Anda di halaman 1dari 37

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA


PUSAT PENDIDIKAN, PEMBINANAAN DAN PELATIHAN PENELITI
CIBINONG
2006

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

SALINAN PERATURAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR : 01/E/2005
TENTANG
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Menimbang

a.
b.

Mengingat

Bahwa dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunan


Aparatur Negara Nomor : KEP/128/M.PAN/9/2004, telah
ditetapkan Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya;
Bahwa dalam Keputusan Bersama antara Kepala Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nomor 3719/D/2004 dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 60 Tahun
2004 telah ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya;

c.

Bahwa untuk menjamin adanya kesamaan persepsi dan


keseragaman dalam penilaian penerbitan majalah ilmiah, maka
perlu disusun Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah;

1.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan;
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2005;
Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2005;
Keputusan Presiden Nomor 164/M Tahun 2001
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 128/KEP/M.PAN/9/2004 tentang Jabatan Fungsional
Peneliti dan Angka Kreditnya;
Keputusan Bersama Kepala LIPI Nomor : 3719/D/2004 dan
Kepala BKN Nomor 60 Tahun 2004 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya;
Keputusan Kepala LIPI Nomor
1151/M/2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Kepala LIPI Nomor 3212/M/2004

2.
3.

4.

5.
6.

7.

8.

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Memperhatikan

Laporan Hasil Kerja Tim Perumus Pedoman Penilaian


Majalah Ilmiah
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN


INDONESIA TENTANG PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH
ILMIAH

Pasal 1
Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah sebagaimana telampir dalam Peraturan ini
dimaksudkan sebagai Pedoman penilaian terhadap terbitan berkala ilmiah
Pasal 2
(1)

Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 terdiri dari
uraian Sistematika dan Formulir-formulir pendukung.

(2)

Sistematika Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terurai sebagai berikut :
1. Pendahuluan;
2. Instrumen Evaluasi;
3. Pengajuan Usul;
4. Tata Cara Penilaian;
5. Masa berlaku;
6. Penutup
tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.

(3)

Formulir-formulir pendukung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas :


a. Isian Pengajuan Usulan Akreditasi Majalah Ilmiah;
b. Isian Penilaian Akreditasi Majalah Ilmiah; dan
c. Daftar Riwayat Hidup,
tercantum dalam Lampiran II, Lampiran III dan Lampiran IV Perturan ini.
Pasal 3

Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah sebagaimana terlampiran dalam Peraturan ini


merupakan satu kesatuan dan bagian tak terpisahkan dari Keputusan ini.
Pasal 4
(1)

(2)
(3)

Majalah Ilmiah yang sebelum Peraturan ini ditetapkan memperoleh akreditasi


dan atau klasifikasi dari Panitia Penilai Jabatan Fungsional Peneliti (P2JP) Nasional
diberikan waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya Peraturan
ini untuk disesuaikan berdasarkan Peraturan ini.
Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak dilakukan penyesuaian, maka akreditasi dan atau
klasifikasi yang telah diberikan menjadi tidak berlaku.
Akreditasi dan atau klasifikasi yang sudah tidak berlaku dapat diusulkan kembali
untuk memperoleh akreditasi dan atau klasifikasi yang baru dengan melalui proses

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

dari awal kembali

Pasal 5

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Juli 2005
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA,
Cap

ttd.

UMAR ANGGARA JENIE


NIP 130530652
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth. :
1.
Para Menteri/Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu
2.
Para Kepala Lembaga Pemerintahan Non Departemen
3.
Para Pejabat Eselon I dan II di lingkungan LIPI

Disalin sesuai dengan aslinya


Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek,

Neni Sintawardani
NIP 320004792

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Article I.

Daftar Isi

SALINAN PERATURAN KEPALA LIPI


DAFTAR ISI
1
PENDAHULUAN ..........................................................
1.1. LATAR BELAKANG ............................................................
1.2. PENILAIAN ......................

1.3. CARA PEMBERIAN DAN PERHITUNGAN NILAI .


2
INSTRUMEN EVALUASI ............................................
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.

3
4
5
6
7

NAMA BERKALA ..................................................


KELEMBAGAAN PENERBIT ...........................................
PENYUNTINGAN /DEWAN REDAKSI/EDITOR.....................
KEMANTAPAN PENAMPILAN .............................................
GAYA PENULISAN ............................................................
SUBSTANSI .....................................................................
KEBERKALAAN .................................................................
TIRAS .............................................................................
LAIN-LAIN .......................................................................
PENGAJUAN USULAN .............................................
TATA CARA PENILAIAN .........................................
MASA BERLAKU ............................................
PENUTUP ..................................................................
LAMPIRAN FORMULIR .............................................

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

i
iv
1
1
2
3
4
4
5
6
7
9
10
12
13
14
15
16
17
17
18

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sejak tahun 1975, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah
melakukan penilaian terhadap terbitan (majalah) para peneliti
lembaga penelitian atau pengembangan di Indonesia. Penilaian
terhadap terbitan (majalah) ilmiah ini lebih ditekankan pada isi dan
substansi terbitan, sehingga kriteria yang dinilaipun sebatas pada
klasifikasinya yaitu bersifat ilmiah, semi ilmiah populer serta
campuran antara ketiganya. Pola penilaian ini dinilai kurang efektif
karena bersifat sangat sederhana sehingga klasifikasi semacam ini
tidak cukup berarti bagi pembangunan tradisi terbitan

majalah

ilmiah yang bermutu.


