Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG Setiap perusahaan industri perlu melakukan audit manufacturing, untuk dapat meyakinkan apakah fungsi manufacturing

perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan upaya yang tepat dan memadai untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus memberikan saran untuk meningkatkan kegunaan dari masukan yang berupa tenaga dan keterampilan, bahan dan peralatan, dana serta informasi, menjadi barang atau jasa yang siap dipasarkan oleh perusahaan tersebut kepada konsumen atau pemakainya. Semua kegiatan operasional dalam perusahaan haruslah didasarkan pada standarstandar yang berupa prosedur dan rencana yang disusun dalam rangka mencapai sasaran yang diharapkan dalam pengelolaan perusahaan umumnya dan pengelolaan bidang operasional khususnya. Dalam bidang manufacturing, sasaran yang diharapkan adalah tepat jumlah, tepat mutu, tepat dari hasil produksi/operasi, dan dengan biaya rendah. Oleh karena itu pelaksanaan audit manufacturing dalam suatu perusahaan, haruslah menunjang pencapaian sasaran tersebut, terutama dapat memperoleh keyakinan bahwa fungsi manufacturing telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berupa rencana atau standar yang digunakan, dan bila terjadi penyimpangan, saran-saran apa yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya. Audit manufacturing melakukan pengujian-pengujian atas ketaatan atas kebijakan yang telah digariskan dalam bidang operasional, efisiensi dalam menyelenggarakan upaya untuk mencapai tujuan di bidang operasional perusahaan, dan efekti itas dari pencapaian tujuan tersebut. Atas dasar pengujian tersebut, maka dirumuskan temuan dari audit manufacturing. Selanjutnya dasar temuan tersebut, harus dicari dan dirumuskan saran untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan.

!"A#$ %&#$'"( A"D&) *A#"+A')"!&#$ ,. -uality .ontrol -uality .ontrol terdiri dari/ )ingkat kualiatas (roduksi per 0 periode +aktor apa yang menyebabkan 1 rate yang tinggi, bagaimana manajemen melakukan pengendalian atas kualitas produksi. Sampling (lan Apakah sampling plan sudah mempertimbangkan risiko produsen, risiko konsumen dan biaya pemeriksaan Apakah rejection rate dan ser ise rate yang tinng disebabkan oleh karena sampling plan yang buruk. (enerapan )otal -uality *anagement 2)-*3 Apakah perusahaan sudah dapat menerima / menerapkan )-* (eta 'ontrol Apakah fungsi / kegunaan peta control sebagai alat pengendalian proses dan alat untuk mengestimasi kemampuandari proses sudah dapat dipahami dan diterapkan. Standart Spesifikasi / kualitas produk (enilaian kewajaran atas batas 0 batas toleransi dan keinginan konsumen atau spesifikasi produk. 4. (rodukti itas dan 5fisiensi/ (rodukti itas )enaga 'erja 5fisiensi dan (rodukti itas 6ahan 7. *etode dan Standar 'erja *etode dan standart tenaga kerja meliputi/ 8aktu 6aku 2Standart )ime3 Sudahkan waktu baku penyelesaian pekerjaan ditetapkan dengan cara atau metode yang benar yaitu mempunyai tingkat kepercayaan dan ketelitian yang cukup baik bagi kepentingan penjadwalan produksi, penetapan kapasitas produksi, penilaian performa system kerja Sistem 'erja

6agaimana dengan keadaan lingkunganb 2kondisi3 tempat kerja yang dihubungkan dengan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam bekerja. Standart Operating (rocedures 2SO(3 Apakah pengaturan kecepatan mesin sudah sesuai dengan kemampuan fisik

yang menjalankan dan sampai sejauh mana operator mentaati SO( tersebut. (5*6A9ASA# %A*(&!A# :ika dilihat dari %ampiran (eraturan :enderal 6asis &ndustri *anufaktur nomor ,;/6&*/(5!/</4;,, )entang (etunjuk )eknis 2:uknis3 (elaksanaan (emberlakuan dan (engawasan (enerapan S#& 'abel Secara 8ajib sangat berhubungan dengan 75, yaitu 5konomisasi, 5fisiensi, dan 5fekti itas suatu perusahaan atau organisasi. 'arena disebutkan pada %ampiran tersebut mengenai efisiensi pada 6A6 &= halaman >. Dengan operasional yang telah ditentukan perusahaan mengacu pada ketentuan yang diterapkan (emerintah, akan membantu perusahaan mendapatkan hasil kerja yang optimal, serta rencana kerja yang sesuai dengan beban kerja pegawai nya masing-masing merupakan suatu efisiensi perusahaan manufaktur. (ada 6A6 = (ertimbangan )eknis, merupakan rekomendasi Dirjen 6asis &ndustri *anufaktur 'ementerian (erindustrian berdasarkan hasil penelitian yang menjelaskan bahwa hasil impor nantinya akan di e aluasi dan di cek kembali oleh Dirjen 6asis &ndustri *anufaktur 'ementerian (erindustrian atas kebenaran laporan realisasi impor tersebut. (engawasan seperti ini memang harus terdapat pada semua perusahaan agar tidak mengalami kecurangan-kecurangan dalam proses operasi dan produksi demi tercapai nya tujuan perusahaan sesuai dengan yang diinginkan yang pada akhirnya melihat pada efekti itas perusahaan. Setelah melakukan operasi sesuai dengan pedoman tersebut, efekti itas perusahaan manufaktur harus diperhatikan agar sesuai dengan standar-standar dan keinginan pelanggan, serta permintaan pasar. '!&)5!&A (5*5!&'SAA# ,. "kuran 'inerja 9arus !ele an ? Akurat Output harus dirumuskan/didefinisikan dengan baik dan diukur dengan benar. Definisi dan ukuran harus dimodifikasi untuk menggambarkan perubahan dalam sifat dan

