Anda di halaman 1dari 36

http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.

com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
USULAN PENELITIAN
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN PERSALINAN CAESAR PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT ...... DAN NELAYAN
KABUPATEN ..........
TAHUN 2009
..........
..........
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ..........
..........
2010
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
USULAN PENELITIAN
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN PERSALINAN CAESAR PASIEN RAWAT
INAP DI RUMAH SAKIT ...... DAN NELAYAN
KABUPATEN ..........
TAHUN 2009
..........
..........
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ..........
..........
2010
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan Caesar adalah melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut
(laparotomi) dan dinding uterus (histeroctomi). Persalinan Caesar merupakan operasi
besar yang hanya menjadi pilihan ketika kesehatan ibu dan anak terancam atau pada
gawat janin dan gawat ibu (edema paru,gagal ginjal). Persalinan Caesar tidak
ditujukan hanya demi kenyamanan dan kepentingan dokter atau orang tua atau alasan
lain yang sifatnya non medis (Abu Bakar, 2005).
Operasi Caesar hanya di lakukan untuk menyelamatkan nyawa ibu yang
melahirkan, maka logikanya kemajuan teknologi kedokteran akan membawa
perubahan pada jumlah antara Angka Kematian Ibu yang melahirkan secara normal,
dan Angka Kematian Ibu pada saat menjalani operasi Caesar (Astina, 2004).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tetap tinggi di kawasan
ASEAN walaupun sudah terjadi penurunan dari 307 per 100.000 KH (SDKI 2002
-2003) menjadi 248 per 100.000 KH pada tahun 2007 (Depkes RI, 2007).
WHO memperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat
komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan
yang tidak diinginkan. Hampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah.
WHO juga melaporkan, sekitar 80 % kematian maternal merupakan akibat
meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan,
tetapi dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih termasuk dibidang
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
kedokteran, persalinan ibu yang mengalami komplikasi dapat di bantu dengan operasi
Caesar (BKKBN, 2007)
Saat ini operasi Caesar menjadi trend karena berbagai alasan. Dalam 20 tahun
terakhir angka operasi Caesar meningkat pesat. Operasi ini kadang-kadang terlalu
sering dilakukan sehingga para kritikus menyebutnya sebagai Panacea (obat
mujarab) praktek kebidanan. Semakin modern alat penunjang kesehatan, semakin
baik obat-obat terutama antibiotik dan tingginya tuntutan terhadap dokter, menunjang
meningkatnya angka operasi Caesar di seluruh dunia (Seno Adjie, 2002).
Di Indonesia angka persalinan caesar di 12 Rumah Sakit pendidikan antara
2,1 % - 11,8 %. Angka ini masih di atas angka yang diusul oleh Badan Kesehatan
Dunia (WHO) pada tahun 1985 yaitu 10 % dari seluruh persalinan Caesar nasional
(Rahwan,2004). Di Propinsi .........., khususnya di RS rujukan angka kejadian SC pada
tahun 2008 terdapat 35 % dan meningkat menjadi 38 % pada tahun 2009. (Profil
Dikes Propinsi, 2009).
Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di RSTN Kabupaten ..........
pada tanggal 10 Januari 2010 melalui medikal record, diperoleh data bahwa pada
tahun 2008, dari jumlah persalinan 117 orang dengan resiko tinggi di Caesar 32 orang
( 27 %), dan pada tahun 2009 dari jumlah persalinan 154 orang dengan risiko tinggi
diCaesar sebanyak 61 orang (39 %) (Senoe Adjie, 2002).
Peningkatan operasi Caesar disebabkan karena operasi ini memberikan jalan
keluar bagi kebanyakan kesulitan yang timbul pada tahap pertama dan kedua
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
persalinan, bila persalinan pervaginam tidak memungkinkan atau berbahaya
(dudley, 2005),
Dari segi keamanan tindakan operasi Caesar umumnya sudah semakin aman,
namun operasi ini tetap mempunyai banyak kelemahan. Beberapa kajian menunjukan
bahwa operasi ini mempunyai mortalitas dan morbiditas yang lebih tinggi dan
cenderung lebih mudah diikuti shok pasca bedah (Dudley, 2005),
Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan, maka menghindari persalinan
Caesar adalah penting, untuk itu perlu diperhatikan secara saksama faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya operasi Caesar tersebut, sehingga dengan
diketahuinya faktor-faktor tersebut diharapkan ibu yang sedang hamil dan terutama
yang memiliki resiko untuk persalinan Caesar dapat lebih menjaga dan memelihara
kesehatan dirinya dan kandungannya melalui pelayanan kesehatan yang optimal.
Bertolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti Faktor-
faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Caesar di Rumah Sakit ......
dan Nelayan Kabupaten ..........
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1) Apakah ada hubungan umur ibu dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah
Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
2) Apakah ada hubungan paritas ibu dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah
Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3) Apakah ada hubungan penyulit persalinan dengan kejadian Persalinan Caesar di
Rumah Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
4) Apakah ada hubungan riwayat persalinan Caesar dengan kejadian persalinan
Caesar di Rumah sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009
5) Apakah ada hubungan antenatal care dengan kejadian Persalinan Caesar di
Rumah Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya operasi
Caesar di Rumah sakit umum daerah ...... & Nelayan tahun 2010
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan umur ibu dengan kejadian operasi Caesar di
Rumah Sakit umum daerah ...... & Nelayan ...........
b. Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian operasi Caesar di
Rumah Sakit umum daerah ...... & Nelayan ...........
c. Untuk mengetahui hubungan penyulitan persalinan dengan kejadian operasi
Caesar di Rumah Sakit umum daerah ...... & Nelayan ...........
d. Untuk mengetahui hubungan riwayat persalinan Caesar dengan kejadian
operasi Caesar di Rumah Sakit umum daerah ...... & Nelayan ...........
e. Untuk mengetahui hubungan antenatal care dengan kejadian persalinan
Caesar di rumah sakit Umum daerah ...... dan nelayan ..........
