Anda di halaman 1dari 2

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan 1. Atonia uteri adalah gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi normalnya dimana tidak mampunya otot rahim untuk berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri. 2. Atonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil dan melahirkan dengan factor predisposisi seperti overdistention uterus, umur, multipara, salah pimpinan kala III, penggunaan oksitosin berlebih, riwayat perdarahan, persalinan yang cepat, kelainan plasenta serta penyakit sekunder maternal, dan lainlain. 3. Tanda dan gejala atonia uteri adalah perdarahan pervaginam, konsistensi rahim lunak, fundus uteri naik dan terdapat tanda-tanda syok. 4. Diagnosis ditegakkan bila setelah bayi dan placenta lahir dan perdarahan masih aktif dan banyaknya 500 1.000 cc, bergumpal dan pada palpasi didapatkan fundus masih setinggi pusat atau lebih dengan kontraksi yang lembek. 5. Dalam upaya mencegah atonia uteri ialah melakukan pananganan kala tiga secara aktif. 6. Atonia uteri dapat ditangani dengan menegakkan diagnosis kemudian memberi tindakan masase uterus, kompresi bimanual, pemberian oktsitosin, dan memasang infus. Jika tindakan berhasil atau perdarahan terkontrol maka tranfusi darah dan rawat lanjut dengan okservasi ketat. Jika perdarahan masih berlangsung lakukan transisi darah dan histerektomi.

18

19

3.2. Saran Penanganan manajemen aktif kala III yang tepat untuk pasien agar mengantisipasi terjadinya atonia uteri dan harus mengetahui tanda, gejala dan prosedur klinik penanganan atonia uteri sehingga keadaan yang dapat memburuk keadaan pasien dapat dicegah. Saat akan melakukan persalinan buatan (SC, Forcep dan vakum ekstraksi) serta pemberian anastesi atau analgesik yang kuat sebaiknya tenaga kesehatan yang menolong persalinan memperhatikan indikasi dari tindakan yang diintervensikan. Sementara selain penanganan dari petugas, pasien juga harus merencanakan dan menjaga kehamilan dengan cara menentukan jarak anak, menenentukan umur yang tepat untuk hamil menjaga pola nitrisi selama kehamilan serta melakukan pemeriksaan rutin terhadap kehamilan (ANC) sehingga atonia uteri dapat diminimalisir angka kejadiannya.

Anda mungkin juga menyukai