Anda di halaman 1dari 111

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TENTANG LUAS BANGUN MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DAN KUIS PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 1 UDANAWU BLITAR

Oleh: AGUS SUWANTOKO,S.Pd,MM NIP.

Kemitraan antara: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang dengan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

ABSTRAK Agus Suwantoko, 2010. Peningkatan Proses Pembelajaran Tentang Luas Bangun Melalui Model Kooperatif Stad dan Kuis pada Siswa Kelas VIIIA SMPN 1 Udanawwu.. Kata Kunci: Proses Pembelajaran , Model Kooperatif STAD, Kuis. Pembelajaran Matematika yang disajikan dengan ceramah dan latihanlatihan indiVIIdual sering tidak disukai oleh para siswa. Akibatnya hasil belajar selalu di urutan paling bawah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Padahal ilmu matematika memiliki peranan sangat strategis dalam berbagai kehidupan. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan dapat meningkatkan hasil belajar, maka perlu adanya perubahan pembelajaran yang menarik yaitu menerapkan pembelajaran model kooperatif STAD dan kuis. Rumusan masalah yang diajukan: (1) Bagaimanakah pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat? (2) Bagaimanakah bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka dilakukan penelitian dengan subyek 26 orang siswa VIIIA SMPN 1 Udanawwu. Pengambilan data menggunakan metode observasi, angket, tes tulis dan perbuatan, serta dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan tiga siklus. Setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan secara berurutan berupa: pembelajaran klasikal, pembelajaran kelompok membuat soal dan jawaban model STAD, dan kuis. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan I pembelajaran klasikal, kerja kelompok, dan unjuk kerja kelompok dalam bentuk kuis. Pertemuan II melanjutkan unjuk kerja kelompok dalam kegiatan kuis dan evaluasi hasil belajar. Hasil penelitian pada siklus I, aktifitas pembelajaran klasikal hanya mencapai 54,22%. Hal ini belum mencapai peningkatan proses pembelajaran yang diharapkan yaitu 60-70%. Namun pada proses pembelajaran kelompok telah mencapai 91,66% dengan target 70-80%, dan kuis mencapai 74,82% dengan target 70-80%. Sedangkan hasil belajar hanya mencapai 66,66% siswa mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata nilai 65 sedangkan target yang ditentukan 100% tuntas mencapai nilai 60 - >60. Untuk meningkatkan proses pembelajaran klasikal pada siklus II setiap siswa diberi peraga beberapa bangun datar untuk dibentuk menjadi berbagai gabungan bangun dalam membuat soal. Pada Siklus II terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal menjadi 66,15% karena mulai ada 4 orang siswa bertanya dan 20 orang siswa mencatat, di mana pada siklus I tidak ada siswa yang bertanya dan mencatat. Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 92,85%. Dan Pembelajaran kuis meningkat menjadi 86,16%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 72,3% dengan 76,92% siswa mencapai 60 - >60. Dalam proses penyampaian soal kuis menunjukkan soal-soal yang dikemukakan siswa cukup ii

rumit, karena berupa berbagai gabungan bangun datar yang bermacam-macam. Pada Siklus III selain ada peraga untuk setiap siswa, untuk dapat menemukan rumus luas bangun ruang berdasarkan rumus luas bangun datar yang telah dikuasai siswa, juga ditambah dengan pemberian tugas rumah berupa latihanlatihan. Hal ini disebabkan kompetensi yang harus dikuasai semakin sulit. Pada siklus III terjadi peningkatan proses pembelajaran klasikal yang cukup tinggi menjadi 84,61%. Hal ini disebabkan semakin banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan sebanyak 10 siswa dan mencatat sebanyak 26 siswa. Proses Pembelajaran kelompok meningkat menjadi 97,61%, dan proses kegiatan kuis meningkat menjadi 92,77%. Sedangkan hasil belajar mencapai rerata 79,61% dengan 100% siswa mencapai nilai 60 - >60. Dengan demikian semua target yang ditetapkan telah tercapai. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar. (2) bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat, meningkatkan proses belajar, dan hasil belajar. Maka disarankan (1) Kepada para guru, untuk meningkatkan proses pembelajaran maupun hasil belajar matematika, dapat digunakan model kooperatif STAD sebagai pilihan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran matematika.(2) Strategi pembelajaran kuis seperti pada penelitian ini juga dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika, namun diperlukan persiapan yang matang, terutama pada saat penilaian kelompok penjawab diperlukan bantuan dari siswa yang pandai untuk membantu guru mengerjakan soal-soal yang dibuat oleh temannya. (3) Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan sesuai dengan penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan beserta rubrikrubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar tim pengamat minimal dua orang, karena menurut pengalaman peneliti tim pengamat sangat sibuk dalam menilai pada saat kegiatan kuis.

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa. Hanya berkat rahmat, taufiq, dan hidayahNya, kegiatan penelitian ini dapat terlaksana dan penulisan laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian tindakann kelas ini dapat terlaksana berkat dukungan dana dan kemitraan antara Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Untuk itu dengan kerendahan hati disampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada: 1. Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah memberikan dana untuk pelaksanaan penelitian ini. 2. Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, selaku Ketua Lemlit Universitas Negeri Malang yang telah memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tentang penelitian tindakan kelas melalui kegiatan penataran dan lokakarya serta pendampingan di lapangan sampai pada penulisan laporan penelitian ini. 3. Ibu Dra. Umi Dayati, M.Pd dan Ibu Dra. Harti Kartini, M.Pd selaku Dosen Pendamping dalam penelitian ini. 4. Bapak MG. Hadi Sutjipto, SH, MM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, yang telah memberi kesempatan mengikuti penataran dan lokakarya untuk mewakili guru-guru di Kabupaten Sidoarjo. 5. Kepala Sekolah SDN Sadang yang telah memberikan dukungan demi terlaksananya penelitian ini.

iv

6. Teman sejawat Ibu Muamaroh, S.Pd, M.Pd dan Ibu Rochmiatun, S.Pd yang telah menjadi pengamat pada pelaksanaan tindakan. Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan laporan penelitian ini selalu diharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat ridlo dari Allah SWT amin.

Sidoarjo, 17 November 2010 Penulis

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL LAPORAN PENELITIAN................................ i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. ii ABSTRAK................................................................................................ iii KATA PENGANTAR.............................................................................. v DAFTAR ISI............................................................................................ VIIi DAFTAR TABEL.................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR............................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Perumusan Masalah.................................................................... 4 C. Hipotesis Tindakan......................................................................4 D. Tujuan Penelitian.........................................................................4 E. Manfaat Hasil Penelitian..............................................................5 F. Definisi Operasional.....................................................................5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Matematika..........................................................7 B. Model pembelajaran Kooperatif STAD......................................9 C. Bermain Kuis..............................................................................11 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi Penelitian........................................................................13 B. Waktu Pelaksanaan.................................................................... 14 C. Mata Pelajaran Matematika....................................................... 15 D. Karakteristik Siswa.................................................................... 16 vi

E. Rancangan Penelitian................................................................. 16

.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Tindakan.....26 B. Aktifitas Pembelajaran Siklus I28 C. Aktifitas Pembelajaran Siklus II...37 D. Aktifitas Pembelajaran Siklus III. 44 E. Pembahasan Hasil Penelitian ...51 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ......................................................................................59 B. Saran-saran...................................................................................60 DAFTAR RUJUKAN..................................................................................61 LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................62

vii

DAFTAR TABEL Nomor 2.1 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 Nama Halaman

Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD.......................... 10 Jadual Penelitian........................................................................ 14 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran STAD dan Kuis...... 20 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I Pengamat I........... 29 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I Pengamat II......... 30 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus I.......................... 32 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompo Penanya Siklus I........ 33 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompo Penjawab Siklus I...... 34 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus I..................... 35 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus II............................ 39 Hasil Pengamatan Belajara Kelompok Siklus II....................... 40 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus II... .. 41 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus II 42 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus II..... 43 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus III........................ ... 46 Hasil Pengamatan Belajara Kelompok Siklus III...................... 48 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus III..... 49 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus III49 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siklus III.....50 Rekapitulasi Peningkatan Proses dan Hasil Belajar....................57

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor 3.1 3.2 3.3 4.1 4.2 4.3 4.4

Nama

Halaman

Tahapan Per Siklus....................................................................... 17 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas............................................. 18 Interaksi Pembelajaran Kuis......................................................... 22 Peningkatan Pembelajaran Klasikal Siklus I, II, dan III............... 52 Peningkatan Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I, II, III...... 53 Peningkatan Pembelajaran Klasikal Siklus I, II, dan III................54 Peningkatan Rerata hasil belajar & Ketuntasan Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III..................................................................56

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama

Halaman

Renacana Pelaksanaan Pelajaran.............................................. 62 Pembagian Kelompok Model STAD ....................................... 67 Instrumen Penelitian................................................................. 68 Hasil Observasi Penelitian........................................................ 80 Foto-foto Proses Pembelajaran. 92 Daftar Riwayat Hidup Peneliti.................................................. 97

xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang penuh dengan kompetitif merupakan tantangan bagi dunia pendidikan. Teknologi pembelajaran inovatif seyogyanya dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi teknologi pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau nasional saja. (Mohamad Nur, 2003) Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UURI No. 20 Th. 2003). Tujuan ini dituangkan dalam tujuan pembelajaran matematika yaitu melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktifitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan

kemampuan menyampaikan infomasi atau mengkomunikasikan gagasan. Sehingga matematika merupakan bidang ilmu yang strategis untuk membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan kompetitif tersebut.

2 Matematika sebagai disiplin ilmu turut andil dalam pengembangan dunia teknologi yang kini telah mencapai puncak kecanggihan dalam mengisi berbagai dimensi kebutuhan hidup manusia. Era global yang ditandai dengan kemajuan teknologi informatika, industri otomotif, perbankan, dan dunia bisnis lainnya, menjadi bukti nyata adanya peran matematika dalam revolusi teknologi. Melihat betapa besar peran matematika dalam kehidupan manusia, bahkan masa depan suatu bangsa, maka sebagai guru di Sekolah Dasar yang mengajarkan dasar-dasar matematika merasa terpanggil untuk senantiasa berusaha meningkatkan pembelajaran dan hasil belajar matematika. Apalagi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika selalu berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ulangan harian matematika yang pertama pada kompetensi dasar operasi hitung hanya mencapai rerata 57,8 dan hanya 50% siswa mencapai nilai 60 atau >60 . Padahal idealnya minimal harus mencapai 100% siswa mendapat 60 atau >60. Sedangkan operasi hitung merupakan dasar bagi kompetensi dasar berikutnya seperti menghitung luas bangun, volum bangun, dan sebagainya. Kondisi tersebut disebabkan oleh kenyataan sehari-hari yang menunjukkan bahwa siswa kelihatannya jenuh mengikuti pelajaran matematika. Pembelajaran sehari-hari menggunakan metode ceramah dan latihan-latihan soal secara indiVIIdual, dan tidak ada interaksi antar siswa yang pandai, sedang, dan normal. Hal ini terbukti sebagian besar siswa mengeluh apabila diajak belajar matematika. Sering jika

3 diberi tugas tidak selesai tepat waktu, dan lebih suka bermain dan mengobrol, alasannya pelajaran matematika memusingkan dan lain-lain. Menyikapi kondisi tersebut penulis sebagai guru kelas VIIA yang harus menyiapkan peserta didik menuju ujian akhir sekolah dan mampu bersaing dalam mengikuti tes masuk SMP Negeri, selalu berusaha memperbaiki pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajaran yang memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan bagi siswa. Usaha tersebut akan diwujudkan dalam suatu penelitian tindakan kelas yang akan menerapkan pembelajaran STAD dan bermain kuis. Model pembelajaran STAD (Student Team Achievement DeVIIsion) adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang dikembangkan berdasarkan teori belajar Kognitif-KonstruktiVIIs yang diyakini oleh pencetusnya Vygotsky memiliki keunggulan yaitu fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau kerjasama antar indiVIIdu. (Depag RI, 2004). STAD juga memiliki keunggulan bahwa siswa yang dikelompokkan secara heterogen berdasarkan kemampuan siswa terhadap matematika akan terjadi interaksi yang positif dalam menyelesaikan masalah, seperti tutor sebaya dan lain-lain. Jika sebelumnya tidak ada interaksi antar indiVIIdu, maka dalam STAD siswa dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah sampai semua anggota kelompok dapat menyelesaikan masalah. Kelompok dikatakan tidak selesai jika ada anggotanya belum selesai. Bermain kuis adalah permainan yang mengasyikkan bagi anak-anak usia sekolah dasar. Untuk itu pembelajaran dilanjutkan dengan bermain kuis antar kelompok agar matematika yang dianggap membosankan akan berubah

4 menjadi menyenangkan, mengasyikkan, dan akhirnya semangat belajar siswa meningkat dan hasil belajar juga meningkat.

B. Perumusan Masalah Untuk memberi batasan permasalahan agar lebih jelas dan terarah, maka perlu dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ? 2. Bagaimanakah bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat ?

C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut: 1. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan model kooperatif STAD, maka semangat belajar siswa akan meningkat. 2. Jika siswa belajar tentang luas bangun dengan bermain kuis, maka

semangat belajar siswa akan meningkat.

D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan mengetahui : a. Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat.

5 b. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat.

E. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : a. Siswa, agar mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik, menyenangkan, dan mengasyikkan. b. Guru, agar dapat menambah wawasan dan informasi tentang pilihan berbagai bentuk- bentuk strategi pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. c. Lembaga pendidikan, diharapkan dapat memberikan informasi dalam peningkatan kualitas pendidikan. d. Penelitian lanjutan, sebagai bahan rujukan dalam penelitian selanjutnya.

F. Definisi Operasional Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan definisi operasinal sebagai berikut: 1. Peningkatan adalah suatu usaha untuk menjadikan lebih baik atau lebih bermutu, lebih berdaya guna dan berhasil guna. 2. Proses adalah seluruh rangkaian suatu tindakan (Trisno Yuwono, 1994). Dalam penelitian ini, proses adalah seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam pembelajaran untuk mencapai hasil belajar secara maksimal.

6 3. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan para siswa secara bersama-sama dalam proses belajar mengajar (Ninik, 2000) 4. Luas bangun adalah salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran matematika kelas VII semester I (Kurikulum 2004) 5. Model kooperatif STAD adalah merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran. (Depag RI, 2004) 6. Kuis suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. (Depag RI, 2001)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Matematika 1. Pengertian Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas (Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 2005).

2. Fungsi dan Tujuan Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan (Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, 2005). Pembelajaran Matematika bertujuan melatih cara berfikir dan bernalar, mengembangkan aktiVIItas kreatif, mengembangkan

kemampuan memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan (Mohamad Nur, 2003)

3. Pembelajaran Pembelajaran Matematika akan bermakna bagi siswa apabila mereka aktif dengan berbagai cara untuk mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuannya. Dengan demikian suatu rumus, konsep, atau prinsip dalam matematika, seyogyanya ditemukan kembali oleh siswa di bawah bimbingan guru. Secara khusus, pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (cotextual problem).

4. Penilaian Penilaian yang dilakukan lebih berfokus pada penilaian berbasis kelas. Dalam merancang penilaian, termasuk memilih teknik dan alat penilaian yang digunakan adalah penilaian tertulis, penilaian kinerja, dan penilaian karya atau portofolio. Standar Kompetensi dirancang secara berdiversiVIIkasi, untuk melayani semua kelompok siswa (normal, sedang, tinggi). Kelompok normal adalah kelompok yang memerlukan waktu belajar relatif lebih lama dari kelompok sedang, sehingga perlu diberikan pelayanan dalam bentuk menambah waktu belajar atau memberikan remediasi. Sedangkan kelompok tinggi adalah kelompok yang memiliki kecepatan belajar lebih cepat dari kelompok sedang, sehingga guru dapat memberikan pelayanan

9 dalam bentuk akselerasi (percepatan) belajar atau memberikan materi

pengayaan (Mohamad Nur, 2003). Beberapa aspek penilaian sebagai berikut: a. Karya meliputi: garis bilangan, maket, model, peta, rumus, dan bangun ruang. b. Kinerja atau unjuk kerja meliputi: menghitung, menimbang, mengukur jarak, menafsir, mencatat data, dan membuat tabel, grafik, diagram. c. Perilaku: menunjukkan sifat teliti, menunjukkan sikap kritis, dan kebiasaan berfikir logis (Nur Mohamad, 2003).

B. Model Pembelajaran Kooperatif STAD Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif-konstruktiVIIs. Salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi akan muncul dalam percakapan atau kerjasama antar indiVIIdu. Implikasi dari teori Vygotsky ini dapat berbentuk pembelajaran kooperatif. Penerapan model pembelajaran kooperatif ini juga

10 sesuai dengan yang dikehendaki oleh prinsip-prinsip CTL (contextual teaching and learning), yaitu tentang learning community (Depag RI, 2004). Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Student Teams Achievment DiVIIsion (STAD) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel : 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD Fase Tingkah laku Guru

Fase 1 Guru menyampaikan standar Menyampaikan kompetensi yang kompetensi, kompetensi dasar dan diharapkan dan memotivasi siswa indikator yang diharapkan, dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

Fase 3 Guru menjelaskan kepada siswa Mengorganisasikan siswa ke dalam bagaimana caranya membentuk kelompok bekerja dan belajar kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan diskusi secara efisien. Fase 4 Guru membimbing kelompok Membimbing kelompok bekerja dan kelompok belajar pada saat mereka belajar mengerjakan tugas mereka. Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Guru mencari cara-cara menghargai upaya hasil indiVIIdu maupun kelompok. untuk belajar

Fase 6 Memberikan penghargaan

11

C. Bermain Kuis Bermain kuis atau dikenal dengan strategi pembelajaran Team Quiz. Langkah-langkah pembelajaran Team Quiz adalah sebagai berikut: 1. Guru membentuk tiga kelompok (disesuaikan jumlah siswa). 2. Membagi tugas secara bergantian untuk membuat soal, jawaban dan penilaian. 3. Buat skor masing-masing jawaban tiap kelompok (Depag. RI, 2001). Team Quiz adalah suatu kegiatan tanya jawab antar kelompok. Dalam kegiatan bertanya dan menjawab akan terjadi proses belajar yang tidak membosankan. Keterampilan bertanya menjadi penting jika dihubungkan dengan pendapat yang mengatakan Berfikir itu sendiri adalah bertanya (Hasibuan dan Moejiono, 2004). Pengertian bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong berfikir (Hasibuan dan Moejiono, 2004). Dari pendapat dan pengertian tersebut, bertanya menunjukkan

bahwa, baik yang bertanya maupun yang menjawab telah terjadi proses berfikir dari dirinya. Sedangkan berfikir merupakan proses belajar.

12 Pemecahannya adalah mengajukan pertanyaan tentang semua informasi penting. Di samping itu, pertanyaan-pertanyaan tentang fakta yang

disampaikan dengan kata-kata sendiri, bukannya mengulang tepat seperti yang tertulis, membantu siswa mempelajari makna teks itu dan bukannya sekedar menghafalkannya (Mohamad Nur,1998). Pendapat ini mendukung bahwa memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari teman adalah sama dengan memberi kesempatan belajar kepada siswa, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa atau student center.

13

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian Penelitian berlangsung di kelas VIIIA SMPN 1 Udanawu . B. Waktu Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari 4 September 2010 sampai dengan 23 November 2010. Jadual pelaksanaannya dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 3.1 : Jadual Penelitian

No Waktu 1. 4-9 September 2010 2. 3. 11 September 2010

Kegiatan Identifikasi masalah

Pelaksana Peneliti

Mengajukan Izin ke Kepala Peneliti dan KS Sekolah 20 - 22 September Pembuatan Proposal Penelitian Peneliti 2010 23 Sep. 2010 25 Sept. Pembuatan RPP, LKS, Instrumen Peneliti Observasi, penggandaan perangkat pembelajaran dan lainlainnya Pertemuan Tim Kolaboratif untuk Tim Peneliti membahas pelaksanaan tindakan Siklus I. Pelaksanaan Tindakan: Siklus I : - Pertemuan I - Pertemuan II Rencana Tindakan Siklus II Siklus II : - Pertemuan III - Pertemuan IV 14

4.

5.

26 September 2010

6.

27 Sep.-11 Okt. 2010 27 September 2010 29 September 2010 30 September 2010 2 Oktober 2010 4 Oktober 2010

Tim Peneliti Tim Peneliti Tim Peneliti Tim Peneliti Tim Peneliti

15 6 Oktober 2010 9 Oktober 2010 11 Oktober 2010 7. 8. 9. 12 31 Oktober 2010 Minggu ke 1,2 Nov Minggu ke 3 Nov. 06 Rencana Tindakan Siklus III Siklus III : - Pertemuan V - Pertemuan VII Penulisan Laporan PTK Persiapan Seminar Seminar hasil PTK Tim Peneliti Tim Peneliti Tim Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti

C. Mata Pelajaran Matematika Penelitian tindakan kelas ini mengangkat mata pelajaran matematika sebagai obyek penelitian. Peneliti mengangkat mata pelajaran matematika karena matematika memiliki peranan yang penting dalam kehidupan seharihari terutama dalam mendukung kemajuan teknologi dan segala aspek kehidupan yang menyangkut kehidupan di zaman modern sekarang ini. Menurut struktur program Kurikulum 2004 jam pelajaran matematika sebanyak 6 jam pelajaran per minggu. Dilihat dari tersedianya jam pelajaran dengan tingkat kesulitan siswa dalam menguasai kompetensi dasar yang ada, masih belum imbang. Karena kenyataan yang terjadi masih banyak siswa yang belum menguasai secara tuntas terhadap kompetensi dasar yang ditetapkan. Kompetensi dasar untuk kelas VII adalah sebagai berikut: 1. Bilangan : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. 2. Geometri : Melakukan pengukuran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. 3. Pengolahan Data : Membaca, mengumpulkan, dan menyajikan data.

16 Dalam penelitian ini mengangkat kompetensi dasar geometri yang meliputi luas bangun datar yaitu : luas persegipanjang, persegi, segitiga, jajargenjang, belah ketupat/layang-layang, gabungan bangun datar, dan luas bangun ruang sperti kubus, balok, dan tabung.

D. Karakteristik siswa Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA Tahun Pelajaran 2010/2007 yang berada di SDN Sadang Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, ProVIInsi Jawa Timur. Jumlah subyek penelitian 26 siswa yang terdiri dari 17 putra dan 9 putri. Kondisi kemampuan matematika sangat kurang karena hasil ulangan harian pada pembelajaran sebelumnya hanya mencapai rata-rata 57,8. Siswa kelas VII A sebagai subyek penelitian ini memiliki karakteristik yang heterogen. Heterogen baik dalam segi kemampuan intelegensi, motivasi belajar, latar belakang keluarga, maupun sifat dan wataknya. Dari segi watak ada beberapa siswa yang memiliki watak sulit diatur, sehingga kadang-kadang menyulitkan guru pada saat pembelajaran berlangsung. Namun secara umum memiliki kepribaduan yang cukup baik. Dilihat dari kemampuan matematika sangat kurang. Permasalahan tersebut mungkin dikarenakan semangat belajar yang kurang. Keadaan tersebut dapat dilihat keadaan sehari-hari, di mana siswa sering mengeluh pusing dan bosan bila diajak belajar matematika. Permasalahan inilah yang

17 mendorong peneliti mengangkat mata pelajaran matematika kompetensi dasar tentang luas bangun sebagai obyek penelitian.

E. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2005). Penelitian Tindakan Kelas sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Yatim Riyanto, 2001) merupakan penelitian yang bersiklus, yang terdiri dari rencana, aksi, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara berulang, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Rencana

Aksi Rencana Refleksi Refleksi Rencana Aksi dst. Observasi Observasi

Gambar 3.1 : Tahapan Per Siklus

Penelitian tindakan kelas ini menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement DeVIIsions) dengan variasi bermain kuis. Pembelajaran dengan kooperatif STAD memiliki keunggulan

18 yang dapat mengatasi masalah yang ada. Karena dalam kooperatif STAD akan terjadi meningkatnya fungsi mental melalui percakapan dan interaksi lainnya, serta kerjasama antar siswa yang memiliki kemampuan yang heterogen. Begitu pula bermain kuis diyakini memiliki keunggulan menciptakan suasana pembelajaran yang mengasyikkan, karena berupa permainan tanya jawab antar kelompok. Dalam situasi demikian diharapkan siswa tidak akan mengantuk dan bosan belajar matematika. Kegiatan bertanya dan menjawab adalah bentuk kegiatan berfikir, sedangkan belajar juga melalui proses berfikir. Sebagaimana layaknya penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini akan dimulai dari siklus I yang pelaksanaannya melalui 4 (empat) tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

TAHAP I Refleksi

TAHAP II Perencan aan (P-T)

TAHAP III Tindakan


Observasi (T-O)

TAHAP IV Refleksi

(Ra)

(R)

Gambar : 3.2 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas

Bagaimana pelaksanaan dari tahap-tahap tersebut dapat dijelaskan berikut ini: a. Perencanaan

19 Perencanaan dibuat berawal dari permasalahan yang muncul di lapangan yaitu dari pengalaman peneliti sebagai guru di kelas VIIIA SMPN 1 Udanawwu. Permasalahan ini dapat disebut sebagai refleksi awal, yaitu hasil belajar matematika yang selalu rendah terutama pada kompetensi dasar tentang Luas Bangun yang mencakup: 1). Luas bidang datar (persegipanjang, jajargenjang, dan lingkaran) 2). Luas permukaan bangun ruang ( kubus, balok, tabung ) 3). Luas gabungan beberapa bangun datar (variasi dari bangun di atas) 4). Luas gabungan sebagian bangun datar (variasi dari sebagian bangun datar) Dari permasalahan di atas muncul gagasan untuk menerapkan pembelajaran STAD dengan variasi kuis, dengan tujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, inovatif, memudahkan, mengasyikkan, dan menyenangkan. Kegiatan perencanaan ini diawali dengan kegiatan: 1). Mengajukan izin ke Kepala Sekolah untuk mengadakan PTK. 2). Mengadakan pertemuan dengan tim kolaboratif yang terdiri dari: Peneliti, 2 orang guru sebagai observer, yang membicarakan langkahlangkah penelitian. 3). Mempersiapkan rencana pelajaran, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), dan instrument pengamatan. 4). Mempersiapkan pengelolaan kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen berdasarkan kemampuan siswa dan jenis kelamin.