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini sebagai sumber informasi bagi Dinas Kesehatan Provinsi
.......... dalam rangka penentuan arah kebijakan dan pengembangan program
penyuluhan/promosi kesehatan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
pada masa mendatang dan bagi Rumah Sakit umum daerah ...... dan Nelayan
.......... merupakan informasi yang berharga dalam perbaikan pelayanan.
2. Manfaat Keilmuan
Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
dan merupakan salah satu bahan bacaan bagi peneliti berikutnya.
3. Manfaat bagi peneliti
Merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti dalam memperluas
wawasan dan pengetahuan tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan
operasi caesar melalui penelitian lapangan.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Persalinan Caesar
Seksio Cesarea atau kelahiran sesarea, adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau
vagina. ( Mochtar, MPH: 2006).
Pada tahun-tahun terakhir, kelahiran Caesar meningkat tajam, sebagian besar
karena meluasnya pengenalan gawat janin yang jelas maupun yang masih merupakan
dugaan, yang makin dapat dipertegas dan dewasa ini operasi Caesar jauh lebih aman
daripada dahulu. Hal ini karena adanya antibiotika, transfusi darah, teknik operasi
yang lebih sempurna dan anastesia yang lebih baik, sehingga frekwensi persalinan
caesar di negara-negara maju berkisar antara 1,5 dan 7% dari semua persalinan
(Prawiroharjo,2006)
Pada saat ini dikenal beberapa jenis seksio sesarea, antara lain :
a. Seksio sesarea transperitonealis profunda;
b. Seksio sesaria klasik atau seksio sesarea korporal, dan
c. Seksio sesarea ekstraperitoneal (Husodo, 1994) dalam (Rahwan,2004)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Dan yang paling banyak dilakukan dewasa ini adalah seksio sesarea
transperitonealis profunda dengan insisi di segmen bawah uterus. Adapun keunggulan
dari pembedahan ini adalah :
a. Pendarahan luka insisi tidak seberapa banyak
b. Bahaya peritonitis tidak besar
c. Perut pada uterus umumnya kuat, sehingga bahaya ruptura uteri dikemudian
hari tidak besar karena dalam masa nifas segmen bawah uterus tidak seberapa
benyak mengalami kontraksi seperti korpos uteri, sehingga luka dapat sembuh
lebih sempurna.
Walaupun persalinan Caesar ini sudah semakin aman tapi tetap saja
menimbulkan berbagai komplikasi baik pada ibu maupun pada bayinya.Komplikasi
yang sering terjadi pada persalinan Caesar adalah ;
a. Pada Ibu
Komplikasi-komplikasi yang bisa timbul sebagai berikut
1. Infeksi puerperal
Komplikasi ini bisa bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama
beberapa hari dalam masa nifas, atau bersifat berat, seperti peritonitis, sepsis
dan sebagainya. Infeksi postoperatif terjadi apabila sebelum pembedahan
sudah ada gejala-gejala infeksi intrapartum atau ada faktor-faktor yang
merupakan predisposisi terhadap kelaianan itu (partus lama khususnya setelah
ketubah pecah, tindakan vaginal sebelumnya).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Bahaya infeksi sangat diperkecil dengan pemberian antibiotika, akan
tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali terutama seksio sesarea klasik
dalam hal ini lebih berbahaya daripada seksio sesarea transperitonealis
profonda.
2. Perdarahan dapat bisa timbul pada waktu pembedahan jika cabang-cabang
arteria uterina ikut terbuka.
3. Komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kencing, embolisme paru-
paru dan sebagainya sangat jarang terjadi.
Suatu komplikasi yang baru kemudian tampak ialah kurang kuatnya perut
pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya bisa terjadi reptura uteri.
(Prawiroharjo,2006)
4. b. Pada Anak
Trauma kelahiran pada umumnya jauh lebih berkurang daripada persalinan
Caesar dibandingkan dengan kelahiran pervaginam. Namun demikian, persalinan
Caesar bukan jaminan terhadap perlukaan janin, sebagai contoh kepala janin prematur
sungsang dapat terjepit dalam insisi uterus melintang yang kecil yang tidak cukup
luas untuk kelahiran karena kesalahan perkiraan. Kesalahan demikian dapat
mengakibatkan perlukaan pada otak atau pada sumsum tulang belakang janin dan
dapat pula mengakibatkan perluasan insisi uterus kepembuluh darah atau segmen
bawah uterus atau keduanya, janim dapat pula terbuka pada saat insisi uterus.
(Prawiroharjo,2006)
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Adapun beberapa faktor yang berhubungan atau yang merupakan indikasi
dilakukannya persalinan Caesar antara lain : umur bayi, paritas ibu. Ketidak
seimbangan sefalopelvik (KSP), salah letak bayi, distress janin, plasenta previa,
pre eklampsia, eklampsia bedah caesar terdahulu. Kehamilan kembar dan masih
banyak faktor lainnya.