Telah dilakukan langkah-langkah penyempurnaan pedoman
instrumen evaluasi untuk akreditasi terbitan majalah ilmiah oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bekerja sama dengan
Lembaga

Ilmu

Pengetahuan

Indonesia,

Ikatan

Penyunting

Indonesia dan Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan


tujuan untuk dijadikan acuan baik bagi peneliti maupun dosen. Akan
tetapi karena lingkup penilaian LIPI masih pada klasifikasi, maka
penilaian yang digunakan LIPI lebih kepada isi dan substansi dari
pada keseluruhan sistematika pedoman penilaian.
Sehubungan dengan terbitnya Keputusan Menpan Nomor: KEP/
128/M.PAN/9/2004 tentang jabatan peneliti dan Angka Kreditnya
maupun Keputusan Bersama Kepala LIPI dengan Kepala BKN nomor
3719/D/2004 dan nomor: 60 tahun 2004,
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

tentang Petunjuk

Pelaksanaan jabatan Fungsional Peneliti dan Angka Kreditnya,


mewajibkan LIPI sebagai Instansi pembina jabatan Fungsional
Peneliti, melakukan akreditasi majalah ilmiah, maka dengan
mengacu

dan

menyempurnakan

konsep

yang

sudah

ada

sebelumnya LIPI, menyusun dan menetapkan Pedoman Akreditasi


Majalah Ilmiah.
Digunakannya kata generik majalah dimaksudkan juga untuk
segala macam bentuk, publikasi ilmiah lainnya tercetak maupun
terekam pada CD ROM, DVD ROM, DVD/VCD, situs internet dan
bentuk pengembangan media komunikasi lainnya.

1.2. Penilaian
Data-data tentang suatu terbitan berkala atau majalah ilmiah
dipergunakan untuk menentukan mutu bentuk terbitannya. Data
tersebut diperlukan karena merupakan kriteria yang dijadikan
pedoman untuk menentukan peringkat dan status akreditasi suatu
terbitan berkala ilmiah. Berbagai kriteria tersebut tidak memiliki nilai
yang sama dalam kegiatan pengevaluasian, sehingga sesuai dengan
makna dan kepentingannya, peringkat bobot yang diberikan kepada
setiap kriteria yang berbeda-beda sebagai instrumen evaluasi yaitu :

No.

Unsur

Nilai Tertinggi

1.

Nama berkala

2.

Kelembagaan Penerbit

13

3.

Penyunting/Dewan Redaksi

12

4.

Kemantapan Penampilan

No.

Unsur

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai Tertinggi

5.

Gaya Penulisan

11

6.

Substansi

28

7.

Keberkalaan

10

8.

Tiras

9.

Lain-lain

Jumlah Keseluruhan

100

1.3. Cara Pemberian dan Penghitungan Nilai


Untuk memudahkan pelaksanaan evaluasi, mutu serta
peringkat akreditasi suatu terbitan ilmiah setiap kriteria dalam
instrumen

evaluasi

dijabarkan

menjadi

beberapa

butir.

Berdasarkan data terbitan dan atau jilid, serta bersumber dari


keterangan yang diberikan oleh pengelola suatu terbitan ilmiah,
maka setiap butir kriteria tersebut oleh setiap terbitan ilmiah
diberi

nilai

secara

kuantitatif.

Agar

pengevaluasian

dapat

dilakukan dengan cepat, setiap kriteria disuguhkan seperangkat


pilihan masing-masing dengan angka sudah diperhitungkan. Oleh
karena itu nilai skor yang diberikan atau diperoleh sudah
merupakan angka mutlak untuk setiap butir kriteria.
Dengan demikian nilai yang dapat diraih oleh setiap
terbitan ilmiah untuk akreditasi adalah jumlah absolut nilai skor
yang penghitunganya sudah ditentukan. Penetapan nilai yang
dapat diperoleh suatu terbitan ilmiah menjadi terakreditasi
sebagai berkala ilmiah jika sekurang-kurangnya memperoleh nilai
cukup (C). Pengelompokan nilai dan predikatnya adalah:

Status
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai

Predikat
8

Tidak terakreditasi

< 30

Terakreditasi

Sangat buruk

30 39

Buruk

40 49

Sangat kurang

50 59

Kurang

60 69

Cukup (C)

70 79

Baik (B)

80 100

Sangat baik (A)

2. INSTRUMEN EVALUASI
2.1 Nama Berkala
1. Nama berkala singkat sehingga mudah diacu.
2. Nama yang dipakai menonjolkan bidang ilmu dan/atau bidang
aplikasi

dan

bukan

nama

lembaga/organisasi

atau

kota

penerbitnya.
3. Istilah dan kata yang terkandung di dalam nama (majalah
berkala, jurnal, buletin, berita, pemberitaan, risalah, forum, warta,
nota teknis, konstribusi, komunikasi) dipakai dengan makna yang
tepat dan sesuai.
4. Adanya keselarasan antara nama dan disiplin ilmu dan/atau
bidang aplikasi, akademis dan profesi.
Nama berkala
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai Skor

1. Kesesuaian nama
a.

Sangat spesifik dan sesuai dengan spesialisasi bidang ilmu/


aplikasi

b.

Spesifik menggambarkan disiplin bidang ilmu/aplikasi

c.

Agak spesifik
ilmu/aplikasi

d.

Bersifat umum

e.

Hanya menggunakan nama lembaga dan/atau lokasi

tetapi

kurang

mencerminkan

bidang

2
1

2.2 Kelembagaan Penerbit


1. Lembaga penerbit merupakan badan hukum (seperti lembaga
penelitian setingkat pusat/lembaga eselon II atau lebih tinggi,
perguruan tinggi setingkat fakultas atau lebih tinggi, organisasi
profesi ilmiah) yang mampu memberikan jaminan kesinambungan
dana dan naungan hukum.
2. Pengelolaan penerbitan merupakan suatu satuan organik bersifat
teknis ilmiah yang tidak terpengaruh oleh adanya perubahan
reorganisasi lembaga, sehingga memungkinkan memiliki kantor,
ruang kerja dan alamat yang tetap.
3. Kegiatan

penerbitan

harus

mengikuti

landasan

pembakuan/nasional dan internasional, serta khususnya dalam


kaitannya dengan ISSN, dan peraturan lainnya.

Kelembagaan Penerbit

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai Skor

10

1. Pranata penerbit
a.

Satuan organisasi teknis ilmiah berbadan hukum, misal


lembaga penelitian setingkat pusat/lembaga eselon II
atau lebih tinggi yang disesuaikan dengan kondisi
setempat, perguruan tinggi setingkat fakultas atau lebih
tinggi serta organisasi profesi ilmiah.

b.

Satuan organisasi, berdasarkan SK Pimpinan

c.

Bentuk satuan lain

d.

Tidak jelas

2. Pengelolaan penerbit
a.

Satuan organisasi teknis


ilmiah, yang tidak terpengaruh oleh adanya reorganisasi
lembaga
b.
Bagian dari lembaga
induk
c.
Tidak jelas
3. Landasan/Pembakuan Nasional/Internasional
a.
ISSN
b.
Tidak ada

4
2
0

4
0

2.3 Penyunting / Dewan Redaksi / Editor

1. Penyuntingan dituntut melibatkan mitra bestari (peer group)


dari lingkungan luas sebagai penelaah ahli.
2. Peyunting/ Dewan Redaksi/Editor bertugas untuk menilai dan
mengkaji kandungan ilmiah suatu karya tulis ilmiah.
3. Para penyunting/Editor hendaklah terdiri atas perorangan
berkualifikasi dan berpengalaman yang mempunyai waktu,
kemauan, kemampuan, dan commitment untuk melaksanakan
penyuntingan suatu karya ilmiah.
4. Pengangkatan resmi sebagai anggota sidang penyunting/editor
dilakukan bukan karena jabatan struktural ex officio tetapi
karena kualifikasi kepakaran seseorang.
5. Penggarisan tugas (misalnya penyunting penyelia, penyunting
pelaksana, penyunting tamu) dinyatakan secara tegas dan
gamblang.
6. Cakupan mandat bidang keilmuan agar lengkap terwakili oleh
anggota sidang penyunting/editor

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

11

Penyunting / Dewan Redaksi/Editor


1. Pelibatan mitra bestari sebagai penelaah ahli
a. Pakar (Peneliti Utama, guru besar dan setingkat)
Internasional (luar/dalam negeri)
b.
Pakar (Peneliti Utama, guru besar atau
yang setingkat) dalam negeri lingkungan setempat
c. Pakar (Peneliti Utama, guru besar atau yang
setingkat) dari lingkungan sendiri
d. Tidak memakai penelaah ahli dari luar
2.

Kualifikasi penyunting
a. Lebih dari 50% terdiri dari Peneliti Utama/lektor
kepala dan/atau ahli peneliti/guru besar dan/atau
berpendidikan S2 dan S3 yang setingkat
b. Kurang dari 50% terdiri dari Peneliti Utama/lektor
kepala dan/atau ahli peneliti/guru besar dan/atau
berpendidikan S2,S3 dan yang setingkat
c.
Peneliti berpendidikan S1 atau yang setingkat
dibawahnya

3. Keterlibatan pejabat struktural dalam kompetensi penyunting


a. Tidak ada
b. Ada
4.
Keperwakilan pakar bidang ilmu dalam komposisi
penyunting
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
5.
Penggarisan
tugas
masing-masing
penyunting,
pembedaan antara penyunting penyelia, penyunting
pelaksana dan penyunting tamu
a. Ada dan berfungsi
b. Tidak ada

Nilai Skor
4
3
2
1
2
1
0

2
0
2
1
0

2
0

2.4 Kemantapan Penampilan


1. Konsistensi ukuran, tata letak, tipe huruf, jenis kertas, jumlah
halaman per penerbitan dan lain-lainnya.
2. Penampilan umum berkala agar memiliki tanda kenal yang
cukup memikat (eye catching) sehingga menonjol jika
tersimpan dalam meja pajangan kumpulan majalah yang baru
datang.
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

