Anda di halaman 1dari 2

ASPEK RADIOLOGIK

Gambaran Radiologik Colon Normal Pada radiografi akan terlihat bangunan haustrae sepanjang colon. Mulai dari distal kolon descenden sampai sigmoid, haustrae semakin tampak berkurang. Dalam keadaan normal garisgaris haustrae haruslah dapat diikuti dengan jelas dan berkesinambungan. Kaliber kolon berubah secara perlahan, mulai dari caecum (+/- 8,5 cm) sampai sigmoid (+/- 2,5 cm). Panjang kolon sangat bervariasi tiap individu, berkisar antara 91-125 cm, bahkan lebih. Mukosa kolon terlihat sebagai garis-garis tipis halus, melingkar secara teratur yang dinamakan linea innominata Usus kecil berakhir di ileum terminal dan memasuki kolon di daerah yang di sebut regio iliosekal. Terkadang terlihat penonjolan muaranya di dalam caecum yang sering diduga sebagai polip. Caecum sendiri terletak di bawah regio tersebut sepanjang +/- 6,5 cm dan lebar +/- 8,5 cm. Normal caecum menunjukkan kontur yang rata dan licin. Apendiks merupakan saluran mirip umbai cacing dengan panjang antara 2,5-22,5 cm. Kadang terlihat penonjolan muaranya ke dalam lumen caecum. Kolon ascenden dimulai proksimal regio iliosekal sampai mencapai fleksura hepatika. Kolon tranversum merupakan bagian yang bebas bergerak (mobil), melintasi abdomen dengan fleksura hepatika sampai fleksura lienalis. Kolon descenden dimulai dari fleksura lienalis ke arah bawah sampai persambungannya dengan sigmoid. Batas yang tegas antara kolon descenden dengan sigmoid sukar ditentukan, namun krista iliaka mungkin dapat dianggap sebagai batas peralihannya. Sigmoid merupakan bagian kolon yang panjang dan berkelok-kelok, berbentuk huruf S. Bentuknya yang demikian itu seringkali menyukarkan penilaian radiografik proyeksi anteroposterior. Proyeksi oblik dan lateral merupakan cara terbaik untuk mengatasinya Rektum dimulai setinggi S3, lumennya berbentuk fusiform, dan bagian tengahnya disebut sebagai ampula dinding posteriornya mengikuti kelengkungan sakrum.

RADIOLOGIS KARSINOMA KOLON Karsinoma usus besar biasanya type anular dan enema barium tampak sebagai penyempitan lesi setempat, memperlihatkan secara khas kelainan bentuk cincin napkin jarang terdapat karsinoma ensefaloid, namun dalam caecum carsinoma dapat muncul sebagai filling. Filling defect yang besar dan tidak teratur sangat penting untuk menyadari bahwa enema barium dapat dengan mudah meluputkan suatu karsinoma pada rektum dimana lesi tidak jelas dalam ruangan yang melebar yang berisi barium. Karsinoma rektum harus di diagnosa dengan permeriksaan tangan atau proktoskopi. Meskipun demikian, kebanyakan ahli radiologi yang berpengalaman telah banyak menemukan kasus kasus dengan enema barium yang luput oleh dokter yang mengkonsultasi karena pemeriksaan yang tidak memadai. Karsinoma kolon secara radiologik memberikan gambaran sebagai berikut : 1. Penonjolan ke dalam lumen (Protuded lesion) Bentuk klasik seperti ini adalah polip. Polip dapat bertangkai (pedunculated) atau tak bertangkai (sessile). Dinding kolon sering kali masih baik. 2. Kerancuan dinding kolon (colonic wall deformity) Dapat bersifat simetris (napkin ring) atau asimetris (apple core). Lumen kolon sempit dan ireguler. Hal ini sulit dibedakan dengan kolitis Crohn. 3. Kekakuan dinding kolon (rigidity colonic wall) bersifat segmental, terkadang mukosa masih baik. Lumen kolon dapat / tidak menyempit. Bentuk ini sukar dibedakan dengan kolitis ulseratif.

Anda mungkin juga menyukai