20 Tindakan akan dilaksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran STAD, tetapi ada variasi dengan kegiatan kuis. Kuis dilaksanakan pada tahap unjuk kerja dari setiap kelompok. Jika pada pembelajaran STAD murni, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, namun pada pembelajaran ini setiap kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok-kelompok lain. Untuk lebih konkritnya dapat diikuti langkahlangkah kegiatan pembelajaran berikut:

Tabel: 3.2 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran STAD dan KUIS

Fase Fase 1 Menyampaikan kompetensi yang diharapkan dan memotivasi siswa disertai observasi ( 10 menit ) Fase 2 Menyajikan informasi Disertai observasi (15 menit)

Tingkah laku Guru Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang diharapkan, dan memotivasi siswa belajar.

Kegiatan Siswa Aktif mendengar, melihat, mencatat, bertanya, dan menjawab.

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi dan lewat bahan bacaan.

Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok bekerja dan belajar, setiap kelompok 4 siswa yang heterogen (5 menit)

Guru menjelaskan kepada siswa agar membentuk kelompok belajar dengan memberikan data nama anggota kelompok dan mengarahkan setiap kelompok agar membuat soal dan kunci jawaban soal yang telah diberikan

Aktif mendengar, melihat, mencatat, bertanya, dan menjawab, serta membantu melakukan demontrasi. Berkelompok secara heterogen sesuai kemampuan, memberi nama, kelompok. Mendengar, melihat, bertanya, menjawab

Fase 4 Guru membimbing kelompok Membuat soal dan Membimbing kelompok kelompok belajar pada saat jawabannya sejumlah

21 bekerja dan belajar disertai observasi (15 menit) Fase 5 Evaluasi disertai observasi (35 menit) mereka mengerjakan mereka. tugas anggota melalui diskusi kelompok. Bermain kuis antar kelompok melalui kegiatan bertanya dan menjawab.

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok menyampaikan soal kepada kelompok lain

Pada fase 5, yaitu pada saat kegiatan kuis, setiap kelompok memberikan soal kepada kelompok lain. Setiap kelompok mempunyai

anggota dengan kode sebagai berikut: Kelompok A mempunyai anggota berkode: A1, A2, A3, dan A4. Kelompok B mempunyai anggota berkode: B1, B2, B3, dan B4. Kelompok C mempunyai anggota berkode: C1, C2, C3, dan C4. Kelompok D mempunyai anggota berkode: D1, D2, D3, dan D4. Kelompok E mempunyai anggota berkode: E1, E2, E3, dan E4. Kelompok F mempunyai anggota berkode: F1, F2, dan F3. Kelompok G mempunyai anggota berkode: G1, G2, dan G3. Sedangkan aturan mainnya diatur sebagai berikut: Setiap kelompok diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan sebanyak 4 soal. Ketika kelompok A tampil menyampaikan pertanyaan, yang diberi kesempatan menjawab adalah kelompok B (B1) , C (C1), D (D1), dan E (E1). Dan ketika kelompok B tampil, yang menjawab adalah kelompok F (F1), G (G1), A (A1), C (C2), begitu seterusnya. Agar lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut:

22

A1 A2 A3 A4

B1 C1 D1 E1

B1 B2 B3 B4

F1 G1 A1 C2

C1 C2 C3 C4

D2 E2 F2 G2

D1 D2 D3 D4

A2 B2 C3 E3

E1 E2 E3 E4

F3 F1 G3 F2 A3 F3 B3 E4 D3 C4

G1 G2 G3

A4 B4 D4

Gambar: 3.3 Interaksi Pembelajaran Kuis


Keterangan : Kelompok warna adalah kelompok penanya Kelompok putih adalah kelompok penjawab

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa setiap siswa mendapat kesempatan bertanya dan menjawab. Dari kegiatan kuis dapat diketahui

23 kemampuan setiap siswa dalam menilai jawaban temannya maupun kemampuannya dalam menjawab pertanyaan temannya. Cara pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa instrument yaitu: 1). Tes, digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar. 2). Angket, digunakan untuk mengumpulkan kegiatan pembelajaran klasikal. 3). Angket, digunakan untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajarn kelompok. 4). Angket, untuk mengumpulkan data kegiatan pembelajaran kuis, baik penjawab, penanya maupun pengamat. Kegiatan analisis data dilakukan untuk menganalisis data di atas seperti tes hasil belajar, hasil angket dalam berbagai kegiatan pembelajaran tersebut. Bagaimana data tersebut dianalisis, dapat diuraikan berikut ini. 1). Data hasil belajar dianalisis berdasarkan pada ketuntasan belajar, yaitu 100% siswa mencapai 60 - >60. 2). Data aktifitas pembelajaran klasikal diharapkan dapat mencapai nilai rerata 60% s.d 70% 3). Data aktifitas pembelajaran kelompok ditargetkan dapat mencapai rerata 70 s.d. 80%. 4). Data aktifitas pada pembelajaran kuis diharapkan tiap siswa mampu melaksanakan lima aktifitas dengan benar yaitu: penampilan bertanya, menilai jawaban, membuat kunci jawaban, penampilan menjawab, dan

24 kualitas jawaban. Namun target minimal dapat mencapai rerata sampai 70% - 80% b. Tindakan Pelaksanaan tindakan dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1). Siswa berkelompok dengan anggota 4/3 orang siswa yang heterogen kemampuannya. 2). Setiap kelompok bekerjasama membuat soal tentang luas bangun beserta kunci jawabannya. 3). Setiap kelompok unjuk kerja dengan memberikan soalnya kepada anggota kelompok lain secara menyebar. Jika soalnya 4 maka pertanyaan tersebut harus dijawab oleh 4 kelompok. Sedangkan indikator keberhasilan proses pembelajaran ditetapkan sebagai berikut : 1). Tercapainya aktifitas belajar melalui kooperatif STAD dengan rerata 70 80%. 2). Tercapainya nilai aktifitas belajar melalui KUIS dengan rerata 70 - 80%. 3). Tercapainya nilai hasil belajar 100% siswa memperoleh 60 - > 60. Pada tahap pelaksanaan tindakan, dilaksanakan skenario

pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun pada tahap perencanaan di atas. Siklus I dilaksanakan selama 2 (dua) pertemuan atau dua kali 40 menit (80 menit). Untuk siklus berikutnya disesuaikan dengan

perkembangan siklus I. c. Observasi

25 Observasi dilakukan oleh tim observer yang terdiri dari 2 orang guru untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Beberapa kegiatan penting yang perlu diamati adalah : 1) Fase pembelajaran klasikal, berapa prosen siswa yang aktif: melihat, mendengar, bertanya, menjawab, dan mencatat. Pada fase ini observer menggunakan instrumen angket. 2). Fase pembelajaran kelompok, yang perlu diamati adalah bagaimana kegiatan masing-masing anggota kelompok dalam memainkan

peranannya dalam kelompoknya, antara lain : kerja sama, berpendapat, semangat kerja, dan hasil kerja. Fase ini menggunakan instrumen angket. 3). Fase unjuk kerja tiap kelompok penanya, yang diamati adalah: a). Bagi penanya dinilai : penampilan, kualitas soal, kualitas kunci jawaban, menilai jawaban. b). Bagi penjawab dinilai : penampilan, kualitas jawaban, kerjasama, waktu. Pada fase ini digunakan instrumen angket. 4). Semua aktifitas pembelajaran yang positif maupun negatif perlu dicacat sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan siklus berikutnya. d. Refleksi Pada kegiatan refleksi ini, tim peneliti mengadakan pertemuan untuk membahas hasil observasi. Data yang terekam pada instrumen observasi dievaluasi dan diambil kesimpulan untuk membuat rencana pelaksanaan siklus II. Dari hasil pertemuan tim peneliti menyususn rencana dan mempersiapkan keperluan pembelajaran pada siklus II

26 misalnya: peraga, LKS, dan instrumen observasi atau mungkin penataan ruangan dan peralatan lain yang diperlukan misalnya foto, dan lain-lain.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pra Tindakan Peneliti melaporkan hasil lokakarya dan tindak lanjut dari lokakarya yaitu mengadakan penelitian tindakan kelas kepada Kepala Sekolah. Peneliti membentuk tim yang terdiri dari peneliti dan dua orang guru serta seorang pengambil gambar. Kemudian tim membahas segala kegiatan yang akan dilakukan pada kegiatan pembelajaran, antara lain: 1. Mempelajari langkah-langkah kegiatan pembelajaran beserta pembagian waktunya. 2. Mempelajari instrumen yang akan digunakan merekam segala kejadian dan cara pengisiannya. 3. Mempelajari interaksi antar kelompok pada saat kegiatan kuis. 4. Mempelajari kode anggota kelompok beserta kartu anggota kelompok dan tugas masing-masing kelompok. 5. Pembagian tugas masing-masing anggota tim, sebagai berikut: a. Peneliti sebagai pemberi tindakan dan mengamati segala kejadian yang muncul, baik positif maupun negatif. b. Pengamat I sebagai pengamat kegiatan belajar klasikal, kegiatan kelompok (A, B, dan C), dan kegiatan penanya. c. Pengamat II sebagai pengamat kegiatan belajar klasikal, kegiatan

kelompok (D, E, F, dan G), dan kegiatan penjawab.

27

28 d. Pemotret, sebagai pengambil gambar semua kegiatan pembelajaran. Setelah semua anggota tim memahami berbagai kegiatan yang akan dilakukan, pertemuan diakhiri. Sehari sebelum melakukan tindakan tepatnya tanggal 26 Sepetember 2010, peneliti/ guru kelas VIIA memberi pengarahan kepada siswa bahwa besok akan diadakan pembelajaran STAD atau belajar kelompok. Kemudian peneliti membentuk kelompok menjadi tujuh kelompok, memberi nama

kelompok dengan nama bangun seperti: Persegi, Persegipanjang, Segitiga, Jajargenjang, Lingkaran, Trapesium, dan Belah Ketupat. Nama-nama kelompok ini berdasarkan tema dan bentuk kartu anggota kelompok. Agar tidak terjadi persamaan dalam membuat soal, maka setiap kelompok membuat soal sesuai dengan nama kelompoknya. Misalnya kelompok Persegi membuat soal tentang persegi, kelompok lingkaran membuat soal tentang lingkaran dan seterusnya. Siswa dibagi menjadi tujuh kelompok berdasarkan kemampuan matematika. Di mana setiap kelompok terdapat siswa pandai, sedang, dan kurang. Diharapkan terjadi interaksi yang positif diantara anggota kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tentang pembagian kelompok. Langkah selanjutnya peneliti menggandakan instrumen sesuai

kebutuhan pada siklus I, yaitu: 1. Instrumen kegiatan pembelajaran klasikal 2 lembar, karena dua Pengamat melakukan pengamatan bersama-sama.

29 2. Instrumen kegiatan pembelajaran kelompok, 7 lembar. Pengamat I

mengamati kelompok A, B, dan C. Sedangkan Pengamat II mengamati kelompok D, E, F, dan G. 3. Instrumen kegiatan bertanya 7 lembar diamati oleh Pengamat I. 4. Instrumen kegiatan menjawab 7 lembar diamati oleh Pengamat II.

B. Aktifitas Pembelajaran Siklus I Pada hari Rabu, tanggal 27 September 2010 dimulai pertemuan I siklus I. Pelaksanaan tindakan diawali dengan pembelajaran klasikal, di mana

peneliti/Guru membuka pembelajaran dengan berdoa dan menjelaskan bahwa pada hari ini kita belajar matematika ditemani oleh Ibu Muamaroh dan Ibu Rohmiatun (sebagai observer), dilanjutkan apersepsi, yaitu guru menanyakan: Apakah para siswa tadi pagi sudah sahur ?. Semua siswa menjawab Sudah. Kembali guru bertanya: Berapa piring ?. Sebagian siswa menjawab Satu piring. Kemudian guru menanyakan, Bagaimana bentuk bibir piring?. Beberapa siswa menjawab, Bundar. Guru menjawab, Ya bundar atau lingkaran. Kalau meja makan, bagaimana bentuknya?. Persegipanjang, jawab sebagian siswa. Ya , betul jawab guru. Kemudian guru menjelaskan tentang luas bangun melalui bantuan karton berbentuk persegipanjang yang berisi gambar persegi kecil-kecil yang menunjukkan satuan persegi. Kemudian siswa diajak menghitung jumlah kotak kecil pada sisi atas, dilanjutkan menghitung kotak kecil pada sisi samping. Kemudian guru menanyakan: Bearpa jumlah kotak kecil semuanya?. Sembilan puluh Jawab salah satu siswa. Dari mana? tanya guru, Dari sepuluh kali

30 sembilan jawab siswa. Dengan demikian, melalui tanya jawab guru dan siswa, dapat diambil kesimpulan bahwa luas persegipanjang adalah panjang kali lebar. Dilanjutkan dengan karton persegipanjang yang dipotong-potong menjadi beberapa bagian yang dapat diubah menjadi dua segitiga, sehingga dapat disimpulkan bahwa luas segitiga adalah alas kali tinggi dibagi dua. Kemudian potongan-potongan tadi dibentuk jajargenjang. Dan dilanjutkan dengan bangun lainnya seperti lingkaran, dan belah ketupat. Waktu yang disediakan untuk kegiatan klasikal yaitu 15 menit tepat selesai. Pada kegiatan ini dapat dijelaskan hasil pengamatan dari pengamat I dan II sebagai berikut:

Tabel : 4.1 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I dari Pengamat I No. Nama Kegiatan
Jumlah Siswa yang Melakukan

Prosentase Keterangan
Jumlah siswa 26 Prosentase= jumlah yang melakukan : jumlah yang hadir x 100