ciri output. "kuran taksiran atau sementara hanya digunakan jika sangat perlu. .iri-ciri output seperti mutu dan tingkat jasa harus ditentukan dengan jelas. :ika menguntungkan, laporan kinerja harus mencakup indikator dan ciri-ciri ini. &nput harus dikaitkan dengan output yang dihasilkan. (eraturan untuk mengalokasikan input harus tetap. 'oreksi untuk perubahan yang besar dalam @persediaan barang dalam proses 28&(3A harus mencakup kalkulasi ini. Data input dan output harus dicek ketelitian dan keterpecayaan. 4. 'inerja 9arus Dibandingkan dengan Standar Standar atau perbandingan harus cukup. Agar tepat standar tersebut harus dibuat dengan menerapkan teknik pengukuran kerja yang diterima secara umum. Standar atau dasar tersebut dibuat secara konsisten untuk satu daerah dengan daerah lain dalam operasi yang di desentralisasi. Standar harus menggunakan kondisi setempat sehingga dapat dibandingkan kinerja antar daerah/regional dengan cukup berarti. )ingkat kinerja sebenarnya harus secara wajar dalam perbandingan dengan standar atau dasar terkait. :ika telah dibuat standar berdasar pengukuran kerja maka target untuk indi idu harus ,;;1 dari standar. Selama suatu periode waktu kinerja kelompok minimal yang dapat diterima harus <;1. 7. %aporan 9arus Disesuaikan Dengan 'ebutuhan *anajemen &ndikator kinerja harus bermanfaat bagi manajer program. Data yang belum dipertimbangkan atau unit output yang tidak sama harus dihindari. %aporan harus tepat waktu sesuai dengan kebutuhan manajemen. %aporan harus diikhtisarkan dan dibuat rincian yang penting. B. Data 'inerja 9arus Digunakan "ntuk *encapai (erbaikan (rodukti itas 9arus dibuat target yang dinyatakan dalam ungkapan kinerja absolut atau sebagai manfaat/keuntungan dalam beberapa periode masal lalu. Data kinerja harus menunjukkan apakah targetnya tercapai atau diperlukan koreksi. :ika perbandingan historis menjadi dasar untuk melaporkan tingkat efisiensi maka harus dilakukan analisis tambahan untuk menunjukkan sejauh mana terdapat kesempatan perbaikan produkti itas. 5fisiensi yang meningkat harus secara sistematis dipantau dan dinilai. )eknis yang dikenal seperti pengukuran kerja analisa organisasi dan metode harus digunakan dalam penilaian. :ika perlu dipertimbangkan juga mekanisasi. Semua perubahan yang akan

dilakukan harus die aluasi sebelum diterapkan, termasuk pertimbangan atas data kinerja masa lalu. Data kinerja harus digunakan untuk mendorong karyawan dan pimpinan kelompok tentang kinerja yang diharapkan dari mereka merupakan hal yang penting. &nisiatif seperti yang disarankan oleh riset yang sedang berjalan atas kualitas kerja dapat memberikan usaha berguna mencari perbaikan produkti itas secara keseluruhan. Data produkti itas harus digunakan dalam menaksir kebutuhan di masa datang. Dalam proses penganggaran, data kinerja digunakan untuk merencanakan cara-cara yang baik untuk mengarahkan program-program. C. "kuran dan %aporan (rodukti itas 9arus Dijaga )etap Dalam 'ondisi )erkini 'oleksi dan analisis data secara rutin harus dimodifikasi untuk memperbaiki kelemahan yang terdeteksi. 'omputerisasi atau proyek mekanisasi yang mempengaruhi bagian karyawan dalam operasi harus diketahui dan selanjutnya indikator produkti itas tenaga kerja dire isi. Sistem pengukuran kinerja harus di modifikasi seperlunya untuk mencerminkan perubahan program yang timbul dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai