Anda di halaman 1dari 62

ALAT EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh : Nuri Fatimah Nugraheni Dinasari H Santi Ratna D Nadia Eka F Arief Setiadi Suci Vitriani P Azizah Rukhamaun N (11108241103) (11108241091) (11108241092) (11108241119) (11108241136) (11108244018) (11108244100)

Permen No. 20 th 2007 tentang Standar Penilaian


Teknik yang digunakan: Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi,penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuklain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dantingkat perkembangan peserta didik.

Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktikatau tes kinerja.
Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatanpembelajaran. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atauproyek.

Lanjutan...
Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalahmerepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b)konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknissesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan(c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baikdan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pen-didikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa,serta memiliki bukti validitas empirik.

Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi,konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirikserta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.

Tes dan non-tes


Tes Terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik, kemudian pekerjaan itu menghasilkan nilai tentang perilaku peserta didik Lebih valid Non-tes
Digunakan untuk menilai perilaku siswa secara sosial dan psikologis untuk mengetahui perkembangan siswa di luar kemampuan akademis yang dimiliki

Hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui latar belakang dari prestasi akademik maupun nonakademik yang dimiliki peserta didik

TEKNIK TES

Tes Lisan
Menuntut jawaban dalam bentuk bahasa lisan Berdasarkan persiapan dan cara bertanya
bebas berpedoman

Kelebihan
Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.

Kekurangan
subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama.

Tes tindakan
Disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau penampilan Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil akhir yang dicapainya format pengamatan Contoh: presentasi, Project Based Learning,

Teknik tes ditinjau dari kegunaan


Tes Diagnostik Tes Formatif Tes Sumatif

Perbedaan Tes Diagnostik, Formatif dan Sumatif

Tes Diagnostik Fungsi Menentukan apakah bahan pembelajaran telah dikuasai atau belum. Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang dipelajari. Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari. Menentukan kesulitankesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara khusus untuk mengatasi atau memberikan bimbingan. Pada waktu penyaringan calon siswa Pada waktu membagi kelas atau permulaan memberikan pelajaran.

Tes Formatif Sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun program untuk menilai pelaksanaan suatu unit program.

Tes sumatif Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kemampuan dengan kawannya dalam kelompok.

Waktu

Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaikbaiknya.

Pada akhir unit catur wulan, semester akhir tahun atau akhir pendidikan.

Penilaian

Tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. Faktor-faktor fisik, psikologis dan lingkungan.

Menentukan pada tingkah laku kognitif.

Pada umumnya menentukan tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkah laku psikomotorik dan kadang-kadang pada afektif. Tes ujian akhir.

Alat evaluasi

Tes prestasi belajar yang telah distandarisasi. Tes diagnostik yang telah distandarisasikan. Tes buatan guru Pengamatan dan daftar cocok (check list).

Tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.

Cara memilih tujuan yang dievaluasi

Memilih tiap-tiap ketrampilan prasyarat. Memiliki tujuan setiap program pelajaran secara berimbang. Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku fisik, mental

Mengukur semua tujuan instruksional khusus.

Mengukur tujuan instruksional umum

Tingkat kesulitan tes

Untuk tes diagnostik mengukur ketrampilan dasar, diambil dari banyak soal tes yang mudah yang tingkat kesulitannya 0,5 atau lebih. Ada bermacam-macam tes diagnostik, untuk tes diagnostik yang sifatnya memonitor kemajuan tingkat pencapaian yang diperoleh siswa merupakan informasi tentang keberhasilannya. Tes prasyarat adalah tes diagnostik yang sifatnya khusus. Fungsinya untuk mengetahui penguasaan bahan prasyarat yang sangat penting untuk kelanjutan studi bagi pengetahuan

Belum dapat ditentukan

Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antar 0,35-0,70 ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan beberapa lagi yang sangat sukar. Sesuai dengan fungsi tes sumatif, yaitu memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti suatu program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan kawan dalam kelompoknya. Maka tidak dibutuhkan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang dicapai, namun demikian tidak berarti bahwa tes sumatif tidak penting.

Tingkat Pencapaian

Ditinjau dari tujuan, tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan instruksional umum yang diuraikan menjadi tujuan instruksional khusus

Skoring

Menggunakan standar mutlak dan standar relatif. Dicatat dan dilaporkan dalam bentuk profil

Menggunakan standar mutlak. Prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan berhasil atau gagal dalam menguasai suatu tugas.