12

3. Pencantuman nomor akreditasi dan masa berlaku akreditasi


pada setiap penerbitan.
Sebagai panduan untuk menjadikan suatu berkala ilmiah
mempunyai penampilan baik, dapat digunakan buku terbitan
PDII-LIPI:
Pedoman
Penampilan
Majalah
Ilmiah
Indonesia

Kemantapan Penampilan
1. Ukuran berkala
a. Mantap/baku
b. Tidak
2. Tata letak
a. Mantap/bagus dan baku
b. Tidak
3. Tipe huruf
a. Mantap/Konsisten
b. Tidak
4. Jenis kertas
a. Mantap/bagus
b. Tidak
5. Konsistensi jumlah halaman per penerbitan
a. Selisih tidak melebihi 25%
b. Selisih melebihi 25%
6. Warna sampul
a. Mantap/bagus
b. Tidak
7. Berpenciri terkenali dari jauh
a. Ya
b. Tidak
8. Rancangan memikat
a. Ya
b. Tidak
9. Kesan untuk kemantapan
a. Terpelihara
b. Tidak

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai Skor
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0

13

2.5 Gaya Penulisan


1. Kemantapan tata cara penyajian (sistematika, pembaban,
pengadaan abstrak dan kata kunci), penyuguhan (gaya, sistem
pengacuan pustaka, daftar kepustakaan), penyuguhan
pelengkap dan pendukung (seperti gambar, foto, tabel, grafik
dan catatan kaki) serta ketaat-asasan pada gaya selingkung
biasa dipakai pada bidang ilmu dan atau bidang aplikasi yang
bersangkutan, mutlak wajib di pertahankan
2. Kemapanan pencantuman nama-nama penulis (tanpa gelar
akademis) dan alamat lembaga tempat kegiatan penelitian
supaya dilakukan secara bertaat asas.
3. Pencantuman petunjuk yang jelas bagi penulis dalam setiap
penerbitan.
4. Pembacaan contoh cetak oleh penulis sebagai kendali gaya
penulisan seyogyanya diselenggarakan.
Gaya Penulisan
1. Sistematika penulisan
a. Lengkap
b. Kurang
2. Konsistensi pembaban
a. Ya
b. Tidak
3. Abstrak
a. Ada
b. Tidak
4. Kata kunci
a. Ada
b. Tidak
5. Penyajian instrumen pendukung, gambar (catatan kaki,
grafik, bagan, tabel dst )
a. Informatif dan komplementer
b. Kurang
6. Cara pengacuan dan pengutipan
a. Baku
b. Tidak
7. Penyusunan daftar pustaka
a. Baku/Konsisten
b. Tidak

Nilai Skor
2
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0

Gaya Penulisan
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

14

Nilai Skor
8. Pencatuman nama penulis dan nama lembaga
a. Baku/Konsisten
b. Tidak
9. Petunjuk bagi calon penulis dalam setiap penerbitan
a. Lengkap
b. Tidak lengkap
10. Pembacaan contoh cetak oleh penulis
a. Dilakukan
b. Tidak

1
0
1
0
1
0

2.6 Substansi
1. Berisi hasil-hasil penelitian ilmiah, dan/atau konsep ilmiah dari
disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu.
2. Publikasi ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti, yang
mempunyai disiplin keilmuan yang relevan.
3. Cakupan bidang keilmuan keseluruhan majalah merupakan
indikator yang penting, dengan catatan bahwa makin
berspesialisasi makin tinggi nilainya.
4. Sumbangan majalah pada kemajuan ilmu dan teknologi, diukur
dari derajat keorisinalan tulisan yang dimuat, menentukan posisi
majalah dalam percaturan pengembangan dan penguasaan
ilmu.
5. Bobot pustaka acuan, ditentukan dengan melihat perbandingan
kadar sumber primer, serta kemutakhiran bahan yang diacu
dengan melihat proporsi terbitan 10 tahun terakhir, merupakan
tolok ukur mutu berkala ilmiah yang penting. Keseringan
mengacu pada diri sendiri (selfcitation) mengurangi nilai.
6. Analisis, sintesis, dan penyimpulan, serta perampatan dan
pencetusan teori baru yang secara mapan dituangkan dalam
tulisan-tulisan yang dimuat akan meningkatkan martabat
berkala ilmiah.
7. Dampak ilmiah antara lain diukur dari keseringan diacu,
kemampuan berfungsi sebagai sumber ilmiah, dan wibawa
temuan, merupakan parameter penentu mutu berkala yang
penting.
8. Keuniversalan lebih penting dibandingkan kenasionalan, apalagi
kelokalan.
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

15

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

16

Substansi

1.

2.
3.

4.

5.

6.

Berisi hasil penelitian ilmiah,dan/atau konsep ilmiah


a. Hanya berisi hasil penelitian ilmiah dan konsep ilmiah
b. Berisi hasil penelitian ilmiah, konsep ilmiah dan semi ilmiah
c. Berisi tulisan semi ilmiah saja
d. Berisi tulisan populer
Publikasi ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti
a. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti
b. Ditujukan kepada masyarakat umum
Cakupan keilmuan berkala
a. Super spesialis (misalnya taksonomi jamur)
b. Specialis (misalnya Fisiologi)
c. Cabang (misalnya Botani)
d. Disiplin (misalnya Biologi)
e. Kombinasi (a, b, c, d)
f.
Bunga rampai
Aspirasi wawasan berkala
a. Internasional
b. Regional
c. Nasional
d. Kawasan
e. Lokal

Nilai
Skor

2
1
0,5
0
1
0
3
2,5
2
1,5
1
0,5
5
4
3
2
1

Keorisinilan sumbangan berkala pada kemajuan ilmu dan


teknologi
a. Tinggi
b. Cukup
c. Sedang
d. Kurang
e. Rendah

5
4
3
2
1

Dampak ilmiah berkala


a. Tinggi
b. Cukup
c. Sedang
d. Kurang
e. Rendah

2,5
2
1,5
1
0,5
Substansi

Nilai
Skor

7.

