Anda di halaman 1dari 2

Yoh 1 : 29-34 Kata Yohannes, lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

Kala membabtis di Sungai Yordan, Yohannes bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ia telah melihat Roh Allah turun dari langit seperti merpati dan Ia tinggal di atas-Nya, kemudian terdengarlah suara dari surga, Inilah Anak-Ku yang Ku kasihi.....(Mat 3 : 16-17). Yohannes memperkenalkan Yesus kepada dunia, pada kita sekaligus mengundang kita untuk percaya kepada-Nya sebagai Putra Allah Bapa. Dalam Perjanjian Lama ada dua figur anak domba, yakni : figur riil dan figur metaforis. Anak domba riil adalah anak domba yang disembelih dan darahnya dioleskan pada pintu rumah orang Israel pada pesta Paskah, peristiwa ini kita kenang sebagai peringatan Penyelamatan Tuhan. Anak domba metaforis atau figuratif adalah anak domba yang dibawa ke pembantaian. Anak domba inilah yang dimaksud Nabi Yesaya dalam Kidung ke-2 Hamba Yahwe yang menanggung banyak penderitaan (Yes 5 : 3-5). Kidung ini ditulis kala Israel dalam pembuangan. Kebebasan yang diperoleh hamba Tuhan ini adalah kebebasan dari segala dosa, keselamatan yang mencapai ujung dunia dan meliputi semua bangsa, suku, bahasa dan ras. Bacaan pertama tugas hamba Yahwe adalah memulihkan Israel sesudah pembuangan tetapi bukan hal politik, tujuannya adalah pertobatan. Hamba Yahwe berusaha agar para bangsa mengenal Allah yang benar dari kegelapan, para bangsa akan dibawa pada cahaya hukum Ilahi, dengan demikian akan terwujud kerajaan keadilan yang dijanjikan. Nabi Yohannes menyebut Yesus, Anak Domba Allah yang dikurbankan demi keselamatan dan perdamaian umat manusia dan Allah

melalui wafat-Nya. Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus tetap digelari Anak Domba Allah. Dia menantikan seluruh umat manusia yang ditandai dengan darah-Nya berkumpul di sekeliling takhta-Nya. Dengan darah-Nya kita telah ditebus, dibeli bagi Allah, tiap-tiap suku, kaum, bahasa dan bangsa (Wahyu 5, 9). Maka setiap tetes air mata akan dihapus, maut, perkabungan, ratap tangis, duka cita tidak ada lagi (Why 21 :4). Bacaan kedua, Rasul Paulus mengingatkan jemaat Allah di Korintus. Mereka adalah jemaat Allah. Mereka dicintai Allah, dikuduskan untuk Allah, dipanggil menjadi orang kudus. Panggilan ini meminta suatu tanggung jawab yang berat dalam pertobatan untuk selalu berjuang mempertahankan nilai-nilai Ilahi kapan dan dimana pun. (datang terlambat, pulang lebih cepat) Manusia sering terlalu yakin sebagai penentu nasib dan keselamatannya, manusia tidak lagi melihat dirinya sebagai peziarah di bumi ini yang menantikan keselamatan. Beraneka ragam dosa yang kita perbuat dan kita membutuhkan penyelamat. Pada perayaan Ekaristi, imam menggemakan ulang seruan Yohannes, Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kita mengamini bahwa keselamatan terwujud hanya dalam Kristus. Kita yang sudah dibabtis diikutsertakan dalam perjamuan yang menjamin keselamatan kita. Lihatlah Anak Domba Allah adalah undangan dari imam dalam perayaan Ekaristi kepada seluruh umat untuk melihat dan meyakini, Yesus Kristus datang menemui kita melalui tubuh dan darah-Nya yang mau kita sambut. Kita diundang untuk memandang, menerima Yesus dalam diri kita dalam kehidupan kita. Memandang dan menerima berarti percaya, siap mengikutinya melalui ungkapan

perbuatan kasih, cinta terhadap sesama dan terhadap Tuhan. Kristus datang untuk orang berdosa. Ia mau menjadikan kita pantas dan layak di hadapan Allah dengan konsekuensi ... sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai