Anda di halaman 1dari 4

Persamaan Kontinuitas Posted on May 28, 2011 | 1 Comment Pengamatan. 1.

Pada saat Anda akan menyemprotkan air dengan menggunakan selang, cobalah ujung selang dipencet, maka air yang keluar akan menempuh lintasan yang cukup jauh. Sebaliknya ketika selang dikembalikan seperti semula maka jarak pancaran air akan berkurang. Dari Fenomena fisika tersebut, kita peroleh bahwa luas penampang pipa mempengaruhi lajualiran fluida. 2. Pernahkan kalian berarung jeram, atau naik perahu di sungai? Kalau kita perhatikan ketika orang berperahu disebuah sungai akan merasakan arus bertambah deras ketika sungai menyempit. Dari dua fenomena alam tersebut kita amati bahwa kecepatan fluida berkurang ketika melewati pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit. Sekarang kita akan coba menjelaskan lebih eksak hubungan kecepatan fluida di suatu tempat dengan tempat lain.

Amatilah gambar di samping ini. Amatilah garis aliran airnya. Garis-garis pada aliran ini sama sekali tidak berpotongan satu sama lainnya. Garis alir semacam ini dinamakan Garis alir (stream line) yang didefinisikan sebagai lintasan aliran fluida ideal (aliran lunak). Pada pipa alir, fluida masuk dan keluar melalui mulut-mulut pipa. Air masuk dari ujung kiri dengan ke cepatan v1 dan keluar di ujung kanan dengan kecepatan v2. Jikakecepatan fluida konstan, maka dalam interval waktu (t) fluida telah menempuh jarak s= v.t . Karena alirannya lunak (steady) dan massa konstan, maka massa yang masuk penampang A1 harus sama dengan massa yang masuk penampang A2. Oleh karena itu persamannya menjadi

Laju aliran air dalam luas penampang dinamakan dengan istilah debit air (Q). Q = jumlah volume fluida yang mengalir lewat suatu penampang tiap detik). Secara matematis dapat ditulis

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli menjelaskan tentang konsep dasar aliran fluida (zat cair dan gas) bahwa peningkatan kecepatan pada suatu aliran zat cair atau gas, akan mengakibatkan penurunan tekanan pada zat cair atau gas tersebut. Artinya, akan terdapat penurunan energi potensial pada aliran fluida tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan berbeda dalam suatu pipa. Persamaan Bernoulli adalah

maka

Keterangan: P1 : tekanan pada ujung 1 (Pa) P2 : tekanan pada ujung 2 (Pa) v1 : kecepatan fluida pada ujung 1 (m/s) v2 : kecepatan fluida pada ujung 2 (m/s) h1 : tinggi ujung 1 (m) h2 : tinggi ujung 2 (m) Hukum ini berlaku pada fluida aliran termampatkan (compressible flow), juga pada fluida dengan aliran tak-termampatkan (incompressible-flow). Suatu fluida dengan aliran termampatkan merupakan suatu aliran fluida yang mempunyai karakteristik khusus adanya perubahan kerapatan massa (density) pada sepanjang alirannya. Contoh aliran fluida termampatkan adalah udara atau gas alam. Adapun fluida dikatakan mempunyai aliran tak-termampatkan adalah fluida yang mempunyai karakteristik tidak terdapat perubahan kerapatan massa ( density) pada sepanjang aliran fluida tersebut. Contohnya adalah air, macam-macam minyak, campuran lemak dan larutan basa (emulsi). Beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli: menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai. penggunaan mesin karburator yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk. Salah satu pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil. aliran air melalui pipa dari tangki penampung menuju bak-bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman. pada mesin yang mempercepat laju kapal layar. Jadi, Hukum Bernoulli berbunyi, jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan

energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.

Hukum Poiseuille Bila fluida mengalir melalui pipa, maka akan terjadi gesekan antara fluida dengan dinding pipa, , hal ini mengakibatkan kecepatan aliran semakin ke pusat pipa semakin besar. Kelajuan aliran ratarata yang dinyatakan dalam Q ditulis sebagai berikut: Q = Av = V/t Persamaan di atas adalah persamaan debit aliran. Kelajuan aliran tergantung dari sifat fluida, dimensi pipa, dan perbedaan tekanan di kedua ujung pipa. Jean Poiseuille mempelajari tentang aliran zat alir dengan viskositas konstan dalam pipa dan tabung yang alirannya laminer. Dari studinya, Poiseuille berhasil menjabarkan persamaan untuk Kelajuan Aliran yang dikenal dengan hukum Poiseuille, yaitu: Q = (r^4 (P))/8Lt Keterangan : Q : kelajuan aliran (m/s) : pi ( 3,14 / 22/7) r : jari-jari pipa atau tabung (m) L : panjang pipa atau tabung (m) P : p1-p2 (N/m2) tekanan : eta koefisien viskositas ( Ns/m2) Hukum Poiseuille menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui saluran pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. Jadi rumus diatas dapat dinyatakan : volume/detik=tekanan/tahanan Hukum Poiseuille sangat berguna untuk menjelaskan mengapa pada penderita usia lanjut mengalami pingsan (akibat tekanan darah meningkat); mengapa daerah akral/ujung suhunya dingin. Namun demikian hukum Poiseuille ini hanya bisa berlaku apabila aliran zat cair itu laminer dan harga Re (Reynold) = 2000

Hukum Bernoulli (1738)


"Bagi zat-zat cair, yang tidak dapat dimampatkan dan yang mengalir secara stasioner, jumlah tenaga gerak, tenaga tempat dan tenaga tekanan adalahkonstan". [sunting]Hukum

Boyle (1662)

"Jika suatu kuantitas dari sesuatu gas ideal (yakni kuantitas menurut beratnya) mempunyai temperatur yang konstan, maka juga hasil kali volume dan tekanannya merupakan bilangan konstan".

Hukum Dalton (1802)


"Tekanan dari suatu campuran yang terdiri atas beberapa macam gas (yang tidak bereaksi kimiawi yang satu dengan yang lain) adalah sama dengan jumlah dari tekanan-tekanan dari setiap gas tersebut, jelasnya tekanan dari setiap gas tersebut, jika ia masing-masing ada sendirian dalam ruang campuran tadi".

Hukum Snellius (1621)

Jika suatu sinar cahaya melalui perbatasan dua jenis zat cair, maka garis semula dari sinar tersebut, garis sesudah sinar itu membias dan garis normal dititik-biasnya, ketiga-tiga garis tersebut terletak dalam satu bidang datar. Perbandingan antara sinus-sinur dari sudut masuk dan sudut bias adalah konstan.

Anda mungkin juga menyukai