Kadar perbandingan sumber acuan primer lainnya


a. > 80%
b. 40% - 80%
c. < 40%

2,5
1
0,5

8.

Derajat kemutakhiran pustaka acuan


a. > 80%
b. 40% - 80%
c. <40%

2
1
0,5

9.

Analisis dan sintesis


a. Baik
b. AKREDITASI
Cukup MAJALAH ILMIAH
PEDOMAN
c. ILMU
Kurang
LEMBAGA
PENGETAHUAN INDONESIA
10. Penyimpulan dan perampatan
a. Baik

2,5
1
0,5 17
2,5

2.7. Keberkalaan

1. Ketaatan periode frekuensi penerbitan harus sesuai dengan


jadwal yang ditentukan, dan/atau sesuai dengan nama yang
disandang majalah. Perlu dicatat bahwa penerbitan tidak teratur
(irregular)
merupakan
ukuran
keberkalaan
yang
diperkenankan , asal tegas dikatakan.
2. Kemantapan tata penomoran perlu dijaga sesuai dengan
keberkalaan dengan mecantumkan nomor, volume (dapat
dengan angka arab) dan nomor bagian (umumnya dengan
angka arab) yang tidak bergantung pada tahun terbit.
3. Penomoran halaman yang berkesinambungan dari 1-n dalam
suatu jilid yang belum ditutup dengan indeks isi, dan bukan
mulai lagi dari halaman 1 untuk setiap nomor bagian yang
terbit, merupakan indikator keberkalaan yang baik.
4. Indeks penutup volume sebagai pertanda dilakukannya kendali
keberkalaan supaya diadakan.
5. Ketersediaan dana dan naskah berkelanjutan adalah salah satu
ukuran jaminan keberkalaan.

Keberkalaan
1. Frekuensi penerbitan
a. Sesuai dengan jadwal yang ditentukan
b. Tidak sesuai
c. Tidak menyebut jadwal penerbitan
2. Tata penomoran majalah
a. Konsisten
b. Tidak konsisten tetapi bersistem
c. Tidak bersistem
3. Penomoran halaman
a. Berurut dalam satu jilid
b. Tiap nomor dimulai dengan halaman 1
4. Indeks tiap jilid
a. Ada
b. Tidak ada
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai Skor

2
1
0
2
1
0
1
0
1
0

18

5. Sumber dana
a. Terjamin dengan teratur
b. Terjamin tidak teratur
c. Tidak terjamin
6. Ketersediaan naskah
a. > 200% isi satu nomor
b. 100% isi satu nomor
c. < 100% isi satu nomor

2
1
0
2
1
0

2.8 Tiras
1. Berkala ilmiah harus dicetak (bukan distensil ataupun
difotokopi) minimum 300 eksemplar, dengan syarat 150
tersebar langsung melalui langganan atau pertukaran tetap.
2. Berkala hendaklah memberikan cetak lepas (reprint, offprint)
kepada setiap penulis untuk memperluas keterjangkauan.
3. Peraturan wajib simpan mutlak harus ditaati. Ketersediaan
berkala dalam perpustakaan utama merupakan salah satu
pengukur keluasan persebaran.

Tiras
1. Tiras minimum terpenuhi
a. Ya
b. Tidak
2. Menyediakan cetak lepas
a. Ya
b. Tidak
3. Memenuhi wajib simpan (di PDII LIPI)
a. Ya
b. Tidak

Nilai Skor
2
1
2
0
1
0

2.9 Lain-lain
Butir-butir yang diperkenankan

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

19

1. Iklan dapat dimuat asal dicantumkan dalam halaman


berpenomoran khusus yang tidak mengganggu kesinambungan
penomoran halaman jilid, dan harus terpisah sehingga bisa
dibuang dalam proses penjilidan.
2. Artikel
ulasan
dan
tinjauan
atas
undangan
dapat
dipertimbangkan pemuatannya, bahkan dianjurkan untuk
terbitan oleh organisasi profesi sebagai penampung
pertanggungjawaban ilmiah ketua perhimpunan.
3. Rubrik tinjauan buku baru dianjurkan diadakan.
4. Pemuatan obituari tokoh ilmuwan dalam bidang cakupan
majalah sangat dianjurkan.
Butir-butir yang tidak boleh ada
1. Foto penulis artikel, kecuali ketua organisasi profesi ilmiah yang
membacakan orasi pertanggungjawaban ilmiah atas undangan
2. Berita keluarga, berita organisasi, berita peristiwa keilmuan

Lain-lain
1. Penyediaan halaman khusus untuk iklan
a. ada/tidak ada iklan
b. ada iklan tanpa halaman khusus
2. Pemuatan artikel ulasan dan tinjauan ilmiah atas undangan
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
3. Pemuatan tinjauan buku ilmiah baru yang sesuai dengan
bidang keilmuan berkala
a. Ya/kadang-kadang
b. Tidak
4. Pemuatan obituari tokoh ilmuan dalam bidang yang sesuai
dengan bidang keilmuan berkala
a. Ya/kadang-kadang
b. Tidak
5. Pemuatan foto penulis artikel
a. Tidak
b. Kadang-kadang/ya
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Nilai Skor
2
0
2
1
0
1
0

1
0
1
0
20

3. PENGAJUAN USULAN
1. Pengajuan usulan ditujukan kepada Kepala LIPI
2. Penilaian majalah berkala ilmiah dilakukan secara berkala
minimal 2 kali dalam setahun setiap bulan April dan Oktober
3. Berkas harus sudah masuk paling lambat pada pertengahan
bulan Maret untuk penilaian bulan April, dan pertengahan bulan
September untuk penilaian bulan Oktober
4. Pengusulan harus melampirkan majalah berkala yang telah
terbit dalam 2 tahun terakhir atau 4 terbitan dalam 3 eksemplar
(asli)
5. Majalah berkala ilmiah yang dapat dinilai dengan ketentuan
minimal dalam 1 terbitan memuat/berisi tulisan minimal 5 artikel
dan maksimal 50 artikel.
4. TATA CARA PENILAIAN
1. Pejabat
yang
berwenang
menetapkan
klasifikasi
majalah/publikasi ilmiah, adalah Kepala Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia
2. Dalam menjalankan kewenangannya sebagaimana dimaksud
dalam butir (1), Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
dibantu oleh Panitia Penilai Majalah Berkala Ilmiah (P2MBI).
3. Panitia Penilai Majalah Berkala Ilmiah (P2MBI) adalah Panitia
Ahli independen yang bertugas membantu Kepala LIPI dalam
menetapkan klasifikasi majalah/publikasi ilmiah untuk bidangbidang ilmu yang terkait dengan penelitian.
4. Panitia Penilai Majalah Berkala Ilmiah (P2MBI) dibentuk oleh
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang terdiri dari
tenaga ahli independen dari berbagai bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi,minimal dengan susunan sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap anggota
b. Seorang wakil ketua merangkap anggota
PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

21

c.

Seorang sekretaris merangkap anggota dibantu 1 (satu)


orang sekretaris bukan anggota.
d. 3 (tiga) orang anggota.
5. Anggota P2MBI terdiri atas tenaga ahli dari berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dari Instansi Litbang,
perguruan tinggi maupun assosiasi profesi.
6. Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota-anggota Panitia
Penilai Majalah Berkala Ilmiah (P2MBI) diangkat
dan
diberhentikan oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia
7. Tata Kerja Panitia Penilai Majalah Berkala Ilmiah serta tata cara
penilaian dan penetapan klasifikasi majalah ilmiah ditetapkan
oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

5. MASA BERLAKU
1.

Masa berlaku akreditasi majalah ilmiah adalah 3 (tiga)


tahun.

2. Selama masa berlaku akreditasi, nomor akreditasi dan masa


berlaku akreditasi harus dicantumkan pada sampul depan
Majalah Berkala Ilmiah yang bersangkutan.
3. Selama masa berlaku akreditasi, pengelola majalah ilmiah
berkewajiban untuk secara rutin mengirimkan kopi majalah yang
diterbitkannya kepada Kepala LIPI, PDII dan Perpustakaan
Nasional.
4. Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana tersebut pada butir (1)
akreditasi dapat terus berlanjut apabila hasil evaluasinya positif,
dan akreditasinya dicabut bila hasil evaluasinya negatif.
6. PENUTUP

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

22

Pedoman akreditasi majalah ilmiah merupakan panduan bagi


institusi maupun peneliti yang akan mengajukan akreditasi majalah
ilmiah berkala. Dalam buku ini tertuang instrumen evaluasi serta
mekanisme dan prosedur yang harus dilakukan.
LIPI sebagai pembina fungsional jabatan peneliti terus
melakukan pengembangan dan perbaikan secara terus menerus,
termasuk untuk penyempurnaan pedoman ini. Kami berharap
dengan terbitnya pedoman ini dapat dimanfaatkan secara maksimal
dan bermanfaat.
PUSAT PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
FORMULIR ISIAN PENGAJUAN USULAN
AKREDITASI MAJALAH ILMIAH

Lampiran II

(Harap diisi dengan singkat dan jelas)


LIPI
I. IDENTITAS MAJALAH ILMIAH
1. Nama majalah ilmiah yang dikelola:
2. I S S N

3. Institute / Kelembagaan
penerbit

4. Pengelolaan Majalah

a. Nama Ketua Dewan Editor


b. Nama Penyunting Pelaksana

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

23

1. Cakupan Bidang Ilmu dari Majalah (pilih salah satu)


1. Matematika
2. Fisika
3. Kimia
4. Kebumian
5. Biologi

6. Teknologi Informasi dan Komunikasi


7. Rekayasa (Teknik) dan Teknologi
8. Pertanian, Kedokteran Hewan dan Lingkungan
9. Arsitektur, Gedung dan Lingkungan Kota
10. Kedokteran dan Kesehatan
11. Pendidikan
12. Ekonomi
13. Perdagangan Manajemen, Pariwisata dan Jasa
14. Ilmu Politik dan Kebijakan
15. Studi Kemasyarakatan
16. Kognitif dan Perilaku
17. Hukum, Keadilan dan Penegakan Hukum
18. Jurnalistik, Keperpustakaan dan Kurator
19. Kesenian
20. Bahasa dan Budaya
21. Sejarah dan Arkeologi
22. Agama, Filosofi dan Sistem
2. Alamat :

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

24

Telepon/Fax/E-Mail :

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

25

II.

