Anda di halaman 1dari 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Media Tanaman Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.

Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol ka a. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan ara memanaskannya dengan autoklaf (Suryo!inoto, "##"). Sebelum membuat media, terlebih dahulu dilakukan pembuatan larutan stok. $arutan stok dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pengambilan bahan-bahan kimia khususnya yang dibutuhkan dalam jumlah ke il, tak perlu sering menimbang karena hal ini kurang praktis. $arutan stok disimpan di dalam lemari pendingin agar tidak mudah rusak dan men egah terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab kontaminasi. %embuatan larutan stok harus dilakukan dengan ermat, sebab larutan stok yang terlalu pekat akan mengalami pengendapan di lemari es, dan larutan stok yang terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi (&nonim', '("'). )alam kultur jaringan, unsur-unsur diberikan tidak dalam bentuk unsur murni, tetapi berupa senya!a berbentuk garam. Sebelum di ampurkan kedalam media tumbuh, garam-garam mineral itu haruslah lebih dahulul dilarutkan dalam konsentrasi tertentu, sehingga dalam media tumbuh nantinya jumlah tiap gram benar sesuai dengan ketentuan sebagai pelarut dipakai akuades (*u!ono, '((+). ,ntuk memenuhi faktor pertumbuhan tanaman, media kultur jaringan yang baik mengandung (&nonim", '("") -

". .ara anorganik &da "' hara mineral yang penting untuk pertumbuhan tanaman dan beberapa hara yang dilaporkan mempengaruhi pertumbuhan in vitro. ,ntuk pertumbuhan normal dalam kultur jaringan, unsur / unsur penting ini harus dimasukkan dalam media kultur. '. .ara organik 0anaman yang tumbuh dalam kondisi normal bersifat autotrof dan dapat mensintesa semua kebutuhan bahan organiknya.Meskipun tanaman in vitro dapat mensintesa senya!a ini, diperkirakan mereka tidak menghasilkan vitamin dalam jumlah yang ukup untuk pertumbuhan yang sehat dan satu atau lebih vitamin mesti ditambahkan ke media.0hiamin merupakan vitamin

yang penting, selain itu asam nikotin, piridoksin dan inositol biasanya ditambahkan. Selain bahan organik tersebut, bahan kompleks seringkali ditambahkan, termasuk ekstrak ragi, asein hydrolysate, air kelapa, jus jeruk, jaringan pisang, dan lain / lain. %enambahan bahan kompleks ini menghasilkan media yang tak terdefinisi.)engan penelitian yang ukup, semestinya bahan kompleks ini dapat diganti dengan 1at tertentu, mungkin tambahan suatu vitamin atau asam amino. 2. Sumber karbon 0anaman dalam kultur jaringan tumbuh se ara heterotrof dan karena mereka tidak ukup mensintesa kebutuhan karbonnya, maka sukrosa harus ditambahkan ke dalam media. Sumber karbon ini menyediakan energi bagi pertumbuhan tanaman dan juga sebagai bahan pembangun untuk memproduksi molekul yang lebih besar yang diperlukan untuk tumbuh. 3iasanya sukrosa pada konsentrasi " / 45 digunakan sebagai sumber karbon tapi sumber karbon lain seperti glukosa, maltosa, galaktosa dan laktosa juga digunakan. Ketika sukrosa diautoklaf, terjadi hidrolisis untuk menghasilkan glukosa dan fruktosa yang dapat digunakan lebih efisien oleh tanaman dalamkultur. 6. &gar ,mumnya jaringan dikulturkan pada media padat yang dibuat seperti gel dengan menggunakan agar atau pengganti agar sperti 7elrite atau %hytagel.Konsentrasi agar yang digunakan berkisar antara (.8 / ".(5. %ada konsentrasi tinggi agar menjadi sangat keras, sedikit sekali air yang tersedia, sehingga difusi hara ke tanaman sangat buruk. &gar dengan kualitas tinggi seperti )if o 3i0ek mahal harganya tapi lebih murni, tidak mengandung bahan lain yang mungkin mengganggu pertumbuhan. 4. p. Media biasanya diatur pada kisaran 4.9 / 4.+ tapi tanaman yang berbeda mungkin memerlukan p. yang berbeda untuk pertumbuhan optimum.:ika p. lebih tinggi dari 9.(, media mungkin menjadi terlalu keras dan jika p. kurang dari 4.', agar tidak dapat memadat. 9. Zat %engatur 0umbuh %ada media umumnya ditambahkan 1at pengatur tumbuh.Zat pengatur tumbuh. 8. &ir )istilata biasanya digunakan dalam kultur jaringan, dan banyak lab menggunakan a;uabides (air destilata ganda). 3eberapa lab, dengan alasan ekonomi, menggunakan air hujan, tapi ini menyebabkan sulit mengontrol kandungan bahan organik dan non-organik pada media. +. %emilihan Media :ika tidak ada informasi a!al, biasanya mulai dengan media MS (Murashige dan Skoog "#9'). Media ini mengandung konsentrasi garam dan nitrat yang lebih tinggi dibandingkan media lain, dan telah sukses digunakan pada berbagai tanaman dikotil. ,ntuk inisiasi kalus, '.6) ditambahkan ke media dengan konsentrasi " / 4 mg$-".,ntuk multiplikasi tunas, sitokinin seperti 3&% ditambahkan dan juga diberi auksin, seperti <&& pada konsentrasi yang rendah.,ntuk inisiasi akar, =3& pada konsentrasi " / ' mg$-" ditambahkan.