Menggunakan standar relatif. Keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.

Cara Pencatatan

TES TERTULIS OBJEKTIF URAIAN (SUBJEKTIF)

Tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Kelebihan tes objektif
+ Lebih representatif + Mudah & cepat diperiksa + Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain + Pemeriksaan & penskoran tidak subjektif

Kelemahan tes objektif


- Persiapan lebih sulit - Hanya mengungkap ingatan & pengenalan kembali - Kesempatan berspekulasi jawaban - Kerjasama antarsiswa

Benar-Salah (True-False)

Menjodohkan (Matching)

Pilihan Ganda Jawaban Singkat ((Short Answer) & Melengkapi (Completion)

Benar-Salah (True-False)

Tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah.

Kelebihan
+ Dapat mewakili pokok bahasan yang lebih luas + Mudah penyusunannya + Mudah diskor + Baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar terutama ingatan

Kekurangan
- Hanya mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali - Kesempatan menebak jawaban

Menjodohkan (Matching)
Menjodohkan = memasangkan = mencocokkan. Butir soal tipe menjodohkan ditulis dalam dua kolom atau kelompok. Kelompok pertama disebelah kiri adalah pertanyaan atau pernyataan, kelompok kedua disebelah kanan adalah kelompok jawaban.

Kelebihan
+ Baik untuk menguji hasil belajar (pengetahuan istilah, definisi, peristiwa, atau penanggalan). + Menguji kemampuan menghubungkan dua hal + Mudah dalam penyusunan . + Dapat digunakan untuk seluruh mata pelajaran . + Mudah diskor tanpa dipengaruhi subjektivitas.

Prinsip Soal
- Kelompok pernyataan/pertanyaan dan kelompok jawaban terdiri dari kelompok homogen. - Kelompok jawaban lebih banyak dari kelompok pertanyaan/pernyataan.

Pilihan Ganda
Pilihan Ganda mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan-ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Kemampuan yang dapat diukur antara lain mengenal istilah, fakta, prinsip, metode, dan prosedur; mengidentifikasi penggunaan fakta dan prinsip; menafsirkan hubungan sebabakibat; dan menilai metode dan prosedur.

Jenis Tes Bentuk Pilihan-ganda


Distracters Satu pilihan jawaban benar diantara beberapa pilihan jawaban salah. Analisis hubungan antara hal Menganalisis hubungan antara pernyataan dengan alasan (sebab-akibat) Variasi negatif Satu kemungkinan jawaban salah diantara beberapa pilihan jawaban benar Variasi berganda Jawaban paling benar diantara beberapa kemungkinan jawaban yang semuanya benar. Variasi yang tidak lengkap Satu kemungkinan jawaban yang benar tapi belum lengkap dan melengkapinya.

Kelebihan
+ Penilaian mudah, cepat, objektif + Kesempatan menebak jawaban berkurang + Menilai kemampuan kognitif + Dapat digunakan berulangulang + Cocok untuk peserta tes berjumlah banyak

Kelemahan
- Tidak dapat digunakan mengukur kemampuan verbal dan pemecahan masalah - Penyusunan soal lama - Sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar homogin, logis, dan berfungsi

Prinsip Soal
Mengacu kepada kompetensi dasar dan indikator soal Petunjuk mengerjakannya dengan jelas Hindari materi soal yang tidak relevan Persoalan jelas dan berarti Alternatif jawaban harus berfungsi, homogin, logis dan sistematis Panjang pilihan lebih pendek daripada itemnya Pernyataan dan pilihan tidak mudah diasosiasikan Hanya ada satu jawaban yang benar

Jawaban Singkat (Short Answer) dan Melengkapi (Completion)


Kedua bentuk tes ini masing-masing menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau angka-angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal jawaban singkat berupa suatu kalimat bertanya yang dapat dijawab dengan singkat, berupa kata, prase, nama, tempat, nama tokoh, lambang, dan lain-lain Soal melengkapi dikemukakan dalam kalimat yang tidak lengkap

Kelebihan
+ Relatif mudah disusun + Menilai kemampuan peserta didik yang berkenaan dengan faktafakta, prinsip-prinsip, dan terminologi. + Menuntut peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya secara singkat dan jelas. + Pemeriksaan lembar jawaban dapat dilakukan dengan objektif.