PENYUNTING
1.

Dewan Editor
a.
Jumlah Tim Editor
b. Kualifikasi Tim Editor
Peneliti

c.

2.

S1

S2

S3

Lainnya

Non Peneliti

Jumlah

..

...

..

...

..

...

Asal Intitusi Tim Editor

. orang

Lembaga Penelitian

- Unit Litbang sendiri

. orang

- Unit litbang lain

. orang

Lembaga Lain

- Dalam Negeri

. orang

- Luar Negeri

. orang

Keterlibatan aktif Penyunting Pelaksana (pilih salah


satu)
a. 16 jam per minggu (

b. 8 jam per minggu

c. 4 jam per minggu

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

26

3. Kepakaran Penyunting :
NAMA
(lengkap dengan gelar)

NO

INSTITUSI

BIDANG ILMU
(kepakaran)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

III.

PERKEMBANGAN MAJALAH / KEBERKALAAN


1. Riwayat Penerbit
a. Terbit pertama

b. Nama majalah pada awal

Bulan . Tahun .

terbit
c. Perubahan nama majalah

d. Jika ada, sebutkan nama

majalah sekarang
e. Tanggal, bulan, tahun

ada / tidak

perubahan nama

2. Frekuensi Terbit per tahun (jumlah Nomor)


PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

27

Tahun
2002

2003

2004

2005

Jumah Nomor

Sebutkan volume dan nomor Majalah yang telah diterbitkan


(dari tahun 2002 2005)
Tahun 2002

1)
2)
3)
4)

Tahun 2003

1)
2)
3)
4)

Tahun 2004

1)
2)
3)
4)

Tahun 2005

1)
2)
3)
4)

3. Jumlah naskah

a.

Jumlah naskah setiap terbitan


Tahun
2002

Naskah Masuk
Naskah dimuat
Jumlah Artikel/Volume

2003

2004

2005

:
:
:

4. Sumber Naskah (%)

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

28

Tahun
2002
Lembaga Peneliti
Lembaga Peneliti Lain
Institusi Lain

Dalam Negeri

Luar Negeri

5.

2003

2004

2005

:
:
:
:
:

Rata-rata waktu pemrosesan Naskah (mulai naskah


diterima sampai dapat diterbitkan)
Tahun
2002
Jumah Minggu

6.

2003

2004

2005

2004

2005

Jumlah Tiras/Oplaag setiap terbit


Tahun
2002
Jumah Tiras

7.

2003

a. Apakah Majalah mempunyai kantor sendiri ?

(Ya / Tidak)

Alamat kantor :
b. Apakah Majalah mempunyai percetakan sendiri ? (Ya / Tidak)
Bila tidak, sebutkan nama perusahaan / percetakan dimana
Majalah tersebut di
Cetak :
Alamat percetakan :

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

29

8. Sumber Pendanaan Majalah :


Sumber Dana

Ad a
Tidak
Teratur
Teratur

Tidak ada

Jumlah
Rupiah

Lembaga/Unit Sendiri
Iklan
Sumber lain

9. Distribusi Majalah
a.

Pelanggan
2002

Tahun
2003
2004

2005

Jumlah pelanggan membayar


Jumlah pelanggan tidak membayar
Sisa stock tidak terdistribusi

b.

Penyebaran
Tahun
Institusi

2002
(eks)

2003
(eks)

2004
(eks)

2004
(eks)

Lembaga Penelitian
Lembaga Lain
Dalam Negeri
Luar Negeri

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

30

IV. PEMENUHAN KEWAJIBAN PASCA TERBIT


1. Apakah editor memberikan cetak lepas kepada penulis

ya/tidak

2. Apakah editor memenuhi peraturan wajib simpan diarsip


nasional/PDII LIPI: ya/tidak
V. INFORMASI PENDUKUNG

a.

Penyediaan halaman khusus untuk iklan


ya/tidak

b.

Pemuatan artikel ulasan dan tinjauan atas


undangan

c.

ya/tidak

Pemuatan tinjauan buku baru


ya/tidak

d.

Pemuatan obituari ilmuwan dalam bidang


cakupan majalah

e.

ya/tidak

Pemuatan foto penulis artikel


ya/tidak

Tanda Tangan
(Nama jelas)

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

31

PUSAT PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI

Lampiran III

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA


FORMULIR ISIAN PENILAIAN
AKREDITASI MAJALAH ILMIAH

JUDUL BERKALA

I S S N

PENERBIT

ALAMAT

KRITERIA

I.

II.

