Anda di halaman 1dari 4

Cermin Orang Tua > ============= > > Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasan drama.

Pentas drama > yang meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi disana. Setiap anak > mendapat peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang diperankannya. > Semuanya tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak > yang tampil terbaik dalam pentas. Sementara di depan panggung, semua > orangtua murid ikut hadir dan menyemarakkan a ara itu. > > !akon drama ber"alan dengan sempurna. Semua anak tampil dengan maksimal. > #da > yang berperan sebagai petani, lengkap dengan angkul dan topinya, ada "uga > yang men"adi nelayan, dengan "ala yang disampirkan di bahu. $i sudut sana, > tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran > pak tua yang pemarah, > sementara di sudut lain, terlihat anak dengan wa"ah sedih, layaknya > pemurung > yang > selalu menangis. Tepuk tangan dari para orangtua dan guru kerap terdengar, > di sisi kiri > dan kanan panggung. > > Tibalah kini akhir dari pementasan drama. $an itu berarti, sudah saatnya > Pak > Guru > mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. Setiap anak tampak berdebar > dalam hati, berharap mereka terpilih men"adi pemain drama yang terbaik. > $alam > komat-kamit mereka berdoa, supaya Pak Guru menyebutkan nama mereka, dan > mengundang ke atas panggung untuk menerima hadiah. Para orangtua pun ikut > berdoa, > membayangkan anak mereka men"adi yang terbaik. > > Pak Guru telah menaiki panggung, dan tak lama kemudian ia menyebutkan > sebuah > nama. > #hha...ternyata, anak yang men"adi pak tua pemarah lah yang men"adi "uara. > $engan wa"ah > berbinar, sang anak bersorak gembira. %#ku menang...%, begitu u apnya. &a > pun bergegas > menu"u panggung, diiringi kedua orangtuanya yang tampak bangga. > > Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orangtua menatap sekeliling, menatap ke > seluruh hadirin. > 'ereka bangga. Pak Guru menyambut mereka. Sebelum menyerahkan hadiah, ia

> sedikit > bertanya kepada sang %"agoan, %(ak, kamu memang hebat. )amu pantas > mendapatkannya. > Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. #pa rahasianya > ya, sehingga > kamu bisa tampil sebaik ini* )amu pasti ra"in mengikuti latihan, tak heran > "ika kamu terpilih > men"adi yang terbaik..% tanya Pak Guru, %Coba kamu eritakan kepada kami > semua, apa yang > bisa membuat kamu seperti ini..%. > > Sang anak men"awab, %Terima kasih atas hadiahnya Pak. $an sebenarnya saya > harus berterima > kasih kepada #yah saya dirumah. )arena, dari #yah lah saya bela"ar > berteriak > dan men"adi > pemarah. )epada #yah lah saya meniru perilaku ini. #yah sering berteriak > kepada saya, maka, > bukan hal yang sulit untuk men"adi pemarah seperti #yah.% Tampak sang #yah > yang mulai > ter enung. Sang anak mulai melan"utkan, %#yah membesarkan saya dengan ara > seperti ini, > "adi peran ini, adalah peran yang mudah buat saya...% > > Senyap. +sai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap. ,egitupun > kedua > orangtua sang > anak di atas panggung, mereka tampak tertunduk. -ika sebelumnnya mereka > merasa bangga, kini > keadaannya berubah. Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, di muka > pengadilan. 'ereka bela"ar > sesuatu hari itu. #da yang perlu diluruskan dalam perilaku mereka. > > Teman, setiap anak, adalah duplikat dari orang di sekitarnya. Setiap anak > adalah peniru, dan > mereka bela"ar untuk men"adi salah satu dari kita. 'ereka akan bela"ar > untuk > men"adikan kita > sebagai ontoh, sebagai panutan dalam bertindak dan berperilaku. 'ereka > "uga > akan hadir sebagai > sosok-sosok ermin bagi kita, tempat kita bisa berka a pada semua hal yang > kita lakukan. 'ereka > laksana air telaga yang mere.leksikan bayangan kita saat kita menatap dalam > hamparan perilaku > yang mereka perbuat.

> > (amun sayang, ermin itu meniru pada semua hal. ,aik, buruk, terpu"i > ataupun > ter ela, di mun ulkan > dengan sangat nyata bagi kita yang berka a. Cermin itu "uga men"adi > bayangan > apapun yang ada di > depannya. Telaga itu adalah "uga pan aran se"ati terhadap setiap benda di > depannya. )ita tentu tak > bisa, meme ahkan ermin atau mengoyak ketenangan telaga itu, saat melihat > gambaran yang buruk. > Sebab, bukankah itu sama artinya dengan menuding diri kita sendiri* > > Teman, saya ingin berpesan kepada kita semua, %berteriaklah kepada > anak-anak > kita saat kita marah, > maka, kita akan membesarkan seorang pemarah. ,ermuka ketuslah kepada mereka > saat kita marah, > maka kita akan membesarkan seorang pemben i, dan biarkanlah mulut dan > tangan > kita yang beker"a > saat kita marah, maka kita akan bela"ar men iptakan seorang yang penuh > dengki...% > > Peran apakah yang sedang kita a"arkan kepada anak-anak kita saat ini* > Contoh > apakah yang sedang > kita berikan kali ini* $an panutan apakah yang sedang kita tampilkan* > > Teman, per ayalah, mereka akan selalu bela"ar dari kita, dari orang yang > terdekatnya, dari orang > yang men intainya. 'erekalah lingkaran terdekat kita, tempat mereka > bela"ar, > menerima kasih > sayang, dan "uga tempat mereka meniru dalam berperilaku. > > Saya berharap, bisa men"adi orang yang sabar saat melihat seorang anak > menumpahkan air di gelas > yang mereka pegang. Saya berharap men"adi orang yang ikhlas, saat melihat > mereka meme ahkan > piring makan mereka sendiri. Sebab, bukankah mereka baru %bela"ar% memegang > gelas dan piring itu > selama / tahun, sedangkan kita telah mengenalnya se"ak lebih 01 tahun* > Tentu > mereka akan butuh > waktu untuk bisa seperti kita.....

> > ,#G& 2G ,3!+' ,34)3!+#4G# $#P#T ,3!#-#4 $#4& S3)#4#(G 555 >

Anda mungkin juga menyukai