Kelemahan
- Hanya berkenaan dengan kemampuan mengingat. - Peserta dapat terkecoh jika titik-titik kososng banyak. - Membutuhkan waktu lama dalam pemeriksaan.

Prinsip Soal
Tidak menggunakan soal yang terbuka Tidak mengambil pernyataan langsung dari buku Titik-titik kosong (tempat jawaban) diletakkan pada akhir & tidak terlalu banyak Hanya mengandung satu alternatif jawaban Menggunakan gambar-gambar

Tes Uraian (Subjektif)


Tes uraian merupakan tes yang menuntut siswa menjawab pertanyaan dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mediskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dll yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

Kelebihan Tes Uraian


Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tingkat tinggi Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Dapat melatih kemampuan berpikir teratur atau penalaran Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) Adanya keuntungan teknis

Kekurangan Tes Uraian


Sampel tes sangat terbatas Sifatnya sangat subjektif Tes ini biasanya kurang reliabel

Jenis-jenis Tes Uraian


Menurut bentuknya tes uraian dibagi menjadi 3, yaitu : Uraian bebas Uraian terbatas Uraian berstruktur.

Menyusun Soal Bentuk Uraian


Yang perlu diperhatikan adalah : Dari segi isi yang diukur Dari segi bahasa Dari segi teknis penyajian soal Daru segi jawaban

Pemeriksaan, Skoring, dan Penilaian Tes Uraian


Diperiksa seorang demi seorang untuk semua soal, kemudian diberi skor. Diperiksa nomor demi nomor untuk semua siswa, kemudian diberi skor.

TEKNIK NON TES

Teknik Nontes menurut Anas Sudijono (2012)


Pengamatan secara sistematis (observation) Wawancara (interview) Angket (questionnaire) Memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis)

Teknik Nontes menurut Suharsimi Arikunto (2005)


Skala bertingkat (rating scale) Kuesioner (questionnaire) Daftar cocok (check list) Wawancara (interview) Pengamatan (observation) Riwayat hidup

Pengamatan (Observation)
Cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan (Anas Sudijono, 2012). Pengamatan atau observasi (observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Suharsimi Arikunto , 2005).

Macam-macam Observasi menurut Anas Sudijono (2012)


Partisipatif (participant observation) Nonpartisipatif (nonparticipant observation) Eksperimental (experimental observation) Noneksperimental (nonexperimental observation)

Macam-macam Observasi menurut Suharsimi Arikunto (2005)


Observasi Partisipan Observasi Sistematik Observasi Eksperimental

Macam-macam Observasi
Observasi Partisipan Pengamat mengikuti kegiatan kelompok yang diamati. Observasi Nonpartisipan Pengamat tidak mengikuti kegiatan kelompok yang diamati. Observasi Eksperimental Dilakukan dalam situasi buatan. Observasi Noneksperimental Dilakukan dalam situasi wajar. Observasi Sistematis Faktor-faktor yang diamati sudah didaftar. Observasi Nonsistematis Pengamatan dan pencatatan tidak dibatasi kerangka kerja.

Kelebihan Observasi
Data observasi diperoleh secara langsung di lapangan. Data hasil observasi dapat mencakup berbagai aspek kepribadian individu peserta didik.

Kelemahan Observasi
Tidak selalu dapat dilakukan dengan baik dan benar. Kepribadian observer mewarnai penilaian. Data observasi baru dapat mengungkap kulit luar.

Wawancara (Interview)
Cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Anas Sudijono, 2012). Wawancara atau interviu (interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak (Suharsimi Arikunto, 2005).

Jenis-jenis Wawancara
Wawancara Bebas (un-guided interview) Responden bebas mengutarakan pendapatnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu. Wawancara Terpimpin (guided interview) Pertanyaan yang diajukan disusun terlebih dahulu. Responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.

Kelebihan Wawancara
Pewawancara mengadakan kontak langsung dengan responden. Responden mengeluarkan isi hatinya secara lebih bebas. Diperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang belum jelas dapat diulang, jawaban yang belum jelas dapat diminta lagi. Jawaban responden dapat dicatat dengan lengkap. Jawaban responden mudah dikategorikan dan dianalisis.

