Anda di halaman 1dari 21

AIR BORNE DISEASE

KELOMPOK 2
Alis Sisca N Annisa Sholihah D. Gina Tania Luri Amira Wina Indah R.

Pengertian
Airborne disease adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh agen mikroba patogen yang bisa ditularkan melalui batuk, bersin, tertawa atau melalui kontak personal. Transmisi : airborne droplet nuclei partikel debu yang mengandung agen infeksius

Etiologi dan klasifikasi

Infeksi Saluran Napas Akut


Klasifikasi ISPA Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagaiberikut:
Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing). Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat. Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.

Infeksi Saluran Napas Akut


TandaKlinis
Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest. Pada sistem cerebral adalah :gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.

Pada hal umum adalah :letih dan berkeringat banyak.

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)


Infeksi Saluran Pernapasan Sangat Akut (SARS) adalah infeksi pernafasan yang disebabkan oleh virus jenis coronavirus (SARS-CoV).

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)


Gejala : muncul dalam waktu 2-7 hari setelah terkena virus. Demam yang tinggi (di atas 380C atau lebih), kadang disertai bercak merah, rigors, kepala pusing, limbung, nyeri otot atau bahkan diare (beberapa penderita / pasien mengalami kesulitan pernafasan). Diikuti infeksi saluran pernafasan yang ringan, termasuk batuk tanpa dahak (sputum) dan kesulitan bernafas.

Pnemonia
Pneumonia adalah infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri; merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita. Penyebab : Bakteri : Streptococcus pneumonia dan Staphylococcus aureus Virus : Influenza, Parainfluenza, Adenovirus Jamur : Candidiasis, Histoplasmosis, Aspergifosis, Cryptococosis. Inhalasi : Racun atau bahan kimia, debu dan gas.

Diperkirakan 75% pneumonia pada anak balita di Negara berkembang terutama Indonesia disebabkan oleh Streptococcus pneumonia dan Haemophilus influenza tipe b

Flu Burung
Virus influenza A subtipe H5N1, juga dikenal sebagai "flu burung". A(H5N1) atau hanya H5N1 adalah subtipe virus Influenza A(diantara 3 tipe virus, yaitu A, B, C) dengan kombinasi protein hemagglutinin (HA) 5 dan protein neuraminidase (NA) 1.

Flu Burung
Setelah melewati masa inkubasi, antara 1 7 hari akan timbul gejala berikut : Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) Sakit kepala Batuk-pilek Sakit tenggorokan Nyeri otot Lemas Kadang diare Radang paru akut (pneumonia) yang diiktui gagal pernafasan dan sering merupakan penyebab kematian.

Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae dengan ditandai pembentukan pseudo-membran pada kulit dan/atau mukosa.

Difteri
Difteria hidung Menyerupai common cold dengan gejala pilek ringan tanpa atau disertai gejala sistemik ringan. Difteria tonsil-faring Anoreksia, malaise, demam ringan, dan nyeri menelan. Dalam 1-2 hari kemudian timbul membran yang melekat, berwarna putih kelabu dapat menutup tonsil dan dinding faring, meluas ke uvula dan palatum molle atau ke bawah ke laring dan trakea, yang mudah berdarah. Limfadenitis servikal dan submandibular, bila limfadenitis terjadi Difteria laring Gejala klinis sukar dibedakan dari tipe infectious croups lainnya seperti napas berbunyi, stridor progresif, suara parau, dan batuk kering

Pertusis ( batuk rejan )


Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk yang sangat berat atau batuk intensif. Nama lain tussis quinta, wooping cough, batuk rejan. Disebabkan oleh Bordetella pertusis atau Hemopilus pertusis

Pertusis ( batuk rejan )


Masa inkubasi Bordetella pertusis adlah 6-2 hari ( rata rata 7 hari). Perjalanan penyakit terjadi antara 6-8 minggu. Ada 3 stadium Bordetella pertusis : Stadium kataral (1-2 minggu) Stadium paroksimal atau spasmodic (2-4 minggu) Stadium konvalesens (1-2 minggu)

Epidemiologi penyakit di dunia dan Indonesia

Epidemiologi penyakit di dunia dan Indonesia

Epidemiologi penyakit di dunia dan Indonesia

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit


1. Variabel penentu dinamika pencemaran udara.: Arah dan kecepatan angin. Kelembapan. Suhu Sinar matahari 2. Status Gizi 3. Sosial ekonomi

Pencegahan dan Pengendalian


Cukup istirahat, hindari stres, dan melakukan olahraga secara teratur Hindari merokok dan asap rokok Jika tubuh sedang tidak fit, untuk sementara waktu hindari interaksi dengan penderita ISPA, atau gunakan masker.
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. Immunisasi. Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan. Penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan pada para ibu.

Pengelolaan kasus yang disempurnakan.

Pencegahan dan Pengendalian H5N1


Periksakan hewan & berikan vaksinasi pencegahan Jangan pernah menyentuh kotoran/tinja hewan unggas Segera bersihkan semua kotoran hewan unggas Membersihkan secara teratur kandang hewan unggas Hindari untuk berdekatan dengan orang yang terinfeksi virus ini, dan gunakan masker setiap kali harus berdekatan. Jika merasakan gejala Flu Burung seperti demam tinggi > 38 C, batukpilek, sesak napas, nyeri otot, pusing disertai diare, segera periksakan diri ke Rumah Sakit Menjaga kondisi sanitasi (kebersihan & kesehatan lingkungan) di sekitar tempat tinggal/lingkungan kerja. Terapkan kebiasaan rajin mencuci tangan dengan sabun

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai