Agenda Presentasi
Pendahuluan
L. Teori & Pengembangan Hipotesis
Metode Penelitian
Hasil & Pembahasan
Penutup
Latar Belakang
Kebutuhan modal perusahaan dipenuhi melalui:
Initial public offerings (IPO) Seasoned equity offerings (SEO)
Right issue
Untuk menarik minat investor, manajer dapat mengelola laba perusahaan agar terlihat bagus
Dengan menggunakan teknik akrual (Manajemen
manajemen kepemilikan saham oleh investor institusional peran monitoring oleh dewan komisaris (board of directors)
Isu Penelitian
Penelitian ini dimotivasi oleh: Adanya fenomena terjadinya penurunan kinerja setelah perusahaan melakukan right issue (Putra, 2006) Adanya indikasi manajemen laba dan right issue di China (Fung, Leung, dan Zhu, 2008) Dampak mekanisme corporate governance dan manajemen laba (Ujhiyanto dan Pramuka, 2007)
Tujuan Penelitian
Menginvestigasi mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba, terutama pada saat right issue Membuktikan apakah pada saat right issue juga terdapat perbedaan earnings management, yang dalam hal ini diproksi
dengan diskresioner akrual antara sebelum dan sesudah melakukan right issue
Right Issue
Disebut HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu. Merupakan pengeluaran saham baru yang terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini (existing share holders), dengan syarat:
Harus melaksanakan right tersebut pada tingkat harga
yang telah ditentukan Jika pemegang saham tidak ingin melaksanakan haknya maka ia dapat menjual haknya tersebut
Manajemen Laba
Terjadi ketika manajer menggunakan judgment-nya dalam
pelaporan keuangan dan dalam transaksi merubah laporan keuangan untuk menyesatkan beberapa stakeholder tentang kinerja ekonomi perusahaan atau, untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan Judgement digunakan untuk
Mengestimasi masa manfaat dan nilai sisa dari aset jangka panjang, kerugian dari bad debts memilih diantara metode akuntansi untuk pelaporan transaksi ekonomi yang sama seperti metode penyusutan Pengelolaan modal kerja (seperti tingkat persediaan, waktu pengiriman atau pembelian persediaan dan kebijakan piutang) yang mempengaruhi alokasi biaya dan laba bersih Memilih ntuk membuat atau menunda discretionary expenditures, seperti research and development (R&D), iklan, atau pemeliharaan Memutuskan bagaimana melakukan strukturisasi transaksi perusahaan. Sebagai contoh, kontrak sewa guna usaha dapat distruktur sehingga kewajiban sewa guna usaha adalah on balance sheet atau off balance sheet
Mekanisme GCG
Muncul karena terjadi pemisahan antara kepemilikan dengan pengendalian perusahaan, atau seringkali dikenal dengan
mekanisme untuk meyakinkan para pemilik modal dalam memperoleh return yang sesuai dengan investasi yang telah ditanam
dan Vasudevan 1996; Teoh, Welch dan Wong 1997; Ranggan 1997; Loughran dan Ritter 1997 Di Indonesia, Harto (2001) menunjukkan bahwa kinerja operasi, profitabilitas, dan saham perusahaan mengalami penurunan pasca right issue
investor institusi melakukan pengawasan yang lebih baik dibandingkan dengan investor lainnya Cornet et al., (2006) menyimpulkan bahwa tindakan pengawasan perusahaan oleh investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri H2a: Proporsi kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba melalui akrual diskresioner.
yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak sebagai pemegang saham
Penelitian terdahulu
Gideon, 2005 menyatakan bahwa bahwa persentase tertentu
kepemilikan saham oleh pihak manajemen cenderung mempengaruhi tindakan manajemen laba Warfield, Wild, and Wild (1995) serta Pratana dan Masud (2003) menunjukkan adanya hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dan discretionary accruals sebagai ukuran dari manajemen laba
independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta good corporate governance Penelitian terdahulu
Pratana dan Masud (2003), dan Xie, Wallace dan Peter (2003)
menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki proporsi anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba Cornett et al., (2006) menyatakan bahwa jika anggota dewan komisaris dari luar meningkatkan tindakan pengawasan, hal ini juga akan berhubungan dengan makin rendahnya penggunaan discretionary accruals
corporate governance Dewan komisaris yang ukurannya besar kurang efektif daripada dewan komisaris yang ukurannya kecil
Penelitian terdahulu
Yermack (1996), Beaslley (1996) dan Jensen (1993) juga
menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris yang besar dianggap kurang efektif dalam menjalankan fungsinya karena sulit dalam komunikasi, koordinasi serta pembuatan keputusan
purposive sampling
Terdaftar di BEI dan melakukan right issue periode 2002-2007. Mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten
dan lengkap dari tahun 2000-2007. Perusahaan memiliki data kepemilikan saham institusional dan manajerial. Perioda laporan keuangan perusahaan berakhir setiap 31 Desember. Penggunaan mata uang baik dalam Rupiah atau mata uang lainnya harus konsisten.
