Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Perkembangan bisnis saat ini menuntut perusahaan untuk bersaing secara global dalam mendapatkan keuntungan dan memajukan bisnis. Di tengah kompetisi bisnis, perusahaan harus semakin aktif dalam menjalin hubungan dengan berbagai pihak, baik pihak pemegang saham, pemerintah, kompetitor maupun lingkungan sekitar. Tujuan utama sebuah perusahaan harus tetap menjalankan bisnis untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari proses bisnis yang dijalankan. Selain itu, perusahaan juga harus memiliki hubungan baik dengan pihak-pihak terkait. Dalam menjaga hubungan yang baik itu, sangat penting bagi perusahaan untuk tetap berpegang teguh pada etika bisnis. Perusahaan tidak lagi dipandang sebagai lembaga yang mencari keuntungan semata. Namun, saat ini perusahaan dituntut untuk membangun hubungan yang baik kepada semua elemen yang berkaitan dengan keberlangsungan proses bisnis perusahaan tersebut. Hal ini secara tidak langsung membuat perusahaan harus mengubah cara pandang bahwa menjalankan bisnis tidak semata-mata untuk mengumpulkan keuntungan yang sebesarbesarnya, tapi juga harus memperhatikan keberlangsungan hidup karyawan dan masyarakat di sekitar perusahaan, menjaga kepercayaan pihak eksternal dan internal perusahaan serta tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan konflik. Perusahaan memiliki tanggung jawab menjalankan bisnis yang beretika dengan menjaga keharmonisan hubungan eksternal dan internal demi keberlangsungan hidup bersama. Contoh tindakan beretika yang dilaksanakan oleh perusahaan adalah perusahaan yang menjalankan bisnis dengan menggunakan sumber daya alam sebagai bahan produksi, tidak mengeksploitasinya secara berlebihan, perusahaan tidak menggunakan sumber daya alam dengan semena-mena sehingga merusak lingkungan. Begitu juga dengan perusahaan yang menjalankan perusahaan dengan mesin produksi. Perusahaan yang beretika tidak membuang

limbah atau asap pabrik dengan kadar yang bisa merusak lingkungan dan atmosfir dan mencemari udara sekitar. Perusahaan juga bertanggung jawab terhadap kesehatan lingkungan dengan pembuangan asap tersebut. Demikian juga perusahaan yang membuang limbah industri yang berbentuk cairan tidak dibuang sembarangan sehingga mencemari air yang mungkin digunakan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari. Perusahaan sebaiknya menjalankan bisnis dengan memperhatikan etika bisnis. Perusahaan menjalankan bisnis dengan memperhatikan hak-hak pihak lainnya yang berjalan beriringan dengan perkembangan perusahaan. Perusahaan menghargai karyawan-karyawan dengan prinsip etika, perusahaan tidak memperlakukan karyawan mereka dengan semena-mena dan melanggar undangundang. Perusahaan dan karyawan bisa saling menghargai dan saling mendukung dalam menyukseskan berjalannya bisnis perusahaan dengan saling memenuhi hak dan melaksanakan kewajiban masing-masing pihak. Perusahaan harus menjaga hubungan dengan berbagai pihak yang terkait dengan proses bisnis mereka. Perusahaan harus patuh pada ketentuan dan aturan yang berlaku dengan tidak melanggar peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan agar perusahaan tetap menjalankan bisnis dengan memperhatikan etika yang berlaku dalam hubungan baik dengan para pemegang saham, masyarakat, kompetitor dan lingkungan. Untuk menjaga hubungan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder terkait, maka diberlakukan Good Corporate Governance (GCG). Sejalan dengan penerapan GCG di Indonesia, perusahaan harus bisa menerapkan 5 komponen yang terdapat di dalam GCG yang meliputi : transparancy, accountability, responsibility, independency dan fairness. Pelaksanaan transparancy berarti perusahaan harus dapat menyediakan informasi yang tepat dan relevan bagi para pemegang saham mengenai perusahaan. Informasi ini juga harus disajikan secara transparan, tanpa memihak, agar dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan. Dalam hal akuntabilitas, perusahaan juga di harus dapat menjelaskan fungsi dan struktur yang berlaku di perusahaan tersebut dengan mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan

secara

aktif.