Pilihan
Butir
Tertinggi

Nama Berkala
1. Kesesuaian nama

JUMLAH I

Kelembagaan Penerbit
1. Pranata
penerbit
2.
Pengelolaa
n penerbit
3. landasan
/Pembakua
n
Nasional/Internasional

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Penilaian
Sendiri
(Skor)

LIPI

Penilaian
Evaluator I
(Skor)

Penilaian
Evaluator II
(Skor)

5
4
4

32

JUMLAH II

KRITERIA

III. Penyunting
1.
Pelibatan mitra
bestari sebagai penelaah ahli
2.
Kualifikasi penyunting
3.
Keterlibatan pejabat
struktural dalam komposisi
penyunting
4.

Keperwakilan pakar
bidang ilmu dalam komposisi
penyunting
5.
Penggarisan tugas
masing-masing penyunting,
pembedaan antara
penyunting penyelia,
penyunting pelaksana dan
penyunting tamu.
JUMLAH III
IV. Kemantapan Penampilan
1. Ukuran Berkala
2. Tata Letak
3. Tipe Huruf
4. Jenis Kertas
5. Konsistensi jumlah
halaman per penerbitan
6. Warna Sampul
7. Berpenciri terkenali dari jauh
8. Rancangan memikat
9. Kesan untuk kemantapan
JUMLAH IV

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

13

Pilihan
Butir
Tertinggi

Penilaian
Sendiri
(Skor)

Penilaian
Evaluator I
(Skor)

Penilaian
Evaluator II
(Skor)

4
2
2
2
2

12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9

33

KRITERIA

V.

Gaya Penulisan
1.

Sistematika
penulisan

2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.

VI.

Konsistensi
pembaban
Abstrak
Kata Kunci
Penyajian
instrumen pendukung gambar
(catatan kaki, grafik, bagan,
tabel )
Cara pengacuan dn
pengutipan
Penyusunan daftar
pustaka
Pencantuman nama
penulis
Petunjuk bagi calon
penulis dalam setiap
penerbitan
Pembacaan contoh
cetak oleh penulis

JUMLAH V
Substansi
1. Berisi hasil penelitian ilmiah,
dan/atau konsep ilmiah
2. Publikasi ditujukan kepada
masyarakat ilmiah/peneliti
3. Cakupan keilmuan berkala
4. Aspirasi wawasan berkala
5. Keorisinalan sumbangan
berkala pada kemajuan
ilmuan dan teknologi
6. Dampak ilmiah berkala
7. Kadar perbandingan sumber
acuan primer lainnya
8. Derajat kemutahiran pustaka
acuan
9. Analisis dan sintesis
10. Penyimpulan dan perampatan
JUMLAH VI

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Pilihan
Butir
Tertinggi

Penilaian
Sendiri
(Skor)

Penilaian
Evaluator I
(Skor)

Penilaian
Evaluator II
(Skor)

2
1
1
1
1
1
1
1
1
1

11
2
1
3
5
5
2.5
2.5
2.5
2
2.5
28

34

KRITERIA

VII.

Keberkalaan
1. Frekuensi penerbitan
2. Tata Penomoran Majalah
3. Penomoran halaman
4. Indeks tiap jilid
5. Sumber dana
6. Ketersediaan naskah
JUMLAH VII

VII.

Tiras
1. Tiras minimum terpenuhi
2. Menyediakan cetak lepas
3. Memenuhi wajib simpan
PDII LIPI
JUMLAH VIII

IX.

Pilihan
Butir
Tertinggi

Penilaian
Sendiri
(Skor)

Penilaian
Evaluator I
(Skor)

Penilaian
Evaluator II
(Skor)

2
2
1
1
2
2
10
2
2
1

Lain-lain
1.

Penyedia
an halaman khusus untuk
iklan

2.

Pembuat
an artikel ulasan dan
tinjauan ilmiah atas
undangan

3.

Pemuata
n tinjauan buku ilmiah
baru yang sesuai dengan
bidang keilmuan berkala

4.

Pemuata
n obituari tokoh ilmuan
dalam bidang yang sesuai
dengan bidang keilmuan
berkala

5.

2
2
1

Pemuata
n foto penulis artikel

JUMLAH IX

JUMLAH TOTAL

100

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

35

Lampiran IV
PUSAT PEMBINAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

LIPI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Riwayat Hidup Dewan Editor ( Minimal 5 orang anggota )


a.

Nama

b.

Tempat dan tanggal lahir

c.

Kedudukan/jabatan

d.

Alamat Kantor

e.

Nomor Telepon/Fax/E-mail

f.

Alamat Rumah

g.

Nomor Telepon/ Fax/E-mail

h.

Riwayat pendidikan (dimulai dari yang terakhir) dapat ditulis pada kertas lain:

i.

Pengalaman dalam mengelola majalah (dapat ditulis pada kertas lain) :

j.

Riwayat pekerjaan (dimulai dari yang terakhir) dapat ditulis pada kertas lain

k.

Publikasi dalam majalah ilmiah (tuliskan judul-judul artikel ilmiah yang dipublikasikan
dan nama Majalah penerbit, dalam waktu 3 tahun terakhir) dapat ditulis pada kertas
lain :

l.

Kemahiran dalam bahasa asing:


Jakarta, ..........................2005

Tanda Tangan

( nama jelas)

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

36

PEDOMAN AKREDITASI MAJALAH ILMIAH


LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

37

Anda mungkin juga menyukai