Hasil Penyampelan
No Kode
RMBA MEGA
Nama Perusahaan
Tanggal Pengumuman
1 2
Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 23 perusahaan dengan periode amatan 5 tahun sehingga terdapat 115 observasi (tabel 1a)
3
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
NISP
BNNI SDPC TIRT BBIA SMMA TRST ADES UNTR BHIT BMTR RICY PLAS MREI BNBR ARTA MLPL ELTY ENRG BABP IIKP
Bank NISP
Bank Internasional Indonesia Tbk Millenium Pharmacon Intl. Tbk Tirta Mahakam Plywood I Bank Buana ( R. II) Sinarmas Multiartha RI. II Trias Sentosa (RI. II) Ades Alfindo Puterasetia I United Tractors II Bhakti Investama III Bimantara Citra (RI. I) Ricky Putera Globalindo II Palm Asia Corp. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Bakrie & Brothers Artha Securities Multipolar Copopration Bakrieland Development Energi Mega Persada Bank Bumiputera Indonesia Inti Kapuas Arowana
17/06/2002
19/06/2002 19/06/2002 17/02/2003 24/04/2003 24/06/2003 11/11/2003 10/05/2004 14/05/2004 07/06/2004 09/06/2004 25/06/2004 29/03/2005 04/04/2005 02/05/2005 28/06/2005 02/11/2005 30/11/2005 27/12/2005 28/12/2005 28/12/2005
diproksi dengan discretionary accruals dan dihitung dengan The Modified Jones Model Kepemilikan institusional adalah jumlah persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi.
Diukur dengan menggunakan indikator persentase jumlah
saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar
saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (Gideon, 2005).
Ukurannya adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak
yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan
Diukur dengan menggunakan indikator persentase anggota
dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan.
Statistik Deskriptif
Dari tabel 1b statistik
Nama Variabel Jumlah Sampel Minimum Maksimum Mean Deviasi Sandar
deskriptif ditunjukkan bahwa nilai diskresioner akrual rata-rata negatif. Dengan demikian, disimpulkan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini rata-rata melakukan aktivitas manajemen laba dalam bentuk penurunan laba (income decreasing)
MILINS
115
0.0920
1.3011
0.7107
0.2076
MILMAN
115
0,0001
0,1152
0,0332
0,0377
KOMIN
115
0,2500
0,5000
0,3729
0,0753
UKKOM
115
2,0000
10,6667
3,7333
1,6479
DA
115
-268.9122
1.0181
-1.631650
20.6234
test
Disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya heteroskedastisitas
diskresioner akrual antara sebelum right issue dan sesudah right issue, Yaitu adanya kecenderungan discretionary accruals yang lebih tinggi sebelum right issue dibandingkan dengan setelah right issue
diskresioner akrual
sebelum dan pada saat right issue dan pada saat right issue dengan sesudah right issue
Hasil Pengujian
Tabel 2 menunjukkan hasil
pengujian diskresioner akrual antara sebelum right issue dengan sesudah right issue Nilai signifikansi jauh di bawah 5% (0,000 < 0,05),maka hasil pengujian menunjukkan nilai yang sangat signifikan Hipotesis 1 didukung
Variabel DA
t-hitung 5,186
pengujian diskresioner akrual sebelum right issue dan pada saat right issue
Nilai signifikansiberada jauh di
Variabel DA
t-hitung 4,325
bawah 0,05 (0,0000 < 0,05) sehingga hasil pengujian menunjukkan nilai yang sangat signifikan
Artinya ada kecenderungan
sebelum right issue discretionary accruals lebih tinggi dibandingkan dengan pada saat right issue
Variabel DA
t-hitung 0,657
diskresioner akrual pada saat right issue dengan setelah right issue
Perusahaan cenderung
Pengujian Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan yang Melakukan Right Issue
Tabel 5 menyajikan estimasiModel: DA = o+ 1MILINS+ 2MILMAN+ 3KOMIN+ 4UKKOM+ e
Prediksi Koefisien Std. Error t-statistik Tanda Negatif Negatif Negatif Positif -0,544 -0,067 -1,375 0,704 0,020 0,146 0,109 0,661 0,315 0,014 -3,730 -0,612 -2,081 2,232 1,391
p<0,05) menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat (manajemen laba).
