1# A$a $e%&e'aa! a!(a%a K%e'"( )"!'"kas" 'e!*a! K%e'"( K !s %s"um+ Perbedaan antara kredit konsorsium dengan kredit sindikasi, yaitu: a. Analisa kredit sindikasi dilakukan oleh masing-masing peserta sindikasi sedangkan analisa kredit konsorsium dilakukan oleh bank induk. b. Kontrak kredit sindikasi ditandatangani oleh semua peserta sindikasi dan debitur, dan hanya terdapat 1 kontrak untuk semua pihak dalam sindikasi. Kontrak kredit konsorsium ditandatangani oleh bank induk debitur. Ada juga kontrak kredit konsorsium yang ditandatangani bank induk dengan bank peserta konsorsium. c. Suku bunga kredit sindikasi didasarkan atas kesepakatan kreditur dan debitur, sedangkan suku bunga kredit konsorsium didasarkan atas kesepakatan bank induk dengan debitur. d. Hubungan peserta sindikasi dengan debitur di akili oleh agen, sedangkan dalam kredit konsorsium debitur hanya boleh berhubungan dengan bank induk, peserta konsorsium hanya berhubungan dengan bank induk. 2# A$a ,u&u!*a! a!(a%a -a(as Maks"mum Pem&e%"a! K%e'"( .-MPK/ 'e!*a! K%e'"( )"!'"kas"+ A$a ma!0aa( 'a%" ke(e!(ua! -MPK (e%se&u(+ !ika kredit besar disalurkan hanya oleh satu bank saja, berpeluang melampaui batas maksimum pemberian kredit "#$PK%. &leh karena itu, untuk menghindari nilai kredit yang melampaui #$PK, sekaligus meminimalisasi risiko kredit perbankan menyalurkan kredit secara sindikasi $an'aat #$PK adalah : $elebarkan risk spreading "penyebaran resiko% $enghindari monopoli kredit oleh group debitur
$engurangi (tekanan) terhadap direksi oleh para pemegang saham atau pengurus lainnya
3# 1elaska! la%a!*a!2la%a!*a! 'a! $em&a(asa! 'alam $em&e%"a! k%e'"(3 a. #atas $aksimum Pemberian Kredit
*asar Hukum : - Pasal 11 ayat "1% ++ ,o. -.1//0 jo ++ no. 11.1//2 3 - P#4 ,o. -.5.P#4.0116 tgl 01 !anuari 0116 tentang #atas $aksimum Pemberian Kredit jo Peraturan #ank 4ndonesia ,omor: 2.15.Pb4. 01173 #$PK bagi satu peminjam 8 kelompok peminjam yang terkait dengan bank masing-masing maksimal 11 9 dari modal bank. #$PK bagi satu peminjam yang tidak terkait dengan bank paling tinggi 01 9 dari modal bank. #$PK bagi satu kelompok peminjam yang tidak terkait dengan bank paling tinggi 06 9 dari modal bank. #$PK kepada #+$, untuk tujuan pembangunan 8 mempengaruhi hajat hidup orang banyak paling tinggi sebesar 51 9 dari modal bank. b. Kredit kepada ,on-:esiden *asar hukum : S;#4 ,o. S;.2.02.+PK tgl. 0- ,o< 1/-6 jo P#4 ,o. 5.5.P#4.0111 #ank dilarang memberikan Kredit baik dalam rupiah maupun dalam =alas kepada perorangan atau perusahaan yang berstatus bukan penduduk termasuk bukan penduduk yang telah menerima kuasa c. Kredit untuk jual beli saham *asar hukum : SK *ir #4 ,o. 0>.50.K;P.*4: S;#4 ,o. 0>.1.+K+ tgl 10 Agsts ?/1
#ank dilarang memberikan Kredit untuk jual beli saham. #ank diperkenankan memberikan Kredit kepada perusahaan sekuritas dengan ketentuan : $aksimal sebesar jumlah terkecil antara 06 9 dari modal perusahaan sekuritas atau 16 9 dari modal bank Keseluruhan Kredit maksimal 51 9 dari modal bank
Saham yang dapat dijadikan agunan tambahan dengan syarat : selama 5 bulan terakhir akti' diperdagangkan - harga saham nominal ,ilai saham yang diagunkan 61 9 dari harga pasar di atas nilai
d. Kredit untuk setoran margin deposit transaksi deri<ati' *asar hukum : P#4 ,o. -.51.P#4.0116 *eri<ati' #ank dilarang memelihara posisi atas transaksi deri<ati' yang dilakukan oleh nasabah group dari #ank, *ireksi, Komisaris dan pemilik #ank. #ank dilarang memberikan 'asilitas Aerukan "&<erdra't% dalam rangka ke ajiban pemenuhan margin deposit nasabah untuk keperluan transaksi deri<ati' kepada nasabah. e. Kredit untuk pembelian tanah *asar hukum : SK *ir #4 ,o. 51.>7.K;P.*4: S;#4 ,o. 51.0.+K tgl. - !uli 1//#ank dilarang memberikan Kredit kepada pengembang "developer% untuk pembiayaan pengadaan dan atau pengolahan tanah "dikecualikan bagi pengembang untuk tujuan pembangunan rumah sederhana. #ank dapat memberikan Kredit kepada pengembang selain untuk pengadaan dan atau pengolahan tanah sepanjang memenuhi persyaratan. '. Pelunasan Kredit dengan Commercial Paper "AP% *asar hukum : juncto P#4 ,o. 11.52. P#4.0112 tentang @ransaksi
SK *ir #4 ,o. 02.60.K;P.*4: tgl. 11 Agsts 1//6 Pembelian AP oleh #ank tidak dapat diperhitungkan sebagai angsuran atau pelunasan Kredit debitur. #ank dilarang bertindak sebagai arranger, agen penerbit, dealer, agen pembayaran dan pembeli dari AP yang diterbitkan oleh pihak terkait dengan bank, debitur yang memiliki kolektibilitas diragukan dan macet. g. Kredit untuk pembiayaan yang bertentangan dengan +ndang-+ndang Pasal 1501 K+HPerdata, perjanjian harus memenuhi syarat kausa yang halal yaitu tidak boleh bertentangan dengan +ndang-undang, ketertiban +mum dan kesusilaan.
