Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

Fajar Adityawarman Irfan Eka Putra Krisna Arief Budiman Naufal Rifqi F.W Ramdhany Satria A Rendy Kasoggi Singgih Oktavian

PEPERANGAN MEMBELA ISLAM

PERTEMPURAN paling heroik dan dahsyat yang dialami umat Islam di era awal perkembangan Islam adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi saat itu, Pasukan Romawi dengan kaisarnya Heraclius yang membawa pasukan sebanyak 200.000. Pasukan super besar tersebut merupakan pasukan aliansi antara kaum Nashara Romawi dan Nashara Arab sekitar dataran Syam, jajahan Romawi. Perang terjadi di daerah Mutah sehingga sejarawan menyebutnya perang Mutah- (sekitar yordania sekarang), pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H atau tahun 629 M.

LATAR BELAKANG
Penyebab perang Mutah ini bermula ketika Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam mengirim utusan bernama al-Harits bin Umair al-Azdi yang akan dikirim ke penguasa Bashra. Di tengah perjalanan, utusan itu ditangkap Syurahbil bin Amr al-Ghassani dari bani Gasshaniyah (daerah jajahan romawi) dan dibawa ke hadapan kaisar Romawi Heraclius. Setelah itu kepalanya dipenggal. Pelecehan dan pembunuhan utusan negara termasuk menyalahi aturan politik dunia. Membunuh utusan sama saja ajakan untuk berperang. Hal inilah yang membuat beliau marah. Mendengar utusan damainya dibunuh, Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam sangat sedih. Setelah sebelumnya berunding dengan para Sahabat, lalu diutuslah pasukan muslimin untuk berangkat ke daerah Syam. Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam sadar melawan penguasa Bushra berarti juga melawan pasukan Romawi yang notabene adalah pasukan terbesar dan terkuat di muka bumi ketika itu. Namun ini harus dilakukan karena bisa saja suatu saat pasukan lawan akan menyerang Madinah. Kelak pertempuran ini adalah awal dari pertempuran Arab Bizantium. Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam berkata Pasukan ini dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, bila ia gugur komando dipegang oleh Jakfar bin Abu Thalib, bila gugur pula panji diambil oleh Abdullah bin Rawahah saat itu beliau meneteskan air mata- selanjutnya bendera itu dipegang oleh seorang pedang Allah dan Akhirnya Allah Subhnahu watal memberikan kemenangan. (HR. al-Bukhari)

Kaum Muslimin bergerak meninggalkan Madinah. Musuh pun mendengar keberangkatan mereka. Dipersiapkanlah pasukan super besar guna menghadapi kekuatan kaum Muslimin. Heraclius mengerahkan lebih dari 100.000 tentara Romawi sedangkan Syurahbil bin Amr mengerahkan 100.000 tentara yang terdiri dari kabilah Lakham, Juzdan, Qain dan Bahra. Kedua pasukan bergabung. Mendengar kekuatan musuh yang begitu besar, kaum Muslimin berhenti selama dua malam di daerah bernama Muan guna merundingkan apa langkah yang akan diambil. Beberapa orang berpendapat, Sebaiknya kita menulis surat kepada Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam, melaporkan kekuatan musuh. Mungkin beliau akan menambah kekuatan kita dengan pasukan yang lebih besar lagi, atau memerintahkan sesuatu yang harus kita lakukan. Tetapi Abdullah bin Rawahah tidak menyetujui pendapat tersebut. Bahkan ia mengobarkan semangat pasukan dengan ucapan berapi-api

Kemunduran Pasukan Romawi


Setelah Zaid bin Haritsah gugur dalam peperangan dan komandu pun di ambil oleh Jakfar bin Abu Thalib, lalu ia pun gugur pula dan komando diambil oleh Abdullah bin Rawahah tetapi ia pin ernasib sama dan setelah itu kaum muslimin pun menentukan bersama sama siapa yang akan memimpin mereka saat ini dan dipilihlah Khalid bin Walid Radhiyallhu anhu, ia lalu mengatur strategi dan menukar menukar posisi kaum muslimin sehingga kelihatan seperti ada bala bantuan dan pasukan romawi yang telah kehilangan 20.000 orang pasukannya pun memilih untuk mundur.

PERANG KHANDAQ

Perang khandaq/ perang ahzab merupkan perang yang terjadi antara 3000 pasukan muslimin dan 10000 pasukan yahudi yang bersekutu dengan pasukan musyirikin mekah. Perang ini dikenal sebagai perang khandaq (parit) karena pasukan muslimin membangun parit untuk menghadapi pasukan musyrikin.

Sebabnya, karena beberapa pemimpin Yahudi dari Bani Nadlir berangkat ke Mekkah untuk mendorong kaum Musyrikin Quraisy melancarkan perang terhadap Rasulullah saw. Mereka berjanji: Kami akan berperang bersama-sama kalian hingga berhasil menghancurkannya. Selanjutnya mereka berdalih dan meyakinkan bahwa: Kepercayaan kalian (orang-orang Quraisy) jauh lebih baik daripada agama Muhammad. Berkenaan dengan mereka inilah Allah swt menurunkan firman-Nya : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari al-Kitab? Mereka percaya kepada yang disembah selain Allah dan Thogut, serta mengatakan kepada orang-orang kafir (Musyrik Mekkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya dariapda orangorang yang beriman. Mereka itulah orang yang dikutuki Allah. Siapa saja yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya. QS an-Nisa 51-52 Maka mereka bersepakat bersama kaum Musyrikin Quraisy untuk memerangi kaum Muslimin, pada hari yang telah ditentukan bersama.