F-statistik = 2,787
p-value = 0,000
Adjusted R2 = 0,198
Prediksi Koefisien Std. Error t-statistik Tanda Negatif Negatif Negatif Positif -0,544 -0,067 -1,375 0,704 0,020 0,146 0,109 0,661 0,315 0,014 -3,730 -0,612 -2,081 2,232 1,391
yang dilakukan Jensen dan Meckling (1976) ,Warfield et al., (1995), Dhaliwal et al., (1982), Morck et al., (1988) dan Pranata dan Masud (2003)
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Cornett et al., (2006) bahwa kepemilikan institusional akan membuat manajer merasa terikat untuk memenuhi target laba dari para investor, sehingga mereka akan tetap cenderung terlibat dalam tindakan manipulasi laba
F-statistik = 2,787
p-value = 0,000
Adjusted R2 = 0,198
menunjukkan pengaruh yang dengan tanda koefisien yang sesuai dengan tanda prediksian.
Hipotesis 2b didukung dan
Prediksi Koefisien Std. Error t-statistik Tanda Negatif Negatif Negatif Positif -0,544 -0,067 -1,375 0,704 0,020 0,146 0,109 0,661 0,315 0,014 -3,730 -0,612 -2,081 2,232 1,391
mengkonfirmasi hasil penelitian Jensen dan Meckling (1976), Warfield et al., (1995), Dhaliwal et al., (1982), Morck et al., (1988), Pranata dan Masud (2003) dan Cornett et al., (2006)
Kepemilikan manajerial mampu
F-statistik = 2,787
p-value = 0,000
Adjusted R2 = 0,198
menjadi mekanisme corporate governance yang dapat mengurangi ketidakselarasan kepentingan antara manajemen dengan pemilik atau pemegang saham
independen berpengaruh signifikan tetapi dengan tanda koefisien yang tidak sesuai dengan tanda prediksian.
Hipotesis 2c tidak didukung dan tidak
Prediksi Koefisien Std. Error t-statistik Tanda Negatif Negatif Negatif Positif -0,544 -0,067 -1,375 0,704 0,020 0,146 0,109 0,661 0,315 0,014 -3,730 -0,612 -2,081 2,232 1,391
penempatan atau penambahan anggota dewan komisaris independen dimungkinkan hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara pemegang saham mayoritas (pengendali/founders) masih memegang peranan penting sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan turun (Gideon, 2005)
F-statistik = 2,787
p-value = 0,000
Adjusted R2 = 0,198
Variabel Intersep
Prediksi Koefisien Std. Error t-statistik Tanda Negatif Negatif Negatif Positif -0,544 -0,067 -1,375 0,704 0,020 0,146 0,109 0,661 0,315 0,014 -3,730 -0,612 -2,081 2,232 1,391
kecilnya dewan komisaris bukan faktor MILINS penentu utama dari efektivitas MILMAN pengawasan terhadap manajemen KOMIN perusahaan.
Efektivitas meknisme pengendalian
UKKOM
F-statistik = 2,787 tergantung pada nilai, norma dan kepercayaan yang diterima dalam suatu organisasi (Jennings 2004a; 2004b; 2005a; Oliver, 2004) serta peran dewan komisaris dalam aktivitas pengendalian (monitoring) terhadap manajemen (Jennings 2005b)
p-value = 0,000
Adjusted R2 = 0,198
Kesimpulan
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan
adanya perbedaan diskresioner akrual antara sebelum dan sesudah right issue
yang disebabkan manajemen termotivasi untuk menunjukkan kinerja yang bagus dengan melakukan aktivitas manajemen laba. pada saat dan setelah right issue menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan diskresioner
manajemen laba; Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba Jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba; dan Pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris secara bersama-sama teruji dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen
maka untuk penelitian selanjutnya perlu meneliti variabel lain, misalnya komite audit yang merupakan suatu komite yang membantu fungsi pengawasan dewan komisaris Hanya menggunakan periode pengamatan manajemen laba yang relatif pendek, yakni dua tahun sebelum terjadinya right issue dan jumlah sampel hanya sebanyak 23 perusahaan.
Implikasi/kontribusi
Menjadi masukan bagi pihak regulator untuk meregulasi implementasi good corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas dari mekanisme corporate governance
Bagi para analis, investor, maupun kreditor diharapkan bisa memberikan masukan dalam pembuatan keputusan investasi dan kreditor
Terutama yang berkaitan dengan konsentrasi