Anda di halaman 1dari 32

Motor Induksi 1 phase

Muhammad Anda Falahuddin

Motor AC satu fasa


Komponen motor AC satu fasa 1. Stator : terdiri dari dua belitan yaitu start winding dan run winding a. Start winding:
penampang kawatnya halus dan jumlah lilitannya lebih banyak dibanding run winding resistansinya lebih besar( RSW > RRW ) induktansinya lebih rendah ( ISW < IRW ) Fungsi : untuk menambah momen putar dan mengurangi arus starting

b.

Run winding : memikul arus kerja (Full Load Amperage), maka penampang kawatnya lebih besar dari start winding Fungsi agar motor dapat berputar pada kecepatan tertentu sesuai dengan spesifikasinya

2.

Terminal identifikasi Terminal identifikasi pada motor satu fasa sudah standart, hal ini diperlukan untuk memudahkan dalam menentukan ujung keluaran dari starting winding dan run winding Membantu dalam penyelesaian trouble shooting

lanjutan
3. Rotor dan end plates Rotor umumnya terbuat dari aluminium yang digunakan untuk menempatkan batang-batang tembaga dan dilengkapi kipas (fan blades) yang berfungsi sebagai pendingin dari motor Umumnya type squirrel cage rotor Ujung dari rotor dilengkapi dengan shaft yang berfungsi untuk beban dan bearing 4. Sentrifugal switch untuk start winding Berfungsi memutuskan start winding dari rangkaian segera setelah motor di start, jika tidak memutuskan maka akan terjadi overheat Bekerja secara mekanik, switch akan membuka pada saat kecepatan motor berkisar antara 90 95 % kecepatan penuhnya.
5. Thermal overload protector Terpasang permanen sebagai peralatan pengaman beban lebih Thermal overload terdiri atas sebuah heater dan contact/saklar

Mengubah kecepatan dan tegangan operasi


Motor AC satu fasa dapat bekerja pada tegangan 115 V atau 230 Volt sesuai dengan metode hubungan belitannya Kecepatan motor dapat dinaikkan dengan cara mengurangi jumlah kutub Umumnya motor akan berkurang dayanya sebesar 50 % jika bekerja dalam kecepatan tinggi.

Mengubah torsi Motor


Torsi motor dapat di tambah dengan cara memasang capasitor pada belitan start atau belitan run dari motor. Jika motor satu fasa digunakan tanpa capasitor, maka motor tersebut biasa disebut sebagai split phase motor Jika capasitor dipasang seri dengan start winding dan saklar sentrifugal maka motor tersebut dinamakan capasitor start, induction run (CSIR) Jika motor memiliki capasitor start dan capasitor run yang terpasang permanen, maka motor tersebut dinamakan (CSCR) Jika hanya memiliki run capasitor yang terhubung permanen pada start dan run winding maka dinamakan permanen split capasitor (PSC) motor

Motor split phase


Motor satu fasa yang bekerja berdasarkan induksi Torsi starting nya terendah diantara semua type motor satu fasa (Low Starting Torque) Kecepatan motor tergantung terhadap jumlah kutub dan frekuensi kerja (Ns = 120f/p ) Banyak digunakan untuk small drill, small beltdriven conveyor, air condition, shop grinder

Rangkaian pengganti dan fasor diagram

Capacitor start induction run


Merupakan motor split fasa yang dipasang capasitor pada belitan starting Torsi startingnya lebih besar dibanding motor split fasa Aplikasi pada beban yang memerlukan daya besar pada saat start up, seperti air compressor, conveyor besar, pompa air, compressor hermetic untuk system AC. Aplikasi pada compressor biasanya menggunakan current relay sebagai alat bantu starting

Capacitor start capacitor run motor


Karakteristik torsinya sangat baik pada saat bekerja dalam kecepatan penuh Sesudah motor bekerja dalam kecepatan mendekati kecepatan penuhnya capacitor starting akan diputus dari rangkaian Aplikasi pada compressor hermetic untuk sistem air condition Diperlukan potential relay sebagai alat bantu starting yang terhubung seri dengan start capacitor

CSCR

Permanent split capacitor motor


Hanya ada capacitor run yang terhubung antara run winding dan starting winding Tidak memerlukan saklar pemisah ataupun relay untuk memutuskan start winding saat motor telah bekerja. Aplikasi pada small hermetic compressor, blade fan loads dan beban-beban yang memerlukan kecepatan konstan.

Current Relay
Alat bantu starting untuk motor dengan torsi rendah, dengan kapasitas maksimum 1 hp Jumlah lilitan nya sedikit, tapi diameternya besar sehingga resistansinya kecil Lilitan rele dihubung seri dengan lilitan utama motor Kontak bantunya NO

Potential relay
Pemakaian pada motor dengan torsi kecil s/d besar dengan kapasitas maks 5 hp Jumlah lilitannya banyak, tapi diameternya kecil sehingga resistansinya besar Lilitan relay dihubung paralel dengan lilitan starting motor Kontak bantunya NC

Start Capacitor Tegangan kerja harus labih besar minimal 10 % dari tegangan sumber ( > 250 V Bekerja hanya sesaat, 3 5 sec Berfungsi untuk starting Perhatikan temperatur kerjanya Harga kapasitansi bergantung kebutuhan Run capacitor Tegangan kerja harus lebih besar min 100 % dari tegangan sumber ( > 450 V untuk tegangan supplai 220 V ) Bekerja terus menerus Berfungsi untuk memperbaiki faktor kerja Perhatikan temperatur kerja Besarnya kapasitansi tergantung kebutuhan

Menentukan kapasitas Capacitor Start dan Capacitor Run


Ditentukan berdasarkan pendekatan empiris Pertama kita hitung besarnya kapasitas capacitor starting, berdasarkan hukum Faust dengan anggapan momen awal gerak = momen putar yang diijinkan CS = ( P (kw) . 3 . 106 ) / ( V2. Cos ) [F] Untuk CR = 0.33 CS [F]

Rele Pengaman Arus Lebih


(Thermal Overload Relay) 1. Rele pengaman arus lebih merupakan pengaman motor akibat adanya arus lebih/ beban lebih. Arus start yang terlalu besar Beban mekanik motor terlalu besar Motor berhenti secara mendadak Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa Terjadinya hubung singkat

RelePengamanArusLebih (Thermal Overload Relay)

Anda mungkin juga menyukai