1. Melihat 26 100 % 2. Mendengar 26 100% 3. Mencatat 0 0 4. Bertanya 0 0 5. Menjawab 18 69,23% Rata-rata = 269,23 : 5 = 53,84 % (Pengamat I)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil pengamatan belajar klasikal manunjukkan rerata 53,84% menurut pengamat I. Sedangkan hasil pengamat II sebagai berikut:

31

Tabel : 4.2 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus I dari Pengamat II No. Nama Kegiatan
Jumlah Siswa yang Melakukan

Prosentase Keterangan
Jumlah siswa 26 Prosentase= jumlah yang melakukan : jumlah yang hadir x 100

1. Melihat 25 96,15 2. Mendengar 26 100 3. Mencatat 0 4. Bertanya 0 5. Menjawab 20 76,93 Rata-rata = 296,15 : 5 = 54,61 % (Pengamat II)

Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengamatan pengamat II dengan rerata 54,61%. Jika hasil kedua pengamat diambil rerata, maka hasilnya sebagai berikut: Pengamat I = 53,84 %

Pengamat II = 54,61 % + Rata-rata = 108, 45 : 2 = 54,22 %

Dari data di atas belum mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%. Kegiatan bertanya dan mencatat masih belum ada sama sekali. Untuk siklus II perlu ada motivasi untuk melakukan kegiatan bertanya dan mencatat. Pada kegiatan klasikal pengamat I dan II menemukan beberapa temuan antara lain: a. Seorang siswa bernama Adin memukul-mukul bangku. b. Seorang siswa bernama Riki melamun sambil memainkan kukunya. Dari beberapa temuan tadi disarankan agar pada kegiatan klasikal berikutnya semua siswa diberi alat peraga seperti sehingga semua siswa aktif belajar. yang dipakai oleh guru

32 Kemudian dilanjutkan kegiatan membentuk kelompok sesuai pengarahan guru sebelumnya. Masing-masing ketua kelompok membagikan kartu identitas kepada anggotanya. Siswa dengan sendirinya mengelompok sesuai dengan nama kelompok dan kartu identitasnya. Setelah semua siswa duduk tenang pada kelompok masing-masing, guru memberi pengarahan tugas kelompok, yaitu setiap siswa membuat satu soal beserta jawabannya. Soal dan jawaban yang dibuat disesuaikan dengan nama kelompoknya. Misalnya kelompok persegi, harus membuat soal tentang persegi. Guru memberi pengarahan bahwa, setiap anggota kelompok mempunyai tanggungjawab membuat satu soal dan

jawabannya. Namun, jika ada anggota yang kesulitan, anggota lain harus membantu mengajari sampai berhasil. Setelah pengarahan guru membagikan lembar kegiatan siswa kepada setiap siswa. Selama kegiatan kelompok berjalan, guru berkeliling sambil memberi bimbingan kepada kelompok yang kesulitan. Sedangkan pengamat I mengamati kelompok A, B, dan C. Dan pengamat II mengamati kelompok D, E, F, dan G. Kegiatan kelompok ini berjalan cukup lancar, walaupun masih ada beberapa kelompok yang masih sering bertanya, terutama kelompok lingkaran. Ketika waktu yang disediakan selama 35 menit habis, masih ada kelompok yang belum selesai yaitu kelompok lingkaran. Hasil pengamatan kegiatan kelompok dari pengamat I dan II dapat disampaikan sebagai berikut:

33

Tabel : 4.3 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus I No Kegiatan Kelompok A 1. 2. 3. 4. Kerjasama Berpendapat Semangat Hasil Kerja 4 4 4 4 B 4 4 4 4 Jumlah Anggota C 4 3 4 4 D 4 1 4 4 E 4 4 4 4 F 3 1 3 3 G 3 1 3 3 Jumlah/ Rerata 26 18 26 26

Prosentase

100

100

93,75

81,25

100

83,33

83,33

91,66 %

Data di atas menunjukkan nilai yang sangat tinggi yaitu nilai rerata 91,66%, jauh di atas yang diharapkan yaitu 70-80 %. Pada kegaiatan kelompok ini memang hampir semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar sesuai tugasnya masing-masing. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kuis atau bertanya menjawab. Dalam kegiatan bertanya dan menjawab setiap kelompok maju ke depan kelas untuk menanyakan soal-soalnya kepada kelompok penjawab. Kelompok penjawab berasal dari beberapa kelompok yang berbeda duduk di bangku depan yang sudah disediakan. Kegiatan kuis berjalan dengan lancar. Setiap indiVIIdu baik dari kelompok penanya maupun kelompok penjawab telah melaksanakan tugasnya masing-masing. Namun dari kelompok lingkaran hasil kerja membuat soal betul, namun jawabannya masih salah semua. Pada kelompok trapesium hasil kerja membuat soal benar tiga orang dan satu orang gagal membuat soal yang benar tetapi hasil kunci jawabannya salah. Namun kelompok penjawab dapat

34 menjawab soal trapesium dengan benar dan satu orang tidak menjawab karena soalnya salah. Sehingga kelompok trapesium tidak dapat menilai jawaban kelompok penjawab karena jawabannya sendiri salah. Sedangakan kelompok lainnya yaitu kelompok segitiga, persegipanjang, jajargenjang, persegi, dan belaketupat hasil kerja membuat soal dan jawaban betul semua dan dapat dijawab oleh kelompok penjawab dengan benar juga. Hasil observasi dari pengamat I yang mengamati kelompok penanya dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel : 4. 4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Kelompok A B C D F G H Rerata Perolehan Nilai dalam Prosen 97,05 97,05 98,52 61,76 57,53 94,11 90,19 85,17

Data kegiatan kuis kelompok penanya pada tabel tersebut mencapai rerata 85,17%. Tercapainya rerata 85,17% pada kegiatan kuis melalui observasi kelompok penanya telah mencapai jauh di atas yang diharapkan yaitu 60-70%. Sedangkan hasil observasi kegiatan penjawab dapat dilaporkan sebagai berikut:

35

Tabel : 4. 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Kelompok I II III IV V VII VIII Rerata Perolehan Nilai dalam Prosen 86,53 78,84 75,00 61,53 67,30 79,48 76,92 64,47

Tercapainya rerata 64,47% pada kegiatan kuis melalui observasi kelompok penjawab telah mencapai target yang diharapkan yaitu 60-70%. Apabila diambil rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut: ( 85,17% + 64,47% ) : 2 = 74,82 % Maka dapat diambil kesimpulan sementara bahwa proses pembelajaran melalui kegiatan kuis telah mencapai target yang telah ditentukan, bahkan mencapai di atas target yang diharapkan. Adapun hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut:

36

Tabel : 4. 6 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
N o Kode 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3

2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 0

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1

4 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
7

Nomor Soal 5 6 7 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
7

8 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
17

9 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 8

10 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
7

Jumlah Benar 9 6 4 8 4 9 4 9 5 3 7 4 5 6 8 8 8 9 8 6 4 8 8 6 84/156

Nilai 90 60 40 80 40 90 40 90 50 30 70 40 50 60 80 80 80 90 80 60 40 80 80 60 65,00

Keterangan Tuntas Absen Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tak Tuntas Absen Tak Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 66,66% Tuntas

1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 B1 6 B2 7 B3 8 B4 9 C1 10 C2 11 C3 12 C4 13 D1 14 D2 15 D3 16 D4 17 E1 18 E2 19 E3 20 E4 21 F1 22 F2 23 F3 24 G1 25 G2 26 G3 Jumlah Salah /Rerata

1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
9

1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada dua orang siswa yang tidak hadir pada saat evaluasi hasil belajar karena sakit. Sehingga jumlah siswa yang hadir 24 siswa. 16 siswa telah mencapai ketuntasan belajar atau 66,66% telah mencapai nilai 60 - >60. Masih ada 8 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar atau 33,33% masih mendapat nilai < 60. Maka target hasil belajar pada siklus I belum dapat tercapai. Walaupun ada kenaikan rerata dari

37 kondisi semula yaitu dari 57,80 dan hanya 50% siswa yang mencapai ketuntasan belajar. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya sesuai dengan masukan-masukan baik dari pengamat maupun dari peneliti sendiri. Ditinjau dari jumlah kesalahan siswa pada soal nomor 8 dan 9 lebih dari separoh siswa yaitu 17/18 siswa masih mengalami kesalahan. Maka perlu penjelasan ulang tentang penyelesaian soal nomor 8 dan 9 tersebut. Penjelasan ulang itu dilakukan pada waktu sebelum melanjutkan siklus II. Sedangkan siswa-siswa yang belum tuntas diberi bimbingan di luar jam efektif dan diberi tugas latihan soal-soal untuk dikerjakan di rumah. Setelah diselesaikan siklus I, tim peneliti mengadakan pertemuan untuk membahas hal-hak positif maupun negatif yang muncul dalam siklus I. Pertemuan Tim peneliti terdapat beberapa masukan untuk perbaikan-perbaikan pada siklus II yaitu: 1. Pengamat I menyarankan agar semua siswa diberi alat peraga pada pembelajaran klasikal. 2. Pengamat II menyarankan agar dua orang siswa yang kurang memperhatikan pada saat pembelajaran klasikal dipanggil dan diberi pengarahan. 3. Peneliti berinisiatif pada saat presentasi kuis, siswa lain tidak hanya melihat dan mendengar saja, tapi juga diberi tugas untuk ikut mengerjakan soal-soal yang disampaikan oleh teman-temannya agar juga ikut aktif belajar. Karena jika tidak ikut aktif mengerjakan sebagian ada yang bicara dan ramai. Bagi yang mengerjakan akan diberi motivasi penilaian.

38

C. Aktifitas Pembelajaran Siklus II Pembelajaran pada siklus II ini siswa diajak belajar tentang luas bangun gabungan dari beberapa bangun datar. Sehari sebelum pelaksanaan tindakan siswa diajak membahas tentang tugas pembuatan soal pada tiap-tiap kelompok. Telah disepakati bahwa setiap kelompok bebas membuat soal dengan gabungan beberapa bangun tetapi setiap kelompok wajib

mencantumkan bangun kelompoknya. Misalnya kelompok lingkaran harus mengandung unsur lingkaran. Begitu pula persegi bangun gabungan yang dibuat harus mengandung unsur persegi begitu seterusnya. Siswa juga diberi motivasi agar meningkatkan kegiatan belajar seperti bertanya dan mencatat pada saat diberi penjelasan materi atau pada saat pembelajaran klasikal. Karena pada saat pembelajaran klasikal siklus I belum ada kegiatan bertanya dan mencatat. Pada saat pelaksanaan tindakan, pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana. Pada saat pembelajaran klasikal semua siswa diberi beberapa potongan kertas yang berbentuk berbagai macam bangun datar. Sebelum

memberi tugas guru mengingatkan kembali rumus-rumus luas bangun datar dilanjutkan dengan demontrasi menghitung luas gabungan berbagai macam bangun. Setelah demonstrasi menghitung luas gabungan bangun diberi kesempatan bertanya dan mencatat. Sebagian besar siswa mencatat dan ada empat siswa yang mengajukan pertanyaan yaitu: 1. Putri: Jika gambar separoh lingkaran bagaimana mencari luasnya?

39 Guru: Siapa ynag dapat menjawab pertanyaan Putri ? Sebagian siswa menjawab: Caranya sama dengan mencari luas lingkaran, kemudian hasilnya dibagi 2 2. Sarah: Tugas membuat soal nanti, membuat bangun gabungan sebanyak-banyaknya atau ada batasnya ? Guru menawarkan kepada semua siswa, bagaimana, dibatasi apa bebas ? semua siswa sepakat bebas. 3. NoVIIa: Jika bangun digabung sesuai dengan panjang sisinya apakah dapat disebut satu bangun? Guru: Bagaimana, siapa yang dapat menjawab pertanyaan NoVIIa? Karena tidak ada yang menjawab maka guru memberi penjelasan bahwa jika gabungan bangun itu membentuk suatu bangun baru boleh saja dikatakan satu bangun asal kalian dapat menghitungnya langsung satu bangun. Tetapi jika kesulitan, menghitungnya satu persatu kemudian baru dijumlahkan kedua luasnya. 4. Isniah: Jika bangun gabungan dikatakan dua bangun, apakah dicari luasnya sendiri-sendiri? Guru: Bagaimana menurut Kalian mengenai pertanyaan Iis? Siswa: Ya dicari luasnya sendiri-sendiri, kemudian dijumlahkan. Pada pembelajaran klasikal tim pengamat mengadakan pengamatan bersama-sama. Tidak seperti pada siklus I dimana kedua pengamat mengamati sendiri-sendiri. Pemeblajaran klasikal berjalan lebih baik dari siklus I, karena terjadinya interaksi yang semkin hidup antara siswa dan guru dan antara siswa

40 dan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel 4.7 hasil observasi pembelajaran klasikal berikut ini: Tabel : 4.7 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus II No. Nama Kegiatan Jumlah Siswa Aktif 26 26 20 4 10 Prosentase Keterangan
Jumlah siswa 26 Prosentase= jumlah yang melakukan : jumlah yang hadir x 100

1. Melihat 2. Mendengar 3. Mencatat 4. Bertanya 5. Menjawab Rerata : 330,76 : 5 = 66,15%

100 100 76,92 15,38 38,46

Hasil pengamatan belajar klasikal menunjukkan rerata 66,15%. Hal ini menunjukkan kenaikan rerata dari siklus I yang hanya mencapai rerata 54,22%. Kenaikan rerata ini disebabkan adanya peningkatan kegiatan pembelajaran mencatat dan bertanya sebagaimana dijelaskan pada uraian di atas. Belajar kelompok juga berjalan dengan lancar. Semua kelompok bekerja membuat soal dan jawaban dengan menggunakan potongan-potongan kertas yang berbentuk bermacam-macam bangun. Semua siswa dalam kelompok dengan semangat merangkai beberapa potongan kertas tersebut menjadi bangun gabungan yang bervariasi sesuai dengan imajinasi masingmasing. Ada yang menyerupai rumah, pesawat terbang, roket, dan sebagainya. Pengamat I mengamati kelompok A, B,dan C. Pengamat II mengamati kelompok D, E, F, dan G. Sedangkan guru berkeliling memberikan bimbingan pada semua kelompok. Bagaimana hasil pengamatan kerja kelompok, dapat dilaporkan pada tabel berikut ini:

41

Tabel : 4.8 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus II No Kegiatan Kelompok A 1. 2. 3. 4. Kerjasama Berpendapat Semangat Hasil Kerja Prosentase 3 3 3 3
100

Jumlah Anggota B 3 2 3 4
75

C 3 3 3 3
100

D 3 2 3 4
75

E 3 3 3 3
100

F 3 3 3 3
100

G 3 3 3 3
100

Jumlah/ Rerata 21 19 21 23
92,85%

Tabel di atas menunjukkan angka rerata dari belajar kelompok sebesar 92,85%. Sedangkan pada siklus I belajar kelompok telah menunjukkan rerata 91,66%. Maka terdapat peningkatan yang sangat tipis yaitu 2,19% dari siklus I. Hal positif yang perlu dijelaskan adalah bahwa semua siswa bekerja menyelesaikan tugas dengan senang tanpa ada gangguan teman-temannya yang biasanya suka mengganggu karena mereka yang suka mengganggu pun juga asyik bekerja dengan senang. Munculnya situasi positif tersebut karena adanya alat peraga potongan kertas dengan berbagai macam bangun. Membuat soal dan jawaban dalam kerja kelompok telah selesai sesuai waktu yang disediakan. Kemudian dilanjutkan dengan kuis. Ada sedikit perbedaan pada saat kegiatan kuis siklus I dan siklus II. Pada siklus I penanya menyampaikan soal dengan lisan tetapi pada siklus II penanya menyampaikan soal dengan gambar dan tulisan di papan tulis. Begitu juga indikator penilaian pada instrumen juga ada perubahan sedikit pada aspek penampilan pada siklus

42 I ada penilaian suara pada siklus II diganti penilaian gambar. Hasil kerja masing-masing kelompok penanya menunjukkan bangun-bangun gabungan yang cukup rumit, sehingga tim pengamat harus cepat bekerja untuk menyelesaikan jawaban dari soal-soal yang ditampilkan oleh kelompok penanya. Karena untuk memberi penilaian kinerja masing-masing kelompok dan indiVIIdu kelompok diperlukan kunci jawaban yang benar dari soal-soal yang dibuat oleh penanya. Kadang-kadang siswa lebih cepat selesai dari pada pengamat karena siswa hanya menyelesaikan satu soal sedangkan pengamat harus menyelesaikan empat soal. Sedangkan guru bekerja mengatur jalannya kuis. Untuk mengetahui hasil observasi pengamat I sebagai pengamat kelompok penanya dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel : 4. 9 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Kelompok A B C D F G H Rerata Perolehan Nilai dalam Prosen 100 82,35 83,82 79,41 97,05 80,39 100 89,00

Tabel 4.9 menunjukkan keberhasilan kinerja kelompok penanya yang mencapai rerata 89,00%. Keberhasilan tersebut di samping mencapai target yang ditentukan yaitu 60% -70%, juga mengalami kenaikan dari siklus I yang telah mencapai 85,17%. Sedangkan hasil observasi kinerja kelompok

penjawab dapat dijelaskan pada tabel 4.10 berikut ini:

43

Tabel: 4.10 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Kelompok I II III IV V VII VIII Rerata Perolehan Nilai dalam Prosen 75,00 69,23 73,07 90,38 88,46 97,43 89,74 83,33

Tabel 4.10 menunjukkan hasil kegiatan kelompok penjawab yang mencapai rerata 83,33%. Keberhasilan yang dicapai kelompok penjawab selain mencapai target yang ditentukan 60% -70% juga mengalami kemajuan yang berarti dibandingkan dari siklus I yang baru mencapai 64,47. Apabila diambil rerata dari kelompok penanya dan penjawab dapat dilihat sebagai berikut: ( 89,00% + 83,33% ) : 2 = 86,16% terdapat kenaikan dari siklus I (74,82%) Dari beberapa kenaikan proses kegiatan pembelajaran yang dicapai, maka dapat dilihat keberhasilan hasil belajar pada tabel 4.11 berikut ini:

44

Tabel : 4. 11 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
N Kode o 1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 B1 6 B2 7 B3 8 B4 9 C1 10 C2 11 C3 12 C4 13 D1 14 D2 15 D3 16 D4 17 E1 18 E2 19 E3 20 E4 21 F1 22 F2 23 F3 24 G1 25 G2 26 G3 Jumlah Salah Dan Rerata 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 4 3 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 3 4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 3 Nomor Soal 5 6 7 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 5 9 8 8 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 8 9 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 6 10 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 16 Jumlah Benar 10 4 6 4 10 5 8 7 10 8 5 6 8 8 6 8 9 9 10 8 10 5 5 7 6 6 72/188 Nilai 100 40 60 40 100 50 80 70 100 80 50 60 80 80 60 80 90 90 100 80 100 50 50 70 60 60 72,30 Keterangan Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tak Tuntas Tak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 76,92% Tuntas

Dari tabel 4.11 dapat dilihat siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai 76,92%. Walaupun belum mencapai target yang ditentukan yaitu 100% siswa tuntas, namun terdapat kenaikan ketuntasan belajar dibandingkan dengan siklus I yang baru mencapai 66,66%. Dengan demikian masih ada 23,08% atau 6 siswa yang belum tuntas. Untuk itu diperlukan remidial melalui bimbingan belajar bagi keenam siswa tersebut. Dilihat dari materi soal nomor 9 dan 10, masih >50%

45 siswa belum berhasil menyelesaikan dengan benar. Maka diperlukan penjelasan ulang atau remidial klasikal tentang soal nomor 9 dan 10. Setelah seluruh kegiatan siklus II selesai maka dilanjutkan dengan pertemuan tim peneliti untuk merefleksi kegiatan siklus II dan dipakai pedoman untuk penyusunan rencana siklus III. Beberapa masukan yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Dari Pengamat I: untuk menghemat waktu pada saat pembelajaran klasikal berpindah ke pembelajaran kelompok, diperlukan penataan tempat duduk secara kelompok. 2. Dari Pengamat II: Pada siklus III supaya tetap diusahakan alat peraga untuk semua siswa agar kegiatan pembelajaran klasikal meningkat. 3. Peneliti berinisiatif untuk memberikan banyak latihan-latihan soal untuk dikerjakan di rumah, karena materi pelajaran semakin sulit.

D. Aktifitas Pembelajaran Siklus III Sebelum pelaksanaan siklus III peneliti mempersiapkan: 1. Alat peraga untuk peneliti sendiri yaitu beberapa balok, kubus, dan tabung berasal dari bekas bungkus makanan kemas. Sedangkan untuk para siswa adalah beberapa gambar jaring-jaring bangun ruang seperti: jaring-jaring kubus, balok, silinder, limas, dan prisma segitiga. 2. Beberapa instrumen untuk observasi kegiatan pembelajaran klasikal, kelompok, kuis, dan soal-soal tes untuk mengetahui hasil belajar. 3. Lembar kegiatan siswa baik kelompok, kuis, maupun pos tes.

46 Siklus III dimulai dengan diawali berdoa, membaca Teks Pancasila, presensi. Kemudian guru membuka pelajaran dengan apersepsi sebagai berikut: Anak-anak! Lebaran sudah dekat ibu Kalian tentu sudah mulai belanja berbagai macam kue atau minuman untuk lebaran nanti. Bu Guru juga membawa beberapa bungkus kue dan minuman. Coba siapa yang tahu nama-nama bentuk bungkus ini? Hampir semua siswa menjawab: balok, persegi, tabung. Guru mengambil kubus, lalu mengajak para siswa untuk memeriksa bagaimana bentuk dan ukuran sisi-sisi kubus dan berapa jumlahnya? Beberapa siswa menjawab: ada 6 sisi yang sama. Kalau begitu bagaimana cara menghitung seluruh luas permukaan kubus ini. Coba Kalian periksa beberapa jaring-jaring bangun ruang milik Kalian! Cari yang merupakan jaring-jaring kubus. Setelah semua siswa menemukan jaring-jaring kubus Guru mengajak para siswa untuk memikirkan bagaimana cara menghitung luas jaring-jaring tersebut? Kemudian Rani mengatakan sendiri ketika teman-temannya masih berfikir, Caranya rusuk kali rusuk kali enam. Guru menanyakan Mengapa kali enam? NoVIIa menjawab, Karena jumlah sisi kubus ada enam. Guru menjawab: Bagus! Jadi untuk mencari luas permukaan kubus adalah ... Siswa serentak menjawa: Rusuk kali rusuk kali enam! Kegiatan dilanjutkan dengan guru mendemonstrasikan cara menghitung luas permukaan luas kubus. Semua siswa mencatat di buku tulis masing-masing. Begitu pula untuk menemukan luas permukaan tabung dan bangun-bangun lainnya menggunakan prosedur di atas. Pada

47 saat pembelajaran klasikal muncul beberapa pertanyaan dari siswa anatar lain: 1. NoVIIa : Satuan luas untuk bangun ruang menggunakan persegi apa kubik? Guru mengembalikan kepada siswa, siapa yang dapat menjawab pertanyaan NoVIIa? Karena tidak ada yang menjawab, maka guru menjawab: Tetap menggunakan persegi karena satuan luas bukan satuan isi atau volum. 2. Yulio: Rumus luas limas segitiga mengapa dikalikan 4? Guru kembali bertanya kepada semua siswa mengapa dikalikan 4? Beberapa siswa menjawab: Karena terdiri dari 4 segitiga yang sama. 3. Wulan: Bagaimana caranya mencari luas lingkaran jika diketahui diameter 7 cm?. Guru menanyakan lagi kepada siswa, kemudian sebagian siswa menjawab:Harus dicari jari-jarinya dengan cara diameternya dibagi 2. Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Untuk mengetahui hasil pengamatan kegiatan klasikal dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel : 4.12 Hasil Pengamatan Belajar Klasikal Siklus III No. Nama Kegiatan Jumlah Siswa Aktif 26 26 26 10 22 Prosentase Keterangan
Jumlah siswa 26 Prosentase= jumlah yang melakukan : jumlah yang hadir x 100

1. Melihat 2. Mendengar 3. Mencatat 4. Bertanya 5. Menjawab Rerata : 423,07 : 5 = 84,61%

100 100 100 38,46 84,61

48

Tabel

4.12

menunjukkan

bahwa

dari

hasil

pengamatan

pembelajaran klasikal siklus III telah berhasil mencapai rerata 84,61%. Keberhasilan tersebut telah dapat memenuhi target yang ditentukan yaitu 60% -70% dan mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan siklus I yang baru mencapai 54,22% dan siklus II telah mencapai 66,15%. Hasil catatan bebas dari Pengamat II menjelaskan: Guru menerangkan secara klasikal setelah itu muncul pertanyaan-pertanyaan dari siswa sehingga terjadi timbal balik dalam proses pembelajaran. Karena adanya alat peraga dan alat bantu belajar untuk siswa, maka yang biasanya tidak aktif bertanya menjadi aktif bertanya dan mau berusaha menyelesaikan tugasnya seperti siswa yang bernama: Adin, Brata, Rizal, Rico, Riki, dan Andre. Peningkatan proses pembelajaran klasikal tersebut disebabkan

semakin banyaknya pertanyaan dari siswa dan peningkatan kegiatan mencatat siswa, juga kegiatan menjawab. Ada 22 siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru tentang rumus-rumus luas lingkaran, balok, dan kubus. Sedangkan ada beberapa siswa yang tidak ikut menjawab antara lain: Adin memanggil-manggil temannya, Rangga dan Rizal berbicara sendiri. Gejala negatif yang muncul perlu direfleksi dengan bimbingan dan penyuluhan. Sedangkan hasil pengamatan proses pembelajaran kelompok dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:

49

Tabel : 4.13 Hasil Pengamatan Belajar Kelompok Siklus III No Kegiatan Kelompok A 1. 2. 3. 4. Kerjasama Berpendapat Semangat Hasil Kerja Prosentase 4 3 4 4
93,75

Jumlah Anggota B 4 4 4 4
100

C 4 4 4 4
100

D 4 4 4 4
100

E 4 4 4 4
100

F 3 2 3 3
91,66

G 3 3 3 3
100

Jumlah/ Rerata 26 24 26 26
97,91

Tabel di atas menunjukkan angka rerata dari belajar kelompok sebesar 97,91%. Sedangkan pada siklus II belajar kelompok telah menunjukkan rerata 92,85%. Maka terdapat peningkatan 5,06% dari siklus II. Peningkatan kegiatan kelompok ini disebabkan karena hampir semua kelompok mencapai keaktifan 100% kecuali kelompok A dan F karena masing-masing kelompok tersebut ada satu siswa yang kurang berpendapat dalam diskusi kelompok. Hasil observasi tersebut telah mencapai jauh di atas target yang ditentukan. Sedangkan untuk mengetahui hasil pengamatan kegiatan kuis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

50

Tabel : 4. 14 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penanya Siklus III No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nama Kelompok A B C D F G H Rerata Perolehan Nilai dalam Prosen 97,05 98,52 100 79,14 97,05 80,39 100 93,16

Tabel 4.14 menjelaskan hasil observasi kegiatan kelompok penanya pada kegiatan kuis. Rerata yang diperoleh adalah 93,16%, berarti terjadi peningkatan kegiatan dari siklus II yang baru mencapai 89,00%, sehingga peningkatan yang terjadi adalah 4,16%. Tercapainya rerata 93,16% telah memenuhi jauh di atas target yang ditentukan yaitu 70% - 80%. Untuk lebih mengetahui kegiatan kuis seluruhnya dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel: 4.15 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Penjawab Siklus III No. Nama Kelompok Perolehan Nilai dalam Prosen

51 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. I II III IV V VII VIII Rerata 100 98,07 100 75 94,23 89,74 89,74 92,39

Hasil pengamatan kelompok penjawab dapat diperoleh rerata sebesar 92,39%. Terjadi peningkatan 9,06% dari siklus II yang baru mencapai rerata 83,33%. Jika diambil rerata dari kegiatan kelompok penanya dan kelompok penjawab, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 93,16 + 92,39 = 185, : 2 = 92,77% terdapat kenaikan dari siklus II ( 86,16%) Pada saat kegiatan kuis semua aktif belajar dan melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan. Bahkan pada saat bel istirahat berbunyi para siswa ingin tetap meneruskan kuis. Padahal biasanya meminta segera istirahat. Dari beberapa peningkatan proses pembelajaran tersebut, bagaimana

dampaknya terhadap hasil belajar?. Maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada siklus III sebagai berikut: Tabel: 4.16 Hasil Belajar dan Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kode A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 D1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Nomor Soal 5 6 7 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 10 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 Jumlah Benar 9 6 8 6 9 7 8 9 9 6 6 8 7 Nilai 90 60 80 60 90 70 80 90 90 60 60 80 70 Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

52
14 D2 15 D3 16 D4 17 E1 18 E2 19 E3 20 E4 21 F1 22 F2 23 F3 24 G1 25 G2 26 G3 Jumlah Salah Dan Rerata 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 4 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 5 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 7 8 8 8 9 10 8 9 10 10 6 9 8 6 53/207 80 80 80 90 100 80 90 100 100 60 90 80 60 79,61 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 100% Tuntas

Tabel: 4.16 menunjukkan hasil belajar siswa yang mencapai rerata 79,61% dengan ketuntasan belajar 100%. Dengan demikian indikator keberhasilan telah dicapai yaitu 100% siswa mengalami ketuntasan belajar. Namun demikian masih ada dua soal yaitu soal nomor 7 dan nomor 9 masih ada 15 siswa yang belum bisa menyelesaikan dengan benar. Karena ada >50% siswa yang belum menguasai maka perlu ditindaklanjuti dengan penjelasan ulang secara klasikal.

E. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam rangka meningkatkan hasil belajar harus melalui peningkatan proses pembelajaran. Peningkatan proses pembelajaran dilakukan melalui tindakan kelas dan saat ini lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto, 2010).

53 Setiap guru tidak pernah lepas dari permasalahan pembelajaran di kelasnya. Untuk mengatasinya diperlukan ide-ide untuk mengatasinya. Namun dalam menentukan suatu strategi pembelajaran guru perlu ingat pendapat yang mengatakan bahwa, seseorang mampu mengingat 90% dari apa yang ia lakukan (De Porter Bobbi, 2010). Jadi dalam menyusun strategi pembelajaran guru harus berfikir apakah yang harus siswa lakukan agar mereka dapat menguasai kompetensi dasar yang dikehendaki. Dalam penelitian ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan siswa dan bagaimana pengaruh kegiatan tersebut terhadap peningkatan proses

pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat diikuti pembahasan berikut ini. Penelitian ini berangkat dari permasalahan di kelas VIIIA SMPN 1 Udanawwu, yaitu siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Matematika dan berakibat hasil belajar tidak mencapai ketuntasan belajar. Kondisi awal hasil belajar yang dicapai hanya 50% siswa yang tuntas mencapai nilai 60 - >60 dengan rerata 57,8. Setelah dilakukan tindakan oleh guru yang dilakukan oleh siswa berupa belajar klasikal dan kelompok model kooperatif STAD yang dilakukan melalui tiga siklus dan hasil pengamatan menunjukkan peningkatan dari siklus ke siklus yang dapat ditunjukkan oleh gambar berikut ini:

84,61%
90
P R 70 O S 60 E 50 N

66,15% 54,22%

80

40 30 20 10 0

54

Gambar: 4.1 Peningkatan Pembelajaran klasikal Siklus I, II, dan III

Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran klasikal dari siklus I mencapai 54,22%, siklus II mencapai 66,15%, dan siklus III mencapai 84,61%. Peningkatan tersebut menunjukkan peningkatan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Untuk mengetahui gambaran peningkatan proses pembelajaran melalui Kooperatif STAD dapat dilihat gambar grafik berikut ini:

97,91

P R O S E N

98 97 96 95 94 93 92 91 90 89 88

92,85 91,66 %

Series1

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar: 4.2 Peningkatan Pembelajaran Kooperatif STAD Siklus I, II, dan Siklus III

55 Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran kooperatif STAD dari siklus I 92,85%, dan siklus III mencapai 91,66%, siklus II mencapai 97,91%. Peningkatan tersebut

mencapai

menunjukkan peningkatan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Dari dua gambar tersebut membuktikan bahwa belajar klasikal dan Kooperatif STAD dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika. Maka dari rumusan masalah pertama yang

diajukan yaitu: Bagaimana pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat ? dapat terjawab dengan data di atas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan Model Kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat. Kemudian bagaimana pengaruh kegiatan kuis terhadap

peningkatan proses pembelajaran matematika tentang luas bangun, dapat dilihat melalui gambar berikut ini:

92,77 86,16
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
74,82

P R O S E N

Siklus I Siklus II Siklus III

Siklus I

Siklus II

Siklus III

56

Gambar: 4.3 Peningkatan Pembelajaran Melalui Kuis Siklus I, II, dan III

Gambar di atas menunjukkan data hasil pengamatan pembelajaran melalui kegiatan kuis dari siklus I mencapai 74,82%, siklus II mencapai 86,16%, dan siklus III mencapai 92,77%. Peningkatan tersebut

menunjukkan peningkatan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika melalui kuis. Dari gambar grafik tersebut membuktikan bahwa belajar melalui Kuis dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika. Maka dari rumusan masalah kedua yang

diajukan yaitu: Bagaimanakah bermain Kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat ? dapat terjawab dengan data di atas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar matematika dengan Bermain Kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat. Dengan terjawabnya kedua rumusan masalah yang diajukan maka kedua hipotesis tindakan yang diajukan pun dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa baik secara teori maupun pengalaman di lapangan belajar melalui Model Kooperatif STAD dan Permainan Kuis dapat

membantu memecahkan masalah dalam pembelajaran matematika. Masalah pembelajaran tersebut dapat berupa masalah hasil belajar menurun, motivasi maupun semangat belajar yang kurang.

57 Sebagai dampak positif dari peningkatan proses pembelajaran, adalah meningkatnya hasil belajar hingga mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:

100 90 80
P R O S E N

70 60 50 40 30 20 10 0 Siklus I Siklus II Siklus III

Rerata Tuntas

Gambar: 4.4 Peningkatan Rerata & Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I, II, III

Grafik tersebut menunjukkan peningkatan rerata hasil belajar yang diikuti oleh ketuntasan belajar. Siklus I dicapai rerata 65 dan siswa tuntas belajar 66,66%, Siklus II dicapai rerata 72,3 dan siswa tuntas belajar 76,92%, Siklus III dicapai rerata 79,61 dan siswa tuntas belajar 100%, Karena

58 ketuntasan belajar telah mencapai 100% mendapat nilai 60 - > 60 maka target yang ditentukan telah dicapai. Perkembangan kemajuan yang dicapai dalam proses pembelajaran dan hasil belajar dalam penelitian tindakan kelas ini mulai dari siklus I sampai dengan siklus III dapat disajikan dalam tabel berikut ini

Tabel: 4.17 Rekapitulasi Peningkatan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar No . Proses Pembelajaran/Has il Belajar Klasikal Kooperatif STAD Kuis Hasil Belajar(R*) Ketuntasan Belajar Kondis i Awal 57,80 50% Kemajuan yang dicapai Siklus Siklus Siklus I II III 54,22 % 91,66 % 74,82 % 65,00 66,66 %
Keterangan: *) Rerata **) Siklus I, Siklus II, Siklus III

Kenaikan SI-SII SII-SIII**) 11,93/18,46 1,19/5,06 11,34/6,61 7,2/7,3/7,31 16,66/10,26/23,0 8

1. 2. 3. 4. 5.

66,15 % 92,85 % 86,16 % 72,30 76,92 %

84,61 % 97,91 % 92,77 % 79,61 100%

Rekapitulasi peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar pada tabel 4.17 dapat ditunjukkan kemajuan-kemajuan yang dicapai dari seluruh kegiatan mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada pembelajaran klasikal selain mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, kenaikan itu sendiri juga mengalami peningkatan yaitu dari 11,93 menjadi 18,46. Begitu

59 juga pada kegiatan kelompok kooperatif STAD, dari kenaikan 1,19 menjadi 5,06. Pembelajaran kuis mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, namun kenaikannya turun dari 11,34 menjadi 6,61. Hal ini terjadi mungkin karena pelaksanaan penelitian ini pada saat siswa berpuasa bulan Romadlon, sedangkan kuis banyak memerlukan kegiatan fisik, sehingga terjadi penurunan. Hasil belajar terjadi kenaikan dari siklus ke siklus dan terjadi peningkatan kemajuan dari kondisi semula ke siklus I adalah 7,2, dari siklus I ke siklus II 7,3 dan dari siklus II ke siklus III 7,31. Peningkatan kenaikan memang sangat tipis, namun karena kompetensi dasar yang harus dicapai juga semakin sulit maka terjadinya kenaikan tersebut juga cukup berarti.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Hasil analisis data dan pembahasan dapat menunjukkan beberapa kemajuan yang dicapai selama pembelajaran baik melalui pembelajaran klasikal, model kooperatif STAD, bermain kuis, maupun hasil belajar. Maka hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran model kooperatif STAD dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar. 2. Bermain kuis dapat mendorong siswa untuk belajar tentang luas bangun menjadi lebih bersemangat, meningkatkan proses pembelajaran, dan hasil belajar. Beberapa temuan lain yang diperoleh adalah munculnya kreatifitas siswa dalam membuat soal dan jawabannya, banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa, adanya tanggung jawab menyelesaikan tugas, hilangnya keluhan bosan, bahkan siswa lebih senang menyelesaikan tugas daripada beristirahat. Hasil penelitian tindakan kelas ini hanya berlaku pada kelas VIIIA SMPN 1 Udanawwu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo dengan Kompetensi Dasar tentang Luas Bangun Datar dan Ruang pada Mata Pelajaran Matematika.

60

61 B. Saran-saran Berdasarkan beberapa kemajuan yang dicapai dan hasil simpulan penelitian ini, maka perlu disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil penelitian tindakan kelas yang menerapkan

pembelajaran Model Kooperatif STAD dengan variasi KUIS. Beberapa sara yang perlu disampaikan adalah: 1. Bagi teman-teman guru, untuk mengatasi permasalahan pembelajaran matematika yang cenderung tidak disukai oleh siswa , maka sebagai alternatif penyelesaiannya adalah menerapkan model kooperatif STAD. 2. Juga untuk teman-teman guru, untuk menerapkan Strategi pembelajaran kuis seperti pada penelitian ini diperlukan persiapan yang matang, terutama pada saat penilaian kelompok penjawab diperlukan bantuan dari siswa yang pandai untuk membantu guru mengerjakan soal-soal yang dibuat oleh temannya. 3. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan sesuai dengan penelitian ini juga disarankan agar membuat persiapan yang lebih sempurna terutama dalam mempersiapkan instrumen pengamatan beserta rubrik-rubrik yang jelas pada saat kegiatan kuis. Juga disarankan agar tim pengamat minimal dua orang, karena menurut pengalaman peneliti tim pengamat sangat sibuk dalam menilai soal dan jawaban yang dibuat siswa pada saat kegiatan kuis.

62 DAFTAR RUJUKAN Arikunto,Suharsimi & Suharjono & Supardi. 2010, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Agama RI. 2001. Bahan Penataran ( Modul Metodologi Pendidikan Agama Islam) Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Departemen Agama RI. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika untuk Tingkat Madrasah Aliyah. Jakarta: Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan. De Porter, Bobbi. 2001. Quantum Teaching, Bandung: Kaifa. Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Kelas VII Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Sidoarjo: Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Hasibuan & Mujiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur, Mohammad. 1998. Teori Pembelajaran Kognitif. Surabaya: PPS IKIP Surabaya. Nur, Mohammad. 2003. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran sebagai Salah Satu Prasyarat Utama Pengimplementasian Kebijaka-kebijakan Inovatif Depdiknas dalam Merespon Tuntutan dan Tantangan Masa Depan. Makalah disajikan dalam Wisuda VIII Pascasarjana Teknologi Pembelajaran Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, 20 Desember 2003.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Cemerlang. Wardani, I.G.A.K. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Riyanto, Yatim. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Penerbit SIC. Yuwono, Trisno & Abdullah Pius. 1994. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Surabaya: Arkola.