2. Umur Ibu
Umur ibu pada saat kehamilan merupakan salah satu faktor yang
menentukan tingkat resiko kehamilan dan persalinan, umur optimum
bereproduksi adalah antara 20-35 tahun, (Singarimbun,2004) makin jauh umur
ibu dari kisaran ini makin besar resiko terjadinya komplikasi sehubungan dengan
kehamilan dan persalinan.
Wanita yang hamil pada umur muda, dari segi biologis perkembangan
alat-alat reproduksi belum seluruhnya optimal, dari segi psikis belum matang
dalam menghadapi tuntutan moril, mental dan emosional, dari segi ekonomi
belum siap mandiri dan segi medis sering mendapat gangguan kesehatan. (Rei,
2004).
Wanita berusia lebih 35 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar
mengalami tekanan darah tinggi, diabetes melitus dan komplikasi antenatal
lainnya. Seringkali pula terjadi keguguran karena embrio yang rusak yaitu embrio
yang tidak dapat berkembang normal, pengahiran kehamilan yang berisiko dapat
ditempuh tindakan operasi Caesar karena persalinan pervaginan dapat
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
membahayakan baik pada ibu atau anak maupun keduanya (Singarimbun,2004)
3.Paritas
Kehamilan adalah peristiwa berlangsungnya pertumbuhan dan
perkembangan hasik konsepsi dari uterus seorang wanita sebelum konsepsi
dilahirkan, sedangkan persalinan adalah proses dikeluarkannya janin dan placenta
dari uterus. Jumlah persalinan dengan usia kehamilan telah sampai pada tingkat
viabilitas janin memberi paritas bagi seorang ibu.
Bertolak belakang dengan kepercayaan populer yang ada dikalangan
masyarakat, bahwa persalinan akan semakin mudah dengan semakin banyaknya
pengalaman melahirkan, tapi pada kenyataan persalinan berulang-ulang justru
mempunyai banyak resiko. Terbukti bahwa angka kematian perinatal terendah
terjadi pada kelompok paritas II dan III (38,3 per 1.000 kelahiran hidup), hampir
sama pada kelompok paritas I (38,8 per 1.000 kelahiran hidup), kemudian
meningkat pada paritas IV sampai V 977,5 per 1.000 kelahiran hidup ), sedangkan
kematian perinatal tertinggi terjadi pada kelompok paritas VI ke atas (87,3 per
1.000 kelahiran hidup ). (Megadhana), 2008).
Hal ini dapat diterangkan bahwa setiap kehamilan yang disusul dengan
persalinan akan menyebabkan kelainan kelainan pada uterus, dalam hal ini
kehamilan yang berulang-ulang menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah
dinding uterus yang mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janim di mana jumlah
nutrisi akan berkurang dibanding pada kehamilan sebelumnya. (Wiknjosatrostro,
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
2004), hal ini dapat menimbulkan terjadinya komplikasi yang dapat menjadi
penyulit dalam persalinan dan menjadi indikasi dilakukan operasi Caesar.
4. Penyulit Persalinan
Penyulit persalinan adalah adanya kelainan baik pada ibu maupun pada
janin yang dikandungnya yang dapat mempersulit persalinan.
a. Cephalo Pelvic Disproportion (CPD).
Dalam pengertian yang paling sederhana berarti bahwa bayi yang akan
dilahirkan terlalu besar atau pelvik (panggul) ibu yang terlalu kecil sehingga tidak
dapat menjadi jalan keluar yang aman bagi bayi (Duffen, 1985)dalam
(Rahwan,2004).
Berhubung karena adanya faktor, seperti ras dan sosial ekonomi, frekuensi
dan ukuran-ukuran jenis panggul berbeda-beda di negara berbagai bangsa.
Dengan demikian standar untuk panggul normal pada seorang wanita Eropa
berbeda dengan standar seorang wanita Asia Tenggara.
Pada panggul ukuran normal, kelahiran pervaginam janin dengan berat
badan yang normal tidak akan mengalami kesukaran. Akan tetapi karena
pengaruh gizi, lingkungan atau hal-hal lain, ukuran-ukuran panggul dapat menjadi
kecil dari standar normal sehingga bia terjadi kesulitan dalam persalinan
pervaginam.
Keadaan panggul merupakan faktor penting dalam kelangsungan
persalinan, tetapi yang tidak kurang penting ialah hubungan antara kepala janin
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
dengan panggul ibu, besarnya kepala janin dalam perbandingan dengan luasnya
panggul ibu menentukan apakah ada disproporsi sefolopelvik atau tidak.
b. Letak Janin
Posisi ideal bayi untik persalinan vagina adalah dengan kepala di bawah
(sefalik) dan dengan dagu pada dadanya lentur dengan baik (Verteks), dan
menghadap ke arah bagian belakang tubuh, janin terletak dengan baik pada
panggul ibu. ( Duffent, 1985) dalam (Rahwan,2004).
Jika dagu janin terangkat maka janin tersebut berada dalam presentasi
dahi, jika terbaring melintang, sehingga kepala maupun bokongnya tidak terletak
dibawah, maka satu-satunya cara untuk mengeluarkannya adalah bedah Caesar.