Bani Quraidlah melanggar Perjanjian


Huyay bin Akhthab pergi mendatangi Kaab bin Asad al-Qardli, mengajaknya untuk melanggar perjanjian yang telah disepakati bersama Rasulullah saw. Dan berita itupun sudah terdengar sampai telinga nabi Muhammad SAW Setelah mendengar berita ini Rasulullah saw segera mengutus Saad bin Muadz untuk menyelidikinya. Kepadanya Nabi saw berpesan agar berbicara kepada Huyay dengan bahasa kiasan yang difahaminya jika berita itu benar, dan agar tidak memberikan peluang kepada orang banyak untuk menggunakan kekuatannya. Jika berita ini tidak benar maka hendaknya segera diumumkan kepada khalayak ramai. Setelah melacak berita dan ternyata berita itu benar maka Saad pun segera kembali kepada Rasulullah saw melaporkannya, Ya, mereka telah melanggar perjanjian sebagaimana suku Adhal dan Qarah. Lalu Rasulullah saw mengatakan : Allah Maha Besar, bergembiralah wahai kaum Muslimin.

Keadaan Kaum Muslimin Saat Itu


Kaum Muslimin mendapat kepastian bahwa Bani Quraidlah telah melanggar perjanjian. Pada saat yang sama kaum Munafiqin pun menyebarkan bibitbibit keraguan dan perpecahan di kalangan kaum Muslimin. Sementara musuh datang dari segala penjuru arah. Kaum Munafiq terus melancarkan tikaman dari dalam. Melihat keadaan kaum Muslimin yang semakin terancam ini maka Rasulullah saw meminta pandangan Saad bin Muadz Saad bin Ubadah untuk melakukan perdamaian dengan kabilah Ghatfahan dengan memberikan sepertiga hasil panen kota Madinah agar mereka bersedia untuk tidak ikut memerangi kaum Muslimin. Tapi Saad Mudzad berkata seperti ini : Demi Allah, kita tidak perlu mengambil langkah itu. Demi Allah kami tidak akan rela memberikan sesuatu kepada mereka selain daripada pedang sampai Allah memutuskan sesuatu antara kami dan mereka.

LANJUTAN
Setelah mendengar ucapan Saad bin Muadz ini wajah Rasulullah saw kelihatan berseri dan berkata kepadanya: Engkau dapat yang engkau inginkan Dalam pada itu kaum Musyrikin dikejutkan oleh parit di hadapannya. Mereka berkata, sungguh ini merupakan tipu daya yang tidak pernah dilakukan oleh bangsa Arab. Kemudian mereka mengambil posisi dan berkemah di sekitar parit mengepung kaum Muslimin. Tetapi tidak terjadi pertempuran kecuali beberapa orang Musyrik yang berusaha menyeberangi parit di suatu sudut yang sempit dan berhasil dicegat oleh kaum Muslimin. Dalam usaha ini sebagian mereka kembali dan sebagian yang lain terbunuh. Di antara orang Musyrik yang terbunuh itu terdapat Amer bin Wudd. Ia dibunuh oleh Ali bin Abi Thalib.

Kekalahan Kaum Musyirikin

Allah memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin dalam perang Khandaq ini tanpa melalui pertempuran. Allah mengalahkan mereka dengan dua sarana yang tidak melibatkan kaum Muslimin sama sekali. Pertama, dengan seorang lelaki dari kaum Musyrikin bernama Nuaim bin Masdu, yang datang kepada Nabi saw menyatakan diri masuk Islam yang kemudian menawarkan diri kepada Nabi saw untuk melaksanakan segala bentuk perintah yang diinginkan oleh Nabi saw. Lalu Nabi saw memberikan tugas untuk memecah kekuatan musuh

Perang Khandaq

1. apa penyebab terjadinya perang khandaq? 2. siapa yang memberi makanan kepada Rasulullah, kaum muhajirin dan kaum anshar? 3. siapa yang mengajak Kaab bin Asad al-Qardli melanggar perjanjian? 4. apa yang diperintahkan Rasulullah saw kepada Saad bin Muadz? 5. apa yang menyebabkan kekalahan kaum musyrikin?

Perang Mutah

Perang Khandaq

1. karena beberapa pemimpin Yahudi dari Bani Nadlir berangkat ke Mekkah untuk mendorong kaum Musyrikin Quraisy melancarkan perang terhadap Rasulullah saw 2. Huyay bin Akhthab 3. istri Jabir ra 4. menyelidiki benar atau tidaknya Kaab bin Asad alQardli melanggar perjanjian. 5. seseorang dari kaum musyrikin yang baru saja masuk islam dan di perintah oleh Rasulullah saw untuk memecah belah pasukan kaum musyrikin.

Perang Mutah

1. Karena utusan damai Rasulullah Shallallhu alaihi wasallam dibunuh oleh pasukan romawi 2. Heraclius 3. Zaid bin Haritsah 4. Sekitar 3000 orang 5. Lebih dari 100.000 orang

Anda mungkin juga menyukai