2.2. Jenis-Jenis Media Menurut Suryowinoto (1991), adapun jenis-jenis media kultur jaringan adalah sebagai berikut : a) Media Knop Dapat juga digunakan untuk menumbuhkan kalus wortel. ultur kalus, biasanya ditumbuhkan pada media dengan kosentrasi garam-garam yang rendah seperti dalam kultur akar dengan penambahan suplemen seperti glu!osa, gelatine, thiamine, !ysteine-"#l dan $%%. b) Media White Dikembangkan oleh "ildebrant untuk keperluan kultur jaringan tumor bunga matahari, ditemukan bahwa unsur makro yang dibutuhkan kultur tersebut, lebih tinggi dari pada yang dibutuhkan oleh kultur tembakau. &nsur ', #a, "g dan S pada media untuk tumor bunga matahari ini, sama dengan media untuk jaringan normal yang dikembangkan kemudian. onsentrasi ()*- dan + yang digunakan "ildebrant ini lebih tinggi dari media white, tetapi masih lebih rendah dari pada media-media lain yang umum digunakan sekarang. c) Media Knudson dan media Vacin and Went ,edia ini dikembangkan khusus untuk kultur anggrek. -anaman yang ditanam di kebun dapat tumbuh dengan baik dengan pemupukan yang hanya mengandung ( dari (itrat. nudson pada tahun 19.., menemukan penambahan /.0 m, ("1+ disamping 2.3 m, ()*-, sangat baik untuk perken!ambahan dan pertumbuhan biji anggrek. 4enambahan ("1+ ternyata dibutuhkan untuk perkembangan proto!orm. ,edia (its!h 5 (its!h, menggunakan ()*- dan + dengan kadar yang !ukup tinggi untuk mengkulturkan jaringan tanaman arti!hoke 6erussalem. 4enambahan ammonium khlorida sebanyak 7.1 m,, menghasilkan pertumbuhan jaringan yang menurun. 4ertumbuhan sel dari jaringan suatu organ dibandingkan dengan jaringan tumor tanaman 8en!a rosea (#atharanthus roseus), menunjukkan bahwa penambahan ammonium ke dalam media 9hite yang sudah dimodi:ikasi, mempunyai pertumbuhan yang lebih baik. onsentrasi ()*-, ("1-, + dan ".4)1- yang diperoleh, hampir sama dengan yang dikembangkan oleh ,iller. d) Media Murashige & Skoog (media MS) ,erupakan perbaikan komposisi media Skoog, terutama kebutuhan garam anorganik yang mendukung pertumbuhan optimum pada kultur jaringan tembakau. ,edia ,S mengandung 17 m, ( dalam bentuk ()* dan .9 m, ( dalam bentuk ("1+. andungan ( ini, lima kali lebih tinggi dari ( total yang terdapat pada media ,iller, 13 kali lebih tinggi dari media tembakau "ildebrant, dan 19 kali lebih tinggi dari media 9hite. alium juga ditingkatkan sampai .7 m,, sedangkan 4, 1..3 m,. &nsur makro lainnya

konsentrasinya dinaikkan sedikit. 4ertama kali unsur-unsur makro dalam media ,S dibuat untuk kultur kalus tembakau, tetapi komposisi ,S ini sudah umum digunakan untuk kultur jaringan jenis tanaman lain. ,edia ,S paling banyak digunakan untuk berbagai tujuan kultur pada tahun-tahun sesudah penemuan media ,S, sehingga dikembangkan mediamedia lain berdasarkan media ,S tersebut, antara lain media : 1. ;in 5 Staba, menggunakan media dengan setengah dari komposisi unsur makro ,S, dan memodi:ikasi : 9 m, ammonium nitrat yang seharusnya 17m,, sedangkan ". 4)1 yang dikurangi menjadi 7.3 ,m, tidak 7.0.3 m,. ;arutan senyawa makro dari media ;in 5 Staba, kemudian digunakan oleh "alperin untuk penelitian embryogenesis kultur jaringan wortel dan juga digunakan oleh <ourgin 5 (its!h (190/ dalam =unawan 1922) serta (its!h 5 (its!h (1909 dalam =unawan 1922) dalam penelitian kultur anther. .. ,odi:ikasi media ,S yang lain dibuat oleh Dur>an et al$ (19/* dalam =unawan 1922) untuk kultur suspensi sel white spru!e dengan !ara mengurangi konsentrasi + dan ()*-, dan menambah konsentrasi #a.+ nya. *. #hatur?edi et al (19/2) mengubah media ,S dengan menurunkan konsentrasi ()*-, +, #a.+, ,g.+ dan S)1-. untuk keperluan kultur pu!uk <ougain?illea glabra. Senyawa-senyawa di dalam media ,S dapat terjadi pengendapan persenyawaan, ini terlihat jelas pada media !air. ebanyakan dari persenyawaan yang mengendap adalah :os:at dan besi, kemudian dalam jumlah yang lebih sedikit adalah #a, , (, @n dan ,n. Senyawa paling sedikit adalah senyawa yang mengandung unsur #, ,g, ", Si, ,o, S, #a dan #o. Setelah tujuh hari dibiarkan, maka kira-kira 37A dari 'e dan 1*A dari 4)1+, mengendap (Dalton et al, 192*). 4engendapan unsur-unsur tersebut mungkin tidak penting, karena unsur-unsur tersebut masih tersedia bagi jaringan tanaman dan pengaruh pengendapannya belum diketahui. &ntuk mengatasi pengendapan 'e, Dalton dan grupnya menganjurkan supaya konsentrasi 'e dikurangi sampai 1B* dengan CD-% yang tetap. e) Media Gamborg ! (media !) 4ertama kali dikembangkan untuk kultur kalus kedelai dengan konsentrasi nitrat dan amonium lebih rendah dibandingkan media ,S. &ntuk selanjutnya media <3 dikembangkan untuk kultur kalus dan suspensi, serta sangat baik sebagai media dasar untuk meregenerasi seluruh bagian tanaman.. 4ada masa ini media <3 juga digunakan untuk kultur-kultur lain. ,edia ini dikembangkan dari komposisi 4D;-1, media ini menggunakan konsentrasi ("1+ yang rendah, karena konsentrasi yang lebih tinggi dari . m, menghambat pertumbuhan sel kedelai. 'os:at yang diberikan setelah 1 m,, #a.+ antara 11 m,, sedangkan ,g.+ antara 7.3-* m, (=amborg et al, 1902). ") Media Schenk & #i$debrant (media S#) ,erupakan media yang juga !ukup terkenal, untuk kultur kalus tanaman monokotil dan dikotil. onsentrasi ion-ion dalam komposisi media S" sangat mirip dengan komposisi pada media =amborg dengan perbedaan ke!il yaitu le?el #a.+, ,g.+, dan 4)1-* yang

lebih tinggi. S!henk 5 "ildebrant mempelajari pertumbuhan jaringan dari */ jenis tanaman dalam media S" dan mendapatkan bahwa: *. A dari spesies yang di!obakan, tumbuh dengan sangat baik, 19A baik, *7A sedang, 11A kurang baik, dan 3A buruk pertumbuhannya. -etapi karena >at tumbuh yang diberikan pada tiap jenis tanaman tersebut berbeda. ,edia S" ini !ukup luas penggunaannya, terutama untuk tanaman legume. g) Media W%M (Wood& %$ant Medium) Eang dikembangkan oleh ;ioyd 5 ,! #oen pada tahun 1921, merupakan media dengan konsentrasi ion yang lebih rendah dari media ,S. ,edia diperuntukkan khusus tanaman berkayu, dan dikembangkan oleh ahli lain, tetapi sul:at yang digunakan lebih tinggi dari sul:at pada media 94,. Saat ini 94, banyak digunakan untuk perbanyakan tanaman hias berperawakan perdu dan pohon-pohon. h) Media '( ,edia (0 mempunyai !iri perbandingan (" dan () yang jauh perbandinganya. %monium yang diberikan dalam bentuk ((")S) hanya sebanyak *0* mgBl, sedangkan () .2*7 mgBl

DAFTAR PUSTAKA &mni, S. '((#.PetunjukPraktikumMikrobiologi.>http-??!!!.mikrobiologi.a . om )iakses pada hari Sabtu, "8 Maret '("2 pukul "6.(( @=0& &nonim". '("'. http-??blog.ub.a .id?fitafitriya?'("'?""?(9?laporan-bioteknologi-pembuatan-media-kulturjaringan? )iakses pada hari Sabtu, "8 Maret '("2 pukul "6.(( @=0& &nonim'. '("'. http-??khaeriyah-indahnyaberbagi.blogspot. om?'("'?(9?laporan-pembuatan-mediakultur-jaringan.html. )iakses pada hari Sabtu tangga "8 Maret '("2 pukul "6.(( @=0& 3agus, '("(. &gar-agar. http-??!!!.brainon.foot.id.org. )iakses pada hari Sabtu tanggal"8 Maret '("2 pukul "6.(( @=0& Suryo!inoto, M. "##". Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Aakultas 3iologi. *ogyakarta- ,niversitas 7adjah Mada.

Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ , serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik, sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali (Sany, '((8). Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol ka a. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan ara memanaskannya dengan autoklaf (&nonim, '((+). Media kultur jaringan dibedakan menjadi media dasar basal?basi medium dan media tambahan. Komposisi media dasar mengandung hara essensial baik makro maupun mikro, sumber energy dan vitamin yang jumlah dan ma amnya tergantung dari penemunya. Komposisi media perlakuan merupakan komposisi media tambahan yang dapat berupa vitamin, senya!a organik komplek atau 1at pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh khususnya auksin dan sitokinin adalah suatu 1at organik utama yang mengendalikan proses morfogenesis didalam teknik kultur jaringan. Kepekaan jaringan terhadap 1at yang ditambahkan pada media perlakuan khususnya 1at pengatur tumbuh ditentukan oleh konsentrasi 1at pengatur tumbuh yang sudah ada didalam jaringan tersebut (Starling et. al., "#+9). Sebelum membuat media, terlebih dahulu dilakukan pembuatan larutan stok. $arutan stok dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pengambilan bahan-Bbahan kimia khususnya yang dibutuhkan dalam jumlah ke il, tak perlu sering menimbang karena hal ini kurang praktis. $arutan stok disimpan di dalam lemari pendingin agar tidak mudah rusak dan men egah terdegradasinya bahan-bahan kimia oleh mikroba penyebab kontaminasi. %embuatan larutan stok harus dilakukan dengan ennat, sebab larutan stok yang terlalu pekat akan mengalami pengendapan di lemari es, dan larutan stok yang terkontaminasi tidak boleh digunakan lagi (.endaryono dan @ijayani, '(('). .ormon adalah bahan organik yang disintesa pada jaringan tanaman. .ormon diperlukan dalam konsentrasi yang rendah untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. 3anyak molekul sintetis organik yang telah dikenal memiliki aktivitas serupa hormon. Senya!a sintetis dan hormon yang se ara alami ada, dikenal dengan sebutan 1at pengatur tumbuh (.eddy, "##"). Zat pengatur tumbuh (Z%0) yang digunakan pada media disimpan dalam gelap pada refrigerator sebagai larutan stok. Sedikit volume (misalnya 4( m$) larutan stok mengandung " mg m$-" Z%0 dapat disimpan untuk beberapa lama. Kestabilan 1pt bervariasi- kinetin dan =&& tidak stabil pada kondisi ahaya, sehingga biasanya disimpan pada botol ber!arna gelap. :uga, =&& kehilangan aktivitasnya pada larutan a;ueous sehingga larutan stok =&& sebaiknya tidak disimpan dalam jangka !aktu yang lama (7una!an ,'((").

".

