Oleh : Nuri Fatimah Nugraheni Dinasari H Santi Ratna D Nadia Eka F Arief Setiadi Suci Vitriani P Azizah Rukhamaun N (11108241103) (11108241091) (11108241092) (11108241119) (11108241136) (11108244018) (11108244100)
Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktikatau tes kinerja.
Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatanpembelajaran. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atauproyek.
Lanjutan...
Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalahmerepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b)konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknissesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan(c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baikdan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pen-didikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa,serta memiliki bukti validitas empirik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi,konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirikserta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
Hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui latar belakang dari prestasi akademik maupun nonakademik yang dimiliki peserta didik
TEKNIK TES
Tes Lisan
Menuntut jawaban dalam bentuk bahasa lisan Berdasarkan persiapan dan cara bertanya
bebas berpedoman
Kelebihan
Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.
Kekurangan
subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama.
Tes tindakan
Disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau penampilan Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil akhir yang dicapainya format pengamatan Contoh: presentasi, Project Based Learning,
Tes Diagnostik Fungsi Menentukan apakah bahan pembelajaran telah dikuasai atau belum. Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang dipelajari. Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari. Menentukan kesulitankesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara khusus untuk mengatasi atau memberikan bimbingan. Pada waktu penyaringan calon siswa Pada waktu membagi kelas atau permulaan memberikan pelajaran.
Tes Formatif Sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun program untuk menilai pelaksanaan suatu unit program.
Tes sumatif Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kemampuan dengan kawannya dalam kelompok.
Waktu
Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaikbaiknya.
Pada akhir unit catur wulan, semester akhir tahun atau akhir pendidikan.
Penilaian
Tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik. Faktor-faktor fisik, psikologis dan lingkungan.
Pada umumnya menentukan tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkah laku psikomotorik dan kadang-kadang pada afektif. Tes ujian akhir.
Alat evaluasi
Tes prestasi belajar yang telah distandarisasi. Tes diagnostik yang telah distandarisasikan. Tes buatan guru Pengamatan dan daftar cocok (check list).
Memilih tiap-tiap ketrampilan prasyarat. Memiliki tujuan setiap program pelajaran secara berimbang. Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku fisik, mental
Untuk tes diagnostik mengukur ketrampilan dasar, diambil dari banyak soal tes yang mudah yang tingkat kesulitannya 0,5 atau lebih. Ada bermacam-macam tes diagnostik, untuk tes diagnostik yang sifatnya memonitor kemajuan tingkat pencapaian yang diperoleh siswa merupakan informasi tentang keberhasilannya. Tes prasyarat adalah tes diagnostik yang sifatnya khusus. Fungsinya untuk mengetahui penguasaan bahan prasyarat yang sangat penting untuk kelanjutan studi bagi pengetahuan
Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antar 0,35-0,70 ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan beberapa lagi yang sangat sukar. Sesuai dengan fungsi tes sumatif, yaitu memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti suatu program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan kawan dalam kelompoknya. Maka tidak dibutuhkan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang dicapai, namun demikian tidak berarti bahwa tes sumatif tidak penting.
Tingkat Pencapaian
Ditinjau dari tujuan, tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan instruksional umum yang diuraikan menjadi tujuan instruksional khusus
Skoring
Menggunakan standar mutlak dan standar relatif. Dicatat dan dilaporkan dalam bentuk profil
Menggunakan standar mutlak. Prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan berhasil atau gagal dalam menguasai suatu tugas.
Menggunakan standar relatif. Keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.
Cara Pencatatan
Tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Kelebihan tes objektif
+ Lebih representatif + Mudah & cepat diperiksa + Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain + Pemeriksaan & penskoran tidak subjektif
Benar-Salah (True-False)
Menjodohkan (Matching)
Benar-Salah (True-False)
Tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah.
Kelebihan
+ Dapat mewakili pokok bahasan yang lebih luas + Mudah penyusunannya + Mudah diskor + Baik untuk mengukur fakta dan hasil belajar terutama ingatan
Kekurangan
- Hanya mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali - Kesempatan menebak jawaban
Menjodohkan (Matching)
Menjodohkan = memasangkan = mencocokkan. Butir soal tipe menjodohkan ditulis dalam dua kolom atau kelompok. Kelompok pertama disebelah kiri adalah pertanyaan atau pernyataan, kelompok kedua disebelah kanan adalah kelompok jawaban.
Kelebihan
+ Baik untuk menguji hasil belajar (pengetahuan istilah, definisi, peristiwa, atau penanggalan). + Menguji kemampuan menghubungkan dua hal + Mudah dalam penyusunan . + Dapat digunakan untuk seluruh mata pelajaran . + Mudah diskor tanpa dipengaruhi subjektivitas.
Prinsip Soal
- Kelompok pernyataan/pertanyaan dan kelompok jawaban terdiri dari kelompok homogen. - Kelompok jawaban lebih banyak dari kelompok pertanyaan/pernyataan.
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan-ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban. Kemampuan yang dapat diukur antara lain mengenal istilah, fakta, prinsip, metode, dan prosedur; mengidentifikasi penggunaan fakta dan prinsip; menafsirkan hubungan sebabakibat; dan menilai metode dan prosedur.
