Airborne Disease - Kelompok 2
Airborne Disease - Kelompok 2
KELOMPOK 2
Alis Sisca N Annisa Sholihah D. Gina Tania Luri Amira Wina Indah R.
Pengertian
Airborne disease adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh agen mikroba patogen yang bisa ditularkan melalui batuk, bersin, tertawa atau melalui kontak personal. Transmisi : airborne droplet nuclei partikel debu yang mengandung agen infeksius
Pnemonia
Pneumonia adalah infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri; merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Penyebab : Bakteri : Streptococcus pneumonia dan Staphylococcus aureus Virus : Influenza, Parainfluenza, Adenovirus Jamur : Candidiasis, Histoplasmosis, Aspergifosis, Cryptococosis. Inhalasi : Racun atau bahan kimia, debu dan gas.
Diperkirakan 75% pneumonia pada anak balita di Negara berkembang terutama Indonesia disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan Haemophilus influenza tipe b
Flu Burung
Virus influenza A subtipe H5N1, juga dikenal sebagai "flu burung". A(H5N1) atau hanya H5N1 adalah subtipe virus Influenza A(diantara 3 tipe virus, yaitu A, B, C) dengan kombinasi protein hemagglutinin (HA) 5 dan protein neuraminidase (NA) 1.
Flu Burung
Setelah melewati masa inkubasi, antara 1 7 hari akan timbul gejala berikut : Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) Sakit kepala Batuk-pilek Sakit tenggorokan Nyeri otot Lemas Kadang diare Radang paru akut (pneumonia) yang diiktui gagal pernafasan dan sering merupakan penyebab kematian.
Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae dengan ditandai pembentukan pseudo-membran pada kulit dan/atau mukosa.
Difteri
Difteria hidung Menyerupai common cold dengan gejala pilek ringan tanpa atau disertai gejala sistemik ringan. Difteria tonsil-faring Anoreksia, malaise, demam ringan, dan nyeri menelan. Dalam 1-2 hari kemudian timbul membran yang melekat, berwarna putih kelabu dapat menutup tonsil dan dinding faring, meluas ke uvula dan palatum molle atau ke bawah ke laring dan trakea, yang mudah berdarah. Limfadenitis servikal dan submandibular, bila limfadenitis terjadi Difteria laring Gejala klinis sukar dibedakan dari tipe infectious croups lainnya seperti napas berbunyi, stridor progresif, suara parau, dan batuk kering
TERIMA KASIH