokasi di daerah Gianyar, Bali. Hal ini dikarenakan Kabupaten Gianyar sebagai obyek wisata seni terlengkap di Bali baik Blabatuh, Payangan Tegallalang, Tampaksiring, Sukawati sampai Ubud merupakan objek wisataa seni kebudayaan, produk seni yang dihasilkan bermacam macam termasuk kerajinan tangan. Pertimbangan akan adanya fasilitas Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar

1.2 1. 2. 3.

Rumusan Masalah Apa yang dimaksud Galeri Kerajinan Tangan Bali? Apa sajakah jenis-jenis hasil kerajinan tangan Bali ? Apa saja aktivitas yang dapat diwadahi dalam Galeri Kerajinan Tangan Bali?

4. 5.

Fasilitas apa saja yang perlu ada dalam Galeri Kerajinan Tangan Bali? Bagaimana penerapan konsep perencanaan dan perancangan Galeri Kerajinan Tangan Balidi Gianyar ?

1.3

Tujuan Peranan bidang interior dalam perancangan fasilitas ini adalah

memaksimalkan fasilitas lahan dengan merancang ruang yang dapat menampung segala kebutuhan para seniman dan dapat merancang suatu system display pada galeri yang memaerkan karya seni pada khususnya, yang pada akhirnya karyakarya tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik ketika dipamerkan Tujuan Secara umum dari perancangan fasilitas ini adalah 1. Menciptakan sebuah objek wisata seni dan budaya baru guna

mengembangkan pariwisata seni dan budaya di bali 2. Merancang ruang yang kondusif dengan dilandasi universal design dalam ruang dan dapat menunjang kegiatan pameran dengan baik pada galeri seni 3. Mengembangkan pilihan sistem display karya agar karya dapat dipamerkan dengan teknis yang mudah. Dan memperhatikan beberapa aspek interior yang mendukung dalam pameran seperti pemasangan karya, pencahayaan, sirkulasi pengunjung serta material yang akan digunakan dan pengaruhnya terhadap karya seni.

Tujuan secara khusus dari perancangan fasilitas ini adalah : 1. Memberikan suatu fasilitas untuk memamerkan dan mennjual hasil kerajinan tangan bali

2.

Menjadikan suatu fasilitas bagi para seniman untuk menyalurkan kreatifitasnya dan secara tidak langsung mendukung berkembangnya seni kerajinan tangan

3.

Menjadi pusat informasi dimana masyarakat paham mengenai seni kerajinan tangan serta perkembangannya.

4.

Menciptakan suatu ruang interior yang dapat memfasilitasi kegiatankegiatan yang akan berlangsung dan menciptakan fasilitas pendukung lainnya dimana dapat mendorong para seniman mampu fokus dalam melahirkan karya.

1.4

Sasaran Sebagai wadah penjualan hasil kerajinan tangan dan mampu menjadi alat

promosi budaya kerajinan tangan karena pengunjung dapat ikut serta dalam pembuatan kerajian baik kerajinan pahat patung, kerajinan melukis 2D atau 3D, dengan hasil karya yang bisa dipamerkan ataupun dijadikan cinderamata untuk pengunjung, selain adanya pameran atas hasil karya seni kerajinan tangan yang bersifat temporary, tempat ini juga dapat dijadikan objek wisata rekreasi dan. Dan agar dapat merencanakan dan merancang suatu Galeri Hasil Kerajinan Tangan yang ideal yang sesuai dengan fungsinya

1.5 1.5.1 a.

Metode Penelitian Teknik pengumpulan data primer Observasi : Pencarian data langsung ke Tempat gallery, dan artshop, yang ada di daerah gianyar seperti artshop dan museum Pendet dan beberapa tempat yang sangat berhubungan dan terkait dengan kesenian kerajinan tangan guna mendapat informasi dan data yang dijadikan dasar

perencanaan dan perancangan Galeri Kerajinan Tangan Bali. b. Wawancara : Pencarian data dengan pihak gallery dan artshop, sanggar penyedia jasa, dan melakukan wawancara terhadap pihak terkait seperti staf artshop and museum Pendet dan staf The gallery guna mendapatkan

informasi maupun data-data yang diperlukan yang dapat digunakan dalam konsep Galeri Kerajinan Tangan Bali.

1.5.2

Teknik Pengumpulan data sekunder Studi Literatur dengan mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan

dengan mencari teoriteori melalui buku ataupun internet untuk rumusan masalah yang dapat menunjang proses analisa seperti jenis keajinan tangan, contoh kerajinan tangan dan lain-lain yang dapat membantu dalam pengenalan dan pendalaman terhadap design konsep Galeri Hasil Kerajinan Tangan Bali.

1.5.3

Metode Pembahasan Adapun metode yang digunakan dalam membahas persoalan ataupun

masalah yang terdapat di perencanaan dan perancangan Galeri Hasil Kerajinan Tangan Bali., tahapannya diuraikan sebagai berikut : a. Tahap pengumpulan data Pada tahapan ini merupakan tahapan awal, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan data sebanyaknya sesuai dengan kebutuhan, yaitu dengan melakukan pengamatan lapangan, dokumentasi foto, sketsa tangan, wawancara dengan pihak terkait, potensi serta permasalahan handicraft, serta menggunakan studi literature b. Tahap pengolahan data Menggambarkan serta mengungkapkan fakta-fakta dan informasi yang diperoleh di lapangan secara cermat, lalu mengelompokkan data, untuk mendapatkan suatu hasil ataupun penafsiran terhadap permasalahan yang dihadapi c. Analisa data Tahapan ini terdiri dari menganalisa data, menggali potensi dan permasalahan yang ada, mencari keterkaitan antar masalah sehingga diperoleh gambaran sebab timbulnya masalah tersebu, tahapan analisa di dasari oleh landasan teoritis.

d. Sintesa Menggabungkan semua permasalah dan mendapatkan pemecahan masalah yang kemudian dapat menjadi dasar landasan berupa konsep perencanaan dan perancangan terhadap Galeri hasil karya seni kerajinan tangan Bali.

Anda mungkin juga menyukai