63 Lampiran: I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Matematika VII / I 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )

Standar Kompetensi

Melakukan pengukuran untuk untuk pemecahan masalah. Mengenal sistem koordinat pada bidang datar Kompetensi dasar Melakukan pengukuran dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Materi Pokok Pengukuran Tujuan Siswa dapat menurunkan rumus luas berbagai bangun dari luas persegipanjang Menerapkan rumus luas berbagai bangun dalam pemecahan masalah Sumber / Alat / Bahan - Potongan kertas berbagai bangun datar dan Belajar bangun ruang - Kardus bekas kemasan makanan dalam berbagai bangun ruang. - Penggaris dan Meteran

Pertemuan I No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi Siswa 1. Kegiatan Awal - Menjawab berbagai pertanyaan tentang Klasikal berbagai macam bangun datar - Menemukan rumus bangun segitiga, jajargenjnag, melalui penyelidikan bangun persegipanjang Kegiatan Inti - Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok jawaban tentang luas bangun datar - Presentasi kelompok A, B, C, dan D hasil Kelompok diskusi kelompok melalui kegiatan kuis. Waktu

20 menit

2.

20 menit 35 menit

64 3. Kegiatan Akhir Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab hasil kuis Penilaian : - Penialian proses dilakukan menggunakan Klasikal instrumen pengamatan pembelajaran klasikal, kelompok, maupun Kuis ( lampiran 3a ) Individual - Penilaian hasil dilakukan setelah pertemuan II ( tes pada lampiran 3b 5 menit

4.

Pertemuan II No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi Siswa 1. Waktu

2.

Kegiatan Awal - Tanya jawab tentang rumus-rumus Klasikal 10 menit bangun datar. Kegiatan Inti - Presentasi kelompok E, F, dan G, hasil Kelompok 30 menit diskusi kelompok melalui kegiatan kuis. Individuadual 40 menit - Tes hasil belajar Siklus I Kegiatan Akhir Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil penilaian.

3.

4.

Penilaian : - Penialian proses dilakukan menggunakan instrumen pengamatan Klasikal pembelajaran klasikal, kelompok, maupun Kuis ( lampiran 3a ) - Penilaian hasil dilakukan setelah Individual pertemuan II ( tes pada lampiran 3b)

65 Pertemuan III No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi Siswa 1. Kegiatan Awal - Menjawab berbagai pertanyaan tentang Klasikal berbagai macam bangun datar - Menemukan cara menghitung gabungan bangun datar melalui tanya jawab dan demonstrasi Kegiatan Inti - Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok jawaban tentang luas gabungan bangun datar - Presentasi kelompok A, B, C, dan D hasil Kelompok diskusi kelompok melalui kegiatan kuis. Kegiatan Akhir Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab hasil kuis Waktu

20 menit

2.

20 menit

35 menit 5 menit

3.

4.

Penilaian : - Penialian proses dilakukan menggunakan Klasikal instrumen pengamatan pembelajaran klasikal, kelompok, maupun Kuis ( lampiran 3a ) Individual - Penilaian hasil dilakukan setelah pertemuan IV ( tes pada lampiran 3b)

Pertemuan IV No.

Langkah Pembelajaran

Metode / Organisasi Siswa Waktu

1.

Kegiatan Awal - Tanya jawab tentang cara mencari Klasikal luas gabungan bangun datar.

10 menit

66 2. Kegiatan Inti - Presentasi kelompok E, F, dan G, Kelompok hasil diskusi kelompok melalui kegiatan kuis. 3. Tes hasil belajar Siklus II

30 menit

IndiVIIdual 35 menit

Kegiatan Akhir Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil penilaian.

4.

Penilaian : - Penialian proses dilakukan Selama menggunakan instrumen pengamatan Klasikal proses pembelajaran klasikal, kelompok, pembelajaran maupun Kuis ( lampiran 3a ) - Penilaian hasil menggunakan tes hasil IndiVIIdual belajar ( tes pada lampiran 3b)

Pertemuan V No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi Siswa 1. Kegiatan Awal - Tanya jawab tentang bangun ruang Klasikal dan jaring-jaringnya. - Menemukan cara menghitung luas bangun ruang dengan menggunakan media gambar jaring-jaring bangun ruang. Kegiatan Inti - Diskusi kelompok membuat soal dan Kelompok jawaban tentang luas bangun ruang: kubus, balok, tabung, limas, dan prisma - Presentasi kelompok A, B, C, dan D Kelompok hasil diskusi kelompok melalui kegiatan kuis. Waktu

10 menit

2.

20 menit

35 menit

67 3. Kegiatan Akhir Guru menutup kegiatan dengan tanya jawab hasil kuis

5 menit

4.

Penilaian : - Penialian proses dilakukan Selama menggunakan instrumen pengamatan Klasikal proses pembelajaran klasikal, kelompok, pembelajaran maupun Kuis ( lampiran 3a ) - Penilaian hasil dilakukan setelah IndiVIIdual pertemuan VII ( tes pada lampiran 3b)

Pertemuan VII No. Langkah Pembelajaran Metode / Organisasi Siswa 1. Kegiatan Awal - Tanya jawab tentang cara mencari Klasikal luas bangun datar bangun ruang: kubus, balok, tabung, dan lain-lain. Kegiatan Inti - Presentasi kelompok E, F, dan G, Kelompok hasil diskusi kelompok melalui kegiatan kuis. 3. Tes hasil belajar Siklus III Waktu

10 menit

2.

30 menit

IndiVIIdual 35 menit

Kegiatan Akhir Guru mengadakan penilaian dan analisis hasil penilaian.

4.

Penilaian : - Penialian proses dilakukan Selama menggunakan instrumen pengamatan Klasikal proses pembelajaran klasikal, kelompok, pembelajaran maupun kuis ( lampiran 3a ) - Penilaian hasil menggunakan tes hasil IndiVIIdual belajar ( tes pada lampiran 3b)

68 Lampiran 2 Pembagian Kelompok Model Kooperatif STAD No. Nama Siswa Nilai UH I 75 75 75 72 70 65 62 62 60 60 60 60 60 60 60 60 60 57 57 52 50 50 49 40 30 22 Nama Kelompok Nama Anggota Kelompok Sarah Budi PERSEGI Isniah Rico NoVIIa Ardi PERSEGI PANJANG Bayu Brata Rofiah SEGITIGA Andre Riki Wulan Rani LINGKARAN Adin Putri Anam Rohmah TRAPESIUM Yulio Aprisal Titin Rangga BELAH KETUPAT Rizal Daniel Lia Yoga JAJAR GENJANG Hanif Nilai UH I 75 60 60 22 75 52 39 40 75 60 49 57 70 60 50 57 65 60 60 50 62 60 60 72 62 60 Kode

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

Sarah NoVIIa Rofiah Lia Rani Rohmah Rangga Yoga Hanif Rizal Andre Yulio Budi Adin Isniah Aprisal Daniel Anam Wulan Ardi Titin Putri Riki Brata Bayu Rico

A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4 F1 F2 F3 G1 G2 G3

69 Lampiran 3 Instrumen-instrumen Penelitian a. Instrumen Observasi Proses Pembelajaran 1). Intrumen Observasi Pembelajaran Klasikal No. Nama Kegiatan Jumlah Prosentase Keterangan Siswa yang Melakukan 1. 2. 3. 4. 5. Melihat Mendengar Mencatat Bertanya Menjawab Jumlah siswa 26 Prosentase= jumlah yang melakukan : jumlah yang hadir x 100

2). Instrumen Observasi Pembelajaran Kelompok Kelompok : ........................... No. Kegiatan Kelompok 1. 2. 3. 4. Kerjasama Berpendapat Semangat Kerja Hasil Kerja Jumlah Jumlah Anggota Prosentase Keterangan Jumlah yang aktif Jumlah anggota x 100

70

3). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus I Kelompok :....................... No Kode Nama Siswa 1. 2. 3. 4. Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 Nilai Keterangan 1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penanya: 1. Penampilan - Suara keras, mudah dipahami, skor 4. - Suara kurang keras, mudah dipahami skor 3. - Suara keras, sulit dipahami skor 2 - Suara kurang keras, sulit dipahami skor 1 - Mengungkapkan soal penerapan skor 3 - Mengungkapkan soal pemahaman skor 2 - Mengungkapkan soal ingatan skor 1 - Lengkap dan benar skor 3 - Kurang lengkap tetapi benar skor 2 - Kurang lengkap kurang benar skor 1 - Menentukan keputusan dengan benar skor 3 - Menentukan keputusan yang salah skor 2 - Tidak menentukan apapun skor 1 - Membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor 4 - Membuat soal dan jawaban, tidak menyampaikan skor 3 - Membuat soal saja, tidak menyampaikan skor 2 - Tidak membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor 1

2. Kualitas Soal

3. Kualitas jawaban

4. Menilai jawaban

5. Kerjasama

71 4). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus I Kelompok :....................... No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 Nilai

1. 2. 3. 4. Jumlah

Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penjawab: 1. Penampilan - Suara keras, mudah dipahami, skor 4. - Suara kurang keras, mudah dipahami skor 3. - Suara keras, sulit dipahami skor 2 - Suara kurang keras, sulit dipahami 1 - Lengkap dan benar skor 3. - Kurang lengkap tetapi benar skor 2. - Kurang lengkap kurang benar skor 1. - Menjawab soalnya sendiri dan soal temannya skor 3. - Menjawab soalnya sendiri skor 2. - Menjawab soal teman saja skor 1. - Memerlukan waktu 1 menit skor 3 - Memerlukan waktu 2 menit skor 2. - Memerlukan waktu 3 menit skor 1.

2. Kualitas jawaban

3. Kerjasama

4. Waktu

72 5). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus II dan III Kelompok :....................... No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 1. 2. 3. 4. Jumlah 2 3 4 5 1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama Nilai Keterangan

Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penanya: 1. Penampilan - Gambar jelas, mudah dipahami, skor 5. - Gambar kurang jelas, mudah dipahami skor 4. - Gambar jelas, sulit dipahami skor 3 - Gambar kurang jelas, sulit dipahami 2 - Mengungkapkan soal penerapan skor 5 - Mengungkapkan soal pemahaman skor 4 - Mengungkapkan soal ingatan skor 3 - Lengkap dan benar skor 5 - Kurang lengkap tetapi benar skor 4 - Kurang lengkap kurang benar skor 3 - Menentukan keputusan dengan benar skor 5 - Menentukan keputusan yang salah skor 3 - Tidak menentukan apapun skor 2 - Membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor 5 - Membuat soal dan jawaban, tidak menyampaikan skor 4 - Membuat soal saja, tidak menyampaikan skor 3 - Tidak membuat soal dan jawaban, menyampaikan soal skor 2

- 2. Kualitas Soal

3. Kualitas jawaban

4. Menilai jawaban

5. Kerjasama

73 6). Instrumen Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus II Kelompok :....................... No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 Nilai

1. 2. 3. 4. Jumlah

Keterangan Penilaian Kegiatan untuk Instrumen Kinerja Penjawab: 1. Penampilan - Gambar jelas, mudah dipahami, skor 5. - Gambar kurang jelas, mudah dipahami skor 4. - Gambar jelas, sulit dipahami skor 3 - Gambar kurang jelas, sulit dipahami 2 - Lengkap dan benar skor 5 - Kurang lengkap tetapi benar skor 4 - Kurang lengkap kurang benar skor 3 - Menjawab soalnya sendiri dan soal temannya skor 5 - Menjawab soalnya sendiri skor 4 - Menjawab soal teman saja skor 3 - Memerlukan waktu 2 menit skor 5 - Memerlukan waktu 3 menit skor 4 - Memerlukan waktu 4 menit skor 3

2. Kualitas jawaban

3. Kerjasama

4. Waktu

74 b. Instrumen Hasil Belajar 1). Tes Hasil Belajar Siklus I I. Isilah dengan jawaban yang benar ! 1. 5 cm Luas persegi di samping ..............cm2. 5 cm

2.

12 cm Luas persegipanjang di samping .............cm2

8 cm

15 cm 3. 6 cm Luas jajargenjang di samping ............cm2

4.
20 cm

Luas Lingkaran di samping ..............cm2

5.

1 15 cm 18 cm

Luas segitiga di samping ..................cm2

15 cm

75

6. 6 cm 4 cm Luas trapesium di samping adalah .......cm2

7. 5cm

7cm

Luas belah ketupat di samping .............cm2

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Sawah ayah berbentuk persegipanjang luasnya 2925 m2. Lebarnya 45 m. Hitunglah berapa m 2 panjang sawah ayah ? 2. Ibu memiliki kain berbentuk persegi. Luas kain tersebut 400 m2 . Ibu ingin memberi renda pada kain tersebut. Berapa m renda yang diperlukan ? 3. Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan jari-jari 21 m. Berapa m2 luas taman tersebut ?

76 2). Tes Hasil Belajar Siklus II Hitunglah luas gabungan bangun-bangun berikut ini !

1. 20 cm 9 cm

7cm 7cm

8m 2. 5m

16m

3. 8cm

12cm

5cm

77

4.
4m

15cm

7cm

5.

20cm

6.
6cm

4cm

7. 4cm 7cm 4cm 12cm

8.

14c mm

78

9. 5cm
7cm

13cm

10. 8 m 4cm 7cm

79 3). Tes Hasil Belajar Siklus III Hitunglah luas permukaan bangun bangun ruang berikut ini ! 1. 6cm Luas permukaan ....

2.

4cm (tinggi) Luas permukaan .... 3cm (lebar) 18cm (panjang)

3.