4# Ka$a! se&ua, $ela!**a%a! (e%,a'a$ -MPK &elum me!4a'" $e%&ua(a! $"'a!a 'a! ka$a! &"sa me!4a'" $e%&ua(a! $"'a!a+ @erhadap pelampauan #$PK, #A,K di ajibkan menyampaikan action
plan kepada #ank 4ndonesia dan dikenakan sanksi dalam penilaian tingkat kesehatan sementara terhadap pelanggaran #$PK dikenakan sanksi dalam penilaian tingkat kesehatan dan dapat dikenakan sanksi pidana. @indak pidana yang berkaitan dengan ketentuan #ank 4ndonesia tentang #atas $aksimum Pemberian Kredit "#$PK%. @indak pidana ini terjadi apabila terjadi pelanggran terhadap ketentuan #$PK, seperti : #atas maksimum pemberian kredit untuk sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam satu grup yang sama dengan bank yang bersangkutan tidak boleh melebihi 519 dari modal bank. #atas maksimum pemberian kredit untuk pemegang saham atau keluarganya, anggota komisaris dan keluarganya, anggota direksi atau keluarganya, pejabat bank, dan perusahaan-perusahaaan yang di dalamnya terdapat kepentingan mereka, tidak boleh melebihi 119 dari modal bank. "lihat Pasal 11 +ndang-undang ,o.11 @ahun 1//2%. Perlu dibedakan pelampauan #$PK yang terjadi misalnya sebagai akibat terdepresiasinya nilai rupiah terhadap *ollar Amerika "dengan kata lain tidak dilakukan karena sengaja%, atau telah dilakukan pelanggaran #$PK "dilakukan dengan sengaja%. Apabila yang terjadi adalah pelampauan #$PK, maka tidak dapat dianggap telah melakukan perbuatan yang melanggar hukum. ,amun apabila yang terjadi adalah pelanggaran #$PK, maka dapat dianggap telah melakukan tindak pidana, yaitu
melanggar Pasal >/ ayat "0% huru' b +ndang-undang ,o.11 @ahun 1//2, dengan ancaman pidana dan denda. *alam +ndang-undang ,o.11 @ahun 1//2 Pasal >/ ayat "0% huru' b, ditentukan: (Anggota *e an Komisaris, *ireksi, atau pega ai bank yang dengan sengaja: tidak melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam +ndang-undang ini dan ketentuan peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku bagi bank, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 "tiga% tahun dan paling lama 2 "delapan% tahun serta denda sekurang-kurangnya :p.6.111.111.111,11 "lima milyar rupiah% dan paling banyak :p.111.111.111.111,11 "seratus milyar rupiah%). Anggota *e an Komisaris, *ireksi, atau pega ai bank, tidak dapat mengelak dari ancaman Pasal >/ ayat "0% huru' b +ndang-undang ,o.11 @ahun 1//2 dengan dalih pelanggaran #$PK telah diselesaikan, sehingga karenanya tidak lagi terjadi pelanggaran #$PK. @indak pidana yang ditentukan dalam Pasal >/ ayat "0% huru' b +ndang-undang ,o.11 @ahun 1//2 adalah delict formil. Artinya, sekalipun akibat dari perbuatan itu telah diperbaiki, tetapi pelakunya tetap dianggap telah melakukan tindak pidana, yakni perbuatan pelanggaran #$PK misalnya telah telah terjadi. *engan kata lain, sekalipun pelanggaran #$PK diatasi dengan melakukan assets
settlement, anggota *e an Komisaris, *ireksi, atau pega ai bank telah melakukan tindak pidana berdasarkan ketentuan Pasal >/ ayat "0% huru' b +ndang-undang ,o.11 @ahun 1//2 dan tetap dipidana.