Kelebihan
+ Penilaian mudah, cepat, objektif + Kesempatan menebak jawaban berkurang + Menilai kemampuan kognitif + Dapat digunakan berulangulang + Cocok untuk peserta tes berjumlah banyak
Kelemahan
- Tidak dapat digunakan mengukur kemampuan verbal dan pemecahan masalah - Penyusunan soal lama - Sukar menentukan alternatif jawaban yang benar-benar homogin, logis, dan berfungsi
Prinsip Soal
Mengacu kepada kompetensi dasar dan indikator soal Petunjuk mengerjakannya dengan jelas Hindari materi soal yang tidak relevan Persoalan jelas dan berarti Alternatif jawaban harus berfungsi, homogin, logis dan sistematis Panjang pilihan lebih pendek daripada itemnya Pernyataan dan pilihan tidak mudah diasosiasikan Hanya ada satu jawaban yang benar
Kelebihan
+ Relatif mudah disusun + Menilai kemampuan peserta didik yang berkenaan dengan faktafakta, prinsip-prinsip, dan terminologi. + Menuntut peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya secara singkat dan jelas. + Pemeriksaan lembar jawaban dapat dilakukan dengan objektif.
Kelemahan
- Hanya berkenaan dengan kemampuan mengingat. - Peserta dapat terkecoh jika titik-titik kososng banyak. - Membutuhkan waktu lama dalam pemeriksaan.
Prinsip Soal
Tidak menggunakan soal yang terbuka Tidak mengambil pernyataan langsung dari buku Titik-titik kosong (tempat jawaban) diletakkan pada akhir & tidak terlalu banyak Hanya mengandung satu alternatif jawaban Menggunakan gambar-gambar
Pengamatan (Observation)
Cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan (Anas Sudijono, 2012). Pengamatan atau observasi (observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (Suharsimi Arikunto , 2005).
Macam-macam Observasi
Observasi Partisipan Pengamat mengikuti kegiatan kelompok yang diamati. Observasi Nonpartisipan Pengamat tidak mengikuti kegiatan kelompok yang diamati. Observasi Eksperimental Dilakukan dalam situasi buatan. Observasi Noneksperimental Dilakukan dalam situasi wajar. Observasi Sistematis Faktor-faktor yang diamati sudah didaftar. Observasi Nonsistematis Pengamatan dan pencatatan tidak dibatasi kerangka kerja.
Kelebihan Observasi
Data observasi diperoleh secara langsung di lapangan. Data hasil observasi dapat mencakup berbagai aspek kepribadian individu peserta didik.
Kelemahan Observasi
Tidak selalu dapat dilakukan dengan baik dan benar. Kepribadian observer mewarnai penilaian. Data observasi baru dapat mengungkap kulit luar.
Wawancara (Interview)
Cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan (Anas Sudijono, 2012). Wawancara atau interviu (interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak (Suharsimi Arikunto, 2005).
Jenis-jenis Wawancara
Wawancara Bebas (un-guided interview) Responden bebas mengutarakan pendapatnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu. Wawancara Terpimpin (guided interview) Pertanyaan yang diajukan disusun terlebih dahulu. Responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
Kelebihan Wawancara
Pewawancara mengadakan kontak langsung dengan responden. Responden mengeluarkan isi hatinya secara lebih bebas. Diperoleh data kualitatif dan kuantitatif. Pertanyaan yang belum jelas dapat diulang, jawaban yang belum jelas dapat diminta lagi. Jawaban responden dapat dicatat dengan lengkap. Jawaban responden mudah dikategorikan dan dianalisis.
Angket (Questionnaire)
Sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden) (Suharsimi Arikunto, 2005). Tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Disamping itu juga dimaksudkan untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program pembelajaran (Anas Sudijono, 2012).
Macam-macam angket ditinjau dari segi siapa yang menjawab (Suharsimi Arikunto, 2005)
Kuesioner Langsung Dikirimkan dan diisi langsung oleh responden. Kuesioner Tidak Langsung Tidak dikirimkan dan diisi langsung oleh responden.
Macam-macam angket ditinjau dari segi cara menjawab (Suharsimi Arikunto, 2005)
Kuesioner Tertutup Ada pilihan jawaban. Kuesioner Terbuka Responden bebas mengemukakan pendapat. Daftar Cocok (Check List) Responden membubuhkan tanda cocok () di tempat yang sudah disediakan.
Skala Sikap
an attitude is a positive or negative reaction to a person, object, or idea (Johnson & Johnson ) Muhajir (1992: 75), mengatakan bahwa sikap merupakan sikap kecenderungan afeksi suka tidak suka terhadap objek sosial
Skala Sikap
Alat untuk melihat bagaimana seorang anak bersikap terhadap objek yang diberikan. Indikator skala sikap meliputi ruang lingkup, kognisi, konasi, afeksi.
Lanjutan
Semantic Differential Instrument yang disusun oleh Osgood dan kawan-kawan ini mengukur konsep-konsep tiga dimensi. Dimensi-dimensi yang diukur dalam kategori: menyenangkan - membosankan, sulit mudah, baik - tidak baik, kuat - lemah, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur minat atau pendapat siswa mengenai sesuatu kegiatan atau topik dari suatu mata pelajaran maupun mata pelajaran itu sendiri.
Menurut Prof. Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd Portofolio seorang peserta didik biasanya memuat: Hasil ulangan harian atau tes formatif dan ulangan umum atau tes sumatif yang biasanya dicatat dalam buku harian siswa. Tugas-tugas terstruktur, yang biasanya dikumpulkan oleh guru dan disimpan dalam sebuah map khusus. Catatan perilaku harian siswa, yang biasanya tersimpan dalam buku khusus yang disebut catatan anekdot. Laporan kegiatan siswa di luar kegiatan sekolah yang menunjang kegiatan belajar, biasanya dikumpulkan oleh guru dan kemudian didokumentasikan.
Studi kasus
Bertujuan untuk mengetahui latar belakang penyeban suatu kasus terjadi pada seseorang.
Sosiometri
Alat untuk melihat tingkat kepopuleran siswa di dalam kelas.
Skala Penilaian
Mengukur penampilan atau perilaku Memiliki kriteria nilai tertentu
TERIMAKASIH