Diameter = 14 cm

Luas permukaan ....

tinggi 17 cm

4.

tinggi segitiga 20cm

Luas permukaan ....

5cm
5cm

5. Luas Permukaan Kubus ....

8cm

6.

Tinggi =18cm

Luas Permukaan Balok ....

6cm (L=P)

80

7.

Jari-jari = 10 cm Tinggi = 9 cm Luas Permukaan tabung ....

Kerjakan soal- soal berikut ini ! 8. Sebuah Kubus luas permukaannya 150 cm2 . Berapa cm panjang rusuknya ? 9. Sebuah tabung jari-jarinya 21cm, tingginya 30 cm, berapa cm2 luas permukaannya ? 10. Sebuah balok memiliki panjang 8cm, lebar 5cm, dan tingginya 10cm. Berapa cm2 luas permukaannya ?

81 Lampiran 4 : Hasil Observasi Penelitian a. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus I Kelompok A No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa A1 Sarah A2 Budi A3 Isniah A4 Rico Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 15 12 11 12 16 Nilai 17 17 17 15
66:68x100%= 97,05%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok B No Kode 1. 2. 3. 4. B1 B2 B3 B4 Nama Siswa NoVIIa Ardi Bayu Brata Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 14 Nilai 17 16 16 17
97,05%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

12 12 12 16 66:68x100%=

Kelompok C No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa C1 Rofiah C2 Andre C3 Riki C4 Wulan Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 15 12 12 12 16 Nilai 17 16 17 17
67:68x100%= 98,52%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

82 Kelompok D

No Kode 1. D1 2. D2 3. D3 4. D4 Jumlah

Nama Siswa Rani Adin Putri Anam

Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 2 2 1 1 4 3 2 1 1 4 2 2 1 1 4 3 2 1 1 4 10 8 4 4 16

Nilai 10 11 10 11
42:68x100%= 61,76%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok E No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa E1 Rohma E2 Yulio E3 Aprisal E4 Titin Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 3 1 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 3 2 1 0 4 12 7 4 0 16 Nilai 9 10 10 10
39:68x100% =57,53%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok F No Kode Nama Siswa 1. F1 Rangga 2. F2 Rijal 3. F3 Daniel Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 10 8 9 9 12 Nilai 16 17 15
48:51x100% =94,11%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3.Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

83 Kelompok G

No Kode

Nama Siswa 1. G1 Lia 2. G2 Yoga 3. G3 Hanif Jumlah/Prosentase

Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 9 8 8 9 12

Nilai 16 14 16
46:51x100% =90,19%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

b. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus I Kelompok I No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 4 16 1 3 2 3 9 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 Nilai/Prosen

1. 2. 3. 4.

B1 C1 D1 E1

NoVIIa Rofiah Rani Rohmah Jumlah

45 : 52x100%= 86,53% 45

Kelompok II No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 2 14 3 3 3 1 10 2 2 2 1 7 2 2 3 3 10 Nilai

1. 2. 3. 4.

F1 G1 A1 C1

Rangga Lia Sarah Andre Jumlah

41: 52 x 100% = 78,84%

41

84 Kelompok III No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 3 4 4 4 15 2 2 3 2 9 2 2 2 2 8 2 1 3 1 7 Nilai

1. 2. 3. 4.

G2 F2 E2 D2

Yoga Rijal Yulio Adin Jumlah

39 : 52 x100%= 75 %

39

Kelompok IV No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 2 4 2 12 3 1 1 1 6 3 1 1 1 6 3 2 2 1 8 Nilai

1. 2. 3. 4.

A1 B2 C1 F3

Sarah Ardi Rofiah Aprisal Jumlah

32 : 52 x 100% = 61,53%

32

Kelompok V No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 3 2 2 4 11 1 1 1 3 6 1 1 1 3 6 3 3 3 3 12 Nilai

1. 2. 3. 4.

F3 G3 A3 D3

Daniel Hanif Isniah Bayu Jumlah

35 : 52 x 100 % = 67,30%

35

Kelompok VII No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 3 4 4 11 2 3 3 8 1 1 1 3 3 3 3 9 Nilai

1. 2. 3.

C4 D3 E4

Wulan Putri Titin Jumlah

31 : 39 x 100% = 79,48 % 31

85 Kelompok VIII No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 3 4 4 11 1 3 3 7 1 1 1 3 3 3 3 9 Nilai

1. 2. 3.

A4 B4 D4

Rico Brata Anam Jumlah

30 : 39 x 100 % = 76,92 % 30

c. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus II Kelompok A No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa A1 Sarah A2 Budi A3 Isniah A4 Rico Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 16 12 12 12 16 Nilai 17 17 17 17
68:68x100%= 100%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok B No Kode 1. 2. 3. 4. B1 B2 B3 B4 Nama Siswa NoVIIa Ardi Bayu Brata Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 2 3 3 4 2 2 2 3 4 3 2 1 3 4 3 2 2 3 4 12 8 8 Nilai 16 13 13 14
82,35%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

12 16 56:68x100%=

Kelompok C No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa C1 Rofiah C2 Andre C3 Riki C4 Wulan Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 2 3 3 4 2 2 1 1 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 12 9 10 10 16 Nilai 16 10 14 17
57:68x100%= 83,82%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

86 Kelompok D No Kode 1. D1 2. D2 3. D3 4. D4 Jumlah Kelompok E No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa E1 Rohma E2 Yulio E3 Aprisal E4 Titin Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 16 12 11 11 16 Nilai 17 15 17 17
66:68x100%= 97,05%

Nama Siswa Rani Adin Putri Anam

Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 2 2 4 14 8 8 8 16

Nilai 14 13 14 13
54:68x100%= 79,41%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok F No Kode Nama Siswa 1. F1 Rangga 2. F2 Rijal 3. F3 Daniel Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 1 3 4 4 3 1 3 3 3 3 1 1 4 11 9 3 7 11 Nilai 15 14 12
41:51x100% =80,39%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3.Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok G No Kode Nama Siswa 1. G1 Lia 2. G2 Yoga 3. G3 Hanif Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 12 9 9 9 12 Nilai 17 17 17
51:51x100% =100%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

87 d. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus II Kelompok I No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 3 4 4 15 3 1 1 3 8 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 Nilai/Prosen

1. 2. 3. 4.

B1 C1 D1 E1

NoVIIa Rofiah Rani Rohmah Jumlah

39 : 52x100%= 75% 39

Kelompok II No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 2 2 4 12 1 1 1 2 5 2 1 2 2 7 3 3 3 3 12 Nilai

1. 2. 3. 4.

F1 G1 A1 C1

Rangga Lia Sarah Andre Jumlah

36 : 52 x 100% = 69,23 %

36

Kelompok III No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 3 3 4 4 14 3 1 3 1 8 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 Nilai

1. 2. 3. 4.

G2 F2 E2 D2

Yoga Rijal Yulio Adin Jumlah

38 : 52 x100%= 73,07 %

38

88 Kelompok IV No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 4 16 1 3 3 3 10 3 3 3 3 12 1 2 3 3 9 Nilai

1. 2. 3. 4.

A1 B2 C1 F3

Sarah Ardi Rofiah Aprisal Jumlah

47 : 52 x 100% = 90,38%

47

Kelompok V No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 3 4 4 4 15 1 3 3 3 10 3 3 3 3 12 1 2 3 3 9 Nilai

1. 2. 3. 4.

F3 G3 A3 D3

Daniel Hanif Isniah Bayu Jumlah

46 : 52 x 100 % = 88,46%

46

Kelompok VII No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 3 3 2 8 Nilai

1. 2. 3.

C4 D3 E4

Wulan Putri Titin Jumlah

38 : 39 x 100% = 97,43 % 38

Kelompok VIII No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 12 3 3 1 7 3 3 3 9 3 3 1 7 Nilai

1. 2. 3.

A4 B4 D4

Rico Brata Anam Jumlah

35 : 39 x 100 % = 89,74% 35

89 e. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penanya Siklus III Kelompok A No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa A1 Sarah A2 Budi A3 Isniah A4 Rico Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 15 12 11 12 16 Nilai 16 17 16 17
66:68x100%= 97,05%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok B No Kode 1. 2. 3. 4. B1 B2 B3 B4 Nama Siswa NoVIIa Ardi Bayu Brata Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 16 Nilai 17 17 17 16
98,52%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

12 12 11 16 67:68x100%=

Kelompok C No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa C1 Rofiah C2 Andre C3 Riki C4 Wulan Jumlah Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 16 12 12 12 16 Nilai 17 17 17 17
68:68x100%= 100%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok D No Kode 1. D1 2. D2 3. D3 4. D4 Jumlah Nama Siswa Rani Adin Putri Anam Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 2 2 2 4 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 2 2 4 14 8 8 8 16 Nilai 14 13 14 13
54:68x100%= 79,41%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

90 Kelompok E No Kode 1. 2. 3. 4. Nama Siswa E1 Rohma E2 Yulio E3 Aprisal E4 Titin Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 16 12 11 11 16 Nilai 17 15 17 17
66:68x100%= 97,05%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Kelompok F No Kode Nama Siswa 1. F1 Rangga 2. F2 Rijal 3. F3 Daniel Jumlah/Prosentase Kelompok G No Kode Nama Siswa 1. G1 Lia 2. G2 Yoga 3. G3 Hanif Jumlah/Prosentase Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 12 9 9 9 12 Nilai 17 17 17
51:51x100% =100%

Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 5 4 3 1 3 4 4 3 1 3 3 3 3 1 1 4 11 9 3 7 11

Nilai 15 14 12
41:51x100% =80,39%

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3.Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

Keterangan
1. Penampilan 2. Kualitas soal 3. Kualitas Jawaban 4. Menilai jawaban 5. Kerjasama

f. Hasil Observasi Kinerja Kelompok Penjawab Siklus III Kelompok I No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 Nilai/Prosen

1. 2. 3. 4.

B1 C1 D1 E1

NoVIIa Rofiah Rani Rohmah Jumlah

52 : 52x100%= 100% 52

91 Kelompok II No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 2 3 3 3 11 3 3 3 3 12 Nilai

1. 2. 3. 4.

F1 G1 A1 C1

Rangga Lia Sarah Andre Jumlah

51 : 52 x 100% = 98,07 %

51

Kelompok III No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 Nilai

1. 2. 3. 4.

G2 F2 E2 D2

Yoga Rijal Yulio Adin Jumlah

52 : 52 x100%= 100 %

52

Kelompok IV No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 2 4 4 14 3 1 3 1 8 3 1 3 2 9 3 1 3 1 8 Nilai

1. 2. 3. 4.

A1 B2 C1 F3

Sarah Ardi Rofiah Aprisal Jumlah

39 : 52 x 100% = 75%

39

92 Kelompok V No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 1 3 3 3 10 2 3 3 3 11 Nilai

1. 2. 3. 4.

F3 G3 A3 D3

Daniel Hanif Isniah Bayu Jumlah

49 : 52 x 100 % = 94,23%

49

Kelompok VII No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 12 1 3 3 7 3 3 3 9 1 3 3 7 Nilai

1. 2. 3.

C4 D3 E4

Wulan Putri Titin Jumlah

35 : 39 x 100% = 89,74 % 35

Kelompok VIII No Kode Nama Siswa Kegiatan yang dinilai 1 2 3 4 4 4 4 12 1 3 3 7 3 3 3 9 1 3 3 7 Nilai

1. 2. 3.

A4 B4 D4

Rico Brata Anam Jumlah

35 : 39 x 100 % = 89,74% 35

93 Lampiran 5 : Foto-foto Proses Pembelajaran

Pembelajaran Klasikal Siklus I

Pembelajaran Klasikal Menemukan Luas Bangun Siklus I

94

Foto-foto Proses Pembelajaran

Menemukan Luas Segitiga Melalui Luas Persegipanjang

Belajar Kelompok Siklus I

95

Foto-foto Proses Pembelajaran

Kelompok Penanya pada Kegiatan Kuis

Kelompok Penjawab pada Kegiatan Kuis

96

Foto-foto Proses Pembelajaran

Kinerja Kelompok Penjawab pada Kegiatan Kuis

Belajar Kelompok Membuat Soal & Jawaban Siklus II

97

Foto-foto Proses Pembelajaran

Guru Memberi Bimbingan Kelompok

Kelompok Penanya Membuat Soal pada Siklus II

98 Foto-foto Proses Pembelajaran

Kegiatan Bertanya ketika Belajar Klasikal Siklus II

Kelompok Penanya Membuat Soal pada Siklus III

99 Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup Peneliti

14. Karya Tulis Ilmiah yang pernah ditulis: Dibuat Oleh Kelompok/ Perorangan

No.

Judul

Tanggal Pembuatan

Keterangan

1.

Memberitahukan Tujuan 29-3-2004 Pembelajaran Khusus dan Tapel: Tugas Merangkum untuk 2003/2004 Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas VIIIA SMPN 1 Udanawwu Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo

Perorangan

Belum pernah dilombakan

2.

Pembelajaran dengan Peta 28-2-2005 Konsep untuk Tapel: Meningkatkan Prestasi 2004/2005 dan Motivasi Pelajar Konsep Darah di Kelas VII SDN Sadang Taman Sidoarjo

Perorangan

Juara II Tingkat Kabupaten Tahun 2005

3.

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar tentang 30-12-2005 Perjuangan Tapel: Mempertahankan 2005/2010 Kemerdekaan Melalui VCD-PS, Rangkuman, dan Bertanya Menjawab pada Siswa Kelas VII A SDN Sadang Taman Sidoarjo.

Perorangan

Juara I Tingkat Kabupaten Tahun 2010

100

Anda mungkin juga menyukai