Presentasi sungsang terjadi jika bayi terbaring dengan bokong atau kaki di
bawah, presentasi sungsang bisa menjadi persoalan yang menyulitkan karena
resiko kerusakan dan luka otak lebih tinggi.
Jika tidak ada komplikasi lain, persalinan vagina masih mungkin tetapi
yang dikhawatirkan adalah bahwa kepala bayi keluar paling akhir, pada hal ini
yang terbesar pada bagian tubuhnya, persalinan pervaginam untuk bayi sungsang
memerlukan keterampilan ekstra dari ahli obstetrik atau bidan yang
menanganinya. Dewasa ini keterampilan seperti ini tidak dilakukan secara rutin
pada prsentasi sungsang karena untuk meminimalkan bahaya yang dapat timbul
pada ibu maupun pada bayinya maka dilakukan bedah Caesar.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
c. Perdarahan Antepartum
Perdarahan sebelum, sewaktu dan sesudah bersalin adalah kelainan yang
tetap berbahaya dan mengancam jiwa ibu. Perdarahan antepartum adalah
perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu biasanya lebih banyak dan
lebih berbahaya daripada perdarahan sebelum 28 minggu, perdarahan
antepartum dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya adalah
1). Bersumber dari kelainan palcenta
a) Plasenta Previa;
b) Solutio Placentea;
2). Tidak bersumber dari kelaianan placenta, biasanya tidak begitu berbahaya
misalnya kelainan serviks dan vagina (Prawiroharjo,2006).
a). Placenta Previa
Placenta previa adalah keadaan placenta berimplantasi pada tempat
abnormal yaitu pada segmen bahwa rahim menutupi sebagian atau seluruh
permukaan jalan lahir.
Placenta previa dapat berpengaruh pada kehamilan dan persalinan,
adapun pengaruhnya pada persalinan antara lain :
(1). Letak janin yang tidak normal menyebabkan partus menjadi lebih
patologi;
(2). Bila pada placenta lateralis, ketuban pecah atau dipecahkan dapat
terjadi prolaps funikuli;
(3). Sering terjadi inersia primer
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
(4). Perdarahan.
Sedangkan komplikasi yang mungkin terjadi adalah :
(1). Prolaps tali pusat dan placenta
(2). Robekan-robekan jalan lahir karena tindakan;
(3). Perdarahan postpartum
(4). Infeksi karena perdarahan yang banyak;
(5). Bayi prematuritas atau kelahiran mati.
Pada kejadian placenta previa ini hanya ada satu pilihan
persalinan yakni dengan persalinan persalinan Caesar.
b). Solutio plasenta
Solutio placenta adalah suatu keadaan dimana placenta yang
letaknya normal terlepas dari pelekatannya sebelum janin lahir, biasanya
dihitung sejak kelahiran 28 minggu.
Sebab yang jelas teradinya solutio placenta belum diketahui, hanya
dikemukakan oleh para ahli mengenai teori terjadinya solutio placenta
adalah akibat turunnya tekanan darah secara tiba-tiba oleh spasme dari
arteri-arteri yang menuju ke ruangan intervillair maka terjadilah
anoksemia dan jaringan bagian distalnya. Sebelum ini menjadi nekrotis
spasme hilang, darah kembali mengalir ke dalam intervilli namun
pembuluh darah distal tadi sudah semakin rapuhnya, mudah pecah, terjadi
hematoma yang lambat laun melepaskan placenta dari rahim, (Mochtar,
2004).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Bahaya yang sering muncul pada solutio placenta dapat dibagi atas
(1). Terhadap ibu
Dapat mengakibatkan mortalitas pada ibu yang disebabkan
karena perdarahan sebelum dan sesudah partus, toksemia
gravidarum, infeksi karena kerusakan organ dan terjadinya nekrosis
ginjal.
(2). Terhadap Anak
Mortalitas anak yang tinggi ini diakibatkan karena derajat
pelepasan dari placenta.
(3). Terhadap Kehamilan Berikutnya
Biasanya telah menderita penyakit vaskuler dengan solutio
placenta, maka hamil berikutnya sering terjadi solutio placenta yang
lebih hebat dengan partus prematurus / immaturus.
Pada solutio placenta ini, persalinan Caesar biasanya
dilakukan pada keadaan :
(1). Solutio placenta dengan anak hidup, pembukaan kecil
(2). Solutio placenta dengan toksemia berat, perdarahan agak banyak
pembukaan masih kecil.
(3). Solutio placenta dengan panggul sempit.
(4). Solutio placenta dengan letak melintang.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
c). Penyakit Ibu
Ada beberapa penyakit pada ibu yang menyebabkan perlunya
dilakukan bedah caesar, misalnya diabetes dan hipertensi, hipertensi yang
mempengaruhi sistem kardio vaskuler dan cenderung mempersempit atau
menghalangi pembuluh darah. Jika pembuluh darah itu tidak
mengantarkan darah secukupnya, maka bayi terancam stress sehingga
persalinan dapat terangsang. Hipertensi juga mempengaruhi rahim dalam
berkontraksi atau menimbulkan beban kerja persalinan aktif selama
berjam-jam, sehingga mungkin diperlukan bedah Caaesar.
Pada penderita diabetes yang tergantung pada insulin, maka
kemungkinan yang terjadi adalah bayi yang terlalu besar atau aliran
placenta yang lemah. Diabetes dapat menjadi indikasi harus dilakukannya
bedah Caesar elektif ( direncanakan) pada minggu ke 37 untuk
mencegah kehamilan sampai cukup bulan karena itu bisa menimbulkan
risiko tidak memadainya placenta.
d). Pre Eklampsia dan Eklampsia
Pre eklampsia dan eklampsia merupakan kesatuan penyakit yang
langsung disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas.
