Anda di halaman 1dari 51

Reza Hidayatullah D3 Teknik Mesin FTI ITS Surabaya

Merupakan komunikasi antar manusia (human

communication) yg terjadi dalam konteks organisasi Komunikasi organisasi diberi batasan sbg arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationship)

Manusia dalam kehidupannya harus berkomunikasi,

artinya membutuhkan orang lain & membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok & masyarakat.

Two way communication, komunikasi dua arah,

komunikasi timbal balik, membutuhkan kerjasama yg diharapkan untuk mencapai cita-cita bersama, citacita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Bila sasaran komunikasi dpt diterapkan dlm suatu organisasi baik organisasi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, dengan tujuan utama mempersatukan individu dalam organisasi

1. model komunikasi linier

2. model komunikasi interaksional


3. model komunikasi transaksional.

One way communication, dalam model ini

komunikator memberi suatu stimuli & komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi & interpretasi. Komunikasi bersifat monolog

Sebagai kelanjutan dari model pertama, pd tahap ini

sudah terjadi feedback. Komunikasi yg berlangsung bersifat dua arah & ada dialog. Tiap partisipan memiliki peran ganda, satu saat bertindak sbg komunikator, pd saat yg lain sbg komunikan

Komunikasi dipahami dlm konteks hubungan antara

dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yg tidak dapat dikomunikasikan.

1. DOWNWARD COMMUNICATION

2. UPWARD COMMUNICATION
3. HORIZONTAL COMMUNICATION

Pemberian atau penyimpanan instruksi (job

instruction) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale) Penyampaian informasi mengenai peraturan yang berlaku (procedures & practices) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

Penyampaian informasi tentang pekerjaan atau tugas

yang sudah dilaksanakan. Penyampaian informasi tentang persoalan pekerjaan atau tugas yg tidak dapat diselesaikan bawahan Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya maupun pekerjaannya.

Memperbaiki koordinasi tugas

Upaya pemecahan masalah


Saling berbagi informasi Upaya pemecahan konflik

Membina hubungan melalui kegiatan bersama

1. FUNGSI INFORMATIF

2. FUNGSI REGULATIF
3. FUNGSI PERSUASIF 4. FUNGSI INTEGRATIF

Organisasi dapat dipandang sbg suatu sistem

pemrosesan informasi (information processing system). Seluruh anggota dalam organisasi berharap akan dpt informasi yg lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu Informasi yg didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dpt melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.

Berkaitan dengan peraturan-peraturan yg berlaku

dalam suatu organisasi Atasan atau orang-orang dlm jajaran struktural memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yg disampaikan

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasan dan

kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yg diharapkan. Banyak pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas & pekerjaan dengan baik. Pelaksanaan komunikasi ini dapat menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yg lebih besar dlm diri karyawan terhadap organisasinya.

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan

sbg seperangkat perilaku antar pribadi yang terspesialisasi, yang digunakan dlm suatu situasi tertentu (a specialized set of interpersonal behaviors that are used in a given situation) Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yg dipakai untuk mendapat respon atau tanggapan tertentu dlm situasi yang tertentu pula.

1. The Controlling Style

2. The Equalitarian Style


3. The Structuring Style 4. The Dynamic Style

5. The Relinguishing Style


6. The Withdrawal Style

Gaya komunikasi bersifat mengendalikan, ditandai

dengan adanya satu kehendak untuk membatasi, memaksa & mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Lebih memusatkan perhatian pada pengiriman pesan, tidak ada/tidak mengharapkan umpan balik

Aspek penting gaya komunikasi ini adalah adanya

landasan kesamaan, dan two way traffic of communication Komunikasi dilakukan secara terbuka, mengungkapkan gagasan secara rileks, santai dan informal. Memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, efektif dalam memelihara empati & kerjasama.

Memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis

maupun lisan guna memantapkan perintah yg harus dilaksanakan, penjadwalan tugas & pekerjaan serta struktur organisasi.

Gaya komunikasi dinamis memiliki kecenderungan

agresif, karena pengirim pesan memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action oriented)

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan

untuk menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah.