Dalam

hal

responsibility,

perusahaan

harus

memiliki kesesuaian/kepatuhan dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Perusahaan juga diharapkan beroperasi dengan kemandirian dan memperlakukan stakeholder terkait secara adil sesuai dengan hak-haknya. Sebagai perusahaan beretika bisnis, dalam menjalankan bisnisnya perusahaan juga penting untuk menunjukkan tanggungjawab mereka terhadap lingkungan masyarakat di sekitar perusahaan. Perusahaan sebaiknya melakukan sebuah aksi yang disebut dengan Corporate Social Responsibility. Perusahaan harus memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungan masyarakat di sekitar perusahaan khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dalam proses bisnis yang dilaksanakan, perusahaan juga harus memperhatikan kebutuhan masyarakat dengan memberikan pengaruh yang positif melalui berbagai aktivitas dan pelayanan terhadap masyarakat. Perusahaan melakukan suatu tindakan nyata yang bertujuan dan berdampak positif bagi lingkungan masyarakat, baik yang secara langsung maupun yang tidak langsung. Corporate Social Responsibility (CSR) dilaksanakan dalam bentuk program terstruktur oleh perusahaan. Program yang dilaksanakan bisa dengan bermacammacam sesuai dengan ide-ide kreatif perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah tindakan tersebut tujuannya adalah memberikan dampak bagi lingkungan masyarakat. Program-program yang dilaksanakan bisa ditujukan bagi lingkungan alam, maupun kehidupan masyarakat. Contoh penerapan program CSR adalah program-program penghijauan dan kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan lingkungan alam. Program yang ditujukan kepada masyarakat, contohnya dalam bentuk olahraga bersama, pendidikan, dan sebagainya. Seluruh program tersebut dijalankan sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam menjalankan bisnis. Intinya perusahaan yang melaksanakan etika bisnis tidak hanya mengejar keuntungan dari kegiatan bisnisnya, tetapi perusahaan juga peduli terhadap lingkungan alam dan masyarakat. Perusahaan yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan ini telah mencanangkan penerapan etika bisnis dan

etika kerja di perusahaan dengan menerapkan GCG dan CSR sejak tahun 2008. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bertekad untuk menerapkan prinsip-prinsip yang etis, taat terhadap peraturan perundang-undangan dan memperhatikan kondisi lingkungan masyarakat agar tetap menjadi perusahaan yang memiliki daya saing. PT Garuda Indonesia (persero) Tbk sebagai perusahaan penerbangan nasional terbesar di Indonesia. Garuda Indonesia adalah satu-satunya perusahaan penerbangan milik pemerintah yang telah mencanangkan untuk menerapkan GCG dan CSR dalam kegiatan bisnisnya. Peneitian ini ingin meninjau penerapan GCG dan CSR sebagai prinsip pelaksanaan kegiatan bisnis sehingga Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai penerbangan Indonesia yang memperoleh indeks kepuasan penumpang sebesar 84 dari skor 100.

1.2

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, permasalahan yang akan diidentifikasi pada penelitian ini adalah : a. Bagaimana penerapan etika bisnis PT Garuda Indonesia (persero) Tbk dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis? b. Bagaimana penerapan etika bisnis PT Garuda Indonesia (persero) Tbk melalui pelaksanaan Good Corporate Governance? c. Bagaimana penerapan etika bisnis PT Garuda Indonesia (persero) Tbk melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility?

1.3

Tujuan & Manfaat

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan : a. Menjelaskan penerapan etika bisnis PT Garuda Indonesia (persero) Tbk melalui pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG). b. Menjelaskan penerapan etika bisnis PT Garuda Indonesia (persero) Tbk melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR).

c. Menganalisis manfaat internal dan eksternal pelaksanaan etika bisnis (GCG dan CSR) di PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Manfaat dari penulisan penelitian ini adalah : a. Mengubah pandangan tentang penerapan etika bisnis di perusahaan b. Perusahaan sadar bahwa penerapan etika bisnis mempengaruhi

keberlangsungan bisnis perusahaan c. Perusahaan dan masyarakat sadar bahwa keberlangsungan sebuah perusahaan bukan hanya ditentukan oleh profit, tapi juga ditentukan oleh pengaruh sosial dan lingkungan.

1.4

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu dengan mengumpulkan data dalam bentuk Annual Report PT. Garuda Indonesia (persero) Tbk selama 5 tahun terakhir (2008-2012). Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai