Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Kemajuan suatu negara dalam segala bidang baik dalam bidang ekonomi, teknologi, pertanian maupun yang lainnya tidak terlepas dari peran pendidikan. Hal ini dikarenakan orang cerdas atau berpendidikan akan memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan suatu negara. Dalam perkembangan pendidikan di Indonesia yang perlu diperhatikan bahwa pendidikan akan berhasil dengan maksimal manakala setiap elemen dari pendidikan senantiasa memegang teguh tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 22 tahun 2006 disebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk menjawab tuntutan tersebut, dewasa ini telah banyak dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya perubahan dan perbaikan pada sistem pendidikan dari berbagai aspek, kebijakan, kurikulum maupun segi materil.

2 Guru sebagai salah satu pelaksana pendidikan maka harus dapat mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal baik dalam berkreasi, mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dapat dihadapi. Sehingga nantinya peserta didik mampu melaksanakan fungsinya sebagai warga negara. Dalam mengembangkan peserta didik secara optimal maka tidak terlepas dari pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah ketika proses pembelajaran itu sendiri, dimana terjadinya transfer pengetahuan antara guru dengan peserta didik serta peserta didik yang satu dengan yang lainnya. Dari hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur, diperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas VII semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011. Dari data yang diperoleh, terlihat bahwa banyak siswa yang masih memiliki hasil belajar yang belum tuntas. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Data Nilai Hasil Belajar Siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Senilai 63 pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VII Semester Ganjil SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011. No 1 2 Nilai 63 < 63 Jumlah Kategori Tuntas Tidak Tuntas Jumlah 5 35 40 Persentase 12,5% 87,5% 100%

Sumber: Daftar nilai sub sumatif kelas VII1 semester ganjil SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur Tahun Pelajaran 2010/2011.

3 Berdasarkan tabel di atas, siswa yang memperoleh nilai katagori tuntas 12,5% dan Katagori tidak tuntas 87,5% Minimal/KKM 63. Hasil observasi dan wawancara yang ditujukan bagi siswa, diperoleh hasil: 1. Terdapat siswa yang tidak memperhatikan saat pembelajaran. 2. Terdapat siswa yang tidak bisa mengerjakan soal baik tugas maupun latihan. 3. Terdapat siswa yang cenderung menyalin jawaban guru daripada mengerjakan sendiri. 4. Siswa yang pandai lebih mendominasi dalam pembelajaran maupun pengerjaan soal. Dari pemaparan di atas, terdapat permasalahan yang sangat urgen bahwa siswa membutuhkan pola belajar yang tepat agar mereka menyenangi materi yang disampaikan. Siswa akan lebih tertarik dalam belajar apabila dalam kelas tersebut dilaksanakan proses pembelajaran yang menerapkan keaktifan siswa. Hal itu juga menuntut keaktifan dari seorang guru yang mengarahkan dan membimbing dalam proses belajar mengajar siswa aktif. Serta merujuk dari hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa metode Group Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dengan pertimbangan inilah yang mendorong penulis untuk meneliti masalah ini, mengingat pentingnya suatu pola pengajaran. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mengemukakan judul: dengan Standar Ketuntasan

4 PERBANDINGAN PEMBELAJARANNYA HASIL BELAJAR MATEMATIKA METODE YANG GROUP

MENGGUNAKAN

INVESTIGATION (GI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM YPI 1 BRAJA SELEBAH LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan antara metode Group Investigation (GI) dan metode Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran Matematika ditinjau dari hasil belajar siswa Kelas VII SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Metode manakah yang lebih efektif di antara metode Group Investigation (GI) dan metode Think Pair Share (TPS) ditinjau dari hasil belajar siswa Kelas VII SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian di sini adalah untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara metode Group Investigation (GI) dan metode Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran Matematika ditinjau dari hasil belajar siswa Kelas VII SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif di antara metode Group Investigation (GI) dan metode Think Pair Share (TPS) dalam pembelajaran Matematika ditinjau dari hasil belajar siswa Kelas VII SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa Lebih mudah menguasai materi serta lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan sehingga akan terjadi peningkatan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan, keterampialn dan sikapnya. 2. Bagi guru Sebagai masukan bagi guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

6 3. Bagi Peneliti Sarana untuk menerapkan ilmu yang telah peneliti peroleh di bangku perkuliahan serta untuk membekali peneliti sebagai calon guru untuk memilih model dan metode pembelajaran yang tepat.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari penelitian yang akan dilaksanakan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 1. Sifat Penelitian Sifat Penelitian adalah Kuantitatif 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah Komparatif atau

Perbandingan. 3. Objek Penelitian a) Variabel Bebas Metode Pembelajaran (X), didalamnya terdapat dua metode yang dipakai yaitu : 1. Mengunakan metode Group Investigation (GI) (X1) 2. Mengunakan metode Think Pair Share (TPS) (X2) b) Variabel Terikat Hasil Belajar (Y)

7 4. Subjek Penelitian Siswa kelas VII SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur. 5. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian yang peneliti lakukan adalah pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

6. Lokasi Peneliatian SMP Islam YPI 1 Braja Selebah Lampung Timur, Alamat: Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Braja Harjo Sari Kec. Braja Selebah Kab. Lampung Timur kode pos 34196. 7. Pokok Bahasan Pokok Bahasan adalah Himpunan.

Anda mungkin juga menyukai