Setelah perdarahan dan infeksi, pre eklampsia dan eklampsia merupakan
penyebab kematian maternal dan perinatal yang utama dalam kebidanan,
karena itu diagnosa dini amatlah penting, yaitu mampu mengenal dan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
mengobati pre eklmpsia agar tidak berlanjut eklampsia, hal ini hanya bisa
diketahui bila ibu hamil memeriksakan dirinya selama hamil.
Pada kasus tertentu pre eklampsia dapat dikendalikan dengan
beristirahat dan minum obat yang diberikan dokter, tetapi upaya ini dapat
menimbulkan ancaman yang serius bagi ibu karena tekanan darah ibu bisa
naik terlalu tinggi, bayi pun bisa terpengaruh karena suplai darah ke janin
dapat berhenti.
Pada pre eklampsia berat, bayi perlu dikeluarkan secepat mungkin,
jika persalinan dapat diinduksi dengan aman dan tekanan darah dapat
dikendalikan, persalinan pervaginam bisa dilakukan, namun pada kasus
lain diperlukan bedah Caesar.
e). Kehamilan Jamak
Jika seorang ibu mengandung dua bayi atau lebih , maka untuk
menjamin bahwa bayi-bayi tersebut dalam kondisi sebaik mungkin dengan
trauma minimun maka sebaiknya ibu tersebut melakukan persalinan
dengan operasi Caesar.
Banyak bayi kembar dapat dilahirkan dengan persalinan biasa
terutama bayi kembar dua, tetapi bedah Caesar mungkin diperlukan jika
salah satu tersangkut atau dalam posisi yang sulit.
f). Partus Lama
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam
pada primi, lebih dari 18 jam pada multi. Harus pula kita bedakan dengan
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
partus tak maju-maju, yaitu suatu persalinan dengan his yang adekuat
yang tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan serviks, turunnya
kepala dan putaran paksi selama 2 jam terakhir,
Sebab-sebab terjadinya partus lama ini adalah multi kompleks dan
tentu saja tergantung pada pengawasan selagi hamil, pertolongan
persalinan yang baik dan penatalaksanaanya, faktor-faktor penyebabnya
adalah antara lain :
1). Kelainan letak janin.
2). Kelainan panggul.
3). Kelainan his.
4). Pimpinan partus yang salah
5). Ketuban pecah dini.
Keterlambatan penanganan penyulit persalinan dapat memperparah
penyulit persalinan tersebut, keterlambatan penanganan ini dapat terjadi
karena pasien terlambat dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas
yang lebih baik dan kemungkinan jarak yang jauh yang harus ditempuh
oleh pasien tersebut.
5. Riwayat Persalinan Caesar
Pada tahun 1916 seorang ahli ginekologi dari Amerika, dr. Edward
Cragin, untuk pertama kali melemparkan ungkapan,Sekali bedah caesar, selalu
bedah caesar. Ungkapan ini dikeluarkan dengan pertimbangan yang di ambil
pada waktu itu adalah keadaan rahim ibu, rahim ibu yang pernah mengalami
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
bedah caesar akan pecah selama persalinan berikutnya, bersamaan dengan
jaringan luka perut yang relatif lemah. Oleh karena itu diperkirakan sangat
berbahaya jika ibu tersebut menjalani persalinan berikutnya, (Duffet, 1986) dalam
(Rahwan ,2004)
Pada waktu itu irisan rahim klasik (seksio sesarea klasik) banyak
digunakan, irisan ini agaknya lebih mudah pecah dibandingkan irisan melintang
segmen bagian bawah rahim (seksio sesarea transperitonealis profunda) yang
umum digunakan orang sekarang. Tapi walaupun demikian, pada kedua kasus
tersebut infeksi luka pasca operasi dapat menyebabkan irisan anda tetap lemah
sewaktu-waktu dapat pecah kembali.
Tapi saat sekarang ini, tidak ada keraguan lagi bahwa kelahiran
pervaginam setelah persalinan Caesar sering terbukti aman. Hal ini dibuktikan
oleh beberapa peneliti seperti OSullivan dan kawan-kawan (1981), Meir dan
Porreco (1982), Martin dan kawan-kawan (1983), dalam ( Rahwan,2004) namun
perlu ditegaskan bahwa kelahiran pervaginam setelah persalinan Caesar hanya
dipertimbangkan pada wanita yang mengalami seksio sesarea transperitonealis
profunda.(Mac Donald, 1991) dalam (Rahwan,2004).
Singkatnya, ada kemungkinan bahwa ibu yang telah melakukan persalinan
Caesar mempunyai kesempatan melahirkan dengan normal apabila alasan bedah
Caesar yang pernah dialami tidak muncul kembali dan kandungan ibu tidak
terganggu serta normal.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
6. Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah perawatan yang dilakukan terhadap ibu hamil
dan diberikan sedini mungkin (segera setelah seorang wanita merasakan diri
hamil), hingga menjelang persalinan. Hal ini merupakan salah satu upaya
kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
dan bayi dengan mengadakan pengawasan pada wanita hamil, untuk menyiapkan
fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan bayi dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas (Salmah at ell, 2006).
Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan antenatal akan memungkinkan
bidan dan ibu hamil menetapkan pola asuhan antenatal yang tepat. Waktu dan
jumlah kunjungan akan bervariasi sesuai kebutuhan individu dan perubahan harus
dibuat untuk mengelolahnya (Maryana,2006).
Indikator Kesejahtraan Janin Meliputi,:
1. Peningkatan berat badan ibu dalam kaitannya dengan peningkatan ukuran
uterus yang kompatibel dengan usia gestasi janin
2. Gerakan janin yang meningikuti pola teratur dari waktu ketika gerakan ini
dirasakan.
3. Denyut jantung janin harus antara 110 sampai 160 denyut permenit selama
auskultasi.
Dengan mendapatkan informasi tentang gerakan janin terkini akan
menenangkan ibu. Pola gerakan janin adalah tanda reliable tentang kesejahtraan
janin; data sedikitnya 10 gerakan perhari dianggap lazim. Ibu harus segera
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
menghubungi bidan atau rumah bersalin bila kriteria tersebut tidak
terpenuhi.pengkajian dengan kardiografi (CTG) dapat dilakukan untuk melihat
kesehatan janin dari waktu kewaktu. Selanjutnya, rencana dapat dibuat untuk
asuhan tindak lanjut (Salmah at.ell.2006).
7. Pendidikan Ibu
Tujuan Pendidikan kesehatan diharapkan terjadi perubahan perilaku ibu
dan keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, masa
nifas, dan bayinya. Untuk mencapai tersebut dapat dilakukan strategi dengan
pendekatan secara individual yaitu pada saat ibu datang ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk pemeriksaan kehamilannya. Keberhasilan pendidikan kesehatan
dapat secara efektif dan efisien jika jumlah kelompok ibu-ibu tidak melebihi dari
10 orang (Salmah at ell, 2006)
Dengan adanya diskriminasi terhadap wanita, sehingga masih banyak
dijumpai kebiasaan di kalangan masyarakat yang berkaitan dengan adat istiadat
budaya dan sistim sosial yang kurang memberikan kesempatan kepada perempuan
untuk memperoleh pendidikan yang memadai. John E. Ronde (1984),
mengemukakan bahwa makin tinggi taraf pendidikan wanita, makin rendah
tingkat kematian bayi mereka.( Soedigdomarto H. M, 2002). Menurut para ahli,
sala satu penyebab mengapa angka kematian perinatal di Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) yang paling rendah dibanding dengan daerah-daerah lain di
Indonesia karena tingkat pendidikan kaum wanitanya yang relatif lebih tinggi (
Soedigdomarto H. M, 2005).
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Pendidikan ibu adalah jenjang formal yang pernah ditempuh ibu selama
hidupnya, pendidikan yang diperoleh di sekolah secara teratur, sistematis,
bertingkat dan mengikuti sarat-sarat yang jelas dan ketat dimulai dari Taman
Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi (PT).
B. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
= Variabel yang diteliti
= Variabel yang tidak diteliti
Paritas ibu
Penyulitan persalinan
Umur
Riwayat persalinan caesar
Pendidikan Ibu
Antenatal care
Persalinan caesar
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Uraian Kerangka Konsep Penelitian
Persalinan Caesar merupakan salah satu jalan keluar bagi persalinan yang
mengalami komplikasi dan persalinan normal sulit dilakukan. Pembedahan
Caesar dilihat dari segi keamanannya sudah merupakan suatu tindakan yang
semakin aman, tetapi muncul masalah baru yakni bahaya/komplikasi yang timbul
pasca persalinan, dimana umumnya operasi Caesar yang dilakukan di negara
berkembang seperti Indonesia, yaitu pada ibu-anak dengan keadaan gawat darurat
(kasus yang datang kerumah sakit sebagai pertolongan terakhir), sehingga
kemungkinan terjadinya infeksi pasca persalinan Caesar lebih tinggi. Oleh karena
itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan peralinan caesar.
Beberapa faktor diantaranya adalah umur ibu, pendidikan, paritas, perawatan
antenatal, penyulitan persalinan, jarak kehamilan, tingkat sosial ekonomi,
riwayat persalinan caesar dan pelayanan kesehatan.
C. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Nol (Ho)
a. Tidak ada hubungan umur ibu dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah
Sakit ...... & Nelayan Bolaemo Tahun 2009.
b. Tidak ada hubungan paritas ibu dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah
Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
c. Tidak ada hubungan penyulit persalinan dengan kejadian Persalinan Caesar di
Rumah Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
d. Tidak ada hubungan riwayat persalinan Caesar dengan kejadian persalinan
Caesar di Rumah sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009
e. Tidak ada hubungan antenatal care dengan kejadian Persalinan Caesar di
Rumah Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
a. Ada hubungan umur ibu dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah Sakit
...... & Nelayan Bolaemo Tahun 2009.
b. Ada hubungan paritas ibu dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah Sakit
...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
c. Ada hubungan penyulit persalinan dengan kejadian Persalinan Caesar di
Rumah Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
d. Ada hubungan riwayat persalinan Caesar dengan kejadian persalinan caesar
di Rumah sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
e. Ada hubungan antenatal care dengan kejadian Persalinan Caesar di Rumah
Sakit ...... & Nelayan .......... Tahun 2009.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah survei analitik dengan
rancangan cross sectional study. Yaitu akan melihat hubungan beberapa faktor
(independen variabel) dengan Persalinan caesar (dependen variabel) di Rumah
Sakit umum daerah ...... dan Nelayan tahun 2010.
