Definisi
Suatu penyakit virus yang umum pada anak dan dewasa muda, yang ditandai oleh suatu masa prodromal yang pendek, pembersaran KGB servikal, suboksipital dan post aurikular, disertai erupsi yang berlangsung 2-3 hari.
Etiologi
Virus Rubella
Famili togaviridae, genus rubivirus Hanya menjangkiti manusia Ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses, urin, KGB cairan serebrospinal, ASI, cairan sinovial, paru
Penularan
Melalui oral droplet, dari nasofaring/rute pernapsan dan melalui plasenta pada infeksi kongenital
Epidemiologi
Terdistribusi secara luas di dunia >> Pada musim semi, >> anak dan dewasa muda Epidemiologi terjadi dengan interval 5-7 tahun
Gejala Klinis
Masa Inkubasi (14-21 hari) Masa Prodromal
Demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rinitis, batuk, limfadenopati suboksipital, postaurikular dan servikal dengan nyeri tekan. Gejala ini segera menghilang pada saat erupsi timbul Diawali suatu enantema Forshheimer spot; makula petekiae pada palatum molle, bisa saling merengkuh sampai permukaan facia
Masa Eksantema
Mulai dari retroaurikular atau pada muka dan dengan cepat meluas secara kraniokaudal ke bagian lain tubuh Awalnya berupa makula yang berbatas tegas, cepat meluas dan menyatu memberikan bentuk morbiliform Pada hari ke dua, eksantema di muka menghilang, diikuti hari ke 3 di tubuh dan hari ke 4 di ekstremitas
Diagnosis
Ada riwayat kontak/kasus lain yang sama di dalam lingkungan pendertia Demam jarang diatas 38,5 C Makula merah muda menyatu menjadi eritema difus pada muka dan badan + atralgia pada tangan Peningkatan sel plasma 5-20%, leukopenia diikuti limfositosis relatif, penurunan ringan trombosit
Pemeriksaan serologi
Peningkatan titer antibodi 4x haemaglutination inhibition testditemukan IgM spesifik rubella
Pada kehamilan, 1-2 minggu setelah timbulnya rash, lakukan px. Serologi IgM Immunoassay dengan sampel dari tenggorok / urin sebanyak 2x selang 1-2 minggu. Bila ada kenaikan titer >4x : pertimbangkan terminasi kehamilan
DD
Penyakit virus
Campak, roseola infantum, eritema mononukleosis infeksiosa, pityriasis rosea
Penyakit bakteri
Scarlet fever
Erupsi obat
Ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturat, INH, fenotiazin, diuretik tiazid
Komplikasi
Artritis dan artralgia sendi kecil tangan, kaki, lutut, bahu Ensefalitis Purpura trombositopenik, perdarahan gusi/sal. Cerna Hematuria + ekimosis pada palatum dan periorbita
Pengobatan
Simtomatis dan suportif Terapi spesifik untuk rubella belum ditemukan sampai sekarang
Pencegahan
Pemeriksaan status imun terhadap infeksi rubella menjadi bagian rutin dari pemeriksaan antenatal pada wanita hamil Setiap wanita dalam masa reproduksi memeriksakan titer antibodi rubella Vaksinasi pada wanita masa pasca pubertas dengan seronegatif.
Rubella Kongenital
Kelainan Telinga
Tuli sensorineural
Defek Jantung
Stenosis arteri pulmonalis, patent ductus arteriosus, vantrical septal defect
Diagnosis
Dua dari tiga tanda: ketulian, katarak dan retinopati rubella, lesi jantung kongenital Ada bukti virologik dan serologik segera setelah lahir
Antibodi IgM dan produksi antibodi terus menerus Isolasi virus dari sekret nasofaring, konjungtiva, urin, feses, cairan serebrospinal
Pencegahan
Diagnosis prenatal dengan RNA-hybridization dari biopsi virus korionik dan kultur cairan amnion