Anda di halaman 1dari 8

Traditional Sharia Market: Menghidupkan Cinta yang Hampir Mati Oleh : Nabella Rizki Al Fitri Mencintai Indonesia adalah

sebuah keniscayaan yang

senantiasa hidup di hati rakyat saat apapun, bagaimanapun dan kapanpun negeri ini. Mengakarkan cinta budaya sendiri merupakan bagian dari refleksi cinta yang amat mendalam terhadap negeri. Presidan Soekarno pernah berujar apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri . Rakyat tidak perlu berpura-pura menjadi manusia modern dengan meninggalkan sumpah setianya pada budaya sendiri. Rakyat juga tidak perlu menjadi kaya jika ujungnya terlelap dalam kenikmatan kapitalis yang memenjara dirinya dari ekonomi pancasila yang menjadi pondasi utama perekonomian negeri ini. Rakyat juga tidak perlu menjadi konsumtif jika hanya membuat dirinya lari dari pasar-pasar tradisional yang telah tergantikan dengan megahnya pusat perbelanjaan. Gempuran kapitalis di negeri ini membuat rakyat lupa terhadap budaya perekonomian Indonesia yang bertumpu pada pasar tradisional. Ini ditandai dengan adanya data dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia I!"PPI# yang menyebutkan bah$a jumlah pasar tradisional di seluruh Indonesia turun drastis dari %&.'() menjadi *.*') unit dalam $aktu ( tahun periode +)),-+)%%#. -i sisi lain pasar ataupun toko modern +)%%# dikarenakan, pembeli tidak menemukan kemudahan, meningkat dari %).&.' menjadi %/.%'+ unit. !etimpangan ini menurut I$an Sutrisno penjaminan mutu, tempat yang nyaman, fasilitas yang menarik, dan pelayanan yang baik di dalam pasar tradisional. Sedangkan menurut "$an Santosa, kurang hidupnya pasar tradisional disebabkan lemahnya modal sosial 0im Sekolah Pasar, +)%+#. Sedangkan yang dimaksud dengan modal sosial menurut 1iedl +)%)#, adalah berupa kepercayaan, jaringan, dan norma yang dapat memperbaiki sistem pasar yang ada. Mengenai infrastruktur serta pelayanan yang tidak baik di pasar tradisional merupakan permasalahan yang se$ajarnya ada di masa

pembangunan negara berkembang seperti ini. Sehingga negara harus terus menerus mere2italisasi keduanya dengan solusi yang sama dari masa ke masa, yang berupa pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan sumber daya manusia. "kan tetapi yang akan menjadi fokus dalam solusi konstruktif disini adalah terletak pada modal sosial, utamanya mengenai kepercayaan dan norma. 3emahnya kepercayaan ini menimbulkan branding yang kurang baik pada pasar tradisional. Branding yang lemah ini secara perlahan menggerus rasa butuh masyarakat terhadap pasar tradisional. -engan demikan diperlukan suatu upaya untuk mengembalikan rasa butuh masyarakat terhadap pasar tradisional. Rasa butuh ini dapat disemi melalui penyesuaian norma dengan kondisi sosial masyarakat kekinian. -ata 4adan Pusat Statistik 4PS# menunjukkan bah$a /)5 penduduk Indonesia adalah beragama islam. Ini menjadi peluang untuk mendasari re2italisasi modal sosial pasar tradisional. -i sisi lain sepanjang tahun +)%+ dan +)%& telah terjadi peningkatan jumlah produkti2itas lembaga keuangan syariah secara tajam. 6akni menurut data 4ank Indonesia +)%&#, perbankan syariah mampu tumbuh 7 &,5, pembiayaan telah tumbuh mencapai (),).5, dan penghimpunan dana meningkat mencapai &+,).5. Sedangkan pada tahun +)%& terjadi peningkatan %+,&5 jumlah account nasabah yang dikelola oleh lembaga keuangan syariah. !ondisi ini menunjukan bah$a secara sosial, masyarakat telah semakin menyadari pentingnya ekonomi syariah. !esadaran yang mulai meningkat ini perlahan mengarahkan masyarakat untuk merasa butuh terhadap unit-unit ekonomi yang berpondasi pada tatanan ekonomi syariah. Secara terintegrasi, peta sosial masyarakat inilah yang menjadi dasar solusi konstruktif untuk menghidupkan kembali pasar tradisional. -engan demikan penting kiranya untuk menggagas pasar tradisional yang berpondasi pada ekonomi syariah. Gagasan ini apabila diimplementasikan diyakini akan mampu menciptakan branding baru yang lebih positif mengenai pasar tradisional. 8leh karena gagasan ini merupakan

terobosan baru yang berkesesuaian dengan kondisi kekinian masyarakat Indonesia. Pasar tradisional syariah atau diistilahkan ke dalam bahasa inggris sebagai traditional sharia market selain memenuhi kebutuhan masyarakat, juga akan berimplikasi positif terhadap perekonomian masyarakat. 8leh karena konsep ekonomi syariah mengandung nilai-nilai yang mampu memberdayakan perekonomian secara berkeadilan. 9al ini terbukti bah$a institusi ekonomi yang menerapkan prinsip syariah mampu bertahan di tengah krisis ekonomi yang melanda bagsa Indonesia di tahun %**, hingga %**/. "da beberapa pilar yang membuat prinsip ekonomi syariah mampu bertahan dari gempuran krisis. 6akni: %. Siap menerima resiko Prinsip ekonomi syariah salah satunya adalah ; Al Kharaj bin dhamam< yang berarti ;tidak ada keuntungan atau manfaat yang diperoleh seseorang tanpa resiko<. Ini memberikan energi positif kepada penjual unuk terus berkembang dalam perniagaannya guna memdapatkan keuntungan yang lebih besar. "palagi menurut ajaran islam perniagaan merupakan sembilan dari sepuluh puncak re=eki Imam "l Gha=ali, %)/( M>')' 9#. +. 0idak melakukan penimbunan -alam sistem ekonomi syariah, tidak seorang pun dii=inkan untuk menimbun uang ataupun barang. ?ang harus senantiasa digunakan untuk kepentingan jual beli secara terus menerus. -engan demikian proses perekonomian di pasar tradisional akan selalu hidup dan berkelanjutan. &. 0idak monopoli Islam mendorong persaingan dalam ekonomi sebagai ji$a ;fastabiqul khairat<, yang berarti berlomba dalam kebaikan. -engan demikian tidak dii=inkan untuk melakukan monopoli yang secara khusus merupakan bentuk dari kecurangan.

(. Pelarangan interes riba -alam Surat "li-Imran ayat %&) dikatakan bah$a < Hai orangorang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertak alah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan<. Pelarangan riba ini menguntungkan penjual maupun pembeli, karena tidak akan ada biaya tinggi yang dibayarkannya untuk sebuah transaksi keuangan. '. Solidaritas sosial Surat "l Mu==ammil ayat +) mengatakan bah$a ; !!!apa pun yang kamu berikan untuk diri kamu kebaikan, akan kamu dapatkan di sisi Allah dengan balasan yang lebih baik dan lebih besar <. "yat ini mengajarkan bah$a siapa pun yang menggunakan hartanya pada jalan "llah, termasuk dalam hal shada@ah dan =akat, akan mendapatkan kompensasi yang lebih besar, baik berdimensi dunia maupun akhirat. Solidaritas sosial yang terorganisasi sebagai =akat akan mampu memberdayakan yang lemah dan memberkahkan yang berpunya Aainudin "li, +))/#. Pengadaan traditional sharia market bukan berarti akan memarginalkan masyarakat yang beragama di luar islam dari pasar tradisional. Pada hakikatnya islam merupakan agama uni2ersal yang dihadirkan "llah untuk segenap makhluk di muka bumi ini. -isinilah letak rahmatan lil alamin dari ajaran islam. -engan demikian pokok-pokok ekonomi syariah juga implementatif bagi masyarakat Indonesia yang belum beragama islam. 9al ini telah dibuktikan oleh negara-negara di Bropa yang memiliki jumlah penduduk beragama islam rendah seperti Cerman, Perancis dan Inggris. !eterlibatan tiga negara ini terlihat dari data I1S4 Islamic 1inancial Ser2ices Industry Stability Report, +)%&, yang menunjukan angka +)5 untuk pertumbuhan global keuangan islam. Secara teknis dalam upaya implementasi, maka ada dua hal yang menjadi fokus pembangunan konsep traditional sharia market. 6akni penjual dan pembeli yang merupakan aktor penting dari pasar tradisional.

"da beberapa hal yang harus menjadi terobosan dalam konsep traditional sharia market pada tataran pembeli. 6akni sebagai berikut: %. 0ersedianya barang-barang yang halal dalam traditional sharia market. !ebutuhan barang halal semakin sulit didapat, sehingga ini menjadi peluang bagi pasar tradisional untuk mengakomodasinya dalam konsep traditional sharia marketD +. 0erhindarnya riba dalam segala transaksi keuangan yang dilakukan antara penjual dan pembeliD &. "danya pelaksanaan prinsip-prinsip pengelolaan ekonomi syariah, seperti jujur, amanah, santun dan lain-lain yang ditampilkan penjual kepada pembeli dan sebaliknya. "dapun implementasi traditional sharia market dalam hal penjual dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal. 6akni sebagai berikut: %. "danya lembaga keuangan syariah bisa berbentuk Baitul "aal a

#am il 4M0# atau bentuk yang lain. 9al ini menghindari adanya rentenir yang bercokol di pasar tradisional yang sejatinya mencekik pedagang dengan bunga yang sangat tinggiD +. "danya pelaksanaan prinsip solidaritas sosial dengan mengadakan lembaga =akat ataupun sistem pengelolaan =akat di jajaran penjual. Aakat maupun bentuk shada@ah lain akan menciptakan pembangunan ekonomi yang berkeadilanD dan &. "danya pelaksanaan prinsip-prinsip pengelolaan ekonomi syariah, khususnya akhlak-akhlak sebagaimana dicontohkan oleh Rasul, seperti jujur, amanah, tidak mengurangi timbagan dan lain-lain Implementasi traditional sharia market pada aspek penjual dan pembeli tidak akan terintegrasi secara optimal jika tidak didukung dengan upaya re2italisasi di aspek yang lain. 6akni aspek promosi, pembangunan infrastruktur, dan restrukturisasi instansi terkait. Mengenai promosi dapat dilakukan secara holistik dengan bantuan dari para mahasis$a ataupun

masyarakat

luas

melalui

pembentukan

traditional

sharia

market

community ataupun rela$an traditional sharia market. !omunitas ini ditugaskan untuk membumikan traditional sharia market kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Metode promosi dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung dengan memanfaatkan sosial media dan media yang lain. Mengenai pembangunan infrastruktur tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga diperlukan perencanaan secara matang. Permasalahan yang sering timbul dari aspek infrastruktur adalah terletak pada keengganan masyarakat pasar tradisional untuk menjaga fasilitas yang telah dibangun. 9al ini salah satunya terlihat dari ketidakmauan masyarakat pasar untuk mengelola sampah yang ada. -engan demikian diperlukan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan efisien. Mengadopsi apa yang telah dilakukan oleh Gamal "lbinsaid dengan konsepnya berupa klinik asuransi sampah, maka sangatlah tepat jika diadakan satu program yan sama di lingkungan traditional sharia market. 6akni sebuah program asuransi kesehatan mikro dengan sistem pembayaran sampah kering pasar yang dapat didaur ulang seperti botol plastik, kardus dan kertas. Program ini sekaligus akan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat pasar, khusunya penjual yang kemudian dengan kesehatan yang terjamin, maka angka produkti2itas traditional sharia market akan meningkat. Restrukturisasi instansi terkait merupakan pintu gerbang dilaksanakannya konsep traditional sharia market ini. 8leh karena dengan adanya instansi yang bersinergi dengan konsep yang ada, maka perencanaan, eksekusi, dan penga$asan dapat dilakukan secara optimal. Secara teknis, restrukturisasi ini dapat dilakukan melalui harmonisasi kerja dengan Majelis ?lama Indonesia M?I#. 0idak harus semua pasar yang ada di Indonesia menerapkan konsep ini. 0entu saja harus dilakukan assessment terlebih dahulu dengan mempertimbangkan kearifan lokal daerah yang bersangkutan. Sebagai contoh guna tujuan percobaan, maka

konsep traditional sharia market dapat diterapkan di daerah yang memberlakukan syariaat islam, seperti "ceh. 8ptimalisasi per$ujudan traditional sharia market di Indonesia akan dapat mencapai dua tujuan besar pembangunan secara sekaligus. 6akni pertama menghidupkan kembali unit dasar ekonomi bangsa, yang secara berkelanjutan akan berimbas pada pembangunan ekonomi secara makro. !edua yakni penerapan konsep ekonomi syariah, akan mengembalikan rasa cinta masyarakat kepada pasar tradisional, karena bentuk pasar semacam ini belum dapat dijumpai pada pasar-pasar modern. Pada akhirnya cinta budaya Indonesia termasuk terhadap pasar tradisional tidak akan bernilai apapun jika tidak dibersamai dengan kerja nyata yang menghasilkan mahakarya untuk meletakkan Indonesia pada derajat yang seharusnya. 6akni derajat tertinggi sebagai negara madani yang menjadi pelopor, pemberdaya, dan penguat peradaban dunia. 0eruslah berbenah Indonesia, dunia menunggu untuk kau ra$at sepenuhnya.

Sumber Rujukan: 1ield, Cohn. +)%). "odal $osial. 6ogyakarta: !reasi Eacana I1S4 Islamic 1inancial Ser2ices Industry Stability Report +)%& I$an, 0risno. +)%%. %ksistensi &asar #radisional di #engah &esona &asar "odern, diakses dari http:>>litbang.patikab.go.id>indeF.php, pada tanggal +( 1ebruari +)%( pukul %..)) EI4 Mulya, B. Siregar. +)%(. 'utlook &erbankan $yariah ()*+ , Cakarta: 4ank Indonesia 0im Sekolah Pasar. +)%%. Kajian "odernisasi &engelolaan &asar #radisional Berbasis "odal $osial! Cakarta: !ementrian Pekerjaan

?mum 4adan

Penelitian dan Pengembangan Puslitbang Sosial,

Bkonomi, dan 3ingkungan Aainuddin, "li. +))/. Hukum %konomi $yariah. Cakarta: Sinar Grafika

Anda mungkin juga menyukai