B. Lokasi dan Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan terhitung mulai bulan April s.d
Mei 2010 di Rumah Sakit ...... dan Nelayan Kabupaten ..........
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melakukan persalinan
dengan tindakan seksio Caesar di Rumah Sakit umum daerah ...... dan Nelayan
.......... tahun 2010. Jumlah Populasi adalah sejumlah 154 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik Purpossive Sampiling, yaitu teknik pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan peneliti dimana sampel diambil yaitu responden yang
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
memiliki data yang lengkap sesuai dengan criteria penelitian sehingga sampel yang
diambil sejumlah 61 orang.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1). Persalinan caesar
Persalinan Caesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina.
Kriteria obyektif :
Ada : Jika ibu mengalami persalinan Caesar
Tidak ada : Jika ibu tidak mengalami persalinan Caesar
2). Umur ibu
Umur ibu pada penelitian ini adalah umur ibu ketika melahirkan yang
dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir .
Kriteria obyektif :
Kurang : Bila umur ibu <20 tahun atau >35 tahun
Baik : Bila umur ibu berkisar antara 20 35 tahun
3). Paritas ibu
Paritas ibu pada penelitian ini adalah jumlah persalinan yang pernah
dialami ibu, baik bayi meninggal maupun masih hidup.
Kriteria obyektif :
Kurang : Bila paritas 1 atau >3
Baik : Bila paritas 2 atau 3
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
4). Penyulit persalinan
Penyulit persalinan pada penelitian ini adalah adanya
kelainan/komplikasi baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya yang
dapat menghambat kemajuan persalinan,.
Kriteria obyektif :
Ada Penyulit : Bila ditemukan penyulit persalinan .
Tidak ada penyulit : Bila tidak ditemukan penyulit persalinan
5). Riwayat persalinan Caesar
Riwayat persalinan Caesar dalam penelitian ini adalah pernah tidaknya
ibu mengalami persalinan Caesar sebelumnya.
Kriteria obyektif :
Kurang : Bila ibu pernah mengalami persalinan Caesar Sebelumnya
dan jaraknya < 2 tahun dengan kehamilan sekarang.
Baik : Bila ibu pernah mengalami persalinan caesar Sebelumnya
dan jaraknya > 2 tahun dengan kehamilan sekarang atau tidak pernah.
6). Antenatal care
Antenatal care pada penelitian ini adalah jumlah pemeriksaan ibu
selama hamil atau kunjungan ibu ke tempat pemeriksaan baik di tempat
pelayanan kesehatan maupun di Dokter Praktek Swasta .
Kriteria obyektif :
Antenatal Care Kurang : Bila kunjungan Antenatal < 4 kali selama hamil
Antenatal Care Baik : Bila Kunjungan Antenatal 4 kali atau lebih selama
hamil.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1). Pengumpulan Data
Setelah mendapat izin dari instansi, peneliti mengadakan pendekatan
kepada responden untuk mendapatkan persetujuan responden sebagai sampel.
Terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian. Setelah
responden bersedia lalu peneliti akan melakukan wawancara pada responden
dan responden menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Setelah
responden selesai menjawab semua pertanyaan maka akan diteliti
kelengkapannya, bila belum lengkap responden diminta untuk melengkapinya
kemudian di kumpulkan (Arikunto, 2006).
2). Instrumen Penelitian.
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu
metode. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yaitu suatu cara
pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan daftar pertanyaan yang
berupa formulir-formulir kepada semua objek untuk mendapatkan jawaban-
jawaban, informasi dan sebagainya ( Notoatmodjo, 2002).
F. Pengolahan Data, Penyajian dan Teknik Analisis Data
1). Pengolahan Data.
Data yang diperoleh diolah/input secara elektronik dengan fasilitas
komputer, Program SPSS.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
G. Analisis Data.
Hipotesis statistik (Ho) akan diuji dengan tingkat kemaknaan -= 0,05. Uji
statistik yang dipakai disesuaikan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen dan variabel dependenya dengan tabel 2 x 2
digunakan Uji YateS Corrections dengan rumus, sebagai berikut :

) )( )( ( (
2
2 2
d c d b c a b a
n bc ad n
X


(Sugiono,2003.)
Tabel I.4
Hubungan Antara Variabel Penelitian
Variabel
Independen
Variabel Dependen
Jumlah
Kategori I Kategori I
Kategori 1 a b a + b
Kategori 2 c d c+d
Jumlah a + c b + d n
Interpretasi :
Nilai Phi ( ) antara 0 1 dan klasifikasi keeratannya :
0,00 0,25 = hubungannya lemah
0,26 0,50 = hubungannya sedang
0,51 0,75 = hubungannya kuat
0,76 1,00 = hubungannya sangat kuat
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Inaku, Hartati,. 2008.Pedoman Penulisan Skripsi, FKM UNIVERSITAS
GORONTSALO.
Salmah.et.al, 2006, Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Dinkes Propinsi, 2008.Profil Dinas Kesehatan Propinsi ..........,...........
Dinkes ..........,2008. Profil Dinas Kesehatan ...........
RSUD ...... dan Nelayan,2008. Profil Rumah Sakit Umum ...... dan Nelayan Bolaemo
Astina, I Made dan D.H. Tjajono, Berguru pada Jepang Tangani Kehamilan secara
Alami dan Bermartabat, (online), (http://ml.ryu.titech.ac.jp/~indonesia/e-
gagas /kesehatan.htm , diakses 21 Nopember 2002),2001
DEPKES RI, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta, 2008
Prawiroharjo,Sarwono, 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.Jakarta 2006.
Dua Ibu Meninggal Setiap Jam Akibat Persalinan, (online), (http://www.glorianet
.org/keluarga/aktual/aktuduai.html, diakses Desember 2009),
Dudley, H. A. F, Ilmu Bedah Gawat Darurat, Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press,1992
Duffent, T, Smith, Persalinan Dengan Bedah Caesar, Jakarta : Arcan, 1985
Husodo Lukito. Pemberdayaan dengan Laparatomi, dalam Wiknjosastro(ED), ilmu
Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka,1994 dalam Rahwan 2004.
Hubli, Rangkaian Usaha-Usaha dalam Meningkatkan Operasi Caesar, Satumed/Com
: Times Of India,1 Oktober 2007.
Linus, Hubungan Tingkat Pendidikan, Perawatan Antenatal dan Komplikasi
Antenatal dengan Kejadian Persalinan Caesar di RSB Siti Meriam KMUP
tahun 1996-1997, Skripsi yang tidak diterbitkan. Ujung Pandang,FKM
UNHAS 1997.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
Mac Donald, P, Gant, Obstetri Williams, Surabaya: Airlagga University Press, 1991.
Megadhana, S, Kematian Perinatal di RSUP dr. Kariadi Semarang-, Majalah
Obstetri & Ginekologi indonesia, Vol.21 No. 1 Januari 2007.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri , Jakarta : EGC, 1990.
------------Sinopsis Obstetri II, Jakarta : EGC, 1995.
Musbir, Wastidar, Keterampilan Bidan Turunkan Resiko Kematian Ibu Melahirkan;
astaga/ com. Kamis 24 agustus 2006.
Notoatmodjo, S, Metode Penelitian Kesehatan Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
Obstetri Patologi, Bandung : Elstar Offset Bandung, 1981.
Rei, N.K, kesehatan Ibu dan Keselamatan Bayi Baru Lahir, Perjuangan Yang Tak
Pernah Usai, Medika No.4 Thn.XX, September 2004.
Risiko Ibu Lebih Besar setelah Operasi Caesar . Yahoo ! com, Rabu 17 Mei 2009.
Seno Adji, J.M., Operasi Caesar, Amankah?, (Online),
(http://wwwKompas.com/kompas -cetak/1207/IPTEK/kons22.htm, diakses
21 Nopember 2009),2009.
Singarimbun, Masri . Kelangsungan Hidup Anak, Yokyakarta: Gadjah Mada
University Press.1988
Sugiyono, Statistik Non Parametris Untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung, 2002
Wibowo. Adik,Safe Motherhood, Jurnal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
vol. 1 2003.
Wiknjosastro, hanifa. Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 1994
Wirakusuma, Firman , F,evaluasi risiko seksio caesar : suatu studi di dua rumah
sakit, Rumah Sakit Pendidikan Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit
Pendidikan Leiden. Majalah Kedokteran Bandung, Vol.26, No. 2 2004,
-------------Persalinan Caesar suatu Tinjauan Global , Majalah Kedokteran
Indonesia, Vol 44, No.7 juli 2004.
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
KUESIONER
FAKTOR-FAKTORYANG BERHUBUNGANDENGANTERJADINYA
PERSALINANCAESARDIRUMAHSAKIT UMUMDAERAH...... DAN
NELAYAN.......... TAHUN2009
NoKuesioner :
Tanggal PengambilanData :
IdentitasResponden
a. Noresponden :
b. Namaresponden :
c. Umur :
d. J umlahanak :
e. Pendidikan :
f. Pekerjaan :
A. Penyulit Persalinan.
1. Apakah ada kelainan atau komplikasi pada persalinan yang yang
lalu?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakahposisi kepalabayi beradadi bawah?
a. Ya
b. Tidak
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
3. Apakah ibu mengalami perdarahan sebelum waktunya
melahirkan?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah pada persalinan yang lalu ibu mempunyai riwayat
penyakit yang berat seperti darah tinggi, jantung, penyakit gula,
ataumengalami kejang?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakahpadapersalinanyanglaluibumengalami hambatan dalam
persalinanberupapersalinantidak maju?
a. Ya
b. Tidak
B. Riwayat persalinanCaesar
1. Apakahpadapersalinanlaluibudilakukantindakanoperasi ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah jarak persalinan yanglalu dengan persalinan sekarang<2
tahun?
a. Ya
b. Tidak
http://kti-skripsi-kebidanan.blogspot.com
http://kti-skripsi-keperawatan.blogspot.com
http://kti-skripsi-kedokteran.blogspot.com
http://kti-skripsi-kesehatan-masyarakat.blogspot.com
C. Antenatal Care
1. Apakah pada kehamilan lalu ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan sejak ibu
mengetahui kehamilanibu?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah selama hamil ibu memeriksakan kehamilan sebanyak 4
kali ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakahbidanmenjelaskanhasil pemeriksaankehamilanibu?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah ibu dianjurkan untuk memeriksakan kembali kehamilan
ibu?
a. Ya
b. Tidak.

Anda mungkin juga menyukai