Anda di halaman 1dari 6

Kloramfenikol Tiamfenikol

Nur Hafidha Hikmayani

Menghambat transpeptidasi
Kloramfenikol berikatan secara reversibel dg subunit 50s ribosom & mengganggu transpeptidasi sehingga rantai peptida tRNA tidak bisa ditransfer dari P ke A

P E

Bakteriostatik
kecuali pd dosis tinggi, atau terhadap S. pneumoniae, N. meningitides, H. influenzae bakterisid

Spektrum luas meliputi Gram (+) & Gram (-) t.u anaerob, spiroketa, mikoplasma, klamidia. Pseudomonas, Proteus & Enterobacter resisten

Pemberian
Absorbsi per oral cepat & lengkap karena lipofilik

Distribusi
Ke jaringan baik termasuk ke LCS Melewati sawar plasenta Distribusi Tiamfenikol ke empedu lebih baik drpd Kloramfenikol

Metabolisme
90% dirombak mjd glukuronida inaktif di hepar (Tiamfenikol 10%)

Ekskresi
Dlm bentuk metabolit inaktif yg utuh, melalui ginjal

Cadangan bila ada intoleransi AB lini pertama


Resistensi tinggi diperantarai plasmid yang mengkode enzim
yg menginaktivasi obat melalui asetilasi

Risiko anemia aplastis fatal pada penggunaan per oral Salep kulit 3% & salep-tetes mata 0.25-1% bila fusidat & tetrasiklin tidak efektif Tetes telinga 10% tidak dianjurkan karena pelarutnya (propilenglikol) besifat ototoksik

Untuk terapi :
infeksi thypoid (Salmonella typhi) ISK infeksi saluran empedu meningitis (H. influenzae) infeksi anaerob (abses otak krn B. fragilis)

Gangguan GIT Neuroati optis & perifer Radang lidah & mukosa mulut Depresi sumsum tulang (myelodepresi):
Penghambatan pembentukan sel2 darah
setelah hari ke-5 terapi, bersifat reversibel

Anemia aplastis
Penggunaan peroral, okular & parenteral lama - jarang tapi fatal & ireversibel

Grey baby syndrome


Sianosis, kolaps sirkulasi, hipotermia, distensi abdomen Kemampuan neonatus untuk mengglukoronidasi AB di hepar rendah & fungsi ginjal belum sempurna KIx pada kehamilan & laktasi

Anda mungkin juga menyukai