Gaya ini tidak layak dipakai dalam komunikasi

organisasi. Akibat yg muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak KOMUNIKASI. Dalam deskripsi konkret adalah, saat seseorang mengatakan : Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini !. Pernyataan ini bermakna bahwa seseorang mencoba melepas diri dari tanggung jawab, tapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain.

Wikipedia

Orasi bermacam-macam, ceramah merupakan salah satu bagian dari orasi, pidato, kultum, bahkan puisi merupakan bagian dari orasi, tetapi saat ini kata orasi mengalami penyempitan makna dan terkesan bermakna peyorasi, orasi dikenal di kalangan umum sebagai bentuk ungkapan melalui verbal yang disampaikan pada khalayak umum dan memiliki sifat persuasif.
KBBI

1 pidato; 2 pidato pengukuhan (guru besar dsb); 3 khotbah

1. Name Calling Orasi dengan memberi julukan/sebutan dengan maksud merendahkan. Misalnya. pengacau, penjilat, dsb 2. Glittring generalist penonjolan gagasan dan pengidentifikasian diri dengan serba agung. Misalnya, atas nama rakyat, dsb 3. Transfer Orasi dengan memakai pengaruh dari tokoh-tokoh berpengaruh atau menggunakan prestise dari suatu luhur dan mempunyai otoritas sanksi. Misalnya, menurut Gramsci atau seperti firman tuhan. 4. Plain Folks Orasi dengan identifikasi terhadap ide untuk menunjukkan pengabdian kepada khayalak (pendengar) Misalnya, kampanye calon pemimpin. 5. Badwagon technique Orasi dengan penonjolan pada sukses yang dicapai. Misalnya, motivator

1.Instruksi adalah arahan atau perintah untuk untuk melakukan suatu pekerjaan atau melaksanakan suatu tugas. 2.Instruksi adalah penyampaian suatu pengertian dan kecakapan kepada orang lain, untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. 3.Memberi dan melaksanakan instruksi tidak hanya berfokus pada hasil yang dicapai, melainkan perlu diperhatikan adalah proses instruksi tersebut, yang menitik beratkan pada pengembangan dan latihan dalam penggunaan nalar pikir, pengembangan daya cipta, keterampilan dan ketangkasan. 4.Instruksi dapat diberikan dengan menggunakan alat atau tanpa alat. 5.Instruksi Dapat juga dilakukan dengan lisan maupun tulisan.

1. Metode Ceramah Adalah suatu uraian lisan yang bersifat instruktif, dimana audience atau penerima bersifat pasif. dengan demikian dalam menggunakan metode ini informan harus aktif dan untuk mencapai tujuan seorang informan dituntut pandai bicara. 2. Metode Diskusi Adalah suatu bentuk penyajian dimana audience disuruh membicarakan secara bersama-sama dengan menyimpulkan hasil pembicaraan tersebut. 3. Metode Seminar Pada metode ini ditampilkan beberapa pembicara atau pemrasaran serta penyanggahnya. 4. Metode Demontrasi Adalah metode dimana informan memberikan cntoh, mengerjakan contoh atau mempertunjukkan suatu proses kepada audience. 5. Metode Tanya Jawab Hampir sama dengan metode ceramah, bedaya dalam penyampaiannya. Informan bertanya lebih dahulu tentang apa yang disampaikan, baru kemudian menjelaskan secara jelas dan terpernci. 6. Metode Driil

Biasanya metode ini digunakan oleh instruktur di lapangan. Metode ini tepat digunakan dalam menyampaikan meteri yang lebih menekankan pada aspek psikomotor/ketrampilan audience, misalnya digunakan dalam latihan-latihan PBB.
7. Metode Campuran Merupakan kombinasi dari metode-metode yang telah ada. Dengan memperhatikan kelemahan dan kelebihan masing-masing metode.

a. Penguasaan bahan yaitu apa yang akan disampaikan kepada penerima, orator / intruktur harus mengerti maksud dan tujuan serta menguasai dengan baik instruksi yang diberikan. b. Urutan / sistematika yaitu kerunutan dalam susunan kata dan bahasa, serta kerunutan dalam susunan pokok-pokok isi bahasan. c. Alat-alat yang dibutuhkan, yaitu alat yang mendukung agar dengan mudah diterima dan dicerna oleh pendengar.

a.Kesan pertama harus yang mengesankan, ini berhubungan dengan kepercayaan diri, penampilan fisik, gaya bicara dan penguasaan situasi. b.Pemberian motivasi, tujuan dan fungsi tentang informasi yang diberikan, hal ini diperlukan karena agar si penerima instruksi memperhatikan dengan seksama dan sungguh-sungguh.

a. Metode penyampaian b. Ketegasan dalam isi instruksi dan penyampaiannya tidak bertele-tele. c. Ketepatan d. Keyakinan

a.Kewajaran b.Serius tapi santai

1.Pemberi intruksi / orasi harus berdiri ditempat yang terlihat jelas tanpa ada halangan dengan penerima instruksi. 2.Instruksi / orasi dimulai ketika pendengar dalam keadaan tenang dan tertib. 3.Instruksi / orasi tersebut harus mudah dimengerti dan jelas. 4.Suara yang terang dan jelas serta semua penerima harus dapat mendengarkan. 5.Instruksi / orasi diberikan tidak terlalu panjang dan tidak terlalu singkat. 6.Bila perlu dibantu dengan alat peraga atau peragaan. 7.Berikan kesempatan bertanya kepada pendengar. 8.Bila instruksi diberikan secara tertulis, maka harus sistematis dan jelas 9.Singkirkan hal-hal yang mengganggu konsentrasi pendengar. 10.Buatlah instruksi / orasi semenarik mungkin. 11.Usahakan si penerima dapat menggunakan seluruh inderanya. 12.Bila ada hal yang sangat penting, dapat diulang kembali. 13.Bila diperlukan, Berikan umpan balik kepada pendengar.

a.Hendaknya pemberi instruksi memakai pakaian yang sopan, rapi dan bersih. b.Hendaklah berpakaian yang tidak mencolok c.Hindarilah pakaian yang berpotongan aneh (tidak wajar)

a.Berdiri yang tegak dan ditempat yang jelas b.Hindarilah berjalan mondar- mandir yang tidak perlu

a.Pandangan mata diusahakan selalu memandang menyeluruh dan tidak ke salah satu sisi saja. b.Pandanglah mata/wajah yang hadir dengan bergantian. c.Hindarilah sering melihat ke bawah, ke atas, keluar, atau melihat jam. d.Jangan bicara sambil menunduk.

a.Ekspresi wajah diusahakan sesuai dengan pesan yang disampaikan (senang, sedih, semangat dan sebagainya). b.Bila pesan yang disampaikan tidak membutuhkan ekspresi, maka tunjukkan rasa senang, bersemangat, cerah, gembira dan menarik.

a.Gerakan tangan dibutuhkan hanya untuk mendukung pesan dan penekanan pada isi pesan. b.Bila tidak diperlukan tidak usah menggunakan gerakan tangan, sebab dapat mengaburkan isi pesan.

a.Suara hendaknya cukup jelas dan keras sesuai dengan kebutuhan dan pendengar. b.Berilah tekanan suara pada katakata tertentu untuk menguatkan isi pesan. c.Gunakan bahasa yang difahami oleh pendengar jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak perlu, bila terpaksa menggunakan istilah asing yang belum umum, maka perlu dijelaskan. d.Bahasa yang digunakan harus santun dan tidak arogan.

a.Hilangkan kebiasaan yang tidak diperlukan seperti, garuk- garuk, memegang kepala atau jidat, membetulkan baju atau celana. b.Hilangkan kebiasaan mengucapkan sesuatu yang tidak berarti, misalnya . anuanu.

IC Koord.IC

Koord.IC

Maba

IC

Maba

IC

Maba

IC

IC

Maba

Maba

IC

Maba

Anda mungkin juga menyukai