S,3K,$0,C

Subkultur merupakan salah satu tahap dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Pada dasarnya subkultur kita memotong, membelah dan menanam kembali eksplan yang telah tumbuh sehingga jumlah tanaman akan bertambah banyak. Pada dasarnya subkultur merupakan tahap kegiatan yang relatif mudah dibandingkan dengan kegiatan lain dalam kultur jaringan. Subkultur dilakukan karena beberapa alasan berikut: ". '. 2. 6. 0anaman sudah memenuhi atau sudah setinggi botol 0anaman sudah berada lama didalam botol sehingga pertumbuhannya berkurang 0anaman mulai kekurangan hara Media dalam botol sudah mongering

Kegiatan subkultur dilakukan sesuai dengan jenis tanaman yang dikulturkan. Setiap tanaman memiliki karakteristik dan kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Sehingga cara dan waktu subkultur juga berbeda-beda. Tanaman yang harus segera atau relatif cepat disubkultur adalah jenis pisang-pisangan, alokasia, dan caladium. Tanaman yang relatif lama adalah aglaonema. Pelatihan, !""#$ %ntuk tanaman yang diperbanyak dengan multifikasi tunas, maka subkultur dapat dilakukan dengan memisahkan anakan tanaman dari koloninya atau melakukan penjarangan. &ontoh tanamannya adalah anggrek, pisang, dan tanaman lain yang satu tipe pertumbuhan. %ntuk tanaman yang tipe pertumbuhannya dengan pemanjangan batang maka subkultur bisa dilakukan dengan memotong tanaman perruas tanaman yang ada. 'amun jika ada planlet yang masih terlalu kecil dan beresiko tinggi untuk dipotong, maka subkulturnya cukup dilakukan dengan dipisahkan dari induknya dan ditanam kembali secara terpisah. &ontoh tanamannya adalah jati, krisan, dan tanaman lain yang memiliki karakteristik pertumbuhan yang sama. kita dapat menghitung kecepatan produksi tanaman dengan mengetahui kecepatan tanaman melakukan multifikasi hingga siap disubkultur. (udiarta, )tat. !""*$. Dasar Dasar Kultur Jaringan. &ianjur: Pusat Pengembangan dan Penataran +uru Pertanian

Sterilisasi merupakan kun i keberhasilan dan kesuksesan dalam pengembangan mikrobiologi. ,ntuk mendapatkan semua yang sesuai maka alat / alat yang digunakan haruslah disterilkan terlebih dahulu. 3ila alat yang dipakai tidak steril maka akan terjadi kontaminasi yang merusak hubungan kelangsungan kerja di laboratorium tersebut ($ay, "##6).

&uto laf merupakan alat yang mensterilkan berma am / ma am alat dan bahan yang digunakan dalam lingkup mikrobiologi yakni menggunakan uap air yang bertekanan panas (7abriel, "#++). $aminar &ir Alom Dabinet ($&AD) terlebih dahulu bagian dalam alat ini disemprot dengan alkohol 8( 5. Setelah sterilisasi dengan alkohol, tutup pintu $aminar &ir Alo! Dabinet ($&AD) dan nyalakan lampu ultraviolet (,E) selama F sampai " jam. Setelah sterilisasi dengan lampu ultraviolet (,E) pekerjaan dapat segera dimulai (Zulkarnain, '((#). %enggunaan formalin dalam $aminar &ir Alo! tidak dibenarkan sama sekali, karena uap formalin dapat tembus ke arah dada si penabur sehingga berbahaya bagi kesehatan. &lat / alat yang digunakan dalam kultur jaringan setelah di u i dan dikeringkan kemudian dibungkus dengan kertas payung dan disterilisasi di dalam autoklaf dengan suhu "'"GD dengan tekanan "8,4 psi selama '( / 2( menit. 3otol / botol eksplan yang sudah berisi medium setelah ditutup dengan aluminium foil, kemudian disterilisasi. Sterilisasi medium lebih sedikit !aktunya dibandingkan dengan sterilisasi alat / alat yakni "4 menit tetapi tekanan dan suhunya sama. 0eknik pelaksanaan sterilisasi dengan autoklaf adalah sebagai berikut- &utoklaf diisi sampai air sampai batas atas, kemudian botol / botol eksplan yang berisi medium dimasukkan ke dalamnya. Setelah autoklaf ditutup rapat, kemudian dinyalakan (ada yang model listrik tetapi ada pula yang dipanaskan dengan kompor gas). Setelah autoklaf dinyalakan kemudian ditunggu sampai air didalamnya mendidih dan tekanan menunjukkan angka "4. %ada saat angka menunjukkan "4, mulai dihitung !aktunya sampai "4 menit, kemudian autoklaf dimatikan dan ditunggu dahuku sampai agak dingin. Setelah tekanan menunjukkan angka (, autoklaf tersebut dibuka dan botol / botol didalamnya dikeluarkan untuk disimpan sampai saat digunakan (.endaryonodan @ijayani, "##6).