Angket (Questionnaire)
Sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden) (Suharsimi Arikunto, 2005). Tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program pembelajaran (Anas Sudijono, 2012).

Macam-macam angket ditinjau dari segi siapa yang menjawab (Suharsimi Arikunto, 2005)
Kuesioner Langsung Dikirimkan dan diisi langsung oleh responden. Kuesioner Tidak Langsung Tidak dikirimkan dan diisi langsung oleh responden.

Macam-macam angket ditinjau dari segi cara menjawab (Suharsimi Arikunto, 2005)
Kuesioner Tertutup Ada pilihan jawaban. Kuesioner Terbuka Responden bebas mengemukakan pendapat. Daftar Cocok (Check List) Responden membubuhkan tanda cocok () di tempat yang sudah disediakan.

Pemeriksaan Dokumen (Documentary Analysis)


Riwayat hidup (auto biografi) Dokumen yang memuat tentang orang tua peserta didik. Dokumen yang memuat tentang lingkungan nonsosial.

Skala bertingkat (Rating Scale)


Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan Rating gives s numerical value to some kind of judgement

Daftar cocok (Chek List)


Menurut Prof. Suharsimi Arikunto yang dimagsud daftar cocok (check list) adalah deretan pertanyaan (biasanya pertanyaan singkat) dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok/centang (V) ditempat yang sudah disediakan.

Skala Sikap
an attitude is a positive or negative reaction to a person, object, or idea (Johnson & Johnson ) Muhajir (1992: 75), mengatakan bahwa sikap merupakan sikap kecenderungan afeksi suka tidak suka terhadap objek sosial

Skala Sikap
Alat untuk melihat bagaimana seorang anak bersikap terhadap objek yang diberikan. Indikator skala sikap meliputi ruang lingkup, kognisi, konasi, afeksi.

Jenis Skala Sikap


Skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Skala thurstone merupakan skala mirip descriptive graphic rating scale karena merupakan suatu instrumen yang responsnya dengan memberi tanda tertentu pada suatu kontinum baris. Skala Guttman berupa sederetan pertanyaan opini tentang suatu objek secara berurutan. Responden diminta untuk menyatakan pendapat tentang pernyataan itu (setuju atau tidak setuju).

Lanjutan
Semantic Differential Instrument yang disusun oleh Osgood dan kawan-kawan ini mengukur konsep-konsep tiga dimensi. Dimensi-dimensi yang diukur dalam kategori: menyenangkan - membosankan, sulit mudah, baik - tidak baik, kuat - lemah, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur minat atau pendapat siswa mengenai sesuatu kegiatan atau topik dari suatu mata pelajaran maupun mata pelajaran itu sendiri.

Penilaian Berbasis Portofolio


a collection of the students work in an area, showing growth, self reflection, and achievement Woolfolk (2007: 563) Menurut Ormrod (2003: 586) portofolio adalah a systematic collection of students work over a lengthy period kumpulan karya peserta didik dalam kurun waktu tertentu yang menunjukan usaha, perkembangan, dan prestasi belajar. Kurun waktu tertentu dapat satu catur wulan, satu semester, atau satu tahun.

Menurut Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd Portofolio seorang peserta didik biasanya memuat: Hasil ulangan harian atau tes formatif dan ulangan umum atau tes sumatif yang biasanya dicatat dalam buku harian siswa. Tugas-tugas terstruktur, yang biasanya dikumpulkan oleh guru dan disimpan dalam sebuah map khusus. Catatan perilaku harian siswa, yang biasanya tersimpan dalam buku khusus yang disebut catatan anekdot. Laporan kegiatan siswa di luar kegiatan sekolah yang menunjang kegiatan belajar, biasanya dikumpulkan oleh guru dan kemudian didokumentasikan.

Studi kasus
Bertujuan untuk mengetahui latar belakang penyeban suatu kasus terjadi pada seseorang.

Sosiometri
Alat untuk melihat tingkat kepopuleran siswa di dalam kelas.

Skala Penilaian
Mengukur penampilan atau perilaku Memiliki kriteria nilai tertentu

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai