Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
P E M B A H A S A N
Sistem Politik Era SBY JK Kelebihan dan kekurangan masa pemerintahan SBY-JK
Terpilihnya SBY - JK
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya. Pada 20 Oktober 2004 MPR melantik beliau menjadi Presiden. Presiden dan Wakil Presiden RI dengan mengeluarkan buku putih yang didalamnya terdapat program pembaruan Agraria. SBY-JK berjanji untuk melaksanakan pembaruan Agraria tersebut yang dikenal dengan PPAN dengan prinsip tanah untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat.
MISI
1. Mewujudkan Indonesia yang aman, damai 2. Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang sejahtera
Masyarakat menilai adanya peningkatan kinerja dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam beberapa indikator diantaranya : peningkatan kinerja adalah mengurangi kemiskinan mengurangi pengangguran menanggulangi konflik di daerah penanggulangan korupsi
Soetrisno Bachir mengatakan kinerja pemerintah terutama di bidang ekonomi sektor riil, sepanjang 2006 masih jauh dari yang pernah dijanjikan oleh duet pasangan SBY-JK tersebut. Menurutnya, kinerja pemerintah bidang ekonomi makro adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6%, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI), rendahnya inflasi, dan nilai tukar mata uang rupiah yang stabil. Namun tentunya kondisi makro tersebut tidak mencerminkan perbaikan ekonomi rakyat.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi. Ciri demokrasi Pancasila : Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi Adanya pemilu secara berkesinambungan Adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak-hak minoritas
KESEHATAN Belum ada perubahan signifikan. Masih minim dalam menjalankan program-program yang ada meski sudah ada perbaikan dalam berbagai aspek infrastruktur dan pelayanan kesehatan. PENDIDIKAN Belum ada perubahan signifikan, banyak para Warga Negara Indonesia yang memilih melanjutkan studi nya ke luar negeri. Fasilitas sarana dan prasarana masih terabaikan.
SOSIAL-BUDAYA Cukup kondusif dalam menjaga kemanan dan kehidupan sosial, namun masih ada kekurangan di beberapa aspek. Beberapa organisasi masyarakat yang dinilai bersifat radikal dan mengarah kepada tindak kekerasan menjadi nilai minus pemerintahan SBY.
OLAHRAGA Tidak ada perubahan. Masih sangat minim dalam pembinaan atlet ataupun pembibitan atlet-atlet usia dini, sangat lemah dalam menjaga konsistensi prestasi dalam event-event Internasional, bahkan di beberapa cabang olahraga terjadi penurunan prestasi.
HUBUNGAN LUAR NEGERI Cukup aktif dalam membina hubungan diplomatik dengan negara-negara luar. Hubungan diplomatik tersebut menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengelola berbagai kebijakan luar negeri, seperti kerjasama perekonomian, militer, dan juga pendidikan.