DAFTAR PUSTAKA
)ores!any, C. Sriniyasarao, <. K dan H. K. Dhako., "#+2. 0issue Dulture %ropagation If 3anana. S ientia. .orti . 7abriel, :. A., "#++. Aisika Kedokteran. H7D. :akarta. .adioetomo, C. S., "##2. Mikrobiologi )asar )alam %raktek. 7ramedia. :akarta. .artmann, .. 0 and ). H Kester., "#84. %lant %ropagation. %ranti e / .all, Hngel!ood Dliffs. <e! :ersey.

.artmann, .. 0 J ). H Kester J A. 0 )avles and C. $ 7eneve., '(('. %lant %ropogation. %ranti e .all of =ndia. %rivate limited. <e! )elhi. $ay., "##6. &nalisis Mikroba di $aboratorium. %0 Caja 7rafindo %ersada. :akarta. Mariska, = dan ). Sukmadjaja. )., '((2. %erbanyakan 3ibit &baka Melalui Kultur :aringan. 3%3S7%. 3ogor. <ugroho, & dan .. Sugito., '(('. 0eknik Kultur :aringan 0anaman. Malang. ,7M / %ress.

Santoso, , dan A. <ursandi., '((6. Kultur :aringan 0anaman Se ara =n Eitro. %enerbit Kanisius. :akarta. Suryo!inoto, M. :., "##9. %emuliaan 0anaman Se ara =n Eitro. %enerbit Kanisius. :akarta. Zulkarnain., '((#. Kultur :aringan 0anaman. 3umi &ksara. :akarta.

ultur dapat dide:inisikan sebagai teknik membudidayakan jaringan agar menjadi organisme yang utuh dan mempunyai si:at yang sama dengan induknya. ultur jaringan merupakan salah satu !ara perbanyakan tanaman se!ara ?egetati:. ultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan !ara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan se!ara aseptik yang kaya nutrisi dan >at pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus !ahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. ultur jaringan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membuat bagian tanaman (akar, tunas, jaringan tumbuh tanaman) tumbuh menjadi tanaman utuh (sempurna) dikondisi in ?itro (didalam gelas). euntungan dari kultur jaringan lebih hemat tempat, hemat waktu, dan tanaman yang diperbanyak dengan kultur jaringan mempunyai si:at sama atau seragam dengan induknya. #ontoh tanaman yang sudah la>im diperbanyak se!ara kultur jaringan adalah tanaman anggrek. ,etode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan se!ara generati:. <ibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai si:at yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, ke!epatan tumbuh bibit lebih !epat dibandingkan dengan perbanyakan kon?ensional. Dasar teknik kultur jaringan adalah bahwa sel tanaman mempunyai si:at totipotensi yaitu kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam medium aseptik yangmengandung unsur hara dan >at pengatur tumbuh yang sesuai. -ahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah: 1. 4embuatan media.

..

$nisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. <agian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

*.

Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar :low dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan se!ara merata pada peralatan yang digunakan. -eknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

1.

,ultiplikasi adalah kegiatan memperbanyak !alon tanaman dengan menanam eksplan pada media.

egiatan

ini dilakukan di laminar :low untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. -abung reaksi yang telah ditanami eksplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar. 3. 4engakaran adalah :ase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. 4engamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. 0. %klimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan asepti! ke bedeng. 4emindahan dilakukan se!ara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup.

%rinsip )asar Ku$tur Jaringan ultur jaringan mengandung dua prinsip dasar yang jelas, yaitu : a. <ahan tanam yang totipotensi onsep dasar ini mutlak ada dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan karena hanya dengan adanya si:at totipotensi ini sel jaringan organ yang digunakan akan mampu tumbuh dan berkembang sesuai arah dan tujuan budidaya in ?itro yang dilakukan. (amun, si:at totipotensi lebih besar dimilki oleh bagian yang masih muda dan banyak dijumpai pada daerah meristem. <ahan tanam yang sementara ini digunakan dalam kegiatan kultur jaringan dan sering terbukti dapat tumbuh dan berkembang adalah: 1. .. *. Sel, sel biasanya ditanam dalam bentuk suspensi dengan kepadatan yang telah ditentukan. 4rotoplast, biasanya juga ditanam dalam bentuk yang telah ditentukan. 6aringan meristem, jaringan yang ditanam biasanya dalam bentuk potongan organ yang terdapat pada derahdaerah pertumbuhan. 1. alus, kalus ditanam dalam bentuk massa sel yang belum terde:erensiasi dan biasanya ditanam daam media induksi untuk pertumbuhan kalus. 3. )rgan, bahan yang paling umum dalam kegiatan kultur jaringan. b. <udidaya yang terkendali Si:at bahan yang totipotensi saja tidak !ukup untuk kesuksesan kegiatan kultur jaringan. 4rinsip dasar budidaya yang terkendali ini meliputi : 1. .. eadaan media tempat tumbuh ;ingkungan yang mempengaruhi

*.

eharusan sterilisasi -eknik kuljar se!ara in ?itro, beberapa syarat sesuai dengan prinsip dasar kuljar yang harus diketahui antara lain : ,emilih eksplan yang baik &ntuk mendapatkan eksplan yang baik dan mudah tumbuh, dipilih bagian organ yang masih bersi:at meristematik

4enggunaan medium yang !o!ok. ,edia yang biasa digunakan untuk pembuatan kuljar murni adalah 4D%. eadaan yang aseptik. eadaan yang aseptik ini meliputi sterilisasi eksplan, media, alat-alat, ruang steril dan ruang kultur (entkas B tempat khusus untuk menanam eksplan ke dalam medium). 4engaturan udara yang baik

<%< $ 4C(=CD-$%( &;-&D 6%D$(=%( ultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari indi?idu se!ara buatan (arti:isial). Eang dimaksud se!ara buatan adalah dilakukan di luar indi?idu yang bersangkutan. arena itu teknik ini

sering kali disebut kultur in ?itro, sebagai lawan dari in ?i?o. Dikatakan in ?itro (bahasa ;atin, berarti Fdi dalam ka!aG) karena jaringan dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau !awan 4etri dari ka!a atau material tembus pandang lainnya. ultur jaringan se!ara teoretis dapat namun dilakukan untuk semua jaringan jaringan, baik

dari tumbuhan maupun hewan (termasuk manusia) komposisi media tertentu.

masing-masing

memerlukan

,etode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan se!ara generati:. <ibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai si:at yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, ke!epatan tumbuh bibit lebih !epat dibandingkan dengan perbanyakan kon?ensional. -ahapan 1) .) *) yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah: media $nisiasi Sterilisasi

4embuatan

1) 3) 0) %klimatisasi

,ultiplikasi 4engakaran

,edia merupakan :aktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.

omposisi media yang digunakan

tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. ,edia yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, ?itamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. @at pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga ber?ariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. ,edia yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol ka!a. ,edia yang digunakan juga harus disterilkan dengan !ara memanaskannya dengan autokla:. $nisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. <agian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas. Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar :low dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan se!ara merata pada peralatan yang digunakan. -eknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril. ,ultiplikasi adalah kegiatan memperbanyak !alon tanaman dengan menanam eksplan pada media. egiatan ini

dilakukan di laminar :low untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. -abung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar. 4engakaran adalah :ase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. 4engamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Cksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri). %klimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan asepti! ke bedeng. 4emindahan dilakukan se!ara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap

serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka se!ara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan !ara yang sama dengan pemeliharaan bibit generati:.

eunggulan inilah yang menarik bagi produsen bibit untuk mulai mengembangkan usaha kultur jaringan ini. Saat ini sudah terdapat beberapa tanaman kehutanan yang dikembangbiakkan dengan teknik kultur jaringan, antara lain adalah: jati, sengon, akasia, dll. <ibit hasil kultur jaringan yang ditanam di beberapa areal menunjukkan pertumbuhan yang baik, bahkan jati hasil kultur jaringan yang sering disebut dengan jati emas dapat dipanen dalam jangka waktu yang relati: lebih pendek dibandingkan dengan tanaman jati yang berasal dari benih generati:, terlepas dari kualitas kayunya yang belum teruji di $ndonesia. "al ini sangat menguntungkan pengusaha karena akan memperoleh hasil yang lebih !epat. Selain itu, dengan adanya pertumbuhan tanaman yang lebih !epat .

Anda mungkin juga menyukai